T.P TEAKWONDO
Oleh
Arisman : 2011090003
Unit : 01
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Arisman
i
DAFTAR ISI
Menurut Dr. Olahraga Mengajarkan Tae Kwon Do (2012), karya Ria Listina, taekwondo terdiri
dari tiga kata, yaitu tae berarti kaki, kwon berarti tangan, dan do berarti seni. Jadi taekwondo
secara sederhana adalah seni atau cara mendisiplinkan diri/seni bela diri yang menggunakan
teknik kaki dan tangan kosong.
2. Sejarah Teakwondo
Menurut sejarah Taekwondo berkembang sejak tahun 37 M. Pada saat itu Korea
berada di masa Dinasti Goguryeo. Orang menyebutnya dengan nama yang berbeda-
beda, yaitu Subak, Taekkyon. Taeyon.Taekwondo sering digunakan sebagai acara
keagamaan atau ritual oleh orang Korea, dan seni bela diri Taekwondo adalah
senjata andalan seni bela diri ksatria. Sejarah panjang Dinasti Joseon kuno,
Kerajaan Silla, dan Dinasti Goryeo di masa jayanya.Setelah Korea Selatan merdeka
pada tahun 1945, masyarakat Korea Selatan mencoba mengembangkan
Taekwondo, seni bela diri tradisional korea, hingga kemudian Taekwondo diterima
dan berkembang pesat di seluruh dunia.
WTF adalah sebuah organisasi dari Federasi Taekwondo Dunia yang secara resmi
didirikan pada tanggal 28 Mei 1973, dan ketuannya adalah Kim Un Yong, yang
bermarkas di Kukkiwon, Seoul, Korea Selatan. WTF adalah program pertahanan
resmi polisi dan militer. Kejuaraan Taekwondo dunia pertama kali diadakan oleh
WTF di Seoul pada tangggal 25-27 Mei 1973, dan diikuti oleh 18
negara.Taekwondo dikembangkan di Indonesia pada tahun 1975 dan yang
membawa aliran tersebut adalah Mauritsz Dominggus yang datang ke Indonesia
pada tahun 1972 di Tanjung Priuk, Jakarta Utara.
Taekwondo di Indonesia belum berkembang saat itu, karena seni bela diri karate
pertama kali muncul di Indonesia, seperti Shindoka Karate School.Beberapa pelatih
antara lain: Simon Kaihena - Jopi Yan Rainong - Hady Sugianto - William Giritz -
Sukanda - Hasan Johan - Hendry Sanuri (Alm) - Drs. Rosyid M. Siregar (Alm) -
Mujiman (Alm) dan Harry Tomotala (Perguruan Karate PERKINO).Mereka
bergabung dengan Mauritsz Dominggus dari Ambon, pemegang sabuk hitam
Taekwondo yang belajar di Belanda dan membentuk akademi bernama KATEDO
kombinasi kata karate dan Taekwondo.
15 Juli 1974, atas saran seorang profesor yaitu Kim Hi Ha (Ketua Asosiasi Korea di
Indonesia) KATEDO berubah nama menjadi Institut Tae Kwon Do Indonesia
(INTIDO). Saat itu Profesor Kim Hi Ha menjadi penasehat INTIDO.Berdasarkan
sarannya, INTIDO dipertemukan dengan duta besar Korea Selatan dan beliau
diberangkatkan ke Korea Selatan untuk mengikuti konferensi WTF kedua pada 27
Agustus 1975.Kim Hi Ha memperjuangkan INTIDO untuk diterima sebagai
anggota WTF, dan WTF meminta INTIDO diubah menjadi Federasi Taekwondo
Indonesia (FTI) yang dipimpin oleh Marsekal Muda Sugiri.
Pada tanggal 17 Juni 1976, FTI resmi menjadi anggota WTF yang ditandantangani
oleh presiden WTF Kim Un Yong.Pada tahun 1976 Indonesia mendatangkan peatih
asal Korea Selatan bernama Kim Yong Tae, pemegang sabuk hitam Dan V, yang
merupakan mantan juara kelas berat, dalam rangka program peningkatan kualitas
dan performa Taekwondo Indonesia.Dengan berkembangnya Taekwondo di
Indonesia, terdapat 2 organisasi Taekwondo yaitu FTI (Federasi Taekwondo
Indonesia) yang dipimpin oleh Marsekal Sugiri dan PTI (Persatuan Taekwondo
Indonesia) yang dipimpin oleh Leo Lapulisa.
Pada tanggal 28 Maret 1981, FTI dan PTI mengadakan pertemuan yang disebut
dengan Musyawarah Nasional I yang bertujuan untuk memajukan perkembangan
Taekwondo di Indonesia.MUNAS I menengahi kesepakatan bersama untuk
menyatukan kedua organisasi ini menjadi satu organisasi Taekwondo, yang kini
jadi Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI). Ini yang diakui oleh WTF dan
KONI sebagai ketua umumnya adalah Sarwo Edhie Wibowo dengan pelindung
langsung oleh Surono sebagai ketua KONI Pusat. (Gina Fujiariska)
Kuda-kuda (Seogi)
Peran kuda-kuda adalah sebagai dasar untuk menyerang atau bertahan. Kuda-kuda
yang sempurna adalah kunci kesimbangan. Berikut adalah macam kuda-kuda dalam
Taekwondo:
6. Beom seogi yaitu kuda-kuda dengan sikap kaki depan berada dibelakang
dengan posisi melangkah seperti harimau lurus kedepan. Kemudian kaki
belakang di tekuk, agar tumpuan berat badan ada pada kaki. Disamping itu
tetaplah menekuk kaki depan ke arah depan dan pastikan ujung jari kaki
menyentuh lantai.
Pukulan (Jireugi)
Ada banyak jenis gerakan dalam Taekwondo. Berikut adalah jenis pukulan dalam
Taekwondo:
Tendangan (Chagi)
Dalam Taekwondo tendangan merupakan gerakan utama bela diri ini, untuk
menjadi master Taekwondo maka harus menguasai macam-macam tendangan yang
ada. Berikut adalah jenis tendangan dalam Taekwondo:
Tangkisan (Makki)
Tangkisan merupakan teknik dasar yang ada pada setiap jenis bela diri, tangkisan
dalam Taekwondo disebut dengan Makki. Berikut adalah jenis tangkisan di dalam
Taekwondo:
1. Bakkat makki yaitu tangkisan dari bagian dalam hingga bagian luar yang
mengarah ke tengah.
2. Are makki yaitu tangkisan bawah untuk menangkis tendangan lawan.
3. Ans makki yaitu tangkisan tengah bagian luar.
4. Elgo makki yaitu tangkisan bagian kepala.
3
Sabetan (Chigi)
Teknik dasar lainnya adalah sabetan, teknik ini dapat digunakan untuk
menuerang musuh. Berikut adalah jenis teknik sabetan dalam Taekwondo:
Me jumeok naeryo yaitu teknik yang mengarah ke atas hingga ke bawah.
Dungjumeok eolgul ap chigi yaitu teknik pada bagian kepala dan bagian
depan.
Han sonnal mok chigi yaitu teknik jika lawan memakai pisau.
Jebipoom mok chigi yaitu teknik pada bagian luar hingga masuk ke bagian
dalam.
Tusukan
Selain teknik-teknik yang lain, dalam seni bela diri Taekwondo terdapat teknik
tusukan. Berikut adalah jenis teknik tusukan dalam Taekwondo:
1. Pomsae
Aturan dalam pomsae atau jurus-jurus dasar dalam suatu pertandingan
menggunakan sistem cut off robin, yaitu sistem turnamen penyisihan tunggal.
Dalam pertandingan, para atlet biasanya melakukan jurus dari basic 1,2,3 dan
teuguk 1,2,3.
2. Sistem poin
Pemberian point dalam pertandingan taekwondo menggunakan angka 1-4. Peserta
bisa mendapatkan point 1 hingga 4 untuk setiap gerakan. Perolehan point
tergantung pada jenis gerakan (serangan, pukulan, tendangan, tangkisan, sabetan)
3. Pemain
Seorang atlet yang mengikuti pertandingan haruslah anggota dari salah satu
kontingen. Peserta yang mengikuti pertandingan seara perseorang atau tidak
termasuk dalam koningen manapun tidak diizinkan mengikuti perlombaan.
3
4. Pemenang
Aturan untuk yang menjadi pemenang dalam pertandingan ataupu latihan bela
diri taekwondo adalah atlet dengan point paling banyak pada setiap ronde mampu
memukul dengan teknik-teknik tertentu, sehingga sistem ini memberikan ketentuan
tentang kemenangan dan kekahalahan.
5. Pelanggaran Taekwondo
Adapun untuk macam-macam pelanggaran dalam taekwondo, antara lain;
1. Kyeong go
Pelanggaran kyeong go adalah pelanggaran ringan yang hanya bearkibat pada
pemberian peringatan. Jenis pelanggaran ini diantaranya dengan peserta berada di
luar garis pembatas, menghindari lawan dengan membelakanginya, sengaja
menjatuhkan diri, pura-pura mengalami cedera, menyerang lawan mengggunakan
lutut atau kepala, memukul lawan menggunkaan tangan pada area wajah.
2. Gam jeom
Jenis pelanggaran ini akan merugikan pihak lawan, karena kesalah atlet justru akan
menambah point untuk lawan. Beberapa jenis pelanggaran gam-jeom diantaranya
dengan tetap melakukan serangan ketika lawan sudah dalam posisi terjatuh, berkata
tidak sopan/kasar, memukul lawan menggunakan tangan dengan sengaja,
melakukan tindakan yang mengganggu pertandinga atau sengaja mengulur-ulur
waktu pertandingan.
Nah, itulah saja artikel yang bisa diberikan pada semua pemaca berkenan dengan
sistem peraturan dan pemberian pelanggaran dalam olahraga taekwondo. Semoga
bisa memberikan wawasan bagi kalian semuanya yang sedang membutuhkannya.
3
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam bahasa Korea, hanja untuk Tae berarti “menendang atau menghancurkan
dengan kaki”; Kwon berarti “tinju”; dan Do berarti “jalan” atau “seni”. Jadi,
Taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas sebagai “seni tangan dan kaki” atau
“jalan” atau “cara kaki dan kepalan”
B. SARAN
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas
masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.Adapun nantinya penulis
akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan
pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para
pembaca.
5
DAFTAR PUSTAKA