UNIVERSITAS IMELDA MEDAN T.A 2021/2022 HASIL PRAKTIKUM 1. Seorang perempuan, umur 24 tahun, datang ke BPM untuk konsultasi kehamilan. Hasil anamnesis: baru menikah 2 bulan tapi belum ada tanda kehamilan, siklus haid 37 hari, tinggal serumah dengan suami, melakukan hubungan intim setiap hari. Hasil pemeriksaan: KU baik, BB 75 kg, TB 150 cm, TD 110/70 mmHg, N 80x/menit, P 20x/menit, S 36,50 C, abdomen tidak teraba massa. Konseling apa yang paling tepat dilberikan pada kasus tersebut? a. Rujuk ke konsultan perkawinan b. Rujuk ke dokter obgin fertilitas c. Pengaturan pola seksual d. Olahraga teratur e. Diet nutrisi Jawaban : E (diet Nutrisi) Kasus ini adalah kasus perencanaan kehamilan sehat, data yang paling menonjol adalah siklus haid panjang, IMT termasuk kategori berat badan berlebih, perlu pengaturan nutrisi agar berat badan normal dan haid bisa teratur. Siklus haid jarang dapat disebabkan oleh gangguan hormon akibat kelebihan berat badan. Haid yang jarang bisa menyebabkan kesulitan hamil. Jika kehamilan tidak terjadi setelah 1 tahun dengan kontak seksual teratur, maka sudah terkategori infertilitas yang perlu rujukan untuk pengelolaan selanjutnya. 2. Seorang perempuan umur 24 tahun, datang ke BPM untuk konsultasi kehamilan. Hasil anamnesis: baru menikah 2 bulan tapi belum ada tanda kehamilan, siklus haid teratur setiap 30 hari, tinggal serumah dengan suami, melakukan hubungan intim setiap hari. Hasil pemeriksaan: KU baik, BB 80 kg, TB 150 cm, TD 110/70 mmHg, N 80x/menit, P 20x/ menit, S 36,50 C, abdomen tidak teraba massa. Konseling reproduksi apakah yang mungkin terjadi pada kasus tersebut? a. Insufisiensi utero plasenta b. Diabetes gestasional c. Gemelli d. IUGR e. BBLR Jawaban : B (diabetes Gestasional) Kasus tersebut menunjukkan kasus obesitas (hitung IMT >30).Seorang perempuan obesitas yang hamil dapat meningkatkan risiko saat kehamilannya, diantaranya abortus, diabetes gestasional, pre eklampsia, infeksi, kehamilan lewat waktu, trauma atau penyulit persalinan, stillbirth. 3. Seorang perempuan, umur 28 tahun, G1P0A0 hamil 32 minggu datang ke BPM dengan keluhan sering BAK di malam hari sejak 2 hari yang lalu. Hasil anamnesis: dalam semalam BAK sampai 3-4 kali, gerak janin dirasakan aktif. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/70mmHg, N 80x/menit, P 24 x/menit, S 370 C, TFU 30 cm, teraba puki, kepala sudah masuk PAP 4/5. Rencana asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut? a. Berbaring miring ke kiri b. Hindari minum kopi atau teh c. Perubahan fisiologis trimester 3 d. Perbanyak minum pada siang hari e. Kosongkan Kandung kemih ketika ada dorongan Jawaban : C (perubahan fisiologis trimester 3) Dalam kasus tersebut seorang ibu hamil primipara hamil 8 bulan mengeluh sering BAK pada malam hari adalah normal dan menjadi prioritas utama rencana penyelesaian masalahnya karena kondisi kehamilannya secara umum baik dan normal. Ibu perlu mengetahui apa yang menjadi keluhan utamanya sehingga fokus KIE yang diberikan adalah KIE tentang penyebab sering BAK, untuk pembahasan option yang lain merupakan bagian dari KIE tersebut khususnya bagaimana penanganannya. 4. Seorang perempuan, umur 35 tahun, G1P0A0 hamil 34 minggu, datang ke BPM dengan keluhan pusing sejak 1 minggu yang lalu. Hasil anamnesis: keluhan tidak disertai pandangan kabur atau nyeri ulu hati, tidak ada riwayat tekanan darah tinggi. Hasil pemeriksaan: TD 140/100 mmHg, P 20x/menit, N 84 x/menit, TFU 32 cm, DJJ 148 x/menit, protein urin +. Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut? a. Hipertensi Kehamilan b. Preeklamsia ringan c. Preeklamsia berat d. Hipertensi Kronis e. Eklamsia Jawaban : B (preeklamsia ringan) Kasus tersebut merupakan kasus patologi karena tekanan darah systole yaitu 140 dan diastole ≥ 90 disertai protein uria (+), yang menandakan Pre eklamsia ringan, karena dalam kasus tidak ada riwayat hipertensi sebelumnya, maka pilihan jawaban bukan hipertensi kronis, bukan hipertensi dalam kehamilan karena terdapat protein uria dan usia kehamilan diatas 20 minggu, bukan pre eklamsi berat karena TD tidak lebih dari 160/110 mmHg, protein uria. 5. Seorang perempuan, umur 28 tahun, G1P0A0 hamil 12 minggu, datang ke RS dengan keluhan nyeri perut bagian bawah. Hasil anamnesis: keluar darah sedang, bercampur sedikit gumpalan dari kemaluan sejak 2 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg, N 84 x/menit, ada kontraksi uterus, nyeri tekan abdomen bagian bawah. Hasil inspekulo tampak serviks membuka dan terlihat jaringan pada serviks Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut? a. Abortus Imminens b. Abortus Komplit c. Abortus Insipiens d. Abortus inkomplit e. Mola hidatidosa Jawaban : D (abortus inkomplit) Pada kasus tersebut merupakan kasus abortus, yang ditandai adanya hasil pemeriksaan keluarnya darah sedang dari kemaluan, adanya kontraksi uterus, nyeri abdomen bagian bawah, hal ini dapat terjadi pada opsi jawaban lain, namun data fokus jawaban yang mengarah kepada abortus inkomplit pada kasus tersebut adalah adanya hasil periksa dalam yang menunjukkan bahwa serviks membuka 2 cm, teraba jaringan. Artinya inkomplit berarti sedang berlangsung, dimana buah kehamilan masih dalam proses ekspulsi atau pengeluaran buah kehamilan, belum semua hasil konsepsi yang dilahirkan sebelumnya sehingga mengarah ke abortus inkomplit.