Anda di halaman 1dari 11

SIKLUS USAHA

A. PENDAHULUAN
Saperti perkataan wirausaha yang telah sukses dan juga para pakar bisnis,
bahwa: tidak ada satu strategi usaha yang paten untuk dijadikan patokan
mutlak (absolut) dalam menjalankan sebuah usaha sampai dapat sukses.
Alasannya lingkungan ekonomi mikro dan makro dari sebuah usaha selalu
berubah setiap waktunya, begitu juga situasi dan kondisi lingkungan usaha yang
tidak pasti.
Dalam siklus hidup usaha, masalah/hambatan akan selalu ada, mulai dari tahap
awal (perkenalan) usaha, sampai dengan penurunan usaha. Tahap-tahap penting
dalam siklus hidup usaha dan masalah perlu diketahui oleh seoraang wirausaha.
1. Tahap Perkenalan (Introduction)
Masalah yang sering dihadapi oleh seorang wirausaha saat mulai
memperkenalkan usahanya adalah sebagai berikut:
a. Produknya tidak diterima di pasar.
b. Strategi promosi yang kurang meyakinkan konsumen.
c. Pemilihan lokasi yang tidak mewakili persepsi
konsumen.
d. Ketidakcukupan kualitas produk untuk bersaing.
e. Ketidakcukupan modal untuk menjalankan usaha.
Pada tahap perkenalan, hendaknya wirausaha menggencarkan produksi untuk
mengenalkan produknya kepada masyarakat.

2. Tahap Pertumbuhan (Growth)


Pada tahap ini, usaha berada dalam kondisi menghasilkan laba. Wirausaha harus
mulai berpikir untuk mengamankan kegiatan usaha dari setiap kejadian dan
perubahan di pasar yang dapat menyebabkan kondisi perusahaan tidak stabil.
Salahsatunya adalah dengan berhemat (efisiensi) dan menabung guna
mengantisipasi hal-hal yang mungkin terjadi.

3. Tahap Mapan (Mature)


Tahap ini merupakan tahap yang paling baik diantara tahap-tahap yang lain.
Wirausaha harus membuat kreasi/inovasi usaha agar tidak terjadi penurunan
usaha.salahsatunya dengan cara berpikkir kreatif untuk mengembangkan dan
mempertahankan usaha.

4. Tahap Penurunan (Decline)


Perubahan usaha, pasar, dan tren tidak selalu stabil dan tidak dapat diprediksi
sehingga wirausaha harus terus mengamati dan mengikuti arah perubahan pasar,
usaha, dan tren. Hal ini sebagai antisipasi terhadap kesulitan, dan masalah, serta
untuk mendapatkan peluang untuk membawa kegiatan usaha keluar dari krisis.
Pada tahap ini, usaha telah mengalami kemerosotan. Hal ini ditunjukkan dengan
menurunnya tingkat penjualan/pendapatan dan berkurangnya kepuasan
pelanggan sehingga membutuhkan kerja keras, kreativitas, dan strategi baru
untuk membangkitkannya kembali.

Da setiap tahapan usaha, semua faktor penggerak perubahan harus diperhatikan


dalam melakukan penetapan kebijakan strategi usahanya.jadi, strategi usaha itu
harus bersifat.

1. Dinamis, yaitu selalu mengikuti perkembangan dan


perubahan zaman.

2. Efektif, yaitu dapat disesuaikan dengan perubahan


arah persaingan dan pasarnaya.

3. Efisien, yaitu berorientasi pada factor biaya dan


harga sebagai akibat biaya yang ditimbulkan oleh
perubahan baik itu dari segi biaya produksi, biaya
pemasaran, maupun distribusinya.

4. Antisipatif,yaitu dapat dikembangkan untuk


disesuaikan dan dievaluasai menuju arah perubahan.

5. Fleksibel, yaitu tidak kaku dan dapat diperbarui.

Cara Menemukan Peluang Usaha


atau Ide Bisnis

Cara menemukan ide bisnis dan peluang usaha.Ketika terpikir untuk


berwiraswasta, maka pertanyaan pertama yang muncul adalah jenis usaha apa
yang harus dibuat? Langkah awal ini sangat penting untuk kelanjutan rencana
Anda, yakni menemukan ide bisnis dan atau peluang usaha.

Ide bisnis ada di sekitar kita. Ide bisnis berasal dari analisis yang cermat
terhadap tren pasar dan kebutuhan konsumen, meskipun ada juga ide bisnis yang
diperoleh secara kebetulan. Jika Anda tertarik untuk memulai suatu usaha, tetapi
tidak tahu apa produk atau jasa yang akan Anda jual, maka anda perlu
mengeksplorasi cara-cara untuk mendapatkan ide bisnis atau peluang usaha.

Cara menemukan peluang usaha


1) Tanyakan pada diri Anda, keterampilan apa yang Anda miliki
Apakah Anda memiliki bakat atau prestasi yang terbukti yang bisa menjadi dasar
dari bisnis yang menguntungkan? Seorang mahasiswa yang kini menjalankan
bisnis toko online pertama kali mendapatkan ide binis ketika ia bersama
temannya melewati deretan distro di sekitar kampus. Temannya mengatakan:
Mengapa kamu tidak menawarkan jasa pembuatan web/blog toko online pada
mereka ini? Lalu, ia mulai berpikir, saya hanya bisa membuat web/blog toko
online sederhana, tapi tidak salah dicoba. Awalnya ia berhasil menjual beberapa
model toko online sederhana, namun seiring waktu ide tersebut berkembang dan
akhirnya ia memutuskan menjalankan bisnis toko online sendiri.

Untuk menemukan ide bisnis yang layak, tanyakan pada diri sendiri, "Apa yang
bisa saya lakukan, apa kemampuan yang saya miliki dan orang akan bersedia
membayar produk atau jasa saya tersebut?"

2) Pikirkan apa yang lagi ngetrend saat ini yang dapat menjadi peluang
bisnis.
Jika Anda membaca atau menonton berita secara teratur dengan penuh minat,
maka Anda akan takjub melihat betapa banyak ide peluang bisnis yang dapat
ditemukan. Dengan mengikuti perkembangan berita sambil terus melakukan
aktivitas, Anda dapat mengidentifikasi tren pasar, mode baru, berita industri -
dan kadang-kadang hanya ide-ide baru yang memiliki kemungkinan bisnis.
Misalnya, memasyarakatnya penggunaan gadget telah menciptakan peluang
bisnis baru. Bila Anda baru saja membeli sebuah IPAD, anda akan segera
membutuhkan anti gores dan sarung Ipad.

3) Ciptakan produk atau jasa baru


Mari kita pikirkan keadaan 30 tahun yang lalu. Apakah ada permintaan besar
terhadap software anti-virus anda Internet Service Provider? Tidak ada! Produk-
produk tersebut lahir dari masalah dan kebutuhan yang harus dipenuhi. Sekarang,
anak-anak muda Indonesia banyak berkecimpung di dunia bisnis IT, seperti
membangun aplikasi smartphone.

4) Tambahkan nilai produk yang sudah ada


Perbedaan antara kayu mentah dan kayu jadi merupakan contoh dari
penambahan nilai produk melalui suatu proses. Selain penambahan nilai melalui
proses, Anda juga dapat menambah layanan, atau menggabungkan produk
dengan produk lainnya. Misalnya menyediakan layanan delivery disamping
layanan pada gerai.

Dari keempat contoh terdahulu, tampak bahwa ide bisnis dapat ditemukan
dengan mudah. Namun menemukan ide bisnis sekaligus menjadi peluang usaha
tidak selalu mudah, sebagian diperoleh lewat pengamatan dan analisis yang lebih
seksama.

5) Penelitian pasar
Pencarian ide bisnis atau peluang usaha melalui penelitian pasar ini sangat
penting dilakukan untuk jenis usaha yang membutuhkan investasi yang cukup
besar.

Bila seseorang ingin membuka butik misalnya, ia tidak serta merta membangun
usaha tanpa melakukan riset pasar. Jika tidak, resiko kegagalan akan semakin
besar. Atau seorang petani di tanah Karo menemukan ide bisnis beralih dari
berkebun jeruk menjadi strawberry setelah melakukan riset pasar ia mengetahui
bahwa permintaan pasar akan strawberry cukup besar di kota Medan.

Penelitian pasar untuk bisnis yang lebih besar mungkin melalui beberapa tahapan
seperti persiapan, pengumpulan dan pengolahan data, analisis, dan penarikan
kesimpulan. Lihatlah bisnis yang sudah ada dan produk dan jasa yang mereka
tawarkan dan menentukan apakah ada kebutuhan untuk lebih dari produk-produk
atau jasa. Jika ada, mengembangkan ide-ide bisnis agar sesuai dengan celah
pasar.

Tindak lanjut
Sekarang, Anda mungkin sudah menemukan banyak ide untuk memulai bisnis.
Tulislah ide-ide tersebut pada secarik kertas. Biarkan pikiran Anda terbuka dan
terus mengkaji segala sesuatu yang Anda baca dan dengar dari sudut pandang
kewirausahaan. Anda mungkin tidak serta-merta mewujudkan ide peluang usaha
tersebut keesokan harinya, tetapi setidaknya Anda sudah menemukan peta
tambang emas untuk Anda eksplorasi kemudian.

13 Langkah Konkrit Memulai


Wirausaha
Berikut adalah 13 hal yang harus dilakukan agar usaha berjalan terus menerus
dan berkembang :

1. Mengetahui Usaha Yang Sesungguhnya

Usaha yang sesungguhnya itu :

Didasarkan motif untuk melayani dan memperoleh kemandirian


Dengan ketulusan, kerjakeras dan inovasi
Bukan jalan pintas, cara cepat menjadi kaya
Membangun secara bertahap
Menjaga nama baik, membangun reputasi
Bukan sekedar passive income, tetapi riil
Pendidikan, persahabatan, spiritualitas sangat penting.

2. Berpikir Perubahan

Terkadang, mindset kita juga harus dirubah. Bekerja menjadi wirausaha haruslah
melakukan kreativitas-kreativitas yang berasal dari peluang-peluang yang
ada.Pola berpikir konsumtif harus diubah menjadi pola yang produktif. Kurangi
pula perkataan-perkataan negatif yang membuat usaha tidak berjalan seperti
terlalu tua, terlalu muda, dan lain sebagainya. Ucapkan Kata yang positif sebagai
bentuk perubahan pola pikir tersebut. untuk memulai bisnis hanya perlu 3 M
yaitu MOTIVASI, MINDSET, dan MAKE IT (JUST DO IT). Dan lakukan
serangkaian bentuk usaha saat kita pertama merasakan cinta pertama kepada
seorang lawan jenis kita.

"Kalau Anda menginginkan perubahan kecil dalam hidup, ubahlah perilaku Anda.
Tetapi bila Anda menginginkan perubahan yang besar dan mendasar, ubahlah
pola pikir Anda." - Stephen Covey -

3. Berpikir Kreatif

Kita terkadang memiliki hambatan dalam melakukan sebuah kreatifitas. Padahal,


kreativitas merupakan salah satu alat dasar untuk berkarya. Hambatan itu bisa
berupa :

1. membatasi penyelesaian problem dengan asumsi yang tidak perlu


2. Berpikir konvensional
3. Terlalu banyak informasi

Agar lebih kreatif maka yang seharusnya kita lakukan adalah,

melihat dengan sudut pandang baru


menemukan hubungan baru
membentuk kombinasi baru

Terkadang, masalah yang sering kita alami tidaklah jauh berubah, hanya saja
yang patut kita rubah adalah cara prespektif kita dalam memandang sebuah
masalah dengan berpikir positif. misalnya saja, ditolak cewek dalam ketika kita
kita mengajak dia dalam melakukan hubungan khusus, itu bukan berarti
kegagalan, melainkan ada yang lain yang patut diperjuangkan dengan layak serta
kegagalan sebagai alasan untuk galau berat.

Untuk meningkatkan kreativitas perlu dilakukan :

Peningkatan penggunaan otak kanan (teknik khususnya bisa googling atau


lihat aja thread yg udah bahas ini)
Mengenali hambatan kreatifitas kita
Biasakan berpikir berbeda

Kreatifitas terdiri dari 1 persen inspirasi dan 99 persen kerja keras.- Thomas
Alfa Edison -

4. Berpikir pada tindakan

Ciri-ciri pengusaha itu :


berorientasi pada PDCA (Plan, do, check, and Action)

Hal tersebut untuk menghindari :

NATO (No Action Talk Only) yg menghasilkan gosip dan konflik


NADO (No Action Dream Only) yg menghasilkan visi dan karya seni
NACO (No Action Concept Only) yg menghasilkan teori dan falsafah

8th Habits of Highly Effective People(Stephen Covey) :

Proaktif
Bermula dari Ujung Pemikiran (end of mind)
Dahulukan Hal yang Utama
Berfikir Menang Menang (win win )
Memahami Untuk Dipahami
Sinergi
Menajamkan Ketahanan, Fleksibilitas dan Kekuatan
Menemukan Keunikan dan Membantu Orang Lain Menemukannya

5. Pengambilan resiko

Semua hal yang kita lakukan mestinya mendapatkan atau mengandung resiko
sehingga wajib kita untuk mengkalkulasi resiko serta dampak. Untuk lebih
jelasnya bisa ditanyakan kepada yang ahli atau belajar sendiri melalui googling.
atau tanyakan kembali pada saya. Hal ini mengingat banyak sekali penjelasan
yang mungkin tidak muat.

6. Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan sebuah kefektifitasan dalam berusaha. Sebuah usaha


pada nantinya akan mengalami perkembangan dan bukan hanya agan dan sista
sendiri yang menjalankan. Tetapi ada karyawan maupun orang lain yang turut
membantu. Ini sangat penting karena dengan adanya sebuah pemimpin maka
segala yang dilakukan secara berbeda akan menjadi sinergi kesatuan untuk
mencapai hal besar yang kamu inginkan sebelumnya.

Berbagai model kepemimpinan banyak hal. Namun, yang pasti menurutku ya


lebih baik disesuaikan dengan keadaan dan perlu sekiranya pula kita membentuk
diri kepada kepemimpinan yang dibutuhkan oleh usaha kamu tersebut.

Jika untuk berbagai jenis kepemimpinan dan gayanya tentu ada banyak. Kita
mengenal Kepemimpinan Otoriter seperti Stallin dan Soeharto. Kita juga
mengetahui sosok kepemimpinan Kharismatik seperti Soekarno dan Hugo Chavez.
Namun, ada pula kepemimpinan yang suka marah melulu seperti Sir Alex
ferguson. Mana yang tepat? sekiranya sesuai konteks karena sebuah kebijakan
tidak asal ditiru dan diambil melainkan disesuaikan dengan kebutuhan. Sekiranya
cocok ya lakukan. Yang penting adalah Dilakukan.

7. Etika

Di berbagai jenis usaha atau niat pengen usaha mesti terkadang ada pikiran
untuk segera cepat kaya, tanpa kerja keras pun ada pendapatan (passive
income), dan lain sebagainya.

Kita seharusnya mengetahui bahwa sebenarnya wirausaha itu :

Menjadi Wirausaha bukan jalan pintas untuk menjadi kaya


Menjadi Wirausaha adalah sebuah perjuangan
Apa pun yang dilakukan, kewirausahaan tidak dapat dibangun dalam
tempo sekejap.

Cara berbisnis dengan etis :


Berperilaku jujur dalam menjalankan aktivitas bisnis. Ini meliputi seluruh aspek
dalam menjalankan usaha

Mentaati tata nilai


Walk the Talk bermakna konsisten antara apa yang dilakukan dengan apa yang
diucapkan

Sedangkan tips dari banyak pihak menyebutkan :

Jangan masuk ke dalam bisnis yang tidak riil, apalagi yang menjanjikan
kekayaan dalam waktu cepat (instant). Hindarilah membaca buku-buku
yang menjanjikan cara-cara cepat, instan dan memotong kompas.
Yakinkan dan ucapkan terus dalam diri Anda bahwa Anda mampu bekerja
keras dan kerja keras selalu berakhir baik.
Berbisnislah dengan nilai-nilai kejujuran, keadilan, persamaan,
keterbukaan, win-win, melayani dan tanamkanlah nilai-nilai itu di usaha
yang Anda bangun.
Jangan tergoda untuk cepat berhasil. Ingatlah semua ada waktunya. Waktu
yang terlalu cepat dipacu dapat beresiko negatif.
Rekrutlah karyawan yang jujur dan jalankan apa yang Anda ucapkan.

8. Faktor X
Malcom Gladwell (2008) yang meneliti tentang kesuksesan manusia menemukan
karya-karya besar ternyata tidak ditentukan oleh tingginya skor IQ yang dimiliki
manusia, latar belakang keluarga, tanggal lahir, darah biru atau bukan, melainkan
oleh dedikasi suci dalam mencari pintu keluar dari berbagai labirin kesulitan.

Talenta atau bakat itu hanyalah sebuah kesempatan, namun untuk menjadi
sesuatu, bakat itu harus diasah agar ia mengeluarkan aura cahayanya dan
menemukan pintunya (Maxwell, 2007)

faktor X merupakan sebuah faktor yang menjadi kunci kesuksesan kita. hal ini
bisa kita sebut sebagai hoki, keberuntungan, dan lain sebagainya sebagai faktor
lain namun inti dalam wirausaha yang kita buat.

Bakat Menemukan Pintunya :


Faktor X itu melekat ada diri Anda masing-masing dan baru menjadi faktor X
kalau ia berhasil menemukan pintunya maka temukan dan ketuklah pintu-pintu
itu. Sikap Anda terhadap pintu itu akan tercermin pada apa yang Anda
dapatkan. Sikap itu adalah sebuah pilihan.

Pilihannya bermacam-macam:

Ada yang mendiamkan saja. Ia adalah orang yang percaya diri dengan
bakat-nya dan membiarkan pintu menemukan dirinya.
Mengirim sinyal positif. Ia mengetuk pintu itu dengan bahasa tubuhnya.
Apakah itu penampilannya yang menarik, suaranya yang khas, dan
sebagainya.
Mencari pintu, mengetuk pintu. Mereka sadar bahwa pintu tidak akan
terbuka kecuali mereka mendatangi dan mengetuk-ngetuknya. Jika tidak
terbuka, Anda harus pergi mencari pintu lainnya. Terus mencari dan
mengetuknya.

Faktor X adalah sesuatu yang harus kita cari dan kita miliki. Ia akan menemani
siapa saja yang ingin berubah, menjadi lebih baik.

Orang yang tidak ingin berubah juga memiliki faktor X, namun itu hanyalah X
Kecil yang berarti sebuah kenyamanan. Ia sudah nyaman dengan kondisi
sekarang dan tentu saja hidupnya tidak akan mengalami kemajuan.

Karakteristik Faktor X

Merupakan penentu keberhasilan


Merekat pada diri manusia
Tidak diperoleh dalam waktu sekejab
Namun ia dapat tumbuh dan berkembang menjadi X besar
Dapat berasal dari diri sendiri, namun juga dapat berasal dari luar diri
Sekali tumbuh ia dapat dipakai untuk usaha lainnya

Tak Dapat Dirampas


Karena melekat pada diri Anda sendiri, maka ia harus dipelihara. Banyak orang
berusaha merampas X itu dengan merampas kuda-kuda tunggangan yang
dimiliki seseorang. Padahal X itu merupakan kombinasi dari berbagai hal yang
melekat pada seseorang.

Tips
Kenalilah diri Anda sendiri dan mulailah menimbulkan X pada diri Anda.
Carilah pintu yang mampu membuat X Anda tumbuh. Datangi dan
ketuklah masing-masing pintu itu.
Pintu yang bagus adalah pintu yang di dalamnya terdapat ruang besar
bagi Anda untuk berkembang dan di dalamnya terdapat pintu-pintu lain
yang dapat Anda buka.
Waspadailah hidup yang nyaman, karena hidup yang demikian dapat
membuat hidupmu sulit. Berselancarlah pada gelombang-gelombang
ketidaknyamanan dengan berani menembus hal-hal baru yang sulit karena
Anda akan mendapatkan pembejaran-pembelajaran baru.
Pintu yang tepat adalah pintu yang membuat Anda merasa mampu untuk
tumbuh dan memberi ruang untuk berkembang.

9. Mencari gagasan Usaha

Carilah Idea Bisnis dengan :

Sering menghadiri pameran perdagangan dan investasi


Mempelajari keahlian tenaga kerja lokal
Investigasi material lokal dan sumber daya lain
Mengkaji peluang substitusi produk impor

Ketika satu pintu tertutup maka pintu lain terbuka. Namun, kita seringkali
terpaku menyesali pintu yang tertutup itu, hingga tak bisa melihat pintu lain yang
terbuka bagi kita- Alexander Graham Bell -

10. Pemasaran

Berbicara pemasaran tentu sangat panjang dan mungkin juga singkat. Pernyataan
tentang teknik pemasaran yang simple terkadang bisa memecahkan dan
terkadang tidak. Hal ini tentu disesuaikan dengan konteks kamu sendiri dalam
melakukan pemasaran atas usaha yang ada.

Namun Strateginya biasanya :

1. segmentasi
2. Target
3. positioning

Setelah itu barulah dilakukan dengan taktik pemasaran. Taktik pemasaran


berupa :

1. Diferensiasi
2. marketing Mix
3. Selling

Sedangkan penjelasan untuk marketing mix adalah bauran antara Produk, Place,
Price, dan promotion scecara bersamaan dan disesuaikan dengan kontteks dan
branding yang ada. Ini adalah hal penting, jika kita tidak mengalami atau
menyentuh permasalahan secara langsung akan berakibat kita akan
membayangkan langsung saja. Melainkan yang tepat adalah kita mencobanya
dan saling berdiskusi bersama menemukan mana yang terbaik.

11. Manajemen Keuangan dan pembiayaan usaha

Berangkat kerja namun hanya berangkat dengan tekad tanpa perhitungan yang
masak juga percuma. namun, kita tidak perlu menjadi yang ahli atau pakar dalam
bidang ini. hanya kita bisa menentukan rencana anggaran dan prediksi
pendapatan yang realistis adalah cukup baik. berbagai contoh dapat di sharing di
sini mengenai anggaran.

12. memulai usaha baru

11 Hal Praktis dalam Memulai Usaha :

Memilih Nama dan membuat logo


Memilih tempat usaha
Membeli perlengkapan
Pemenuhan terhadap mesin dan alat-alat produksi
Merekrut pegawai
Melakukan training persiapan dan uji coba
Memproduksi alat-alat promosi
Pilihan secara legal atau informal
Peresmian
Proses tambahan
Belajar dari common mistakes

Belajar dari Common Mistakes


Pengalaman adalah Guru yang paling baik

Hal-hal yang perlu diperhatikan :

Membuat usaha bisnis secara legal di tahap awal atau terburu-buru pada
bulan-bulan pertama, mengikat hubungan hukum tanpa mengalami
kerjasama sebelumnya
Tidak melakukan riset mendalam terhadap persaingan dan kekuatan
internal (SWOT analysis)
Menghabiskan terlalu banyak dana untuk membeli peralatan dan renovasi,
termasuk sewa tempat, salah memilih lokasi
Membayar upah tenaga kerja lebih mahal dari pesaing
Menggunakan tenaga kerja yang level-nya lebih tinggi dari pesaing
Cara terbaik mempelajari common mistakes adalah berinteraksi langsung
dengan pelaku usaha yang pernah mengalaminya. Pelajarilah kiat-kiat
mereka untuk bangkit dari kesalahan dan untuk memperbaiki kesalahan
itu.

13. Rencana Bisnis

Rencana Bisnis Yang Baik

Singkat dan padat


Terorganisir rapi dengan penampilan menarik
Rencana yang menjanjikan
Hindari melebih-lebihkan proyeksi
Kemukakan risiko-risiko bisnis yang signifikan
Tim terpercaya dan efektif
Fokus
Target pasar
Realistis
Spesifik

Komponen Rencana Bisnis

Ringkasan Eksekutif
Deskripsi Bisnis
Strategi Pemasaran
Analisis Persaingan
Rencana Desain dan Pengembangan
Rencana Operasi dan Manajemen
Analisis Rencana Keuangan

Sumber: http://hajingfai.blogspot.co.id/2013/02/inspirasi-13-langkah-konkrit-
memulai.html#ixzz4IJ1W3IbS

Anda mungkin juga menyukai