Anda di halaman 1dari 6

 Nama: M.

Riyadi
 Jurusan: Sistem informasi
 Nim: 220240042
 Mata Kuliah: Pendidikan Agama
 Dosen Pengampu: Abdul Hamid ,. S.Kom,.MM

JUDUL: PENDIDIKAN KARAKTER TOLERANSI BERAGAMA

ABSTRAK:

Agama merupakan Hak Bebas yang dimiliki oleh semua manusia, manusia bebas
memilih mana saja yang menjadi kepercayaannya untuk menyembah Tuhannya.
Semua agama pada umumnya sama. Sama dalam artian menyembah Tuhan yang
sama, hanya saja yang membedakan adalah cara menyembahnya. Dengan begitu,
dengan banyaknya agama, dengan banyaknya kepercayaan yang dianutnya
diharapkan juga mempunyai sikap toleransi/sikap menghormati antar umat beragama
lainnya. Penanaman sikap menghormati bisa saja ditanamkan kepada anak usia dini.
Terlebih juga memperkenalkan anak untuk juga memiliki agama. Tolaransi adalah sikap
beragama, menghormati agama yang satu dengan yang lainya, dan tentunya
menghormati peraturan yang ada diagama tersebut dan juga tidak membanding-
bandingkan dengan agama yang kita anut.

PENDAHULUAN:

Indonesia merupakan Negara dengan beranekaragam agama, suku dan budaya. Di


Indonesia memiliki 6 agama yang dianut oleh warga negaranya, yakni Islam, Kristen,
Katolik, Hindu, konghucu dan Budha. Agama terbesar dan terpopuler di Negara ini
adalah Agama Islam. Mayoritas masyarakat Indonesia menganut agama islam. Namun
dengan mayoritas ini juga tidak menyulutkan sikap toleransi terhadap mereka yang
agama lain. Agama merupakan hal penting yang harus menjadi hak milik bagi semua
umat manusia. Agama adalah suatu identitas diri, agama juga merupakan hak bebas
bagi semua orang. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 dinyatakan bahwa “Tiap-tiap
penduduk diberikan kebebasan untuk memilih dan mempraktikkan kepercayaannya dan
menjamin semuanya akan kebebasan untuk menyembah, menurut agama atau
kepercayaannya”. Dengan banyaknya agama, konflik agama juga tak jauh dari Negara,
semua orang beranggapan bahwa agama yang dianutnya merupakan agama yang
paling benar dan yang paling baik. semua itu tergantung pada kepercayaan masing-
masing, namun terkadang juga ada profokator yang ada didalamnya. Bulan Mei
merupakan bulan suci Rahmadan bagi mereka yang beragama islam, mereka akan
melakukan puasa selama 1 hari full, tanpa makan dan minum yang akan mereka jalani
selama 1 bulan hingga tibanya nanti Idulfitri. Hampir semua agama di Indonesia paham
benar dengan tradisi agama islam ini. Dengan begitu juga sikap toleransi yang muncul
sangatlah indah. Melihat latar belakang diatas, dalam tugas paper ini penulis ingin
memberikan argumentasi tentang toleransi agama, terutama pada bulan suci
Rahmadan ini, yakni dimana umat islam sedang melaksanakan puasa selama 1 bulan.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian Agama

2. Pengertian Toleransi

3. Realita toleransi.

PEMBAHASAN:

a) Pengertian Agama Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Agama


adalah koleksi terorganisir dari kepercayaan, sistem budaya, dan pandangan
dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan/perintah dari kehidupan.
Agama merupakan suatu identitas diri dalam diri manusia. Hampir semua orang
memiliki agama, bahkan agama merupakan suatu hal yang wajib dianut oleh
manusia. Beragama adalah suatu hak bebas, hak bebas manusia untuk memilih
agama yang akan dianutnya, bukan suatu paksaan untuk memilih agama, semua
tergantung dari kepercayaan masing-masing pribadi. Di Negara Indonesia,
terdapat 6 agama yang ada didalamnya Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha
dan Konghucu. Mayoritas masyarakat Indonesia banyak menganut agama Islam,
itulah sebabnya Indonesia merupakan penganut agama terbesar di Indonesia
meskipun juga terdapat Negara lain yang mayoritas warganya menganut agama
islam. Agama merupakan suatu kepercayaan dari masing-masing orang. Negara
Indonesia sendiri juga Negara yang juga memiliki persoalan tentang perbedaan
agama yang ada didalamnya. Banyak orang beranggapan bahwa agamanyalah
yang paling benar dan paling baik, sehingga pemikiran yang demikian dapat
menimbulkan permasalahan yang tak jauh adalah permasalahan pandangan
agama. Jika kita kembali melihat, semua agama itu sama, sama-sama
menyembah Tuhan hanya saja cara menyembahnyalah yang membedakkan.
Seperti peristiwa yang belum lama ini terjadi di Indonesia, contoh realita yang
nyata, pengeboman yang terjadi di Gereja Surabaya. Pelakunya adalah orang
yang memakai cadar (Pakaian khusus orang islam), hal ini dapat menilai
buruknya agama islam, karena agama yang diluar agama islam beranggapan
bahwa islam itu jahat. Hal ini perlu di kritisi, mengapa? Pandangan setiap orang
itu berbeda-beda. Dari sumber-sumber yang masuk, pelaku pengeboman adalah
salah satu anggota FPI, anggota ini menilai dan percaya bahwa, membunuh
orang nasrani yang sedang berdoa adalah hal yang baik, karena dia akan masuk
surga. Tak akan pernah ada agama yang mengajarkan hal yang demikian
kecuali orang tersebut sedang dengan setan. Semua agama pasti mengajarkan
hal yang baik dan membangun iman yang kuat. Kesalahan 1 orang tidak akan
bisa menutupi 1000 kebaikan yang telah di ciptakan.
b) Pengertian Toleransi Toleransi secara bahasa berasal dari bahasa latin
“Loterare”, toleransi berarti sabar dan menahan diri. Toleransi juga dapat berarti
suatu sikap saling menghormati dan menghargai antarkelompok atau antar
individu dalam masyarakat atau dalam lingkup lainnya. Sikap toleransi dapat
menghindari terjadinya diskriminasi, walaupun banyak terdapat kelompok atau
golongan yang berbeda dalam suatu kelompok. (id.m.wikipedia.org). Maksud
dari istilah toleransi dapat mencakup banyak bidang. Yang paling mencolok dari
sikap tolaransi adalah sikap beragama, menghormati agama yang satu dengan
yang lainya, dan tentunya menghormati peraturan yang ada diagama tersebut
dan juga tidak membanding-bandingkan dengan agama yang kita anut. Secara
umum yang kita pahami, semua agama itu baik, semua agama pasti
menyembah Tuhan, hanya saja cara menyembahnya saja yang berbeda dan
cara berdoa yang berbeda. Namun apapun itu berbedaan semacam apapun itu
tujuan utama kita berdoa adalah kepada Tuhan.
c) Realita Toleransi Sikap toleransi merupakan sikap saling menghormati baik itu
suku budaya, agama dan sikap menghormati lainnya. Akan tetapi sikap
menghormati selalu di kemas dalam sikap menghormati beragama. Seperti yang
sudah dijelaskan di atas, bahwa sikap beragama adalah hak bebas, hak bebas
untuk beragama menurut kepercayaan yang dipercayakan pada masingmasing
individu. Dasar umat memiliki agama adalah juga memiliki iman yang kuat dan
percaya bahwa Tuhan itu ada. Realita nyata sikap toleransi yang nyata ada
disekitar saya sangatlah banyak. Saya adalah seorang anak yang terlahir
menjadi seorang katolik sejak 1 tahun setelah saya lahir, bahkan lingkup
lingkungan saya mayoritas umat katolik, terdapat 9 RT yang berjejer hampir
semua beragama katolik bahkan juga keluarga besar dari kakek dan nenek saya
juga katolik semua. Sikap toleransi untuk menghormati agama lain sudah
ditanamkan dalam diri saya oleh orangtua saya sejak saya kecil, ditambah juga
dengan pembelajaran di sekolah yang juga teman-teman saya tidak semua
beragama katolik. Bulan desember merupakan perayaan hari raya natal bagi
umat katolik, di daerah saya ada tradisi “lencer” atau biasa disebut dengan
anjangsana, tradisi ini sudah ada sejak dulu sebelum saya lahir, entah sejak
kapan, yang saya tahu sejak saya lahir sudah ada kegiatan tradisi semacam ini.
Kegiatan ini adalah mengunjungi rumah orang yang merayakan hari raya
agamanya, dirumah sang tuan rumah disediakan makanan yang ada ditoples-
toples. Hal ini sangat membuat anak-anak kecil suka, karena terkadang juga
tuan rumah menyiapkan uang 1000-5000 untuk anak-anak. Tak hanya anak kecil
orang dewasapun juga turut dengan tradisi semacam ini. Hal yang membuat
saya bangga hingga saat ini, bukan hanya umat katolik saja yang merayakan,
malah juga umat islam yang berada disebelah desa saya juga ikut merayakan
dengan mereka melakukan anjangsana rumah demi rumah meskipun hanya 3-5
menit lalu pindah lagi dengan berjabattangan mengucapkan selamat hari raya,
akan tetapi hal sesederhana inilah yang membuat tali persaudaraan antar umat
beragama semakin nyata dan menyala indah dan sangat sejuk ketika kita
melihat secara langsung. Hal tersebut juga akan dilakukan ketika umat islam
merayakan hari rayanya. Umat yang Beragama lain juga akan mengunjungi
rumah yang merayakan hari raya tersebut sehingga hal ini tidak memutuskan tali
persaudaraan. Didalam hidup bermasyarakat terutama hidup pedesaan biasanya
sikap toleransi akan lebih hidup rukun dan tampak terlihat dibandingkan dikota-
kota besar.

KESIMPULAN:

Agama adalah suatu ajaran dan sistem mengatur tata keimanan/kepercayaan


dan peribadatan kepada Tuhan yang Maha Esa, serta tata kaidah terkait
pergaulan manusia dengan manusia serta dengan lingkungan hidup
disekitarnya. Agama sendiri merupakan suatu Hak Bebas yang dimiliki oleh
semua manusia, manusia bebas memilih mana saja yang menjadi
kepercayaannya untuk menyembah Tuhannya. Seperti yang sudah dijelaskan
diatas bahwa Agama di Indonesia ada 6 macam (Islam, Katolik, Kristen, Hindu,
Budha, dan khonghucu) dengan banyaknya agama ini manusia sangatlah
diharapkan supaya memahami betul bagaimana kepercayaan yang dianutnya
sangat berperan penting dalam hidupnya. Semua agama pada umumnya sama.
Sama dalam artian menyembah Tuhan yang sama, hanya saja yang
membedakan adalah cara menyembahnya. Dengan begitu, dengan banyaknya
agama, dengan banyaknya kepercayaan yang dianutnya diharapkan juga
mempunyai sikap toleransi/sikap menghormati antar umat beragama lainnya.
Penanaman sikap menghormati bisa saja ditanamkan kepada anak usia dini.
Terlebih juga memperkenalkan anak untuk juga memiliki agama. Negara
Indonesia memiliki agama mayoritas yakni agama islam. Agama islam di
Indonesia sangat terkenal disemua kalangan. dengan 6 macam agama yang ada
di Indonesia, pastinya ada selisih paham antar umat beragama dalam
mengartikan agamanya sendiri dengan beragnggapan bahwa agamanya
sendirilah yang paling benar dan yang paling baik. hal ini juga yang terkadang
membuat perpecahan dalam perbedaan. Permasalahan seperti inilah yang
seharusnya lebih diperhatikan lagi supaya Negara tetap menjadi satu meskipun
didalam perbedaan, seperti semboyan Negara Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”
artinya berbeda-beda tetapi tetap satu juga. Meskipun agama berbeda, ras
berbeda, suku berbeda, namun dengan menjadi 1 menjunjung tinggi nilai
toleransi, dan saling menghormati agama lain maka semuanya akan tetap
bergandengan tangan tanpa adanya perselisihan. Toleransi merupakan sikap
saling menghargai, dengan pengertian diatas sesuai dengan fakta lapangan
yang ada, di beberapa daerah sikap toleransi sudah sangat baik terbentuk dalam
individu maupun dalam kelompok. Hal yang baik pula lebih baik semakin
ditingkatkan.

DAFTAR PUSTAKA:

Dewantara, Agustinus Wisnu. "Filosofi Pendidikan yang Integral dan Humanis dalam
Perspektif Mangunwijaya." JPAK: Jurnal Pendidikan Agama Katolik 13.7 (2015): 3-9.

Dewantara, Agustinus Wisnu. "Kerasulan Awam Di Bidang Politik (Sosial-


Kemasyarakatan), Dan Relevansinya Bagi Multikulturalisme Indonesia." JPAK: Jurnal
Pendidikan Agama Katolik 18.9 (2017): 3-15.

Dewantara, Agustinus. "Filsafat Moral (Pergumulan Etis Keseharian Hidup Manusia).

" (2017). https://id.wikipedia.org/wiki/Tolerans

Anda mungkin juga menyukai