Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PENGAMALAN SILA PERTAMA

Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen : Humala Simangunsong, S.H.,M.Hum

Disusun oleh Kelompok 2 :


 Kharisman  Jepitan

 Perisman  Fernando

 Anggun  M. Syahputra

 Jikarni

STMIK PELITA NUSANTARA


Jl. Iskandar Muda No.1, Merdeka,
Kec. Medan Baru,Kota Medan, Sumatera Utara 20222
KATA PENGANTAR

Dengan memohon ridho dan kasih sayang Tuhan Yang Maha Esa, kami bangsa Indonesia
menyadari keberadaan-Nya sebagai landasan dalam menjalankan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Kami mengakui keberagaman agama dan keyakinan yang ada di dalam masyarakat
sebagai harta yang harus dijaga dan dihargai bersama. Dalam menjalankan kehidupan,
kami senantiasa mengutamakan nilai-nilai spiritualitas dan moralitas yang tercermin dalam
sikap hormat, toleransi, dan kebersamaan dalam keragaman.

Oleh karena itu, kami bersama-sama mengamalkan Sila 1 Pancasila, yaitu 'Ketuhanan
Yang Maha Esa', sebagai landasan utama dalam mencapai tujuan bersama sebagai bangsa
yang adil dan makmur.

Medan, April 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I ..................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

BAB II .................................................................................................................. 2

PEMBAHASAN ................................................................................................... 2

PENGAMALAN SILA 1 PANCASILA ........................................................... 2

A. Sikap Menghargai Keberagaman Agama dan Keyakinan .......................... 2

B. Nilai-nilai Spiritualitas dan Moralitas dalam Kehidupan .......................... 3

C. Relevansi Pengamalan Sila 1 Pancasila dalam Mewujudkan Tujuan Bangsa

dan Negara .................................................................................................. 4

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memuat lima sila yang masing-masing
memiliki nilai dan prinsip yang menjadi landasan bagi kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara di Indonesia.

Sila 1 Pancasila, yaitu 'Ketuhanan Yang Maha Esa', menjadi sila yang sangat penting dan
menjadi ciri khas bangsa Indonesia sebagai bangsa yang memiliki keragaman agama dan
kepercayaan.

Dalam Sila 1 Pancasila, terkandung pengakuan akan keberadaan Tuhan Yang Maha Esa
sebagai landasan dan sumber nilai dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. Oleh
karena itu, pengamalan Sila 1 Pancasila menjadi sangat penting dalam mencapai tujuan
bersama sebagai bangsa yang adil dan makmur.

Dalam tulisan ini, akan dibahas konsep Ketuhanan Yang Maha Esa, pengamalan Sila 1
Pancasila, serta relevansi pengamalan Sila 1 Pancasila dalam mewujudkan tujuan bangsa
dan negara.

1
BAB II

PEMBAHASAN

PENGAMALAN SILA 1 PANCASILA

Sila 1 Pancasila adalah "Ketuhanan Yang Maha Esa". Pengamalan sila 1 Pancasila dapat
dilakukan dengan cara mengakui dan mempercayai adanya Tuhan Yang Maha Esa dalam
kehidupan sehari-hari serta menghargai keberagaman agama dan keyakinan yang ada di
dalam masyarakat.

Selain itu, pengamalan sila 1 Pancasila juga dapat dilakukan dengan menjunjung tinggi
nilai-nilai spiritualitas dan moralitas yang tercermin dalam perilaku baik dan bermanfaat
bagi sesama manusia dan lingkungan sekitar. Hal ini juga berarti bahwa pengamalan sila 1
Pancasila harus dilakukan secara universal dan mengakomodasi seluruh elemen
masyarakat, tanpa terkecuali.

Butir 2 pengamalan Sila 1 Pancasila berbunyi: "Mengembangkan sikap hormat


menghormati dan bekerja sama antara sesama manusia tanpa diskriminasi."

Artinya, butir ini menekankan pentingnya memiliki sikap menghormati dan bekerja sama
dengan sesama manusia tanpa memandang perbedaan dan diskriminasi. Dalam konteks
Pancasila, hal ini mengacu pada prinsip kesetaraan dan persatuan dalam keragaman yang
menjadi nilai dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

A. Sikap Menghargai Keberagaman Agama dan Keyakinan

Sikap menghargai keberagaman agama dan keyakinan merupakan sikap yang sangat
penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Berikut ini adalah
beberapa cara untuk menunjukkan sikap menghargai keberagaman agama dan keyakinan:

Menghormati Perbedaan: Menghargai keberagaman agama dan keyakinan berarti


menghormati perbedaan yang ada. Kita harus menghindari tindakan atau perkataan yang
dapat menyakiti perasaan atau melecehkan agama atau keyakinan orang lain.

Belajar dari Agama dan Keyakinan Lain: Dalam menghargai keberagaman agama dan
keyakinan, kita harus terbuka untuk belajar dari agama dan keyakinan lain. Dengan cara
ini, kita bisa memahami lebih baik tentang pandangan, nilai, dan praktek dari agama atau
keyakinan yang berbeda dengan kita.

Menjaga Toleransi: Toleransi merupakan kunci untuk menjaga kerukunan dalam


keberagaman agama dan keyakinan. Kita harus senantiasa menjaga sikap toleransi

2
terhadap agama atau keyakinan orang lain dan tidak memaksakan pandangan atau
keyakinan kita kepada orang lain.

Menghargai Kemerdekaan Beragama: Menghargai keberagaman agama dan keyakinan


berarti menghargai kemerdekaan beragama atau berkeyakinan yang merupakan hak setiap
orang. Kita harus memberikan kebebasan kepada orang lain untuk menjalankan agama
atau keyakinan sesuai dengan hati nurani mereka.

Berdialog: Salah satu cara untuk menghargai keberagaman agama dan keyakinan adalah
dengan berdialog secara konstruktif dan terbuka dengan orang yang memiliki agama atau
keyakinan yang berbeda dengan kita. Dalam dialog ini, kita bisa memperdalam
pemahaman kita tentang agama atau keyakinan orang lain serta menyelesaikan perbedaan
dengan cara yang damai dan saling menghormati.

Dengan menghargai keberagaman agama dan keyakinan, kita bisa menciptakan


masyarakat yang lebih toleran dan harmonis serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

B. Nilai-nilai Spiritualitas dan Moralitas dalam Kehidupan

Nilai-nilai spiritualitas dan moralitas memiliki peran penting dalam kehidupan manusia.
Berikut ini adalah beberapa nilai-nilai spiritualitas dan moralitas yang penting dalam
kehidupan:

Kejujuran: Nilai kejujuran merupakan dasar dari moralitas yang kuat. Kejujuran
melibatkan tidak hanya berkata jujur, tetapi juga bertindak jujur dalam setiap tindakan kita.
Kejujuran adalah pondasi dari hubungan yang sehat dan kepercayaan yang diperlukan
untuk membangun hubungan yang kuat.

Kasih Sayang: Kasih sayang merupakan nilai spiritualitas yang sangat penting dalam
kehidupan. Kasih sayang melibatkan belas kasihan, simpati, dan empati terhadap sesama
manusia, hewan, dan lingkungan. Kasih sayang membantu kita untuk lebih memahami dan
merasakan kebutuhan orang lain serta membuat kita lebih peduli pada kebahagiaan dan
keselamatan mereka.

Keseimbangan: Nilai keseimbangan merupakan nilai spiritualitas yang penting dalam


kehidupan. Keseimbangan melibatkan menjaga keseimbangan antara tubuh, pikiran, dan
jiwa. Dengan menjaga keseimbangan, kita dapat memaksimalkan potensi diri dan
mengurangi stres dalam hidup.

Kerendahan Hati: Nilai kerendahan hati merupakan nilai spiritualitas yang mengajarkan
kita untuk tidak sombong atau merasa lebih baik dari orang lain. Kerendahan hati
memungkinkan kita untuk belajar dari pengalaman dan kegagalan serta meningkatkan
hubungan dengan orang lain.

3
Kepedulian: Kepedulian merupakan nilai moralitas yang penting dalam kehidupan.
Kepedulian melibatkan merespons kebutuhan dan kesulitan orang lain. Kepedulian
memungkinkan kita untuk lebih memahami perspektif orang lain dan membantu
menciptakan masyarakat yang lebih baik.

Ketulusan: Nilai ketulusan merupakan nilai spiritualitas dan moralitas yang sangat penting
dalam kehidupan. Ketulusan melibatkan keikhlasan dalam tindakan dan kata-kata kita.
Ketulusan memungkinkan kita untuk mendapatkan kepercayaan orang lain dan membuat
kita lebih autentik dan terpercaya.

Toleransi: Nilai toleransi merupakan nilai moralitas yang penting dalam kehidupan.
Toleransi melibatkan menghargai perbedaan dalam agama, budaya, ras, dan gender.
Toleransi memungkinkan kita untuk hidup dalam masyarakat yang lebih damai dan
harmonis.

C. Relevansi Pengamalan Sila 1 Pancasila dalam Mewujudkan Tujuan Bangsa dan


Negara

Pengamalan Sila 1 Pancasila memiliki relevansi yang sangat penting dalam mewujudkan
tujuan bangsa dan negara. Berikut ini adalah beberapa relevansi pengamalan Sila 1
Pancasila dalam mewujudkan tujuan bangsa dan negara:

Menjaga Kebersamaan dan Persatuan: Pengamalan Sila 1 Pancasila yang mengakui adanya
Tuhan Yang Maha Esa, mencerminkan kesatuan dan kebersamaan di antara masyarakat
Indonesia yang beragam agama dan kepercayaan. Dalam konteks ini, keberagaman bukan
menjadi pemisah, tetapi justru menjadi kekuatan yang menyatukan bangsa Indonesia.

Membangun Etika Kepemimpinan: Dalam pengamalan Sila 1 Pancasila, terdapat nilai-


nilai etika kepemimpinan, di mana para pemimpin diharapkan untuk berkomitmen pada
nilai-nilai moral dan spiritual yang positif, sehingga dapat memimpin dengan baik dan
adil.

Menciptakan Masyarakat yang Beradab: Pengamalan Sila 1 Pancasila dapat membantu


menciptakan masyarakat yang beradab, dengan menumbuhkan nilai-nilai moral dan
spiritualitas yang positif. Hal ini diwujudkan dalam sikap saling menghormati, saling
menghargai, saling mengasihi, dan saling membantu antara satu dengan yang lain.

Mewujudkan Keadilan Sosial: Pengamalan Sila 1 Pancasila juga berperan penting dalam
mewujudkan keadilan sosial, di mana semua warga negara Indonesia diharapkan untuk
bekerja sama dalam membangun bangsa dan negara dengan adil dan merata, tanpa
membedakan latar belakang agama, suku, ras, dan budaya.

Membangun Karakter Bangsa: Pengamalan Sila 1 Pancasila juga dapat membantu


membangun karakter bangsa yang kuat dan positif, dengan menanamkan nilai-nilai

4
spiritualitas dan moralitas yang positif kepada generasi muda. Dengan begitu, generasi
muda Indonesia dapat menjadi penerus bangsa yang mampu memajukan Indonesia ke arah
yang lebih baik.

Dengan demikian, pengamalan Sila 1 Pancasila memiliki relevansi yang sangat penting
dalam mewujudkan tujuan bangsa dan negara, yaitu membangun masyarakat yang adil,
makmur, dan sejahtera serta menumbuhkan rasa kebangsaan dan persatuan di antara
masyarakat Indonesia.

5
DAFTAR PUSTAKA
1. Undang-Undang Dasar 1945 Republik Indonesia
2. Mulyadi, D., & Wahyudi, A. (2019). Pancasila: Landasan Ideologi Negara. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada.
3. Subroto, T. (2015). Pancasila: Falsafah dan Ideologi Negara. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
4. Tilaar, H. A. R. (2016). Pancasila: Sebuah Lompatan Epistemologis. Jakarta: Kompas
Gramedia.
5. Soeharto, A. R. (2017). Kebijakan Pendidikan di Indonesia. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.

iii

Anda mungkin juga menyukai