Disusun Oleh :
Kelas : G703
NPM : 21081010163
Dosen Pengampu :
2022
PENDAHULUAN
Islam merupakan agama dari allah swt., yang diturunkan kepada nabi Muhammad
SAW untuk disampaikan kepada ummatnua dan seluruh makhluk yang hidup di alam
semesta. Islam sendiri dalam istilah bahasanya mengacu pada karakteristik beserta pemeluk
agamanya. Islam dapat berarti Menundukkan wajah seperti pada surat Al Baqarah ayat 112
yang artinya "Islam berasal dari kata islaamul wajhi yang berarti menundukkan wajah", dapat
juga berarti berserah diri atau tawakal seperti pada QS. Al Imran ayat 83 yang artinya "Islam
berasal dari kata istislaam yang berarti berserah diri", dan beberapa makna lain dalam istilah
kata "islam".
Dalam agama islam, tidak membeda-bedakan warna kulit, suku, ras, budaya, dan lain
sebagainya. Sehingga ada bermacam-macam perbedaan dalam ummat pemeluk agama islam.
Selain itu, banyak juga terjadi persamaan dalam agama islam, seperti persamaan penganut
suatu madzah Imam besar islam yang sama, penganut suatu Mujtahid besar dalam islam, dan
lain sebagainya.
Perbedaan serta persamaan dalam islam tersebut merupakan suatu anugerah sekaligus
ancaman terjadinya perpecahan antar golongan islam. Akan tetapi, semua itu telah di
terangkan dalam Alqur'an dan hadist sehingga dapat meminimalisir tingkat ancaman yang
terjadi. Berdasarkan beberapa pemaparan diatas, maka penulis akan membahas Persamaan,
Perbedaan dan Konsep dalam islam.
PEMBAHASAN
1
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), hal.592
2
Abudin Nata, Akhlak Tasawuf dan Karakter (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hlm. 81.
Adapun beberapa persamaan antara etika, moral, dan akhlak adalah sebagai
berikut :
1. Akhlak, etika dan moral membahas tentang ide, tujuan, alasan, dan motif
pelaku.
2. Akhlak, etika, dan moral adalah ilmu yang normatif, artinya berpegang teguh
pada norma atau kaidah yang berlaku.
3. Ditinjau dari fungsinya, dapat dikatakan bahwa akhlak, etika, dan moral itu
sama, yaitu menentukan hukum dari suatu perbuatan yang dilakukan manusia
untuk ditentukan baik atau buruknya perilaku/perbuatan seseorang. Dari
semua istilah tersebut, menghendaki terciptanya keadaan masyarakat yang bai,
teratur, aman, dan damai sehingga sejahtera baik secara batinnya maupun
lahiriyahnya.
4. Objek dari akhlak, etika, dan moral yaitu perbuatan/perilaku manusia,
ukurannya yaitu baik atau buruk suatu perbuatan.
III. Dalil Ayat Al-Quran
Di dalam Al-Quran, terdapat beberapa ayat yang didalamnya terkandung nilai-
nilai etika, moral, dan akhlak, atau bahkan dalam kehidupan umum lainnya. Al-Quran
sendiri adalah akhlak, dalam arti berpakaian, cara mensikapi kehidupan, berpikir serta
berinteraksi, berkomunikasi, baik Hablumminannas ataupun Hablumminallah. 3
Allah SWT Berfirman dalam QS. Al Bayyinah ayat 5 :
ْالديْنَْ ەۙ ُحنَفَ ۤا َء ِ ُصيْنَْ لَ ْه ِ ّللاَ ُم ْخ ِل ْ َ َو َمْا ْٓ ا ُ ِم ُر ْْٓوا ا
ْٰ ِّل ِل َي ْعبُدُوا
ْن ْالقَيِ َم ِْة َ ص ٰلو ْة َ َويُؤْ تُوا
ُْ الز ٰكو ْة َ َو ٰذ ِل َكْ ِدي َ َويُ ِق ْي ُموا ال
Artinya :
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus
(Jauh dari syirik/sesat), dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan
zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (QS. Al-Bayyinah [98]:5).
Allah SWT Berfirman dalam QS. Al Baqarah ayat 153 dan 152 :
3
Hasin Yadi, Ayat-ayat Akhlak dalam Al-Qur’an,ْ(Jakarta:ْUniversitasْIslamْNegeriْSyarifْJakarta)
Artinya : Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu.
Bersyukurlah kepadaKu, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku. (QS. Al-
Baqarah [2]:152).
ّْللاَْ َم َع
ٰ ِنَْ ص ٰلوةِْ ْۗ ا
َ ْر َوال َ ٰيْٓاَيُّ َها الَ ِذيْنَْ ٰا َمنُوا ا ْست َ ِع ْينُ ْوا ِبال
ِْ صب
َْص ِب ِريْن
ٰ ال
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada
Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.
(QS Al-Baqarah [2]:153).
َ ض
ْالظ ِن َْ ِن بَ ْع َْ ن ا َ َْاجتَنِبُ ْوا َكثِي ًْرا ِمن
ِْ الظ ْ ٰيْٓاَيُّ َها الَ ِذيْنَْ ٰا َمنُوا
ْْ َ ب ا َ َحدُ ُك ْمْ ا
ن ً ض ُك ْْم َب ْع
ُّْ ضاْ اَيُ ِح ُ ّل َي ْغتَبْْ بَ ْع ْ َ س ْوا َو ُ س َ ّل ت َ َج ْ َ اِْثْمْ َو
ّْللاَ ت َ َواب
ْٰ ِن َْ ّللاَ ۗاْٰ ل لَ ْح َْم ا َ ِخ ْي ِْه َم ْيتًاْ فَ َك ِر ْهت ُ ُم ْو ْهُ َواتَقُوا َْ يَأ ْ ُك
َْر ِحيْم
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka
(kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah
mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain.
Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang
sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha
Penyayang. (QS Al-Hujurat[49]:12)
Dari paparan di atas dapat dijelaskan beberapa hal penting terkait etika, moral, dan
akhlak. Berdasarkan tulisan di atas diketahui bahwa antara akhlak dengan etika, dan moral
memiliki kesamaan arti, cakupan dan tujuan. Dalam perspektif Islam akhlak dan tasawuf
sangat berkaitan erat karena sama-sama bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah
SWT. Serta dapat pula disimpulkan 4 hal yaitu bahwa Akhlak, etika dan moral adalah suatu
disiplin ilmu yang membicarakan tentang persoalan baik dan buruk, Antara akhlak, etika dan
moral, memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah sama-sama mengkaji
masalah baik dan buruk, sedangkan perbedaanya adalah terletak pada landasan yang dipakai.
Dalam konteks sejarah, antara akhlak dan tasawuf memiliki tujuan dan esensi yang
sama, yaitu sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta Indikator orang
berakhlak adalah beriman atau tidaknya seseorang. Salah satu karakter seseorang dikatakan
beriman adalah ketika ia mampu melahirkan kedamaian dan ketenteraman bagi alam
lingkungannya.