Anda di halaman 1dari 18

Makalah

Implementasi Islam, Iman dan Ihsan

Mata Kuliah Pendidikan Agama


Dosen Pengampu Drs. H. Syahroni Ma’shum, MM

Disusun Oleh ;

M. Alam (2010631020191)

M. Ihsan (2010631020190)

Galan Ramadhan (2010631020178)

Setiawan (2010631020206)

Yayan Setiawan (2010631020213)

Zaidan Al Rahman (2010631020214)

Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Singaperbangsa Karawang 2021


Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang sudah memberikan


kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih bisa menikmati indahnya Alam
ciptaan-Nya. Sholawat serta salam kita haturkan kepada teladan kita semua Nabi
Muhammad Shallallahu `alaihi Wa Sallam yang telah memberitahu kepada kita
jalan yang benar berupa ajaran agama yang sempurna serta menjadi rahmat bagi
seluruh alam.

Penulis sangat bersyukur karena dapat merampugkan makalah yang menjadi tugas
dalam mata pelajaran Agama Islam dengan judul “Implementasi Islam, Iman dan
Ihsan”. Selain itu, penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai
pihak yang sudah membantu sampai makalah ini dapat terselesaikan.

Akhir kata, penyusun sangat memahami apabila makalah ini tentu jauh dari kata
sempurna, maka dari itu kami butuh kritik dan sarannya yang bertujuan untuk
memperbaiki karya-karya kami selanjutnya di waktu yang akan datang.

Karawang, 09 Maret 2021

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB 1................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Batasan Masalah.......................................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.4 Tujuan......................................................................................................................2
1.5 Manfaat....................................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN...............................................................................................................4
2.1 Iman.......................................................................................................................4
2.2 Islam.......................................................................................................................7
2.3 Ihsan.....................................................................................................................10
2.4 Perbedaan Antara Iman, Islam, dan Ihsan............................................................11
2.5 Keutamaan Iman, Islam, Dan Ihsan Bagi Manusia...............................................11
BAB III..........................................................................................................................13
PENUTUP.......................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan............................................................................................................13
3.2 Saran......................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Manusia yang beruntung adalah manusia yang memiliki agama,karna


dengan agama manusia memiliki nilai dan aturan untuk menjalani hidup dengan
sebaik-baiknya.Presiden Indonesia yang ke-4 di kenal dengan bapak pluralisme
mengatakan bahwa “semua agama benar” dan perkataan beliau benar adanya bila
di tinjau secara horizontal (sesama makhluk) dan di nilai dalam kehidupan di
dunia saja.memang faktanya benar,tidak ada agama yang membolehkan manusia
berbuat sewenang-wenangnya dan merugikan orang lain
seperti ,mencuri,berzina,memperkosa,menindas dan lain sebagainya.semua agama
mengajarkan manusia untuk berbuat baik kepada manusia dan alam
sekitarnya.akan tetapi bila di tinjau secara vertikal (antara makhluk dan pencipta)
islam lah yang paling benar).

Dalam ayat al-quran Tuhan (allah) telah menjelaskan kepda kita bahwa
agama yang paling baik disisi-Nya adalah agama islam,dalam surat Al-imran ayat
19 Telah di jelaskan,Allah Subhnallah Wa Ta’ala berfirman :

‫اِ َّن الَّ ِد ْينَ ِع ْندَهللا آِإْل َسلَم‬

Islam adalah agama yang paling sempurna,agama yang menunutun


kehidupan pemeluknya secara rinci dan jelas.karna islam datang untuk
meluruskan agama-agama terdahulu yang di ajarkan oleh rasul-rasul sebelumnya
yang telah di simpangkan dan menjadi pelengkap ajaran-ajaran rasul
sebelumnya.Islam adalah pembenaran,islam menuntun hidup manusia kepada
kebaikan dalam segala aspek kehidupan,tetapi banyak manusia yang tidak
mengetahui dan menyadarinya.

1
Ada tiga pilar penting agama islam yang manusia harus diketehui :

Untuk menuju kehidupan yang tidak hanya menciptakan kebaikan dan


kebenaran, akan tetapi juga untuk menuju kebahagiaan hidup di dunia maupun di
akhirat,yaitu iman, islam dan ihsan.

Iman, Islam dan ihsan memiliki makna masing-masing dan saling


bersangkut paut karna memiliki kesamaan di antaranya, yang dimana ketiga pilar
tersebut adalah cara utama untuk menuju kehidupan yang bahagia di dunia
maupun di akhirat.

1.2 Batasan Masalah

Agar pemaparan materi ini dapat dilakukan lebih focus, sempurna dan
mendalam maka penulis memandang permasalahan materi yang diangkat perlu
dibatasi variabelnya. Oleh sebab itu, penulis hanya membatsi materi hanya
berkaitan dengan “Sumber Nilai Ajaran Islam (Al-Qur’an dan Hadits).

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan Batasan masalah yang telah penulis pilih maka dapat dirumuskan
permasalahan penelitian ini sebagai berikut :

1) Apa Pengertian Iman, Islam, dan Ihsan?


2) Bagaimana Hubungan antara Iman, Islam, dan Ihsan?
3) Apa Perbedaan antara Iman, Islam, dan Ihsan?
4) Apa Keutamaan Iman, Islam, dan Ihsan bagi manusia?

1.4 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu Iman


2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Islam
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Ihsan
4. Untuk mengetahui Perbedaan dan Keutamaan Iman, Islam, dan Ihsan

2
1.5 Manfaat

1) Kita dapat memahami Iman


2) Kita dapat memahami Islam
3) Kita dapat memahami Ihsan
4) Kita dapat memahami Perbedaan dan Keutamaan Iman, Islam, dan Ihsan

3
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Iman

a) Pengertian Iman

Definisi dari iman secara etimologi berasal dari bahasa arab amana-yukminu-
imanan yang artinya percaya. Sedangkan secara terminologi menurut jumhur
ulama’ iman adalah at-tasdiqu bil qolbi,al-qoulu bil lisan,wa al a’malu bil arkaan
artinya membenarkan atau dalam hati,mengucapkan atau mengikrarkan dengan
lisan,mengamalkan dengan perbuatan.[1]

Iman sendiri sebenarnya adalah sebuah pembuktian terhadap penyerahan diri


kepada Tuhan yang maha esa (Allah) sebagai pencipta sekeligus penguasa mutlak
semesta alam.

Dalam al-qur’an surat Al-hujarat potongan ayat 14,Allah Subhanallahu ta’ala


berfirman yang artinya : “Sesungguhnya orang yang sebenarnya beriman ialah
orang yang percaya kepada Allah dan Rasullnya.”

b) Penjelasan definisi iman

 Membenarkan dengan hati

“Membenarkan dengan hati” maksudnya adalah menerima kebenaran atas segala


sesuatu yang di sampaikan dan di ajarkan oleh rasulullah salallahu alaihi wasalam
serta rasul sebelumnya.

4
Allah Subhanallahu ta’ala berfirman :

َ‫ب َو َي ْزدَ اد‬ َ ‫وا ٱ ْل ِك ٰ َت‬ ۟ ‫ار ِإاَّل َم ٰ ٓلَِئ َك ۭ ًة ۙ َو َما َج َع ْل َنا عِ دَّ َت ُه ْم ِإاَّل فِ ْت َن ۭ ًة لِّلَّذِينَ َك َف ُر‬
۟ ‫وا لِ َي ْس َت ْيقِنَ ٱلَّذِينَ ُأو ُت‬ َ ‫ص ٰ َح‬
ِ ‫ب ٱل َّن‬ ْ ‫َو َما َج َع ْل َنٓا َأ‬
َ‫ض َوٱ ْل ٰ َكفِ ُرون‬ ِ ُ‫ب َوٱ ْل ُمْؤ ِم ُن ونَ ۙ َولِ َيقُ ول َ ٱلَّذِينَ فِى قُل‬
ٌ ۭ ‫وب ِهم َّم َر‬ َ ‫وا ٱ ْل ِك ٰ َت‬
۟ ‫اب ٱلَّذِينَ ُأو ُت‬ َ ‫ٱلَّذِينَ َءا َم ُن ٓو ۟ا ِإي ٰ َم ۭ ًنا ۙ َواَل َي ْر َت‬
‫شٓا ُء ۚ َو َما َي ْعلَ ُم ُج ُنودَ َر ِّب َك ِإاَّل ه َُو ۚ َو َما ه َِى ِإاَّل‬ َ ‫شٓا ُء َو َي ْهدِى َمن َي‬ َ ‫َم َاذٓا َأ َرادَ ٱهَّلل ُ بِ ٰ َه َذا َم َثاًۭل ۚ َك ٰ َذلِ َك ُيضِ ل ُّ ٱهَّلل ُ َمن َي‬
َ ‫ذ ِْك َر ٰى لِ ْل َب‬
‫ش ِر‬

Artinya : “Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari
malaikat; dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk
jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al Kitab
menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya
orang-orang yang diberi Al-Kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu
dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang
kafir (mengatakan): "Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai
suatu perumpamaan?" Demikianlah Allah menyesatkan orang-orang yang
dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan
Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia.” ( QS.AL-Mudatsir : 31 )

 Mengucapkan dengan lisan

“Mengucapkan dan mengikrarkan dengan lisan” maksudnya adalah menyatakan


dengan lisan bahwa dirinya beriman kepada allah dengan mengucapkan dua
kalimat syahadat yaitu “Asyhaduallah Ilaha Illallah Wa Asyhaduanna Muhammad
Rasulullah” yang artinya ( Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan
Allah).

Di riwayatkan Imam Muslim dari abu hurairah Radhiallaahu anhu,ia berkata


bahwasanya Rasulullah salallahu alaihi wasalam bersabda :”Iman itu tujuh puluh
cabang lebih atau enam puluh cabang lebih yang paling utama adalah ucapan “LA
ILAHA ILLALLAHU” dan yang paling rendah adalah menyingkirkan rintangan
(kotoran) dari tengah jalan, sedang rasa malu (juga) salah satu cabang dari
iman.”(HR.Muslim)[2]

 Mengamalkan dengan perbuatan

5
“Mengamalkan dengan perbuatan” maksudnya adalah sesuatu yang di yakininya
dalam hati dan yang di ikrarkannya dengan lisan di implementasikan dengan
perbuatan sebagai bukti bahwa dirinya benar-benar beriman kepada allah.
Mengamalkannya dengan ibadah-ibadah yang di perintahkan allah kepadanya dan
menjauhi larangan-larangan-Nya.

Allah subhanallahu ta’ala berfirman :

ٌ‫ُأ ْولَِئ َك ُه ُم ا ْل ُمْؤ ِم ُن ْونَ َحقاً‌ لَ ُه ْم دَ َر َج اة عِ ْن ِد َر ِّب ِه ْم َو َم ْعفِ َرة‬, ‫الص اَل َة َو ِم َّما َر َز ْق َنا ُه ْم ُي ْنفِقُ ْو َِن‬
َّ َ‫اَلَّ ِد ْينَ ُيقِ ْي ُم ْون‬
‫َّو ِر ْزقً َك ِر ْي ٌِم‬

Artinya : “Orang-orang yang mendirikan sholat dan yang menafkahkan


sebagian dari rezeki yang kami berikan kepada mereka.Itulah orang yang beriman
dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian
di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia.

Ulama’ terdahulu yang biasa di kenal saat ini dengan sebutan Ulama’ salaf
menggolongkan amal termasuk dalam kategori pengertian Iman.Oleh sabab itu
Ulama’ salaf menganggap dan meyakini bahwa iman dapat bertambah dan
berkurang atas sesuatu yang di lakukannya.

c) Bertambah dan berkurangnya iman

Dalam masalah bertambah dan berkurangnya iman dapat di ketahui dari segi
amal perbuatan meskipun hanya terkadang sedikit salah menilainya,kita dapat
mengetahui bertambahnya iman bila seseorang mengerjakan hal-hal yang baik
atau menjauhi perbuatan yang buruk, dan sebaiknya apabila seseorang melakukan
perbuatan yang menentang syari’at atau perbuatan yang dilarang oleh allah maka
imannya telah meredup dan berkurang.

Ulama’ salaf membenarkan tentang adanya bertambah dan berkurangnya


iman.dan mereka menguatkannya dengan dalil-dalil yang telah di sebutkan di
atas.

 Rukun-rukun iman

6
Ada 6 rukun iman yang harus tertanam dan yang kita imani dalam hati. Enam
rukun tersebut adalah yang paling utama dan menjadi inti dari cabang-cabang
iman dan hukumnya wajib kita imani, sebagaimana yang telah di sebutkan dalam
Sabda rasulullah di atas. Adapun enam rukun tersebut ialah :

Pertama : Iman kepada Allah subhanallahu ta’ala

Kedua : Imana kepada malaikat-malaiktNya

Ketiga : Iman kepada kitab-kitabNya

Kempat : Iman kepada rasul-rasulnya

Kelima : Iman kepada hari akhir (Kiamat)

Kenam : Iman kepada Qada’ dan qadar.

2.2 Islam

a) Pengertian islam

Defenisi dari secara etimologi berasal dari bahasa arab aslama-yuslimu-


islaman yang artinya pasrah, atau tunduk. Sedangkan secara terminology yaitu
agama yang berisi ajaran tauhid menyerah diri serta tunduk kepada Tuhan Allah
maha Esa yang di bawa nabi Muhammad Salallahu alaihi wasalam untuk
menunjukkan jalan yang lurus kepada ummatnya. KH Endang Saifuddin
Anshari[4]. mengemukakan, setelah mempelajari sejumlah rumusan tentang
agama Islam, lalu menganalisisnya, ia merumuskan dan menyimpulkan
pengertian Islam, bahwa agama Islam adalah:

1) Wahyu yang diurunkan oleh Allah SWT kepada Rasul-Nya untuk


disampaikan kepada segenap umat manusia sepanjang masa dan setiap
persada.
2) Suatu sistem keyakinan dan tata-ketentuan yang mengatur segala
perikehidupan dan penghidupan asasi manusia dalam pelbagai hubungan:
dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam lainnya.

7
3) Bertujuan: keridhaan Allah, rahmat bagi segenap alam, kebahagiaan di dunia
dan akhirat.
4) Pada garis besarnya terdiri atas akidah, syariatm dan akhlak.
5) Bersumberkan Kitab Suci Al-Quran yang merupakan kodifikasi wahyu Allah
SWT sebagai penyempurna wahyu-wahyu sebelumnya yang ditafsirkan oleh
Sunnah Rasulullah Saw. Wallahu a'lam.

Orang-orang yang telah islam atau orang yang telah memeluk agama islam di
sebut muslim. Orang-orang yang telah memeluk agama islam berarti dia telah
memasrahkan dirinya kepada allah dan melaksanakan perintah-Nya dan
menjauhi larangan-Nya[5]. Dan orang tersebut telah terbebani hukum (mukallaf)
[6].

Nama “Islam” bagi agama ini diberikan oleh Allah Subhanallahu ta’ala
sendiri. Dia juga menyatakan hanya Islam agama yang diridhai-Nya dan siapa
yang memeluk agama selain Islam kehidupannya akan merugi di akhirat nanti.
Islam juga dinyatakan telah sempurna sebagai ajaran-Nya yang merupakan
rahmat dan karunia-Nya bagi umat manusia, sehingga mereka tidak memerlukan
lagi ajaran-ajaran selain Islam.Ini membuktikan bahwa islam adalah agama yang
peling benar, dan hal ini telah di jelaskan dalam Al-qur’an surat Al-imran ayat 19.

Allah Subhanallahu ta’ala berfirman :

‫ِإنَّ الَّ ِد ْينَ عِ ْندَ هللا آِإْل ْسلَم‬

Artinya : “Sesungguhnya agama di sisi allah ialah islam”.(QS. 3 : 19)

Dan Allah berfirman dalam ayat lain :

َ‫َو َمنْ َّي ْب َت ِغ غِ ْير اِإل ْسلَ ِم ِد ْي َنا َفلَنْ ي ْق َبل ِم ْن ُه َوه َُو فِي اَأْلخ َِرة مِنَ ا ْل َخسِ ِر ْين‬

Artinya : “Dan siapa saja yang memeluk agama selain islam, tidak akan di
terima (oleh Allah) dan dia termasuk orang-orang yang merugi di akhirat nanti.”
(QS. Al-imran : 85)

8
Di tambah lagi dalam surat lain Allah subhanallahu ta’ala berfirman :

‫ال َيو َم َأ ْك َم ْلتُ لَ ُك ْم ِد ْي َن ُك ْم َوَأ ْت َم ْمتُ َعلَ ْي ُك ْم ن ِْع َمتِى َو َرضِ ْيتُ لَ ُك ْم آِإل ْسلَ ِم ِد ْي َنا‬

Artinya : “Pada hari ini Aku telah sempurnakan agamamu (islam) dan Aku
telah limpahkan nikmat-Ku kepada mu dan Aku ridha islam sebagai agamamu.”
(QS. 5:3)

Bahkan menurut Al-Quran, semua agama yang diturunkan kepada para Nabi
dan Rasul sebelum Muhammad pun pada hakikatnya adalah agama Islam dan
pemeluknya disebut Muslim (Q.S. 2:136), (Q.S. 10:72) dan banyak lagi ayat-ayat
lainnya. Bahkan, Hawariyun, yakni sebutan bagi pengikut Nabi Isa a.s., menyebut
diri mereka Muslim (Q.S. 3:52).

b) Rukun-rukun islam

1) Mungucapkan Syahadat

Mengucapkan syhadat ( ‫س ْول ُ هللا‬ َّ ‫ش َه ُد اَنَّ محمد‬


ُ ‫الر‬ ْ َ‫ ) ا‬adalah
ْ َ‫ش َه ُد اَنْ إَل ِالَ َه ِااَّل هللا َوا‬
sesuatu yang harus dilakukan oleh orang islam maupun orang yang menghendaki
masuk islam. Karna syahadat adalah sebuah kesaksian diri bahwa tiada tuhan
yang berhak di sembah kecuali Tuhan (Allah) yang maha Esa, dan Nabi
Muhammad Salallahu alaihi wasalam adalah utusan-Nya.

2) Mendirikan Sholat

Mendirikan sholat adalah salah satu bentuk cara berhubungan vertikal secara
langsug dari seorang hamba kepada Allah subhanallahu Ta’ala.

3) Menunaikan Zakat

Menunaikan zakat adalah salah satu perintah Allah kepada hambanya untuk
membagi hartanya kepada orang-orang yang tidak mampu. Sehingga rasa
kepedulian antara sesama manusia terwujud. Kesolidaritasan da saling tolong
menolong akan semakin kuat ikatannya.

4) Melaksanakan Puasa

9
Puasa adalah salah satu perintah tuhan yang sebagia besar manusia mampu
melaksanakannya. Rasa lapar dan haus, menahan hawa nafsu adalah bentuk
kepedulian atau kesetaraan semua manusia. Puasa mengajarkan kita bagaiman
rasannya lapar dan haus, agar kita peduli kepada manusia yang kelaparan dan
tidak mampu.

5) Menunaikan Haji

Haji adalah perintah Allah yang dimana keharusan pelaksananya adalah bagi
orang-orang yang mampu saja untuk menunaikannya. Haji adalah ajang tempat
memper erat ukhuwah atau persaudaraan antara ummat muslim se dunia.

2.3 Ihsan

a) Pengertian Ihsan

Defenisi ihsan secara etimologi berasal dari bahasa arab (isim masdar)
ahsana-yuahsinu-ihsanan berarti baik atau penuh perhatian. Sedangkan secara
terminologi ihsan adalah menyembah Allah seakan-akan kita melihat-Nya, atau
setidaknya kita selalu merasa di awasi oleh-Nya.

Ihsan sendiri merupakan usaha untuk selalu melakukan yang lebih baik, yang
lebih afdhal, dan bernilai lebih sehingga seseorang tidak hanya berorientasi untuk
menggugurkan kewajiban adalah beribadah, melainkan justru berusaha
bagaimana amal ibadahnya diterima dengan sebaik-baiknya oleh Allah. SWT.
Karena dia akan merasa diawasi oleh Allah, maka akan terus timbul dihatinya
tuntutan untuk selalu meng upgrade amal perbuatannya dari yang kurang baik
menjadi yang baik, dari yang sudah baik, terus berusaha untuk yang lebih baik
demi diterimanya amal perbuatan mereka.

Sebagai contoh, seseorang yang melakukan sholat, cukup dengn melakukan


syarat dan rukun sholat saja, tanpa harus khusu’ maupun khudu’. Orang itu sudah
tidak dituntut lagi kelak karena dia sudah melakukan kewajibannya walaupun
hanya sebatas menggugurkan kewajiban belaka. Beda dengan orang yang muhsin
(ihsan), maka dia akan melakukan sholat tersebut dengan sesempurna mungkin,
dia tidak hanya memperhatikan syarat dan rukun saja, melainkan adab dalam

10
sholat, kekhusyu’an, khudu’, dan hal-hal yang dapat menghalangi sampainya
ibadah tersebut sampai kepada hadroh sang kholiq.

Ihsan memiliki potensi untuk menjuhkan kita dari sifat buruk di hati atau bisa
di sebut penyakit hati seperti; sombong, riya’, hasud, dengki dan lain sebagainya.
Ihsan juga salah satu cara agar bagaimana Allah menerima ibadah-ibadah kita

2.4 Perbedaan Antara Iman, Islam, dan Ihsan

Di samping adanya hubungan diantara ketiganya, juga terdapat perbedaan


diantaranya sekaligus merupakan identitas masing-masing. Iman lebih
menekankan pada segi keyakinan dalam hati. Islam merupakan sikap untuk
berbuat dan beramal.Sedangkan Ihsan merupakan pernyataan dalam bentuk
tindakan nyata. Dengan ihsan, seseorang bisa diukur tipis atau tebal iman dan
islamnya.

Iman dan islam bila disebutkan secara bersamaan, maka yang dimaksud
dengan Islam adalah amal perbuatan yang nampak, yaitu rukun Islam yang lima,
dan pengertian iman adalah amal perbuatan yang tidak nampak, yaitu rukun iman
yang enam. Dan bila hanya salah satunya (yang disebutkan) maka maksudnya
adalah makna dan hukum keduanya.

Ruang lingkup ihsan lebih umum daripada iman, dan iman lebih umum
daripada Islam. Ihsan lebih umum dari sisi maknanya; karena ia mengandung
makna iman. Seorang hamba tidak akan bisa menuju martabat ihsan kecuali
apabila ia telah merealisasikan iman dan ihsan lebih spesifik dari sisi pelakunya;
karena ahli ihsan adalah segolongan ahli iman. Maka, setiap muhsin adalah
mukmin dan tidak setiap mukmin adalah muhsin. adalah mukmin.

2.5 Keutamaan Iman, Islam, Dan Ihsan Bagi Manusia

Setiap pemeluk Islam mengetahui dengan pasti bahwa Islam (Al-Islam)


tidak sah tanpa iman (Al-Iman), dan iman tidak sempurna tanpa ihsan (Al-
Ihsan). Sebaliknya, ihsan adalah mustahil tanpa iman, dan iman juga tidak
mungkin tanpa Islam.

11
Ali Bin Abi Thalib mengemukakan tentang keutamaan Iman,Islam dan Ikhsan
sebagai berikut:

‫ إن اإليمان ليبدو لمعة بيضاء فإذا عمل العبد الصالحات نمت فزادت ح تى ي بيض القلب كله وإن‬: ‫قال علي‬
‫النفاق ليبدو نكتة سوداء فإذا انتهك الحرمات نمت وزادت حتى يسود القلب كله‬

“ Sahabat Ali Berkata : sesungguhnya iman itu terlihat seperti sinar yang
putih, apabila seorang hamba melakukan kebaikan, maka sinar tersebut akan
tumbuh dan bertambah sehingga hati (berwarna) putih. Sedangkan kemunafikan
terlihat seperti titik hitam, maka bila seorang melakukan perkara yang
diharamkan, maka titik hitam itu akan tumbuh dan bertambah hingga hitamlah
(warna) hati”.

Jadi Iman, Islam dan Ikhsan mempunyai keutamaan yang sangat besar dalam
pandangan islam ini karena bagi para pelakunya akan diberikan Syurga oleh
Allah SWT sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Allah SWT didalam Al-
Qur’an dan Al-Hadits.

12
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

1) Iman adalah ucapan yg disertai dgn perbuatan diiringi dgn ketulusan niat
dan dilandasi dengan Sunnah.Islamadalah inisial seseorang masuk ke
dalam lingkaran ajaran Ilahi. Sedangkan Ihsan adalah adalah cara
bagaimana seharusnya kita beribadah kepada Allah.
2) Iman,Islam dan Ihsan adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan
satu dengan lainnya. Iman adalah keyakinan yang menjadi dasar akidah.
Keyakinan tersebut kemudian diwujudkan melalui pelaksanaan kelima
rukun Islam. Sedangkan pelaksanaan rukun Islam dilakukan dengan cara
Ihsan, sebagai upaya pendekatan diri kepada Allah.
3) Iman lebih menekankan pada segi keyakinan di dalam hati.Islam adalah
sikap aktif untuk berbuat atau beramal.Sedangkan Ihsan merupakan
perwujudan dari iman dan islam yang sekaligus merupakan cerminan dari
kadar iman dan islam itu sendiri.
4) Iman,Islam dan Ikhsan mempunyai keutamaan yang sangat besar dalam
pandangan islam ini karena bagi para pelakunya akan diberikan Syurga
oleh Allah SWT sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Allah SWT
didalam Al-Qur’an dan Al-Hadits.

3.2 Saran

Dari pembahasan di atas, penulis hanya bisa menyarankan agar pembaca


senantiasa meningkatkan semangat keagamaan dan lebih meningkatkan keimanan
dan lain sebagainya.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://muslim.or.id/8631-definisi-iman.html

https://mui.or.id/tanya-jawab-keislaman/28357/apa-makna-islam/

https://id.wikipedia.org/wiki/Ihsan

https://www.asianmuslim.com/2020/05/memahami-perbedaan-makna-antara-
islam.html

https://muslim.or.id/425-islam-iman-ihsan.html

https://dalamislam.com/info-islami/keutamaan-iman-dalam-islam
2

Anda mungkin juga menyukai