DISUSUN OLEH :
SAVIRA WIDYASARI
(1913462101)
Menurut Milan Kundera, sebuah bisnis pada dasarnya hanya memiliki dua fungsi,
yaitu inovasi dan pemasaran. Fungsi inovasi merupakan ide yang mendasari sebuah bisnis,
untuk kemudian dieksekusi dalam oprasional berjalanya bisnis. Setidaknya ada 7 cara untuk
bisa menemukan ide bisnis yang inovatif dan diminati pasar sebagai berikut:
Sebuah bisnis memiliki sebuah esensi penting yang sangat mendasar. Ketika
seseorang terjun ke dunia bisnis, maka sebenarnya dia sedang menawarkan solusi atas
masalah yang sedang dialami pasar. Solusi ini kemudian dikenal secara luas sebagai produk.
Sehingga, bila seseorang ingin membangun bisnis yang inovatif dan diminati pasar, maka dia
tidak boleh melupakan esensi tersebut. Anda harus melakukan riset pasar terlebih dahulu dan
menemukan permasalahan-permasalahan yang dihadapi pasar Anda. Kemudian carilah ide-
ide sekreatif mungkin untuk menciptakan produk yang inovatif serta solutif memecahkan
masalah pasar.
Selain harus mencari permasalahan yang dialami pasar melalui riset, seringkali ide-
ide bisnis datang dengan sendirinya melalui obrolan-obrolan keseharian atau bahkan
pengalaman pribadi. Tanpa disadari, seringkali masalah-masalah yang Anda, kerabat, atau
teman Anda alami merupakan permasalahan yang juga dialami oleh pasar. Salah satu
kesulitan mencai masalah dari pasar langsung adalah seringkali mereka tidak menyadari
masalah dan kebutuhan yang mereka alami. Karena itu, Anda harus bisa jeli memahami
kebutuhan-kebutuhan atau masalah-masalah yang ada di sekeliling Anda sendiri.
Sebagai seorang yang baru akan masuk ke sebuah pasar, penting untuk mempelajari
produk-produk apa saja yang sudah ada di pasaran. Tugas Anda bukan hanya sekedar
mengetahuinya saja, tetapi memahami dan menilai pada aspek mana kelebihan dan
kekurangan dari produk kompetitor tersebut. Aspek-aspek seperti keinginan pasar terhadap
produk yang sudah ada, tetapi belum terwujud juga menjadi catatan penting yang harus Anda
miliki. Dengan informasi-informasi tersebut, Anda bisa mengkombinasikan dan menciptakan
ide bisnis baru yang inovatif sekaligus kreatif dan kompetitif. Secara garis besar, ada 3
tahapan yang harus Anda lalui, yaitu: pahami, tiru, dan modifikasi. Contoh saja bagaimana
ojek daring yang muncul karena kebutuhan transportasi yang tinggi, dan menyempurnakan
produk ojek konvensional di berbagai aspek yang sudah ada sebelumnya.
Bila pada point-point sebelumnya Anda melakukan riset pasar untuk menemukan
masalah atau kebutuhan-kebutuhan yang dimiliki pasar, pada point ini Anda disarankan untuk
melakukan pengujian akan ide yang telah Anda temukan, apakah ide Anda dapat diterima
pasar dan memecahkan masalah atau tidak.
Pola konsumsi masyarakat seringkali sangat dipengaruhi oleh tren yang berkembang.
Misalkan saja beberapa waktu lalu, sempat viral jajanan es boba atau dalgoda. Serentak, pasar
ingin membeli produk tersebut dan mulailah bermunculan pengusaha-pengusaha untuk
menjual produk yang sedang trend tersebut. Namun, tantangan disini adalah untuk
memodifikasi produk yang sedang menjadi trend dan di minati pasar. Bila Anda tidak
melakukan modifikasi, maka produk Anda akan sama dengan kompetitor yang lain, dan
sangat sulit memenangkan persaingan. Karena itu, cermati bidang tersebut, dan berikan
aspek-aspek produk yang inovatif dan lebih unggul dari kompetitor.
Ketika orang-orang membangun bisnis berdasarkan pada apa yang sudah ada
sebelumnya, Anda harus dapat mencari ide bisnis yang justru keluar dari kebiasaan tetapi
tetap solutif bagi pasar. Kita bisa lihat bagaimana konsep belanja online yang digagas oleh
sebuah perusahaan start up tidak mengikuti kebiasaan jualan dan transaksi secra
konvensional. Dan pada akhirnya, kini trend belanja online ditengah masyarakat justru sangat
tinggi.
Hilangkan batasan-batasan ide yang bersifat tradisional, kemudian ciptakan cara Anda
sendiri dalam menciptakan produk yang tetap solutif. Anda bisa mempelajari perkembangan
teknologi yang semakin canggih dan menawarkan berbagai kemudahan, sebagai core ide
bisnis yang Anda kemukakan.
2. Faktor yang mendorong membuat suatu ide usaha ( proses pemicu)
Faktor pendukung keberhasilan usaha adalah semangat, niat dan kerja keras bukan
hanya dari pemilik usaha tetapi semua yang bersentuhan langsung dengan usaha yang sedang
dikembangkan.
Faktor pendukung keberhasilan usaha sebenarnya beragam. Bahkan setiap tokoh dan
seorang wirausaha memiliki pandangan dan caranya sendiri-sendiri. Maka dari itu, berikut
beberapa faktor pendukung keberhasilan usaha yang dirangkum dari berbagai pandangan
tokoh dan ahli.
1. Niat
Niat adalah modal dasar yang wajib ada. Tanpa niat, sulit rasanya bisa mewujudkan
sesuatu yang masih dalam bentuk angan, imajinatif menjadi kenyataan. Setidaknya dengan
niat menjadi modal utama kita membangun semangat dan kekuatan. Segala sesuatu dapat
berjalan lancar karena ada niatan. Tanpa ada nya niatan, sudah dapat dipastikan upaya
tersebut hanya berjalan setengah-setengah, bahkan gagal tidak menghasilkan apa-apa. Tentu
saja kamu tidak ingin membuang-buang waktu seperti itu bukan? Setidaknya dengan niat,
sekalipun gagal, kegagalan itu tidak menguap begitu saja. tetapi kegagalan itulah yang justru
menjadi pembelajaran yang sangat berharga. Ingat, guru terbaik adalah kegagalan. Kamu
hanya perlu gagal untuk memperoleh keberhasilan.
2. Memiliki Kemauan
Sebaliknya, orang yang memiliki bakat berwirausaha, selama mereka tidak memiliki
kemauan dan tidak memiliki jiwa ulet dan pantang menyerah. Mereka hanya menjadi pribadi
yang tidak tahu tujuan hidup mereka apa.
Jadi kesimpulannya adalah, tidak peduli kamu memiliki bakat, atau kamu tidak
memiliki modal finansial sekalipun, kamu memiliki peluang menjadi pengusaha jika kamu
memiliki kemauan, niat, ulet, pantang menyerah, tidak takut gagal dan berani ambil risiko.
Karena dengan kemauan, kamu bisa mencari peluang. Dimana peluang yang kelihatannya
tidak mungkin menjadi mungkin. Sesuatu yang kelihatan mustahil tetap bisa kita taklukan.
Contoh, tidak punya modal uang untuk memulai usaha, kita bisa memulainya dengan
mengajak kerjasama. Atau bisa juga menjual kreativitas yang kita miliki tanpa harus
mengeluarkan uang besar.
3. Disiplin
6. Lakukan Inovasi
Inovasi juga menjadi faktor pendukung keberhasilan usaha yang wajib dilakukan.
Kita sudah sering melihat usaha yang sifatnya turun temurun tanpa ada nya inovasi, mereka
akan gulung tikar. Maka tidak heran jika banyak perusahaan yang setiap tahun atau setiap
periode mereka selalu meluncurkan dan menawarkan sesuatu yang baru.
Tujuan dari inovasi adalah melahirkan sesuatu yang baru, unik dan menantang.
Contoh inovasi yang paling kita rasakan saat ini adalah perkembangan smartphone. Setiap
tahun, masing-masing merek pasti melahirkan smartphone dengan inovasi-inovasi terbaru
yang menuntut konsumen membeli produk terbaru tersebut. Padahal smartphone yang sudah
dimiliki masih dalam kondisi baik-baik saja. Namun mereka tetap merelakan membeli demi
penasaran ingin merasakan apa perubahan yang ditawarkan. Setidaknya dari sini kita tahu
bahwa inovasi mampu menghipnotis calon konsumen.
Setelah mengintip faktor pendukung keberhasilan usaha. Ternyata ada banyak juga
kasus pelaku usaha yang mengalami kegagalan. Memang ada banyak faktor penyebab
kegagalan usaha. Ada yang disebabkan karena mereka takut membuat perubahan atau inovasi
baru. Seperti yang disinggung di point ke empat di faktor pendukung keberhasilan usaha.
Ternyata rata-rata yang usahanya gagal karena mereka tidak memperhitungkan perubahan
selera konsumen. Jadi bisa dibilang kurang waspada akan perubahan. Adapun faktor
penyebab kegagalan usaha yang paling banyak terjadi, karena mentalitas. Dibutuhkan mental
baja dan mental besi agar tetap bertahan.
5. Kiat-kiat apa saja yang dilakukan untuk mengembangkan suatu usaha (proses
pertumbuhan)
Tentu saja hal yang pertama harus dilakukan dan diperhatikan ketika mengembangkan
usaha adalah dengan memahami jenis usaha yang dilakoni. Pilihlah jenis usaha yang
sekiranya sudah jelas dan Anda memiliki kemampuan mumpuni di bidang tersebut. Membuat
dan mengembangkan jenis usaha dengan pemahaman yang benar akan membuat pebisnis
mampu melihat banyak kemungkinan-kemungkinan keuntungan atau kerugian didalamnya.
Pengembangan usaha agar optimal dan berkembang lainnya dapat dilakukan dengan
mempersiapkan strategi operasional yang baik. Jadi, pelaku bisnis bisa membuat skema
strategi dalam operasional kerja atau SOP, karyawan dan pengembangan produk bisnisnya.
Strategi operasional yang dibuat harus didasarkan pada kemampuan dan kebutuhan dari
pengembangan usaha itu sendiri agar tepat sasaran juga efektif.
Ketika berupaya untuk mengembangkan bisnis agar semakin maju maka tentu saja
peningkatan kinerja harus dilakukan setiap saat. Jangan bosan dalam berinovasi dan
berkembang setiap harinya agar bisnis yang ada tidak berhenti ditengah jalan atau membuat
kinerja menurun. Buatah semangat pengembangan kinerja terhadap diri sendiri dan juga
karyawan dalam usaha untuk selalu meningkatkan kualitas diri.
5. Meningkatkan Promosi
Jangan lupa untuk memperhatikan point berikut jika ingin mengalami pengembangan
usaha agar semakin sukses kedepannya, yaitu peningkatan laba usaha. Perusahaan atau bisnis
yang tengah dijalani akan selalu membutuhkan konsumen bukan? oleh sebab itu lakukan
promosi berkelanjutan. Meski tentu saja ketika bisnis sudah berjalan akan mendapatkan
konsumen tetap, namun jangan sampai terlena. Agar bisnis bisa semakin maju, mendapatkan
laba yang besar dan bisa semakin besar skala bisnis maka lakukan promosi terus menerus.
Buatlah promosi lewat media cetak, media massa atau bisa melalui promosi sosial media dan
media yang memiliki potensi lainnya. Promosi yang menarik dan merambah berbagai
kalangan masyarakat nyatanya akan sangat efektif menaikan jumlah konsumen yang ada.
Ketika menjalani kegiatan berbisnis maka tentu saja ada yang namanya kompetitor
atau pesaing dalam berbisnis dan ini sudah menjadi hal wajar. Meski sudah menjadi hal yang
lumrah dan wajar namun tentu saja jangan sampai Anda tidak mengetahui strategi kompetitor
bisnis Anda. Kenali kemampuan kompetitor, strategi yang diusung atau mungkin kelemahan
produk yang ditawarkan agar bisa menawarkan produk yang lebih baik lagi.
Jangan lupa untuk bisa membuat usaha berkembang dan semakin maju adalah dengan
senantiasa melakukan perluasan jaringan bisnis. Janganlah segan-segan untuk menjalin relasi
bisnis dengan banyak orang yang menguntungkan. Bahkan bisa membuat perjanjian kerja
sama dengan orang lain agar jaringan bisnis yang dijalani semakin luas berkembang.
Contohnya adalah dengan menjalin kerjasama dengan reseller atau memperluas bisnis Anda
dengan jaringan franchise.
Mengembangkan usaha juga bisa dilakukan dengan cara meningkatkan sumber daya
atau aset yang ada didalam perusahaan untuk terus dijadikan tenaga pengembang. Sumber
daya ini sendiri jelas meliputi para karyawan yang kompeten, produk yang ditawarkan,
sumber daya gedung dan operasional lainnya. Sumber daya yang diolah dengan baik akan
membantu pengelolaan usaha menjadi lebih maju lagi lho!
Ketika mengembangkan usaha, maka konsumen merupakan hal yang perlu sekali
diperhatikan. Oleh sebab itu harus senantiasa dalam mengutamakan pelayanan dan kepuasan
konsumen atau pelanggan. Buatlah produk yang mampu memuaskan konsumen, melakukan
promosi yang terbaik dan pelayanan langsung yang ramah pada konsumen.
Dalam upaya mengembangkan bisnis maka tentu saja inovasi produk menjadi salah
satu hal yang tidak boleh ditinggalkan. Perusahaan atau pebisnis yang enggan untuk
melakukan inovasi biasanya akan banyak tertinggal dari kebutuhan konsumen yang terus
berubah. Oleh sebab itu jangan segan-segan dan malas dalam melakukan inovasi produk agar
atensi konsumen terus terjaga dan pembelian semakin meningkat.
Ketika mengembangkan usaha maka tentu saja dedikasi kerja yang tinggi dan penuh
akan membuat jalannya usaha menjadi baik. Jangan sampai malas dan terlena dalam
melakoni sebuah bisnis dan terus bekerja dengan penuh semangat pantang menyerah.
Dedikasi ini sendiri meliputi usaha terus berkembang, memahami kebutuhan pasar,
berinovasi, mengevaluasi diri dan karyawan dan banyak lainnya.
Ketika ingin sebuah usaha yang dilakoni berkembang apalagi bagi usaha yang masih
pemula maka harus sekali pandai menekan biaya operasional. Jangan sampai pembengkakan
biaya operasional bisa terjadi karena ini bisa merugikan pebisnis dan bisa mengakibatkan
kebangkrutan. Terus minimalisir dana operasional dengan menyesuaikannya sesuai
kebutuhan dan pastikan pembagiannya tepat pada divisinya masing-masing.
Ketika melakoni sebuah bisnis atau usaha maka jangan segan-segan untuk melakukan
investasi tambahan untuk mengembangkan pemasukan. Misalnya saja mengalokasikan
keuntungan yang didapatkan dengan membuat investasi gedung, kendaraan operasional atau
lainnya. Jangan sampai keuntungan dan pemasukan dana yang didapat malah dihabiskan
seketika tanpa dialokasikan pada investasi tambahan yang bisa digunakan sewaktu-waktu.
Pedoman untuk mengembangkan bisnis lainnya agar semakin baik adalah dengan
mengatur pengelolaan keuangan yang baik. Pengelolaan keuangan ini didalamnya berisi soal
kegiatan operasional perusahaan, penggajian atau lainnya. Kelola dan data seluruh
pemasukan keuangan hingga pengeluaran yang ada untuk menjadi data usaha.
Kemudian hal yang bisa mengembangkan usaha agar bisa menjadi lebih berkembang
dan maju lagi adalah dengan senantiasa melakukan evaluasi kerja. Buatlah evaluasi kerja
mingguan, bulanan atau tahunan sesuai periode yang dibutuhkan untuk kemudian membahas
apa saja yang sudah dilakoni. Evaluasi kerja bisa menjadi salah satu penilaian dan juga
pengingat diri dan karyawan untuk semakin meningkatkan kualitas kerja.
Usaha yang baik adalah usaha yang selalu memperhatikan pengeluaran dan
pemasukan sesuai dengan kebutuhan usaha dan pelanggan. Catat selalu pengeluaran dan
pemasukan usaha Anda pada proses pembukuan yang benar.
pada awal bisnis, tidak masalah bagi Anda untuk melakukan pencatatan seluruh transaksi
pada proses pembukuan manual, namun seiring waktu dan bisnis Anda yang berkembang,
ada baiknya untuk menggunakan software akuntansi untuk kemudahan pencatatan dan juga
meminimalisir human error.