Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PRAKTIKUM PERTEMUAN 8 DAN 9

PROPOSAL UJI KELAYAKAN BISNIS JASA KONSULTAN


BIDANG MANAJEMEN REKAM MEDIS

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4

1. Ade Pratiwi 1913462039


2. Atma Noel Subakti 1913462043
3. Aulia Luthfi Ayundra 1913462044
4. Fahrul Syaifullah 1913462050
5. Linfia Esti Zenika Hulu 1913462059
6. Melva Silvya Togatorop 1913462060
7. Nurul Anjeli 1913462063
8. Santa Peronika Situmorang 1913462069

KELAS : 3-B RMIK


MATA KULIAH : Kewirausahaan Dan Jenjang Karir

PRODI DIII PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN


UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
T.A 2021/2022
1.1 Latar Belakang
Konsultan Manajemen memegang peranan yang sangat penting di dalam
keberhasilan sebuah proyek. Tugas sebuah perusahaan konsultan adalah
mengawal klien pada tahap awal proyek (tahap perencanaan dan perancangan)
untuk mempersiapkan tahap selanjutnya, serta pada masa konstruksi (pelaksanaan
pembangunan fisik). Job description konsultan secara umum adalah
menerjemahkan keinginan dan kebutuhan klien dengan mendampingi konsultan
perencana dalam proses desain yang dituangkan ke dalam dokumen gambar,
perhitungan, dan dokumen pendukung lainnya.

Kemudian melakukan pengawasan dan pendampingan kontraktor pada fase


pelaksanaannya. Perencanaan di awal proyek yang matang akan menghasilkan
sebuah produk pedoman pelaksanaan yang akurat, yang nantinya akan sangat turut
menentukan kesuksesan sebuah proyek. Konsultan Manajemen Konstruksi
sebagai pendamping konsultasi bagi user, maka harus mampu memahami dan
menampung semua masukan dari user, kemudian mengawasi dan mendampingi
konsultan perencana dalam menuangkannya ke desain. Prosesnya bisa terjadi
berulang-ulang, dimana pada umumnya pihak user memiliki banyak kebutuhan
dan keinginan yang harus diakomodasi (apalagi jika klien/user terdiri dari lebih
dari satu orang/pihak terkait, seperti banyak terjadi pada proyek-proyek instansi
pemerintahan). Proses diskusi, mendesain, presentasi, revisi desain/mendesain
ulang, diskusi lagi, presentasi lagi, mendesain lagi, dan begitu seterusnya, hampir
pasti selalu terjadi pada setiap proyek. Untuk itu, konsultan dituntut harus cerdas
menyikapi hal tersebut, agar tidak akan mengganggu pada proses konstruksinya.

1.1.1 Peran Konsultasi Rekam Medis


Konsultan rekam medis adalah seorang tenaga profesional yang menyediakan
jasa kepenasihatan (Consultancy Service) dalam bidang rekam medis. Dalam
bidang konstruksi, konsultan dibedakan menjadi dua macam yaitu Konsultan
Perencana dan Konsultan Pengawas
Konsultan Perencana
Konsultan Perencana adalah pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas untuk
melaksanakan pekerjaan perencanaan, perencana dapat berupa
perorangan atau badan usaha baik swasta maupun pemerintah. Saat
pelaksanaan pembangunan berlangsung, pihak konsultan perencana dapat
membuat jadwal pertemuan rutin dengan kontraktor untuk membahas hal
-hal yang mungkin perlu mendapat pemecahan dari perencana, misalnya saat
aproval material atau pembuatan gambar shop drawing sebagai pedoman Pela
ksanaan proyek.
Peran Konsultan Perencana :
1. Mengadakan penyesuaian keadaan lapangan dengan keinginan pemilik
bangunan.
2. Membuat gambar kerja pelaksanaan.
3. Membuat Rencana Kerja dan Syarat Pelaksanaan Bangunan
(RKS) sebagai pedoman pelaksanaan.
4. Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB).
5. Memproyeksikan keinginan atau ide- ide pemilik ke dalam desain
bangunan.
6. Melakukan perubahan desain bila terjadi penyimpangan
pelaksanaan pekerjaan di lapangan yang tidak memungkinkan
desain terwujud diwujudkan.
7. Mempertanggungjawabkan desain dan perhitungan struktur jika terjadi
kegagalan konstruksi.

1.2 Tujuan Proposal


Adapun tujuan dibuatnya proposal ini agar semua prosedur,
pelayanan, dan pembiayaan dalam jasa konsultan rekam medis lebih efisien
dan dapat dijalankan sesuai kebijakan yang berlaku.

1.3 Manfaat Proposal


Manfaat proposal ini untuk kebutuhan penyedia jasa konsultan agar
lebih memahami hak dan kewajiban klien mulai dari tahap awal hingga akhir.
2.1 Kebutuhan Sumber Daya Manusia Dalam Jasa Konsultan

Beban kerja jasa konsultan rekam medis di Rumah Sakit mengalami


peningkatan seiring bertambahnya para pegawai maupun pasien yang ingin
berkonsultasi sehingga mempengaruhi produktivitas kerja, dengan kondisi ini
seharusnya SDM yang ada pada unit jasa konsultasi harus di tambah, agar
produktivitas dan efektivitas para konsultan dapat menjadi lebih baik lagi. Jika
merencanakan SDM sebaiknya harus mengkualifikasikan SDM dengan benar agar
SDM yang akan di sebarkan di jasa konsultasi.

2.2 Uji Kelayakan Jasa Konsultasi Pada Bidang Rekam Medis

Konsultan jasa studi kelayakan merupakan pihak yang berperan penting


dalam mendirikan bisnis. Para pebisnis sangat memerlukan jasa studi kelayakan
tersebut hal itu karena begitu rumit dan diperlukan keahlian khusus di bidang
tersebut untuk mengerjakannya. Peran jasa studi kelayakan berada pada tahap
perencanaan bisnis namun tahap ini merupakan salah satu penentu kesuksesan
bisnis dan seorang pebisnis tidak akan bisa menghindari tahap ini. Jasa studi
kelayakan akan mengkaji bisnis tersebut dari berbagai aspek yang berkaitan
dengan bisnis tersebut.

Aspek-aspek tersebut seperti aspek hukum, aspek lingkungan, aspek


ekonomi, aspek teknis, aspek pasar, aspek sosial, aspek keuangan.

1. Perhitungan kebutuhan modal dan proyeksi keuntungan


Kebutuhan modal yang akan dibutuhkan dalam bidang jasa konsultan
Contohnya :
Modal Awal : 20.000.000
Modal awal diperlukan untuk keperluan jasa konsultan dalam menjalankan
dan menunjang kinerja para konsultan agar berjalan dengan baik.
Misalnya merencanakan menjual jasa Rp. 5.000.000
Biaya yang dibutuhkan untuk 1 proyek (1 proyek membutuhkan waktu kurang
lebih 3 bulan)

1. Gaji karyawan 3 x Rp. 3.000.000 : Rp. 9.000.000


2. Tranportasi : Rp. 300.000,00
3. Biaya makan dan keperluan lain : Rp. 350.000,00
4. Total seluruh biaya : Rp. 5.000.000 x  3 bulan menjadi 15.000.000
Keuntungan jasa konsultan = (Harga jual-Harga Perolehan)/Harga jual
= (Rp. 5.000.000 – Rp. 15.000.000)/ Rp. 5.000.000
= Rp. 10.00.000/ Rp. 5.000.000
= 0,5 x 100 %
= 50 %
2. Harga jual dan jasa
Di asumsikan :
Gaji karyawan 3 x Rp. 3.000.000 = Rp. 9.000.000
Transportasi/kendaraan 3 x Rp. 250.000 = Rp. 750.000
Total seluruh biaya = Rp. 9.750.000
Laba bersih = Total laba kotor – total beban usaha
= Rp.25.000.000 – Rp. 9.750.000
= Rp 15.250.000

3.1 Penutup
Demikianlah proposal penambahan rak penyimpanan ini kami buat.
Semoga proposal ini dapat diterima dan dapat bermanfaat bagi kita semua. Tidak
lupa kami ucapkan syukur kepada Tuhan YME karena atas segala Rahmat dan
Hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan proposal penambahan rak penyimpanan
ini.

Dan tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah ikut membantu dalam pembuatan proposal ini. Semoga proposal ini dapat
diterima oleh semua pihak karena proposal ini merupakan tahap awal kami dalam
memulai penambahan rak penyimpanan. Dengan terwujudnya proposal bisnis ini,
kami berharap dapat segera mewujudkan penambahan rak penyimpanan yang
telah direncanakan ini.

Anda mungkin juga menyukai