Anda di halaman 1dari 22

ASKEP TEORITIS

CA. TIROID
Kelompok 2
Anggota
kelompok

Az Ni a
ur a a gust i n a Nur hafi z a r a ma da ni
A.defenisi ca.tiroid
Kanker thyroid adalah kanker yang
terjadi pada sel sel thyroid. Thyroid
adalah sebuah kelenjar yang terletak
pada leher yang berbentuk kupu kupu.
Kelenjar thyroid menghasilkan hormon
tiroksin yang mengatur denyut jantung,
tekanan darah, laju metabolism e , suhu
dan berat badan.
B. Etiologi dan Faktor Risiko
Adenoma tumor jinak umumnya tidak
berbahaya meskipun kadang cukup besar untuk
menyebabkan gangguan jalan napas karena
menekan trakea. Perubahan menuju keganasan
kadang terjadi, dan nodul tumor jinak menjadi
berbahaya.
Faktor risiko lainnya termasuk predisposisi
genetik, riwayat keluarga dengan kanker
tiroid, dan riwayat terapi radiasi 10 sampai 20
tahun terkait terapi kanker di bagian tubuh
lainnya.
C. Klasifikasi
1. Berdasarkan Jenis Sel: 2. Berdasarkan Stadium:
a.Karsinoma papiler: a.Stadium I: Tumor terbatas
Kanker tiroid paling umum, pada kelenjar tiroid.
berkembang dari sel-sel
b. Stadium II: Tumor
tiroid yang berbentuk papiler.
b.Karsinoma folikuler: melibatkan kelenjar tiroid
Kanker yang berasal dari dan mungkin menyebar ke
sel folikuler tiroid. kelenjar getah bening di
c.Karsinoma medular: sekitarnya.
Terjadi dalam sel-sel c. Stadium III: Tumor
kalsitonin yang terkandung
dalam kelenjar tiroid.
menyebar ke jaringan atau
struktur lain di leher.
D. Patofisiologi

Karsinoma papilaris dan karsinoma


folikularis merupakan dua kanker tiroid
yang paling sering terjadi, dengan
frekuensi papilaris sekitar 75%.
Keduanya merupakan bentuk tumor yang
tumbuh lambat dan teraba, serta bisa
menyebar sampai nodus limfa regional
pada 15% kasus (folikuler) sampai 50%
(papilaris) .
E. Manifestasi Klinis
Manifestasi utama kanker tiroid adalah teraba keras,
tidak teratur, nodul tidak nyeri pada pembesaran
kelenjar tiroid. Nodulnya sendiri bertipe soliter,
membesar dengan cepat, dan "dingin" (tidak
mengabsorpsi yodium radioaktif, berbeda dengan
adenoma jinak, yang dapat menyerap yodium
radioaktif). Prosedur ini diterapkan dengan
memberi 1311 yang dapat dilacak, serta dilakukan
pemindaian tiroid 24 jam kemudian untuk mengkaji
1311 yang diserap oleh nodul.
F. Komplikasi
Komplikasi yang sering muncul adalah pada
tiroidektomi yang meliputi:
1. Perdarahan
2.Masalah terbukanya vena besar atau vena
tiroidea superior dan menyebabkan embolisme
udara.
3. Trauma pada nervus laringeus rekurens.
4. Sepsis yang meluas ke mediastinum.
5. Hipotiroidisme pasca bedah.
6.Hipokalsemi karena terangkatnya kelenjer
paratiroid pada saat pembedahan.
G. Pemeriksaan
Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang membedakan tumor jinak dan ganas
tiroid belum ada yang khusus, kecuali kanker meduler, yaitu
pemeriksaan kalsitonon dalam serum.
2. Radiologis
a. Foto X-Ray
Pemeriksaan X-Ray jaringan lunak di leher kadang-kadang
diperlukan untuk melihat obstruksi trakhea karena penekanan tumor
dan melihat kalsifikasi pada massa tumor.
3. Biopsi aspirasi
Pada dekade ini biopsy aspirasi jarum halus banyak dipergunakan
sebagai prosedur diagnostik pendahuluan dari berbagai tumor terutama
pada tumor tiroid.
H. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan medis dengan cara:


1. Therapi Radiasi (Chemotherapi)
2.Operasi: Pengangkatan Kelenjar tiroid baik
sebagian (Tiroidectomi Partial), maupun seluruhnya
(Tiroidectomi Total)
3. Penatalaksanaan Post Operasi (di ruang sadar)
•Observasi tanda-tanda vital pasien (GCS) dan jaga
tetap stabil Observasi adanya perdarahan serta
komplikasi post operasi Dekatkan peralatan Emergency
Kit atau paling tidak mudah dijangkau
ASKEP TEORITIS
A. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dan landasanproses keperawatan untuk mengenal masalah klien, agar
dapat memberi arah kepada tindakan keperawatan.
a. Pengumpulan data
Pengumpulan data adalah mengumpulkan informasitentang status kesehatan klien yang
menyeluruhmengenai fisik
1. Anamnesa
2. Identitas pasien
3. Riwayat kesehatan.
a. Keluhan utama
b. Riwayat kesehatan sekarang
c. Riwayat kesehatan dahulu
d. Riwayat penyakit keluarga
4. Pola-pola fungsi kesehatan
5. Pemeriksaan Fisik
6. Keadaan Umum
7. Kepala
8. Leher
9. Rambut
10.Mata Dll
B. Diagnosa Keperawatan
➢Defisit pengetahuan b.d kurang
terpapar informasi
➢ Bersihan jalan nafas tidak efektik
b.d Benda asingdalam jalan nafas
➢Gangguan menelan b.d
abnormalitas laring
C. Intervensi Keperawatan
Menurut PPNI (2016) intervensi keperawatan
adalah segala treatment yang dikerjakan oleh
perawat yang didasarkan pada pengetahuan dan
penilaian klinis untuk mencapai luaran (outcome)
yang diharapkan
D. Implementasi
Implementasi keperawatan adalah
serangkaian kegiatan yang dilakukan
oleh perawat untuk membantu klien
dari masalah status kesehatan yang
dihadapi ke status kesehatan yang
baik yang menggambarkan kriteria
hasil yang diharapkan (Hidayat,
2021).
E. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah terakhir dari
proses keperawatan dengan cara
melakukan identifikasi sejauh mana
tujuan dari rencana keperawatan tercapai
atau tidak.
LAPORAN
Pasien Ny. M usia 56 tahun datang ke poli bedah onkologi
RSUDAM dengan KA S U S
keluhan muncul benjolan pada leher bagian
kiri, Benjolan muncul sejak 6 bulan lalu sebelum pasien
datang ke RSUDAM. Benjolan berbentuk bulat dan awalnya
sekitar 1 cm, tetapi lama- kelamaan benjolan tersebut
membesar. Saat saat diperiksa benjolan tersebut berukuran
kurang lebih 10 cm. Benjolan teraba keras, apabila diraba
benjolan tersebut terasa nyeri dan Pasien mengatakan pada
dokter merasa tidak nyaman. Benjolan berwarna kemerahan.
Pasien tampak kesulitan dalam menelan dan porsi makan
tidak habis sehingga mengalami penurunan berat badan.
Pasien mengatakan sulit bernafassaat berbaring dan merasa
lebih baik ketika duduk, terlihat cemas dan gelisah. Dokter
menyarankan melakukan operasi.Pada pemeriksaan fisik
didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang, nadi
70x/menit. Frekuensi pernafasan 25x/menit, nafas terlihat
dangkat dan cepat, suhu 37°C
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai