Anda di halaman 1dari 12

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Akhlak Islam Sebagai Kerangka Ajaran Dasar Agama Islam

Dosen Pengampu: Syarifah Nurbaiti S.Pd.I., M.Pd.I


Nama kelompok

 Ivan Listanto Prastio (2207051006)

 Revi Eka Prayoga (2207051030)

 Salma Amalia Zhafira (2207051032)


‫ــــــــــــــــــم هللاِ ال َّر ْح َم ِن‬
ِ ‫س‬
ْ ِ‫ال َّر ِح ْي ِم ب‬

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga kami dapat presentasi pada hari ini. Dan tak lupa
juga Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafaat nya
di yaumul akhir. 
 
Ayat-ayat Al-Qur’an yang terkait dengan Akhlak
 QS Ali Imran [3]:134
َ ِ‫اس ۗ َوٱهَّلل ُ ي ُِحبُّ ْٱل ُمحْ ِسن‬
‫ين‬ ِ َّ‫ين َع ِن ٱلن‬ َ ‫ضرَّٓا ِء َو ْٱل ٰ َك ِظ ِم‬
َ ِ‫ين ْٱل َغ ْيظَ َو ْٱل َعاف‬ َ ‫ٱلَّ ِذ‬
َ ُ‫ين يُنفِق‬
َّ ‫ون فِى ٱل َّسرَّٓا ِء َوٱل‬
Allażīna yunfiqụna fis-sarrā`i waḍ-ḍarrā`i wal-kāẓimīnal-gaiẓa wal-‘āfīna ‘anin-nās, wallāhu yuḥibbul-muḥsinīn.
Artinya:” (orang yang bertakwa yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit,
dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang
berbuat kebajikan.”
 QS Al Baqarah [2]: 83
ِ َّ‫ون ِإاَّل اللَّـهَ َوبِ ْال َوالِ َدي ِْن ِإحْ َسانًا َو ِذي ْالقُرْ بَ ٰى َو ْاليَتَا َم ٰى َو ْال َم َسا ِكي ِن َوقُولُوا لِلن‬
‫اس ُح ْسنًا‬ َ ‫اَل تَ ْعبُ ُد‬
“Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan
orang-orang miskin. Dan bertutur katalah yang baik kepada manusia” (QS. Al-Baqarah [2]: 83)
 QS Thaha [20]:44
‫فَقُواَل لَهُ قَ ْواًل لَّيِّنًا لَّ َعلَّهُ يَتَ َذ َّك ُر َأ ْو يَ ْخ َش ٰى‬
“Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya (Fir’aun) dengan kata-kata yang lemah lenbut, mudah-mudahan dia sadar
atau takat.” (QS. Thaha [20]: 44)
Pengertian Akhlak

Kata akhlak secara etimologis berasal dari bahasa arab “akhlak“ yang merupakan bentuk
jamak dari khuluq yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Secara
terminologis, Imam al-Ghazali menyatakna bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam
jiwa yang menimbulakan perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pemikiran
dan pertimbangan.
 Menurut Ibnu Miskawaih;

 Menurutnya akhlak ialah “hal li nnafsi daa’iyatun lahaa ila af’aaliha min ghoiri fikrin walaa ruwiyatin” yaitu sifat yang tertanam
dalam jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.

 Menurut Muhammad bin Ali Asy Syariif Al Jurjani;

 Akhlak merupakan sesuatu yang sifatnya (baik atau buruk) tertanam kuat dalam diri manusia yang darinyalah terlahir perbuatan-
perbuatan dengan mudah dan ringan tanpa berpikir dan direnungkan.

Menurut Yunahar Ilyas

akhlak dalam Islam memiliki lima macam ciri, yaitu;

A. Akhlak rabbani
 Akhlak Rabbani adalah akhlak dalam islam yang bersumber dari wahyu Allah yang tertera di dalam Al-Qur'an dan Sunnah
Rasulullah SAW
B. Akhlak manusiawi
 Akhlak dalam Islam adalah akhlak yang benar-benar memelihara eksistensi sebagai seorang manusia yang merupakan makhluk
yang terhormat, sesuai dengan fitrahnya, yang menjunjung tinggi hak asasi manusia dimana hal ini merupakan hak yang
fundamental dan mutlak dimiliki oleh manusia.
C.Akhlak Universal

 Ajaran akhlak dalam Islam sesuai dengan kemanusiaan yang universal dan mencakup segala aspek kehidupan manusia, baik
dimensi vertikal maupun horisontal. Contohnya dalam al-Quran terdapat sepuluh macam keburukan yang wajib dijauhi oleh
setiap orang, yakni menyekutukan Allah, durhaka kepada kedua orangtua, membunuh anak karena takut miskin, berbuat keji
baik secara terbuka maupun tersembunyi, membunuh orang tanpa alasan yang sah, makan harta anak yatim, mengurangi
takaran dan timbangan, membebani orang lain dengan kewajiban melampaui kekuatannya.
D.Akhlak Keseimbangan
 Akhlak keseimbangan, artinya bahwa akhlak Islam berada di tengah-tengah antara pandangan yang menghayalkan manusia
bagaikan malaikat yang selalu suci, bersih, taat terus kepada Allah, selalu mengikuti apa yang diperintahkan, dan pandangan
yang menitikberatkan manusia bagaikan tanah, syetan, dan hewan yang tidak mengenal etika, selalu mengajak kepada
kejahatan dan perbuatan-perbuatan nista.
E.Akhlak Realistik.
 Ajaran akhlak dalam Islam memperhatikan kenyataan hidup manusia. Meskipun manusia dinyatakan sebagai makhluk yang
memiliki kelebihan dibanding makhluk-makhluk yang lain, akan tetapi manusia juga memiliki kelemahan yang sering terjadi
akibat ketidakmampuan untuk mengontrol diri.Oleh karena itu dalam ajaran Islam memberikan kesempatan bagi manusia
untuk memperbaiki diri dengan bertaubat. Bahkan dalam keadaan terpaksa, Islam memeprbolehkan manusia melakukan
sesuatu dalam keadaan biasa tidak dibenarkan.
Ruang Lingkup Akhlak :

Apabila perbuatan-perbuatan manusia (syari‟ah) dikelompokkan menjadi ibadah dan mu‟amalah, maka akhlak pun dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu: akhlak pada Allah; akhlak pada manusia.

  Akhlak pada Allah

Akhlak kepada Allah adalah tanda terimakasih kita padaNya. Contoh akhlak kepada Allah: Melaksanakan perintah Allah dan
menjauhi larangan-Nya.

 Akhlak pada manusia

Akhlak kepada manusia adalah cara kita untuk menemukan kemanfaatan bagi hidup bersama. Contoh akhlak kepada manusia:
Menghormati orangtua, menolong orang lain, menghormati hak orang lain.
 Menurut Islam, Akhlak dibagi menjadi dua,yaitu:

Akhlakul Mahmudah

Akhlakul mahmudah atau disebut dengan akhlak yang terpuji merupakan salah satu golongan macam-macam akhlak yang harus
dimiliki setiap umat muslim.

Adapun contoh macam-macam akhlak tersebut diantarannya sikap rela berkorban, jujur, sopan, santun, tawakal, adil, sabar dan
lain sebagainya. Sebagai umat muslim sudah seharusnya kita selalu menjaga akhlakuk karimah dalam menjalani kehidupan sehari-
hari.

Akhlakul Mazmumah

Akhlakul mazmumah atau akhlak tercela merupakan salah satu tindakan buruk yang harus dihindari setiap manusia. Hal ini harus
dijauhi karena akhlakul mazmumah dapat mendatangkan mudharat bagi diri sendiri maupun orang lain.

Contoh dari macam-macam akhlakul mazmumah yaitu sombong, iri, dengki, takabur, aniaya, ghibah dan lain sebagainya.
Sebagai orang muslim sudah seharusnya kita menghindari akhlakuk mazmumah atau akhlak tercela.
Hubungan Aqidah, Syari’ah, dan Akhlak dalam Perilaku Manusia

Tujuan ajaran Islam diberikan Allah kepada manusia adalah untuk mencapai keselamatan semenjak lahir hingga ajal
menjemput, bahkan hingga bertemu dengan Dzat yang Maha Merajai Hari Pembalasan, Allah SWT. Allah
menawarkan kepada kita jalan keselamatan hidup melalui lisan dan perbuatan para Nabi. Disini kita hanya tinggal
memilih, mau mengikuti jalan keselamatan itu ataupun tidak. Syari‟ah adalah uang logam itu sendiri yang memiliki
dua sisi penunjang yaitu aqidah dan syariah. Uang logam tidak akan berguna tanpa kedua sisinya, begitupun dengan
perbuatan manusia. Segala perbuatan (syari‟ah) akan bermakna bila dibarengi dengan tujuan yang jelas (aqidah) dan
berdampak positif bagi manusia lain (akhlak).
Kesimpulan

 Akhlak adalah hal yang terpenting dalam kehidupan manusia karena akhlak mencakup segala pengertian tingkah
laku, tabi’at, perangai, karakter manusia yang baik maupun yang buruk dalam hubungannya dengan Khaliq atau
dengan sesama makhluk. Akhlak ini merupakan hal yang paling penting dalam pembentukan akhlakul karimah
seorang manusia. Dan manusia yang paling baik budi pekertinya adalah Rasulullah S.A.W.
Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu seorang sahabat yang mulia menyatakan: “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam
adalah manusia yang paling baik budi pekertinya.” (HR.Bukhari dan Muslim).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai