Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DISUSUN OLEH:
ABD NAJIB SUADO
F11123041

PRODI S1 TEKNIK SIPIL


TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2023/2024
Ukhuwah islamiyah
Ukhuwah Islamiyah memiliki arti persaudaraan yang bersifat keilmuan atau persaudaraan
yang didasari oleh kesamaan agamanya yaitu agama Islam. Konsep ini memberikan
pembelajaran jika setiap muslim yang ada di dunia ini merupakan saudara bagi muslim
lainnya.

Tujuan dari Ukhuwah Islamiyah adalah agar bisa mewujudkan hubungan persaudaraan yang
ditandai dengan mengharap ridha Allah SWT semata dan bebas dari segala tuntutan
kebutuhan, baik itu dari segi duniawi maupun materi.

Faktor yang bisa mendorong terbentuknya Ukhuwah Islamiyah antara umat muslim adalah
karena memiliki iman dan keyakinan kepada Allah SWT. Karena pada dasarnya tingkat
tertinggi dari sebuah persahabatan dalam Ukhuwah Islamiyah adalah semata-mata karena
Allah SWT dan untuk Allah SWT bukan untuk meraih suatu jabatan tertentu, mendapatkan
keuntungan tertentu dalam jangkauan waktu pendek maupun dalam jangkauan waktu yang
panjang pula serta bukan pula untuk mencari materi maupun hal lainnya.

Beberapa ayat Al-Quran serta hadist yang menjelaskan tentang Ukhuwah Islamiyah sebagai
berikut.

Surat Al-Maidah Ayat 48

‫َو َاْنَز ْلَنٓا ِاَلْيَك اْلِكٰت َب ِباْلَح ِّق ُمَص ِّد ًقا ِّلَم ا َبْيَن َيَد ْيِه ِم َن اْلِكٰت ِب َو ُمَهْيِم ًنا َع َلْيِه َفاْح ُك ْم َبْيَنُهْم ِبَم ٓا َاْنَز َل ُهّٰللا َو اَل َتَّتِبْع َاْهَو ۤا َء ُهْم َع َّم ا َج ۤا َء َك‬
‫ِم َن اْلَح ِّۗق ِلُك ٍّل َجَع ْلَنا ِم ْنُك ْم ِش ْر َع ًة َّو ِم ْنَهاًجاۗ َو َلْو َش ۤا َء ُهّٰللا َلَجَع َلُك ْم ُاَّم ًة َّواِح َد ًة َّو ٰل ِكْن ِّلَيْبُلَو ُك ْم ِفْي َم ٓا ٰا ٰت ىُك ْم َفاْسَتِبُقوا اْلَخْيٰر ِۗت ِاَلى ِهّٰللا‬
‫َم ْر ِج ُع ُك ْم َجِم ْيًعا َفُيَنِّبُئُك ْم ِبَم ا ُكْنُتْم ِفْيِه َتْخ َتِلُفْو َۙن‬

Artinya:

“Dan Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu (Muhammad) dengan membawa
kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya
maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah
engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang
kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang.
Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak
menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-
lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-
Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan.”

Surat Al-Hujurat Ayat 10

‫ِاَّنَم ا اْلُم ْؤ ِم ُنْو َن ِاْخ َو ٌة َفَاْص ِلُحْو ا َبْيَن َاَخ َو ْيُك ْم َو اَّتُقوا َهّٰللا َلَع َّلُك ْم ُتْر َحُم ْو َن‬

Artinya:

“Sesungguhnya orang-orang Mukmin bersaudara, karena itu lakukanlah ishlah di antara


kedua saudaramu.”
Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim Lainnya

Dari Abu Hamzah, Anas bin Mâlik Radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam, beliau bersabda, “Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian hingga ia
mencintai untuk saudaranya segala apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri berupa
kebaikan.”

Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim

Dalam riwayat Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar RA, Rasulullah Muhammad SAW
bersabda, “Seorang Muslim bersaudara dengan Muslim lainnya. Dia tidak menganiaya,
tidak pula menyerahkannya (kepada musuh). Barangsiapa yang memenuhi kebutuhan
saudaranya, Allah akan memenuhi pula kebutuhannya. Barangsiapa yang melapangkan dan
seorang Muslim suatu kesulitan, Allah akan melapangkan baginya satu kesulitan pula dan
kesulitan-kesulitan yang dihadapinya di hari kemudian. Barangsiapa yang menutup aib
seorang Muslim, Allah akan menutup aibnya di hari kemudian.”

Hakikat Ukhuwah Islamiyah

Dalam Ukhuwah Islamiyah juga memiliki beberapa hakikat. Penjelasan terkait dengan
Ukhuwah Islamiyah adalah sebagai berikut ini.

1. Nikmat Allah

‫ُكْنُتْم َاْع َد ۤا ًء َفَاَّلَف َبْيَن ُقُلْو ِبُك ْم َفَاْص َبْح ُتْم ِبِنْع َم ِتٖٓه ِاْخ َو اًنۚا‬ ‫َو اْعَتِصُم ْو ا ِبَح ْبِل ِهّٰللا َجِم ْيًعا َّو اَل َتَفَّر ُقْو اۖ َو اْذ ُك ُرْو ا ِنْع َم َت ِهّٰللا َع َلْيُك ْم ِاْذ‬
‫َلَع َّلُك ْم َتْهَتُد ْو َن‬ ‫َو ُكْنُتْم َع ٰل ى َشَفا ُح ْفَر ٍة ِّم َن الَّناِر َفَاْنَقَذُك ْم ِّم ْنَهاۗ َك ٰذ ِلَك ُيَبِّيُن ُهّٰللا َلُك ْم ٰا ٰي ِتٖه‬

Artinya

Allah SWT berfirman yang tertuang di dalam Al-Quran surat Al-Imran ayat 103:

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu
bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah)
bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena
nikmat Allah orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu
Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat ayat-Nya
kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (qs. Ali Imrân [3]: 103)

2. Merupakan Arahan Rabbani

‫َو َاَّلَف َبْيَن ُقُلْو ِبِه ْۗم َلْو َاْنَفْقَت َم ا ِفى اَاْلْر ِض َجِم ْيًعا َّم ٓا َاَّلْفَت َبْيَن ُقُلْو ِبِهْم َو ٰل ِكَّن َهّٰللا َاَّلَف َبْيَنُهْۗم ِاَّنٗه َع ِزْيٌز َحِكْيٌم‬

Artinya

“Dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu
membelanjakan (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan
hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Anfal [8]: 63)

3. Diumpamakan Sebagai Tali Tasbih

‫ۗ َاَاْلِخ ۤاَّل ُء َيْو َم ِٕىٍۢذ َبْعُضُهْم ِلَبْع ٍض َع ُد ٌّو ِااَّل اْلُم َّتِقْيَن‬

Artinya:

“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain
kecuali orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Az-Zukhruf [43]: 67)

4. Merupakan Cermin Dari Kekuatan Iman

‫ِاَّنَم ا اْلُم ْؤ ِم ُنْو َن ِاْخ َو ٌة َفَاْص ِلُحْو ا َبْيَن َاَخ َو ْيُك ْم َو اَّتُقوا َهّٰللا َلَع َّلُك ْم ُتْر َحُم ْو َن‬

Artinya;

“Sesungguhnya orang-orang mu’min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara


kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-
hujurat [49]: 10).

Cara Mewujudkan Ukhuwah Islamiyah

Ada sekitar 4 cara untuk bisa mewujudkan Ukhuwah Islamiyah. Dibawah ini merupakan
penjelasan mengenai cara mewujudkan Ukhuwah Islamiyah.

1. Taaruf

Taaruf memiliki sebuah makna yaitu untuk saling mengenal. Hal ini tidak terbatas pada fisik
maupun identitas ringkas. Namun melalui taaruf akan bisa lebih mengenal banyak hal seperti
latar belakang pendidikan, budaya, keagamaan, pemikiran, ide cita-cita dan juga masalah
kehidupan.

2. Tafahum

Berikutnya ada tafahum yang memiliki arti untuk saling memahami kelebihan dan
kekurangan. Dalam tafahum juga ada saling memahami kelemahan dan kekuatan dari
masing-masing pihak. Ketika dalam kehidupan yang terdapat banyak sekali perbedaan.
Ukhuwah Islamiyah sudah ada tafahum, maka segala bentuk kesalahpahaman akan lebih
mudah untuk dihindari.

3. Ta’awun

Lalu ada ta’awun yang memiliki arti saling menolong. Dengan menerapkan sikap saling
menolong ini tentunya akan terbentuk suatu kerja sama yang begitu baik.

4. Takaful
Terakhir ada takaful yang memiliki arti saling memberikan suatu jaminan. Sesama umat
muslim memang harus bisa memberikan rasa aman kepada sesama agar bisa sama-sama
terhindar dari adanya rasa kekhawatiran serta rasa kecemasan. Jaminan di sini bisa diartikan
seperti pertolongan kepada seseorang yang sedang mengalami masalah dalam kehidupannya.

Manfaat Adanya Ukhuwah Islamiyah

1. Mendapatkan Rasa Manis Serta Lezatnya Iman

2. Akan Dapat Perlindungan Allah

3. Diantarakan ke surga
4. Mampu melahirkan akhlak yang mulia
5. Memperkokoh kekuatan kaum muslimin
Ukhuwah Insaniyah
Ukhuwah Isnaniyah adalah persaudaraan yang berlaku pada semua manusia secara universal
tanpa membedakan agama, suku, ras dan aspek-aspek kekhususan lainnya. Persaudaraan
yang diikat oleh jiwa kemanusiaan. Maksudnya, kita sebagai manusia harus dapat
memposisikan atau memandang orang lain dengan penuh kasing sayang, selalu melihat
kebaikan bukan kejelekannya.
Mengutip buku Dakwah Multikultural oleh Dasep Bayu Ahyar dkk, tujuan dari ukhuwah
insaniyah adalah untuk menjalin satu hubungan baik antar manusia, karena keseluruhan umat
manusia itu bersaudara dan bersumber dari ayah dan ibu yang sama yakni Nabi Adam dan
Siti Hawa.

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Hujurat ayat 13:

‫َٰٓيَأُّيَها ٱلَّناُس ِإَّنا َخ َلْقَٰن ُك م ِّم ن َذ َك ٍر َو ُأنَثٰى َو َجَع ْلَٰن ُك ْم ُش ُعوًبا َو َقَبٓاِئَل ِلَتَع اَر ُفٓو ۟ا ۚ ِإَّن َأْك َر َم ُك ْم ِع نَد ٱِهَّلل َأْتَقٰى ُك ْم ۚ ِإَّن ٱَهَّلل َع ِليٌم َخ ِبيٌر‬

Artinya: "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya
kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi
Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Mengenal."

Ukhuwah Insaniyah Masa Rasulullah SAW

Islam mengajarkan umatnya untuk saling peduli antar kelompok. Contoh dari ukhuwah
insaniyah ini telah dipraktikkan pada masa dahulu yakni dengan adanya persaudaraan antara
kaum Anshar dan Muhajirin yang dipersatukan oleh Rasulullah SAW di Kota Madinah.
Mengutip buku Memahami Ahlus Sunnah wal Jama'ah oleh Zaedun Na'im dkk,

berikut beberapa persaudaraan yang ada pada masa Rasulullah SAW:


1. Rasulullah SAW bersaudara dengan Ali bin Abi Thalib
2. Paman Nabi yakni Hamzah bersaudara dengan Zaid
3. Abu Bakar As-Shiddiq bersaudara dengan Kharijah bin Zaid
4. Umar bin Khattab bersaudara dengan Iyban bin Malik al Kharraji

Selain mempersaudarakan orang-orang saat itu, ukhuwah insaniyah adalah upaya yang
dilakukan dalam rangka menyelenggarakan kepentingan bersama.
Untuk membuat kehidupan bermasyarakat berjalan dengan baik meski tidak dalam satu
kelompok agama, Rasulullah SAW membuat perjanjian dengan golongan Yahudi. Dalam
perjanjian tersebut disebutkan bahwa jika ada seseorang yang melanggarnya, maka akan
dikenakan tindakan terhadapnya sesuai ketentuan yang telah ditetapkan bersama.
Ukhuwah Wathaniyah
Secara etimologis, wataniyah berasal dari kata wathan yang apabila diartikan ke dalam
bahasa Indonesia menjadi tanah air, tempat kelahiran atau kampung halaman. Sehingga,
ukhuwah wataniyah dapat dimaknai sebagai saudara sebangsa dan setanah air meski berbeda
agama dan suku.
Menurut M. Quraish Shihab dalam buku Wawasan Al-Quran, Allah SWT menjadikan umat
manusia berbeda-beda karena hal tersebut merupakan salah satu rahmat-Nya. Sebagaimana
dijelaskan dalam Alquran surat Al Maidah ayat 48 yang artinya:
“Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak
menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan.”

Selain itu, terdapat pula hadits dari sabda Rasulullah SAW mengenai persaudaraan sesama umat
manusia, yakni: “Orang mukmin itu akrab dan bersatu. Tidak ada kebaikan pada orang yang tidak
bersatu dan tidak akrab.” (HR. Ahmad, Ath-Thabarani dan Al Hakim).

Saling Menjaga kerukunan antar umat beragama dan membudidayakan rasa saling
membutuhkan, saling menghargai dan menghormati perbedaan yang ada didalam negara
kesatuan republik indonesia serta bersama sama menjunjung tinggi martabat bangsa dimata
bangsa lain. Tetapi saat ini keberadaan ukhuwah didalam kehidupan nasionalime bangsa
indonesia masih jauh dari harapan. merasa diri adalah yang paling benar selalu ada pada
setiap individu dan tidak memperdulikan rasa kebersamaan ironisnya mereka sudah tahu
tentang ukhuwah dan kaidah islam yang mewajibkan untuk memupuk rasa kasih sayang dan
saling peduli dengan orang lain. Mereka tetap mengabaikan dan tidak melakukan norma
norma kebaikan yang ada pada Ukhuwah islamiyah, insaniyah dan Wathaniyah Jika ini terus
berlanjut dalam jangka panjang Indonesia bisa mengalami krisis ukhuwah yang bisa saja
menjadi bahan tertawaan oleh bangsa lain.

Contoh Ukhuwah Wathaniyah

Berikut contoh ukhuwah wathaniyah yang perlu direalisasikan oleh umat Muslim seperti
tertulis dalam buku Berkah Islam Indonesia: Jalan Dakwah Rahmatan Lil'̄alamin oleh Said
Aqiel Siradj dan Mamang Muhamad Haerudin, yaitu:

 Menyadari pentingnya merawat persaudaraan demi terciptanya bangsa yang damai


dan sejahtera, seperti yang telah disabdakan oleh Rasulullah SAW: “Tidak beriman
seseorang di antara kamu hingga ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai
dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Anas RA).
 Memahami dengan sepenuh hati bahwa seluruh lapisan masyarakat adalah saudara
meski memiliki latar belakang yang berbeda.
 Mampu mengontrol diri agar tidak saling menjatuhkan dan selalu berbagi informasi
yang bermanfaat.
 Mampu menjaga lisan dari hal-hal yang dapat menimbulkan mudharat atau kejahatan.
 Hindari penggunaan media sosial yang berlebihan agar terhindar dari segala informasi
palsu yang dapat menyebabkan perpecahan.
 Diperlukan kehadiran figur publik yang mampu mempersatukan tali persaudaraan
agar bangsa dapat selalu damai dan tentram.
 Tidak mudah terpengaruh oleh golongaan atau kelompok tertentu yang ingin
memecah belah persaudaraan bangsa dan tanah air.
 Jika terjadi suatu pertikaian, segeralah saling berusaha untuk memperbaiki kesalahan
tersebut, terlebih jika masalah itu berkaitan dengan urusan agama dan kebangsaan.

Anda mungkin juga menyukai