Disusun Oleh ;
M. Alam (2010631020191)
M. Ihsan (2010631020190)
Setiawan (2010631020206)
Penulis sangat bersyukur karena dapat merampugkan makalah yang menjadi tugas
dalam mata pelajaran Agama Islam dengan judul “Implementasi Islam, Iman dan
Ihsan”. Selain itu, penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai
pihak yang sudah membantu sampai makalah ini dapat terselesaikan.
Akhir kata, penyusun sangat memahami apabila makalah ini tentu jauh dari kata
sempurna, maka dari itu kami butuh kritik dan sarannya yang bertujuan untuk
memperbaiki karya-karya kami selanjutnya di waktu yang akan datang.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB 1................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Batasan Masalah.......................................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.4 Tujuan......................................................................................................................2
1.5 Manfaat....................................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN...............................................................................................................4
2.1 Iman.......................................................................................................................4
2.2 Islam.......................................................................................................................7
2.3 Ihsan.....................................................................................................................10
2.4 Perbedaan Antara Iman, Islam, dan Ihsan............................................................11
2.5 Keutamaan Iman, Islam, Dan Ihsan Bagi Manusia...............................................11
BAB III..........................................................................................................................13
PENUTUP.......................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan............................................................................................................13
3.2 Saran......................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam ayat al-quran Tuhan (allah) telah menjelaskan kepda kita bahwa
agama yang paling baik disisi-Nya adalah agama islam,dalam surat Al-imran ayat
19 Telah di jelaskan,Allah Subhnallah Wa Ta’ala berfirman :
1
Ada tiga pilar penting agama islam yang manusia harus diketehui :
Agar pemaparan materi ini dapat dilakukan lebih focus, sempurna dan
mendalam maka penulis memandang permasalahan materi yang diangkat perlu
dibatasi variabelnya. Oleh sebab itu, penulis hanya membatsi materi hanya
berkaitan dengan “Sumber Nilai Ajaran Islam (Al-Qur’an dan Hadits).
Berdasarkan Batasan masalah yang telah penulis pilih maka dapat dirumuskan
permasalahan penelitian ini sebagai berikut :
1.4 Tujuan
2
1.5 Manfaat
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Iman
a) Pengertian Iman
Definisi dari iman secara etimologi berasal dari bahasa arab amana-yukminu-
imanan yang artinya percaya. Sedangkan secara terminologi menurut jumhur
ulama’ iman adalah at-tasdiqu bil qolbi,al-qoulu bil lisan,wa al a’malu bil arkaan
artinya membenarkan atau dalam hati,mengucapkan atau mengikrarkan dengan
lisan,mengamalkan dengan perbuatan.[1]
4
Allah Subhanallahu ta’ala berfirman :
َب َو َي ْزدَ اد َ وا ٱ ْل ِك ٰ َت ۟ ار ِإاَّل َم ٰ ٓلَِئ َك ۭ ًة ۙ َو َما َج َع ْل َنا عِ دَّ َت ُه ْم ِإاَّل فِ ْت َن ۭ ًة لِّلَّذِينَ َك َف ُر
۟ وا لِ َي ْس َت ْيقِنَ ٱلَّذِينَ ُأو ُت َ ص ٰ َح
ِ ب ٱل َّن ْ َو َما َج َع ْل َنٓا َأ
َض َوٱ ْل ٰ َكفِ ُرون ِ ُب َوٱ ْل ُمْؤ ِم ُن ونَ ۙ َولِ َيقُ ول َ ٱلَّذِينَ فِى قُل
ٌ ۭ وب ِهم َّم َر َ وا ٱ ْل ِك ٰ َت
۟ اب ٱلَّذِينَ ُأو ُت َ ٱلَّذِينَ َءا َم ُن ٓو ۟ا ِإي ٰ َم ۭ ًنا ۙ َواَل َي ْر َت
شٓا ُء ۚ َو َما َي ْعلَ ُم ُج ُنودَ َر ِّب َك ِإاَّل ه َُو ۚ َو َما ه َِى ِإاَّل َ شٓا ُء َو َي ْهدِى َمن َي َ َم َاذٓا َأ َرادَ ٱهَّلل ُ بِ ٰ َه َذا َم َثاًۭل ۚ َك ٰ َذلِ َك ُيضِ ل ُّ ٱهَّلل ُ َمن َي
َ ذ ِْك َر ٰى لِ ْل َب
ش ِر
Artinya : “Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari
malaikat; dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk
jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al Kitab
menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya
orang-orang yang diberi Al-Kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu
dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang
kafir (mengatakan): "Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai
suatu perumpamaan?" Demikianlah Allah menyesatkan orang-orang yang
dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan
Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia.” ( QS.AL-Mudatsir : 31 )
5
“Mengamalkan dengan perbuatan” maksudnya adalah sesuatu yang di yakininya
dalam hati dan yang di ikrarkannya dengan lisan di implementasikan dengan
perbuatan sebagai bukti bahwa dirinya benar-benar beriman kepada allah.
Mengamalkannya dengan ibadah-ibadah yang di perintahkan allah kepadanya dan
menjauhi larangan-larangan-Nya.
ٌُأ ْولَِئ َك ُه ُم ا ْل ُمْؤ ِم ُن ْونَ َحقاً لَ ُه ْم دَ َر َج اة عِ ْن ِد َر ِّب ِه ْم َو َم ْعفِ َرة, الص اَل َة َو ِم َّما َر َز ْق َنا ُه ْم ُي ْنفِقُ ْو َِن
َّ َاَلَّ ِد ْينَ ُيقِ ْي ُم ْون
َّو ِر ْزقً َك ِر ْي ٌِم
Ulama’ terdahulu yang biasa di kenal saat ini dengan sebutan Ulama’ salaf
menggolongkan amal termasuk dalam kategori pengertian Iman.Oleh sabab itu
Ulama’ salaf menganggap dan meyakini bahwa iman dapat bertambah dan
berkurang atas sesuatu yang di lakukannya.
Dalam masalah bertambah dan berkurangnya iman dapat di ketahui dari segi
amal perbuatan meskipun hanya terkadang sedikit salah menilainya,kita dapat
mengetahui bertambahnya iman bila seseorang mengerjakan hal-hal yang baik
atau menjauhi perbuatan yang buruk, dan sebaiknya apabila seseorang melakukan
perbuatan yang menentang syari’at atau perbuatan yang dilarang oleh allah maka
imannya telah meredup dan berkurang.
Rukun-rukun iman
6
Ada 6 rukun iman yang harus tertanam dan yang kita imani dalam hati. Enam
rukun tersebut adalah yang paling utama dan menjadi inti dari cabang-cabang
iman dan hukumnya wajib kita imani, sebagaimana yang telah di sebutkan dalam
Sabda rasulullah di atas. Adapun enam rukun tersebut ialah :
2.2 Islam
a) Pengertian islam
7
3) Bertujuan: keridhaan Allah, rahmat bagi segenap alam, kebahagiaan di dunia
dan akhirat.
4) Pada garis besarnya terdiri atas akidah, syariatm dan akhlak.
5) Bersumberkan Kitab Suci Al-Quran yang merupakan kodifikasi wahyu Allah
SWT sebagai penyempurna wahyu-wahyu sebelumnya yang ditafsirkan oleh
Sunnah Rasulullah Saw. Wallahu a'lam.
Orang-orang yang telah islam atau orang yang telah memeluk agama islam di
sebut muslim. Orang-orang yang telah memeluk agama islam berarti dia telah
memasrahkan dirinya kepada allah dan melaksanakan perintah-Nya dan
menjauhi larangan-Nya[5]. Dan orang tersebut telah terbebani hukum (mukallaf)
[6].
Nama “Islam” bagi agama ini diberikan oleh Allah Subhanallahu ta’ala
sendiri. Dia juga menyatakan hanya Islam agama yang diridhai-Nya dan siapa
yang memeluk agama selain Islam kehidupannya akan merugi di akhirat nanti.
Islam juga dinyatakan telah sempurna sebagai ajaran-Nya yang merupakan
rahmat dan karunia-Nya bagi umat manusia, sehingga mereka tidak memerlukan
lagi ajaran-ajaran selain Islam.Ini membuktikan bahwa islam adalah agama yang
peling benar, dan hal ini telah di jelaskan dalam Al-qur’an surat Al-imran ayat 19.
ََو َمنْ َّي ْب َت ِغ غِ ْير اِإل ْسلَ ِم ِد ْي َنا َفلَنْ ي ْق َبل ِم ْن ُه َوه َُو فِي اَأْلخ َِرة مِنَ ا ْل َخسِ ِر ْين
Artinya : “Dan siapa saja yang memeluk agama selain islam, tidak akan di
terima (oleh Allah) dan dia termasuk orang-orang yang merugi di akhirat nanti.”
(QS. Al-imran : 85)
8
Di tambah lagi dalam surat lain Allah subhanallahu ta’ala berfirman :
ال َيو َم َأ ْك َم ْلتُ لَ ُك ْم ِد ْي َن ُك ْم َوَأ ْت َم ْمتُ َعلَ ْي ُك ْم ن ِْع َمتِى َو َرضِ ْيتُ لَ ُك ْم آِإل ْسلَ ِم ِد ْي َنا
Artinya : “Pada hari ini Aku telah sempurnakan agamamu (islam) dan Aku
telah limpahkan nikmat-Ku kepada mu dan Aku ridha islam sebagai agamamu.”
(QS. 5:3)
Bahkan menurut Al-Quran, semua agama yang diturunkan kepada para Nabi
dan Rasul sebelum Muhammad pun pada hakikatnya adalah agama Islam dan
pemeluknya disebut Muslim (Q.S. 2:136), (Q.S. 10:72) dan banyak lagi ayat-ayat
lainnya. Bahkan, Hawariyun, yakni sebutan bagi pengikut Nabi Isa a.s., menyebut
diri mereka Muslim (Q.S. 3:52).
b) Rukun-rukun islam
1) Mungucapkan Syahadat
2) Mendirikan Sholat
Mendirikan sholat adalah salah satu bentuk cara berhubungan vertikal secara
langsug dari seorang hamba kepada Allah subhanallahu Ta’ala.
3) Menunaikan Zakat
Menunaikan zakat adalah salah satu perintah Allah kepada hambanya untuk
membagi hartanya kepada orang-orang yang tidak mampu. Sehingga rasa
kepedulian antara sesama manusia terwujud. Kesolidaritasan da saling tolong
menolong akan semakin kuat ikatannya.
4) Melaksanakan Puasa
9
Puasa adalah salah satu perintah tuhan yang sebagia besar manusia mampu
melaksanakannya. Rasa lapar dan haus, menahan hawa nafsu adalah bentuk
kepedulian atau kesetaraan semua manusia. Puasa mengajarkan kita bagaiman
rasannya lapar dan haus, agar kita peduli kepada manusia yang kelaparan dan
tidak mampu.
5) Menunaikan Haji
Haji adalah perintah Allah yang dimana keharusan pelaksananya adalah bagi
orang-orang yang mampu saja untuk menunaikannya. Haji adalah ajang tempat
memper erat ukhuwah atau persaudaraan antara ummat muslim se dunia.
2.3 Ihsan
a) Pengertian Ihsan
Defenisi ihsan secara etimologi berasal dari bahasa arab (isim masdar)
ahsana-yuahsinu-ihsanan berarti baik atau penuh perhatian. Sedangkan secara
terminologi ihsan adalah menyembah Allah seakan-akan kita melihat-Nya, atau
setidaknya kita selalu merasa di awasi oleh-Nya.
Ihsan sendiri merupakan usaha untuk selalu melakukan yang lebih baik, yang
lebih afdhal, dan bernilai lebih sehingga seseorang tidak hanya berorientasi untuk
menggugurkan kewajiban adalah beribadah, melainkan justru berusaha
bagaimana amal ibadahnya diterima dengan sebaik-baiknya oleh Allah. SWT.
Karena dia akan merasa diawasi oleh Allah, maka akan terus timbul dihatinya
tuntutan untuk selalu meng upgrade amal perbuatannya dari yang kurang baik
menjadi yang baik, dari yang sudah baik, terus berusaha untuk yang lebih baik
demi diterimanya amal perbuatan mereka.
10
sholat, kekhusyu’an, khudu’, dan hal-hal yang dapat menghalangi sampainya
ibadah tersebut sampai kepada hadroh sang kholiq.
Ihsan memiliki potensi untuk menjuhkan kita dari sifat buruk di hati atau bisa
di sebut penyakit hati seperti; sombong, riya’, hasud, dengki dan lain sebagainya.
Ihsan juga salah satu cara agar bagaimana Allah menerima ibadah-ibadah kita
Iman dan islam bila disebutkan secara bersamaan, maka yang dimaksud
dengan Islam adalah amal perbuatan yang nampak, yaitu rukun Islam yang lima,
dan pengertian iman adalah amal perbuatan yang tidak nampak, yaitu rukun iman
yang enam. Dan bila hanya salah satunya (yang disebutkan) maka maksudnya
adalah makna dan hukum keduanya.
Ruang lingkup ihsan lebih umum daripada iman, dan iman lebih umum
daripada Islam. Ihsan lebih umum dari sisi maknanya; karena ia mengandung
makna iman. Seorang hamba tidak akan bisa menuju martabat ihsan kecuali
apabila ia telah merealisasikan iman dan ihsan lebih spesifik dari sisi pelakunya;
karena ahli ihsan adalah segolongan ahli iman. Maka, setiap muhsin adalah
mukmin dan tidak setiap mukmin adalah muhsin. adalah mukmin.
11
Ali Bin Abi Thalib mengemukakan tentang keutamaan Iman,Islam dan Ikhsan
sebagai berikut:
إن اإليمان ليبدو لمعة بيضاء فإذا عمل العبد الصالحات نمت فزادت ح تى ي بيض القلب كله وإن: قال علي
النفاق ليبدو نكتة سوداء فإذا انتهك الحرمات نمت وزادت حتى يسود القلب كله
“ Sahabat Ali Berkata : sesungguhnya iman itu terlihat seperti sinar yang
putih, apabila seorang hamba melakukan kebaikan, maka sinar tersebut akan
tumbuh dan bertambah sehingga hati (berwarna) putih. Sedangkan kemunafikan
terlihat seperti titik hitam, maka bila seorang melakukan perkara yang
diharamkan, maka titik hitam itu akan tumbuh dan bertambah hingga hitamlah
(warna) hati”.
Jadi Iman, Islam dan Ikhsan mempunyai keutamaan yang sangat besar dalam
pandangan islam ini karena bagi para pelakunya akan diberikan Syurga oleh
Allah SWT sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Allah SWT didalam Al-
Qur’an dan Al-Hadits.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1) Iman adalah ucapan yg disertai dgn perbuatan diiringi dgn ketulusan niat
dan dilandasi dengan Sunnah.Islamadalah inisial seseorang masuk ke
dalam lingkaran ajaran Ilahi. Sedangkan Ihsan adalah adalah cara
bagaimana seharusnya kita beribadah kepada Allah.
2) Iman,Islam dan Ihsan adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan
satu dengan lainnya. Iman adalah keyakinan yang menjadi dasar akidah.
Keyakinan tersebut kemudian diwujudkan melalui pelaksanaan kelima
rukun Islam. Sedangkan pelaksanaan rukun Islam dilakukan dengan cara
Ihsan, sebagai upaya pendekatan diri kepada Allah.
3) Iman lebih menekankan pada segi keyakinan di dalam hati.Islam adalah
sikap aktif untuk berbuat atau beramal.Sedangkan Ihsan merupakan
perwujudan dari iman dan islam yang sekaligus merupakan cerminan dari
kadar iman dan islam itu sendiri.
4) Iman,Islam dan Ikhsan mempunyai keutamaan yang sangat besar dalam
pandangan islam ini karena bagi para pelakunya akan diberikan Syurga
oleh Allah SWT sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Allah SWT
didalam Al-Qur’an dan Al-Hadits.
3.2 Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
https://muslim.or.id/8631-definisi-iman.html
https://mui.or.id/tanya-jawab-keislaman/28357/apa-makna-islam/
https://id.wikipedia.org/wiki/Ihsan
https://www.asianmuslim.com/2020/05/memahami-perbedaan-makna-antara-
islam.html
https://muslim.or.id/425-islam-iman-ihsan.html
https://dalamislam.com/info-islami/keutamaan-iman-dalam-islam
2