Anda di halaman 1dari 8

NAMA : Salsabila Aisah Putri

NIM : 226161019

KELAS: 2A (Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam)

Judul : Apa, Mengapa, Bagaimana Moderasi Beragama

Moderasi beragama telah masuk kedalam rencana pembangunan jangka menengah


nasional tahun 2020-2024 seluruh lembaga akan diwarnai dengan moderasi beragama.
Kementerian agama menggabungkan Program moderasi beragama di indonesia untuk menata
kehidupan keagamaan yang sangat majemuk di indonesia agar tidak berlebihan dalam
mempraktekkan agama atau berlebihan dalam mengklaim kebenaran sebuah tafsir agama disebut
ekstrim maka dari itu di moderasikan atau wasatiyah (tengah-tengah). Kita harus membedakan
agama dan tafsir agama, kalau agama itu pokok-pokok agama yang kebenarannya sifatnya
mutlak sedangkan tafsir agama itu pemahaman orang di dalam menafsirkan ajaran-ajaran agama
yang ia yakini. Moderasi beragama maksudnya memoderasi cara pandang sikap dan praktek
beragama yang merupakan tafsir agama. Dari rumusan di atas dapat diambil beberapa kata kunci
pertama, cara pandang sikap dan praktek beragama dalam kehidupan bersama, kedua yaitu,
mengejawantahkan esensi ajaran agama, ketiga kemaslahatan umum maksudnya untuk menata
/mengarahkan praktek keagamaan bisa memberikan kemaslahatan umum, dan salah satu kata
kunci pentingnya adalah bagaimana beragama itu harus menaati konstitusi yang sudah menjadi
kesepakatan berbangsa. Ada salah paham bahwa sebagian yang memahami bahwa moderasi
beragama itu semata-mata untuk penyasar kelompok-kelompok tertentu itu adalah pemahaman
yang tidak benar.

Moderasi beragama itu adalah upaya untuk menata kehidupan beragama secara
komprehensif bahwa lawan moderasi itu berlebihan (ekstrim) jadi yang ingin disasar oleh
moderasi beragama yang ekstrim bukan sekedar ekstrim kanan tetapi juga ekstrim kiri (liberal).
Jadi Moderasi beragama ingin meluruskan cara pandang sikap dan praktek beragama yang
ekstrim kanan (radikal) yaitu yang berpandangan keagamaannya tekstualis tapi bukan hanya itu
melainkan juga menyasar cara pandang sikap dan praktik ekstrim kiri juga yang mengabaikan
nilai-nilai beragama. Yang ingin dibangun oleh kita melalui moderasi beragama adalah tata
kehidupan keagamaan yang menekaankan pada harmoni pada sikap damai membangun toleransi
baik intra umat beragama maupun antar umat beragama yang tidak berlebih-lebihan.Batasan
orang disebut moderat

Apa batasannya orang tuh bukan orangnya tapi cara pandang sikap dan praktik beragama
yang dianggap ekstrem itu yang seperti apa Nah kita di Pokja moderasi beragama merumuskan
ada mungkin setidaknya tiga hal ya batasan itu pertama cara pandang sikap dan praktek
beragama seseorang itu bisa dianggap ekstrem kalau atas nama agama dia merusak harkat
kemanusiaan dia mencederai nilai luhur kemanusiaan misalnya atas nama agama dia
membolehkan membunuh tanpa alasan misalnya kan di dalam agama kan menjaga jiwa itu
kewajiban gitu ya kalau dalam Islam itu hits menjaga jiwa Jadi kalau ada cara pandang sikap dan
praktek beragama atas nama agama lalu membolehkan mencederai nilai luhur kemanusiaan itu
dianggap tidak moderat dalam arti tidak moderat yang kedua kalau ada cara pandang sikap dan
praktik beragama yang sosok milik seseorang yang kemudian atas nama agama dia melabrak
kesepakatan berbangsa kesepakatan bersama dalam berbangsa begitu Itu juga dianggap sebagai
ekstrim atau tidak moderat kita kan tahu dalam berbangsa ini kan para tokoh agama juga sudah
punya kesepakatan bersama yang menyepakati Pancasila sebagai ideologi yang itu berasal dari
nilai-nilai agama juga kemudian undang-undang dasar Konstitusi kita itu kesepakatan bersama
yang tidak disepakati secara parsial tapi melibatkan seluruh tokoh agama atau tokoh agama
sangat majemuk itu pada masyarakat kemerdekaan jadi kalau ada orang atas nama agama
kemudian mau melabrak kesepakatan bersama itu yang dianggap juga di ekstrem dan tidak
moderat, yang ketiga kalau ada cara pandang sikap dan praktek beragama seseorang yang atas
nama agama kemudian dia melanggar hukum mentang-mentang nih saya ini mau
mempraktekkan agama bagi saya namanya hukum positif tidak penting yang penting itu kitab
suci misalnya atas nama agama dia melanggar hukum tanpa alasan begitu pada hukum itu sudah
menjadi panduan bermasyarakat dan bernegara itu juga dianggap ekstrim Nah itu batasannya
Saya kira yang harus terus kita gabungkan ke masyarakat yang pertama itu manusia ciderai mulai
dari nilai-nilai kemanusiaan Kemudian yang kedua itu melanggar kesepakatan bersama dan
yang ketiga itu melanggar jadi kalau indikatornya orang moderat itu ya mungkin bisa kita ukur
ya moderasi beragama atau moderat kita itu dengan empat ukuran yang pertama itu indikatornya
itu wawasan kebangsaan jadi cinta tanah air mungkin kalau kita Bahasakan komitmen
kebangsaan itu menjadi indikator orang yang beragama itu moderat atau tidak kalau atas nama
agamanya tapi kemudian dia tidak cinta tanah air malah dia ingin meruntuhkan Negara Kesatuan
Republik Indonesia ya itu indikator bahwa dia tidak beneran tidak modern nah yang kedua itu
indikatornya toleran kita semua sama-sama tahu lah yang namanya toleran itu meyakini
kebenaran keyakinan yang kita miliki pada saat yang sama memberikan ruang kepada orang lain
untuk memiliki keyakinan yang sama itu fungsi toleransi.

Toleransi kadang-kadang sering disalah guna bukan salah gunakan s yang namanya
toleransi itu berarti tidak teguh dalam beragama Nah itu juga keliru kayak tadi cerita orang
misalnya orang atas nama toleransi kemudian seorang muslim misalnya silahkan boleh minum-
minuman keras misalnya sampai mabuk karena toleran ke ini sudah kita yang memungkinkan
sedang pesta dan itu keliru mungkin negara maksud saya umat beragama yang lain juga
misalnya punya pantangan di dalam misalnya di Hindu kan tidak boleh memakan daging sapi
misalnya karena dimuliakan gitu ya tapi kemudian atas nama menghormati yang membuat
beragama yang lain mungkin bisa makan itu juga tidak benar juga ya tidak toleransi toleransi itu
bukan bukan begitu toleran itu meyakini kebenaran agama tapi pada saat yang satu memberikan
ruang kepada orang lain untuk meyakini hari-hari besar nah indikator yang ketiga itu adalah anti
kekerasan jadi kalau ada atas nama agama dia membolehkan kekerasan ya itu jelas indikasi tidak
bergerak dan yang keempatnya itu adalah ramah tradisi atau ramah budaya lokal karena agama
itu ketika sudah apa namanya berinteraksi dengan masyarakat yang sangat majemuk termasuk
seperti ini di Indonesia itu kan muncul kemudian ekspresi ekskresi beragama umat beragama
yang kemudian menjadi bagian dari peradaban dan kebudayaan sehingga salah satu ciri moderat
itu adalah ramah terhadap tradisi sejauh tentu saja tidak bertentangan dengan pokok-pokok
agama.

Pokok-pokok agama masyarakat kebenarannya kan seseorang bisa meyakini tapi tafsir
tertentu tapi yang lain kan bisa meyakini tafsir yang eee berbeda gitu Nah itu semuanya harus
bisa kita pahami keragamannya tapi ujung dari moderasi ukuran kertasnya nah targetnya itu dari
apa ada indikator ada batasan ada definisi dan yang kompleks itu sebenarnya targetnya apa ya
tujuan akhirnya ya jadi kan moderasi beragama itu proses pembuatan sebuah proses ya nah Nah
hasilnya yang ingin diharapkan oleh kita semuanya itu adalah kehidupan beragama dan
berbangsa yang harmonis damai toleran rukun dan sejenisnya lah kata-kata lain bisa diambil
tetapi itu yang diinginkan kehidupan beragama dan berbangsa bermasyarakat bersama-sama
secara damai itu itu targetnya sebetulnya mimpi kita semua berarti mimpi kita semua dan itu
ajaran agama semua agama coba agama mana yang mengajarkan untuk tidak damai kan tidak
ada pasti semua agama itu mengajarkan kehidupan yang damai semua agama. Bahkan bukan
hanya agama yang mayoritas dianut di Indonesia yang enam bahkan masyarakat penghayatan
apa namanya yang disebut mungkin sebagai agama loka atau mengait kepercayaan itu juga sama
menginginkan kedamaian dengan syariat masing-masing dengan cara yang berbeda-beda tapi
tujuannya itu sama itu tujuanmu jadi kalau ada yang menentang apa namanya moderasi agama
ini untuk mendangkalkan kehidupan agama lemah karena agama melemahkan melemahkan
beragama keimanan itu k eliru pada cita-cita yang sangat mulia dan dan jangan lupa moderasi
beragama itu harus juga dipahami dalam konteks hubungan agama dan negara karena kan kita
tahu ya kalau di Indonesia itu Indonesia itu di satu sisi bukan negara yang mendasarkan
ideologinya pada salah satu agama bukan negara agama singkatnya dia bukan Negara Islam
Indonesia bukan negara kristen bukan negara Katolik bukan negara Hindu Buddha pokoknya
bukan negara yang mendasarkan pada salah satu agama tetapi pada saat yang sama Indonesia
juga bukan negara yang mengabaikan nilai agama semua kehidupan warga negaranya itu sehari-
harinya itu tidak lepas tidak bisa lepas dari nilai agama, jadi apa namanya tugas untuk
menyeimbangkan antara komitmen beragama dan bernegara itu yang sedang diemban oleh
moderasi beragama jadi ingin spesial kita beragama juga berarti bernegara kita bernegara juga
berarti dapat pahala beragama.

Sekarang masuk soal Kenapa pentingnya moderasi beragama di Indonesia apa karena
bentangan Indonesia ini Sabang sampai Merauke bahwa masyarakat Indonesia sangat majemuk
membentang dari Sabang sampai Merauke mungkin bahasanya yang sering kita dengarkan
begitu beragam dari sini ragam aksaranya itu masyarakat Indonesia yang di satu sisi lain juga
sangat beragam paling beragam di dunia agama itu kan sudah melalui ribuan tahun Islam saja
kan abad ke-6 sampai sekarang itu sudah melalui perjalanan peradaban dan kebudayaan yang
beragam termasuk masuk ke Indonesia, Nah ketika agama itu sudah melalui sebuah perjalanan
panjang maka pemahaman paham-pemahaman umat beragama terhadap ajaran agama itu kan
menjadi sangat beragam seringkali umat beragama itu tidak memahami apa sih sebetulnya
esensi ajaran agama yang dipraktikkannya, Nah makanya tadi kan kita sudah bicara rumusan
pentingnya moderasi agama itu untuk mengingatkan kembali esensi ajaran agama itu apa salah
satunya kan menjaga nilai luhur kemanusiaan, salah satu alasan mengapa kita itu perlu moderasi
beragama mengingat mengingatkan kembali tentang esensi ajaran agama itu yang paling penting.
kemudian yang kedua Mengapa kita juga penting moderasi beragama itu karena dalam konteks
Indonesia kalau keragaman tafsir beragama itu tidak di moderasi itu kan potensial untuk
menimbulkan konflik yang namanya perbedaan itu pastikan menimbulkan potensi agama itu
sangat sensitif agama itu akan melibatkan emosi yang terdalam dari setiap umat beragama.
Keragamannya itu kan tidak bisa ditolak memang beragam masyarakat kita satu umat
beragama saja pahamnya berbeda-beda begitu nah beragama itu maksudnya adalah untuk
memoderasi atau menengahi atau memberikan solusi jalan keluar supaya keragaman ini tidak
menimbulkan konflik, yang ketiga Saya kira Alasannya itu adalah bahwa dalam konteks
Indonesia kita itu perlu umat beragama itu menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia kita jadi
moderasi beragama itu bagian dari upaya merawat Indonesia karena itu kan kesepakatan bersama
merawat Indonesia itu bagian dari upaya moderasi beragama. Bagaimana menyeimbangkan
antara komitmen beragama yang harus sungguh-sungguh tapi juga tidak boleh berbenturan
dengan komitmen kebangsaan gitu kan harus harus paham juga bahwa ketika kita mengamalkan
ajaran agama itu sebetulnya juga tidak bertentangan dengan ketika kita menjadi warga negara
yang baik begitu mungkin banyak kejadian juga profit itu ada yang mencoba membenturkan ya
pemahaman keagamaan dengan komitmen berbangsa dan bernegara. Ada upaya-upaya juga
pengaruh tidak sekedar pengaruh dari Indonesia sendiri ada pengaruh dari Global pengaruh
gerakan transnasionalisme misalnya gerakan yang ingin di dalam bernegara itu tidak ada batas-
batas pokoknya kalau dalam beragam itu misalnya kalau di dalam Islam itu pemerintahan itu
harus satu sedunia.

Ada paham-paham yang atas nama agama tetapi kemudian melunturkan komitmen
kebangsaan ini tantangannya yang atas nama agama tetapi kemudian melunturkan komitmen
kebangsaan ini tantangannya cara pandang sikap dan praktik beragama yang bertentangan
dengan nilai-nilai persatuan dan kesatuan apa namanya bangsa Indonesia itu yang harus
dimodrasi jangan sampai berkembang karena disebut sebagai agama itu upaya merawat ke
indonesiaan kalau itu dibiarkan berkembang maka itu akan merusak tata atau nilai-nilai
Persatuan kita berarti apa namanya upaya-upaya moderasi beragama ini yang telah diusung oleh
penggerak itu Sejak kapan sebenarnya sudah di upayakan sebetulnya kan upaya untuk merawat
kerukunan itu sudah dilaksanakan secara substantif oleh menteri-menteri agama gitu sejak oleh
menteri-menteri agama sejak awal ada Kementerian Agama karena salah satu khitbah
kementerian agama itu kan memang merawat kerukunan secara substansi ya moderasi beragama
itu sudah diupayakan oleh para menteri agama tetapi secara nomenklatur atau secara istilah
moderasi beragama itu terutama itu dimulai ketika pada akhir 2019 nanti agama waktu itu Pak
Lukman Hakim Saifudin itu menggulirkan kebijakan dan akan menerbitkan hukum moderasi
beragama mungkin saat itu terutama awal dari kebijakan moderasi beragama ini sehingga masuk
ke dalam rpjmn 2020-2024 menjadi bagian dari arah kebijakan negara di dalam menata tata
kehidupan beragama soal moderasi beragama ini sudah dilakukan sejak Muhammad ya Saya kira
prosesnya itu sudah lama sekali karena hampir setiap menteri itu kan apa namanya menggulirkan
istilah tersendiri ya ada istilah Trilogi kerukunan umat beragama misalnya kan kerukunan umat
beragama antar umat beragama kemudian kerukunan apalagi intra buat beragama dan kerukunan
antar umat beragama dan pemerintah itu juga kan sama seperti itu tetapi dalam moderasi
beragama ini terutama kerukunan itu ditempatkan sebagai hasilnya nanti rukun Damai itu kan
hasil namun rasa beragam itu prosesnya sebagai sebuah proses sebagai sebuah gerakan memang
baru dimulai pada tahun 2019 sekarang kita mengalami penguatan penguatan moderasi beragama
karena regulasinya juga mau dikeluarkan dalam bentuk Peraturan Presiden kemudian ada nanti
pengalaman peraturan Menteri Agama tentang implementasi penguatan uraian beragama jadi
dilakukan penguatan-penguatan supaya ini lebih tersosialisasi kepada masyarakat.

Bagaimana Kemenag itu kemudian melakukan program penguatan moderasi beragama


ini jadi ada tiga fokus penguatan moderasi beragama itu yang pertama itu fokus pada konteks ini
penguatan wacana wacana itu apa yang di kursus penguatan wacana moderasi beragama
maksudnya adalah supaya ruang diskusi kita termasuk di medsos di ruang publik itu kalau
diskusi tentang agama cara beragama itu diskusinya itu produktif kemudian juga sehat lah begitu
ya tidak penuh dengan hoax tidak penuh dengan ujaran-ujaran kebencian atas nama agama jadi
fokus kita itu penguatan moderasi beragama maksudnya kita ingin semua masyarakat sahabat
religi ikut berpartisipasi kalau posting di medsosnya mungkin di instagram-nya atau di apapun
platform-nya itu sebenarnya satu isu keagamaan itu dengan cara yang moderat gitu jadi apa
menjadi diskus kursus di seluruh negeri kita mengisi ruang publik tapi itu baru satu penguatan
pada aspek wacana nah yang keduanya itu adalah memperkuat pada aspek regulasinya karena
kan kalau penguatan moderasi beragama tidak diwujudkan dalam bentuk aturan regulasi ya kan
menjadi tidak mengikat ya padahal ini adalah kebutuhan kita semuanya di mana-mana kalau
dalam kehidupan bersama bermasyarakat bernegara ya harus dituangkan dalam bentuk regulasi
nah yang ketiga ini juga yang tidak kurang pentingnya strategi kementerian agama itu bagaimana
melakukan penguatan moderasi beragama pada layanan publik gitu apa itu apa ini menarik juga
dari provinsinya karena kan kementerian agama itu salah satu tugasnya itu kan memberikan
layanan publik keagamaan adalah layanan nikah ada layanan mungkin pendidikan ada layanan
pendidikan keagamaan pesantren atau lainnya kita ingin melakukan penguatan bahwa moderasi
beragama itu jangan cuma jargon tapi prinsip-prinsipnya itu harus bisa diterjemahkan ke dalam
bentuk pelayanan yang adil yang tidak diskriminatif tidak memandang agamanya apa tidak
memandang sukunya apa tidak Ini apa kalau dia apanya harus dilayani maka apa namanya
berikan pelayanan yang adil berikan pelayanan yang apa namanya berimbang itu sesuai dengan
prinsip-prinsip di dalam motivasi keberagaman itu yang ingin kita wujudkan juga jadi bukan
sekedar diskusi saja begitu ya tetapi betul-betul dirasakan oleh umat beragama.

Implementasi dalam bentuk-bentuk pelayanan ini kalau sudah bisa di rekaman singgung
soal rpjmn artinya kementerian agama itu sebagai titik sektor dari moderasi beragama dan itu
pasti ada kaitannya dengan Kementerian lain sebetulnya kan moderasi beragama itu kebutuhan
bangsa Indonesia secara keseluruhan artinya semua kementerian dan lembaga itu untuk perlu
menerjemahkan perspektif atau cara pandang generasi beragama itu sesuai dengan tugas dan
fungsi masing-masing misalnya kalau Kemendikbud perhatikan Bagaimana memperkaya
muatan-muatan kurikulum pendidikan agama di sekolah itu dengan perspektif yang moderat dan
itu sekali lagi moderat bukan berarti mendangkalkan agama kemudian kalau Kementerian
apalagi kalau dalam negeri mungkin bagaimana mungkinnya para pegawai aparaturnya itu
supaya punya cara pandang yang moderat nah tetapi karena kementerian agama itu adalah
Kementerian yang mendapat amanah untuk menjalankan pemerintahan di bidang agama maka
kementerian agama dalam hal itu menteri agama sebagai sektornya sebagai imamnya lah kira-
kira begitu ya dalam gerakan penguatan moderasi beragama itu berarti sudah dilakukan sudah
2020 betul Jadi sekarang itu eee tahap yang sedang kita tempuh ya melalui Pokja modern
beragama ee Sekarang kita sedang menggodok sedang memantapkan Rancangan perpresnya
peraturan presiden tentang penguatan moderasi beragama nanti di situ akan dibahas tentang eh
keterlibatan semua kementerian dan lembaga ya di dalam penguatan model sederhana tetapi
sektornya .

Kementerian Agama kemudian sekarang juga sudah disiapkan rancangan peraturan


menteri agama tentang implementasi penguatan moderasi beragama di situ nanti ada peta
jalannya tidak ada road map-nya apa ini jadi kan kalau kita ingin melakukan penguatan sampai
Katakanlah tahun 2024 kan ada tahap-tahapannyaMelakukan penguatan sampai Katakanlah
tahun 2024 kan ada tahap-tahapannya setiap tahun itu apa yang ingin dicapai itu kita juga akan
siapkan harta jalan penguatan moderasi beragama kemudian nanti kita akan siapkan juga rencana
aksi implementasi penguatan moderasi beragama sudah sudah mulai disusun jadi nanti itu
misalnya satker di Kementerian Agama ya Di Kanwil kemudian di perguruan tinggi itu kan harus
punya panduan Bagaimana mengimplementasikan moderasi beragama kalau di kampus itu di
dalam Tri Dharma perguruan tinggi misalnya nah itu kita sudah bantu untuk menyusul rencana
aksinya tentu nanti harus terus dikembangkan bersama-sama juga berarti ada target-target ada di
2020 sampai dengan 2004 sekarang sudah dalam proses penyusunan sudah karena dalam rpjmn
itu sebetulnya juga kan sudah diberikan apa namanya ada 5 kegiatan prioritas jadi peta jalan itu
tidak keluar dari rencana pembangunan eee apa namanya rpcm yang tadi itu ya rencana
pembangunan jangka waktu menengah di situ ada penguatan infrastrukturnya kemudian nanti itu
ada penguatan cara pandang birokratnya cara pandang eh apa namanya media juga penting
kemudian cara pandang ormas keagamaan jadi masing-masing tahapannya itu eee sudah kita
buat supaya semua yang termasuk ke dalam kelompok strategis dari penguatan model secara
agama itu bisa berpartisipasi karena tidak bisa dilakukan oleh tidak geometri yang ada apa saja
tapi dari satuan kerja di Kementerian Agama itu sudah sudah ada program yang dijalankannya
seperti tadi penjelasan pengumuman ada layanan-layanan yang bisa diskriminatif untuk saya
dapat bayangan ternyata bukan itu sudah mulai jadi kementerian agama itu kan apalagi sekarang
dengan arahan dari kurs menteri ya bahwa kita harus mengelola Kementerian Agama ini dengan
semangat baru supaya menciptakan Kementerian Agama yang baru salah satu bentuk
penerjemahannya itu adalah penguatan pelayanan mengucap pelayanan yang adil Bagaimana
caranya dengan transformasi digital misalnya semua pelayanan itu berbasis pada integrasi data
itu kan sebetulnya kalau dipahami dalam konteks moderasi beragama itu adalah implementasi
pemberian pelayanan yang adil pokoknya siapapun tidak kena itu suku agama atau dia punya
kenalan atau tidak dia harus mendapatkan pelayanan yang adil bagi sistem yang terintegrasi itu
sebetulnya penerjemahan moderasi beragama dan bukan hanya di Kementerian Agama saja
termasuk di Kementerian lain di lembaga lain itu juga harus bisa menerjemahkan kembali lagi
kepada pengertian rumusan moderasi beragama Itu kan untuk menciptakan kemaslahatan gitu
jadi percuma saja kalau seandainya kita punya program moderasi beragama tapi tidak melahirkan
kemaslahatan bagi umum.

Program pelayanan yang semacam itu biar bisa dirasakan langsung oleh Indonesia jadi
memang nanti itu kita sedang merumuskan ya supaya di tingkat nasional itu ada semacam gugus
tugas gugus tugas penguatan moderasi beragama nah buku tugas ini sampai melibatkan apa
namanya kementerian-kementerian lembaga terkait bukan hanya Kementerian agamanya untuk
memastikan moderasi beragama dapat berjalan fungsinya itu untuk mengkoordinasikan
implementasi moderasi beragama di semua Lini kan harus ada imamnya nah nanti gugus tugas
itu dipimpin oleh mentri membentuk Pokja Kelompok kerja gitu terus sampai berjenjang sampai
ke bawah baik Kementerian Agama asn-nya para penyelenggara negara termasuk legislatif
termasuk penegak hukum Polri TNI kemudian ormas-ormas keagamaan masyarakat itu
semuanya itu harus terlibat karena ini adalah kebutuhan kita bersama gitu artinya program
penguatan moderasi beragama yang sedang dikembangkan ini tidak lagi mengawang-awang gitu
ya proses diskusi publik wacana itu membentuk Pokja Kelompok kerja gitu terus sampai
berjenjang sampai ke bawah nanti itu apa namanya baik Kementerian Agama asn-nya para
penyelenggara negara termasuk legislatif termasuk penegak hukum Polri TNI kemudian ormas-
ormas keagamaan masyarakat itu semuanya itu harus terlibat karena ini adalah kebutuhan kita
bersama gitu artinya program penguatan moderasi beragama yang sedang dikembangkan ini
tidak lagi mengawang-awang gitu ya proses diskusi publik wacana itu Iya tapi di sisi lain bahwa
ini akan diterjemahkan dan kemudian Di sisi lain bahwa ini akan diterjemahkan.

Di sisi lain bahwa ini akan diterjemahkan dan kemudian implementatif dan dapat
dirasakan oleh masyarakat layanan dan macam-macam itu berarti akan segera terwujud kita
harus optimis karena kan arahan dari Pak Menteri Agama kemudian dukungan bahkan dari
Presiden dari wakil presiden new kuat sekali bahkan semua wakil ormas keagamaan sekarang
itu sudah memahami bahwa kita perlu moderasi beragama itu nah yang perlu didudukkan
bersama-sama itu bagaimana supaya masyarakat tidak salah paham terhadap moderasi beragama
berarti nanti akan ada regulasinya sedang disusun buku tugasnya juga sedang di sedang di apa
diupayakan untuk dibentuk soal Perpres itu berarti ada target-target tertentu ya jadi kan Perpres
itu kan sebetulnya wewenang presiden karena ini adalah kebutuhan dan bahkan permintaan dari
Presiden sendiri yang menginginkan supaya penguatan moderasi beragama ini bisa terwujud di
bawah koordinasi Kementerian Agama atau Kementerian Agama maka Perpres ini direncanakan
atau diharapkan lah g bisa selesai dalam waktu dekat karena kalau apa namanya mengikuti
proses yang mungkin normal mengajukan tanpa persetujuan fiksasinya pembahasannya lama
tapi ini adalah kebutuhan jadi kita sudah siapkan draft-nya sudah kita bahas berkali-kali dengan
kementerian dan lembaga yang terkait bahkan dikoordinir oleh kemenko PMK juga melibatkan
kemenkopolhukam juga jadi semuanya terlibat bahkan dari KSP juga dari kantor staf
kepresidenan ikut merumuskan susah proble-nya semuanya jadi masyarakat perlu paham
sekarang itu Bahwa ini Bukan soal proyek rezim atau proyek presiden eee wakil presiden siapa
ini adalah proyek bersama kita kebutuhan bersama kita kebutuhan bangsa dan negara oleh
karenanya memahami moderasi beragama yang benar itu adalah kata kuncinya jadi tujuan akhir
dari moderasi beragama tujuan akhirnya itu menciptakan masyarakat Indonesia yang damai
rukun dan toleran.

Anda mungkin juga menyukai