Anda di halaman 1dari 15

R.

Farid Dzulhikam_22080900001_UAS AIK |0


Ukhuwah Islamiyah, Wathaniyah & Basyariyah

MAKALAH AL ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN

UKHUWAH ISLAMIYAH, WATHANIYAH & BASYARIYAH

MAKALAH INI DIBUAT UNTUK MEMENUHI SYARAT UAS


MATA KULIAH AL ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN

Dosen Pembimbing :
Dr. Farihen, M.Ag

Oleh :
R. Farid Dzulhikam (22080900001)

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN


SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2023
R. Farid Dzulhikam_22080900001_UAS AIK |1
Ukhuwah Islamiyah, Wathaniyah & Basyariyah

UKHUWAH ISLAMIYAH, WATHANIYAH & BASYARIYAH

A. PENDAHULUAN
Islam adalah agama universal yang ajarannya ditujukan bagi umat manusia
secara keseluruhan, inti ajarannya selain memerintahkan penegakan keadilan dan
juga meletakan pilar-pilar perdamaian yang diiringi dengan himbauan kepada
umat manusia agar hidup dalam suasana persaudaraan dan toleransi tanpa
memandang perbedaan ras, suku, bangsa dan agama, karena manusia pada awalnya
berasal dari asal yang sama. Firman Allah dalam Q.S. An-Nisa’: 1
َ ً َ َ ْ َّ َ َ ْ ََ َ َ َّ ْ َّ ْ ْ ُ َ َ َ ْ َّ ُ ُ ََّ ْ ُ َّ ُ َّ َ ُّ َ ٰٓ
‫احد ٍة َّوخلق ِمن َها ز ْوج َها َو َبث ِمن ُهما ِرجالا ك ِث ْي ًرا‬ ِ ‫يايها الناس اتقوا ربكم ال ِذي خلقكم ِمن نف ٍس و‬
ُ َ َ َ َ ‫ْ َ َ َ َّ ه‬ ُ َّ ‫ه‬
ْ َ ‫اّٰلل الذ ْي تَ َسا َۤءل ْو َن بهٖ َوالا ْرحامۗ ان‬
‫اّٰلل كان عل ْيك ْم َر ِقي ًبا‬ َ ‫َّون َسا ًۤءۚ َوَّات ُقوا‬
ِ ِ ِ ِ
Artinya : Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakanmu
dari diri yang satu (Adam) dan Dia menciptakan darinya pasangannya (Hawa).
Dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang
banyak.143) Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling
meminta dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu
menjaga dan mengawasimu.
Islam merupakan ajaran yang diturunkan kepada manusia untuk dijadikan
dasar dan pedoman hidup di dunia. Ajaran ini diturunkan untuk dilaksanakan di
tengah-tengah kehidupan masyarakat agar umat Islam memiliki kualitas hidup
sebagai manusia, makhluk yang memiliki derajat yang mulia.1 Agama Islam berisi
ajaran yang menyangkut seluruh aspek kehidupan manusia, baik sebagai hamba
Allah, individu, anggota masyarakat maupun sebagai makhluk dunia.
Dalam suatu masyarakat terdiri atas kelompok-kelompok manusia yang saling
terkait oleh sistem-sistem, adat istiadat, ritus-ritus, serta hukum-hukum khas, dan
hidup bersama-sama.2
Salah satu ciri khas (masyarakat) Islam ialah bahwa para pengikut agama ini
tidak dicirikan dengan cap-cap seperti orang-orang semit, miskin, kaya, tertindas,
putih, hitam, Asia, Barat, Timur. Tak satu pun dari label-label semacam itu
dipandang sebagai penentu identitas sejati para pengikutnya. maka seluruh cap dan
nama lenyap, satu-satunya yang tertinggal ialah suatu hubungan antara manusia dan
Allah, “Islam” berarti penyerahan kepada Allah.3
Karena Islam berpokok pada ikatan-ikatan sosial atas dasar akidah serta
persaudaraan antara sesama kaum Mukmin, lepas dari perhitungan rasial, bahasa

1
Ali Anwar Yunus, Wawasan Islam (Bandung: Pustaka Setia, 2002), 29
2
Murtadha Muthahhari, Masyarakat dan Sejarah, ( Bandung: Mizan, 1992), 5
3
Ibid, 199
R. Farid Dzulhikam_22080900001_UAS AIK |2
Ukhuwah Islamiyah, Wathaniyah & Basyariyah

atau sejarah bangsa.4 Dalam Qs. Ali-Imran [3]: 103, Allah memberikan suatu
perintah yang sangat jelas untuk bersatu di atas dasar keimanan dan untuk berpegang
teguh pada tali Allah.
ُ ُُ َ َ ََّ َ َ ْ َ ُ ْ ُ ْ ُ َ َ ‫ه َ ْ ً َّ َ َ َ َّ ُ ْ َ ْ ُ ُ ْ ْ َ َ ه‬ َ َ ْ
‫اّٰلل عل ْيك ْم ِاذ كنت ْم اعدا ًۤء فالف َب ْين قل ْو ِبك ْم‬
ِ ‫اّٰلل ج ِميعا ولا تفرقواۖواذكروا ِنعمت‬ ِ ‫َواعت ِص ُم ْوا ِبح ْب ِل‬
ُ َّ َ ٰ ُ َ ‫ُ ه‬ َ ٰ َ َ ْ ْ ُ َ َ ْ َ َ َّ َ َ ْ ُ َ َ ٰ َ ْ ُ ْ ُ َ ً َ ْ َ
ْ‫اّٰلل لك ْم ا ٰيتهٖ ل َعلكم‬
ُ ‫ك ُي َبين‬ ‫ل‬
ِ ‫ذ‬‫ك‬ ۗ
‫ا‬ ‫ه‬ ‫ن‬‫م‬ ‫م‬‫ك‬‫ذ‬ ‫ق‬ ‫ن‬‫ا‬ ‫ف‬ ‫ار‬ ‫الن‬ ‫ن‬‫م‬ ٍ‫ة‬‫ر‬ ‫ف‬ ‫ح‬ ‫ا‬ ‫ف‬ ‫ش‬ ‫ى‬‫ل‬‫ع‬ ‫م‬ ‫ت‬ ‫ن‬‫ك‬‫و‬ ۚ‫ا‬ ‫ان‬‫و‬ ‫خ‬ ‫ا‬ ٖ‫ه‬ ‫ت‬ َ ‫َفا ْص َب ْح ُت ْم بن ْع‬
‫م‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ٖٓ ِ ِ ِ
َ ُ َ َ
‫ت ْهتد ْون‬

Berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, janganlah bercerai


berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan, lalu
Allah mempersatukan hatimu sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi
bersaudara. (Ingatlah pula ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah
menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.
Ukhuwwah menurut Nurkholis Madjid merupakan konsep yang relevan dan
konsepsi persaudaraan saat ini di mana Nurkholis mengkorelasikan keimanan
dengan rahmat Allah (al-Imanu bi rahmatillah) serta antara rahmat Allah dengan
jiwa persaudaraan (wa rahmatullah bi al-ukhuwwah). Menurutnya, kaum beriman
adalah (seharusnya) bersaudara. Persaudaraan itu adalah bentuk paling penting dari
ikatan cinta kasih (silaturrahim) atau ukhwah basyariyah antar sesama manusia,
sehingga segala permasalahan dan perbedaan tidak akan menjadi problem dan
menjadi kendala bagi kemanusiaan.5
Konsep inilah yang menurut paham penulis akan menjadi sumber perdamaian
jika dijadikan suatu landasan dalam pendidikan berukhuwah. Yaitu menjaga
hubungan baik dengan mengharap ridha Allah SWT yang senantiasa berbanding
lurus dengan keimanan kepada Allah dan menjaga hubungan antara sesama dengan
sebuah paham realitas pluralitas yang menjadi sunnatullah. Sehingga perdamaian
(shulhu) menjadi solusi yang dapat diambil oleh manusia dalam konflik atau
fenomena kekerasan yang tidak dibenarkan oleh Islam melalui landasan hadis dan
nilai-nilai universalitas (rahmatan lilalamin) yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

B. PEMBAHASAN
Pengertian Ukhuwah

Arti Saudara dalam Kamus besar bahasa Indonesia adalah orang yg seibu
seayah (atau hanya seibu atau seayah saja); adik atau kakak; orang yg bertalian
keluarga, sanak famili.6 Jadi Persaudaraan adalah sebuah ikatan atau sebuah

4
Ali Audah, Dari Khazanah Dunia Islam, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1999), 15
5
Nurcholish. Madjid, Masyrakat Religius, (Jakarta: Paramadina, 2000), h. 29
6
Kamus Besar Indonesia, tt
R. Farid Dzulhikam_22080900001_UAS AIK |3
Ukhuwah Islamiyah, Wathaniyah & Basyariyah

perpaduan dari dua orang ataupun lebih yang serupa dengan talian saudara.
Sesungguhnya kemajemukan masyarakat Indonesia dapat dilihat dari nilai-nilai
yang dianut yang sejak lama kita telah dipersatukan dengan nilai-nilai tersebut.
Keragaman yang terjadi sesungguhnya bukanlah sebuah permasalahan namun
menjadi penyangga masyarakat untuk bersatu menjadikan adanya persaudaraan. Di
dalam agama Islam, persaudaraan juga sering disebut sebagai ukhuwah.
Dalam bahasa Arab, ukhuwah berasal dari kata akha yang melahirkan beberapa
kata al-akh, akhu yang memiliki makna "memberi perhatian" dan kemudian
berkembang untuk merujuk kepada arti sahabat atau teman. Secara etimologi, kata
ukhuwah dapat diartikan sebagai persaudaraan. Persaudaraan yang dimaksud dalam
ukhuwah ini bukan hanya terbatas pada saudara yang masih ada hubungan darah,
tetapi saudara seiman yang tidak terbatas oleh suku, bangsa, dan lain sebagainya.
Hubungan tersebut melahirkan perasaan cinta, rindu, dan penghormatan
terhadap sesama dalam hal akidah Islam. Persudaraan akan mewujudkan rasa iman
dan taqwa. Melalui ikatan ini muncul hal positif seperti saling memaafkan, saling
menghargai, saling menghormati, dan timbul rasa kasih sayang terhadap saudaranya.
Islam mengenal konsep persaudaraan yang dikenal dengan ukhuwah. Secara
bahasa, ukhuwah berasal dari kata akha yang makna dasarnya berarti “memberi
perhatian”. Arti akha kemudian berkembang menjadi saudara atau kawan. Karena
adanya arti dasar "memperhatikan", maka ukhuwah dapat dimaknai sebagai konsep
yang mengajarkan bahwa setiap orang yang bersaudara mengharuskan ada perhatian
di antara mereka.
Seorang ulama dari Jawa Timur yang juga mantan Rais Aam PB Nahdlatul
Ulama, KH Ahmad Shiddiq, suatu ketika pernah menyitir konsep ukhuwah
(persaudaraan). Menurutnya, ada tiga macam ukhuwah, yaitu ukhuwah Islamiyah
(persaudaraan umat Islam), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan bangsa), dan
ukhuwah basyariyah (persaudaraan umat manusia). Ukhuwah basyariyah bisa juga
disebut ukhuwah insaniyah.7
Trilogi ukhuwah (tiga semangat persaudaraan) sangat penting diperteguh,
mengapa? Karena Indonesia merupakan negara kesatuan yang terdiri atas
kebinekaan, keragaman ras, suku, agama, warna kulit, keyakinan dan afiliasi politik,
terlebih di era informasi dan media sosial (mesdos) bila tidak dikelola dengan baik,
dapat mengakibatkan disintegrasi bahkan kehancuran bangsa dan negara.8 Maka dari
itu persaudaraan sesama umat Islam ini harus tercipta agar kehidupan ini menjadi
damai, aman, tentram, dan sejahtera.

1. Ukhuwah Islamiyah
Ukhuwah Islamiyah memiliki arti persaudaraan yang bersifat keilmuan
atau persaudaraan yang didasari oleh kesamaan agamanya yaitu agama Islam.

7
https://www.beritasatu.com/news/195510/3-konsep-persaudaraan, 9 Juli 2014 | 04:41 WIB
8
https://nu.or.id/opini/trilogi-ukhuwah-fondasi-pembangunan-indonesia-42oXD, 2 Februari 2017 | 01:30
R. Farid Dzulhikam_22080900001_UAS AIK |4
Ukhuwah Islamiyah, Wathaniyah & Basyariyah

Konsep ini memberikan pembelajaran jika setiap muslim yang ada di dunia ini
merupakan saudara bagi muslim lainnya. Seorang muslim harus menganggap
muslim lainnya sebagai saudaranya tanpa perlu memandang latar belakang
keturunan, kebangsaan atau pertimbangan-pertimbangan yang ada lainnya.
Selain itu, Ukhuwah Islamiyah juga bisa diartikan sebagai suatu ikatan
akidah yang bisa menyatukan hati semua umat Islam yang ada di dunia ini.
Meskipun ada perbedaan tanah tumpah darah yang saling berjauhan, bahasa dan
bangsa yang berbeda. Namun, karena hal itulah individu umat Islam senantiasa
terikat antara satu sama lainnya, sehingga membentuk suatu bangunan umat
yang begitu kokoh.9
Ukhuwwah islâmiyyah mengandung arti persaudaraan yang bersifat
keislaman atau persaudaraan antar sesama pemeluk Islam. Konsep ini
mengajarkan bahwa setiap muslim merupakan saudara bagi muslim lainnya.
Seorang muslim harus menganggap muslim lainnya sebagai saudaranya tanpa
memandang latar belakang keturunan, kebangsaan, atau pertimbangan-
pertimbangan lainnya.
Ukhuwah Islamiah adalah ikatan kejiwaan yang melahirkan perasaan
yang mendalam dengan kelembutan, cinta dan sikap hormat kepada setiap orang
yang sama-sama diikat dengan akidah Islamiah, iman dan takwa.10
Ukhuwah Islamiah merupakan suatu ikatan akidah yang dapat
menyatukan hati semua umat Islam, walaupun tanah tumpah darah mereka
berjauhan, bahasa dan bangsa mereka berbeda, sehingga setiap individu di umat
Islam senantiasa terikat antara satu sama lainnya, membentuk suatu bangunan
umat yang kokoh.11
Salah satu tampilan yang menjadi ciri khas muslim sejati yakni cintanya
kepada sesama saudara seiman. Sebuah cinta yang tidak ternoda oleh
kecenderungan-kecenderungan duniawi atau hasrat-hasrat yang tersembunyi. Ini
merupakan cinta persaudaraan sejati yang kemurniannya diturunkan dari cahaya
petunjuk Islam
Pada konsep ukhuwah Islamiyah, seseorang merasa saling bersaudara
satu sama lain karena sama-sama memeluk agama Islam. Umat Islam yang
dimaksudkan bisa berada di belahan dunia mana pun. Ukhuwah Islamiyah,
merupakan hubungan persaudaraan antar umat islam yang berlandaskan
keimanan guna menciptakan, menumbuhkan, dan menguatkan perasaan kasih
sayang, persaudaraan, rasa cinta, serta kekuatan islamiyah.
Merasa dan mengakui bahwa sesama muslim diseluruh belahan dunia
adalah saudara yang patut kita lindungi, kita perjuangkan hak mereka atas islam
jika berada pada negara yang sedang berperang serta mendoakan mereka untuk

9
https://www.gramedia.com/literasi/islamiyah-adalah, 2021
10
Abdullah Nashih Ulwan, Pendidikan Anak Menurut Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990), 5
11
Musthafa Al Qudhat, Prinsip Ukhuwah dalam Islam, terj. Fathur Suhardi, ”Mabda‟ul Ukhuwah fil
Islam” (Solo: Hazanah Ilmu, 1994), 14.
R. Farid Dzulhikam_22080900001_UAS AIK |5
Ukhuwah Islamiyah, Wathaniyah & Basyariyah

kebaikan. Inilah tahapan tahapan berharga dalam Ukhuwah islamiyah :


• Ta’awun ; yaitu rasa saling tolong menolong antar umat beragama karena
Allah.
• Ta’fahum ; Yaitu rasa saling memahami bahwa tidak ada satu manusiapun
yang bisa lolos dari kekurangan dan kesalahan.
• Ta’aruf ; Ta’aruf Menurut Islam yaitu rasa ingin mengenal orang lain
dengan maksud memperbanyak persaudaraan.
• Takaful ; yaitu saling bersatu dalam suka maupun duka serta bersama-sama
menyelesaikan segala permasalahan dengan rasa kasih sayang dan rasa
saling menghargai pendapat yang berbeda.

Hikmah Ukhuwah Islamiyah


a. Saling menghormati dan menghargai antar manusia.
b. Ikut serta dalam kegiatan gotong royong.
c. Menjenguk kerabat yang sakit.
d. Ikut mendonasikan sebagian harta, tenaga, maupun doanya bagi saudara
yang sedang kesulitan diluar negeri.
e. Mendamaikan saudara yang sedang berselisih., dsb
f. Menciptakan persatuan dan kesatuan.
g. Menumbuhkan sikap tenggang rasa dan toleransi.
h. Menjalankan perintah Allah SWT.
i. Mempererat hubungan silaturahmi.
j. Menjadikan Agama Islam semakin kuat, dsb

Manfaat Ukhuwah Islamiyah


a. Timbul sikap tolong menolong.
b. Tumbuh rasa saling memahami
c. Menimbulkan rasa tenggang rasa dantidak menzhalimi satu sama lain.
d. Terciptanya solidaritas yang kuat antara sesame muslim
e. Terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa
f. Terciptanya kerukunan hidup antara sesama warga masyarakat.

Dasar Hukum Ukhuwah Islamiyah


Ukhuwah didasarkan pada Al-Qur’an dan Hadist yakni :
QS. Al-Hujrat ayat 10
َ ْ ُ َ ْ ُ ْ ُ َّ َ َ َ ْ ُ َّ َ ْ ُ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ ُ ْ َ َ ٌ َ ْ َ ْ ُ ْ ً ْ َ َّ
‫ِإنما المؤ ِمنون ِإخوة فأص ِلحوا بين أخويكم واتقوا اّٰلل لعلكم ترحمون‬
“Sesungguhnya orang-orang Mukmin adalah bersaudara. Karena itu,
damaikanlah kedua saudara kalian, dan bertakwalah kalian kepada Allah
supaya kalian mendapatkan rahmat.” (QS al-Hujurat :10).
R. Farid Dzulhikam_22080900001_UAS AIK |6
Ukhuwah Islamiyah, Wathaniyah & Basyariyah

QS. Ali Imran Ayat 103


َ َ ََّ َ ً َ ْ َ ْ ُ ْ ُ ْ ْ ُ ْ َ َ َ ْ ُ ْ َ
َّ ‫بح ْبل اّٰلل َج ِم ْي ًعا َولا َت َف‬ َ ْ ُ َْ
‫اء فألف َب ْين‬ ُ ‫ـر‬
‫قوا َواذ كـ ُرو ِنع َمت اّٰلل عليكم ٍإذكنتم أعـد‬ ِ ِ ‫وا‬‫م‬ ‫تص‬
ِ ‫ع‬ ‫وا‬
ً ْ ْ ُ ْ ْ ََ ُ ُ ُ
‫وبك ْم فأص َبحت ْم ِب ِنع َم ِتهِ ِإخ َوانا‬ِ ‫قلـ‬
“Dan berpegang teguhlah kamu sekalian dengan tali Allaah dan janganlah kamu
sekalian berpecah belah, dan ingatlah nikmat Allah atas kamu semua ketika
kamu bermusuh-musuhan maka Dia (Allah) menjinakkan antara hati-hati kamu
maka kamu menjadi bersaudara.” (QS. Ali Imran :103).

HR. Bukhari dan Muslim


َ َ َ ْ َ َْ ُ َ
ُ َ َ َ ْ ُ ُ ْ ُ ََ ُ َ َّ َ َ ْ ْ َُ
‫َمثل ال ُمؤ ِم ِنين ِفى ت َو اد ِه ْم َو ت َراح ِم ِه ْم َو تعاط ِف ِه ْم َمثل الج َس ِد ِإذا اشتكى ِمنه عض ٌوتداعى له َسا ِئ ُر‬
ُْ َْ
‫الج َس ِد ِبا َّلس َه ِر َوا لحَّمى‬
“Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai, saling
mengasihi, dan saling menyayangi adalah bagaikan satu jasad, jika salah satu
anggotanya menderita sakit, maka seluruh jasad juga merasakan
(penderitaannya) dengan tidak bisa tidur dan merasa panas.” (HR. Bukhari dan
Muslim).

HR. Bukhari dan Muslim


َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ُ ُ َ ُ ْ َ ْ ُ َ ْ
‫اّٰلل ِفى حا ج ِتهِ َو َم ْن‬ُ ‫ان‬ ‫ال ُم ْس ِل ُم أخو ل ُم ْس ِل ِم ل َايظ ِل ُمه َولا ي ْس ِل ُمه َو َم ْن كان ِفى حا ج ِة أخيهِ ك‬
ُ َ َّ َ ً َ ْ ُ
ُ ‫من َس َت َر ُم ْسل ًما َس َت َر ُه ا‬
‫ّٰلل‬ ْ ‫كرب َي ْوم ْالق َي َامة َو‬َ ‫اّٰلل َع ْن ُه ك ْر َب ًت ِم ْن‬
ُ ‫ج‬ َ َ َ
‫فَّرج ع ْن ُم ْس ِل ٍم كربة فر‬
ِ ِ ِ ِ ِ
ْ
‫َي ْو َم ال ِق َي َامة‬
“Orang muslim adalah saudara muslim lainnya, ia tidak akan menganiayanya
dan tidak akan menyerahkannya (kepada musuh). Barang siapa ada didalam
keperluan saudarany amaka Allah ada didalam keperluannya. Barangsiapa
menghilangkan suatu kesukaran dari orang muslim, maka Allaah akan
menghilangkan satu kesukaran-kesukaran yang ada pada hari kiamat. Dan
barangsiapa yang menutupi (aib) seorang muslim, maka Allaah akan menutupu
(aibnya) pada hari kiamat.” (HR. Bukhari dan Muslim).

2. Ukhuwah Wathaniyah

Dalam konsep ukhuwah wathaniyah, seseorang merasa saling bersaudara


satu sama lain karena merupakan bagian dari bangsa yang satu, misalnya bangsa
Indonesia. Ukhuwah model ini tidak dibatasi oleh sekat-sekat primordial seperti
agama, suku, jenis kelamin, dan sebagainya.
Secara etimologis, wataniyah berasal dari kata wathan yang apabila
diartikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi tanah air, tempat kelahiran atau
R. Farid Dzulhikam_22080900001_UAS AIK |7
Ukhuwah Islamiyah, Wathaniyah & Basyariyah

kampung halaman. Sehingga, ukhuwah wataniyah dapat dimaknai sebagai


saudara sebangsa dan setanah air meski berbeda agama dan suku.
Wathan artinya tanah air, tempat kelahiran, tanah tumpah darah, atau
kampung halaman. Sehingga ukhuwah wathaniyah yakni saudara dalam arti
sebangsa walaupun tidak seagama atau satu suku, seperti yang tercantum
dalam Surat Al-Maidah : 48.

ُ ‫َ ه‬
ْ‫اّٰلل َم ْرج ُعكم‬ ٰ ْ َْ ُ َ ْ َ ْ ُ ٰٰ َ ْ
ُ ُ َ
َ ْ ْ
ٰ ً َ
َّ َّ ً َُّ ْ ُ َ َ َ َ ُ ‫َ َ ْ َ َ ه‬
ْ
ِ ‫احدة ول ِكن ِليبلوكم ِفي مآٖ اتىكم فاست ِبقوا الخيرتِۗ ِالى‬ ِ ‫ولو شاۤء اّٰلل لجعلكم امة و‬
ِ
َ ُ َْ َ ُْ ُ َ ُ ُ ََُ ً َ
‫ج ِم ْيعا فين ِبئك ْم ِبما كنت ْم ِف ْيهِ تخت ِلف ْون‬
Seandainya Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikanmu satu umat (saja).
Akan tetapi, Allah hendak mengujimu tentang karunia yang telah Dia
anugerahkan kepadamu. Maka, berlomba-lombalah dalam berbuat kebaikan.
Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu
apa yang selama ini kamu perselisihkan.

Dari ayat diatas dapat kita pahami bersama bahwa, manusia tidak memiliki
kehendak apalagi memaksa orang yang berbeda agama untuk mengikutinya.
Walaupun berbeda agama, tetapi karena mereka dalam naungan satu
masyarakat, sebangsa dan setanah air maka ukhuwah wathaniyah diantara
mereka harus tetap terjaga. Indikasi ukhuwah kebangsaan ini dapat pula dilihat
dalam ketetapan Piagam Madinah yang bertujuan ingin mewujudkan segenap
persatuan sesama warga masyarakat Madinah, yaitu persatuan dalam bentuk
persaudaraan segenap penduduk kota Madinah.12
Dalam konsep ukhuwah wathaniyah, seseorang merasa saling bersaudara
satu sama lain karena merupakan bagian dari bangsa yang satu, misalnya bangsa
Indonesia. Ukhuwah model ini tidak dibatasi oleh sekat-sekat primordial seperti
agama, suku, jenis kelamin, dan sebagainya. Demikian pentingnya tanah air
ini, dalam sebuah pepatah Arab juga dikatakan:
. ‫ ومن ليس له تاريخ ليس له ذاكرة‬,‫من ليس له أرض ليس له تاريخ‬

"Barang siapa tidak memiliki tanah air, ia tidak memiliki sejarah. Dan barang
siapa yang tidak memiliki sejarah, maka ia akan terlupakan.”

Dalam pepatah Arab yang lain juga dikatakan:

‫ يمكن في سنة أو سنتين‬,‫ لو ضاع منك الحبيب‬.‫ في سوق الذهب تلقاه‬,‫لو ضاع منك الذهب‬

. ‫ وينك تلقاه‬,‫ لكن لو ضاع منك الوطن‬.‫تنساه‬

12
J. Syutuhi Pulungan, Prinsip-Prinsip Pemerintahan Dalam Piagam Madinah, Ditinjau Dari Pandangan
Al-Qur‟an, Jakarta: Raja Grafindo, 1996, hal. 146.
R. Farid Dzulhikam_22080900001_UAS AIK |8
Ukhuwah Islamiyah, Wathaniyah & Basyariyah

“Jika engkau kehilangan emas, di pasar emas kan kau dapatkan gantinya.
Jika engkau kehilangan kekasih, mungkin setahun – dua tahun kau bisa
melupakannya. Namun jika engkau kehilangan tanah air, maka dari mana
kau kan temukan gantinya”.

Melalui ajaran dan pilar tadi, Islam mendorong para pengikutnya agar
bersikap aktif dalam upaya menjalin ukhwah dengan pengikut agama terutama
sesama muslim. Hal ini Allah menjelaskan lebih lanjut tentang persaudaraan
dalam Q.s Al-Hujarat : 10
َ ْ ُ َ ْ ُ ْ ُ َّ َ َ َ ‫ه‬ ُ َّ ُ َ َ َ ُ ْ َ َ ٌ ْ َ ُ ْ ْ َ َّ
ࣖ ‫ِانما ال ُمؤ ِمن ْون ِاخ َوة فاص ِلح ْوا َب ْين اخ َويْك ْم َواتقوا اّٰلل لعلكم ترحمون‬

“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah


kedua saudaramu (yang bertikai) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu
dirahmati.”

Selain itu, terdapat pula hadits dari sabda Rasulullah SAW mengenai
persaudaraan sesama umat manusia, yakni: “Orang mukmin itu akrab dan
bersatu. Tidak ada kebaikan pada orang yang tidak bersatu dan tidak akrab.”
(HR. Ahmad, Ath-Thabarani dan Al Hakim).

Ukhuwah wathaniyah yang telah dibangun dan dicontohkan oleh


Rasulullah Saw seyogyanya kita tanamkan dengan kuat-kuat di negara
Indonesia. Karena Islam Merupakan merupakan salah satu contoh agama yang
toleran. Toleran terhadap sesama muslim merupakan suatu kewajiban, karena di
samping sebagai tuntutan sosial juga merupakan wujud persaudaraan yang
terikat oleh tali akidah yang sama. Bahkan dalam hadits Nabi dijelaskan bahwa
seseorang tidak sempurna imannya jika tidak memiliki rasa kasih sayang dan
tenggang rasa terhadap saudaranya yang lain. Toleransi menurut Islam adalah
pengakuan adanya kebebasan setiap warga negara untuk memeluk suatu agama
yang menjadi keyakinannya dan kebebasan untuk menjalankan ibadahnya.
warga masyarakat lainnya, selagi hal tersebut menyangkut masalah
kemasyarakatan.13

Contoh Ukhuwah Wathaniyah

Ukhuwah Wathaniyah merupakan sebuah sikap yang sangat penting dalam


menjaga keharmonisan dan keutuhan antar bangsa. Namun, karena keegoisan
atau selalu benar membuat rasa persaudaraan tersebut semakin luntur. Inilah
yang mendasari dibutuhkan sebuah ringkasan tentang contoh Ukhuwah
Wathaniyah sebagai pengingat kembali.

13
Umi Hasanah, “Toleransi Dalam Kehidupan Sosial Beragama, “ dalam Jurnal Wahana Islamika: Jurnal
Studi Keislaman, Vol. 3 No. 1 Tahun 2017, hal. 79.
R. Farid Dzulhikam_22080900001_UAS AIK |9
Ukhuwah Islamiyah, Wathaniyah & Basyariyah

1. Menghindari Berselisih Paham


Mungkin yang paling sering terjadi dalam hubungan bermasyarakat adalah
berselisih paham mengenai satu atau dua persoalan. Tentu hal ini tidak
mencerminkan perbuatan Ukhuwah Wathaniyah yang mana seharusnya
sebelum berselisih pendapat individu terkait, dapat kiranya mendinginkan
pikiran. Tujuannya agar permasalahan dapat segera diselesaikan dengan
bijaksana.
2. Turut Serta dalam Kegiatan Masyarakat
Banyaknya rutinitas harian bukanlah alasan untuk tidak mengikuti kegiatan
yang dilaksanakan oleh perangkat desa. Justru dengan turut serta dalam
aktivitas yang diselenggarakan seperti gotong royong masing-masing
individu bisa saling kenal dan mengeratkan persaudaraan. Kegiatan ini pun
biasanya tidak mengganggu pekerjaan di tempat kerja karena diadakan pada
hari weekend.
3. Ikut Mengunjungi Saudara atau Tetangga yang Sedang Sakit
Selain turut serta dalam kegiatan yang diadakan aparatur desa, penerapan
contoh Ukhuwah Wathaniyah selanjutnya yaitu menengok saudara atau
tetangga sakit. Meskipun sedang dalam kesibukan pekerjaan sebaiknya
sempatkan walau hanya separuh waktu. Siapa tau dengan dijenguk orang
yang sedang sakit tersebut sedikit bisa mengurangi penderitaan.
4. Menghormati Perbedaan Agama
Seperti yang sudah diketahui bahwa Indonesia adalah rumah bagi
keragaman suku termasuk keyakinan. Sehingga tidak menutup kemungkinan
apabila tetangga di wilayah tempat tinggal ada yang berbeda agama. Untuk
mempererat persaudaraan alangkah baiknya saling menghargai satu sama
lain dengan tidak mengejek antar agama.
5. Saling Bantu Membantu Antar Tetangga
Roda kehidupan yang terus menerus bergerak dan berputar bisa membuat
seseorang berada diatas atau dibawah. Oleh karena itu apabila disekitar
lingkungan tinggal ada yang sedang membutuhkan bantuan, selagi bisa
jangan ragu untuk membantu. Namun perhatikan juga apakah orang tersebut
ingin dibantu atau tidak karena dikhawatirkan nanti malah berujung
menyinggung perasaan.
6. Turut dalam Melakukan Donasi
Memberikan sumbangan atau donasi tidak akan membuat harta pribadi
menjadi habis, malah bisa menambah yang kurang. Biasanya kegiatan
donasi ini dilakukan untuk meringankan beban orang yang membutuhkan.
Tidak mesti berbentuk uang, sumbangan dapat menggunakan media lain
seperti baju, makanan, keperluan mandi, dan lain sebagainya.
7. Membantu Pembangunan Musholla atau Masjid
Contoh Ukhuwah Wathaniyah berikutnya adalah ikut membantu
pembangunan musholla atau masjid yang berada di sekitar maupun wilayah
R. Farid Dzulhikam_22080900001_UAS AIK | 10
Ukhuwah Islamiyah, Wathaniyah & Basyariyah

luar tempat tinggal. Sama seperti bentuk donasi yang bukan hanya berupa
sejumlah dana, tenaga juga bisa sebagai alternatif dalam kegiatan
membangun masjid. Amalan ini tidak akan terhenti walaupun akhir dari
zaman sudah datang.
8. Menjaga Tali Persaudaraan
Dalam bermasyarakat terlebih yang dekat dengan tempat tinggal tentu
menjaga tali persaudaraan itu sangat penting. Mengapa demikian? Adanya
silaturahmi yang terus berjalan akan mempererat hubungan kekerabatan
antar sesama. Tidak hanya dengan membantu di kala susah, tetapi cukup
mengajak ngobrol positif saja sudah bisa menguatkan persaudaraan.
9. Menjadi Penengah yang Baik Saat Terjadi Perselisihan
Berbeda dengan poin pertama, disini individu yang bersangkutan menjadi
penengah bagi yang sedang dalam tahapan perselisihan. Namun harus
diingat jangan sampai salah mengambil langkah karena dikhawatirkan
bukan mendamaikan justru memperkeruh suasana. Ini artinya siapapun yang
ingin mendamaikan sebaiknya pahami dulu dengan benar masalah yang
dihadapi.
10. Menghormati Perbedaan Suku dan Budaya
Hampir mirip dengan poin keempat, disini individu yang tinggal dalam satu
lingkungan berbagai suku dan budaya alangkah baiknya tidak saling
memperolok. Ini dilakukan agar mengurangi perselisihan antar tetangga
kedepannya dan menambah kekerabatan yang semakin kuat. Selain itu,
adanya keragaman suku dan budaya dapat memperlengkap suasana tempat
tinggal.
Demikian contoh Ukhuwah Wathaniyah yang dapat diterapkan dalam kehidupan
bermasyarakat. Sebagai sesama manusia sudah sepatutnya saling mengingatkan
agar persaudaraan khususnya antar bangsa semakin erat. Bukan hanya itu saja,
kenyamanan lagi keamanan mudah-mudahan tidak sulit ditemui.

3. Ukhuwah Basyariyah

Hampir sama dengan ukhuwah wathaniyah, ukhuwah basyariyah juga


tidak dibatasi oleh baju luar dan sekat-sekat primordial seperti agama, suku, ras,
bahasa, jenis kelamin, dan sebagainya. Ukhuwah basyariyah merupakan level
ukhuwah yang tertinggi dan mengatasi dua ukhuwah lainnya: Islamiyah dan
wathaniyah. Artinya, setelah menapaki ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah
wathaniyah, sudah sepatutnya seseorang menggapai ukhuwah yang lebih tinggi,
lebih mendalam, dan lebih mendasar, yaitu ukhuwah basyariyah.
Dengan semangat ukhuwah basyariyah, seseorang melihat orang lain
terutama sebagai sesama manusia, bukan apa agamanya, sukunya, bangsanya,
golongannya, identitasnya, dan baju-baju luar lainnya. Kita mau menolong
seseorang yang membutuhkan pertolongan bukan karena dia seagama, sesuku,
R. Farid Dzulhikam_22080900001_UAS AIK | 11
Ukhuwah Islamiyah, Wathaniyah & Basyariyah

atau sebangsa dengan kita misalnya, melainkan karena memang dia seorang
manusia yang berada dalam kesulitan dan sudah seharusnya kita tolong, apa pun
agama dan sukunya.

Nurkholis Madjid mengkorelasikan keberadaan keimanan dengan rahmat


Allah serta antara rahmat Allah dengan jiwa persaudaraan. Menurutnya, kaum
beriman adalah (seharusnya) bersaudara. Persaudaraan itu adalah bentuk paling
penting dari ikatan cinta kasih (silaturrahim) atau ukhwah basyariyah antar
sesama manusia, sehingga segala permasalahan dan perbedaan tidak akan
menjadi prolem dan menjadi kendala bagi kemanusiaan.14
Oleh karena itu, penting kiranya lebih memperkuat lagi ukhuwah
basyariyah melalui sikap toleransi. Toleransi adalah sikap menghargai
pandangan yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri. Dalam
tradisi keagamaan Islam, istilah toleransi ini masih relatif baru dan difahami
secara berbeda.15
Dalam ukhuwah basyariyah, seseorang merasa menjadi bagian dari umat
manusia yang satu: jika seorang manusia “dilukai”, maka lukalah seluruh umat
manusia. Hal ini sesuai dengan firman Allah :
َ َ
َ ْ َ َ َّ َ ً َ ْ ْ ُ ْ ُ ْ ْ ُ ْ َ َ َ ْ ُ ْ َ
َّ ‫بح ْبل اّٰلل َج ِم ْي ًعا َولا َت َف‬
ُ ‫ـر‬ َ ْ ُ َْ
‫قوا َواذ كـ ُرو ِنع َمت اّٰلل عليكم ٍإذكنتم أعـداء فألف بين‬ ِ ِ ‫وا‬‫م‬ ‫تص‬
ِ ‫ع‬ ‫وا‬
َ
ً ْ ْ ُ ْ ْ َ ُ ُ ُ
‫وبك ْم فأص َبحت ْم ِب ِنع َم ِتهِ ِإخ َوانا‬ ِ ‫قلـ‬

“Dan berpegang teguhlah kamu sekalian dengan tali Allah dan janganlah kamu
sekalian berpecah belah, dan ingatlah nikmat Allah atas kamu semua ketika
kamu bermusuh-musuhan maka Dia (Allah) menjinakkan antara hati-hati
kamu maka kamu menjadi bersaudara.” (QS. Ali Imran : 3)

َ َ َ َ ََّ َ َ ْ
َ ْ
َ َ َْ ْ َ ْ َ ً ْ َ َ َ َ َ ُ ََّ َ ََٰٓ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ َٰ ْ َ ْ
ٰ
‫ِمن أج ِل ذ ِلك كتبنا على ب ِن ٖٓى ِإسر ِءيل أن ۥه من قتل نفسًۢا ِبغي ِر نف ٍس أو فس ٍاد ِفى ٱلأر ِض فكأنما قتل‬
َ َ َ َ
ً‫يعاۚ َو َل َق ْد َجا َٖٓء ْت ُه ْم ُر ُس ُل َنا بٱ ْل َبي َٰنت ُثَّم إَّن كثيرا‬
ً َ َ َّ َ ْ َ َّ َ َ َ َ ْ ْ َ َ ً َ َ َّ
‫ٱلناس ج ِميعا ومن أحياها فكأنمآٖ أحيا ٱلناس ج ِم‬
ِ ِ ِ ِ ِ
َ ُ ْ َ َ ْ َ َٰ َ ْ ْ
‫ِمن ُهم َبعد ذ ِلك ِفى ٱلأ ْر ِض ل ُمس ِرفون‬

“Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa:
barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu
(membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi,
maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa
yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah

14
Nurcholish. Madjid, Masyrakat Religius, Jakarta: Paramadina, 2000, h. 29
15
Hendar Riyadi, Melampaui Pluralisme Etika Al-Qur‟an Tentang Keragaman Agama, Jakarta :
Rmbooks & Psap, 2007, cet I, hal. 180.
R. Farid Dzulhikam_22080900001_UAS AIK | 12
Ukhuwah Islamiyah, Wathaniyah & Basyariyah

memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang


kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan
yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh
melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.” (Al-Maidah : 32)

Betapa sangat indah, kuat, dan mendalamnya pesan yang disampaikan ayat
Alquran di atas. Dengan semangat ukhuwah basyariyah/insaniyah, marilah kita
tebarkan semangat “bersaudara” antar sesama manusia untuk mewujudkan
kehidupan yang semakin baik, indah, adil, dan maslahah.

Hadis Nabi yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim mengatakan :


َ ََ ُ َ َ َ َ
َ َ
‫اّٰلل عل ْيهِ َو َسل َم – ع ِن النبي‬
َ ُ ْ َ ُ
‫اّٰلل عنه – خ ِاد ِم َر ُس ْو ِل اّٰللِ صلى‬ ‫ك َر ِض َي‬ ‫ل‬ ‫ا‬‫م‬َ ‫َع ْن أبي َح ْم َز َة أنَس ْبن‬
ٍ ِ ِ ٍ ِ
ِِ
َ ُ َ َ ُ ُ َ ُ ْ ََ َ َ َ
َ ُ ُ َ َ
‫البخ ِار ُي‬
َْ
‫ي ُب ِلنف ِسهِ ” رواه‬
ُ َ ْ َ َ ُ ‫َص َلى‬
ِ‫ي َب ِلأ ِخ ْيهِ ما ح‬ ِ‫ ” لا ُيؤمِ ن أحدك ْم حتى ح‬:‫اّٰلل عليهِ َو َسل َم قال‬

‫َو ُم ْس ِل ٌم‬
“Dari Abu Hamzah Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, pembantu
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan
iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai
dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Upaya-upaya kita dalam menjaga ukhuwah insaniyah ini merupakan
wujud antisipasi tindakan-tindakan yang berpotensi merusak harmoni sosial
sebagai sesama manusia yang beragama dan memiliki jiwa sosial. Perasaan
patriotisme terhadap negara kita sebagai mahasiswa tentunya harus terus
tertanam dalam diri. Jiwa patriotisme kita akan baik jika ukhuwah insaniyah kita
juga baik.
Dalam melakukan interaksi di tengah masyarakat, setiap diri manusia dari
mana pun latar belakangnya, budaya, adat istiadat, bangsa dan agama selalu
mengharapkan agar terjalin hubungan yang baik dan saling menguntungkan.
Baik secara alamiah maupun batin. Manusia dalam kehidupan di dunia terdiri
dari berbagai ras, bangsa, suku, adat istiadat, dan berbagai kelompok diharapkan
agar saling mengenal dan saling memahami. Dengan demikian, maka akan
terwujud kedamaian dunia dan persaudaraan sesama umat manusia.
Persaudaraan yang diikat oleh jiwa kemanusiaan, maksudnya kita sebagai
manusia harus dapat memposisikan atau memandang orang lain dengan penuh
rasa kasih sayang, selalu melihat kebaikannya bukan kejelekannya. Persaudaraan
dan persahabatan antar kalangan mayoritas dan minoritas dalam kehidupan
sosial dapat dibentuk berdasarkan kemanusiaan demi terwujudnya ketertiban
R. Farid Dzulhikam_22080900001_UAS AIK | 13
Ukhuwah Islamiyah, Wathaniyah & Basyariyah

sosial bersama. Dengan demikian dari sisi kemanusiaan, akan terciptanya


masyarakat yang saling menghargai, memiliki jiwa toleransi tinggi, dan lebih
mudah untuk menjalin relasi serta menambah teman.

Dalam menjalin ukhuwah insaniyah banyak manfaat yang didapatkan baik


itu untuk diri sendiri maupun orang lain. Adapun manfaat yang dapat kita ambil
dari ukhuwah Insaniyah yaitu :
1. Timbul sikap tolong menolong.
2. Tumbuh rasa saling memahami
3. Menimbulkan rasa tenggang rasa dan tidak mendzolimi satu sama lain.
4. Terciptanya solidaritas yang kuat antara sesame muslim
5. Terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa
6. Terciptanya kerukunan hidup antara sesama warga masyarakat.

C. KESIMPULAN

Kemajemukan masyarakat Indonesia dapat dilihat dari nilai-nilai yang dianut


yang sejak lama kita telah dipersatukan dengan nilai-nilai tersebut. Keragaman yang
terjadi sesungguhnya bukanlah sebuah permasalahan namun menjadi penyangga
masyarakat untuk bersatu menjadikan adanya persaudaraan. Di dalam agama Islam,
persaudaraan juga sering disebut sebagai ukhuwah.
Dalam bahasa Arab, ukhuwah berasal dari kata akha yang melahirkan
beberapa kata al-akh, akhu yang memiliki makna "memberi perhatian" dan
kemudian berkembang untuk merujuk kepada arti sahabat atau teman.
Secara etimologi, kata ukhuwah dapat diartikan sebagai persaudaraan.
Persaudaraan yang dimaksud dalam ukhuwah ini bukan hanya terbatas pada saudara
yang masih ada hubungan darah, tetapi saudara seiman yang tidak terbatas oleh
suku, bangsa, dan lain sebagainya.
Hubungan tersebut melahirkan perasaan cinta, rindu, dan penghormatan
terhadap sesama dalam hal akidah Islam. Persudaraan akan mewujudkan rasa iman
dan taqwa. Melalui ikatan ini muncul hal positif seperti saling memaafkan, saling
menghargai, saling menghormati, dan timbul rasa kasih sayang terhadap saudaranya.
Persaudaraan ini merupakan konsekwensi dari keberadaan keimanansesorang.
Karena ini merupakan hak orang muslim terhadap muslim yang lain demi mendapat
rahmat Allah, rahmat Allah disini bisa berarti perdamaian dan kedamaian
lingkungan dan terlebih dari itu adalah kedamainan batin. Menjalin persaudaraan
sesama muslim sangat penting artinya, karena dengan ikatan persaudaraan akan
diperoleh persatuan. Dengan adanya persatuan dapat diraih kekuatan. Jika persatuan
dan kekuatan telah dimiliki oleh umat Islam maka segala apa yang menjadi hajat
hidup kaum muslimin Insya Allah dapat diwujudkan.
Untuk membangun dan menguatkan ukhuwah adalah dengan mengedepankan
akhlak dalam hidup bermasyarakat. Sebagai mana hadits Nabi “Dan pergaulilah
R. Farid Dzulhikam_22080900001_UAS AIK | 14
Ukhuwah Islamiyah, Wathaniyah & Basyariyah

manusia (bermasyarakatlah) dengan akhlak yang baik”. (HR. Turmidzi) Rasulullah


sudah banyak memberikan teladan dalam hidup. Termasuk hidup dalam perbedaan.
Dengan menjunjung tinggi akhlak yang mulia, berarti kita sedang berusaha
menghindari konflik sekecil mungkin. Karena dengan akhlak yang baik akan
menyelesaikan masalah tanpa menambah masalah. Salah satu contoh akhlak mulia
itu adalah memiliki sifat rendah hati.
Dengan sifat rendah hati, seseorang akan dihormati, disegani, disenangi oleh
orang lain dan memiliki banyak teman. Karena orang yang rendah hati akan ringan
untuk saling bertegur sapa, saling menghargai dan menghormati, dan saling tolong
menolong tanpa membeda-bedakan.
Namun sebaliknya, jika seseorang memiliki sifat tinggi hati, jangankan
kepada orang yang berbeda, kepada orang yang memiliki kesamaan saja, ia akan
merasa lebih tinggi, lebih baik, lebih mulia, dan orang lain lebih rendah dari
padanya. Orang seperti ini akan sulit mencari kawan. Baginya, semua adalah lawan.
Dan selamanya lawan tidak boleh unggul melebihi dirinya. Semoga kita dijauhkan
dari sifat tinggi hati. Wallahu a’lam.

D. DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Nashih Ulwan, Pendidikan Anak Menurut Islam, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1990), 5
Ali Anwar Yunus, Wawasan Islam (Bandung: Pustaka Setia, 2002), 29
Ali Audah, Dari Khazanah Dunia Islam, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1999), 15
Hendar Riyadi, Melampaui Pluralisme Etika Al-Qur‟an Tentang Keragaman
Agama, Jakarta : Rmbooks & Psap, 2007, cet I, hal. 180.
https://www.beritasatu.com/news/195510/3-konsep-persaudaraan, 9 Juli 2014 |
04:41 WIB
https://nu.or.id/opini/trilogi-ukhuwah-fondasi-pembangunan-indonesia-42oXD, 2
Februari 2017 | 01:30
https://www.gramedia.com/literasi/islamiyah-adalah, 2021
J. Syutuhi Pulungan, Prinsip-Prinsip Pemerintahan Dalam Piagam Madinah,
Ditinjau Dari Pandangan Al-Qur‟an, Jakarta: Raja Grafindo, 1996, hal. 146.
Kamus Besar Indonesia, tt
Murtadha Muthahhari, Masyarakat dan Sejarah, ( Bandung: Mizan, 1992), 5
______, Masyarakat dan Sejarah, 199
Nurcholish. Madjid, Masyrakat Religius, (Jakarta: Paramadina, 2000), h. 29
Musthafa Al Qudhat, Prinsip Ukhuwah dalam Islam, terj. Fathur Suhardi,
”Mabda‟ul Ukhuwah fil Islam” (Solo: Hazanah Ilmu, 1994), 14.
Nurcholish. Madjid, Masyrakat Religius, Jakarta: Paramadina, 2000, h. 29Umi
Hasanah, “Toleransi Dalam Kehidupan Sosial Beragama, “ dalam Jurnal
Wahana Islamika: Jurnal Studi Keislaman, Vol. 3 No. 1 Tahun 2017, hal. 79.

Anda mungkin juga menyukai