Anda di halaman 1dari 3

Khutbah I

‫ َن ِبِّي َن ا‬، ‫ َو الَّص اَل ُة َو الَّس اَل ُم َع َلى َأْش َر ِف ْاَألْن ِبَي اِء َو اْلُمْر َس ِلْي َن‬، ‫ َو ِبِه َن ْس َت ِعْيُن َع َلى ُأُمْو ِر الُّد ْن َي ا َو الِّد ْي ِن‬، ‫اْلَح ْم ُد ِهّٰلِل َر ِّب اْلَع اَلِمْي َن‬
‫ َأْش َه ُد َأْن اَل ِإٰل َه ِإاَّل هللا َو ْح َد ه‬، ‫ُم َح َّمٍد َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َو َع َلى ٰا ِلِه َو َأْص َح اِبِه َو الَّت اِبِعْي َن َو َم ْن َت ِبَع ُهْم ِبِإْح َس اٍن ِإلَى َي ْو ِم الِّد ْي ِن‬
. ‫ َأَّما َب ْع ُد َف َي ا َأُّي َه ا اْل َح اِض ُرْو َن‬.‫ َو َأْش َه ُد َأَّن َس ِّيَد َن ا ُم َح ـَّم ًد ا َع ْب ُد ُه َو َر ُسْو ُلُه صاِد ُق اْلَو ْع ِد ْاَألِمْين‬.‫اَل َش ِر ْي َك َلُه اْلَم ِلُك اْل َح ُّق ْالُم ِبْين‬
‫ واَل ُتْف ِس ُد وا ِفي اَأْلْر ِض َب ْع َد ِإْص اَل ِحَه ا َو اْد ُعوُه َخ ْو ًفا‬:‫ َفَقاَل ُهللا َت َع اَلى‬. ‫ِاَّتُقوا َهللا َح َّق ُتَقاِتِه َو اَل َت ُمْو ُتَّن ِإاَّل َو َأْنُتْم ُمْس ِلُمْو َن‬
‫َو َط َم ًع اۚ ِإَّن َر ْح َم َت ِهَّللا َقِر يٌب ِمَن اْلُمْح ِس ِنيَن‬
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Islam adalah agama yang mengajarkan kedamaian dan cinta kasih sayang. Kata Islam sendiri
berasal dari kata aslama yang berarti menyerah diri kepada Allah swt. Seorang muslim adalah
orang yang menyerahkan diri kepada Allah swt, dan mematuhi segala perintah dan larangan-
Nya.
Salah satu ajaran utama Islam adalah rahmatan lil'alamin, yang berarti rahmat bagi seluruh
alam. Islam mengajarkan umatnya untuk hidup damai dan berdampingan dengan semua
makhluk ciptaan Allah swt, termasuk sesama manusia, hewan, dan tumbuhan. Al-Qur'an dan
hadits Nabi Muhammad saw banyak sekali mengajarkan tentang kedamaian. Misalnya, dalam
Al-Qur'an disebutkan dalam QS al-Anfal [8] ayat 61;
‫َو ِاْن َج َن ُحْو ا ِللَّس ْلِم َف اْج َن ْح َلَه ا َو َت َو َّك ْل َع َلى ِهّٰللاۗ ِاَّن ٗه ُه َو الَّسِمْيُع اْلَع ِلْي ُم‬
Artinya; "(Akan tetapi,) jika mereka condong pada perdamaian, condonglah engkau (Nabi
Muhammad) padanya dan bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya hanya Dialah Yang
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Menurut Buya Hamka dalam kitab Tafsir Al-Azhar, pangkal ayat ini menjadi bukti bahwa
perang bukanlah tujuan. Kalau musuh cenderung kepada perdamaian, artinya ada kelihatan
tanda-tanda atau bukti-bukti bahwa musuh itu lebih suka mencari jalan damai, hendaklah di
dalam kesiapsiagaan dan kewaspadaan yang tinggi itu untuk menempuh jalan damai itu. Jalan-
jalan menuju damai itu hendaklah dilapangkan, yaitu damai yang tidak akan merugikan atau
menjatuhkan muru'ah Islam.
Ayat ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama rahmatan lil 'alamin, yaitu agama yang
membawa rahmat dan kasih sayang bagi seluruh umat manusia. Oleh karena itu, umat muslim
harus menyebarkan kedamaian dan kasih sayang kepada seluruh umat manusia, tanpa
memandang agama, ras, dan suku. Pada sisi lain, perdamaian adalah inti dari ajaran Islam.
Islam adalah agama yang mengajarkan cinta, kasih sayang, dan toleransi. Islam juga
mengajarkan untuk menghindari kekerasan dan permusuhan.
‫َو ِاِن اْم َر َاٌة َخ اَفْت ِم ْۢن َب ْع ِلَه ا ُنُشْو ًز ا َاْو ِاْع َر اًض ا َفاَل ُج َن اَح َع َلْي ِه َم ٓا َاْن ُّيْص ِلَح ا َب ْي َن ُهَم ا ُص ْلًح اۗ َو الُّص ْل ُح َخ ْيٌرۗ َو ُاْح ِض َر ِت‬
‫اَاْلْنُفُس الُّش َّۗح َو ِاْن ُتْح ِس ُنْو ا َو َت َّت ُقْو ا َفِاَّن َهّٰللا َك اَن ِبَم ا َت ْع َم ُلْو َن َخ ِبْيًر ا‬
Artinya; "Jika seorang perempuan khawatir suaminya akan nusyuz atau bersikap tidak acuh,
keduanya dapat mengadakan perdamaian yang sebenarnya.Perdamaian itu lebih baik (bagi
mereka), walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir. Jika kamu berbuat kebaikan dan
memelihara dirimu (dari nusyuz dan sikap tidak acuh) sesungguhnya Allah Maha Teliti
terhadap apa yang kamu kerjakan". [Q.S Anfal [4] : 128].
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Dari ayat ini terlihat bahwa perdamaian dalam Islam merupakan sesuatu yang dianjurkan.
Islam adalah agama yang cinta damai, dan ajarannya mendorong umatnya untuk senantiasa
hidup dalam kedamaian dan harmoni. Lebih lanjut, perdamaian ini tidak hanya ditekankan
dalam hubungan antar sesama Muslim, tetapi juga dalam hubungan antar umat beragama dan
antar bangsa.
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Sejatinya, Islam mengajarkan umatnya untuk mengutamakan perdamaian dalam menyelesaikan
konflik. Jika terjadi konflik, umat Islam dianjurkan untuk berusaha menyelesaikannya secara
damai melalui dialog dan negosiasi. Kekerasan hanya boleh dilakukan sebagai upaya terakhir
ketika semua upaya damai telah gagal. Lebih jauh, Islam juga mengajarkan umatnya untuk
menghormati hak asasi manusia, termasuk hak orang-orang yang berbeda agama atau
keyakinan. Umat Islam dianjurkan untuk hidup berdampingan secara damai dengan orang-
orang dari agama atau keyakinan lain.
Sementara itu dalam Q.S al Maidah [5] ayat 32 dijelaskan bahwa Allah mengutuk keras
tindakan kekerasan, dengan ancaman neraka jahanam. Misalnya, perbuatan menghilang nyawa
orang dengan kekerasan dalam Islam tergolong dalam dosa besar, yang akan diancam dengan
neraka jahanam. Pasalnya, pembunuhan merupakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia
yang paling fundamental, yaitu hak untuk hidup. Allah swt menciptakan manusia dengan
sebaik-baik bentuk dan memberikannya berbagai macam nikmat, termasuk hak untuk hidup.
Oleh karena itu, membunuh manusia adalah perbuatan yang tidak menghargai ciptaan Allah
swt dan melanggar hak asasi manusia. Dalam ayat tersebut juga menjelaskan bahwa
memelihara kehidupan manusia adalah perbuatan yang mulia dan akan mendapatkan pahala
yang besar. Hal ini karena memelihara kehidupan manusia berarti menjaga ciptaan Allah
swt dan menghargai hak asasi manusia
‌ؕ‫َم ۡن َقَت َل َن ۡف ًۢس ا ِبَغ ۡي ِر َن ۡف ٍس َاۡو َف َس اٍد ِفى اَاۡلۡر ِض َفَك َاَّن َم ا َقَت َل الَّن اَس َج ِم ۡي ًع اؕ َو َم ۡن َاۡح َي اَه ا َفَك َاَّن َم ۤا َاۡح َي ا الَّن اَس َج ِم ۡي ًع ا‬
Artinya: "Barangsiapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain,
atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua
manusia. Barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah
memelihara kehidupan semua manusia. ( Q.S al Maidah [5]: 32)
Menurut Ibnu Jarir dalam kitab Tafsir Jami’ al Bayan, [Mekkah: Dar Tarbiyah wa at-Turats, tt],
halaman 232 bahwa kekerasan dalam Islam merupakan perbuatan yang terlarang. Jika
seseorang membunuh satu jiwa yang diharamkan dengan menggunakan kekerasan, maka sama
saja dia telah membunuh semua manusia, yang kelak akan diganjar dengan neraka jahanam.
Dalam konteks kehidupan modern, itu dapat menjadi pedoman bagi kita untuk menghindari
segala bentuk kekerasan, baik kekerasan fisik maupun kekerasan verbal. Kita harus senantiasa
menjaga kehidupan manusia dan menghargai hak asasi manusia. Kita juga harus menjauhi
segala hal yang dapat menimbulkan konflik dan kekerasan.
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Terakhir, perang bukanlah tujuan utama dari dakwah Nabi Muhammad saw. Dakwah Islam
lebih diutamakan untuk dilakukan dengan cara damai, dengan mengemukakan argumen dan
dalil-dalil agama Islam. Jika orang-orang non-Muslim dapat mendapatkan hidayah dan mau
mengucapkan dua kalimat syahadat tanpa peperangan, maka itulah yang lebih baik daripada
‫‪jihad atau perang. Dengan kata lain, perang hanya dilakukan jika terpaksa, misalnya untuk‬‬
‫‪mempertahankan diri dari serangan orang-orang non-Muslim. Namun, jika memungkinkan,‬‬
‫‪dakwah Islam hendaknya dilakukan dengan cara yang damai dan persuasif. Hasil dari dakwah‬‬
‫‪damai yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw adalah banyak orang yang masuk Islam‬‬
‫‪tanpa peperangan. Misalnya, penduduk Madinah masuk Islam secara damai setelah Nabi‬‬
‫‪Muhammad saw berhijrah ke kota tersebut. Itu semua dilakukan dengan damai, tanpa jalur‬‬
‫‪perang.‬‬
‫َب اَر َك ُهللا ِلْي َو َلُك ْم ِفْي َه َذ ا اْلَي ْو ِم اْلَك ِر ْي ِم ‪َ ،‬و َنَف َع ِنْي َو ِاَي اُك ْم ِبَم ا ِفْيِه اَألَياِت َو ألِّذ ْك ِر اْل َح ِكْي ِم ‪َ ،‬و َتَق َّب َل ِم ِّن ْي َو ِم ْنُك ْم َج ِمْي َع َأْع َم اِلَن ا ِإَّن ُه‬
‫ُه َو اْل َح ِكْي ُم اْلَع ِلْي ُم‪َ ،‬أُقْو ُل َقْو ِلْي َه َذ ا َو َأْس َتْغ ِفُر َهللا ِلْي َو َلُك ْم ‪َ ،‬ف اْس َتْغ ِفُرْو ُه‪ِ ،‬اَّن ُه ُه َو اْلَغ ُفْو ُر الَّر ِحْي ُم‬
‫‪Khutbah II‬‬
‫َاْل َح ْم ُد ِهلِل َح ْم ًد ا َك َم ا َأَمَر ‪َ .‬أْش َه ُد َأْن اَل ِاَلَه ِااَّل هللا َو ْح َدُه اَل َش ِر ْي َك َلُه‪َ .‬و َأْش َه ُد َأَّن ُم َح َّم ًد ا َع ْب ُد ُه َو َر ُسْو ُلُه َو َح ِبْيُبُه َو َخ ِلْي ُلَُه ‪ .‬اللهم‬
‫َص ِّل َو َس ِّلْم َع َلى َس ِّيِد َن ا ُم َح َّمٍد َو َع لَى َأِلِه َو َأْص َح اِبِه َو َم ْن َك اَن َلُهْم ِمَن الَّت اِبِعْي َن ‪َ ،‬ص اَل ًة َد اِئَم ًة ِبَد َو اِم الَّس َمَو اِت َو اَأْلْر ِض ْي َن ‪َ .‬أَّما َب ْع ُد ‪:‬‬
‫َف َي ا َأُّي َه ا اْل َح اِض ُرْو َن اَّتُقوا َهَّللا َح َّق ُتَق اِتِه َو َذ ُرْو ا اْلَف َو اِحَش َم ا َظ َهَر ِم ْن َه ا َو َم ا َب َط َن ‪َ .‬و َح اِفُظ ْو ا َع َلى الَّط اَع ِة‪َ .‬و اْع َلُمْو ا َأَّن َهللا َأَمَر ُك ْم‬
‫ِبَأْم ٍر َب َد َأ ِبَن ْف ِس ِه‪َ .‬و َث َن ى ِبَم اَل ِئَك ِة اْلُم َس ِّب َح ِة ِبُقْد ِس ِه‪ِ .‬إَّن َهللا َو َم َالِئَكَت ُه ُيَص ُّلْو َن َع َلى الَّن ِبِّي ‪َ ،‬ي اَأُّيهَا اَّلِذْي َن َء اَم ُنْو ا َص ُّلْو ا َع َلْيِه َو َس ِّلُمْو ا‬
‫َت ْس ِلْيًما‪َ .‬و َص َّلى هللا َع َلى َس ِّيَد َن ا َو َم ْو اَل َن ا ُم َح َّمٍد َو َع َلى آِلِه َو َص ْح ِبِه َو َس َّلَم اللهم اْغ ِفْر ِلْلُمْس ِلِمْي َن َو اْلُمْس ِلَماِت َو اْل ُمْؤ ِم ِنْي َن َو اْلُمْؤ ِم َن اِت‬
‫َاَأْلْح َي اِء ِم ْن ُهْم ِو اَأْلْم َو اِت‪ .‬اللهم اْد َف ْع َع َّن ا اْلَب اَل َء َو اْلَغ اَل َء َو اْلَو َب اَء َو اْلَف ْح َش اَء َو اْلُم ْن َك َر َو اْلَب ْغ َي َو الُّسُيْو َف اْلُم ْخ َت ِلَف َة َو الَّش َد اِئَد َو اْلِمَح َن ‪،‬‬
‫َم ا َظ َهَر ِم ْن َه ا َو َم ا َب َط َن ‪ِ ،‬مْن َب َلِد َن ا َه َذ ا َخ اَص ًة َو ِمْن ُبْل َد اِن اْل ُمْس ِلِمْي َن َع اَم ًة ‪ِ ،‬اَّن َك َع َلى ُك ِّل َش ْي ٍء َق ِد ْيٌر ِع َب اَد ِهللا‪ِ ،‬اَّن َهللا َي ْأُمُر ُك ْم‬
‫ِباْلَع ْد ِل َو اِاْلْح َس اِن َو ِاْي َت اِء ِذْي اْل ُقْر َب ى َو َي ْن َه ى َع ِن اْلَف ْح َش اِء َو اْلُم ْن َك ِر َو اْل َب ْغ ِي‪َ ،‬يِع ُظ ُك ْم َلَع َّلُك ْم َت َذ َّك ُرْو َن ‪َ .‬ف اْذ ُك ُرْو ا َهللا اْلَع ِظ ْي َم َي ْذ ُك ُر ُك ْم‬
‫َو َلِذ ْك ُر ِهللا َأْك َب ُر‬

Anda mungkin juga menyukai