Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM 9

SOAL PERUBAHAN ANATOMI DAN FISIOLOGI KEHAMILAN, PERSALINAN


DAN NIFAS
O
L
E
H
KELOMPOK 1

1. ADELIA SIANIPAR 1913462002


2. AMELIA CHRISTY 1913462003
3. ANGELA GRESIA JESIKA 1913462004
4. CHANDENI PUTRA 1913462005
5. BELLA BR SIRINGO-RINGO 1913462007
6. BRAMANTIO PURBA 1913462008
7. CICHA OLVIYA K BR MANURUNG 1913462009
8. DEBI PERMATASARI 1913462010
9. DONI SAPUTRA 1913462011
10. ELFRIDA LUSI SIMATUPANG 1913462012
11. ENJELITA BR SEMBIRING 1913462013

KELAS : 2-A RMIK


MATA KULIAH : KKPMT
DOSEN : ERLINDAI, SKM, M.KES

PRODI DIII REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
T.A 2021/2022
HASIL PRAKTIKUM
1. Seorang perempuan, umur 24 tahun, datang ke BPM untuk konsultasi kehamilan. Hasil
anamnesis: baru menikah 2 bulan tapi belum ada tanda kehamilan, siklus haid 37 hari,
tinggal serumah dengan suami, melakukan hubungan intim setiap hari. Hasil
pemeriksaan: KU baik, BB 75 kg, TB 150 cm, TD 110/70 mmHg, N 80x/menit, P
20x/menit, S 36,50 C, abdomen tidak teraba massa. Konseling apa yang paling tepat
dilberikan pada kasus tersebut?
a. Rujuk ke konsultan perkawinan
b. Rujuk ke dokter obgin fertilitas
c. Pengaturan pola seksual
d. Olahraga teratur
e. Diet nutrisi
Jawaban : E (diet Nutrisi)
Kasus ini adalah kasus perencanaan kehamilan sehat, data yang paling menonjol
adalah siklus haid panjang, IMT termasuk kategori berat badan berlebih, perlu
pengaturan nutrisi agar berat badan normal dan haid bisa teratur. Siklus haid jarang
dapat disebabkan oleh gangguan hormon akibat kelebihan berat badan. Haid yang
jarang bisa menyebabkan kesulitan hamil. Jika kehamilan tidak terjadi setelah 1 tahun
dengan kontak seksual teratur, maka sudah terkategori infertilitas yang perlu rujukan
untuk pengelolaan selanjutnya.
2. Seorang perempuan umur 24 tahun, datang ke BPM untuk konsultasi kehamilan. Hasil
anamnesis: baru menikah 2 bulan tapi belum ada tanda kehamilan, siklus haid teratur
setiap 30 hari, tinggal serumah dengan suami, melakukan hubungan intim setiap hari.
Hasil pemeriksaan: KU baik, BB 80 kg, TB 150 cm, TD 110/70 mmHg, N 80x/menit, P
20x/ menit, S 36,50 C, abdomen tidak teraba massa. Konseling reproduksi apakah yang
mungkin terjadi pada kasus tersebut?
a. Insufisiensi utero plasenta
b. Diabetes gestasional
c. Gemelli
d. IUGR
e. BBLR
Jawaban : B (diabetes Gestasional)
Kasus tersebut menunjukkan kasus obesitas (hitung IMT >30).Seorang perempuan
obesitas yang hamil dapat meningkatkan risiko saat kehamilannya, diantaranya
abortus, diabetes gestasional, pre eklampsia, infeksi, kehamilan lewat waktu, trauma
atau penyulit persalinan, stillbirth.
3. Seorang perempuan, umur 28 tahun, G1P0A0 hamil 32 minggu datang ke BPM dengan
keluhan sering BAK di malam hari sejak 2 hari yang lalu. Hasil anamnesis: dalam
semalam BAK sampai 3-4 kali, gerak janin dirasakan aktif. Hasil pemeriksaan: KU baik,
TD 120/70mmHg, N 80x/menit, P 24 x/menit, S 370 C, TFU 30 cm, teraba puki, kepala
sudah masuk PAP 4/5. Rencana asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
a. Berbaring miring ke kiri
b. Hindari minum kopi atau teh
c. Perubahan fisiologis trimester 3
d. Perbanyak minum pada siang hari
e. Kosongkan Kandung kemih ketika ada dorongan
Jawaban : C (perubahan fisiologis trimester 3)
Dalam kasus tersebut seorang ibu hamil primipara hamil 8 bulan mengeluh sering
BAK pada malam hari adalah normal dan menjadi prioritas utama rencana
penyelesaian masalahnya karena kondisi kehamilannya secara umum baik dan
normal. Ibu perlu mengetahui apa yang menjadi keluhan utamanya sehingga fokus
KIE yang diberikan adalah KIE tentang penyebab sering BAK, untuk pembahasan
option yang lain merupakan bagian dari KIE tersebut khususnya bagaimana
penanganannya.
4. Seorang perempuan, umur 35 tahun, G1P0A0 hamil 34 minggu, datang ke BPM dengan
keluhan pusing sejak 1 minggu yang lalu. Hasil anamnesis: keluhan tidak disertai
pandangan kabur atau nyeri ulu hati, tidak ada riwayat tekanan darah tinggi. Hasil
pemeriksaan: TD 140/100 mmHg, P 20x/menit, N 84 x/menit, TFU 32 cm, DJJ 148
x/menit, protein urin +. Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?
a. Hipertensi Kehamilan
b. Preeklamsia ringan
c. Preeklamsia berat
d. Hipertensi Kronis
e. Eklamsia
Jawaban : B (preeklamsia ringan)
Kasus tersebut merupakan kasus patologi karena tekanan darah systole yaitu 140 dan
diastole ≥ 90 disertai protein uria (+), yang menandakan Pre eklamsia ringan, karena
dalam kasus tidak ada riwayat hipertensi sebelumnya, maka pilihan jawaban bukan
hipertensi kronis, bukan hipertensi dalam kehamilan karena terdapat protein uria dan
usia kehamilan diatas 20 minggu, bukan pre eklamsi berat karena TD tidak lebih dari
160/110 mmHg, protein uria.
5. Seorang perempuan, umur 28 tahun, G1P0A0 hamil 12 minggu, datang ke RS dengan
keluhan nyeri perut bagian bawah. Hasil anamnesis: keluar darah sedang, bercampur
sedikit gumpalan dari kemaluan sejak 2 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD
120/80 mmHg, N 84 x/menit, ada kontraksi uterus, nyeri tekan abdomen bagian bawah.
Hasil inspekulo tampak serviks membuka dan terlihat jaringan pada serviks Diagnosis
apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?
a. Abortus Imminens
b. Abortus Komplit
c. Abortus Insipiens
d. Abortus inkomplit
e. Mola hidatidosa
Jawaban : D (abortus inkomplit)
Pada kasus tersebut merupakan kasus abortus, yang ditandai adanya hasil
pemeriksaan keluarnya darah sedang dari kemaluan, adanya kontraksi uterus, nyeri
abdomen bagian bawah, hal ini dapat terjadi pada opsi jawaban lain, namun data
fokus jawaban yang mengarah kepada abortus inkomplit pada kasus tersebut adalah
adanya hasil periksa dalam yang menunjukkan bahwa serviks membuka 2 cm, teraba
jaringan. Artinya inkomplit berarti sedang berlangsung, dimana buah kehamilan
masih dalam proses ekspulsi atau pengeluaran buah kehamilan, belum semua hasil
konsepsi yang dilahirkan sebelumnya sehingga mengarah ke abortus inkomplit.

Anda mungkin juga menyukai