Anda di halaman 1dari 2

Nama: aufa haniyah

Nim: 23075014
Matkul : Pendidikan Agama

SOAL:
1. Kenapa terjadi penyimpangan beragama kepada aliran aliran (kelompok) yang
beragam dalam agama Islam? Analisi penyebabnya dan apa yang menjadi
ukuran kebenaran aliran tersebut?
2. Kenapa manusia membutuhkan agama?
3. Jelaskan analisis anda tentang pendapat kelompok atheis yang menyatakan
bahwa agama tidak diperlukan dan hanya membuat beban kehidupan.
4. Bagaimana kualitas beragama anda saat ini? apa kesulitan dan keunggulan
anda dalam beragama
5. Bagaimana cara anda meningkatkan kualitas agama anda?

JAWABAN:
1. Penyimpangan beragama yang terjadi pada aliran kelompok yang beragama (paham
agama terjadi berawal dari sebuah interpretasi ( penafsiran) terhadap ajaran-ajaran
agama, baik dalam al-qur’an maupun hadist. Ketika paham ini di ajarkan kepada
orang lain maka ia disebut dengan ajaran. Dan Ketika ajaran itu diturunkan dan
mengalir dari generasi ke generasi, makai ia disebut dengan aliran.
Jadi, paham, ajaran , aliran yang dianggap menyimpang adalah sebuah ajaran yang
dipandang ke luar dtuntutan al-qur’an dan sunnah nabi Muhammad saw berdasarkan
kesepakatan (lima) ulama safiih.
Peneyebab terjadinya penyimpangan beragama kepada aliran ( kelompok yang
beragama terjadi karena beberapa factor yang beragam dan bervariasi. Seperti
kebencian terhadap ajaran agama yang benar, mengikuti hawa nafsu, adanya golongan
fanatik, adanya hal-hal yang mengajak pada kesesatan, selain itu penyimpangan
Bergama dapat terjadi karna adanya nafsu atau berlebihan dalam mencintai para wali
dan orang-orang shalih, serta mengangkat mereka di atas derajat yang seharusnya.
Selain itu faktor lain yang memperngaruhi penyimpang beragama antara lain: factor
kepribadian, factor ekonomi, factor keilmuan, factor lingkugan, dan factor pemikiran.
Ukuran kebenaran aliran atau kelompok yang beragama dapat berfariasi tergantung
konteksnya. Dalam konteks agama, ukuran kebenaran aliran tersebut dapat dilihat dari
sejauh mana ajaran atau pandangan yang di anut sesuai dengan ajaran agama yang
sebenarnya. Oleh karena itu penting untuk krmbali kepada sumber-sumber ajaran
agama yang otoritatif, seperti kitab suci, ajaran pra nabi, atau ajaran yang di akui oleh
otoritas keagamaan yang bersangkutan.
Dengan demikian ukuran kebenaran aliran atau kelompok yang beragama dapat
bervariasi tergantung konteksnya, prinsip konsistensi, kesesuaian dengan ajaran
agama, dan dampak positif yang menjadi pertimbangan dalam menilai kebenaran
suatu aliran/kelompok yang beragama.
2. Manusia merupakan ciptaan tuhan yang bersamaan dengan itu memiliki berbagai
kebutuhan, merujuk pada penjelasan Abraham maslow, tokoh psikologi teumanistik
bahwa ada 5 kebutuhan manusia yang sifatnya hirarki yakni kebutuhan fisologi, rasa
aman, afiliasi, harga diri dan penggunaan potensi. Hal demikian ini menunjukkan
bahwa di dalam diri manusia telah terdapat potensi beragama. Dikatakan oleh
beberapa filosof perennial bahwa secara instrinsik dan alami tuhan telah menanamkan
benih atau potensi (fitrah) beragama pada diri setiap manusia. Dan itulah sebabnya
manusia secara alamlah biasa diapresiasi dengan sebutan homo regilius (makhluk
beragama). Jadi agama merupakan fitrah alami yang ada pada setiap manusia. Dimana
agama ini berguna untuk mengatur, menjadi pedoman dalam berkehidupan di dunia,
Masyarakat, akhirat, dan segala yang telah diatur dalam agama.
Dan hal ini lah yang menyebabkan manusia sangat membutuhkan agama. Dengan
adanya agama kehidupan manusia lebih terarah, pedoman dalam melakukan sesuatu
karena telah diatur oleh agama. Dengan adanya agama dapat meningkatkan
ketenangan tubuh, dapat mengontrol diri untuk tidak berbuat buruk dan melakukan
hal yang dilarang dalam agama.

3. Ateis adalah orang yang tidak percaya akan keberadaan tuhan, ateisme adalah paham
atau filosofi yang menolak percaya/tidak meyakini keberadan tuhan dan dewa-dewi.
Ateisme tidak selalu menolak semua aspek tentang agama, tetapi melibatkan
kesadaran bahwa tuhan tidak ada/tidak perlu dipercaya.
Kelompok ateis atau ateisme ini keberadaannya tidak diakui secara resmi di negara
Indonesia ini karena hal ini bertentangan dengan sila pertama dalam Pancasila, yaitu “
ketuhanan yang maha esa “ namun secara hukum tidak ada ketentuan yang secara
tegas dan eksplisit mengatur larangan untuk menganut paham ateisme di Indonesia,
namun penyebaran paham ateisme dapat dikenakan sanksi pidana.
Namun, beberapa orang lain berpendapat bahwa ateisme dapat membantu
meningkatkan kritisitas dan rasionalitas dalam berfikir. Namun karena ateisme masih
di anggap tabu di Indonesia, dampak dari ateisme di Indonesia masih sulit untuk di
ukur secara pasti.

4. Kualitas agama saya saat ini belum maksimal, masih kurang dalam menjalankan hal
yg baik menurut agama islam. Tapi saya rajin sholat pandai mengaji. Tapi saya masih
belum bisa menjalankan semua hal yang di larang dalam agama saya, saya belum tahu
banyak hal mengenai agama saya saat ini.
Kesulitan saya dalam beragama, karena saya belum bisa melakukan semua perintah
tuhan dalam beragama.
Keunggulan saya dalam beragama, setidaknya saya bisa membedakan mana yang bisa
di lakuan dan mana yang larangan, karena tidak semuannya dapat kita lakukan.

5. Menurut saya cara untuk meningkat kan kualitas agama saya ada beberapa point yaitu:
1) Memahami lebih dalam ttg agama
2) Menjaga keimanan dan sinergi dan kolaborasi
3) Menjaga kebiasaan beribadah dan meningkatkan diri menjadi lebih baik.
Dengan adanya beberapa point di atas maka dengan itu lah cara untuk
menjaga keagamaan saya

Anda mungkin juga menyukai