SYARIAT ISLAM
Oleh :
(NPM 8820121047)
Syukur alhamdulillah atas segala limpah dan karunia Allah SWT atas segala
rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Pendidikan
Agama Islam yang berjudul “Syariat Islam”.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Dosen Pengampu Bapak Muhammad Akhrom, S.Pd.I.,
M.Pd. yang telah memberikan tugas terhadap penulis, sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta
masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Penulis berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTARi
DAFTAR ISIii
BAB I PENDAHULUAN1
1.1 Latar Belakang1
1.2 Rumusan Masalah2
1.3 Tujuan Penulis2
BAB II POKOK-POKOK AJARAN ISLAM3
2.1 Aqidah3
2.2 Syariah7
2.3 Akhlak10
BAB III PENUTUP14
3.1 kesimpulan14
3.2 Saran14
DAFTAR PUSTAKA15
2
BAB I
PENDAHULUAN
1
syariat terdapat dalam firman Allah dan sabda rasul-Nya. Agar segala ketentuan
(hukum) yang terkandung dalam syariat bisa diamalkan oleh manusia maka
manusia harus bisa memahami segala ketentuan yang dikehendaki oleh Allah
SWT yang terdapat dalam syariat tersebut.
Selain karena syariat islam melengkapi hukum di dunia, syariat islam juga
memenuhi persyaratan untuk melindungi manusia atau bisa disebut HAM.
Syariat islam pun tidak hanya meliputi hukum-hukum di dunia tetapi banyak hal
di dunia ini seperti ekonomi, pembelajaran, pernikahan dan kehidupan.
Adapun Ajaran Islam yang merupakan ajaran sempurna 3 hal pokok yaitu
Aqidah, Syariah dan Akhlak. Artinya seluruh ajaran Islam bermuara pada tiga hal
ini. Aqidah, syariah dan akhlak pada dasarnya merupakan satu kesatuan dalam
ajaran islam. Ketiga unsur tersebut dapat dibedakan tetapi tidak bisa dipisahkan,
karena ketiga unsur tersebut merupakan pondasi atau kerangka dasar dari Agama
Islam.
Oleh sebab itu, dalam makalah kali ini akan membahas tentang ketiga
pokok syariat islam tersebut yaitu Aqidah, Syariah, dan Akhlak. Dengan
mempelajari ketiga pokok ini, semoga Allah memberikan kita petunjuk agar
selamat di dunia dan di akhirat.
2
BAB II
POKOK-POKOK AJARAN ISLAM
Pokok-pokok ajaran Islam terdiri dari tiga macam, diantaranya sebagai berikut:
2.1 Aqidah
1. Pengertian Aqidah
Pengertian Aqidah Secara Bahasa (bahasa Arab) aqidah berasal dari kata
ْ yang berarti ikatan, at-tautsiiqu (ُ )التَّوْ ثِ ْيقyang berarti kepercayaan
al-'aqdu (ُ)ال َع ْقد
atau keyakinan yang kuat, al-ihkaamu ()اِإل حْ َكا ُم ْ yang artinya mengokohkan
(menetapkan), dan ar-rabthu biquw-wah ( )ال َّر ْبطُ بِقُ َّو ٍةyang berarti mengikat dengan
kuat, at-tamaasuk(pengokohan) dan al-itsbaatu(penetapan). Di antaranya juga
mempunyai arti al-yaqiin(keyakinan) dan al-jazmu(penetapan). "Al-‘Aqdu"
(ikatan) lawan kata dari al-hallu(penguraian, pelepasan). Dan kata tersebut
diambil dari kata kerja: " ‘Aqadahu" "Ya'qiduhu" (mengikatnya), " ‘Aqdan"
(ikatan sumpah), dan " ‘Uqdatun Nikah. Allah ta’ala berfirman :
س ِط َ سا ِكينَ ِمنْ َأ ْو َ ش َر ِة َم َ َؤاخ ُذ ُكم بِ َما َعقَّدتُّ ُم اَأل ْي َمانَ فَ َكفَّا َرتُهُ ِإ ْط َعا ُم َع
ِ َُؤاخ ُذ ُك ُم هّللا ُ بِاللَّ ْغ ِو فِي َأ ْي َمانِ ُك ْم َولَـ ِكن ي
ِ ُالَ ي
صيَا ُم ثَالَثَ ِة َأيَّ ٍام َذلِ َك َكفَّا َرةُ َأ ْي َمانِ ُك ْم ِإ َذا َحلَ ْفتُ ْم
ِ َس َوتُ ُه ْم َأ ْو ت َْح ِري ُر َرقَبَ ٍة فَ َمن لَّ ْم يَ ِج ْد ف
ْ َما تُ ْط ِع ُمونَ َأ ْهلِي ُك ْم َأ ْو ِك
ْ َاحفَظُو ْا َأ ْي َمانَ ُك ْم َك َذلِ َك يُبَيِّنُ هّللا ُ لَ ُك ْم آيَاتِ ِه لَ َعلَّ ُك ْم ت
َش ُكرُون ْ َو
Artinya :
“ Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak
dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan
sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah
3
memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu
berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau
memerdekakan seorang budak. Barangsiapa tidak sanggup melakukan yang
demikian, maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah
kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). Dan
jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu
hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya)” (Al-Maa-idah : 89).
secara teknis aqidah berarti iman, kepercayaan dan keyakinan. Dan tumbuhnya
kepercayaan tentunya di dalam hati, sehingga yang dimaksud aqidah adalah
kepercayaan yang menghujam atau tersimpul di dalam hati.
Adapun aqidah menurut para ahli seperti berikut :Aqidah atau keyakinan
adalah suatu nilai yang paling asasi dan prinsipil bagi manusia, sama halnya
dengan nilai dirinya sendiri, bahkan melebihinya. Syekh Hasan Al-Bannah
menyatakan aqidah sebagai sesuatu yang seharusnya hati membenarkannya
sehingga menjadi ketenangan jiwa, yang menjadikan kepercayaan bersih dari
kebimbangan dan keragu-raguan. Maka, aqidah yang benar merupakan landasan
(asas) bagi tegak agama (din) dan diterimanya suatu amal. Allah SWT berfirman:
صالِحًا َّواَل يُ ْش ِر ْك َ اح ۚ ٌد فَ َم ْن َكانَ يَرْ جُوْ ا لِقَ ۤا َء َرب ِّٖه فَ ْليَ ْع َملْ َع َماًل َّ َقُلْ اِنَّ َمٓا اَن َ۠ا بَ َش ٌر ِّم ْثلُ ُك ْم يُوْ ٰ ٓحى اِل
ِ ي اَنَّ َمٓا اِ ٰلهُ ُك ْم اِ ٰلهٌ َّو
ࣖبِ ِعبَا َد ِة َرب ٖ ِّٓه اَ َحدًا
Arab-Latin: qul innamâ ana basyarum mitslukum yûḫâ ilayya annamâ ilâhukum
ilâhuw wâḫid, fa mang kâna yarjû liqâ'a rabbihî falya‘mal ‘amalan shâliḫaw wa lâ
yusyrik bi‘ibâdati rabbihî aḫadâ
Artinya: “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu yang
diwahyukan kepadaku bahwa Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa.” Siapa
yang mengharapkan pertemuan dengan Tuhannya hendaklah melakukan amal
saleh dan tidak menjadikan apa dan siapa pun sebagai sekutu dalam beribadah
kepada Tuhannya” (Q.S. al-Kahfi: 110)
4
Arab-Latin: Wa laqad ụḥiya ilaika wa ilallażīna ming qablik, la`in asyrakta
layaḥbaṭanna 'amaluka wa latakụnanna minal-khāsirīn
Artinya: “Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada nabi- nabi
sebelummu, bahwa jika engkau betul-betul melakukan kesyirikan, maka sungguh
amalmu akan hancur, dan kamu benar-benar akan termasuk orang-orang yang
merugi.” (Q.S. az-Zumar: 65)
Aspek akidah bisa disebut sebagai keimanan atau kepercayaan. Akidah harus
bersumber dari Al-Quran yang merupakan kalam Allah, baru kemudian hadits
Rasulullah. Dalam keimanan tak boleh bercampur dengan ragu atau prasangka,
untuk itu akidah hanya bertempat dan diakui oleh hati. Iman menempati posisi
utama dalam ajaran Islam, lantaran merupakan perkara yang mendasari kehidupan
umat Islam. Terdapat enam asas yang melandasinya, dan dikenal sebagai rukun
iman. Iman kepada allah swt, kepada malaikat, kitab-kitab allah swt, para rosul,
hari kiamat, dan qada-qadar.
a) Untuk mengikhlaskan niat dan ibadah hanya kepada Allah. Karena Allah
adalah Pencipta yang tidak ada sekutu bagi-Nya, maka tujuan dari ibadah haruslah
diperuntukkan hanya kepada-Nya .
b) Membebaskan akal dan pikiran dari kegelisahan yang timbul dari lemahnya
akidah. Karena orang yang lemah akidahnya, adakalanya kosong hatinya dan
adakalanya terjerumus pada berbagai kesesatan dan khurafat.
c) Ketenangan jiwa dan pikiran tidak cemas. Karena akidah ini akan memperkuat
hubungan antara orang mukmin dengan Allah, sehingga ia menjadi orang yang
tegar menghadapi segala persoalan dan sabar dalam menyikapi berbagai cobaan.
5
⮚ Tanpa aqidah yang benar, seseorang akan terbenam dalam keraguan dan
⮚ Tanpa aqidah yang lurus, seseorang akan mudah dipengaruhi dan dibuat
Oleh karena itu, akidah sangat dibutuhkan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Beberapa implementasi aqidah dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat dari
beberapa sisi, antara lain:
6
antara lain dengan saling menghargai satu sama lain sehingga tercipta suatu
masyarakat yang tentram dan harmonis.
2.2 Syariah
1. Pengertian Syariah
Syariah Secara bahasa, syariah artinya jalan lurus menuju mata air digambarkan
sebagi sumber kehidupan. Syariah berarti jalan lurus menuju sumber kehidupan
yang sebenarnya. Sumber hidup manusia sebenarnya adalah Allah. Untuk menuju
Allah Ta’ala, harus menggunakan jalan yang dibuat oleh Allah tersebut (syariah).
Syariah ini menjadi jalan lurus yang harus di tempuh seorang muslim. Tidak ada
jalan lain bagi orang muslim kecuali menggunakan syariah Islam Allah Swt.
Berfirman dalam QS. Al-Jaatsiyah [45]: 18;
7
dengan alam semesta, dan dengan makhluk ciptaan lainnya. Syariah islam adalah
penjelmaan konkret kehendak Allah ditengah manusia hidup bermasyarakat.
Syariah merupakan prinsip yang tercantum dalam Al-Qur’an dan prinsip
Al-Qur’an itu sendiri. Agar prinsip tersebut dapat diwujudkan dengan baik, tentu
memerlukan contoh. Dalam hal ini, dibutuhkan contoh-contoh dari Nabi. Melalui
perilaku dan ucapan Nabi tersebut, manusia dapat memahami apa yang menjadi
kehendak Allah SWT itu. Oleh karena itu, Nabi dan rasul patut dicontoh dalam
melaksanakan syariah.
2. Tujuan Syariah
Tujuan atau fungsi Syariah hukum-hukum Allah jauh lebih efektif untuk
mencegah segala bentuk kejahatan yang merajalela. Disamping itu, bukan hanya
mencegah kejahatan melainkan mengarahkan pada kebaikan. Berikut ini beberapa
tujuan syariah, yaitu :
3. Implementasi Syariah
Syariah wajib diterapkan sebagai konsekuensi dari iman kepada allah berupa
ketundukan paada aturan-nya dan juga sebagai pedoman dalam berkehidupan.
8
Implementasi syariah dapat membawa seseorang ke kehidupan yang lebih baik
dan bermanfaat. Dengan adanya syariah, manusia akan lebih taat dan beriman,
karena mengikuti aturan agama islam dengan baik dan benar. Manusia juga lebih
dapat mengontrol emosi dan nafsunya. Impementasi syariah kedalam kehidupan
secara menyeluruh dapat membawa kepada kehidupan yang lebih baik.
Implementasi syariah dapat dilakukan secara juziyyah dan kaffah.
9
individu yang teguh imannya, contohnya seperti dakwah. Implementasi syariah
oleh negara bisa dilakukan secara juziyyah dan kaffah.
2.3 Akhlak
1. Pengertian Akhlak
10
Menurut Imam Al-Ghazali, akhlak merupakan salah satu sifat yang tertanam
dalam jiwa manusia yang dapat menimbulkan suatu perbuatan yang mudah
dilakukan tanpa adanya pertimbangan pemikiran lagi. Sementara itu, Muslim
Nurdin mengatakan bahwa akhlak adalah sebuah sistem nilai yang mengatur
tindakan manusia yang ada di muka bumi.
Adapun pengertian akhlak menurut Muslim Nurdin dibagi menjadi dua
sudut pandang, yaitu Suluq Azzahriah dan Bataniah. Suluq azzhariah merupakan
suatu cara pandang yang memperlihatkan hal-hal yang tampak di dalam diri
seperti tutur kata, tingkah laku dan watak. Sementara itu menurut sudut pandang
Bataniah, akhlak adalah ilmu yang membahas berbagai masalah yang dihadapi
manusia terkait dengan hal-hal yang bersifat kewajiban.
2. Tujuan Akhlak
Tujuan akhlak adalah untuk membentuk manusia yang memiliki sifat-sifat
terpuji yang mencerminkan sifat-sifat Allah SWT. Manusia yang berakhlak baik
akan mendapatkan ridha Allah, rahmat-Nya, dan surga-Nya. Selain itu, akhlak
juga bertujuan untuk menjaga hubungan baik antara manusia dengan sesamanya,
dengan alam semesta, dan dengan dirinya sendiri. Manfaat berakhlak: Membawa
kedamaian dan ketenangan jiwa, Meningkatkan kesehatan fisik dan mental,
Meningkatkan kepercayaan diri dan kredibilitas, Meningkatkan produktivitas dan
kreativitas, Meningkatkan kerjasama dan solidaritas, Meningkatkan kesejahteraan
dan kemajuan. Menurut Islam, macam akhlak ada dua yaitu akhlakul karimah
(akhlak terpuji) dan akhlakul mazmumah (akhlak tercela). Adapun defenisinya
sebagai berikut:
1. Akhlakul Karimah
Akhlakul Karimah atau disebut dengan akhlak yang terpuji merupakan salah
satu golongan macam akhlak yang harus dimiliki setiap umat muslim. Adapun
contoh macam akhlak tersebut diantarannya sikap rela berkorban, jujur, sopan,
santun, tawakal, adil, sabar dan lain sebagainya. Sebagai umat muslim sudah
seharusnya kita selalu menjaga akhlakuk karimah dalam menjalani kehidupan
sehari-hari.
2. Akhlakul Mazmumah
11
Akhlak Mazmumah atau akhlak tercela merupakan salah satu tindakan
buruk yang harus dihindari setiap manusia. Hal ini harus dijauhi karena akhlakul
mazmumah dapat mendatangkan mudharat bagi diri sendiri maupun orang lain.
Contoh dari macam akhlak akhlakul mazmumah yaitu sombong, iri, dengki,
takabur, aniaya, ghibah dan lain sebagainya. Sebagai orang muslim sudah
seharusnya kita menghindari akhlakuk mazmumah atau akhlak tercela.
3. Implementasi Akhlak
1. Akhlak Terhadap Allah Swt.
Akhlak yang baik kepada Allah berucap dan bertingkah laku yang terpuji
terhadap Allah Swt. baik melalui ibadah langsung kepada Allah, seperti salat,
puasa dan sebagainya, maupun melalui perilaku-perilaku tertentu yang
mencerminkan hubungan atau komunikasi dengan Allah di luar ibadah itu.
Berikut ini beberapa akhlak terhadap Allah Swt :Beriman, yaitu meyakini
wujud dan keesaan Allah serta meyakini semua yang difirmankan- Nya. Taat,
yaitu patuh kepada segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.Ikhlas,
yaitu melaksanakan perintah Allah dengan pasrah tanpa mengharapkan sesuatu,
kecuali keridaan Allah. Khusyu’, yaitu bersatunya pikiran dengan perasaan batin
dalam perbuatan yang sedang dikerjakannya atau melaksanakan perintah dengan
sungguh-sungguh. Tawakkal, yaitu mempercayakan diri kepada Allah dalam
melaksanakan suatu rencana serta memohon hanya kepadaNya segala
perlindunganNya
2. Akhlak Terhadap Rasulullah SAW
Rasulullah adalah manusia yang paling mulia akhlaknya. Beliau sangat
dermawan paling dermawan di antara manusia. Beliau sangat menghindari
perbuatan dosa, sangat sabar, berbicara sangat fasih dan jelas, beliau sangat
pemberi, beliau juga jujur dan amanah, sangat tawadu, tidak sombong, tepat janji,
penyayang, lembut, suka memaafkan, dan lapang dada.
2. Akhlak Terhadap Diri Sendiri
Islam mengajarkan agar manusia menjaga diri meliputi jasmani dan rohani.
Organ tubuh kita harus dipelihara dengan memberikan konsumsi makanan yang
halal dan baik. Apabila kita memakan makanan yang tidak halal dan tidak baik,
12
berarti kita telah merusak diri sendiri. Akal kita juga perlu dipelihara dan dijaga
agar tertutup oleh pikiran kotor. Jiwa harus disucikan agar menjadi orang yang
beruntung. Memang berat untuk mengenakan busana Muslimat yang baik dan
sesuai ajaran Islam.
3. Akhlak Terhadap Keluarga
Akhlak terhadap keluarga meliputi ayah, ibu, anak, dan keturunannya. Kita
harus berbuat baik kepada anggota keluarga terutama orang tua. Ibu yang telah
mengandung kita dalam keadaan lemah, menyusui dan mengasuh kita
memberikan kasih sayang yang tiada tara. Ketika kita lapar, tangan ibu yang
menyuapi, ketika kita haus, tangan ibu yang memberi minuman.
.4. Akhlak Terhadap Masyarakat
Akhlak terhadap masyarakat antara lain Memuliakan tamu, Menghormati
nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat, Saling menolong dalam
melakukan kebajikan dan takwa, Menganjurkan anggota masyarakat berbuat baik
dan mencegah perbuatan jahat, Memberi makan anak yatim serta fakir miskin,
Bermusyawarah dalam segala urusan kepentingan bersama, Menunaikan amanah
yang telah diberikan oleh masyarakat kepada kita, Menepati janji, Dan lain lain.
Seorang muslim sangat dianjurkan untuk berbuat baik terhadap tetangganya.
Orang yang selalu berbuat baik terhadap tetangganya berarti dia telah
menjalankan perintah rasulullah. Sebagaimana sabdanya: (HR. Bukhari) Artinya :
Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah memuliakan
tetangganya
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Syariat Islam mengatur tata kehidupan manusia seutuhnya dan masyarakat
seluruhnya yang bertujuan mewujudkan kemaslahatan hidup, kehidupan dan
penghidupan untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin dunia dan akhirat.
Syariat juga artinya ketentuan yang ditetapkan oleh Allah SWT yang dijelaskan
oleh rasul-Nya, tentang pengaturan semua aspek kehidupan manusia, dalam
mencapai kehidupan manusia yang baik, di dunia dan di akhirat kelak. Hubungan
antara aqidah, syariah dan akhlak bila dianalogikan adalah seperti uang logam.
Syari‟ah adalah uang logam itu sendiri yang memiliki dua sisi penunjang yaitu
aqidah dan syariah. Uang logam tidak akan berguna tanpa kedua sisinya,
begitupun dengan perbuatan manusia. Segala perbuatan (syari‟ah) akan bermakna
bila dibarengi dengan tujuan yang jelas (aqidah) dan berdampak positif bagi
manusia lain (akhlak).
3.2 Saran
Sebagai umat islam, kita harus mengetahui pokok-pokok ajaran islam yang ada di
syariat islam yaitu aqidah, syariah dan akhlak. maka dari itu, dengan mempelajari
dan membaca makalah ini semoga bermanfaat dan menambah
wawasan bagi pembaca.
14
DAFTAR PUSTAKA
Ilham. 2021. Aspek-Aspek Pokok Dalam Ajaran Islam. Persyarikatan
Muhammadiyah. Diakses pada tanggal 20 Maret 2024, dari
https://muhammadiyah.or.id/2021/11/aspek-aspek-pokok-dalam-ajaran-islam/
Maulana Muhammad Ali. 2016. Buku Islamologi: Panduan lengkap memahami sumber ajaran islam
dan syariat islam. Diakses dari
https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=cba4CwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP2&dq=info:8bjKw
ap8LZYJ:scholar.google.com/&ots=tn4O87iEVr&sig=7Hv2t_svNfeVTZ_SJWdqFqmMq7E&redir_es
c=y#v=onepage&q&f=false
Agus Syukur. 2020. Akhlak Terpuji dan implementasinya di
masyarakat. Misyikay Al-Anwar Jurnal Kajian Islam dan Masyarakat.
Dari https://jurnal.umj.ac.id/index.php/MaA16/article/view/8718/5121
Dedi Wahyudi. 2017. Pengantar akidah, akhlak dan pembelajarannya. Lintang
Rasi Aksara Books. Dari
https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=iUI9DwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1
&dq=info:LdcypgQPsJ0J:scholar.google.com/&ots=kgwBItL6S1&sig=9OXoaC4x
Rxp4uwFrH9rolI7NwVk&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false
15