Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya manusia merupakan makhluk yang unik, dikatakan unik

karena manusia dapat berfikir secara bijaksana (logis) sebagai makhluk sosial atau

bermasyarakat. Oleh karena itu, selama hidup hidupnya, manusia lebih banyak

berhubungan dengan manusia lain. Telah diketahui bersama bahwa manusia yang

beriman memiliki dua dimensi yang mesti dijaga dengan sebaik-baiknya. Kedua
dimensi itu ialah hubungan secara vertical yaitu hubungan kepada Allah swt

melalui melaksanakan ibadah dan perintah yang lainnya. Sedangkan dimensi yang

kedua ialah hubungan horizontal yaitu hubungan antar sesama manusia yang

diaplikasikan dalam perbuatan yang positif.

Al-Qur’an dan Hadits banyak berbicara tentang konsep persaudaraan.

menunjukan bahwa hal tersebut merupakan sesuatu yang harus diperhatikan oleh

umat Islam. Persaudaraan antar sesama muslim disebut dengan istilah Ukhu>wah
Isla>miyah. Adapun istilah Ukhu>wah Isla>miyah merupakan suatu ikatan yang

diikat erat dengan akidah yang dapat menyatukan hati semua umat muslimin,

walaupun (majemuk) mulai dari tanah tumpah darah mereka berjauhan, bahasa

dan bangsa mereka berbeda, sehingga setiap individu umat Islam senantiasa

terikat antara satu sama lainya, untuk mewujudkan banaa yang kuat. Oleh karena

itu, kata Ukhu>wah Isla>miyah merupakan sebuah konsep yang dijadikan

landasan utama untuk membangun masyarakat yang ideal yang diinginkan dan

kita upayakan agar dapat terwujud.1 Jadi Ukhu>wah Isla>miyah dapat dikatakan

1
Musthafa Al-Qudhat, Prinsip-Prinsip Ukhuwah dalam Islam. Hasanah Ilmu, (Solo:
Hasanah Ilmu 1994), h. 9.

1
2

sebagai pondasi dari bangunan atau dasar bagi umat Islam untuk membangun

kekuatan yang kokoh, yang mana kekuatan tersebut dibentuk dengan ikatan

akidah yang dijadikan sebagai landasan utama untuk membangun masyarakat

yang ideal dan senantiasa terikat antara satu sama lainya.

Keinginan untuk mewujudkan Ukhu>wah Isla>miyah dapat dilakukan

jika persaudaraan ini ditandai harapan untuk mendapatkan ridha Allah swt semata

dan tunduk pada segala tuntutan kebutuhan materi dan keduniawian. Faktor yang

mendorong hal tersebut dikarenakan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt

semata.2 Oleh sebab itu, derajat persaudaraan yang paling tinggi ialah dengan
melakukannya semata-mata karena Allah swt dan demi Allah swt, bukan untuk

mendapatkan jabatan, mendapatkan keuntungan jangka pendek atau jangka

panjang dan bukan untuk mencari materi atau yang sejenis lainya. Mereka yang

memiliki cinta dan persaudaraan yang dilakukan karena Allah swt maka dia

mencapai yang terbaik. Hendaklah dia waspada terhadap hal-hal yang bersifat

keuntungan duniawi, karena bisa membahayakan kemurnian nilainya. 3

Meski secara realita membuktikan bahwa tidak jarang diantara mereka


disibukkan dengan perbedaan (khila>fiya>h), hanya karena problems kecil, rasa

senasib dan kepedulian antar sesama menjadi hilang. Sehingga mereka mudah

tersinggung, marah, saling mengolok-olok antar sesama, bahkan sampai terjadi

perselisihan antar suku, antar bangsa, antar agama, bahkan dalam satu agama

sekalipun.

Ukhu>wah yang dijalin dengan rasa keikhlasan hati hanya karena Allah

SWT akan menjadikan manfaat dan mendatangkan kebaikan, bahkan kebaikan

2
Abu Bakar Al-Jaza’iri, Mengenal Etika dan Akhlak Islam, (Jakarta: Lentera, 2003), Cet.
1, h. 136.
3
Fua>d Abdul Azi>z Asyaihub Haris| Bin Zaidan Al-Muzaid, Etika Muslim Sehari-Hari,
(Surabaya: Pustaka Elba, 2009), h. 188.
3

kepada masyarakat. Ukhu>wah Isla>miyah juga memberi pelajaran bagi para

pelakunya untuk saling membantu dan saling melengkapi, serta ukhuwah juga

akan mendidik para pelakunya menjadi pribadi yang peduli dan memahami serta

bersimpati dengan kondisi saudaranya, jika saudaranya dalam situasi senang

maka dia pun akan merasakan senang, jika saudaranya berada dalam situasi susah

maka dia pun akan bersedih.

Hal ini sebagaimana yang termaktub dalam hadis Rasulullah saw sebagai

berikut:

،‫النعمان بن بشير أن النبي صلى هللا عليه وسلم قال َمث َ ُل ْال ُمؤْ ِمنِينَ فِي ت ََو ِاد ِه ْم‬
‫س َه ِر‬ َ ‫سائِ ُر ْال َج‬
َّ ‫س ِد ِبال‬ َ ‫عى‬ َ ‫ َمث َ ُل ْال َج‬،‫ َوت ََرا ُح ِم ِه ْم‬،‫َوت َ َعاطُ ِف ِه ْم‬
َ ‫ ِإذَا ا ْشت َ َكى ِم ْنهُ عُض ٌْو تَدَا‬،ِ‫سد‬
4
‫َو ْال ُح َّمى‬

Artinya:

Dari Nu’man Bin Basyi>r r.a sesungguhnya Rasulullah saw bersabda


permisalan kaum mukmin dalam hal saling mencintai, saling mengasihi
dan saling menyayangi seperti satu jasad jika salah satu anggotanya sakit
maka seluruh jasad merasakan sakitnya sehingga tidak bisa tidur dan akan
demam.
Rasulullah telah menginformasikan kepada umat Islam bahwa ada banyak
tuntunan dan rintangan dalam menguatkan Ukhu>wah Isla>miyah. Diantaranya

Syetan selalu tidak bosan untuk berusaha menggoda dan menghancurkan

Ukhu>wah Isla>miyah di antara kaum muslimin. Misalnya saling membenci satu

sama lain diantara orang-orang Islam baik berasal dari kalangan kelompok

pemuda dan masyarakat secara umumnya. Maka dari itu, Rasulullah saw sebagai

suri tauladan umat manusia sangat memerhatikan masalah Ukhu>wah

Isla>miyah.

4
Imam Al-Bukhori, Shahih Bukhori, Hadis No. 5552.
4

Menerapkan dan mengaplikasikan akhlaq terpuji Rasulullah saw dalam

kehidupan manusia, maka umat Islam akan mampu menciptakan ikatan

Ukhu>wah Isla>miyah atau persaudaraan di antara kaum muslimin yang lebih

erat dan kuat di berbagai belahan dunia. Ukhu>wah Isla>miyah merupakan modal

dasar yang sangat penting dan berefek signifikan dalam menguatkan Islam di

muka bumi ini. Dengan memperhatikan Ukhu>wah Isla>miyah sama artinya

membantu menegakkan syariat Islam.

Ada banyak hal yang kita temukan seperti adanya gejala konflik atau

bahkan sangat jelas perselisihan antara umat Islam yang dikarenakan masalah
sepele, yang pada akhirnya berkepanjangan sehingga kita lupa dengan siapa

seharusnya kita berselisih. Perselisihan itu ternyata menjadi umpan, sasaran

empuk yang dimanfaatkan oleh kaum kuffa>r, untuk memperkenalkan kepada

dunia tentang keburukan Islam yang selalu berkonflik. Bagi umat Islam,

perselisihan sepelu harus dikesampingkan dengan membiasakan diri menajdi

pribadi yang berjiwa besar dalam menyelesaikan masalah sebagaimana agungnya

jiwa Rasulullah saw. Sehingga dengan hal tersebut, semoga Allah


menganugerahkan hidayah dan taufiq-Nya kepada kita semua, untuk saling bahu

membahu dalam menguatkan persaudaraan kita dengan menciptakan akhlaq yang

terpuji sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah saw, sehingga dengan akhlaq yang

terpuji kita dapat menguatkan Ukhu>wah Isla>miyah dalam kehidupan

bermasyarakat khususnya didalam masyarakat Islami secara spesifik.

Ukhu>wah Isla>miyah banyak sekali ditemukan dalam al-Qur’an dan

Hadits yang telah memberikan tuntunan kepada kita tentang ajaran Ukhu>wah

Isla>miyah yang benar, dan Allah swt telah memberikan keistimewaan kepada

umat Islam dengan Ukhu>wah Isla>miyah. Dan dengan Ukhu>wah Isla>miyah,

mereka akan menjadi umat yang terbaik di sisi Allah, dan pintu kejahatan akan
5

tertutup, serta mereka akan memenuhi dunia ini dengan suasana keadilan dan

kedamaian.

Pemuda merupakan generasi penerus, sehingga berdiri atau runtuhnya

suatu agama, bangsa dan negara sangat bergantung pada kondisi pemuda tersebut.

Pemuda juga sebagai pemegang langkah estafet kepemimpinan di masa akan

datang. Melihat kondisi tingkah laku pemuda sekarang sudah mulai terlihat

adanya perpecahan, artinya perilaku yang mereka nampakkan sangat berbeda dari

kita harapkan, seperti saling bermusuhan, menciptakan kelompok-kelompok

ataupun sekat-sekat. Padahal pemuda merupakan bagian dari masyarakat yang


memiliki kepedulian, kesantunan dan rasa tanggung jawab. Jika penerusnya terus-

menerus berkonflik, maka nasib bangsa ini dipertaruhkan. Tentu saja kemajuan

suatu bangsa berada dipundak pemuda.5

Forum Pemuda Maccini Oto (FPM) merupakan suatu organisasi

kepemudaan yang berlokasi di Kecamatan pangkajene Kabupaten Pangkajene dan

Kepulauan. Organisasi kepemudaan ini dijadikan sebagai wadah para pemuda

agar bisa mengekspresikan dirinya dengan berbuat berbagai macam hal-hal positif
untuk memajukan daerahnya. Forum pemuda ini juga dijadikan sebagai tempat

menguatkan rasa persaudaraan sesama anggota kelompoknya dan juga sebagai

contoh untuk masyarakat disekitarnya.

Pemuda atau pelajar sekarang ini dilihat dari segi perilakunya, yang

secara umum suka nongkrong dari pada belajar, menghabiskan waktu bermain di

jalanan, dan yang lebih memprihatinkan adalah suka berkelahi atau tawuran,

saling bermusuhan antar kelompok dan tidak pernah berpikir bahwa semua

manusia yang di ciptakan oleh Allah adalah saudara. Ukhu>wah Isla>miyah

5
Jakaria Umro, Konsep Pendidikan Agama Islam dalam Menumbuhkan Nilai-Nilai
Ukhuwah di Sekolah, Jurnal Makrifat. Vol.4, No. 1 April, 2019, h. 179.
6

sekarang sudah tidak didengarkan dan tidak dipedulikan lagi pemuda. Tawuran

antar pemuda sudah menjadi berita yang tidak asing lagi, baik melalui media

social maupun media cetak. Kejadian-kejadian ini mengingatkan kita pada ucapan

seorang kakek untuk cucunya: “Tangan yang tidak mampu kamu lipat, maka

jabatilah.” Ucapan hikmah yang memiliki maksud untuk menghindari konflik dan

berupaya berinteraksi dengan sebaik mungkin. 6

Setelah melaksanakan pra penelitian calon peneliti memperoleh informasi

di lapangan, bahwa kondisi para pemuda di daerah Kecamatan Pangkajene

Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Dimana kondisi antar pemuda sangat


memprihatinkan dari sisi berukhuwah (bergesernya nilai-nilai konsep Ukhu>wah

Isla>miyah). Hal ini terjadi karena adanya konflik yang tercipta di antara mereka

yang tidak terselesaikan. Adapun yang menjadi sebab terciptanya konflik tersebut

karena diawali dengan faktor gengsi, background almamater sekolah yang

berbeda, dan letak domisili yang berbeda sehingga memperlihatkan kefanatikan

wilayah masing-masing. Konflik yang dimaksud adalah berupa adanya sentiment,

saling cela-mencela bahkan mirisnya sampai pada tindak perkelahian. Sehingga


konsekuensinya membentuk suatu kelompok-kelompok diantara mereka yang

notabenenya merupakan satu wilayah yaitu Kecamatan Pangkajene. Muhammad

Iqra selaku ketua umum Forum Pemuda Maccini Oto (FPM) mengatakan:
“Dari pengakuan pemuda yang berkonflik, awalnya disebabkan karena hal
yang sepele yang pada akhirnya dibesar-besarkan, ada yang mengaku
karena masalah salah satu anggotanya direbut cewe’na (perempuan/pacar),
ada juga karena masalah dikalah dalam pertandingan sepak bola dan ada
juga dikarenakan ripa’mammu-mammu motor sehingga merasa rishi”.7
Dari hasil wawancara di atas maka dapar diketahui bahwa pemicu

terjadinya konflik diantara dua kelompok pemuda yang ada dikecamatan

6
Hamba, Menikmati Hidup Cara Rasulullah, (Depok: Pustaka Ibnu Abas, 2010), h. 26.
7
Muh. Iqra, Ketua Umum Forum Pemuda Maccini Oto (FPM), Wawancara, di
Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
7

Pangkajene karena emosi sesaat, sebagaimana diketahui bahwa pemuda rentan

mengalami konflik, dikarenakan masalah asmara (merebut pacar), dikalah dalam

sebuah pertandingan olahraga dan dibuat risih oleh suara knalpot motor racing,

sehingga memicu terjadinya konflik. Kadang masalah ini hanya bersifat individu

tapi karena memiliki kelompok dan menjunjung solidaritas diantara mereka

sehingga menjadi konflik antar kelompok pemuda.

Konflik ini sering terjadi, namun setelah hadirnya organisasi kepemudaan

Forum Pemuda Maccini Oto (FPM) dengan berbagai upayanya, lambat laun

konflik-konflik pemuda yang terjadi selama ini dapat didamaikan. Peneliti


memperoleh informasi dari hasil observasi dan wawancara dengan Ketua Umum

Forum Pemuda Maccini Oto (FPM) Muh. Iqra.


“Memang sudah lama terlihat potret semacam ini, dimana para pemuda
antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lainnya di Kecamtan
Pangkajene dalam hal hubungannya kurang harmonis. Melihat konflik
yang tidak berkesudahan maka saya dan beberapa anggota pemuda dan
dukungan dari aparat pemerintah berinisiatif untuk membuat satu
organisasi yang dapat menjadi wadah para pemuda untuk
mengekspresikan kegiatan positif sekaligus memberi sumbangsih dalam
meminimalisir adanya konflik tersebut. Setelah terbentuk Forum Pemuda
Maccini Oto (FPM) kemudian seiring waktu berjalan dan dengan segala
upaya Alhamdulillah lambat laung keakraban dan persaudaraan diantara
mereka mulai terlihat seperti saling bergaul, saling berkunjung dan saling
bekerja sama”.8
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merasa perlu meneliti lebih

mendalam dan mengungkap mengenai Pola Komunikasi Forum Pemuda Maccini

Oto (FPM) dalam Mewujudkan Ukhu>wah Isla>miyah Pemuda di Kecamatan

Pangkajene Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.

B. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus

1. Fokus Penelitian

8
Muh. Iqra, Ketua Umum Forum Pemuda Maccini Oto (FPM), Wawancara, di
Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Juli 2021.
8

Dalam upaya memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai

penelitian tesis ini, maka tentu diperlukan beberapa kata yang menjadi fokus

penelitian. Berdasarkan judul penelitian tesis ini yakni “ Pola Komunikasi Forum

Pemuda Maccini Oto (FPM) dalam Mewujudkan Ukhu>wah Isla>miyah Pemuda

di Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan” dengan

demikian, maka penelitian ini terfokus terhadap Pola Komunikasi dan Forum

Pemuda Maccini Oto (FPM).

2. Deskripsi Fokus

Berdasarkan fokus penelitian ynag telah dipaparkan di atas, maka dapat


dideskripsikan sebagai berikut:

a. Pola Komunikasi

Pola komunikasi dapat diartikan sebagai proses yang memiliki struktur

yang tetap dalam proses komunikasi. Pola Komunikasi Forum Pemuda Maccini

Oto (FPM) yang dimaksud dalam penelitian ini ialah aktivitas penyampaian

pesan, informasi secara verbal maupun non verbal yang memiliki struktur tetap

agar bisa mempengaruhi kedua kelompok pemuda konflik supaya mencapai


terwujudnya Ukhu>wah Isla>miyah pemuda. Kemudian hasilnya akan

dirumuskan secara tersurat sebagai pedoman program yang pada akhirnya

diaplikasikan secara nyata.

b. Ukhu>wah Isla>miyah

Ukhu>wah Isla>miyah berdasarkan Islam ialah adanya hubungan umat

muslim yang timbul perasaan yang mendalam dengan cinta karena Allah kepada

setiap orang. Dalam penelitian ini, ukhu>wah yang dimaksud ialah menciptakan

suasana persaudaraan yang dapat dilihat dari keharmonisasian, tolong-menolong,

saling menghormati dan saling menghargai diantara pada pemuda yang berada di

Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yang notabenenya


9

terjadi pergeseran konsep ukhuwah berupa saling sentiment, mengejek bahkan

sampai pada tindak perkelahian yang disebabkan karena masalah asmara (merebut

pacar), dikalah dalam sebuah pertandingan olahraga dan dibuat risih oleh suara

knalpot motor racing.

C. Rumusan Masalah

Setelah melihat latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya,

maka yang menjadi pokok permasalahan dalam Tesis ini ialah: Pola Komunikasi

Forum Pemuda Maccini Oto (FPM) dalam mewujudkan Ukhu>wah Isla>miyah


pemuda di Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.

Melihat pokok masalahnya maka dapat dirumuskan beberapa sub-sub

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pola komunikasi Forum Pemuda Maccini Oto (FPM) dalam

mewujudkan Ukhu>wah Isla>miyah pemuda di Kecamatan Pangkajene

Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan?

2. Bagaimana bentuk program kegiatan Forum Pemuda Maccini Oto (FPM)


dalam mewujudkan Ukhu>wah Isla>miyah pemuda di Kecamatan

Pangkajene Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan?

3. Bagaimana respon masyarakat terhadap program kegiatan Forum Pemuda

Maccini Oto (FPM) dalam mewujudkan Ukhu>wah Isla>miyah pemuda di

Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan?

D. Kajian Pustaka Peneliti Terdahulu

Kajian pustaka yakni usaha ataupun hasil cipta karya manusia yang berupa

buku, jurnal, skripsi, tesis dan karya tulis lainnya. Kajian pustaka memiliki tujuan

untuk mempermudah peneliti untuk menyelesaikan masalah yang ditelitinya


10

dengan mengacu pada hasil karya ilmiah sebelumnya yang memiliki hubungan

atau relevansi.

Berdasarkan judul penulis Pola Komunikasi Forum Pemuda Maccini Oto

(FPM) dalam Mewujudkan Ukhu>wah Isla>miyah Pemuda di Kecamatan

Pangkajene Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.

1. Tesis dari saudara Jumadi yang berjudul “Pesantren Bukit Hidayah Malino

Dan Pelaksanaan Ukhu>wah Isla>miyah Pada Masyarakat Kelurahan

Buluttana Kabupaten Gowa”.9 Dalam Tesis saudara Jumadi ia

mengemukakan bagaimana peran dari Pesantren Bukit Hidayah Malino dan


pelaksanaan Ukhu>wah Isla>miyah pada masyarakat Buluttana Kabupaten

Gowa. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Adapun persamaan

dengan apa yang akan diteliti yakni sama-sama menggunakan penelitian

kualitatif juga membahas topic Ukhu>wah Isla>miyah dan bagaimana

pelaksanaannya. Sedangkan yang membedakan antara keduanya yakni

subjeknya dan lokasi penelitian jika si Jumadi subjeknya Pesantren Bukit

Hidayah Malino yang ada di Kabupaten Gowa maka si Peneliti akan


berusaha menggali dari satu organisasi kepemudaan yaitu Forum Pemuda

Maccini Oto (FPM) yang ada di Kecamatan Pangkajene Kabupaten

Pangkajene dan Kepulauan.

2. Jurnal dari saudara Cecep Sudirman Ansori yang berjudul “Ukhu>wah

Isla>miyah Sebagai Pondasi Terwujudnya Organisasi Yang Mandiri Dan

Professional”.10 Dalam penelitian ini menghasilkan bahwa Ukhuwah

merupakan karakteristik yang istimewa dimiliki oleh seorang mukmin.

9
Jumadi, Pesantren Bukit Hidayah Malino dan Pelaksanaan Ukhuwah Islamiyah Pada
Masyarakat Kelurahan Buluttana Kabupaten Gowa, Tesis, (Gowa: Alauddin Press, 2016)
10
Cecep Sudirman Ansori, Ukhuwah Islamiyah Sebagai Pondasi Terwujudnya Organisasi
yang Mandiri dan Professional, Jurnal,
11

Sangatlah berperan untuk terwujudnya umat Islam yang utuh dan bersatu

patu dalam kekompakan tak terkecuali pada FKPAI. Adapun factor

kesamaannya yaitu berbicara Ukhu>wah Isla>miyah dan subjek organisasi.

Sedangkan perbedaannya jika ia menjadikan Ukhu>wah Isla>miyah

sebagai alat untuk mewujudkan organisasi yang mandiri dan professional

lain halnya dengan si Peneliti yang berupaya mengorek Pola Komunikasi

Forum Pemuda Maccini Oto (FPM) dalam mewujudkan Ukhu>wah

Isla>miyah Pemuda.

3. Jurnal Suriati “Majelis Taklim: Strategi Dakwah Dalam Mempererat


Ukhu>wah Isla>miyah”11 Dalam penelitian ini ia mengemukakan bahwa

majelis taklim merupakan wadah yang fleksibel. Dan dakwah merupakan

kegiatan rutinnya. Dalam konteks dakwah ia menggunakan metode Tanya

jawab, ceramah dan diskusi. Adapun yang menjadi kesamaan dari jurnal ini

dan penelitian yang akan dilakukan si Peneliti yakni sama membahas

konsep Ukhu>wah Isla>miyah dan menggunakan wadah (Majelis Taklim).

Sedangkan yang menjadi pembeda yaitu dari segi subjek jika penelitian
Suriati berbicara Majelis Taklim maka si Peneliti berbicara Forum Pemuda

Maccini Oto (FPM), kemudian dia hendak mempererat sedang si Peneliti

mewujudkan dan penelitiannya hanya berfokus pada pola komunikasi

Forum Pemuda Maccini Oto (FPM) dari dalam mewujudkan Ukhu>wah

Isla>miyah pemuda.

4. Jurnal Bustanol Arifin “Strategi Komunikasi Dakwah Da’i Hidayatullah

dalam Membina Masyarakat Pedesaan di Kecamatan Cimenyan Kabupaten

11
Suriati, Majelis Taklim: Strategi Dakwah dalam Mempererat Ukhuwah Islamiyah,
Jurnal, Al-Misbah, Vol.9, No. 2, Juli-Desember, 2013, https://almishbahjurnal.com/index.php/al-
mishbah/article/view/28. (Dilihat Pada Tanggal 15 Juli 2021).
12

Bandung”12 dalam penelitian ini, beliau menggunakan metode penelitian

deskriptif dengan menjadikan da’i Hidayatullah Kabupaten Bandung yang

membina masyarakat pedesaan sebagai sumber utama dalam penelitian ini.

Jenis penelitian adalah kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa da’i

Hidayatullah berperan sebagai agen perubah dengan melakukan komunikasi

persuasif-informatif dalam menyadarkan dan membina masyarakat pedesaan

di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung.

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Adapun tujuan dan kegunaan dari hasil penelitian yang dimaksud ialah
sebagai berikut:

1. Tujuan Penelitian

Secara umum, penulisan karya tulis ilmiah merupakan salah satu syarat

dalam proses penyelesaian studi di perguruan tinggi. Dengan demikian, penulis

merasa berkewajiban secara formal terkait pada berbagai aturan-aturan di

perguruan tinggi tersebut. Namun, secara khusus penelitian ini bertujuan sebagai

berikut:
a. Untuk lebih menganalisis pola komunikasi Forum Pemuda Maccini Oto

(FPM) dalam Mewujudkan Ukhu>wah Isla>miyah Pemuda di Kecamatan

Pangkajene Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.

b. Untuk lebih menganalisis bentuk program yang dilakukan Forum Pemuda

Maccini Oto (FPM) dalam Mewujudkan Ukhu>wah Isla>miyah Pemuda di

Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.

c. Untuk lebih menganalisis respon masyarakat pada kegiatan yang dilakukan

Forum Pemuda Maccini Oto (FPM) dalam Mewujudkan Ukhu>wah

12
Bustanol Arifin, Strategi Komunikasi Dakwah Dai Hidayatullah dalam Membina
Masyarakat Pedesaan di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung, Jurnal, Communicates:
Jurnal Komunikasi, Vol. 2, No. 2, 2018
13

Isla>miyah Pemuda di Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkajene dan

Kepulauan.

2. Kegunaan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini ialah:

a. Kegunaan Penelitian dari Segi Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebagai referensi atau semacam

studi banding bagi mahasiswa atau pihak yang melakukan penelitian sejenis, serta

dapat dijadikan sebagai bahan bacaan, bahan referensi, kajian, serta bahan untuk

menambah wawasan bagi peneliti. Serta meningkatkan keterampilan (skill),


keperluan wawasan yang akan membentuk mentalitas mahasiswa sebagai bekal di

dunia kerja di masa depan.

b. Kegunaan Penelitian dari Segi Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dan menjadi bahan untuk

memberikan informasi tentang Pola Komunikasi Forum Pemuda Maccini Oto

(FPM) dalam Mewujudkan Ukhu>wah Isla>miyah Pemuda di Kecamatan

Pangkajene Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.

Anda mungkin juga menyukai