Kata adab adalah kosa-kata bahasa arab yang berasal dari tashrhifan (Adab –
Ya’dubu) yang berarti mengundang atau mengajak.dinamakan adab karena ia mengajak
manusia kepada perbuatan yang terpuji dan mencegah dari perbuatan yang keji dan munkar.
Adab adalah melatih diri dengan budi pekerti dan akhlak yang mulia.Adab adalah
perhiasan yang indah yang dianugerahkan Allah swt, kepada hambanya dan sebagai
penyanggah akal sehatnya.Adab adalah menghiasi diri dengan akhlak yang mulia dan
meninggalkan perbuatan yang sia-sia, karena kemuliaan itu adalah dengan adab dan akal
bukan dengan nasab, harta dan kedudukan.
Barangsiapa yang tercela akhlaknya tidak berguna nasab dan kedudukannya serta sia-sia
harta bendanya.Adab adalah bagian yang terpenting dari agama yang mulia ini. dan adab
syar’iyyah itu adalah adab yang membedakan seorang muslim dari selainnya dengan
kepribadian yang kokoh serta perilaku yang berpekerti luhur, tercermin pada tindak-
tanduknya kemulian, ketinggian dan keagungan islam.
ADAB LEBIH TINGGI DARI PADA ILMU (AL ADABU FAUQOL ILMI)
saking pentingnya adab dalam islam, Hubungan antara suami istri, buang hajat, makan,
minum dan lain sebagainya diwajibkan memakai adab.
Kebersihan jiwa bisa didapat dengan jalan memperbaiki keimanan dan beramal
sholih, sedangkan yang mengotori jiwa adalah mengerjakan perbuatan buruk berupa dosa
dan kemaksiatan. Agar jiwa tetap terjaga kebersihannya, hendaklah seorang muslim
memperhatikan adab-adab kepada diri sendiri dalam kesehariannya.
Diantara adab seorang muslim kepada dirinya sendiri agar tetap terjaga kesuciannya
adalah sebagai berikut :
1.AtTaubah(bertaubat).
Yang dimaksud dengan at taubah adalah meninggalkan seluruh dosa-dosa dan
maksiat, menyesali semua dosa yang telah dikerjakan dan bertekad kuat tidak akan
mengulangi lagi perbuatan dosa tersebut. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
َ َوتُوبُوا ِإلَى هَّللا ِ َج ِميعًا َأيُّهَ ْال ُمْؤ ِمنُونَ لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُون
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman bertobatlah kamu sekalian kepada Allah,
mudah-mudahan kamu beruntung.” (QS. An Nur : 31).
Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda: “Wahai sekalian manusia bertobatlah kalian
kepada Allah, karena sesungguhnya aku bertobat kepada Allah 100 kali sehari.” Padahal
Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam adalah seseorang yang dosa-dosanya telah diampuni
Allah, baik yang terdahulu maupun yang akan datang, maka bagaimanakah seharusnya
amalan orang-orang yang jauh dari zaman kenabian? Tentu lebih utama lagi untuk banyak-
banyak memohon ampunan kepada Allah.
2.Al Muroqobah(merasadiawasiAllah)
Al Muroqobah adalah perasaan senantiasa merasa diawasi oleh AllahSubhanahu wa
Ta’ala dalam segala gerak-geriknya. Meyakini Allah mengetahui sesuatu yang dirahasiakan,
melihat semua perbuatan yang dia lakukan.
َوا ْعلَ ُموا َأ َّن هَّللا َ يَ ْعلَ ُم َما فِي َأ ْنفُ ِس ُك ْم فَاحْ َذرُوهُ َوا ْعلَ ُموا َأ َّن هَّللا َ َغفُو ٌر َحلِي ٌم
Artinya: “Dan ketahuilah bahwa Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu, maka
takutlah kepada-Nya.” (QS. Al Baqarah : 235).
Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda: “Engkau beribadah kepada Allah
seakan-akan engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak bisa melihat-Nya sesungguhnya Dia
melihatmu.” (Muttafaqun ‘Alaih)”. Ulama-ulama terdahulu sangat memperhatikan hal ini,
sehingga mereka merasa yakin, Allah Maha Melihat segala perbuatan-perbuatannya.
3. AlMuhassabah(introspeksidiri)
Tatkala seseorang hamba beramal sholih siang dan malam untuk meraih kebahagiaan
di negeri akhirat, maka sepantasnya dia mengoreksi amalan-amalan wajibnya, lalu berikutnya
amalan-amalan sunnahnya. Lalu dia mengkoreksi diri atas dosa-dosa dan maksiat yang telah
dia lakukan. Dan tidak lupa dipenghujung hari, dia bersendiri sesaat untuk mengoreksi
amalan-amalannya seharian. Jika ada kekurangan dalam amalan-amalan wajib maka dia
segera menggantinya. Jika dia terjatuh dalam kesalahan dan dosa dia segera meminta ampun
kepada Allah dan mengikutin dengan amal sholeh
Inilah makna muhasabah dan ini termasuk salah satu cara terbaik untuk mensucikan
hati. Dalil wajibnya muhasabah adalah:
ْ يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َو ْلتَ ْنظُرْ نَ ْفسٌ َما قَ َّد َم
َت لِ َغ ٍد َواتَّقُوا هَّللا َ ِإ َّن هَّللا َ خَ بِي ٌر بِ َما تَ ْع َملُون
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap
diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya.” (QS. Hasyr: 18)
Lafadz ٌ َو ْلتَ ْنظُرْ نَ ْفسIni adalah perintah untuk mengkoreksi diri atas amalan yang telah
dilakukan.
4. Al Mujahadah (bersungguh-sungguh)
Maksudnya seorang muslim menyadari bahwa sebesar-besar musuh dari musuh-
musuh yang ada adalah nafsunya yang berada pada dirinya. Dimana nafsu tersebut secara
tabiat mengajak kepada kejelekan, menjauhi dari kebaikan dan memerintahkan kepada
keburukan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
َ َو َما ُأبَ ِّرُئ نَ ْف ِسي ِإ َّن النَّ ْف
س َأَل َّما َرةٌ بِالسُّو ِء ِإاَّل َما َر ِح َم َربِّي ِإ َّن َربِّي َغفُو ٌر َر ِحي ٌم
“Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu
menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat Robbku. Sesungguhnya
Robbku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS.Yusuf : 53)
d.Rupa diri
Seorang muslim mestilah mempunyai rupa diri yang baik. Islam tidak pernah
mengizinkan budaya tidak senonoh, compang-camping, kusut, dan seumpamanya. Islam
adalah agama yang mempunyai rupa diri dan tidak mengharamkan yang baik. Sesetengah
orang yang menghiraukan rupa diri memberikan alasan tindakannya sebagai zuhud dan
tawadhuk. Ini tidak dapat diterima karena Rasulullah yang bersifat zuhud dan tawadhuk tidak
melakukan begitu. Islam tidak melarang umatnya menggunakan nikmat Allah kepadanya
asalkan tidak melampau dan takabbur.
Sepatutnya umat Islamlah yang selayaknya menjadi pemandu ilmu supaya manusia
dapat bertemu dengan kebenaran. Kekufuran (kufur akan nikmat) dan kealfaan ummat
terhadap pengabaian penguasaan ilmu ini.
Perkara utama yang patut diketahui ialah pengetahuan terhadap kitab Allah,
bacaannya, tajwidnya, dan tafsirnya. Kemudian hadits-hadits Rasul, sirah, sejarah sahabat,
ulama, dan juga sejarah Islam, hukum hakam ibadat serta muamalah.
Sementara itu umat islam hendaklah membuka tingkap pikirannya kepada segala
bentuk ilmu, termasuk juga bahasa asing supaya pemindahan ilmu berlaku dengan cepat.
Rasulullah pernah menyuruh Zaid bin Tsabit supaya belajar bahasa Yahudi dan Syiria.
Abdullah bin Zubair adalah antara sahabat yang memahami kepentingan menguasai bahasa
asing, beliau mempunyai seratus orang khadam yang masing-masing bertutur kata berlainan,
dan apabila berhubungan dengan mereka, dia menggunakan bahasa yang dituturkan oleh
mereka.
3. Berakhlak Terhadap Jiwa
Manusia pada umumnya tahu sadar bahwa jasad perlu disucikan selalu, begitu juga
dengan jiwa. Pembersihan jiwa beda dengan pembersihan jasad. Ada beberapa cara
membersihkan jiwa dari kotorannya, antaranya:
a. Bertaubat
b. Bermuqarabah
c. Bermuhasabah
d. Bermujahadah
e. Memperbanyak ibadah
f. Menghadiri majlis Iman
2.4 Bagaimana Adab Terhadap Sesama
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah
orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetetahui lagi Maha
Mengenal."
Al-Hujurat, 49: 13
2.Bersaudara Karena ALLAH
3.Mudah Tersenyum
Dari Abu Dzar, ia telah berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW: "Senyummu pada wajah
saudaramu adalah sedekah, ajakanmu kepada kebaikan dan pencegahanmu terhadap
keburukan adalah sedekah, petunjukmu kepada orang yang tersesat yang bertanya kepadamu
adalah sedekah, penyingkiranmu akan batu, duri, dan tulang dari jalan adalah sedekah,
penuanganmu dari bejanamu kepada bejana saudaramu adalah sedekah."
4.Memberikan Salam
Dari Abu Hurairah, ia telah berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW: "Demi Dzat yang
dirinya berada di tangan-Nya, kalian tidak akan masuk surga sehingga kalian beriman. Dan
kalian tidak akan beriman (dengan sempurna) sehingga kalian saling mencintai. Maukah
kalian kuberitahu sesuatu yang jika kalian kerjakan, niscaya kalian akan saling mencintai?
Sebarkanlah salam di antara kalian."
HR at-Tirmidzi (2688)
5.Saling Simpati Dan Empati
Dari Anas radhiyallahu anhu, dari Nabi SAW, beliau telah bersabda: "Tidak sempurna iman
salah satu dari kalian sehingga ia: cinta untuk saudaranya apa yang ia cinta untuk dirinya
sendiri (berempati bagi saudaranya). "
HR al-Bukhari (13)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kata adab adalah kosa-kata bahasa arab yang berasal dari tashrhifan (Adab –
Ya’dubu) yang berarti mengundang atau mengajak.dinamakan adab karena ia mengajak
manusia kepada perbuatan yang terpuji dan mencegah dari perbuatan yang keji dan munkar.
3.mudah tersenyum
Daftar Pustaka
http://darulatiiq.heck.in/pengertian-adab-dalam-islam.xhtml
http://www.daarulhaditssumbar.or.id/2013/12/adab-adab-kepada-diri-sendiri.html
BAB I
PENDAHULUAN
2 . Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian adab!
2. Bagaimana adab terhadap diri sendiri!
3. Macam macam adab terhadap diri sendiri!
4.Bagaiman adab terhadap sesama
3 . Tujuan
Tujuan makalah ini adalah untuk menjelaskan tentang akhlak terhadap diri sendiri.