Uts Pengantar Kewirausahaan Aufa Haniyah Putri
Uts Pengantar Kewirausahaan Aufa Haniyah Putri
Nim: 23075014
Matkul: pengantar kewirausahaan
Jawaban
Soal 1
1. Dalam kewirausahaan, beberapa prinsip yang dapat ditemui pada diri tokue dan
sentaro adalah
Berorientasi ke masa depan: Kewirausahaan harus memiliki perspektif dan pandangan
ke masa depan, dengan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang berbeda dan
menghadapi permasalahan dengan cara yang inovatif
Peka terhadap pasar: Prinsip peka terhadap pasar atau dapat baca peluang pasar adalah
prinsip mutlak yang harus dilakukan oleh wirausahawan, baik pasar ditingkat lokal,
regional, maupun internasional. Peluang pasar sekecil apapun harus diidentifikasi
dengan baik, sehingga wirausahawan dapat mengambil keputusan yang tepat
Membiasakan diri bersikap positif: Membiasakan diri bersikap positif dan selalu
bersemangat dalam setiap pekerjaan adalah prinsip yang penting dalam
kewirausahaan, karena sikap positif membantu wirausahawan tetap motivasi dan tidak
mudah putus asa
2. Sebagai sentaro, saya tidak akan tetap menerima Tokue sebagai karyawan saya setelah
Tokue memberikan contoh selai kacangnya pada saya. Alasan saya adalah bahwa
sebagai sentaro, saya memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa karyawan
saya memiliki kemampuan dan kualitas yang sesuai dengan standar perusahaan.
Dalam hal ini, Tokue tidak memiliki kualifikasi yang sesuai untuk menjadi karyawan
saya, dan memberikan contoh selai kacang tidak berhubungan dengan kualifikasi
yang saya perlukan. Oleh karena itu, saya tidak akan mempertahankan Tokue
sebagai karyawan saya.
3. Berdasarkan paparan singkat mengenai penyakit kusta, saya berada di posisi sentral
yang tidak mampu mengolah kacang tanah menjadi selai kacang yang enak. Dalam
situasi seperti ini, saya harus mempertimbangkan kesehatan Tokue yang terkena
penyakit kusta dan memutuskan bagaimana cara memperlakukan dia.
Pertama, saya harus memahami bahwa penyakit kusta adalah penyakit kronis yang
dapat menyebabkan kerusakan pada kulit, rambut, dan kuku. Dalam hal ini, saya
harus memperlakukan Tokue dengan empati dan memahami bahwa dia sedang
mengalami masa sulit.
4. Bilamana saya berlaku sebagai pemilik toko tersebut dan mendapati rumor bahwa
salah satu karyawannya menderita penyakit kusta, saya harus mempertimbangkan
risiko kebangkrutan toko dan reputasi di mata konsumen atas produk yang diolah oleh
karyawan yang berpenyakitan kusta tersebut.
Dorayaki, produk utama toko, diolah menggunakan tangan. Dalam situasi seperti ini,
saya harus mempertimbangkan risiko besar terhadap investasi bisnis pada toko dan
juga kesehatan pelanggan sebagai konsumen produk dorayaki tersebut. Saya harus
mempertimbangkan apakah produk yang diolah oleh karyawan yang berpenyakitan
kusta tersebut masih aman untuk dikonsumsi oleh pelanggan.
Dalam menghadapi situasi seperti ini, saya harus mempertimbangkan kepentingan
bisnis dan kesehatan pelanggan. Saya harus mempertimbangkan opsi yang paling
efektif untuk mengurangi risiko kebangkrutan toko dan reputasi yang buruk, serta
mempertahankan kepercayaan pelanggan terhadap produk toko.
Soal 2.
Dalam situasi ini, saya harus mempertimbangkan aspek win-win solution dengan
memahami perspektif ayah saya dan mencari solusi yang memungkinkan saya
untuk mencapai tujuan karir saya sementara juga mempertahankan hubungan yang
baik dengan ayah saya. Dengan demikian, saya dapat mencapai tujuan karir saya
sementara juga mempertahankan hubungan yang baik dengan ayah saya, sehingga
tidak membuat salah satu pihak merasa tersakiti dan kecewa pada saya.
2. Saya Koh Afuk, seorang ayah yang memiliki dua orang anak laki-laki, Yohan dan
Erwin. Saya memperlakukan kedua anak saya secara berbeda karena alasan
tertentu yang membuat Yohan merasa iri terhadap adiknya. Saya lebih cenderung
memperhatikan Erwin dibandingkan dengan Yohan, yang membuat Yohan merasa
tidak diperhatikan dan tidak dianggap penting.
Yohan merasa mampu dan ingin meneruskan usaha keluarga yang di rintis
bersama dengan istrinya yang telah meninggal. Namun, saya lebih memilih Erwin
sebagai harapan untuk meneruskan usaha tersebut. Erwin lebih berat untuk meniti
karirnya di industri brand creative, yang membuat saya lebih mempercayai dia
untuk mengembangkan usaha keluarga.
Hal ini menjadai pertentangan yang sering terjadi dalam sebuah usaha keluarga.
Saya merasa dilema karena harus memilih antara memperhatikan Yohan yang
lebih mampu dan ingin meneruskan usaha keluarga, atau mempercayai Erwin
yang lebih berpotensi untuk mengembangkan usaha keluarga. Saya ingin
memastikan bahwa keputusan saya tidak akan mempengaruhi hubungan saya
dengan kedua anak saya, tetapi saya juga harus mempertimbangkan masa depan
usaha keluarga yang saya rintis bersama
3. Dalam persaingan bisnis antara Koh Afuk dan Pak Nandar, keduanya memiliki
produk yang cenderung mirip satu sama lain, sehingga persaingan tersebut dapat
menjadi sangat ketat dan sering kali berujung pada konflik. Dalam situasi seperti
ini, pandangan saya adalah bahwa persaingan bisnis yang ketat dapat memiliki
implikasi negatif pada hubungan antara para pelaku bisnis. Mereka mungkin akan
berusaha keras untuk memperebutkan pelanggan dengan berbagai cara, termasuk
dengan menggunakan strategi marketing yang agresif, menawarkan harga yang
lebih rendah, atau bahkan dengan menggunakan taktik yang tidak etis.
Untuk memenangkan persaingan bisnis seperti ini, saya menyarankan beberapa
langkah.
Pertama, keduanya harus memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan serta
menawarkan produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan mereka.
Kedua, mereka harus meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan.
Ketiga, mereka harus membangun strategi marketing yang lebih efektif dan
berfokus pada kelebihan produk mereka yang spesifik.
Keempat, mereka harus mempertahankan hubungan yang baik dengan pelanggan
dengan cara memberikan pelayanan yang baik dan memperhatikan feedback
mereka.
Dalam rangka memenangkan persaingan bisnis, saya juga menyarankan agar
keduanya mempertimbangkan untuk berkolaborasi dan berbagi pengetahuan serta
sumber daya untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka. Dengan
demikian, mereka dapat meningkatkan kompetensi mereka dan meningkatkan
kepuasan pelanggan, sehingga dapat memenangkan persaingan bisnis dengan cara
yang lebih etis dan efektif.
4. Jika saya di posisi erwin saya akan melanjutkan usaha bapak saya dan
meyakinkan natlie untuk setuju dengan pilihan saya dan akan saya buktikan kalau
pilihan yang saya pilih ini mampu mencukupi kebutuhan natalie dan melanjutkan
rumah tngga saya
Jika saya di posisi natalie mungkin agak berat untuk memahami keputusan erwin
tersebut namun sebagai istri yang baik akan mendukung suami saya dalam hal
apapun termasuk bisnis yang dia pilih
5. Dalam situasi ini, sebagai Yohan, suami Ayu, saya harus mempertimbangkan
berbagai faktor sebelum memutuskan apakah saya akan mendukung Ayu dalam
mendirikan toko kue di tempat Reno. Pertimbangan-pertimbangan yang saya
lakukan meliputi:
Impian Ayu sebagai seorang istri setia: Ayu memiliki impian yang jelas dan telah
lama diinginkan, yaitu mendirikan toko kue. Sebagai suami yang setia, saya harus
memahami dan mendukung impian istri saya. Dengan demikian, saya harus
mempertimbangkan apakah saya dapat membantu Ayu mencapai impian tersebut.
Membantu penghasilan keluarga: Mendirikan toko kue dapat menjadi sumber
pendapatan tambahan untuk keluarga. Dengan demikian, saya harus
mempertimbangkan apakah pendirian toko kue tersebut dapat membantu
meningkatkan kualitas hidup dan keamanan finansial keluarga.
Hubungan ke eretan antara Yohan-Ayu-Reno: Reno adalah mantan kekasih Ayu,
dan hubungan antara ketiga orang tersebut masih relevan. Dalam situasi ini, saya
harus mempertimbangkan apakah pendirian toko kue di tempat Reno dapat
mempengaruhi hubungan saya dengan Ayu dan Reno. Saya harus memastikan
bahwa pendirian toko kue tidak akan mengganggu keharmonisan dalam keluarga.
Kesadaran dan komitmen Ayu: Saya harus mempertimbangkan apakah Ayu benar-
benar komitmen dan sadar dengan impian dan tujuan pendirian toko kue. Saya
harus memastikan bahwa Ayu tidak hanya berpikir tentang impian, tapi juga
tentang bagaimana ia akan mengelola usaha tersebut dan bagaimana ia akan
membagi hasil dengan saya dan keluarga.
3. Sebagai pemilik bisnis kopi seperti Kedai Filosofi Kopi, memiliki karyawan
barista seperti Ben yang memiliki opsesi dan idealis tinggi terhadap kualitas
biji kopi dan cara penyajiannya dapat menjadi tantangan. Berikut adalah
beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk menghadapi, mengontrol, dan
menjaga Ben agar tetap berada di dalam bisnis:
Meningkatkan Kualitas Biji Kopi: Pastikan Anda memiliki sumber biji kopi
yang terjamin kualitasnya dan berikan Ben akses ke informasi tentang biji
kopi yang digunakan. Dengan demikian, Ben akan lebih percaya diri dalam
menjaga kualitas biji kopi dan cara penyajiannya.
Menghadapi Konflik: Jika konflik muncul, berikan contoh dan saran untuk
menghadapi konflik dengan cara yang konstruktif dan jujur. Dengan demikian,
Anda dapat mengatasi perbedaan yang muncul dan meningkatkan kerja sama
antara Anda dan Ben.
Mencari Barista yang Lebih Baik: Jika Anda tidak dapat mengatasi perbedaan
yang muncul dengan Ben, maka Anda dapat mencari barista yang lebih baik
yang memiliki kemampuan dan kepedulian yang sama dengan Anda. Dengan
demikian, Anda dapat meningkatkan kualitas pekerjaan dan meningkatkan
kepuasan pelanggan.
Dalam beberapa kasus, mencari barista yang lebih baik dapat menjadi pilihan
yang lebih efektif, terutama jika perbedaan yang muncul tidak dapat diatasi
melalui komunikasi dan pengembangan kemampuan. Namun, sebelum
mengambil keputusan tersebut, Anda harus mempertimbangkan kualitas
pekerjaan Ben dan bagaimana ia dapat membantu dalam meningkatkan bisnis
Anda.
4. Dalam pengalaman bisnis yang saya alami bersama kelompok bisnis, saya
melihat bagaimana perbedaan karakter ini dapat menjadi kekuatan yang sangat
signifikan. Ketika saya dan tim saya sedang menghadapi tantangan bisnis, Ben
dapat membantu dalam menciptakan produk yang sangat bercita rasa tinggi
dan memuaskan pelanggan, sementara Jody dapat membantu dalam
mengembangkan strategi bisnis yang sangat efektif dan efisien.
Namun, perbedaan karakter ini juga dapat menjadi tantangan yang harus
diatasi. Ketika Ben terlalu fokus pada kualitas produk, ia dapat lupa pada
aspek bisnis yang lain, seperti biaya dan keuangan. Sementara Jody, ketika
terlalu fokus pada strategi bisnis, ia dapat lupa pada aspek kualitas produk dan
pelanggan.
Untuk mengatasi perbedaan karakter ini, saya dan tim saya melakukan
beberapa hal. Pertama, kita melakukan komunikasi yang sangat baik dan
terbuka, sehingga kita dapat memahami perbedaan karakter dan kekuatan
masing-masing. Kedua, kita melakukan delegasi tugas yang tepat, sehingga
kita dapat memanfaatkan kekuatan masing-masing dalam mengembangkan
bisnis. Ketiga, kita melakukan evaluasi dan pengawasan yang sangat baik,
sehingga kita dapat memastikan bahwa perbedaan karakter tidak menjadi
tantangan yang besar.
Dengan demikian, perbedaan karakter Ben dan Jody dapat menjadi kekuatan
bisnis yang sangat signifikan, dan dengan cara mengatasi perbedaan tersebut,
kita dapat mencapai kesuksesan yang lebih besar dalam bisnis.