Anda di halaman 1dari 6

Nama : Iksan Nur Fadhil

NIM : STI202001983

UTS AGAMA

1. Sebutkan dan jelaskan karakteristik ajaran Islam!


Jawab :
• Rabbaniyah (Bersumber langsung dari Allah s.w.t)

Islam merupakan manhaj Rabbani (konsep Allah s.w.t), baik dari aspek akidah, ibadah,
akhlak, syariat, dan peraturannya semua bersumber dari Allah s.w.t

• Insaniyah ’Alamiyah (humanisme yang bersifat universal)

Islam merupakan petunjuk bagi seluruh manusia, bukan hanya untuk suatu kaum atau
golongan. Hukum Islam bersifat universal, dan dapat diberlakukandi setiap bangsa dan
negara.

• Syamil Mutakamil (Integral menyeluruh dan sempurna)

Islam membicarakan seluruh sisi kehidupan manusia, mulai dari yang masalah kecil
sampai dengan masalah yang besar.

• Al-Basathah (elastis, fleksibel, mudah)

Islam adalah agama fitrah bagi manusia, oleh karena itu manusia niscaya akan mampu
melaksanakan segala perintah- Nya tanpa ada kesulitan, tetapi umumnya yang menjadikan
sulit adalah manusia itu sendiri.

• Al-’Adalah (keadilan)

Islam datang untuk mewujudkan keadilan yang sebenar- benarnya, untuk mewujudkan
persaudaraan dan persamaan di tengah-tengah kehidupan manusia, serta memelihara darah
(jiwa), kehormatan, harta, dan akal manusia.

• Keseimbangan (equilibrium, balans, moderat)

Dalam ajaran Islam, terkandung ajaran yang senantiasa menjaga keseimbangan antara
kepentingan pribadi dan kepentingan umum, antara kebutuhan material dan spiritua serta
antara dunia dan akhirat.

• Perpaduan antara Keteguhan Prinsip dan Fleksibilitas

Ciri khas agama Islam yang dimaksud adalah perpaduan antara hal-hal yang bersifat
prinsip (tidak berubah oleh apapun) dan menerima perubahan sepanjang tidak menyimpang
dari batas syariat.
• Graduasi (berangsur-angsur/bertahap)

Hukum atau ajaran-ajaran yang diberikan Allah kepada manusia diturunkan secara
berangsur-angsur sesuai dengan fitrah manusia. Jadi tidak secara sekaligus atau radikal.

• Argumentatif Filosofis

Ajaran Islam bersifat argumentatif, tidak bersifat doktriner. Dengan demikian Al-Quran
dalam menjelaskan setiap persoalan senantiasa diiringi dengan bukti-bukti atau
keterangan-keterangan yang argumentatif dan dapat diterima dengan akal pikiran yang
sehat (rasional religius).
2. Tunjukkan dalil Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa Rasulullah diutus oleh Allah
hanyalah untuk kerahmatan bagi seluruh alam!
Jawab :

‫س ْلنَاكَ ِإ َّل َرحْ َمة ل ِْل َعا َلمِ ين‬


َ ‫َو َما أَ ْر‬

Artinya : "Dan tidaklah kami mengutusmu (Muhammad), melainkan untuk menjadi rahmat bagi
semesta alam." (QS Al Anbiya ayat 107).

3. Jelaskan bentuk-bentuk kerahmatan Islam bagi seluruh alamt ersebut!


Jawab :
Kata Islam berarti damai, selamat, penyerahan diri, tunduk dan patuh.
Pengertiantersebut menunjukkan bahwa agama Islam adalah agama yang
mengandung ajaranuntuk menciptakan kedamaian, kerukunan, keselamatan dan
kesejahteraan bagikehidupan umat manusia pada khususnya dan semua makhluk Allah
pada umumnya,bukan untuk mendatangkan dan membuat membuat bencana atau
kerusakan di mukabumi. Inilah yang disebut fungsi Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam
(rahmatal lilalami).

Fungsi Islam sebagai rahmatal lil alamin tidak tergantung pada penerimaan
ataupenilaian manusia. Substansi rahmat terletak pada fungsi ajarannya tersebut. Fungsi
i tu baru akan t erwuj ud dan dapat di rasakan ol eh m anusi a sendi ri m aupun
ol eh makhluk-makhluk yang lain, jika manusia sebagai pengembangan amanat Allah
telahmenaati dan menjalankan aturan-aturan ajaran Islam dengan benar dan kaaffah.

Islam sebagai rahmat dan bukan sebagai agama pembawa bencana,dijelaskan


oleh Allah dalam Al-Qur’an Surat Al Anbiya : 170, : “ Dan tidaklah Kamimengutus kamu
Muhammad SAW, melainkan untuk menjadi rahmat bagi semestaalam”. Sedangkan
bentuk-bentuk kerahmatan Allah pada ajaran Islam itu sepertiberikut ini :
- Islam menunjukkan manusia jalan hidup yang benar.
- Islam memberikan kebebasan kepada manusia untuk menggunakan
potensiyang diberikan oleh Allah secara tanggung jawab.
- Islam menghormati dan menghargai manusia sebagai hamba Allah,
baikmereka muslim maupun yang beragama lain.
- Islam mengatur pemnafaatan alam secara baik dan proposional.
- Islam menghormati kondisi spesifik individu manusia dan
memberikanperlakuan yang spesifik pula.

4. Jelaskan perbedaan antara Ukhuwah Islamiyah dan ukhuwahInsaniyah!


Jawab :

Perbedaan Ukhuwah Islamiyah dan Insaniyah


Ukhuwah Islamiyah adalah persaudaraan yang berlaku antar sesama umat Islam atau
persaudaraan yang diikat oleh akidah/keimanan, tanpa membedakan golongan. Sesama
akidahnya sama (laa ilaaha ilallah) maka itu adalah saudara kita dan harus kita jalin dengan
sebaik-baiknya. Sebagaimana dijelaskan dalam surat Al Hujarat ayat 10:

َ‫ت ُ ْر َح ُمون‬ ‫لَ َعلَ ُك ْم‬ َ


َ‫ٱّلل‬ ‫َوٱتَقُوا‬ ۚ ‫أَخ ََو ْي ُك ْم‬ َ‫َبيْن‬ ْ َ ‫فَأ‬
‫ص ِل ُحوا‬ ‫ِإ ْخ َوة‬ َ‫ْٱل ُمؤْ مِ نُون‬ ‫ِإنَ َما‬

Arab-Latin: Innamal-mu`minụna ikhwatun fa aṣliḥụ baina akhawaikum wattaqullāha


la'allakum tur-ḥamụn

Artinya: "Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah


(perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu
mendapat rahmat."

Ukhuwah Isnaniyah adalah persaudaraan yang berlaku pada semua manusia secara universal
tanpa membedakan agama, suku, ras dan aspek-aspek kekhususan lainnya. Persaudaraan yang
diikat oleh jiwa kemanusiaan. Maksudnya, kita sebagai manusia harus dapat memposisikan
atau memandang orang lain dengan penuh kasing sayang, selalu melihat kebaikan bukan
kejelekannya.

Mengutip buku Dakwah Multikultural oleh Dasep Bayu Ahyar dkk, tujuan dari ukhuwah
insaniyah adalah untuk menjalin satu hubungan baik antar manusia, karena keseluruhan umat
manusia itu bersaudara dan bersumber dari ayah dan ibu yang sama yakni Nabi Adam dan Siti
Hawa.

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Hujurat ayat 13:

‫علِيم َخ ِبير‬ َ ‫ٱّلل أَتْقَ ٰى ُك ْم ۚ ِإ َن‬


َ َ‫ٱّلل‬ ِ َ َ‫ارفُ ٓوا ۚ ِإ َن أ َ ْك َر َم ُك ْم عِند‬
َ ‫شعُوبا َوقَبَآئِ َل ِلت َ َع‬ ُ َ‫ٰيَٓأَيُّ َها ٱلن‬
ُ ‫اس ِإنَا َخلَ ْق ٰنَ ُكم ِمن ذَكَر َوأُنثَ ٰى َو َج َع ْل ٰنَ ُك ْم‬

Arab-Latin: Yā ayyuhan-nāsu innā khalaqnākum min żakariw wa unṡā wa ja'alnākum


syu'ụbaw wa qabā`ila lita'ārafụ, inna akramakum 'indallāhi atqākum, innallāha 'alīmun khabīr

Artinya: "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah
ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Mengenal."
5. Jelaskan urgensi ukhuwah dalam kehidupan antar umat beragama!
Jawab :

Ukhuwah Islamiyah adalah gambaran tentang hubungan antara orang-orang Islam sebagai
satu persaudaraan, dimana antara yang satu dengan yang lain seakan akan berada dalam satu
ikatan. Ada hadits yang mengatakan bahwa hubungan persahabatan antara sesama Islam dalam
menjamin Ukhuwah Islamiyah yang berarti bahwa antara umat Islam itu laksana satu tubuh,
apabila sakit salah satu anggota badan itu, maka seluruh badan akan merasakan sakitnya.
Dikatakan juga bahwa umat muslim itu bagaikan sutu bangunan yang saling menunjang satu
sama lain. Pelaksanaan Ukhuwah Islamiyah menjadi aktual, bila dihubungkan dengan masalah
solidaritas sosial. Bagi umat Islam, Kata persatuan, kesatuan, dan solidaritas akan terasa lebih
tinggi bobotnya bila disebut dengan Ukhuwah. Apalagi bila kata Ukhuwah dirangkaikan
dengan kata Islamiyah, maka ia akan menggambarkan satu bentuk dasar yakni Persaudaraan
Islam merupakan potensi yang obyektif.

6. Jelaskan beberapa penyakit ukhuwah yang dapat merusak sendikehidupan beragama!


Jawab :

1. Dzan
Dzan adalah prasangka buruk, yaitu berprasangka negatif atas sesuatu yang terdapat pada
saudaranya. Dan prasangka buruk adalah sumber dari segala bentuk keretakan ukhuwah
Islamiyah, maka harus dihindari sejauhnya. Jikapun ada sesuatu yang tidak disukai dari
saudaranya, maka hendaknya tabayyun atau diajak diskusi, hingga tidak menjadi dosa.
2. Tahassus
Yaitu saling mencari-cari aib atau isu yang sedang menimpa saudaranya sesama muslim,
yang sebenarnya bukan menjadi urusannya.
3. Tajassus
Sifat negatif dimana seseorang suka mencari-cari kesalahan yang dilakukan oleh orang lain
sesama muslim.
4. Tanafus
Yaitu saling bersaing, saling mengejar, seperti bersaing dalam kekayaan, kendaraan,
jabatan, dsb serta ketidaksukaan apabila saudaranya sesama muslim mendapatkan yang
lebih baik dari dirinya.
5. Tahasud
Yaitu saling hasad (saling dengki); suka terhadap keburukan dan musibah yang menimpa
saudaranya, dan berduka atas kebaikan yang didapatkan muslim lainnya.
6. Tabaghud
Yaitu saling marah, saling emosi, berbalas komentar yang kasar dan kotor, baik perkataan
yang langsung maupun via medsos.
7. Tadabur
Yaitu saling membelakangi, saling membuang muka, saling tidak bertegur sapa, saling
menghindar satu sama lainnya.
7. Jelaskan batasan persaudaraan dengan umat non muslim!
Jawab :
Pertama, tidak memberikan ucapan selamat terhadap perayaan hari raya mereka, meskipun dalam
kehidupan sehari-hari kita sangat baik, namun Islam melarang kita untuk bertoleransi dalam hal
ini. Karena ini menyangkut aqidah atau keimanan kita kepada Allah ta’ala. Dengan mengucapkan
selamat atas perayaan hari raya mereka, secara tidak langsung memberikan pengakuan atas
kebenaran agama mereka. Meski demikian, kita tetap harus menghormati ibadah mereka, tanpa
mengganggunya namun bukan berarti kita ikut bersuka cita dengan perayaan mereka.

Kedua, membenci kekufuran orang non-muslim, namun bukan membenci orangnya.


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam betatapun beliau dihina atau didholimi, tetap berharap
dana mendoakan agar suatu saat Allah subhanahu wa ta’ala memberi mereka hidayah. Kebencian
dalam hati terhadap kekufuran ini merupakan bentuk keingkaran kita terhadap keyakinan orang-
orang di luar Islam.

Ketiga, Dalam kondisi darurat yang tidak terkait dengan aqidah, kita boleh meminta dan memb
eri pertolongan kepada orang kafir, asalkan orang non muslim tersebut tidak
membahayakan kita.

Keempat, bersikap adil dan berbuat baik kepadanya, selama orang kafir tersebut bukan
kafir harbi (orang kafir yang memerangi kaum Muslimin).

Kelima, mengasihi orang kafir dengan kasih sayang yang bersifat umum. Tolong menolong dalam
kebaikan seperti memberi makan, minum jika mereka membutuhkannya.

Keenam, kita dibolehkan memberikan hadiah kepadanya dan boleh juga menerima hadiah dari
orang kafir agar membuat mereka tertarik untuk memeluk Islam, atau ingin mendakwahi mereka,
atau ingin agar mereka tidak menyakiti kaum muslimin. Sebagaimana dalilnya telah kami jelaskan
di atas.

Ketujuh, tidak boleh menikahkan wanita muslimah dengan laki-laki kafir (walaupun lelaki ini
Ahli kitab) dan laki-laki muslim tidak boleh menikahi wanita kafir, kecuali wanita ahli kitab.

Kedelapan, boleh bermuamalah dengan orang kafir dalam urusan dunia seperti melakukan
transaksi jual beli. Kita boleh menjual dan membeli barang dari mereka, sewa menyewa dan jual
beli barang, selama alat tukar, dan barangnya dibenarkan menurut syariat Islam. Boleh juga
bersekolah di tempat orang kafir selama mereka tidak merusak aqidah kita, dan ini dibolehkan
karena sifatnya mubah.

8. Jelaskan perbedaan yang mendasar antara kerukunan dan toleransi serta bagaimana
keterkaitan antara keduanya!

Jawab :

Kerukunan artinya adanya suasana persaudaraan dan kebersamaan antar semua orang
walaupun mereka berbeda secara suku, agama, ras, dan golongan. Kerukunan juga bisa bermakna
suatu proses untuk menjadi rukun karena sebelumnya ada ketidak kerukunan serta kemampuan
dan kemauan untuk hidup berdampingan dan bersama dengan damai serta tenteram. (berhubungan
dengan Pancasila sila 1 yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa).
Toleransi berasal dari kata “ Tolerare ” yang berasal dari bahasa latin yang berarti dengan sabar
membiarkan sesuatu. Jadi pengertian toleransi secara luas adalah suatu sikap atau perilaku manusia
yang tidak menyimpang dari aturan, dimana seseorang menghargai atau menghormati setiap
tindakan yang orang lain lakukan. Toleransi juga dapat dikatakan istilah dalam konteks sosial
budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya deskriminasi terhadap
kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu
masyarakat.

Toleransi dan kerukunan antar umat beragama bagaikan dua sisi mata uang yang tak bisa
dipisahkan satu sama lain. Kerukunan berdampak pada toleransi atau sebaliknya toleransi
menghasilkan kerukunan, keduanya menyangkut hubungan antar sesama manusia.
Kerukunan umat beragama berarti antara pemeluk-pemeluk agama yang berbeda bersedia secara
sadar hidup rukun dan damai. Hidup rukun dan damai dilandasi oleh toleransi, saling pengertian,
saling menghormati, saling menghargai dalam kesetaraan dan bekerjasama dalam kehidupan sosial
di masyarakat. Hidup rukun artinya hidup bersama dalam masyarakat secara damai, saling
menghormati dan saling bergotong royong/bekerjasama. Jika tri kerukunan [antar umat beragama,
intern umat seagama, dan umat beragama dengan pemerintah] terbangun serta diaplikasikan pada
hidup dan kehidupan sehari-hari, maka akan muncul toleransi antar umat beragama. Atau, jika
toleransi antar umat beragama dapat terjalin dengan baik dan benar, maka akan menghasilkan
masyarakat yang rukun satu sama lain.

Toleransi sejati didasarkan pada sikap hormat terhadap martabat manusia, hati nurani dan
keyakinan serta keikhlasan sesama apapun agama, suku, golongan, ideologi, atau pandangannya..
Toleransi antar umat beragama harus tercermin pada tindakan-tindakan atau perbuatan yang
menunjukkan umat saling menghargai, menghormati, menolong, mengasihi, dan lain-lain.
Termasuk di dalamnya menghormati agama dan iman orang lain, menghormati ibadah yang
dijalankan oleh orang lain, tidak merusak tempat ibadah, tidak menghina ajaran agama orang lain,
serta memberi kesempatan kepada pemeluk agama menjalankan ibadahnya. Di samping itu, maka
agama-agama akan mampu untuk melayani dan menjalankan misi keagamaan dengan baik
sehingga terciptanya suasana rukun dalam hidup dan kehidupan masyarakat serta bangsa

Anda mungkin juga menyukai