Anda di halaman 1dari 4

ASSINGMENT-(KB)

NURTAUFIQ
235020907111012 KEWIRAUSAHAN

CASE 1
1.Is Sinchan trying to make his usual lifestyle of eating bread into a business
she runs to earn enough income?
: Sinchan sepertinya mencoba menjadikan kebiasaan makan roti sebagai gaya hidupnya dan
mengubahnya menjadi bisnis untuk menghasilkan pendapatan. Dia telah memulai bisnis roti dengan
memanfaatkan pengalaman pemasaran dan komunikasi sebelumnya di hotel.
2. How to change the habit of eating rice in the morning with bread for
breakfast?
: Untuk mengubah kebiasaan makan nasi di pagi hari dengan roti untuk sarapan pagi, Sinchan dapat
fokus pada promosi kesehatan dan kenyamanan roti sebagai alternatif sarapan yang praktis.
Menyediakan variasi roti yang sehat dan lezat, serta mengedukasi pelanggan tentang manfaat sarapan
dengan roti bisa menjadi cara efektif untuk mempengaruhi perubahan kebiasaan makan.
3. Is the culture of eating rice in the morning a culture that is difficult to
change or it can be done even though it is slow and why?
Budaya makan nasi di pagi hari bisa menjadi budaya yang sulit diubah karena biasanya sangat kuat dan
tertanam dalam masyarakat. Namun, perubahan bisa terjadi jika ada promosi yang efektif, edukasi, dan
inovasi dalam menyajikan roti sebagai pilihan sarapan yang menarik.
4. Are investors likely to be interested in helping finance her campaign and
why or why not?
Investor mungkin tertarik untuk membantu mendanai kampanyenya jika mereka melihat potensi bisnis
yang kuat dan strategi pemasaran yang baik. Keberhasilan awal Sinchan dalam memanfaatkan media
sosial dan rekomendasi dari mulut ke mulut dapat menjadi faktor penarik bagi calon investor.
5. What are the possible challenges facing Sinchan?
Tantangan yang mungkin dihadapi Sinchan termasuk persaingan di industri makanan, perluasan bisnis
dengan layanan pesan-antar, memperluas variasi produk roti, serta mengubah kebiasaan makan yang
kuat di masyarakat. Selain itu, mendapatkan investor dan dana tambahan juga bisa menjadi
tantangan tersendiri.
THEORY
1. Do you dream of starting your own business? If so, why? If not, why not?
What do you think will be the main challenges you would face?
:Ya saya bermimpi untuk membangun bisnis di usia muda ini, karena saya ingin bercita menjadi bos
muda, membuka lapangan kerja untuk orang banyak dan saya juga ingin menghasilkan uang dengan
sendiri dan juga membantu mengembangkan bisnis kedua orang tua saya.
Tantangan saya yaitu menyiapkan mental keberanian dan modal untuk membangun bisnis saya, karena
membangun bisnis itu dari nol tidak lah mudah bagi kalangan remaja.
2. Is it better to start a business when you are young or when you are older and
why?
:Lebih baik saya membuka bisnis di usia muda, Karena di usia yang muda ini saya memiliki banyak waktu
yang panjang, memiliki mental dan semangat pantang menyerah untuk membangun dan
mengembangkan bisnis saya hingga maju dan besar, dan juga saya ingin termasuk dalam golongan
pebisnis muda di Indonesia, saya juga ingin membanggakan kedua orang tua saya dengan keberhasilan
bisnis saya di usia yang sangat muda.
3. What are the barriers to entrepreneurship you face and how might they be
overcome?
: -Modal Terbatas: Hambatan ini dapat diatasi dengan mencari sumber pendanaan tambahan seperti
pinjaman usaha, investor, atau modal ventura. Juga, merencanakan anggaran dengan cermat dan
mengutamakan pengeluaran yang penting.
-Persaingan yang Kuat: Persaingan yang sengit dapat diatasi dengan mengidentifikasi keunggulan
bersaing Anda, menawarkan produk atau layanan yang unik, dan memahami pasar dengan baik.
-Kurangnya Pengalaman: Kurangnya pengalaman dapat diatasi dengan belajar, berjejaring, dan mencari
bimbingan dari mentor atau profesional yang lebih berpengalaman.
-Regulasi dan Birokrasi: Memahami peraturan dan perizinan yang berlaku serta menjalin hubungan yang
baik dengan instansi terkait bisa membantu mengatasi hambatan ini.
-Perubahan Pasar: Perubahan dalam pasar dapat diatasi dengan fleksibilitas dan adaptabilitas, serta
terus memantau tren dan kebutuhan pelanggan.
-Masalah Manajemen: Mengatasi masalah manajemen melibatkan pemahaman yang lebih baik tentang
pengelolaan waktu, sumber daya, dan tenaga kerja. Pelatihan dan pengembangan diri
juga bisa membantu.
4. What would ‘push’ or ‘pull’ you into entrepreneurship?
-Kreativitas dan Inovasi: Keinginan untuk mewujudkan ide kreatif dan inovatif dalam bentuk bisnis baru.
-Kemandirian: Keinginan untuk bebas secara finansial, mengambil kendali atas waktu dan keputusan,
serta menghindari ketergantungan pada atasan atau perusahaan.
-Peluang Bisnis: Identifikasi peluang pasar yang menjanjikan dan potensi keuntungan dalam
menjalankan usaha sendiri.
-Keinginan untuk Membangun Sesuatu: Niat untuk membangun sesuatu yang berkelanjutan, baik dalam
hal produk, layanan, atau warisan bisnis.
-Keinginan untuk Membantu Orang Lain: Misi untuk memberikan solusi yang bermanfaat bagi
masyarakat atau memecahkan masalah yang ada.
-Potensi Penghasilan: Peluang untuk menghasilkan penghasilan yang lebih besar daripada
pekerjaan konvensional.Tantangan: Keinginan untuk menghadapi tantangan dan merasa terdorong oleh
semangat berkompetisi.
5. Is an owner-manager of a small firm automatically an entrepreneur?
Tidak, karena pemilik-manajer sebuah perusahaan kecil tidak secara otomatis menjadi wirausaha.
Meskipun pemilik-manajer tersebut memiliki peran dalam mengelola bisnis, konsep wirausaha memiliki
beberapa perbedaan kunci:
-Wirausaha cenderung lebih fokus pada inovasi dan penciptaan bisnis baru. Mereka sering
mengembangkan ide baru dan mencari peluang pasar yang belum terjamah.
-Wirausaha memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi. Mereka sering memulai dari awal dan harus
menghadapi ketidakpastian dalam bisnis mereka.
-Wirausaha sering memiliki visi untuk pertumbuhan yang lebih besar dan menciptakan dampak yang
lebih luas melalui bisnis mereka.
6. Can education and training make you more entrepreneurial?
Ya, pendidikan dan pelatihan dapat membantu seseorang menjadi lebih berwirausaha. Berikut beberapa
cara di mana pendidikan dan pelatihan dapat memengaruhi kewirausahaan seseorang:
-Pengetahuan bisnis
-Keterampilan kewirausahaan
-Koneksi dan jaringan
-Kepercayaan diri
-Pemahaman risiko
-Inovasi
Meskipun pendidikan dan pelatihan dapat membantu dalam mempersiapkan seseorang untuk menjadi
wirausaha yang sukses, peran lain seperti motivasi, ketekunan, dan kemampuan beradaptasi juga sangat
penting dalam perjalanan kewirausahaan.
CASE 2
1. Do you think Barot's view is more normative so it is difficult to realize or is
that how it should be to become an entrepreneur?
Pandangan Barot tampaknya lebih bersifat deskriptif daripada normatif. Dia menjelaskan karakteristik
yang sering terkait dengan wirausahawan dan tantangan yang mereka hadapi, tetapi tidak menyatakan
apakah itu harus menjadi standar yang mutlak. Setiap wirausahawan memiliki latar belakang, tujuan,
dan pendekatan yang berbeda, sehingga tidak ada satu pendekatan tunggal yang benar. Namun,
karakteristik yang disebutkan Barot dapat menjadi panduan yang berguna bagi individu yang tertarik
untuk menjadi wirausahawan.
2. If the government does not provide assistance to entrepreneurs, do you
think they will not be able to succeed or without government intervention,
entrepreneurs will be able to achieve success? Explain about that.
Tidak ada jawaban pasti apakah pemerintah harus memberikan bantuan kepada pengusaha atau tidak.
Dalam banyak kasus, bantuan dari pemerintah dalam bentuk pembiayaan, pendidikan, dan pelatihan
kewirausahaan dapat membantu pengusaha, terutama yang memulai, untuk mengatasi hambatan awal.
Namun, banyak pengusaha juga berhasil tanpa bantuan pemerintah. Kunci kesuksesan wirausaha
seringkali tergantung pada faktor-faktor seperti inovasi, manajemen yang baik, dan keuletan
3. Based on Barot's view, what is one characteristic that an entrepreneur
must have to be able to run his business successfully?
Berdasarkan pandangan Barot, ciri-ciri yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan agar dapat
menjalankan usahanya dengan sukses meliputi:
-Kemampuan mengambil risiko: Wirausahawan harus bersedia menghadapi ketidakpastian dan risiko
bisnis.
-Kemampuan mengenali peluang: Kemampuan untuk mengidentifikasi peluang bisnis potensial.
-Inovasi: Kemampuan untuk menciptakan solusi baru atau produk yang memenuhi kebutuhan pasar.
-Keterampilan manajemen: Kemampuan untuk mengelola operasi bisnis dengan baik, termasuk
keuangan, sumber daya manusia, dan pemasaran.
-Koneksi dan jaringan: Kemampuan untuk membangun hubungan dan jaringan yang mendukung
pertumbuhan bisnis.

Anda mungkin juga menyukai