Anda di halaman 1dari 28

ANALISIS DAN EVALUASI VIDEO PERTANDINGAN PON XX

PAPUA 2021 CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO KATEGORI


UNDER-53 KG PUTRI

PROPOSAL PENELITIAN

Oleh
PUTRI ANISA ALIFIYA RAHMA
NIM 20060484045
BAYU KURNIA INDARTA
NIM 20060484042
ANAND RAMADHANSYAH
NIM 20060484121

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN
JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI
PRODI ILMU KEOLAHRAGAAN
2020
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

HALAMAN DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................................................................


B. Rumusan Masalah.............................................................................................................................
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian............................................................................................................................

BAB II KAJIAN TEORI

A. Taekwondo.........................................................................................................................................
B. Sejarah taekwondo............................................................................................................................
C. Pengertian PON Papua.....................................................................................................................
D. Pengertian Olahraga.........................................................................................................................
E. Pengertian analisis.............................................................................................................................
F. Pengertian evaluasi...........................................................................................................................
G. Teknik dasar bermain taekwondo………………………………………………………………...
H. Kerangka Konseptual.......................................................................................................................

BAB III HASIL DAN KESIMPULAN

A. Hasil.....................................................................................................................................................
B. Kesimpulan........................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................

LAMPIRAN.....................................................................................................................................................

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Olahraga merupakan salah satu kebutuhan manusia guna menjaga daya tahan tubuh bahkan
tidak sedikit orang menjadikan olahraga itu sendiri sebagai penyalur bakat maupun jalan untuk meraih
prestasi dibidang non akademik.(Rahayuningsih & Jariono, 2022) Olahraga ialah suatu bentuk aktivitas
yang menjadi suatu bagian terpenting di dalam kehidupan seorang sebab dengan kita beraktivitas
olahraga dengan terjadwal dan teratur,maka akan membuat jiwa dan raga kita jadi lebih baik dari
sebelumnya. Olahraga dapat berfungsi meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani. Salah satu
terpenting yaitu olahraga dapat berfungsi untuk meraih sebuah prestasi. Olahraga tidak hanya
melibatkan aspek fisik saja tetapi meliputi semua aspek, yaitu mulai dari aspek mental ataupun psikis.

Salah satu olahraga yang diminati yaitu olahraga Taekwondo. Taekwondo termasuk dalam
kategori cabang olahraga beladiri yang berasal dari negara Korea Selatan maka dari itu dalam bahasa
Korea Taekwondo berasal dari beberapa kata, “Tae” berarti kaki, “Kwon” berarti tangan, “Do” berarti
seni. Dengan demikian, taekwondo merupakan seni beladiri yang menggunakan tangan dan kaki. Dalam
beladiri Taekwondo terdapat peranan pelatih yang mendidik atletnya supaya bisa menguasai teknik
teknik bela diri tersebut, peran pelatih sangat dibutuhkan sekali disemua cabang olahraga karena pelatih
mampu mengajarkan dasar dasar yang ada di dalam olahraga. Pelatih sangat mempengaruhi
kemampuan anak-anak untuk belajar taekwondo. (Fikria Hanum, Muhammad Kharis Fajar S.Pd., 2022)

Keberhasilan pembinaan prestasi sangat ditentukan oleh berbagai macam unsur yang
mempengaruhi. Salah satu unsur yang berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pembinaan prestasi
adalah penerapan manajemen yang baik. Sehubungan dengan manajemen dalam pembinaan prestasi
olahraga, ada lima sumberdaya manajemen yang harus dikelola dengan baik, yaitu: (1) sumber daya
manusia, (2) kemampuan keuangan, (3) kerjasama internal, (4) sarana dan prasarana, dan (5) metode
yang diterapkan. Kelima sumberdaya manajemen di atas merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan satu-persatu, karena satu sama lain saling mendukung dan saling menentukan. (Nurcahyo et
al., 2014)

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjabaran tersebut rumusan masalah yang dapat di angkat adalah apakah analisis
keterampilan bermain cabor taekwondo ?

C. Tujuan Penelitian :
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis keterampilan bermain cabor taekwondo ?

D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan evaluasi dan menganalisis dari pertandingan Pon
XX Papua 2021 cabang olahraga taekwondo, kategori under -53 kg putri.

3
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Taekwondo
Taekwondo merupakan salah satu jenis dari olahraga seni bela diri modern yang berasal dari
korea. Dan taekwondo ini berasal dari beberapa kata yakni kata tae yakni kaki yang berarti
menghancurkan dengan tendangan, kwon yakni tangan yang berarti menghantam dan
mempertahankan diri dengan tangan, serta do yakni seni yang berarti cara mendisiplinkan diri.
Dilaksanakannya analisis olahraga taekwondo bagi siswa/siswi Dilaksanakannya penelitian
olahraga taekwondo bagi siswa/siswi untuk meningkatkan pengetahuan peserta mengenai
pentingnya ekstrakulikuler olahraga taekwondo ini. Dilaksanakannya penelitian ini bagi siswa/siswi
untuk meningkatkan kebugaran tubuh.
B. Sejarah taekwondo
Di Korea pada masa kuno, ada beladiri yang dianggap sebagai cikal bakal beladiri taekwondo
yang disebut subak, taekkyon, takkyon. Pada masa pertengahan, saat dinasti Koryo berkuasa, abad
X- XIV, perkembangan jenis beladiri ini mengalami surut karena mulai dikenal mesiu dan
penggunaan senjata api. Tahun 1961 namanya berubah menjadi Taesoodo, tetapi beberapa tahun
kemudian kembali ke nama semula, dan tahun 1965 berdiri organisasi nasional dengan nama Korea
Taekwondo Association (KTA). Pada tahun 1973 berdiri The World Taekwondo Federation (WTF),
dan tahun 1998 4 dengan salah satu tujuan untuk mengembangkan cabang ini lebih mendunia
didirikanlah Taekwondo Academy. Di Indonesia beladiri asal Korea ini mulai dikenal dan
berkembang tahun 1970-an, ditandai dengan berdirinya dua organisasi yang sama-sama mengklaim
sebagai organisasi taekwondo nasional, yaitu Persatuan Taekwondo Indonesia (PTI) dan Federasi
Taekwondo Indonesia (FTI). Barulah pada tahun 1981 ‘perseteruan’ (dalam tanda petik) tersebut
dapat diselesaikan dengan disatukannya dua organisasi taekwondo tersebut menjadi satu wadah
yakni Taekwondo Indonesia (TI) yang secara organi-satoris berada di bawah WTF
C. Pengertian Pon Papua
Pekan olahraga nasional XX, disingkat pon XX/pon papua 2021 adalah ajang olahraga nasional
utama pekan olahraga nasional, yang di selenggarakan di papua pada 2 hingga 15 oktober 2021.
Pekan olahraga nasional diselenggarakan dengan tujuan : Persatuan dan kesatuan bangsa, menjaring
bibit atlet potensial, dan meningkatkan prestasi olahraga.
D. Pengertian Olahraga
Olaharaga adalah aktifitas yang melelahkan dan akan mengeluarkan banyak keringat, namun hal
positif yang dapat di ambil adalah dengan berolahraga maka akan memperbaiki imun dalam tubuh.
E. Pengertian Analisis
Analisis adalah suatu kegiatan untuk memeriksa atau menyelidiki suatu peristiwa melalaui data
untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Analisis biasanya dilakukan dalan konteks penelitian
maupun pengelolahan data. Hasil analisis diharapkan dapat membaantu meningkatkan pemahaman
serta mendorong pengambilan keputusan.
F. Pengertian Evaluasi
Evaluasi merupakan saduran dari bahasa inggris “evaluation” yang di artikan sebagai
penaksiran atau penilaian. Nurkancana menyatakan bahwa evaluasi adalah kegiatan yang di
lakukan berkenaan dengan proses untuk menentukan nilai sari suatu hal.
G. Teknik Dasar Bermain Tekwondo

Seperti beladiri lainnya, taekwondo juga memiliki teknik dasarnya sendiri. Teknik dasar
taekwondo mencakup berbagai aspek, yaitu kuda-kuda (seogi), pukulan (jireugi), tendangan (chagi),
tangkisan (makki), tusukan (chireugi), sabetan (chigi).

1. Kuda-Kuda (Seogi)

4
Pada taekwondo, kuda-kuda atau seogi terbagi menjadi empat, yaitu: sikap kuda-kuda terbuka
(neolpyo seogi); sikap kuda-kuda tertutup (moa seogi); sikap kuda-kuda khusus (teuksu poom
seogi); dan sikap kuda-kuda jalan (ap seogi).

 AP koobi
Ini merupakan salah satu kuda-kuda langkah panjang di mana saat melakukannya
perlu membuka kaki dengan selebar bahu dengan kaki depan sambil menahan berat badan.
Sementara telapak kaki dengan bentuk tegak lurus pada lutut supaya dapat melihat ujung
kaki dari kaki depan. Supaya dapat melakukannya dengan sempurna, melatih kuda-kuda
juga sangat penting meski terlihat seperti sepele. Karena jika kuda-kuda sudah baik, maka
tak akan sulit untuk menjaga keseimbangan ketika bermain.

 Ap Seogi

Ini merupakan salah satu kuda-kuda langkah pendek dengan memposisikan kaki
seperti melangkah dan pastikan jari kaki posisinya menghadap pada posisi yang sama
dengan kedua kaki. Untuk itu perlu juga dilakukan dengan latihan yang benar meski
terlihat seperti gampang. Dengan sudah menguasai teknik kuda-kuda, menjadi hal yang
paling penting sebagai awal untuk bisa bermain secara profesional.

 Moa Seogi
Ini adalah kuda-kuda dengan kaki berposisi rapat dengan tubuh secara tegak
menghadap ke depan dengan secara lurus. Kuda-kuda ini juga terlihat seperti mudah untuk
di lakukan, namun sebenarnya berdiri dengan kaki rapat dan tubuh tegak terkadang cukup
sulit untuk dilakukan. Dan yang paling penting harus memiliki faktor keseimbangan tubuh
yang baik agar kuda-kuda ini bisa dilakukan dengan stabil.

 Dwit Koobi
Ini merupaka gerakan kuda-kuda dengan membuka kedua kaki belakang dan
posisinya harus ke arah samping dengan aki depan berposisi lurus ke depan saja.
Tumpuaan berat tubuh pastikan di berikan pada kaki bagian belakang, dengan posisi kaki
di teku agar lebih maksimal dalam posisi kuda-kuda ini. Sebaiknya tubuh juga perlu dan
harus untuk di posisikan menghadap serong ke arah tengah sudut kaki depan dan belakang
bentuk. Untuk itu perlu dilakukan latihan yang rutin agar segera dikuasai dengan baik.

 Joochoom Seogi
Ini merupakan kuda-kuda di mana posisi kaki harus sejajar dengan mengarah ke
samping dengan posisi kedua ujung kaki lurus saja kedepan. Tekuk kaki sampai posisi
tulang kering dan lutut tegak lurus. Tumpuan berat badan terdapat di kedua kaki dan
posisi tubuh bisa tegak saj sambil lurus ke depan. Untuk tetap bisa menjada keseimbangan
seluruh tubuh ketika melakukannya, maka di butuhkan latihan rutin dengan tekun.

 Beom Seogi
Kuda-kuda ini dengan posisi kaki depan berada di belakang tapi menghadap lurus
ke depan seperti pada saat melakukan langkah harimau. Caranya, tekuk kaki belakang
supaya tumpuan berat bada ada pada kaki tersebut. Sementara itu tekukan kaki depan ke
depan di mana pastikan ujung-ujung jari bisa menyentuh lantai. Ujung-ujung jari bagian
kaki depan dapat menyentuh lantai berarti adalah seperti saat kita melakukan gerakan
berjinjit. Agar mampu menjada keseimbangan dengan baik, karena tergolong sulit awalnya
maka perlu juga untuk di lakukan latihan yang secara rutin.

2. Pukulan (Jireugi)

Ada sembilan teknik pukulan pada taekwondo yang harus dikuasai, yaitu:
5
 Yeop Jireugi

Untuk teknik gerakan pukulan ini adalah ke samping sambil tubuh posisinya dengan
menghadap ke posisi depan secara lurus. Jireugi juga memiliki makna yang memukul,
sementara Yeop pun artinya kesamping. Sehingga akhirnya memiliki istilah lain yakni side
punch. Meski ke samping arah pukulan yang dituju, namun sangat penting untuk bisa
menjaga supaya tubuh agar tetap bisa lurus ke depan. Dalam gerakan ini, kepala juga ikut
menghadap ke samping saat melakukan pukulan ke samping seperti yang ada pada contoh
gambar. Sementara kaki juga perlu untuk dibuka lebar selebat bahu lebih sedikit.

 Eolgol Jireugi
Teknik pukulan ini adalah dengan mengarahkan pukulan ke atas. Dan biasanya yang
menjadi target sasaran adalah bagian dari kepala lawan tanding.

 Arae Jireugi

Untuk teknik gerakan pukulan ini dengan posisi menghadap ke bawah. Dan
biasaya target yang menjadi sasaran yakni area vital dari lawan tanding.

 Momtong Jireugi
Teknik dari gerakan pukulan ini dengan mengarah ke tengah tubuh lawan. Dan
biasanya yang menjadi sasaran adalah bagian perut dan juga bagian ulu hati.

 Chi Jireugi

Untuk teknik gerakan pukulan ini dalah dari posisi bawah ke atas di mana
daguyang menjadi sasarannya. Dan gerakan pukulan ini mirip gerakan uppercut. Jika
menggunakan tangan kanan sebagai pemukulnya, maka tangan kiri harus ada di samping
tubuh dengan ditekukan sambil mengepal seperti biasa. Sedangkan posisi kaki juga di
pastikan untuk terbuka, tapi engan posisi depan dan belakang, yakni kaki kiri di depan dan
kaki kanan yang berada di belakang dengan tumpuan berada tubuh pada bagian kaki kiri.
Sementara tangan untuk memukul harus dalam posisi siap untuk menghadap ke atas
seperti pada contoh gambar diatas.

6
 Pyojeok Jireugi

Teknik gerakan pukulan ini sasarannya dengan menggunakan tangan sendiri.


Intinya tagan sendiri kita yang diguakan sebagai bentuk imajinasi lawan kita. Oleh karena
itulah, nama teknik gerakan ini juga disebut sebagai pukual imajiner. Simple saja alasannya,
karena posisi berlatih tidak ada teman yang menjadi lawan tandingnya. Untuk itu dengan
membayangkan tangan sendiri sebagai lawannya. Untuk bisa memastikan gerakan detilnya,
bisa untuk dikonsultasikan atau ditanyakan dengan pelatih taekwondo anda, supaya
mampu mencontohkan secara nyata dari pukulan ini.

 Dollyeo Jireugi

Teknik gerakan pukulan ini adalah dari depan kemudian menyamping dengan
menyasar bagian kepala lwan sebagai targetnya.Dalam melakukan pukulan ini, tangan
kanan yang menjadi aktif pada saat hendak menggunakan tangan kanan untuk memukul.
Sementara itu, sama seperti pada gerakan pukulan lainnyal. Tangan kiri juga harus berada
siap di samping pinggang dengan posisi ditekuk sekaligus juga dengan sampil
mengepalkan tangan tersebut.  Untuk lebih detailnya bisa dilihat pada gambar di atas.

 Digeutja Jireugi

Teknik gerakan pukual ini adalah dengan menggunakan kedua tangan dan
melakukan bentuk yang menyerupai huruf C. Di mana satu tangan melakukan pukulan ke
atas dan lainnya melakukan pukulan ke peut dengan posisi mengempat. Untuk tangan
melakukan pukulan ke atas, maka posisi telapak tangan pastikan untuk menghadap ke
bawah ( untuk penggunaan tangan sebelah kanan. Sedangkan untuk tangan yang
melakukan pukulan bawah atau perut, pastikan terbelih dahulu telapak tangan telah
menghadap ke atas ( untuk penggunaan tangan kiri).

7
3. Tangkisan (Makki)

 Arae Makki

Gerakan tangkisan ini diarahkan ke bagian bawah dengan menggunakan kepalan


tangan. Perlu diketahui, dalam taekwondo tak hanya cukup mengerti bagaimana cara
memukul, menedang namun juga terkait cara menangkis pukulan dari lawan yang datang
dari arah manapun Untuk cara ini bisa dilakukan dengan mengepalkan tangan saat
mencoba menangkis pukulan dari lawan pada saat mendapat serangan bagian bawah.
Ketika tangan kiri menangkis, maka tangan kanan ada disebelah tubuh dengan posisi di
tekuk dan juga di kepalkan.

 Montong An Makki

Gerakan tangkisan ini dilakukan dari tengah ke dalam dengan mamakai bagian luar
lengan bawah. Ada kesamaan dengan gerakan pukulan Chi Jireugi, hanya saja pada
gerakan ini tujuannya adalah untuk menangkis. Dan pada saat lawan menyerang dari arah
depan secara langsung dan lurus ke bagian dada atau perut atau leher, maka gerakan ini
bisa digunakan untuk melindungi diri.

 Eolgol Makki

Gerakan tangkisan ini adalah ke atas dan target yang menjadi sasaran bagian
kepala. Pada saat lawan mencoba memukul pada daerah kepala, terutama kepala bagian
atas. Maka secara sigap teknik gerakan ini bisa di pergunakan demi menangkis serangan
lawan tersebut. Kepalkan tangan sebelah kiri dan langsung bawa ke atas yang bisa
menangkis serangan dari atas atu juga dari samping kepala.

 Hecho Makki

8
Gerakan tangkisan satu ini merupakan tangkisan ganda yang mengarah ke luar,
Jadi pada lawan berusaha untuk melakukan serangan dari dua arah ( bisa juga ada dua
lawan yang hendak menedang bagian samping atau bawah tubuh Anda) . Namun, pastikan
bahwa kedua tangan dalam kondisis penuh agar benar-benar bisa menangkis serangan
lawan secara sempurna.

 Batang So Momtong An Makki

Gerakan ini merupakan upaya tangkisan dari luar ke tengah di mana telapak
tangan sebagai bantalan. Jadi bila sebelum-sebelumnya gerakan tangkisan adalah dengan
tangan di kepal, kali ini pada teknik ini cukup berbeda. Jutsru pada batang son montoong
an maki, perlu melakukan gerakan tangkisan dengan menggunakan telapam tangan kita
yang menjadi bantalan bagi serangan atau pukulan dari lawan. Tapi untuk bagian satunya (
yang tidak menangkis) tetap haru ada pada samping tubuh dengan posisi dalam mengepal.

 Sonnal Momtong Makki

Gerakan tangkisan ini adalah dengan menggunakan pisau tangan ke arah tengah.
Jika lawan melakukan serangan dengan menendang atau memukul ke arah depan atau
tengah tubuh, maka gerakan ini bisa untuk mencoba menangkisnya. dengan baik. Asalkan
kekuatan ada pada bagian pisau tangan, maka segala bentuk dari gerakan serangan lawan
akan dapat di tangkis dengan maksimal.

 Batang Son Arae Makki


Gerakan ini merupakan upaya tangkisan yang di lakukan dengan memakai telapak
tang dan posisinya mengarah ke bawah.

 Momtong Bakkat Makki

Gerakan tangkisan ini adalah jenis tangkisan tengah yang mengarah ke luar dari
dalam dengan menggunakan bagian dalam lengan bawah. Untuk bagian kaki, tumpuan
berat badan bisa di pastikan pada kaki bagian sebelah kanan yang berada di belakang
dengan menekuknya sedikit. Tubuh juga menjadi agak condong ke arah belakang, karena
posisi kaki kanan yang sedikit di tekuk tadi.
9
4. Sabetan (Chigi).

 Murep Dolyo Chigi

Gerakan ini merupakan upaya atau tindakan sabetan yang dilakukan dengan
memakai lutut dengan mengarah ke posisi samping.

 Agem Son Keut Chireugi


Gerakan ini merupakan upaya untuk melakukan tusukan atau juga cekikan dengan
obyek sasaran pada bagian leher lawan.

 Ape Son Keut Chireugi


Gerakan ini merupakan upaya untuk bisa melakukan gerakan tusukan dengan
sasaran pada bagian leher lawan dengan menggunakan 4 bagiana ujung jari.

 An Son Keut Chireugi


Gerakan ini merupakan suatu upaya atau gerakan untuk melakukan tusukan
dengan menggunakan satu saja, dengan sasaran bagian mata lawan tanding.

 Gawison Keut Chireuhi


Gerakan ini merupakan suatu upaya atau gerakan yang dilakukan dengan obyek
sasaran bagian mata lawan tanding dengan menggunakan bagian dua jari.

 Palkup Dolyo Chigi

Gerakan ini adalah upaya untuk melakukan gerakan sabetan dengan menggunakan
siku tangan yang memutar. Gerakan ini bisa dilakukan dengan kaki bagian kiri sebagai
penumpu untuk berat badan, dengan perlu untuk ditekuk saat diposisikan ke depan.
Semenatar untuk kaki belakang atau bagian kaki kanan, harus dalam posisi yang lurus.
Adapun untuk kondisi kedua tangan adalah seperti pada gerakan penghormatan pada
kungfu. Namun, keduanya harus berada di depan dada dan bagian siku dimiringkan ke
atas. Bagian siku inilah yang tujuannya menyabet atau menusuk ketika lawan mencoba
melakukan serangan dengan mendekati kita terlebih dahulu.

 Jebi Poom Mok Chigi

10
Gerakan ini merupakan upaya untuk melakuan sabetan yang di lakukan dari luar ke dalam
dengan tangkisan pisau angan ke arah atas di saat yang sama. Tangan yang digunakan
sebagai pisau untuk gerakan menyabet menggunakan tangan bagian sebelah kanan,
sementara tangan sebelah kiri berada pada atas kepala kita. Pada bagian kaki hampir mirip
dengan teknik palkup dolyo chigi. Tapi kaki kanan yang ada di belakang perlu lebih
direndahkan posisinya dan bagian depan atau kaki kiri tak perlu di tekuk dengan terlalu
banyak.

 Ham Sonnal Mok Chigi

Gerakan ini merupakan upaya sabetan tunggal dengan menggunakan pisau tangan.
Sabetan tunggal yang berarti teknik sabetan hanya menggunakan satu tangan dan
umumnya dengan menggunakan tangan sebelah kiri. Sedangkan tangan sebelah kakan ada
di sisi tubuh kita dalam keadaan tertetekuk dan mengepal seperti biasa. Untuk bagian kaki
tak perlu di buka terlalu lebar. Namun tetap kaki kiri harus lebih sedikit ke depan. Kedua
kaki harus menghadap ke arah depan lurus dan sabetan pun demikian.

 Pyeon Son Keut Chiregugi

Gerakan ini merupakan upaya melakukan tusukan dengan menggunakan bagian 4


ujung jari di mana posisi tangan vertikal dengan sasaran bagian ulu hati lawan tanding.

5. Tendangan (chagi)

 Front Kick (Ap Chagi)

11
Teknik tendangan taekwondo yang pertama adalah Front Kick. Tendangan depan juga

terkadang disebut sebagai "snap kick," karena kecepatan luar biasa yang diberikan dalam

gerakan ini. Ini adalah salah satu tendangan pertama yang diajarkan di Taekwondo, tetapi

sering dianggap sebagai salah satu yang paling kuat bahkan di tingkat yang lebih tinggi.

Hal ini dilakukan dengan mengangkat lutut dari kaki Anda ke pinggang, kemudian

kerahkan kekuatan dengan mengerahkan kaki Anda ke depan, lurus ke arah sasaran.

Langkah ini dirancang untuk mendorong target, serta melukai mereka.

 Side Kick (Yeop Chagi)

Teknik tendangan taekwondo yang kedua yaitu Side Kick. Tendangan samping adalah

teknik yang sangat kuat dan memiliki implikasi yang berbeda tergantung pada standar

Taekwondo yang dipraktikkan. Ini dilakukan dengan mengangkat lutut sambil memutar

tubuh Anda 90 derajat, kemudian mengerahkan kekuatan dengan merentangkan kaki

Anda. Dengan menggunakan momentum pinggang dan torso, Anda dapat mengenai target

dengan lebih keras. Bagian kaki mana yang terhubung dengan target akan bervariasi antara

standar yang berbeda yang diajarkan, tetapi biasanya menggunakan tepi luar kaki atau

dengan tumit kaki.

 Roundhouse Kick (Dollyeo Chagi)

Teknik tendangan taekwondo yang ketiga adalah Roundhouse Kick. Tendangan

Roundhouse yang terkenal adalah gerakan yang sangat kuat jika Anda bisa menguasainya.

Teknik ini populer di banyak film dan pertunjukan. Tendangan ini dilakukan dengan

melakukan pivot pada kaki yang tidak menendang dengan memutar pinggul. Saat

melakukan pivot, kontak dilakukan dengan target dengan merentangkan kaki dan

memukul target dengan bola kaki atau dengan punggung kaki.

12
 Back Kick (Dwit Chagi)

Seperti namanya, Anda akan melakukan tendangan dengan mengaturnya jauh dari

sasaran. Jika tidak dilakukan dengan benar, Anda dapat dengan mudah kehilangan

keseimbangan untuk melakukan kontak dengan lawan, atau bahkan Anda bisa jatuh.

 Reverse Side Kick (Bandae Yeop Chagi)

Tendangan samping terbalik pada dasarnya adalah versi lain dari tendangan belakang.

Perbedaannya adalah tendangan ini membawa lebih banyak kekuatan dari momentum

ekstra, karena praktisi akan berbelok lebih jauh daripada yang dilakukan saat melakukan

tendangan belakang. Tendangan ini juga membutuhkan latihan yang luar biasa agar tetap

bisa seimbang selama manuver.

 Hook Kick (Huryeo Chagi)

Tendangan Hook adalah tren yang relatif modern dalam kompetisi Taekwondo, tetapi

tidak umum secara tradisional. Ini mirip dengan tendangan Roundhouse, tetapi dengan

sapuan ke belakang setelah kaki diluruskan. Pada teknik ini, Anda akan mengandalkan

tumit kaki untuk menendang lawan.

13
 Reverse Turning Kick (Bandae Dollyeo Chagi)

Seperti halnya tendangan Hook, tendangan ini memiliki sapuan yang dilakukan untuk

menimbulkan dampak pada lawan. Perbedaannya di sini yaitu sapuan meluas lebih jauh,

dan tendangan dilakukan dengan kaki lurus sempurna. Seperti halnya tendangan Hook,

tumit menjadi senjata untuk mengenai target.

 Knee Strike (Mureup Chigi)

Meskipun secara teknis bukan tendangan, lutut merupakan bagian penting dari setiap

teknik tendangan. Serangan lutut memiliki banyak variasi, tetapi semuanya hanya seperti

mengangkat lutut dan mengenainya pada target dengan membawa target ke lutut, atau

mendorong lutut ke arah target. Jenis serangan ini sangat umum dalam seni bela diri

campuran (MMA), dan seni bela diri lainnya, seperti Muay Thai.

 Scissor Kick (Kawi Chagi)

Teknik tendangan taekwondo yang terakhir yakni Scissor Kick. Tendangan ini secara

signifikan lebih sulit, tetapi sering dicadangkan untuk demonstrasi Taekwondo. Teknik ini

akan memukul dua lawan sekaligus dengan melakukan tendangan melompat, dan

menggunakan setiap kaki untuk menargetkan lawan yang terpisah. Ini adalah langkah yang

sangat mengesankan, dan pasti akan luar biasa jika dapat menguasainya.

H. Kerangka Konseptual

PON XX PAPUA

OLAHRAGA SEJARAH
TAEKWONDO TAEKWONDO

ANALISIS EVALUASIS
I

14
BAB III

HASIL DAN KESIMPULAN

A. HASIL

NAMA ASAL SKOR PERCOBAAN PERCOBAAN HASIL


TENDANGAN MEMUKUL EVALUASI

ALYSSA JABAR 29 85 1 TIDAK


MEMENUHI
KRITERIA
Glorya PAPUA 27 32 2 MEMENUHI
KRITERIA
MARISK KALTIM 26 5 11 TIDAK
A MEMENUHI
KRITERIA

B. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian di atas yang di lakukan pada tangga 20 mei 2023 sampai 25
mei 2023, mengenai perbandingan jumlah tendangan yang di lakukan oleh atlet cabor
taekwondo kategori under -53kg putri, yang di lakukan di papua, indonesia. Sebagai tuang
rumah Atlet glorya dari papua memenangkan perlombaan pon XX papua dengan memenangkan
mendali emas, dari analisis atlet glorya lebih lincah dan memiliki fisik yang kuat di bandingkan
atlet dari jabar maupun dari kaltim, atlet papua glorya juga melakukan percobaan tendangan
sebanyak 32 kali lebih banyak di bandingkan atlet dari Kalimantan timur yang bernama mariska.
Dan evaluasi atlet papua adalah memenuhi kriteria pertandingan pon XX papua.

15
Daftar pustaka :

Dki, P., Pada, J., Antar, K., & Unj, P. (2018). Tirto Apriyanto 1 , Hendro Wardoyo 2. 2018, 129–140.

Fikria Hanum, Muhammad Kharis Fajar S.Pd., M. P. (2022). Peran Pelatih Taekwondo Dalam Memotivasi
Belajar Anak Usia Dini Di Club Ganghan Taekwondo Surabaya. Jurnal Prestasi Olahraga, 1–9.

Nurcahyo, panuwon joko, KS, S., & Rahayu, S. (2014). Evaluasi Program Pembinaan Prestasi Taekwondo
Pada Klub Satria Taekwondo Academy Di Kabupaten Banyumas. Journal of Physical Education and
Sports, 3(2), 58–59.

Pascasarjana, P., Studi, P., & Olahraga, P. (2007). Hartono Hadjarati. 2008. “ Pembinaan Klub Olahraga Karate
Di Gorontalo ” . Semarang : Tesis , Program Pascasarjana Program Studi Pendidikan Olahraga Unnes, hal.
16. 1. 1–16.

Rahayuningsih, A. P., & Jariono, G. (2022). Pola Pembinaan Olahraga Taekwondo Pada Masa Adaptasi
Kebiasaan Baru Ditinjau Dari Context, Input, Process, dan Product. Jurnal Porkes, 5(1), 12–22.
https://doi.org/10.29408/porkes.v5i1.5443

Muhson, A. (2006). Teknik Analisis Kuantitatif 1 TEKNIK ANALISIS KUANTITATIF. Academia, 1–7.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132232818/pendidikan/Analisis+Kuantitatif.pdf

Tirtawirya, D. (2011). Agility T Test Taekwondo. Jurnal Olahraga Prestasi, 7(7), 27–31.

Syam, N. (2016). MENINGKATKAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL


LOMPAT KODOK Septi Islinia Yosinta M. Nasirun. 1(1), 56–60.

Prestasi, J. O. (2015). Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 11, Nomor 2, Juli 2015 | 77 MENURUNKAN
TEKANAN DARAH PADA LANSIA MELALUI SENAM YOGA. 11.

Rozikan, A., & Hidayah, T. (2015). Hubungan Fleksibilitas Dan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Hasil
Tendangan Eolgol Dollyo-Chagi Pada Olahraga Taekwondo. Journal of Sport Sciences and Fitness,
4(1), 32–36.

16
Lampiran

A. Biodata Atlet

Nama lengkap:
Alyssa Azka Rinendaputri
Nama panggilan: alyssa
Kota asal: Bandung, Bandung City, West Java, Indonesia
Tanggal lahir: -
Umur: -
Agama: -
Pasangan: -
Pendidikan: -
Profesi: Atlet Taekwondo
Hobi: Taekwondo, Olahraga, fasion
Akun Instagram: Instagram: @alyssaazka

B. Sekor Pertandingan
1. Skor babak pertama “JATENG VS JABAR” “FINAL U-53 SENIOR PUTRI”

Berikut statistic permainan “JABAR ” di babak pertama :

Potongan Biru Potongan Merah Poin Biru Poin Merah


Masuk Masuk

1 0 13 6

2. Skor babak kedua “JATENG VS JABAR” “FINAL U-53 SENIOR PUTRI”

Berikut statistic permainan “JABAR” di babak kedua :

Potongan Biru Potongan Merah Poin Biru Poin Merah


Masuk Masuk

0 0 10 8

3. Skor rounde 3 “JATENG VS JABAR” “FINAL U-53 SENIOR PUTRI”

Berikut statistic permainan “JABAR ” di rounde ketiga :

Potongan Biru Potongan Merah Poin Masuk Poin Masuk


Biru Merah
0 0 12 15

C. Analisis di babak pertama, “JATENG VS JABAR”


 Serangan yang di lakukan atlet jateng lebih bervariasi di bandingkan dengan atlet jabar
 Atlet jabar melakukan serangan terlalu terburu buru saat melakukan tendangan di
bandingkan atlet jateng
 Atlet jabar tidak terlalu bisa mencari celah kosong, di bandingkan atlet jateng

17
D. Evaluasi “JATENG VS JABAR” di babak pertama :
 Atlet jateng memenuhi kriteria
 Atlet jabar tidak memenuhi kriteria

E. Kronologis
a. Atlet jabar ( Alyssa Azka Rinenda putri) -53kg
Babak pertama (22 x percobaan menendang)

Menit Kejadian Keterampilan


2.40 Atlet menendang lawan dengan kaki Tendangan tidak masuk poin
kanan di area perut
2.50 Atlet menendang lawan dengan kaki Tendangan tidak masuk poin
kiri di area perut
2.53 Atlet menendang lawan dengan kaki Tendangan yang di lakukan tidak
kanan di area perut sempurna, kaki masih dalam kedaan
menekuk
3.00 Atlet menendang lawan dengan kaki Tendangan tidak masuk poin
kiri di area punggung
3.02 Atlet menendang lawan dengan kaki
kanan di area kepala
3.05 Atlet terdorong lawan keluar ke arena Lawan terkena pelanggaran
pertandingan
3.20 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak poin, atlet menggunakan teknik
kanan di area dada yeop chagi
3.22 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak poin, atlet menggunakan teknik
kanan di area dada yeop chagi
3.23 Atlet menendang lawan dengan kaki Masuk poin2, menggunakan teknik ap
kiri di area perut chagi
3.26 Atlet menendang lawan dengan kaki Poin masuk 3, menggunakan teknik deol
kanan di area kepala chagi
3.29 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kanan di area kepala deol chagi
3.34 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kiri di area perut ap chagi
3.47 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, karena posisi kaki
kanan di area perut masih di tekuk, dengan teknik yeop chagi

3.54 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kiri di area kepala deol chagi
3.58 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kanan di area kepala deol chagi
4.04 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kiri di area kepala deol chagi
4.17 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kanan di area dada yeop chagi

18
4.32 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kiri di area dada yeop chagi
4.38 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kanan di area dada yeop chagi
4.44 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kiri di area dada yeop chagi
4.48 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kanan di area dada yeop chagi
4.50 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kanan di area kepala deol chagi
5.01 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kanan di area dada yeop chagi

Ronde 2 (34x percobaan menendang dan 1x percobaan memukul)

Menit Kejadian Keterampilan


6.14 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan yeop
kanan di area dada chagi
6.17 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kiri di area dada yeop chagi
6.23 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kanan di area dada yeop chagi
6.24 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kiri di area perut ap chagi
6.26 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kanan di area perut yeop chagi
6.27 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kiri di area perut ap chagi
6.28 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kanan di area pinggang dollyo chagi
8.29 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kanan di area kepala dolly chagi
8.30 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kiri di area perut ap chagi
8.31 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kanan di area perut ap chagi
8.37 Lawan kena pelanggaran Poin masuk 1
8.42 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kanan di area kepala deol chagi
8.50 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kiri di area perut ap chagi
8.57 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kanan di area perut yeop chagi
8.59 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kiri di area perut yeop chagi
9.08 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kanan di area perut yeop chagi
9.09 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kanan di area perut yeop chagi

19
9.11 Atlet menendang lawan dengan kaki Masuk poin 2, menggunakan teknik ap
kiri di area perut chagi
9.18 Atlet menendang lawan dengan kaki Masuk poin 3, menggunakan teknik
kanan di area kepala kikomek
9.21 Atlet menendang lawan dengan kaki Masuk poin 3, menggunakan teknik deol
kanan di area kepala chagi
9.23 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kanan di area dada deol chagi
9.31 Lawan melakukan pelanggaran Masuk poin 1
9.32 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan ap
kiri di area perut chagi
9.33 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kanan di area dada yeop chagi
9.35 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan ap
kiri di area perut chagi
9.43 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan yeop
kanan di area perut chagi
9.47 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kanan di area perut yeop chagi
9.48 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kiri di area perut ap chagi
9.51 Atlet memukul lawan dengan tangan Masuk poin 1, menggunakan eolgol
kiri di area kepala jireugi
10.05 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kiri di area kepala dollyo chagi
10.15 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kanan di area dada yeop chagi
10.34 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kiri di area kepala deol chagi
10.36 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kiri di area perut ap chagi
10.49 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kiri di area perut ap chagi
10.52 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kanan di area kepala deol chagi
10.58 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kiri di area perut dollyo chagi
10.59 Atlet terjatuh Tubuh atlet menggalami kehilangan
keseimbangan dan terjatuh sendiri
11.14 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kanan di area perut dollyo chagi

Ronde ke-3 (29x percobaan menendang)

Menit Kejadian Keterampilan


12.35 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kanan di area kepala yeop chagi
12.38 Atlet menendang lawan dengan kaki Masuk poin 3, menggunakan teknik yeop
kanan di area kepala chagi
12.39 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik

20
kiri di area perut dollyo chagi
12.51 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kanan di area kepala deol chagi
12.53 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kiri di area perut ap chagi
13.02 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kanan di area perut ap chagi
13.04 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kanan di area kepala dollyo chagi
13.20 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kiri di area perut dollyo chagi
13.35 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kanan di area kepala deol chagi
13.36 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kiri di area perut ap chagi
13.40 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kiri di area perut ap chagi
13.44 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kanan di area kepala dollyo chagi
13.52 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kiri di area perut ap chagi
14.00 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kanan di area dada yeop chagi
14.05 Atlet menendang lawan dengan kaki Masuk poin 3, menggunakan teknikdeol
kanan di area kepala chagi
14.19 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kiri di area perut ap chagi
14.23 Atlet menendang lawan dengan kaki Masuk poin 3, menggunakan teknik deol
kanan di area kepala chagi
14.30 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kiri di area perut ap chagi
14.32 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kanan di area kepala deol chagi
14.41 Atlet menendang lawan dengan kaki Masuk poin 3, menggunakan teknik deol
kanan di area kepala chagi
14.52 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kanan di area kepala deol chagi
14.53 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kanan di area kepala deol chagi
15.06 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kiri di area perut ap chagi
15.15 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kanan di area kepala deol chagi
15.26 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kanan di area kepala deol chagi
15.36 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kanan di area kepala dolke chagi
15.40 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kiri di area perut ap chagi
15.41 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik

21
kanan di area perut ap chagi
15.42 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kanan di area kepala deol chagi
15.48 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kiri di area kepala deol chagi
15.50 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak masuk poin, menggunakan teknik
kiri di area perut ap chagi

22
A. Biodata Atlet

Nama lengkap:
Glorya Rinny Keleyan

Nama panggilan: Glorya


Kota asal: Papua

Tanggal lahir: -
Umur: -
Agama: -
Pasangan: -
Pendidikan: -
Profesi: Atlet Taekwondo
Hobi: Olahraga
Prestasi yang pernah di capai  Mendali emas pon xx papua

B. Sekor Pertandingan
1. Skor babak pertama “PAPUA VS JATENG” “FINAL U-53 SENIOR PUTRI”

Berikut statistic permainan “PAPUA” di babak pertama :

Potongan Potongan Poin Poin


Biru Merah Biru Merah
Masuk Masuk
0 0 8 4

2. Skor babak kedua “PAPUA VS JATENG” “FINAL U-53 SENIOR PUTRI”

Berikut statistic permainan “PAPUA” di babak kedua :

Potongan Potongan Poin Poin


Biru Merah Biru Merah
Masuk Masuk

0 0 8 6

3. Skor rounde 3 “PAPUA VS JATENG” “FINAL U-53 SENIOR PUTRI”

Berikut statistic permainan “PAPUA ” di rounde ketiga :

Potongan Potongan Poin Poin


Biru Merah Masuk Masuk
Biru Merah

1 1 11 9

C. Analisis di babak pertama sampai ketiga “PAPUA VS JATENG”


 Serangan yang di lakukan atlet jateng lebih bervariasi di bandingkan dengan atlet papua
 Atlet jateng melakukan tipuan atau pancingan yang cukup bagus di bandingkan atlet papua

23
 Atlet papua tidak pintar memposisikan serangan dalam waktu yang tepat di bandingkan
atlet jateng
 Atlet jateng terlalu banyak move di bandingkan atlet papua yang tenang

D. Evaluasi “PAPUA VS JATENG” di babak pertama sampai ketiga :


 Atlet papua memenuhi kriteria
 Atlet jateng tidak memenuhi kriteria

E. Kronologis

Babak pertama (11 x percobaan menendang dan 1x percobaan memukul )

TABEL KEJADIAN KETERAMPILAN


MENIT
0.54 Atlet menendang lawan dengan kaki Poin masuk 3,menggunakan teknik hidan
kanan di area kepala up hurugi
1.04 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak poin, atlet menggunakan teknik slide
kanan di area perut yeop chagi/hidan yeop chagi
1.08 Atlet memukul lawan dengan tangan kiri Poin masuk 1, menggunakan teknik
di area perut/body pukulan/jumok
1.17 Atlet menendang lawan dengan kaki kiri Tidak poin, atlet menggunakan teknik
di area perut dolyo chagi
1.25 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak poin, atlet menggunakan teknik peta
kanan di area perut chagi
1.36 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak poin, atlet menggunakan teknik peta
kanan di area perut/body chagi
1.48 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak poin, atlet menggunakan teknik
kanan di area perut hidan yeop chagi/slide yeop chagi
2.06 Atlet menendang lawan dengan kaki kiri Poin masuk 4, atlet menggunakan teknik
di area perut dwi chagi
2.23 Atlet menendang lawan dengan kaki Tidak poin, atlet menggunakan teknik slide
kanan di area perut yeop chagi/hidan yeop chagi
2.26 Atlet menendang dengan kaki kanan Tidak poin, karena tidak mengenai body
lawan teknik yang digunakan peta chagi
2.35 Atlet menendang dengan kaki kiri di area Tidak poin, atlet menggunakan teknik
perut dolyo chagi
2.39 Atlet menendang dengan kaki kiri di area Tidak poin, atlet menggunakan teknik up
kepala hurugi
Babak kedua ( 9 x percobaan menendang)

MENIT KEJADIAN KETERAMPILAN


4.02 Atlet menendang dengan kaki kanan di Tidak poin, atlet menggunakan teknik slide
area perut / body yeop chagi / hidan yeop chagi
4.09 Atlet menendang dengan kaki kanan Tidak poin, atlet menggunakan teknik slide
di area perut yeop chagi / hidan yeop chagi
4.16 Atlet menendang dengan kaki kanan di Tidak poin, atlet menggunakan teknik slide
area perut yeop chagi / hidan yeop chagi
4.20 - 4.22 Atlet menendang kombinasi dengan Tidak poin, atlet menggunakan teknik
kaki kiri lalu disambung dengan kaki dolyo chago - up hurugi dan diakhiri yeop
kanan di area perut dan kepala chagi
4.33 Atlet menendang dengan kaki kiri di Tidak poin, atlet menggunakan teknik up
area kepala hurugi
4.56 Atlet menendang dengan kaki kiri di Tidak poin, karena tendangan atlet kurang
area kepala tinggi teknik tendangan up hurugi
4.57 Atlet kehilangan keseimbangan Tidak poin, karena terjatuh bersamaan
24
sehingga terjatuh saat merangkul
5.15 – 5.17 Atlet menendang kombinasi dengan Tidak poin, atlet menggunakan teknik peta
kaki kanan di area perut chago – peta chagi
5.41 Atlet menendang dengan kaki kanan di Tidak poin, atlet menggunakan teknik peta
area perut chagi
6.01 Atlet menendang dengan kaki kiri di Tidak poin, atlet menggunakan teknik dwi
area perut / body chagi

Babak ketiga (12 x percobaan menendang dan 1x percobaan memukul )

MENIT KEJADIAN KETERAMPILAN


7.20 Atlet mengangkat kaki kanan untuk
memancing lawan menyerang
7.26 Atlet menendang dengan kaki kiri di Tidak poin, atlet menggunakan teknik up
area kepala hurugi
7.35 Atlet menendang dengan kaki kanan di Tidak poin, atlet menggunakan teknik peta
area perut chagi
7.47 Kedua atlet tidak melakukan serangan Poin masuk 1, atlet tidak melakukan
sama sekali serangan sama sekali
8.00 – 8.02 Atlet melakukan tendangan kombinasi Tidak poin, atlet menggunakan teknik
dengan kaki kanan lalu disambung kaki dolyo chagi
kiri di area perut dan diakhiri ke arah
kepala
8.10 Atlet melakukan pukulan dengan Poin masuk 1, atlet menggunakan teknik
tangan kiri di area perut / body jumok
8.11 – 8.13 Atlet melakukan tendangan kombinasi Tidak poin, atlet menggunakan teknik
dengan kaki kanan dan kiri di area dolyo chago - dolyo chagi
perut / body
8.21 Atlet menendang dengan kaki kanan di Tidak poin, atlet menggunakan teknik slide
area perut yeop chagi / hidan yeop chagi
8.31 Atlet melakukan pukulan dengan Tidak poin, atlet menggunakan teknik
tangan kiri di area body jumok
8.43 Atlet menendang dengan kaki kanan di Tidak poin, atlet menggunakan teknik slide
area perut yeop chagi / hidan yeop chagi
8.54 Atlet menendang dengan kaki kiri di Tidak poin, atlet menggunakan teknik
area perut dolyo chagi
8.59 – 9.00 Atlet melakukan tendangan kombinasi Tidak poin, atlet menggunakan teknik peta
dengan kaki kanan di area perut yeop chagi – yeop chagi
9.02 – 9.03 Atlet melakukan tendangan kombinasi Tidak poin, atlet menggunakan teknik up
dengan kaki kanan dan kiri di area hurugi lalu disambung dengan dolyo chagi
kepala dan perut
9.10 Atlet menendang dengan kaki kiri di Tidak poin, atlet menggunakan teknik
area perut dolyo chagi
9.14 Atlet memukul dengan tangan kiri di Poin masuk 1, atlet menggunakan teknik
area body jumok
9.21 – 9.23 Atlet melakukan tendangan kombinasi Tidak poin, atlet menggunakan teknik peta
dengan kaki kiri di area perut chago – peta chagi
9.26 – 9.28 Atlet melakukan tendangan kombinasi Tidak poin, atlet menggunakan teknik yeop
dengan kaki kanan di area perut chago – yeop chagi

25
A. Biodata Atlet

Nama lengkap:
Mariska helina
Nama panggilan: Mariska
Kota asal: Kalimantan timur
Tanggal lahir: -
Umur: -
Agama: -
Pasangan: -
Pendidikan: -
Profesi: -
Hobi: Olahraga
Akun Instagram: -

B. Sekor Pertandingan
1. Skor babak pertama “KALTIM VS PAPUA” “FINAL U-53 SENIOR PUTRI”

Berikut statistic permainan “KALTIM” di babak pertama :

Potongan Potongan Poin Poin


Biru Merah Biru Merah
Masuk Masuk
0 1 3 8

2. Skor babak kedua “KALTIM VS PAPUA” “FINAL U-53 SENIOR PUTRI”

Berikut statistic permainan “KALTIM” di babak kedua :

Potongan Potongan Poin Poin


Biru Merah Biru Merah
Masuk Masuk

0 1 6 11

3. Skor rounde 3 “KALTIM VS PAPUA” “FINAL U-53 SENIOR PUTRI”

Berikut statistic permainan “KALTIM ” di rounde ketiga :

Potongan Potongan Poin Poin


Biru Merah Masuk Masuk
Biru Merah

1 0 11 7

C. Analisis di babak pertama, “JATENG VS JABAR”


 Serangan yang di lakukan atlet papua lebih bervariasi di bandingkan dengan atlet kaltim
 Atlet papua sangat lincah di bandingkan atlet kaltim
 Atlet papua memiliki fisik yang sangat kuat dan tidak mudah lelah di bandingkan atlet
kaltim yang tidak terlalu banyak gerak
26
D. Evaluasi “JATENG VS JABAR” di babak pertama :
 Atlet papua memenuhi kriteria
 Atlet kaltim tidak memenuhi kriteria

4. Kronologis

Atlet ( mariska ) -53kg

Babak pertama ( 1x percobaan menendang dan 4x percobaan memukul )

TABEL OBSERVASI KEJADIAN KETERANGAN


MENIT
0.25 Atlet sudut biru terkena pukulan ke Poin untuk lawannya
arah body

0.45 Atlet sudut biru memukul ke arah Poin biru masuk teknik ang dipakai pukulan
body ke arah body
1.03 Saling berbalas tendangan atlet merah Poin lawan masuk teknik yang dipakai
lebih dulu melakukan tendangan ke tendangan ke arah body
arah body
1.20 Atlet biru terkena tendangan ke arah Poin lawannya masuk teknik tendangan
body mengenai body
1.40 Atlet biru memukul ke arah body Poin biru masuk dengan teknik pukulan ke
arah body
2.05 Atlet biru terjatuh dari matras Poin merah karena terjadi pelanggaran dari
sudut biru
2.15 Atlet biru memukul ke arah body Poin biru masuk teknik yg digunakan
pukulan ke arah body
2.52 Saling berbalas pukulan atlet merah Poin untuk lawannya dengan teknik
lebih tepat dan lebih cepat memukul pukulan ke arah body
ke arah body

Babak kedua ( 2x percobaan menendang dan 4x melakukan pukulan)

Tabel Observasi kejadian Keterangan


menit
3.08 tendangan atlet biru ke arah kepala Tidak ada poin masuk untuk tendangan ke arah
kepala dari keputusan wasit
3.35 Atlet biru tekena tendangan ke arah Poin lawan masuk ke arah body
body
3.40 Atlet biru memukul ke arah body Poin biru masuk dengan teknik pukulan ke
arah body
3.47 Atlet biru melakukan tendangan ke Poin biru masuk dengan tendangan ke arah
arah body body
4.03 Atlet biru masuk dengan tendangan Poin biru masuk dengan tendangan ke arah
ke arah body namun sambil terjatuh body namun terkena pelanggaran karena jatuh
dari matras
4.28 Atlet biru terkena pukulan ke arah Poin untuk lawan masuk ke dg teknik pukulan
body ke arah body
4.45 Atlet biru memukul ke arah body Poin biru masuk dg teknik pukulan mengenai
body
4.46 Atlet biru terkena tendangan ke arah Poin untuk lawan tendangan ke arah body
body
27
5.14 Atlet biru terkena tendangan ke arah Poin lawan masuk dg teknik tendangan
kepala mengenai kepala
5.24 Atlet biru terkena pelanggaran karena Poin untuk lawan karena pelanggaran dari atlet
menendang sesudah di stop oleh biru
wasit
5.47 Atlet biru terkena pukulan ke arah Poin lawan masuk dengan teknik pukulan ke
body arah body

Babak ketiga (2 x percobaan menendang dan 3x percobaan memukul)

Tabel Observasi kejadian Keterangan


menit
6.28 Atlet biru terkena tendang oleh lawan poin lawan dg tendangan ke arah body
mengenai body
6.35 Atlet biru terkena pukulan Poin lawan masuk dengan teknik
pukulan ke arah body
6.43 Masing-masing masuk dengan pukulan ke Poin untuk keduannya
arah body
6.52 Atlet biru masuk dengan tendangan Poin biru masuk dengan teknik
tendangan mengenai body
7.20 -7.24 Poin keduanya masing" memukul ke arah Poin untuk keduanya
bldy
7.42 Atlet biru terkana pukulan ke arah body Poin lawan masuk mengenai body
dengan teknik pukulan
8.00 - 8.10 Atlet biru memukul ke arah body Poin biru masuk dengan teknik pukulan
mengarah ke body 2x
8.31 Lawan keluar dari garis matras Poin biru lawan keluar dari matras
8.45 Lawan keluar dsri garis matras Poin untuk atlet biru lawan keluar dari
garis matras
9.05 pelanggaran untuk atlet biru karena Lawan poin karena didorong
mendorong lawan
9.30 Tendangan berulang dilakukan oleh atlet Tidak ada poin untuk atlet biru karena
biru tidak tepat

28

Anda mungkin juga menyukai