Anda di halaman 1dari 4

“Islam Membenci Kekerasan dan Peperangan”.

By : Ambo, M.Pd.

Khutbah I

‫ َو الَّص اَل ُة َو الَّس اَل ُم َع َلى َأْش َر ِف ْاَألْن ِبَي اِء‬، ‫ َو ِبِه َن ْس َت ِعْيُن َع َلى ُأُمْو ِر الُّد ْن َي ا َو الِّد ْي ِن‬، ‫اْلَح ْم ُد ِهلِل َر ِّب اْلَع اَلِمْي َن‬
، ‫ َن ِبِّي َن ا ُم َح َّمٍد َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َو َع َلى ٰا ِلِه َو َأْص َح اِبِه َو الَّت اِبِعْي َن َو َم ْن َت ِبَع ُهْم ِبِإْح َس اٍن ِإلَى َي ْو ِم الِّد ْي ِن‬، ‫َو اْلُمْر َس ِلْي َن‬
‫ َو َأْش َه ُد َأَّن َس ِّيَد َن ا ُم َح ـَّم ًد ا َع ْب ُد ُه َو َر ُسْو ُلُه صاِد ُق‬.‫َأْش َه ُد َأْن اَل ِإٰل َه ِإاَّل هللا َو ْح َد ه اَل َش ِر ْي َك َلُه اْلَم ِلُك اْلَح ُّق ْالُم ِبْين‬
: ‫ َفَقاَل ُهللا َت َع اَلى‬. ‫ ِاَّتُقوا َهللا َح َّق ُتَقاِتِه َو اَل َت ُمْو ُتَّن ِإاَّل َو َأْنُتْم ُمْس ِلُمْو َن‬. ‫ َأَّما َب ْع ُد َف َي ا َأُّي َه ا اْلَح اِض ُرْو َن‬.‫اْلَو ْع ِد ْاَألِمْين‬
ۗ ‫ُك ِتَب َع َلْي ُك ُم اْل ِقَت اُل َو ُه َو ُك ْر ٌه َّلُك ْم ۚ َو َع ٰٓس ى َاْن َت ْك َر ُهْو ا َش ْئًـا َّو ُه َو َخ ْيٌر َّلُك ْم ۚ َو َع ٰٓس ى َاْن ُتِحُّبْو ا َش ْئًـا َّو ُه َو َش ٌّر َّلُك ْم‬
‫ࣖ َو ُهّٰللا َي ْع َلُم َو َاْنُتْم اَل َت ْع َلُمْو َن‬

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah

Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan nikmat kesehatan dan juga
kedamaian serta kerukunan di Tanah Air Indonesia sehingga kita bisa menjalankan
seluruh aktivitas kita sehari-hari dengan tenang dan lancar. Termasuk kehadiran
kita di tempat suci ini untuk melaksanakan kewajiban ibadah shalat Jumat akan
sulit terealisasi jika kita berada dalam kondisi stabilitas keamanan yang tidak baik
seperti berada di tengah konflik dan peperangan.

Oleh karena itu mari kita jaga kondusivitas lingkungan, daerah, dan negara kita
yang selama ini dalam keadaan damai. Mari kita ungkapkan syukur kita biqauli
Alhamdulillahirabbil alamin.

Mudah-mudahan, dengan komitmen bersama, kita bisa mempertahankan


ketenangan ini sehingga kita bisa terus melaksanakan misi utama kita di dunia
yakni beribadah kepada Allah swt.

Sholawat beriring salam..

Selanjutnya pada kesempatan mulia ini, khatib mengajak kepada seluruh jamaah
untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt. Selain sebagai kewajiban dan
rukun di dalam khutbah Jumat yang tak boleh ditinggalkan, wasiat takwa dan
ketakwaan itu sendiri menjadi modal penting dalam mengarungi kehidupan kita di
dunia.

Takwa sendiri didefinisikan sebagai:

‫اْم ِتَث اُل َأَو اِم ِر ِهللا َو اْج ِتَن اِب َن َو اِه ْي ِه ِس ًّر ا َو َع اَل ِنَّي ًة َظ اِه ًر ا َو َباِط ًن ا‬
Yakni kita melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.

Baik dalam keadaan sunyi ataupun ramai, secara lahir maupun batin, dan dilihat
orang lain maupun tidak dilihat sama sekali.

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,

Di antara perintah dan larangan Allah dalam kehidupan ini adalah senantiasa
menjadi pribadi yang cinta pada perdamaian dan menjauhi perselisihan dan
peperangan. Hal ini selaras dengan materi khutbah Jumat yang akan khatib
sampaikan yakni: “Islam Membenci Kekerasan dan Peperangan”.

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,

Kedamaian merupakan dambaan semua manusia. Kita diperintahkan untuk


menyebarkan kedamaian dalam kehidupan seperti dicontohkan Nabi dengan
menebar salam, apabila bertemu dengan orang lain, baik orang yang dikenal
maupun tidak.

Nabi bersabda:

‫َة‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬


‫َي ا ُّيَه ا الَّن اُس ْف ُشو الَّس َالَم َو ْط ِع ُم وا الَّط َع اَم َو َص ُّلْو ا َو الَّن اُس ِنَي اٌم َت ْد ُخ ُلوا اْلَج َّن ِبَس َالٍم‬
Artinya: “Wahai manusia, tebarkanlah (salam) perdamaian, berilah makan orang
lain, dan shalatlah di saat orang-orang sedang tidur, niscaya kalian akan masuk
surga dengan damai.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Kedamaian adalah sebuah hal yang mutlak dan didambakan oleh setiap manusia
karena bermula dari hati setiap manusia.

Tidak mungkin mampu memberikan kedamaian kepada orang lain jika hatinya
sendiri tidak damai. Rasulullah dihadirkan ke muka bumi ini adalah dalam rangka
mewujudkan perdamaian dan keselamatan dengan menyingkirkan segala upaya
kekerasan termasuk di dalamnya adalah perang.

Peperangan merupakan hal yang dibenci dalam agama Islam.

Seperti dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 216 disebutkan:


‫ُك ِتَب َع َلْي ُك ُم اْلِقَت اُل َو ُه َو ُك ْر ٌه َّلُك ْم ۚ َو َع ٰٓس ى َاْن َتْك َر ُه ْو ا َش ْي ًٔـا َّو ُه َو َخ ْيٌر َّلُك ْم ۚ َو َع ٰٓس ى َاْن‬
‫ُتِحُّبْو ا َش ْي ًٔـا َّو ُه َو َش ٌّر َّلُك ْم ۗ َو ُهّٰللا َيْع َلُم َو َاْنُتْم اَل َت ْع َلُمْو َن‬
Artinya: “Diwajibkan atasmu berperang, padahal itu kamu benci. Boleh jadi kamu
membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai
sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak
mengetahui.”

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah, Dalam ayat ini, Allah


memerintahkan perang kepada umat Islam. Namun, sebenarnya umat Islam merasa
berat dan tidak senang terhadap peperangan. Jiwa umat Nabi Muhammad sudah
terdidik untuk cinta pada perdamaian sehingga ketika turun ayat ini Allah
menambahkan dengan kalimat wa huwa kurhul lakum (padahal berperang itu
adalah sesuatu yang kamu benci).

Ayat ini berbicara tentang perang, namun sebenarnya kandungannya


mengisyaratkan bahwa jiwa umat Islam dididik oleh nabi untuk selalu enggan
berperang. Seorang muslim pun tidak diwajibkan untuk mengislamkan seluruh
dunia dengan perang. Perang dilakukan untuk membela agama, membela
kepercayaan demi meraih kedamaian. Sehingga jika terjadi peperangan antara
kaum muslimin dengan orang lain kemudian ada permintaan perdamaian, maka
umat Islam harus menyambut ajakan perdamaian itu.

Ma’asyirol muslimin..

Kekerasan akan menghalangi datangnya rahmat Allah SWT kepada manusia. Islam
sendiri tercoreng reputasinya oleh segelintir umatnya yang melakukan kekerasan
atas nama Islam.

Ada pandangan keliru di masyarakat dengan menggunakan dalil sepotong-


sepotong untuk dijadikan landasan perbuatan keras yang bertentangan dengan
kedamaian.

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,

Dalam konteks kekinian di zaman modern, kita tentu prihatin masih saja terjadi
kekerasan dan peperangan di beberapa penjuru dunia. Peperangan telah
mengakibatkan ribuan jiwa manusia meninggal dunia. Bukan hanya pihak yang
berperang, namun juga rakyat sipil, orang tua sampai anak-anak menjadi
korbannya. Tentu kita sangat prihatin. Selain prihatin, kondisi ini juga harus kita
sikapi dengan bijaksana. Jangan sampai konflik peperangan yang terjadi bertambah
buruk dengan ulah kita menjadi pemicu tersebarnya konflik peperangan ke penjuru
dunia yang lain. Terlebih di era teknologi informasi saat ini di mana provokasi
sangat mudah dilakukan oleh seseorang sehingga bisa memperkeruh suasana.

Sudah seharusnya kita menjadi agen-agen perdamaian yang senantiasa mengajak


kepada perdamaian dengan narasi-narasi menyejukkan khususnya di media sosial.
Mari kita serukan perdamaian dunia, kita doakan semoga peperangan yang terjadi
segera usai dan penduduk dunia bisa kembali damai dan tenang.

Peperangan yang berkepanjangan hanya akan membawa kesengsaraan. Kita


doakan, saudara-saudara kita yang berada dalam bayang-bayang peperangan
diberikan keselamatan dan kekuatan oleh Allah. Semoga ke depan, dunia akan
diwarnai dengan kesejukan dan kebersamaan untuk bersama-sama membangun
peradaban yang mulia. Yang rahmatan lil ‘alamin,, Amin.

‫ َو َتَقَب َّل ُهللا ِم ِّن ْي‬، ‫ َو َنَفَع ِنْي َو ِإَّياُك ْم ِبَم ا ِفْيِه ِمَن ْاآلَياِت َو الِّذ ْك ِر اْلَح ِكْي ِم‬، ‫َب اَر َك ُهللا ِلْي َو َلُك ْم ِفي اْلُقْر آِن اْلَعِظ ْي ِم‬
‫ َأُقْو ُل َقْو ِلْي َه َذ ا َو َأْس َتْغ ِفُر َهللا اْلَعِظ ْي َم ِلْي َو َلُك ْم َو ِلَس اِئِر اْلُمْس ِلِمْي َن‬،‫ ِإَّن ُه ُه َو الَّسِمْيُع اْلَع ِلْي ُم‬،‫َو ِم ْنُك ْم ِتَالَو َت ُه‬
‫ِم‬ ‫َو اْلُمْس ِلَماِت َف اْس َتْغ ِفُرْو ُه ِإّن ُه ُه َو اْلَغ ُفْو ُر الّرِحْي‬

Anda mungkin juga menyukai