Anda di halaman 1dari 16

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

AQIDAH ISLAM
KELOMPOK 6
 
NAMA (NPM) :
AFLAHA MARISA (1915012009)
FAHRURROZI (1915012017)
AULIA KIRANA ARUNDAYA (1915012027)
 
NAMA DOSEN PEMBIMBING :
MUHISHOM, M. Pd. I
 
S1 ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019/2020

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kerangka memiliki beberapa arti, di antaranya adalah garis
besar dan rancangan. Kerangka dasar berarti garis besar atau rancangan yang sifatnya mendasar.
Dengan demikian, kerangka dasar ajaran Islam maksudnya adalah garis besar atau rancangan ajaran
Islam yang sifatnya mendasar, atau yang mendasari semua nilai dan konsep yang ada dalam ajaran
Islam. Kerangka dasar ajaran Islam sangat terkait erat dengan tujuan ajaran Islam. Secara umum tujuan
pengajaran Islam atau Pendidikan Agama Islam (PAI), khususnya di perguruan tinggi adalah membina
mahasiswa agar mampu memahami, menghayati, meyakini, dan mengamalkan ajaran Islam sehingga
menjadi insan Muslim yang beriman, bertakwa kepada Allah Swt dan berakhlak mulia.
Berdasarkan fondasi dari enam rukun iman tersebut, maka keterikatan setiap muslim kepada Islam adalah:

• Meyakini bahwa Islam adalah agama yang terakhir, mengandung syariat yang menyempurnakan syariat-syariat
yang diturunkan Allah sebelumnya. Seperti sebagaimana Allah berfirman:
“Tidaklah Muhammad seorang bapak (bagi) salah seorang laki-laki di antara kamu, melainkan dia  itu utusan Allah
dan penutup para nabi”

• Meyakini bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar disisi Allah SWT, karena Islam adalah agama yang
dianut oleh para Nabi sejak Nabi Adam as sampai Nabi Muhammad. Islam datang dengan membawa kebenaran
yang bersifat absolut guna menjadi pedoman hidup dan kehidupan manusia selarasnya dengan fitrahnya. Allah
berfirman dalam surah Ali-Imran ayat 19:

“Sesungguhnya agama di sisi Allah hanyalah Islam”

• Meyakini Islam adalah agama yang universal dan berlaku untuk semua manusia, serta mampu menjawab segala
persoalan yang muncul dalam segala lapisan masyarakat dan sesuai dengan tuntutan budaya manusia sepanjang
zaman. Sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam surah As-Saba, ayat 28:
“Dan tiadalah kami utus kamu (Muhammad) melainkan untuk semua manusia sebagai berita gembira dan
peringatan. Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”
Jibril lalu bertanya tentang islam yang dijawab dengan rukun Islam yang lima, yaitu:
• Bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya
• Mendirikan shalat
• Menunaikan zakat
• Melaksanakan puasa di bulan Ramadhan
• Haji ke Baitullah bagi yang mampu.

Kemudian Jibril bertanya tentang konsep ihsan yang dijawab dengan rukun ihsan, yaitu menyembah
(beribadah) kepada Allah seolah-olah melihat-Nya, dan jika tidak bisa melihat Allah, harus diyakini
bahwa Dia selalu melihatnya. Berdasarkan hadis di atas, dapat dipahami bahwa rukun atau kerangka
dasar ajaran Islam itu ada tiga, yaitu iman, islam, dan ihsan.
AQIDAH ISLAM
Nilai suatu ilmu itu ditentukan oleh kandungan ilmu tersebut. Semakin besar dan
bermanfaat nilainya semakin penting untuk dipelajarinya. Ilmu yang paling
penting adalah ilmu yang mengenakan kita kepada Allah SWT, Sang Pencipta.
Sehingga orang yang tidak kenal Allah SWT disebut kafir meskipun dia Profesor
Doktor, pada hakekatnya dia bodoh.

Begitu pentingnya Aqidah ini sehingga Nabi Muhammad, penutup para Nabi dan
Rasul membimbing umatnya selama 13 tahun ketika berada di Mekkah karena
aqidah adalah landasan semua tindakan. Dia dalam tubuh manusia seperti
kepalanya. Maka apabila suatu umat sudah rusak, bagian yang harus
direhabilitisi adalah kepalanya lebih dahulu. Disinilah pentingnya aqidah ini.
Apalagi ini menyangkut kebahagiaan dan keberhasilan dunia dan akhirat. Dialah
kunci menuju surga.
PENGERTIAN AQIDAH

Pengertian aqidah dalam bahasa arab berasal dari kata al-‘aqdu yang berarti
ikatan, at-tautsiiqu yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat,
al-‘ihkaamu yang artinya mengokohkan, dan ar-rabthu buqw-wah yang berarti
mengikat yang kuat.

Pengertian aqidah secara istilah adalah iman teguh dan pasti, yang tidak ada
keraguan sedikitpun bagi orang yang menyakitinya.

Pengertian aqidah dalam syara’ yaitu iman kepada allah, para malaikat-nya, para
raulnya, dan hari akhir serta pada qada dan qadar.
Menurut M Hasbi Ash Shiddiqi mengatakan aqidah menurut ketentuan bahasa
(bahasa arab) ialah sesuatu yang dipegang teguh dan terhunjam kuat di dalam
lubuk jiwa dan tak dapat beralih dari padanya. 

Aqidah menurut Syaikh Mahmoud Syaltout adalah segi teoritis yang dituntut
pertama-tama dan terdahulu dari segala sesuatu untuk dipercayai dengan suatu
keimanan yang tidak boleh dicampuri oleh syakwasangka dan tidak dipengaruhi
oleh keragu-raguan. 

Syekh Hasan Al-Bannah menyatakan aqidah sebagai sesuatu yang seharusnya


hati membenarkannya sehingga menjadi ketenangan jiwa, yang menjadikan
kepercayaan bersih dari kebimbangan dan keragu-raguan. 
Menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang
dapat diterima secara umum oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan fitrah.
Kebenaran itu dipatrikan oleh manusia di dalam hati serta diyakini keshahihan
dan keberadaannya secara pasti dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan
dengan kebenaran itu.

Menurut Abdullah Azzam, aqidah adalah iman dengan semua rukun-rukunnya


yang enam.Berarti menurut pengertian ini iman, yaitu keyakinan atau
kepercayaan akan adanya Allah SWT, Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya,
Nabi-nabi-Nya, hari kebangkitan dan Qadha dan Qadar-Nya.
RUANG LINGKUP AQIDAH

Kajian aqidah menyangkut keyakinan umat Islam atau iman. Karena itulah,
secara formal ajaran dasar tersebut terangkum dalam rukun iman. Oleh sebab
itusebagian para ulama dalam pembahasan atau kajian aqidah, mereka
mengikuti sistematika rukun iman,yaitu iman kepada Allah, iman kepada
malaikat, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada Nabi dan rasul Allah,
iman kepada hari akhir, dan iman kepada qadha dan qadar Allah swt.
Sementara Ulama dalam kajiannya tentang aqidah islam menggunakan
sistematika sebagai berikut.
• Ilahiyat, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan ilah (Tuhan, Allah), seperti wujud Allah, nama-nama dan sifat-sifat
Allah,perbuatan-perbuatan (af’al) Allah dan sebagainya.
• Nubuwat, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan nabi dan Rasul, termasuk pembicaraan mengenai kitab-kitab Allah,
mukjizat, karamat dan sebagainya.
• Ruhaniyat, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan alam metafisik seperyi Malaikat, Jin, Iblis, Setan, Roh dan lain
sebaginya.
• Sam’iyat, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa
diketahui lewat sama’, yaitu dalil naqli berupa al-qur’an dan as-sunnah,
seperti alam barzakh, akhirat, azab kubur, tanda-tanda kiamat, surga, neraka
dan sebaginya.
DALIL – DALIL AQIDAH ISLAM
َ ‫اع هَّللا‬
َ ‫سول َ َف َقدْ َأ َط‬ َّ ‫َمنْ ُيطِ ِع‬
ُ ‫الر‬
“barangsiapa yang taat kepada rasul maka sungguh dia telah taat kepada Allah.”
(QS.An-nisaa:80)

َ‫سول َ َل َع َّل ُك ْم ُت ْر َح ُمون‬ َّ ‫َوَأطِ ي ُعوا‬


ُ ‫الر‬
“Taatlah kalian kepada rasul semoga kalian dirahmati.”
(QS.An-Nuur:56)

‫سول َ َفِإنْ َت َولَّ ْوا َفِإ َّن َما َع َل ْي ِه َما ُح ِّمل َ َو َعلَ ْي ُك ْم َما ُح ِّم ْل ُت ْم َوِإنْ ُتطِ ي ُعوهُ َت ْه َتدُوا َو َما َعلَى‬ َّ ‫قُلْ َأطِ ي ُعوا هَّللا َ َوَأطِ ي ُعوا‬
ُ ‫الر‬
ُ‫ول ِإاَّل ا ْل َباَل ُغ ا ْل ُم ِبين‬
ِ ‫س‬ُ ‫الر‬َّ
“Katakanlah: “Taat kepada Allah dan taatlah kepada rasul; dan jika kamu
berpaling Maka Sesungguhnya kewajiban Rasul itu adalah apa yang dibebankan
kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang
dibebankan kepadamu. dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat
petunjuk. dan tidak lain kewajiban Rasul itu melainkan menyampaikan (amanat
Allah) dengan terang”.
(QS.An-Nuur:54)
ُّ ‫سول َ َفِإنْ َت َولَّ ْوا َفِإنَّ هَّللا َ اَل ُيح‬
َ‫ِب ا ْل َكاف ِِرين‬ َّ ‫قُلْ َأطِ ي ُعوا هَّللا َ َو‬
ُ ‫الر‬
“Katakanlah: “Ta’atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, Maka
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir”.
(QS.Ali Imran:32)

‫قُلْ ِإنْ ُك ْن ُت ْم ُت ِح ُّبونَ هَّللا َ َفا َّتبِ ُعونِي ُي ْحبِ ْب ُك ُم هَّللا ُ َو َي ْغف ِْر لَ ُك ْم ُذ ُنو َب ُك ْم َوهَّللا ُ َغفُو ٌر َرحِي ٌم‬
“Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya
Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.”
(QS.Ali Imran:31)

َ‫سو ِل ِه ال َّنبِ ِّي اُأْل ِّم ِّي الَّذِي ُيْؤ مِنُ بِاهَّلل ِ َو َكلِ َماتِ ِه َوا َّتبِ ُعوهُ لَ َعلَّ ُك ْم َت ْه َتدُون‬
ُ ‫َفآ ِم ُنوا بِاهَّلل ِ َو َر‬
“Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, nabi yang ummi yang
beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya dan ikutilah Dia, supaya
kamu mendapat petunjuk”.
(QS.Al-A’raf:158)
AQIDAH YANG BENAR DALAM ISLAM
Aqidah yang benar dan lurus serta terjamin dari kontaminasi adalah aqidah yang
diajarkan oleh Rasulullah SAW dan dijalankan oleh para shahabatnya. Aqidah ini tidak
terlalu rumit serta tidak terjebak dengan perdebatan masalah teologis yang
membingungkan. Aqidah ini bisa dicerna dengan mudah oleh para ilmuwan, filosof, dan
rakyat kebanyakan.

Aqidah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah aqidah yang diperuntukkan untuk
semua kalangan dan tidak kurang kekuatan ilmiyahnya dari pecahan-pecahannya yang
sering terjebak beradu argumen dengan aliran teologi barat yang cenderung asik
bermain di wilayah logika semata.

Satu lagi keistimewaaan aqidah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah aqidah ini
mampu menanamkan jiwa dan ruh serta kekuatan luar biasa ke dalam hati para
penganutnya, sehingga mampu mengubah kehidupan miskin dan terbelakang menjadi
peradaban besar dunia yang eksis bukan hanya pada masalah ukhrawi tetapi juga
masalah duniawi.
MANFAAT AQIDAH BAGI UMAT ISLAM
Adapun manfaat mempelajari aqidah islam diantaranya sebagai berikut.
1. Memperoleh petunjuk hidup yang benar.

2. Selamat dari pengaruh kepercayaan yang akan membawa kerusakan.

3. Memperoleh ketenangan hidup yang hakiki karena ada hubungan batin dengan sang pencipta.
4. Tidak mudah terpengaruh dengan dunia yang sifatnya sebentar yang kekal adalah akhirat.

5. Mendapat jaminan surga jika akidahnya tak tercampur dengan syirik dan selamat dari kekalnya
neraka.
6. Membebaskan dirinya dari ubudiyah/ penghambaan kepada selain Allah, baik bentuknya
kekuasaan, harta, pimpinan maupun lainnya.

7. Membentuk pribadi yang seimbang yaitu selalu kepada Allah baik dalam keadaan suka maupun
duka.

8. Dia merasa aman dari berbagai macam rasa takut dan cemas. Takut kepada kurang rizki, terhadap
jiwa, harta, keluarga, jin dan seluruh manusia termasuk takut mati. Sehingga dia penuh tawakkal
kepada Allah (outer focus of control).

9. Aqidah memberikan kekuatan kepada jiwa , sekokoh gunung. Dia hanya berharap kepada Allah
dan ridho terhadap segala ketentuan Allah.
DAFTAR PUSTAKA
 
Ilyas, Yunahar. 2000. Kuliah Aqidah. Yogyakarta : LPPI. Hlm 6.
 
Ilyas, Yunahar. 2011. Kuliah Aqidah Islam. Yogyakarta : Heppy el Rais. Hlm 8.
 
Naufal, Murtadho. 2017. Konsep Pendidikan Aqidah Perspektif Syaikh Shalih Fauzan Al-Fauzan.
Lampung : Brama Sari.
 
Abdul Karim, Pangulu. 2017. Fungsi Aqidah dan Sebab-Sebab Penyimpangan dalam Aqidah. Jurnal
Tarbiyah. Volume 07 Nomor 01. Hlm 33 dan 41.
 
Rohman, Roli Abdur. 2008. Menjaga Aqidah dan Akhlaq 1. Jakarta : Erlangga.
 
Jawas, Yazid bin Abdul Qadir. 2011. Syarah Aqidah Ahlus Sunah wal Jama’ah. Jakarta : Pustaka Imam
Asy Syafi’i.
 
Daudy, Ahmad. 1997. Kuliah Aqidah Islam. Jakata : Bulan Bintang.
 
https://id.wikipedia.org/wiki/Akidah_Islam.22Januari2020.09.03
TERIMA KASIH

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts

Anda mungkin juga menyukai