Anda di halaman 1dari 4

(2)WORKSHOP PERAN AGAMA MEMPERKUAT DAN

MENYATUKAN MASYARAKAT DENGAN NILAI-NILAI


PANCASILA.

Apa pengertian agama dalam kehidupan masyarakat?


Agama merupakan sebuah ajaran kebaikan yang menuntun manusia kembali kepada hakekat
kemanusiaannya. Beragama artinya kita berupaya belajar untuk mengamalkan ajaran agama
dalam setiap aspek kehidupan, agar terjalin hubungan yang indah dan harmonis antar sesama,
alam semesta maupun dengan Tuhan.
Apa pengertian Pancasila dalam kehidupan masyarakat?
Fungsi pokok yang pertama adalah Pancasila digunakan sebagai pandangan hidup bangsa.
Sebagaimana yang telah dijabarkan mengenai keberadaan Pancasila dalam kehidupan negara,
maka dari ini juga akan dijadikan sebagai gagasan dasar kita.

Bagaimana peranan Agama dan Pancasila dimasyarakat?

Agama dan Pancasila memiliki kesamaan fungsi, yaitu sebagai nilai dan alat untuk
mencapai kesejahteraan lahir batin masyarakat. Tidak berlebihan kalau diibaratkan roda
kanan dan kiri sebuah kendaraan. Fungsi roda tersebut sama sebagai penggerak badan
kendaraan untuk menempuh satu tujuan tertentu, namun perannya yang berbeda. Agama
berperan sebagai perekat sosial dan pembina ruhani, sedangkan Pancasila berperan
sebagai pedoman (ideologi) bernegara. Agama adalah rumah besar yang menyajikan tata
kelola mental, spiritual dan seluruh sendi kehidupan manusia, sedangkan Pancasila adalah
rumah besar ragam agama anak bangsa, menyajikan tata kelola negara supaya terarah
pada sasaran.
Antara agama dan Pancasila telah terjadi saling dukung dan saling menguatkan. Pancasila
mengakui agama dan juga agama mengapresiasi nilai-nilai Pancasila. Pancasila memberi
ruang yang luas bagi agama. Nilai ketuhanan yang terkandung dalam Pancasila adalah inti
ajaran agama. Sementara itu agama menilai positif pada isi Pancasila karena tidak
bertentangan dengan doktrin agama.
Paling tidak ada beberapa hal perlu diperhatikan dalam beragama dan
berpancasila. Pertama, Pancasila jangan ditarik menjadi agama, tetaplah pada perannya.
Juga agama jangan ditarik menjadi ideologi terbatas, sebab akan menimbulkan bias
konsep. Aslinya, sebuah ideologi dirumuskan dalam suatu negara untuk tujuan tertentu,
sedangkan agama dibentuk untuk tujuan tanpa batas. Ideologi yang dirumuskan oleh
manusia tidak bisa diminta pertanggungjawaban untuk mengurus komitmen ruhani,
karena di luar nalarnya. Juga sebaliknya, ketika agama diminta pertanggungjawabannya
untuk tujuan atau kepentingan terbatas, ia akan mengalami bias konsep.
Kedua, Pancasila sebagai ideologi, pada tingkat makro dapat disandingkan dengan ideologi
lainnya, seperti kapitalisme, komunisme, sosialisme dan ideologi lainnya. Oleh sebab itu,
tidak perlu ada tawaran ideologi alternatif lagi untuk menggantikan Pancasila, lebih-lebih
tawaran ideologi yang rentan. Kita sudah sepakat bahwa Pancasila sudah final sebagai
ideologi negara. Konsep haluan bernegara kita sudah benar dengan adanya Pancasila.
Ketiga, Pancasila sebagai ideologi negara tidak perlu diutak-atik lagi. Sudah sangat ideal
dan sarat makna untuk berbangsa dan bernegara. Boleh saja kita diskusi ideologi alternatif,
karena kita berada di negara demokrasi dan menjamin kebebasan berpendapat. Namun,
Pancasila sudah sangat mewadahi gagasan-gagasan ideologi alternatif tersebut. Apa yang
tidak ada dalam Pancasila? Unsur agama terbawa, budaya sudah terwadahi, persatuan,
keadilan, kemanusiaan dan kerakyatan serta unsur-unsur modernitas terkandung di
dalamnya. Oleh sebab itu, Pancasila merupakan platform ideologi yang ideal.

CITRA IDEALITAS

Sebagai citra idealitas, Pancasila tidak memiliki kekurangan. Haluan bernegara dan
berbangsa sudah sangat jelas terumuskan di dalamnya. Harus diakui bersama, bahwa
yang belum jelas sampai saat ini adalah pengamalan isi Pancasila dalam setiap langah
strategis, baik langkah individu masyarakat maupun langkah organisasi negara. Untuk hal
ini kita perlu mengakuinya masih mengalami defisit. Wajar tentunya, Pancasila sebagai
ideologi selalu menyajikan gagasan ideal, yang lumrahnya selalu terjadi benturan dengan
kondisi real. Tapi, jangan gara-gara realitas berbeda jauh dengan idealitas, lalu kita
berhenti berbicara target-target yang ideal. Jangan putus asa dan merasa lelah untuk
membicarakan hal-hal ideal dalam berbangsa dan bernegara
Apa peran agama dalam memperkuat nilai-nilai pancasila?
Peran Agama dalam memperkuat nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, agama memiliki peranan sebagai kekuatan yang
mempersatukan, mengikat, dan memelihara eksistensi suatu masyarakat.

Untuk itu peran tokoh pemuda dimasyarakat harus dapat mendorong, agar fungsi sosial
agama secara nyata diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, guna meningkatkan
kerukunan hidup beragama dalam rangka ketahanan nasional.Masih adanya konflik sosial
yang berlatar belakang agama menunjukkan belum terwujudnya kerukunan hidup
beragama di Indonesia.

Kerukunan umat beragama  merupakan modal utama dalam menjaga integritas Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Diharapkan masyarakat bisa menerima segala bentuk
perbedaan juga hidup berdampingan secara damai. Nilai-nilai kemanusiaan akan lebih
diutamakan daripada mempertentangkan perbedaan ideologi atau perbedaan keyakinan,
toleransi antar sesama umat akan bernilai tinggi dan tidak akan mudah menghujat paham.
"Masalah kerukunan umat beragama harus terus kita perhatikan secara seksama, karena
agama memainkan peranan yang penting dalam segala aspek kehidupan ini," tandasnya. 

Hubungan Pancasila dan Agama Dalam masyarakat


merupakan rumusan dan pedoman kehidupan bangsa dan bernegara bagi
seluruh masyarakat indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sansekerta "panca"
yang berarti lima dan "sila" yang berarti prinsip atau asas. Sedangkan agama adalah
ajaran sistem yang mengatur tata keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta tata
kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia serta lingkunganya.
Pancasila dan agama juga memiliki hubungan mengenai prinsip ketuhanan, Pancasila
mempunyai prinsip mengedepankan ketuhanan dengan mencantumkan sila
pertamanya. Agama mengajarkan kepada pemeluknya untuk senantiasa taat kepada
Tuhannya.Begitu pentingnya kedudukan Pancasila, maka Pancasila pun
mengisyaratkan bahwa kesadaran akan adanya Tuhan milik semua orang dan
berbagai agama. Tuhan menurut termiologi Pancasila adalah Tuhan Yang Maha
Esa, yang tak terbagi yang maknanya sejalan dengan agama Islam, Kristen,
Budha dan agama lainnya. Bentuk aspek penyelenggaraan pancasila harus
berdasarkan atas nilai-nilai dalam Ketuhanan Yang Maha Esa, setiap aturan yang
dibuat harus memperhatikan sikap toleransi antar beragama.

Nilai-Nilai dan Contoh Penerapan Pancasila dalam Kehidupan


1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

- Menghormati kebebesan dalam menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan


kepercayaan masing-masing.

- Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

- Saling menghomati antarpemeluk agama.

- Memiliki sikap toleransi terhadap perbedaan agama dan kepercayaan.

- Tidak memaksakan orang lain untuk berkeyakinan dan beragama sama.

2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

- Saling menghargai dan menghormati sesama manusia.

- Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

- Mengakui hak, kewajiban, dan kesamaan derajat sesama manusia.

- Tidak membeda-bedakan orang untuk berteman.

3. Sila Persatuan Indonesia

- Menjaga persatuan dan kesatuan dalam masyarakat Indonesia.

- Memiliki sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara.

- Memupuk rasa cinta Tanah Air.

- Mempunyai rasa bangga dalam menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa


persatuan.

- Mewujudkan kesatuan yang berlandaskan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

4. Sila Kerakyatan yang Dipimpun oleh Hikmat/Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan Perwakilan

- Menyelesaikan masalah dengan melakukan musyawarah.

- Saat melakukan musyawarah tidak memaksakan kehendak kapada orang lain.

- Menghormati hasil musyawarah walaupun bertentangan dengan pendapat pribadi.


- Mewujudkan kesadaran dalam mengambil keputusan dalam masyarakat.

5. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

- Mengadakan berbagai kegiatan untuk tujuan membantu orang yang kesulitan.

- Bersikap adil dalam berbagai aktivitas kehidupan bermasyarakat.

- Menghargai karya orang lain.

- Melakukan kegiatan gotong royong bersama masyarakat sekitar.

CONTOH SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA, YANG MERUPAKAN


BAGIAN DARI NILAI-NILAI PANCASILA DIDALAM MASYARAKAT?
Berikut adalah beberapa contoh sikap yang menunjukkan perilaku toleran
dalam kehidupan beragama yang ada di masyarakat:

1. Memperbolehkan teman atau individu lain beribadah sesuai dengan


agama mereka.
2. Tidak memaksakan orang lain untuk berpindah keyakinan.
3. Tidak melakukan diskriminasi terutama pada agama minoritas.
4. Tidak mengganggu proses ibadah orang lain.
5. Tidak mencela dan merendahkan agama orang lain.

Sementara itu berikut adalah contoh perilaku toleran dalam kehidupan


masyarakat secara umum.

1. Tetap berteman dengan teman yang memiliki perbedaan agama dan


suku.
2. Sebagai guru, tidak membeda-bedakan perlakuan kepada murid yang
memiliki latar belakang agama dan suku berbeda.
3. Tetap membantu rekan kerja yang mengalami kesulitan meskipun
memiliki latar belakang agama dan suku berbeda.
4. Tidak membuat “geng” khusus untuk membeda-bedakan agama dan
suku lain.
5. Tetap bersikap baik dan ramah kepada semua orang.

Anda mungkin juga menyukai