Anda di halaman 1dari 7

‫‪PENTINGNYA MENJAGA PERSATUAN‬‬

‫‪Khutbah I‬‬
‫َاْلَحْم ُد ِهلِل َو اِس ِع اْلَفْض ِل َو اِاْل ْح َس اِن ‪َ ،‬و ُمَض اِع ِف اْلَحَس َناِت ِل َذ ِو ي اِاْل ْيَم اِن‬
‫َو اِاْل ْح َس اِن ‪َ ،‬اْلَغ ِنِّي اَّل ِذ ْي َلِم َت َز ْل َس َح اِئُب ُج ْو ِدِه َتِس ُّح اْلَخْي َر اِت ُك َّل َو ْقٍت‬
‫َو َأَو اٍن ‪ ،‬الَعِلْيِم اَّل ِذ ْي اَل َيْخ َفى َع َلْي ِه َخ َو اِط ُر اْلَج َن اِن ‪َ ،‬اْلَح ِّي اْلَقُّي ْو ِم اَّل ِذ ْي‬
‫اَل َتِغ ْيُض َنَفَقاُتُه ِبَم ِّر الُّدُهْو ِر َو اَأْلْز َم اِن ‪َ ،‬اْلَك ِر ْيِم اَّل ِذ ْي َت َأَّذ َن ِباْلَم ِز ْي ِد ِل َذ ِو ي‬
‫الُّشْك َر اِن ‪َ .‬أْح َم ُد ُه ُح ْم ًدا َيُفْو ُق اْلَع َّد َو اْلُحْس َباِن ‪َ ،‬و َأْش ُك ُر ُه ُش ْك ًرا َنَن اُل ِب ِه ِم ْن ُه‬
‫َم َو اِهَب الِّرْض َو اِن َأْش َهُد َأْن اَل ِاَل َه ِااَّل هللا َو ْح َد ُه اَل َش ِر ْيَك َل ُه َداِئُم اْلُم ْل ِك‬
‫َو الُّس ْلَطاِن ‪َ ،‬و ُم ْبِر ُز ُك ِّل َم ْن ِس َو اُه ِم َن اْلَع َد ِم ِاَلى اْلِو ْج َداِن ‪َ ،‬ع اِلُم الَّظ اِهِر َو َم ا‬
‫اْنَطَو ى َع َلْي ِه اْلَج َن اِن ‪َ .‬و َأْش َهُد َأَّن ُمَحَّم ًدا َع ْب ُد ُه َو َر ُس ْو ُلُه َو ِخ ْيَر ُت ُه ِم ْن َن ْو ِع‬
‫اِاْل ْنَس اِن ‪َ ،‬نِبٌّي َر َفَع ُهللا ِبِه اْلَح َّق َح َّتى اَّتَض َح َو اْسَتَباَن ‪َ .‬ص َّلى ُهللا َع َلْي ِه َو َع َلى‬
‫َأِلِه َو َأْص َح اِبِه َأْهِل الِّص ْد ِق َو اِاْل ْح َس اِن ‪َ .‬أَّم ا َبْعُد ‪َ ،‬أُّيَها اِاْل ْخ َو اُن ُأْو ِص ْيُك ْم َو ِاَياَي‬
‫ِبَتْقَو ى ِهللا َو َطاَع ِت ِه‪ِ ،‬باْمِتَث اِل َأَو اِم ِر ِه َو اْج ِتَن اِب َنَو اِهْي ِه‪َ .‬ق اَل ُهللا َتَع اَلى ِفْي‬
‫ِكَتاِبِه اْلَك ِر ْيِم ‪َ :‬و اْعَتِص ُم وا ِبَح ْب ِل ِهَّللا َجِم يًع ا َو اَل َتَفَّر ُق وا َو اْذ ُك ُروا ِنْع َم َت ِهَّللا‬
‫َع َلْيُك ْم ِإْذ ُكْنُتْم َأْع َداًء َفَأَّلَف َبْيَن ُقُلوِبُك ْم َفَأْص َبْح ُتْم ِبِنْع َم ِتِه ِإْخ َو اًنا‬
‫‪Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati‬‬

‫‪Puji‬‬ ‫‪syukur‬‬ ‫‪alhamdulillah‬‬ ‫‪merupakan‬‬ ‫‪pembuka‬‬ ‫‪dalam‬‬


‫‪kesempatan siang hari ini, sebagai bentuk syukur kepada Allah swt‬‬
‫‪yang telah menganugerahkan persatuan bagi kita semua sebagai‬‬
‫‪bangsa Indonesia, sehingga dengan persatuan ini kita bisa hidup‬‬
‫‪dengan nyaman, damai, dan tentram. Semoga nikmat persatuan ini‬‬
‫‪bisa terus kita jaga selama-lamanya, demi kenyamanan dan‬‬
‫‪ketentraman dalam segala hal; baik ibadah maupun bekerja.‬‬
‫‪Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada‬‬
‫‪junjungan kita, panutan kita, dan teladan kita bersama, yaitu Nabi‬‬
Muhammad saw, allahumma shalli ‘ala sayydina Muhammad wa
‘ala alih wa sahbih, yang telah menjadi teladan dan motivator bagi
kita semua perihal pentingnya persatuan.

Semoga Allah melimpahkan keselamatan dan kesejahteraan


kepadanya, keluarganya, para sahabatnya, dan semua umatnya.
Selanjutnya, memulai khutbah Jumat di atas mimbar yang mulia ini,
kami selaku khatib mengajak diri sendiri, keluarga, dan semua
jamaah yang turut hadir pada pelaksanaan shalat wajib ini, untuk
terus berusaha dan istiqamah dalam meningkatkan keimanan dan
ketakwaan kepada Allah swt, dengan cara melakukan semua
kewajiban dan menjauhi semua larangan. Sebab, tidak ada bekal
terbaik yang layak untuk kita bawa menuju akhirat selain
ketakwaan, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an:

‫َو َتَز َّو ُد وا َفِإَّن َخْيَر الَّز اِد الَّتْقَو ى َو اَّتُقوِن َيا ُأوِلي اَألْلَباِب‬
Artinya, “Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik
bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-
orang yang mempunyai akal sehat.” (QS Al-Baqarah [2]: 197).

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati.

Salah satu hal penting dalam upaya meningkatkan keimanan


dan ketakwaan kepada Allah swt adalah adanya persatuan antar
umat. Dengan persatuan itu, maka semua kewajiban-kewajiban
bisa kita lakukan sempurna.
Shalat bisa dikerjakan dengan khusuk dan tenang, puasa bisa
dijalani dengan nyaman, dan ibadah-ibadah lainnya bisa ditunaikan
dengan lancar. Oleh karena itu, kita semua memiliki kewajiban dan
tanggung jawab besar di balik terus terciptanya persatuan dan
kesatuan ini. Kita diwajibkan menjalin persatuan tidak hanya dalam
konteks agama saja, namun dalam konteks bernegara dan
berbangsa juga diwajibkan. Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh
Allah swt dalam salah satu firman-Nya, yaitu:

‫َو اْعَتِص ُم وا ِبَح ْب ِل ِهَّللا َجِم يًع ا َو اَل َتَفَّر ُق وا َو اْذ ُك ُروا ِنْع َم َت ِهَّللا َع َلْيُك ْم ِإْذ ُكْنُتْم‬
‫َأْع َداًء َفَأَّلَف َبْيَن ُقُلوِبُك ْم َفَأْص َبْح ُتْم ِبِنْع َم ِتِه ِإْخ َو اًنا‬
Artinya, “Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali
(agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah
nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah)
bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan
karunia-Nya kamu menjadi bersaudara.” (QS Ali ‘Imran [3]: 103).

Merujuk pendapat Imam Fakhruddin ar-Razi dalam kitab Tafsir


Mafatih al-Ghaib, juz 8, halaman 311, para ulama ahli tafsir memiliki
pandangan yang berbeda-beda perihal maksud dari hablillah
(agama Allah), salah satunya adalah memiliki arti taat atas segala
perintah dan menjauhi larangan. Ada juga yang mengartikan
dengan bertaubat kepada Allah, dan ada juga yang manafsirkan
perihal spirit persatuan antar umat, dan pendapat yang terakhir itu
merupakan pendapat yang paling kuat dari penafsiran lainnya.

Dengan berpijak pada pendapat tersebut, maka membangun


dan mempertahankan persatuan merupakan tugas wajib kita semua
yang tidak boleh dilalaikan. Semua hal-hal penting yang bisa
menjadi pendukung perihal berlanjutnya persatuan harus kita
lakukan. Salah satunya adalah dengan menumbuhkan sifat saling
menghargai, mengakui keragaman, dan tidak saling menyalahkan
antar yang satu dengan yang lainnya. Dengan cara itulah, maka
persatuan akan terus berlanjut. Dengan persatuan, maka segala
rintangan akan mudah diselesaikan.

Dengan persatuan, segala yang rumit menjadi mudah. Dengan


persatuan pula, setiap sesuatu yang berat akan menjadi ringan.
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah Perlu kita
ketahui bersama bahwa Rasulullah merupakan tipikal seorang nabi
yang sangat berjuang untuk menciptakan persatuan sejak masa
awal kenabiannya. Salah satunya adalah bahwa nabi tidak henti-
hentinya mengajak para sahabat untuk terus bersatu menghindari
perpecahan di saat khutbah. Dan, salah satu buktinya adalah
keberhasilan nabi dalam mempersatukan dua sahabat, yaitu
sahabat Anshor dan Muhajir, hingga tercipta sahabat yang solid dan
saling bahu membahu antar keduanya. Teladan Rasulullah dalam
mengajak untuk bersatu ini terus dilanjutkan oleh para sahabat
setelah ia wafat. Para sahabat selalu berupaya untuk terus
mempertahankan persatuan yang telah diwariskan oleh baginda
nabi.

Di antara contohnya adalah sebagaimana yang dilakukan oleh


sahabat Abdullah bin Mas’ud sebagaimana diceritakan dalam kitab
al-Mu’jam al-Kabir, bahwa dalam suatu kesempatan, ia berkhutbah
di hadapan para sahabat yang lainnya untuk terus memperjuangkan
persatuan dan kesatuan. Ia mengatakan:

‫ َأُّيَها الَّن اُس‬: ‫ َقاَل‬،‫َخ َطَبَنا َع ْبُد هللا َيْو ًم ا ُخ ْطَبًة َلْم َيْخ ُطْبَنا ِم ْثَلَها َقْبَلَها َو اَل َبْعَدَها‬
‫ َفِإَّنَه ا َح ْب ُل ِهللا اَّل ِذ ي َأَم َر ِب ِه َو ِإَّن َم ا‬،‫أَّتُقْو ا َهللا َو َع َلْيُك ْم ِبالَّطاَع ِة َو اْلَج َم اَع ِة‬
‫َتْك َر ُهْو َن ِفي الَّطاَع ِة َو اْلَج َم اَع ِة َخْيٌر ِمَّم ا ُتِح ُّبْو َن ِفي اْلُفْر َقِة‬
Artinya, “Abdullah bin Mas’ud telah berkhutbah kepada kami di
suatu hari, dengan khutbah yang tidak pernah disampaikan
sebelumnya atau sesudahnya. Ia berkata: Wahai manusia!
Bertakwalah kalian semua kepada Allah, dan berpegangteguhlah
dengan ketaatan dan persatuan, karena persatuan itu adalah tali
Allah yang telah Dia perintahkan. Sungguh, apa yang dibenci dalam
ketaatan dan persatuan, lebih baik dari apa yang disenangi dalam
perpecahan.”

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah Selain


berusaha untuk mempertahankan persatuan, kita semua juga
dilarang untuk melakukan perpecahan. Semua tindakan, ucapan,
dan hal-hal lain yang bisa merusak persatuan harus kita hindari dan
kita jauhi. Sebab, perpecahan merupakan awal dari petaka yang
akan menimpa manusia. Oleh karena itu Allah mengancam dengan
azab yang sangat berat kepada orang-orang yang merusak
persatuan ini, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an, yaitu:

‫َو ال َتُك وُنوا َك اَّلِذ يَن َتَفَّر ُقوا َو اْخ َتَلُفوا ِم ْن َبْع ِد َم ا َج اَء ُهُم اْلَبِّيَن اُت َو ُأوَلِئ َك َلُهْم‬
‫َع َذ اٌب َع ِظ يٌم‬
‫‪Artinya, “Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang‬‬
‫‪bercerai berai dan berselisih setelah sampai kepada mereka‬‬
‫‪keterangan yang jelas. Dan mereka itulah orang-orang yang‬‬
‫‪mendapat azab yang berat.” (QS Ali ‘Imran [3]: 105).‬‬

‫‪Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah‬‬


‫‪Demikian khutbah Jumat perihal pentingnya menjaga persatuan.‬‬
‫‪Semoga bisa membawa manfaat dan keberkahan bagi kita semua,‬‬
‫‪dan‬‬ ‫‪digolongkan‬‬ ‫‪sebagai‬‬ ‫‪hamba‬‬ ‫‪yang‬‬ ‫‪istiqamah‬‬ ‫‪dalam‬‬
‫‪menjalankan semua perintah dan menjauhi larangan-Nya. Amin ya‬‬
‫‪rabbal alamin.‬‬

‫َأُع وُذ ِباِهَّلل ِم َن الَّش ْيَطاِن الَّر ِج يِم ‪ِ .‬بْس ِم ِهَّللا الَّرْح َمِن الَّر ِح يِم ‪َ :‬يا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُن وا‬
‫اَّتُقوا َهَّللا َح َّق ُتَقاِتِه َو اَل َتُم وُتَّن ِإاَّل َو َأْنُتْم ُم ْس ِلُم وَن َب اَر َك ُهللا ِلْي َو َلُك ْم ِفْي َه َذ ا‬
‫اْلَيْو ِم اْلَك ِر ْيِم ‪َ ،‬و َنَفَعِنْي َو ِاَياُك ْم ِبَم ا ِفْي ِه ِم َن الَّص اَل ِة َو الَّص َد َقِة َو ِتاَل َو ِة اْلُق ْر َاِن‬
‫َو َجِم ْيِع الَّطاَعاِت‪َ ،‬و َتَقَّب َل ِم ِّنْي َو ِم ْنُك ْم َجِم ْي َع َأْع َم اِلَن ا ِإَّن ُه ُه َو اْلَحِكْيُم اْلَعِلْيُم ‪،‬‬
‫َأُقْو ُل َقْو ِلْي َهَذ ا َو َأْسَتْغ ِفُر َهللا ِلْي َو َلُك ْم ‪َ ،‬فاْسَتْغ ِفُرْو ُه‪ِ ،‬اَّنُه ُهَو اْلَغ ُفْو ُر الَّر ِح ْيُم‬
‫‪Khutbah II‬‬

‫َاْلَحْم ُد ِهلِل َحْم ًدا َك َم ا َأَم َر ‪َ .‬أْش َهُد َأْن اَل ِاَلَه ِااَّل هللا َو ْح َد ُه اَل َش ِر ْيَك َلُه‪ِ ،‬اَلٌه َلْم َيَز ْل‬
‫َع َلى ُك ِّل َش ْي ٍء َو ِكْياًل ‪َ .‬و َأْش َهُد َأَّن ُمَحَّم ًدا َع ْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه َو َح ِبْيُبُه َو َخ ِلْيُلُه‪َ ،‬أْك َر ِم‬
‫اَأْلَّو ِلْيَن َو اَأْلِخ ِر ْيَن ‪َ ،‬اْلَم ْبُعْو ِث َر ْح َم ًة ِلْلَع اَلِم ْيَن ‪ .‬اللهم َص ِّل َو َس ِّلْم َع َلى َس ِّيِد َنا‬
‫ُم َحَّمٍد َو َعلَى َأِلِه َو َأْص َح اِبِه َو َم ْن َك اَن َلُهْم ِم َن الَّت اِبِع ْيَن ‪َ ،‬ص اَل ًة َداِئَم ًة ِب َد َو اِم‬
‫الَّس َم َو اِت َو اَأْلْر ِض ْيَن َأَّم ا َبْعُد ‪َ :‬فَيا َأُّيَها اْلَح اِض ُرْو َن اَّتُقوا َهَّللا َح َّق ُتَقاِتِه َو َذ ُرْو ا‬
‫اْلَفَو اِحَش َم ا َظَهَر ِم ْنَها َو َم ا َبَطَن ‪َ .‬و َح اِفُظْو ا َع َلى الَّطاَع ِة َو ُحُض ْو ِر اْلُج ْمَع ِة‬
‫َو اْلَج َم اَع ِة َو الَّص ْو ِم َو َجِم ْيِع اْلَم ْأُم ْو َر اِت َو اْلَو اِج َب اِت‪َ .‬و اْع َلُم ْو ا َأَّن َهللا َأَم َر ُك ْم‬
‫ِبَأْم ٍر َبَد َأ ِبَنْفِس ِه‪َ .‬و َثَنى ِبَم اَل ِئَك ِة اْلُمَس ِّبَحِة ِبُقْد ِس ِه‪ِِ .‬إَّن َهَّللا َو َم الِئَكَت ُه ُيَص ُّلوَن‬
‫َع َلى الَّنِبِّي َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا َص ُّلوا َع َلْي ِه َو َس ِّلُم وا َتْس ِليمًا اللهم َص ِّل َع َلى‬
‫َس ِّيِد َنا ُم َحَّمٍد َو َع َلى َأِل َس ِّيِد َنا ُم َحَّمٍد َك َم ا َص َّلْيَت َع َلى َس ِّيِد َنا ِاْبَر اِهْيَم َو َع َلى َأِل‬
‫َس ِّيِد َنا ِاْبَر اِهْيَم َو َباِر ْك َع َلى َس ِّيِد َنا ُم َحَّمٍد َو َع َلى َأِل َس ِّيِد َنا ُمَحَّم ٍد َك َم ا َب اَر ْك َت‬
‫َع َلى َس ِّيِد َنا ِاْبَر اِهْيَم َو َع َلى َأِل َس ِّيِد َنا ِاْبَر اِهْيَم ِفْي الَع اَلِم ْيَن ِاَّن َك َحِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد ‪.‬‬
‫اللهم اْغ ِف ْر ِلْلُم ْس ِلِم ْيَن َو اْلُم ْس ِلَم اِت َو اْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو اْلُم ْؤ ِم َن اِت َاَأْلْح َي اِء ِم ْنُهْم‬
‫ِو اَأْلْم َو اِت‪ .‬اللهم اْدَفْع َع َّنا اْلَباَل َء َو اْلَغاَل َء َو اْلَو َباَء َو اْلَفْح َش اَء َو اْلُم ْنَك َر َو اْلَبْغ َي‬
‫َو الُّسُيْو َف اْلُم ْخ َتِلَفَة َو الَّش َداِئَد َو اْلِمَح َن ‪َ ،‬م ا َظَهَر ِم ْنَها َو َم ا َبَطَن ‪ِ ،‬م ْن َبَلِد َنا َه َذ ا‬
‫َخ اَص ًة َو ِم ْن ُبْلَداِن اْلُم ْس ِلِم ْيَن َعاَم ًة‪ِ ،‬اَّنَك َع َلى ُك ِّل َش ْي ٍء َق ِد ْيٌر ِع َب اَد ِهللا‪ِ ،‬اَّن‬
‫َهللا َي ْأُم ُر ُك ْم ِباْلَع ْد ِل َو اِاْل ْح َس اِن َو ِاْيَت اِء ِذ ْي اْلُق ْر َبى َو َيْنَهى َع ِن اْلَفْح َش اِء‬
‫َو اْلُم ْنَك ِر َو اْلَبْغ ِي ‪َ ،‬يِع ُظُك ْم َلَع َّلُك ْم َتَذَّك ُرْو َن ‪َ .‬فاْذ ُك ُرْو ا َهللا اْلَعِظ ْيَم َيْذ ُك ُر ُك ْم َو َل ِذ ْك ُر‬
‫ِهللا َأْك َبُر‬

Anda mungkin juga menyukai