Anda di halaman 1dari 11

PT 11-12 : KEWIRAUSAHAAN

DISUSUN OLEH :

SAVIRA WIDYASARI
(1913462101)

D-III PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


TAHUN AJARAN 2022/2023
MEDAN
1. Bagaimana  cara  mendapat ide dalam membuat sebuah usaha (proses inovasi)

Cara Sederhana Menemukan Ide Bisnis Inovatif dan Disukai Pasar

Menurut Milan Kundera, sebuah bisnis pada dasarnya hanya memiliki dua fungsi,
yaitu inovasi dan pemasaran. Fungsi inovasi merupakan ide yang mendasari sebuah bisnis,
untuk kemudian dieksekusi dalam oprasional berjalanya bisnis. Setidaknya ada 7 cara untuk
bisa menemukan ide bisnis yang inovatif dan diminati pasar sebagai berikut:

1. Temukan Permasalahan Yang Dialami Pasar

Sebuah bisnis memiliki sebuah esensi penting yang sangat mendasar. Ketika
seseorang terjun ke dunia bisnis, maka sebenarnya dia sedang menawarkan solusi atas
masalah yang sedang dialami pasar. Solusi ini kemudian dikenal secara luas sebagai produk.
Sehingga, bila seseorang ingin membangun bisnis yang inovatif dan diminati pasar, maka dia
tidak boleh melupakan esensi tersebut. Anda harus melakukan riset pasar terlebih dahulu dan
menemukan permasalahan-permasalahan yang dihadapi pasar Anda. Kemudian carilah ide-
ide sekreatif mungkin untuk menciptakan produk yang inovatif serta solutif memecahkan
masalah pasar.

2. Peka Terhadap Permasalahan yang Dialami Diri Sendiri / Orang Lain

Selain harus mencari permasalahan yang dialami pasar melalui riset, seringkali ide-
ide bisnis datang dengan sendirinya melalui obrolan-obrolan keseharian atau bahkan
pengalaman pribadi. Tanpa disadari, seringkali masalah-masalah yang Anda, kerabat, atau
teman Anda alami merupakan permasalahan yang juga dialami oleh pasar. Salah satu
kesulitan mencai masalah dari pasar langsung adalah seringkali mereka tidak menyadari
masalah dan kebutuhan yang mereka alami. Karena itu, Anda harus bisa jeli memahami
kebutuhan-kebutuhan atau masalah-masalah yang ada di sekeliling Anda sendiri.

3. Mengkombinasikan Dengan Produk Sejenis

Sebagai seorang yang baru akan masuk ke sebuah pasar, penting untuk mempelajari
produk-produk apa saja yang sudah ada di pasaran. Tugas Anda bukan hanya sekedar
mengetahuinya saja, tetapi memahami dan menilai pada aspek mana kelebihan dan
kekurangan dari produk kompetitor tersebut. Aspek-aspek seperti keinginan pasar terhadap
produk yang sudah ada, tetapi belum terwujud juga menjadi catatan penting yang harus Anda
miliki. Dengan informasi-informasi tersebut, Anda bisa mengkombinasikan dan menciptakan
ide bisnis baru yang inovatif sekaligus kreatif dan kompetitif. Secara garis besar, ada 3
tahapan yang harus Anda lalui, yaitu: pahami, tiru, dan modifikasi. Contoh saja bagaimana
ojek daring yang muncul karena kebutuhan transportasi yang tinggi, dan menyempurnakan
produk ojek konvensional di berbagai aspek yang sudah ada sebelumnya.

4. Uji Ide Bisnis Anda

Bila pada point-point sebelumnya Anda melakukan riset pasar untuk menemukan
masalah atau kebutuhan-kebutuhan yang dimiliki pasar, pada point ini Anda disarankan untuk
melakukan pengujian akan ide yang telah Anda temukan, apakah ide Anda dapat diterima
pasar dan memecahkan masalah atau tidak.

5. Belajar Dari Trend Masyarakat

Pola konsumsi masyarakat seringkali sangat dipengaruhi oleh tren yang berkembang.
Misalkan saja beberapa waktu lalu, sempat viral jajanan es boba atau dalgoda. Serentak, pasar
ingin membeli produk tersebut dan mulailah bermunculan pengusaha-pengusaha untuk
menjual produk yang sedang trend tersebut. Namun, tantangan disini adalah untuk
memodifikasi produk yang sedang menjadi trend dan di minati pasar. Bila Anda tidak
melakukan modifikasi, maka produk Anda akan sama dengan kompetitor yang lain, dan
sangat sulit memenangkan persaingan. Karena itu, cermati bidang tersebut, dan berikan
aspek-aspek produk yang inovatif dan lebih unggul dari kompetitor. 

6. Berfikir Out Of The Box

Ketika orang-orang membangun bisnis berdasarkan pada apa yang sudah ada
sebelumnya, Anda harus dapat mencari ide bisnis yang justru keluar dari kebiasaan tetapi
tetap solutif bagi pasar. Kita bisa lihat bagaimana konsep belanja online yang digagas oleh
sebuah perusahaan start up tidak mengikuti kebiasaan jualan dan transaksi secra
konvensional. Dan pada akhirnya, kini trend belanja online ditengah masyarakat justru sangat
tinggi.

Hilangkan batasan-batasan ide yang bersifat tradisional, kemudian ciptakan cara Anda
sendiri dalam menciptakan produk yang tetap solutif. Anda bisa mempelajari perkembangan
teknologi yang semakin canggih dan menawarkan berbagai kemudahan, sebagai core ide
bisnis yang Anda kemukakan.
2. Faktor yang mendorong membuat suatu ide usaha ( proses pemicu)

Faktor yang mendorong proses kewirausahaan seseorang pada tahap pengembangan


ada tiga macam yaitu faktor internal, eksternal dan kemampuan berwirausaha. Faktor internal
seperti wirausahawan, kreatifitas, kepemimpinan, komitmen dan visi. Faktor eksternal
meliputi pesaing, mitra bisnis, investor dan bankir, serta tim.

3. Faktor pendukung dalam pelaksanaan sebuah usaha (proses pelaksanaan)

Faktor pendukung keberhasilan usaha adalah semangat, niat dan kerja keras bukan
hanya dari pemilik usaha tetapi semua yang bersentuhan langsung dengan usaha yang sedang
dikembangkan.

Faktor Pendukung Keberhasilan Usaha

Faktor pendukung keberhasilan usaha sebenarnya beragam. Bahkan setiap tokoh dan
seorang wirausaha memiliki pandangan dan caranya sendiri-sendiri. Maka dari itu, berikut
beberapa faktor pendukung keberhasilan usaha yang dirangkum dari berbagai pandangan
tokoh dan ahli. 

1. Niat 

Niat adalah modal dasar yang wajib ada. Tanpa niat, sulit rasanya bisa mewujudkan
sesuatu yang masih dalam bentuk angan, imajinatif menjadi kenyataan. Setidaknya dengan
niat menjadi modal utama kita membangun semangat dan kekuatan.  Segala sesuatu dapat
berjalan lancar karena ada niatan. Tanpa ada nya niatan, sudah dapat dipastikan upaya
tersebut hanya berjalan setengah-setengah, bahkan gagal tidak menghasilkan apa-apa. Tentu
saja kamu tidak ingin membuang-buang waktu seperti itu bukan?  Setidaknya dengan niat,
sekalipun gagal, kegagalan itu tidak menguap begitu saja. tetapi kegagalan itulah yang justru
menjadi pembelajaran yang sangat berharga. Ingat, guru terbaik adalah kegagalan. Kamu
hanya perlu gagal untuk memperoleh keberhasilan. 

2. Memiliki Kemauan 

Sebenarnya saya pernah menuliskan di artikel sebelumnya tentang pentingnya


kemauan. Mungkin kamu tidak memiliki bakat menjadi seorang wirausaha, tetapi kamu
memiliki kemauan keras, ulet dan disiplin. Nah, kamu tetap memiliki peluang keberhasilan
yang sama dengan mereka yang memiliki bakat wirausaha. 

Sebaliknya, orang yang memiliki bakat berwirausaha, selama mereka tidak memiliki
kemauan dan tidak memiliki jiwa ulet dan pantang menyerah. Mereka hanya menjadi pribadi
yang tidak tahu tujuan hidup mereka apa. 

Jadi kesimpulannya adalah, tidak peduli kamu memiliki bakat, atau kamu tidak
memiliki modal finansial sekalipun, kamu memiliki peluang menjadi pengusaha jika kamu
memiliki kemauan, niat, ulet, pantang menyerah, tidak takut gagal dan berani ambil risiko.
Karena dengan kemauan, kamu bisa mencari peluang. Dimana peluang yang kelihatannya
tidak mungkin menjadi mungkin. Sesuatu yang kelihatan mustahil tetap bisa kita taklukan.
Contoh, tidak punya modal uang untuk memulai usaha, kita bisa memulainya dengan
mengajak kerjasama. Atau bisa juga menjual kreativitas yang kita miliki tanpa harus
mengeluarkan uang besar. 

3. Disiplin

Berdasarkan observasi kecil-kecilan yang saya lakukan beberapa tahun terakhir.


Sekarang ini banyak orang pintar secara kognitif mereka, tetapi sedikit dari mereka yang
memiliki kedisiplinan diri. Padahal faktor pendukung keberhasilan usaha adalah nilai
kedisiplinan. Sementara kita tahu bahwa hidup ini keras. Kita tidak bisa bermanja-manja dan
menuntut orang lain mengerti dan memahami akan waktu kita. Orang besar tidak peduli
alasan kamu, yang mereka butuhkan apa yang kamu hasilkan. Jika ingin hidup sefrekuensi
dengan orang besar, maka kita yang harus tahan banting dan disiplin agar tidak mudah mudah
terkalahkan oleh seleksi alam. 

4. Mengenali Perubahan Selera Konsumen 

Faktor pendukung keberhasilan usaha yang keempat adalah mengenali perubahan


selera konsumen. Selera konsumen 20 tahun yang lalu dengan era sekarang sudah jelas
berbeda. kita tahu sekarang teknologi mendominasi kehidupan kita sehari-hari.  Maka tidak
heran jika para pengusaha dituntut untuk mengikuti perubahan selera konsumen agar tetap
eksis dan dapur tetap ngebul. Jadi contoh selera konsumen yang erat kaitannya dengan
keteknologian adalah contoh nyata. 

Bahkan sekarang jualan pun menggunakan teknologi. Proses pembuatan makanan


juga menggunakan teknologi. Bahkan di ranah pendidikan dan kehidupan sehari-hari
dikaitkan dengan teknologi. Jadi faktor pendukung keberhasilan usaha adalah luwes
mengikuti perubahaan yang saat ini, agar usaha yang kita jalankan tidak jalan ditempat. 

5. Menguasai Teknologi Yang Berkembang 

Menguasai teknologi yang berkembang menjadi faktor pendukung keberhasilan


usaha. Contoh, usaha offline yang mengandalkan warga sekitar. Hasilnya usaha mereka
terkesan begitu-begitu saja, jangkauan konsumennya hanya terbatas. Berbeda pelaku usaha
yang menguasai teknologi, mereka memiliki jangkauan lebih luas. Semakin luas jangkauan,
tentu berpengaruh pada omset dan keuntungan usaha. Siapa sih yang menjalankan usaha
tidak menginginkan untung? Pastinya setiap usaha inginnya untung bukan?

6. Lakukan Inovasi 

Inovasi juga menjadi faktor pendukung keberhasilan usaha yang wajib dilakukan.
Kita sudah sering melihat usaha yang sifatnya turun temurun tanpa ada nya inovasi, mereka
akan gulung tikar. Maka tidak heran jika banyak perusahaan yang setiap tahun atau setiap
periode mereka selalu meluncurkan dan menawarkan sesuatu yang baru. 

Tujuan dari inovasi adalah melahirkan sesuatu yang baru, unik dan menantang.
Contoh inovasi yang paling kita rasakan saat ini adalah perkembangan smartphone. Setiap
tahun, masing-masing merek pasti melahirkan smartphone dengan inovasi-inovasi terbaru
yang menuntut konsumen membeli produk terbaru tersebut. Padahal smartphone yang sudah
dimiliki masih dalam kondisi baik-baik saja.  Namun mereka tetap merelakan membeli demi
penasaran ingin merasakan apa perubahan yang ditawarkan. Setidaknya dari sini kita tahu
bahwa inovasi mampu menghipnotis calon konsumen.

7. Memulai Usaha Dari yang paling mudah 

Faktor pendukung keberhasilan usaha yang harus diperhatikan masalah


pelaksanaannya. Mulailah usaha yang mudah dilakukan. Jangan lakukan usaha dengan cara
yang ribet, jika bisa dilakukan dengan cara yang mudah dan simpel.  Tentu saja kemudahan
cara tiap pelaku usaha berbeda-beda. Ingat, jika kamu ingin menjalankan usaha jangan
terpaku dengan cara orang lain yang sudah sukses. Tetap percaya dirilah untuk melakukan
usaha dengan cara dan teori sendiri. Karena sesuatu yang meniru tidak akan menjadi besar. 
8. Jangan Menunggu dan Mobilisasi

Faktor pendukung keberhasilan  usaha yang terakhir adalah, jangan menunggu


pelanggan datang. Tetapi jemputlah mereka. Sekarang bukan jamannya menunggu datang.
Tidak ada salahnya kita yang menjemput mereka. Karena kita tahu, dampak negatif dari
teknologi adalah menciptakan rasa kemalasan. Jadi, pengusaha yang harus melakukan
mobilisasi. 

Faktor Penyebab Kegagalan Usaha

Setelah mengintip faktor pendukung keberhasilan usaha. Ternyata ada banyak juga
kasus pelaku usaha yang mengalami kegagalan. Memang ada banyak faktor penyebab
kegagalan usaha. Ada yang disebabkan karena mereka takut membuat perubahan atau inovasi
baru.  Seperti yang disinggung di point ke empat di faktor pendukung keberhasilan usaha.
Ternyata rata-rata yang usahanya gagal karena mereka tidak memperhitungkan perubahan
selera konsumen. Jadi bisa dibilang kurang waspada akan perubahan.  Adapun faktor
penyebab kegagalan usaha yang paling banyak terjadi, karena mentalitas. Dibutuhkan mental
baja dan mental besi agar tetap bertahan.

4.Bagaimana cara memasarkan sebuah usaha sehingga dikenal masayarakat (proses


pelaksanaan)

Tujuan utama strategi pemasaran produk, yaitu:

a. Untuk meningkatkan kualitas koordinasi dalam tim marketing. Dilakukan bertujuan


agar setiap anggota tim dapat bekerja sama dengan baik, efektif dan efisien
b. Sebagai alat ukur hasil pemasaran berdasarkan standar prestasi yang sudah
ditentukan. Jika tidak ada pembukuan yang jelas maka perusahaan tidak dapat
mengukur nilai penjualan
c. Untuk meningkatkan kemampuan dalam beradaptasi bila terjadi perubahan dalam
pemasaran. Karena dunia pasar sangat dinamis, maka perlu dibentuk strategi yang
tepat dengan integrasi terhadap divisi perusahaan lain
d. Sebagai dasar yang masuk akal untuk pengambilan keputusan. Adanya data hasil
penjualan, maka perusahaan dapat menetapkan strategi pemasaran selanjutnya yang
akan dilakukan

5. Kiat-kiat apa saja yang dilakukan untuk mengembangkan suatu usaha (proses
pertumbuhan)

1. Memahami Jenis Usaha yang Akan Dilakoni

Tentu saja hal yang pertama harus dilakukan dan diperhatikan ketika mengembangkan
usaha adalah dengan memahami jenis usaha yang dilakoni. Pilihlah jenis usaha yang
sekiranya sudah jelas dan Anda memiliki kemampuan mumpuni di bidang tersebut. Membuat
dan mengembangkan jenis usaha dengan pemahaman yang benar akan membuat pebisnis
mampu melihat banyak kemungkinan-kemungkinan keuntungan atau kerugian didalamnya.

2. Memastikan Modal Usaha

Langkah selanjutnya dalam mengembangkan usaha yang paling penting untuk


dipahami lainnya adalah memastikan adanya modal usaha yang cukup. Usaha yang dapat
berkembang adalah usaha yang ketika pada awal pembentukannya modal usahanya sudah
jelas dan teratur. Dimana modal usaha yang jelas nominalnya akan bisa dialokasikan dengan
tepat kedalam berbagai lini seperti untuk pengembangan atau penggajian karyawan.

3. Mempersiapkan Strategi Operasional yang Baik

Pengembangan usaha agar optimal dan berkembang lainnya dapat dilakukan dengan
mempersiapkan strategi operasional yang baik. Jadi, pelaku bisnis bisa membuat skema
strategi dalam operasional kerja atau SOP, karyawan dan pengembangan produk bisnisnya.
Strategi operasional yang dibuat harus didasarkan pada kemampuan dan kebutuhan dari
pengembangan usaha itu sendiri agar tepat sasaran juga efektif.

4. Meningkatkan Kinerja Setiap Saat

Ketika berupaya untuk mengembangkan bisnis agar semakin maju maka tentu saja
peningkatan kinerja harus dilakukan setiap saat. Jangan bosan dalam berinovasi dan
berkembang setiap harinya agar bisnis yang ada tidak berhenti ditengah jalan atau membuat
kinerja menurun. Buatah semangat pengembangan kinerja terhadap diri sendiri dan juga
karyawan dalam usaha untuk selalu meningkatkan kualitas diri.
5. Meningkatkan Promosi

Jangan lupa untuk memperhatikan point berikut jika ingin mengalami pengembangan
usaha agar semakin sukses kedepannya, yaitu peningkatan laba usaha. Perusahaan atau bisnis
yang tengah dijalani akan selalu membutuhkan konsumen bukan? oleh sebab itu lakukan
promosi berkelanjutan. Meski tentu saja ketika bisnis sudah berjalan akan mendapatkan
konsumen tetap, namun jangan sampai terlena. Agar bisnis bisa semakin maju, mendapatkan
laba yang besar dan bisa semakin besar skala bisnis maka lakukan promosi terus menerus.
Buatlah promosi lewat media cetak, media massa atau bisa melalui promosi sosial media dan
media yang memiliki potensi lainnya. Promosi yang menarik dan merambah berbagai
kalangan masyarakat nyatanya akan sangat efektif menaikan jumlah konsumen yang ada.

6. Memahami Kompetitor Bisnis

Ketika menjalani kegiatan berbisnis maka tentu saja ada yang namanya kompetitor
atau pesaing dalam berbisnis dan ini sudah menjadi hal wajar. Meski sudah menjadi hal yang
lumrah dan wajar namun tentu saja jangan sampai Anda tidak mengetahui strategi kompetitor
bisnis Anda. Kenali kemampuan kompetitor, strategi yang diusung atau mungkin kelemahan
produk yang ditawarkan agar bisa menawarkan produk yang lebih baik lagi.

7. Melakukan Perluasan Jaringan Bisnis

Jangan lupa untuk bisa membuat usaha berkembang dan semakin maju adalah dengan
senantiasa melakukan perluasan jaringan bisnis. Janganlah segan-segan untuk menjalin relasi
bisnis dengan banyak orang yang menguntungkan. Bahkan bisa membuat perjanjian kerja
sama dengan orang lain agar jaringan bisnis yang dijalani semakin luas berkembang.
Contohnya adalah dengan menjalin kerjasama dengan reseller atau memperluas bisnis Anda
dengan jaringan franchise.

8. Meningkatkan Sumber Daya yang Ada

Mengembangkan usaha juga bisa dilakukan dengan cara meningkatkan sumber daya
atau aset yang ada didalam perusahaan untuk terus dijadikan tenaga pengembang. Sumber
daya ini sendiri jelas meliputi para karyawan yang kompeten, produk yang ditawarkan,
sumber daya gedung dan operasional lainnya. Sumber daya yang diolah dengan baik akan
membantu pengelolaan usaha menjadi lebih maju lagi lho!

9. Selalu Mengutamakan Pelayanan Terhadap Konsumen

Ketika mengembangkan usaha, maka konsumen merupakan hal yang perlu sekali
diperhatikan. Oleh sebab itu harus senantiasa dalam mengutamakan pelayanan dan kepuasan
konsumen atau pelanggan. Buatlah produk yang mampu memuaskan konsumen, melakukan
promosi yang terbaik dan pelayanan langsung yang ramah pada konsumen.

10. Senantiasa Melakukan Inovasi Produk

Dalam upaya mengembangkan bisnis maka tentu saja inovasi produk menjadi salah
satu hal yang tidak boleh ditinggalkan. Perusahaan atau pebisnis yang enggan untuk
melakukan inovasi biasanya akan banyak tertinggal dari kebutuhan konsumen yang terus
berubah. Oleh sebab itu jangan segan-segan dan malas dalam melakukan inovasi produk agar
atensi konsumen terus terjaga dan pembelian semakin meningkat.

11. Bekerja dengan Penuh Dedikasi

Ketika mengembangkan usaha maka tentu saja dedikasi kerja yang tinggi dan penuh
akan membuat jalannya usaha menjadi baik. Jangan sampai malas dan terlena dalam
melakoni sebuah bisnis dan terus bekerja dengan penuh semangat pantang menyerah.
Dedikasi ini sendiri meliputi usaha terus berkembang, memahami kebutuhan pasar,
berinovasi, mengevaluasi diri dan karyawan dan banyak lainnya.

12. Melakukan Meminimalisir Biaya Operasional

Ketika ingin sebuah usaha yang dilakoni berkembang apalagi bagi usaha yang masih
pemula maka harus sekali pandai menekan biaya operasional. Jangan sampai pembengkakan
biaya operasional bisa terjadi karena ini bisa merugikan pebisnis dan bisa mengakibatkan
kebangkrutan. Terus minimalisir dana operasional dengan menyesuaikannya sesuai
kebutuhan dan pastikan pembagiannya tepat pada divisinya masing-masing.

13. Melakukan Investasi Tambahan

Ketika melakoni sebuah bisnis atau usaha maka jangan segan-segan untuk melakukan
investasi tambahan untuk mengembangkan pemasukan. Misalnya saja mengalokasikan
keuntungan yang didapatkan dengan membuat investasi gedung, kendaraan operasional atau
lainnya. Jangan sampai keuntungan dan pemasukan dana yang didapat malah dihabiskan
seketika tanpa dialokasikan pada investasi tambahan yang bisa digunakan sewaktu-waktu.

14. Mengatur Pengelolaan Keuangan dengan Baik

Pedoman untuk mengembangkan bisnis lainnya agar semakin baik adalah dengan
mengatur pengelolaan keuangan yang baik. Pengelolaan keuangan ini didalamnya berisi soal
kegiatan operasional perusahaan, penggajian atau lainnya. Kelola dan data seluruh
pemasukan keuangan hingga pengeluaran yang ada untuk menjadi data usaha.

15. Senantiasa Melakukan Evaluasi Kerja

Kemudian hal yang bisa mengembangkan usaha agar bisa menjadi lebih berkembang
dan maju lagi adalah dengan senantiasa melakukan evaluasi kerja. Buatlah evaluasi kerja
mingguan, bulanan atau tahunan sesuai periode yang dibutuhkan untuk kemudian membahas
apa saja yang sudah dilakoni. Evaluasi kerja bisa menjadi salah satu penilaian dan juga
pengingat diri dan karyawan untuk semakin meningkatkan kualitas kerja.

16. Selalu Catat Pengeluaran dan Pemasukan pada Usaha

Usaha yang baik adalah usaha yang selalu memperhatikan pengeluaran dan
pemasukan sesuai dengan kebutuhan usaha dan pelanggan. Catat selalu pengeluaran dan
pemasukan usaha Anda pada proses pembukuan yang benar.

pada awal bisnis, tidak masalah bagi Anda untuk melakukan pencatatan seluruh transaksi
pada proses pembukuan manual, namun seiring waktu dan bisnis Anda yang berkembang,
ada baiknya untuk menggunakan software akuntansi untuk kemudahan pencatatan dan juga
meminimalisir human error.

Anda mungkin juga menyukai