Anda di halaman 1dari 4

Khutbah Jumat Bulan Jumadil Awal :

Membangun Perdamaian Dunia adalah Tugas Semua Manusia


Source : www.nu.or.id (NU Online)

‫ َو الَّص اَل ُة َو الَّس اَل ُم َع َلى َأْش َرِف ْاَألْنِبَياِء‬، ‫ َو ِبِه َنْس َتِع ْيُن َع َلى ُأُم ْو ِر الُّد ْنَيا َو الِّدْيِن‬، ‫اْلَح ْم ُد ِهّٰلِل َرِّب اْلَعاَلِم ْيَن‬
‫ َنِبِّيَنا ُم َح َّم ٍد َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َو َع َلى ٰا ِلِه َو َأْص َح اِبِه َو الَّتاِبِع ْيَن َو َم ْن َتِبَعُهْم ِبِإْح َس اٍن ِإلَى َيْو ِم‬، ‫َو اْلُم ْر َسِلْيَن‬
‫ َأْش َهُد َأْن اَل ِإٰل َه ِإاَّل هللا َو ْح َدُه اَل َش ِرْيَك َلُه‬، ‫الِّدْيِن‬
‫ َأَّم ا َبْعُد َفَيا َأُّيَها‬.‫ َو َأْش َهُد َأَّن َس ِّيَد َنا ُم َح ـَّم ًدا َعْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه َص اِد ُق اْلَو ْع ِد ْاَألِمْين‬.‫اْلَم ِلُك اْلَح ُّق ْالُمِبْين‬
‫ َفَقاَل ُهللا َتَعاَلى; ٰٓيَاُّيَها الَّناُس ِاَّنا َخ َلْقٰن ُك ْم ِّم ْن‬. ‫ ِاَّتُقوا َهللا َح َّق ُتَقاِتِه َو اَل َتُم ْو ُتَّن ِإاَّل َو َأْنُتْم ُم ْسِلُم ْو َن‬. ‫اْلَح اِض ُرْو َن‬
‫َذ َك ٍر َّو ُاْنٰث ى َو َج َعْلٰن ُك ْم ُش ُعْو ًبا َّو َقَبۤا ِٕىَل ِلَتَعاَر ُفْو اۚ ِاَّن َاْك َر َم ُك ْم ِع ْنَد ِهّٰللا َاْتٰق ىُك ْم ۗ ِاَّن َهّٰللا َعِلْيٌم َخ ِبْيٌر‬

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah


Sebagai pembuka dalam memulai khutbah Jumat pada siang hari ini, mari kita semua
bersyukur kepada Allah swt dengan kalimat alhamdulillahi bi ni’matihi tatimmus shâliḫât,
atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan kepada kita semua, khususnya iman dan
Islam yang selalu tertanam dalam hati kita semua. Semoga keimanan ini selalu melekat dalam
hati kita dan bersamaan dengan hidayah dari Allah, sehingga kita bisa menjadi hamba yang
taat pada semua perintah-Nya.

Shalawat dan salam mari senantiasa kita haturkan kepada junjungan dan panutan kita semua,
Nabi Muhammad saw, allahumma shalli wa sallim ‘alâ sayyidina Muhammad wa ‘alâ alih wa
shaḫbih, yang telah menjadi contoh dan teladan kepada kita semua sebagai umatnya dalam
menciptakan perdamaian dan mempertahankannya.

Semoga kita semua diakui sebagai umatnya, dan mendapatkan limpahan syafaatnya kelak di
hari kiamat. Amin ya rabbal âlamin. Selanjutnya, sudah merupakan kewajiban dan
keharusan bagi kami selaku khatib untuk senantiasa mengajak diri sendiri, keluarga, dan
semua jamaah yang turut hadir pada pelaksanaan shalat Jumat ini, agar terus berusaha
meningkatkan ketakwaan kepada Allah, yaitu dengan cara mengerjakan semua kewajiban dan
meninggalkan larangan-Nya. Sebab tiada bekal yang bisa kita bawa menuju akhirat selain
ketakwaan. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an, Allah swt berfirman:

‫َو َتَز َّو ُدوا َفِإَّن َخ ْيَر الَّز اِد الَّتْقَو ى َو اَّتُقوِن َيا ُأوِلي اَألْلَباِب‬

Artinya: “Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan
bertakwalah kepadaKu wahai orang” yang mempunyai akal sehat.” (QS Al-Baqarah [2]:
197).

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah


Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt adalah
mengajak orang lain untuk senantiasa melakukan kebaikan yang ia bisa, salah satunya adalah
dengan mengajak bekerjasama dalam menciptakan kedamaian antar bangsa atau perdamaian
dunia. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an, Allah swt berfirman:

‫ال َخ ْيَر ِفي َك ِثيٍر ِم ْن َنْج َو اُهْم ِإال َم ْن َأَم َر ِبَص َد َقٍة َأْو َم ْعُر وٍف َأْو ِإْص الٍح َبْيَن الَّناِس‬
‫َو َم ْن َيْفَعْل َذ ِلَك اْبِتَغاَء َم ْر َض اِت ِهَّللا َفَسْو َف ُنْؤ ِتيِه َأْج رًا َع ِظ يمًا‬

Artinya: “Tidak ada kebaikan dari banyak pembicaraan rahasia mereka, kecuali pembicaraan
rahasia dari orang yang menyuruh (orang) bersedekah, atau berbuat kebaikan, atau
mengadakan perdamaian di antara manusia. Barangsiapa berbuat demikian karena mencari
keridaan Allah, maka kelak Kami akan memberinya pahala yg besar.” (QS An-Nisa’:114).

Dalam ayat di atas, Allah swt menegaskan kepada kita semua bahwa pembicaraan apa pun
tidak memiliki faedah dan manfaat apa-apa, kecuali pembicaraan yang mengandung ajakan
untuk bersedekah, melakukan kebaikan dan mengupayakan kedamaian antar manusia.
Perdamaian antar bangsa menjadi sangat penting untuk sama-sama kita upayakan, salah satu
alasannya adalah memungkinkan suatu bangsa untuk terus tumbuh dan berkembang. Tanpa
perdamaian, maka sulit untuk berkembang dan maju.

Perang dan konflik seringkali menghancurkan infrastruktur, merusak ekonomi, dan


menyebabkan penderitaan dan kematian yang tidak perlu. Semua itu tidak lain selain karena
tidak adanya perdamaian. Selain itu, perdamaian juga berkontribusi untuk memajukan
kesejahteraan individu setiap orang. Dalam situasi damai, orang-orang memiliki kesempatan
lebih baik untuk mendapatkan pendidikan, pekerjaan, dan akses layanan kesehatan. Mereka
juga dapat hidup tanpa takut akan kekerasan dan peperangan.

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah


Salah satu cara untuk membangun perdamaian dunia adalah dengan cara menciptakan
persatuan antar bangsa. Dengan persatuan, maka kerja sama akan terjalin dan tolong-
menolong akan tercipta, kedamaian pun akan mewarnai kehidupan setiap bangsa. Dalam Al-
Qur’an Allah swt berfirman:

‫َو اْعَتِص ُم وا ِبَح ْبِل ِهَّللا َج ِم يًعا َو اَل َتَفَّر ُقوا َو اْذ ُك ُر وا ِنْع َم َت ِهَّللا َع َلْيُك ْم‬
‫ِإْذ ُك ْنُتْم َأْعَداًء َفَأَّلَف َبْيَن ُقُلوِبُك ْم َفَأْص َبْح ُتْم ِبِنْع َم ِتِه ِإْخ َو اًنا‬

Artinya: “Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah
kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa
jahiliyah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya
kamu menjadi bersaudara.” (QS Ali ‘Imran [3]: 103).
Merujuk penjelasan Imam Fakhruddin ar-Razi dalam kitab Tafsir Mafatih al-Ghaib. Ia
menjelaskan bahwa habl Allah (agama Allah) dalam ayat di atas memiliki banyak arti. Di
antaranya taat pada semua perintah dan menjauhi larangan. Ada juga yang mengartikan
dengan bertaubat kepada Allah. Hanya saja, pendapat yang paling kuat dalam mengartikan
ayat ini adalah dengan makna spirit persatuan antar sesama. Tidak hanya itu, semangat
persatuan pada hakikatnya sudah digaungkan oleh Rasulullah sejak masa kenabiannya. Nabi
tidak henti-hentinya untuk berkhutbah di hadapan para sahabat untuk terus mengajak mereka
agar bersatu demi terciptanya kedamaian.
Dan, salah satu buktinya adalah dengan bersatunya sahabat Ansar dan Muhajir, sehingga
menjadi sahabat yang sangat solid dan saling tolong-menolong. Tidak hanya Rasulullah, para
sahabat juga demikian, mereka selalu berupaya untuk terus mempertahankan persatuan antar
sesama. Di antaranya adalah sahabat Abdullah bin Mas’ud yang diceritakan dalam kitab al-
Mu’jam al-Kabir. Dalam suatu kesempatan, ia berkhutbah di hadapan para sahabat yang
lainnya untuk terus bersatu. Ia mengatakan:

‫ َأُّيَها الَّناُس أَّتُقْو ا َهللا َو َع َلْيُك ْم ِبالَّطاَع ِة‬: ‫ َقاَل‬،‫َخ َطَبَنا َعْبُد هللا َيْو ًم ا ُخ ْط َبًة َلْم َيْخ ُطْبَنا ِم ْثَلَها َقْبَلَها َو اَل َبْع َدَها‬
‫ َفِإَّنَها َح ْبُل ِهللا اَّلِذ ي َأَم َر ِبِه َوِإَّن َم ا َتْك َر ُهْو َن ِفي الَّطاَع ِة َو اْلَج َم اَع ِة َخ ْيٌر ِم َّم ا ُتِح ُّبْو َن ِفي اْلُفْر َقِة‬،‫َو اْلَج َم اَع ِة‬

Artinya: “Abdullah bin Mas’ud telah berkhutbah kepada kami di suatu hari, dengan khutbah
yang tidak pernah disampaikan sebelumnya atau sesudahnya. Ia berkata: Wahai Manusia!
Bertakwalah kalian semua kepada Allah, dan berpegangteguhlah dengan ketaatan dan
persatuan, karena persatuan itu adalah tali Allah yang telah Dia perintahkan. Sungguh, apa
yang dibenci dalam ketaatan dan persatuan, lebih baik dari apa yang disenangi dalam
perpecahan.”

Itulah pentingnya membangun persatuan antar bangsa sebelum berusaha untuk menciptakan
perdamaian. Dengan persatuan, maka perdamaian akan tercipta, dan konflik serta peperangan
tidak lagi terjadi di mana-mana, sehingga manusia akan hidup nyaman tanpa rasa takut dan
kekhawatiran. Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah Demikian khutbah
Jumat perihal pentingnya membangun dan mengupayakan perdamaian dunia. Semoga bisa
membawa manfaat dan keberkahan bagi kita semua, dan digolongkan sebagai hamba yang
istikamah dalam menjalankan semua perintah dan menjauhi larangan-Nya. Amin ya rabbal
alamin.

‫ َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا اَّتُقوا َهَّللا َح َّق ُتَقاِتِه َو اَل‬: ‫ ِبْس ِم ِهَّللا الَّرْح َمِن الَّرِح يِم‬. ‫َأُعوُذ ِباِهَّلل ِم َن الَّش ْيَطاِن الَّر ِج يِم‬
‫ َو َنَفَعِنْي َو ِاَياُك ْم ِبَم ا ِفْيِه ِم َن الَّص اَل ِة‬، ‫َتُم وُتَّن ِإاَّل َو َأْنُتْم ُم ْسِلُم وَن َباَر َك ُهللا ِلْي َو َلُك ْم ِفْي َهَذ ا اْلَيْو ِم اْلَك ِرْيِم‬
‫ َأُقْو ُل‬، ‫ َو َتَقَّبَل ِم ِّنْي َوِم ْنُك ْم َج ِمْيَع َأْع َم اِلَنا ِإَّنُه ُهَو اْلَح ِكْيُم اْلَعِلْيُم‬،‫َو الَّصَد َقِة َو ِتاَل َو ِة اْلُقْر َاِن َو َج ِمْيِع الَّطاَعاِت‬
‫ ِاَّنُه ُهَو اْلَغُفْو ُر الَّرِح ْيُم‬،‫ َفاْس َتْغ ِفُرْو ُه‬، ‫َقْو ِلْي َهَذ ا َو َأْس َتْغ ِفُر َهللا ِلْي َو َلُك ْم‬
‫‪Khutbah II‬‬

‫َاْلَح ْم ُد ِهّٰلِل َح ْم ًدا َك َم ا َأَم َر ‪َ .‬أْش َهُد َأْن اَل ِاَلَه ِااَّل هللا َو ْح َدُه اَل َش ِرْيَك َلُه‪ِ ،‬اَلٌه َلْم َيَز ْل َع َلى ُك ِّل َش ْي ٍء َوِكْياًل ‪َ .‬و َأْش َهُد‬
‫َأَّن ُم َح َّم ًدا َعْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه َو َح ِبْيُبُه َو َخ ِلْيُلُه‪َ ،‬أْك َر ِم اَأْلَّوِلْيَن َو اَأْلِخ ِرْيَن ‪َ ،‬اْلَم ْبُعْو ِث َرْح َم ًة ِلْلَعاَلِم ْيَن‬

‫اللهم َص ِّل َو َس ِّلْم َع َلى َسِّيِد َنا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى َأِلِه َو َأْص َح اِبِه َو َم ْن َك اَن َلُهْم ِم َن الَّتاِبِع ْيَن ‪َ ،‬ص اَل ًة َداِئَم ًة ِبَد َو اِم‬
‫الَّس َم َو اِت َو اَأْلْر ِض ْيَن‬

‫َأَّم ا َبْع ُد‪َ :‬فَيا َأُّيَها اْلَح اِض ُرْو َن اَّتُقوا َهَّللا َح َّق ُتَقاِتِه َو َذ ُرْو ا اْلَفَو اِح َش َم ا َظَهَر ِم ْنَها َو َم ا َبَطَن ‪َ .‬و َح اِفُظْو ا َع َلى‬
‫الَّطاَع ِة َو ُح ُضْو ِر اْلُج ْم َعِة َو اْلَج َم اَع ِة َو الَّصْو ِم َو َج ِمْيِع اْلَم ْأُم ْو َر اِت َو اْلَو اِج َباِت‪َ .‬و اْع َلُم ْو ا َأَّن َهللا َأَم َر ُك ْم ِبَأْمٍر‬
‫َبَد َأ ِبَنْفِسِه‪َ .‬و َثَنى ِبَم اَل ِئَك ِة اْلُم َسِّبَح ِة ِبُقْد ِسِه‬

‫ِإَّن َهَّللا َو َم الِئَكَتُه ُيَص ُّلوَن َع َلى الَّنِبِّي َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا َص ُّلوا َع َلْيِه َو َس ِّلُم وا َتْسِليمًا َالّٰل ُهَّم َص ِّل َع َلى‬
‫َسِّيِد َنا ُم َح َّم ٍد َو َع َلى َأِل َسِّيِد َنا ُم َح َّم ٍد َك َم ا َص َّلْيَت َع َلى َسِّيِد َنا ِاْبَر اِهْيَم َو َع َلى َأِل َسِّيِد َنا ِاْبَر اِهْيَم َو َباِرْك َع َلى‬
‫َسِّيِد َنا ُم َح َّم ٍد َو َع َلى َأِل َسِّيِد َنا ُم َح َّم ٍد َك َم ا َباَر ْك َت َع َلى َسِّيِد َنا ِاْبَر اِهْيَم َو َع َلى َأِل َسِّيِد َنا ِاْبَر اِهْيَم ِفْي الَعاَلِم ْيَن‬
‫‪ِ.‬اَّنَك َح ِم ْيٌد َمِج ْيٌد‬

‫ّٰل‬ ‫ّٰل‬
‫َال ُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُم ْسِلِم ْيَن َو اْلُم ْسِلَم اِت َو اْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو اْلُم ْؤ ِم َناِت َاَأْلْح َياِء ِم ْنُهْم ِو اَأْلْمَو اِت‪َ .‬ال ُهَّم اْد َفْع َع َّنا اْلَباَل َء‬
‫َو اْلَغاَل َء َو اْلَو َباَء َو اْلَفْح َشاَء َو اْلُم ْنَك َر َو اْلَبْغ َي َو الُّسُيْو َف اْلُم ْخ َتِلَفَة َو الَّشَداِئَد َو اْلِمَح َن ‪َ ،‬م ا َظَهَر ِم ْنَها َو َم ا‬
‫َبَطَن ‪ِ ،‬م ْن َبَلِد َنا َهَذ ا َخ اَص ًة َوِم ْن ُبْلَداِن اْلُم ْسِلِم ْيَن َعاَم ًة‪ِ ،‬اَّنَك َع َلى ُك ِّل َش ْي ٍء َقِدْيٌر‬

‫ِع َباَد ِهللا‪ِ ،‬اَّن َهللا َيْأُم ُر ُك ْم ِباْلَعْد ِل َو اِاْلْح َس اِن َو ِاْيَتاِء ِذْي اْلُقْر َبى َو َيْنَهى َع ِن اْلَفْح َشاِء َو اْلُم ْنَك ِر َو اْلَبْغ ِي ‪،‬‬
‫َيِع ُظُك ْم َلَعَّلُك ْم َتَذ َّك ُرْو َن ‪َ .‬فاْذ ُك ُرْو ا َهللا اْلَعِظ ْيَم َيْذ ُك ُر ُك ْم َو َلِذ ْك ُر ِهللا َأْك َبُر‬

Anda mungkin juga menyukai