Anda di halaman 1dari 2

Raditya Dewangga Hadiwijaya – 2142025 – Sastra Jepang

Kerukunan Umat Beragama


1. Bagaimana pandangan Saudara terhadap fenomena konflik dan pertikaian yang
disebabkan karena faktor agama ?

Menurut saya konflik yang terjadi antar umat beragama terjadi oleh karena rasa
superioritas di mana agama satu merasa paling benar dari segi ajaran dibanding agama
lain sehingga menyebabkan sifat arogansi muncul dari agama yang superior tadi. Selain
itu, pengaruh agama yang bersifat mayoritas juga bisa menjadi penyebab mengapa agama
satu menjadi arogan sehingga menyebabkan agama lain tidak diberi kesempatan untuk
menjalani kehidupan peribadatan mereka. Hal inilah yang menjadi penyebab agama
dijadikan sebagai penyebab utama konflik.

Tanggapan kritis yang bisa diberikan adalah dalam kehidupan beragama tidak seharusnya
menjadi faktor utama terjadinya konflik sebab agama ada untuk mengangkat harkat dan
martabat manusia bukan untuk saling menjatuhkan dan merasa paling unggul sehingga
bila agama yang dianut mengajarkan kekerasan dan konflik lebih baik Anda
meninggalkan agama itu.

2. Dalam kehidupan agama – agama yang mengajarkan damai dan rahmat Tuhan, namun
sering dalam praktik kontradiktif. Bagaimana tanggapan Saudara ?

Menurut saya apa yang diajarkan harus sejalan dengan yang dilakukan karena bila
kontradiktif maka bisa dikatakan orang tersebut bersikap munafik dan seharusnya
sebelum mengajarkan sesuatu kepada penganut agama dipikirkan terlebih dahulu
sehingga tidak menimbulkan prasangka buruk bagi mereka yang diajarkan pengajaran
agama. Seharusnya juga sebagai penganut agama yang baik harus bisa menerapkan nilai
– nilai yang berlaku dalam sebuah agama sesuai dengan yang diajarkan dan tertulis dalam
kitab masing – masing agama.

Tanggapan kritis yang bisa diberikan bila menemui ajaran agama dengan praktik yang
kontradiktif sebaiknya Anda meninggalkan ajaran agama tersebut karena sudah tidak
sesuai dengan esensi dan nilai – nilai yang seharusnya diajarkan agama yaitu kasih dan
damai sejahtera.

3. Apabila agama – agama tidak dapat menghadirkan kehidupan yang lebih baik dan
perdamaian dengan sesama, apakah setuju apabila manusia hidup tanpa perlu beragama ?

Setuju karena tanpa agama kita sebagai manusia masih memiliki iman yang bisa
dipegang sesuai dengan apa yang diyakini yaitu kepada Tuhan sehingga tanpa agama
kehidupan masih bisa terus berlanjut karena agama ada dengan tujuan supaya bisa
dijadikan pegangan hidup dan bukan sebuah keharusan dalam menganutnya asalkan kita
punya iman yang teguh kepada Tuhan Yesus Kristus melalui kehidupan dan cara hidup
kita.
Raditya Dewangga Hadiwijaya – 2142025 – Sastra Jepang

Tanggapan kritis yang bisa diberikan menyatakan bahwa dalam agama terkadang kita
harus siap dengan berbagai macam penolakan dan pergesekan sehingga ada kalanya
agama tidak diperlukan dalam kehidupan selama iman kita sesuai dengan nilai dan norma
yang berlaku di sebuah kehidupan masyarakat. Jadi yang terutama adalah sikap dan
perilaku serta prinsip hidup yang sesuai yang bisa menjadikan diri kita memiliki nilai dan
berdaya guna bagi orang di sekitar kita.

4. Apakah dijamin orang – orang yang hidup tanpa memiliki agama akan menjadi lebih baik
dan menghasilkan perdamaian dunia ? Jelaskanlah.

Tanpa agama terkadang belum tentu seseorang memiliki kehidupan yang lebih baik
karena tanpa agama mereka tidak akan memiliki pegangan hidup yang kokoh seperti
ajaran dalam kitab suci. Tanpa agama maka orang tersebut dapat dengan mudah
dipengaruhi oleh doktrin dan ajaran orang lain yang bisa saja menyesatkan penganutnya.
Maka oleh sebab itu agama itu penting bagi hidup ini supaya bisa menjadi dasar dan
pegangan dalam menjalani hidup sebagai manusia yang memiliki iman dan nilai.

Tanggapan kritis yang bisa saya berikan berupa bahwa hidup harus didasari oleh
pegangan dan prinsip yang sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku sehingga agama
masih menjadi hal yang terutama dalam menjalani kehidupan. Tanpa agama maka
pegangan hidup akan menjadi goyah dan mudah terpengaruh oleh ajakan orang lain.

7. Apa tujuan manusia membangun Menara Babel ? Jelaskanlah


Tujuan manusia membangun Menara Babel supaya manusia bisa menyamai kedudukan
Allah yang Maha Tinggi dengan segala keahlian yang mereka punya karena pada
mulanya manusia bersifat homogen yaitu seragam antara yang satu dengan yang lainnya
yang sama seperti Tuhan yang bersifat esa dengan perbedaan perwujudan.
Tanggapan kritis yang bisa diberikan adalah dalam pembangunan Menara Babel pada
mulanya bahasa manusia itu satu sehingga manusia bisa berkomunikasi dengan yang
lainnya menggunakan bahasa ibu namun karena kesombongan dan keangkuhan manusia
membuat mereka dikacaukan secara bahasa sehingga pendirian Menara Babel
diberhentikan.

Anda mungkin juga menyukai