Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PERANAN IPTEK TERHADAP ILMU KEPELATIHAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Kepelatiahan

Dosen Pengampu : Bapak Yogi Feri Irawan, M.Pd

Disusun oleh :
1 Aditya Singgih K OR721012
.
2 Aldy Kurniawan OR721020
.
3 Farid Ahmad Sm OR721035
.
4 Julian Arbianto OR721004
.
5 Muhammad Haidar A OR721044
.
6 Naftalie Aulia OR721003
.
7 Tahmid Akbar OR721055
.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MA’ARIF NAHDLATUL ULAMA KEBUMEN
TAHUN 2022

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulilah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan masalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Ilmu Kepelatihan, dengan judul “Peranan
IPTEK Terhadap Ilmu Kepelatihan”. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami
miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak, dan kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia Pendidikan.

Kebumen, 23 November 2022


Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1. Latar belakang.........................................................................................................................4
2. Rumusan masalah....................................................................................................................4
3. Tujuan penulisan.....................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
1. Ilmu Kepelatihan Olahraga....................................................................................................5
2. Kemajuan Iptek Dalam Olahraga..........................................................................................8
3. Sejarah Penerapan Iptek Olahraga........................................................................................9
4. Ilmu-ilmu Pendukung Olahraga...........................................................................................10
5. Ilmu Pengetahuan & Teknologi dalam Pembinaan Olahraga...........................................12
6. Pemberdayaan Iptek Olahraga.............................................................................................13
7. Peran Iptek Terhadap Ilmu Kepelatihan.............................................................................13
BAB III...............................................................................................................................................16
PENUTUP..........................................................................................................................................16
a. Kesimpulan............................................................................................................................16
b. Saran.......................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................17
BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan (IPTEK) memiliki peranan
yang sangat penting dalam berbagai kondisi kehidupan manusia, karena tanpa
pendekatan-pendekatan IPTEK bagi bangsa akan sulit untuk mengembang potensi di
dalam yang menjadi milik kita bersama. Pengaruh IPTEK pada dunia olahraga,
menjanjikan suatu produk menarik, dimana pentahapan selanjutnya bisa
menempatkan olahraga sebagai hiburan/ tontonan, seni dan menjadi kegilaan
masyarakat. Pendidikan kepelatihan olahraga merupakan bagian yang sangat penting
bagi pembinaan dan perkembangan bakat yang ada dalam diri seseorang. Pendidikan
Kepelatihan Olahraga mempunyai tujuan tertentu yaitu untuk mengembangkan ilmu
melatih dan meningkatkan prestasi melalui berbagai aktifitas kompetisi dalam
berbagai cabang olahraga.

2. Rumusan masalah
a. Apa yang dimaksud dengan Ilmu Kepelatihan Olahraga ?
b. Bagaimana kemajuan IPTEK dalam olahraga ?
c. Bagimana sejarah IPTEK dalam olahraga ?
d. Bagaimana peran IPTEK terhadap Ilmu Kepelatihan Olahraga ?

3. Tujuan penulisan
a. Untuk mengetahui definisi ilmu kepelatihan olahraga
b. Untuk mengetahui kemajuan iptek dalam olahraga
c. Untuk mengetahui sejarah iptek dalam olahraga
d. Untuk mengetahui peran iptek terhadap ilmu kepelatihan
BAB II

PEMBAHASAN

1. Ilmu Kepelatihan Olahraga

a. Pengertian Ilmu Kepelatihan Olahraga

Pendidikan kepelatihan olahraga merupakan bagian yang sangat penting bagi


pembinaan dan perkembangan bakat yang ada dalam diri seseorang. Pendidikan
Kepelatihan Olahraga mempunyai tujuan tertentu yaitu untuk mengembangkan ilmu
melatih dan meningkatkan prestasi melalui berbagai aktifitas kompetisi dalam
berbagai cabang olahraga.
Pengertian lain mengartikan ilmu kepelatihan olahraga sebagai ilmu yang
mempelajari tentang pertumbuhan atlet yang diaplikasikan dengan pembentukan atlet
dari mulai program latihan hingga pola makan dan pola hidup. Artinya, ilmu
kepelatihan olahraga tidak hanya bicara tentang bagaimana pelatih menyusun
program, akan tetapi juga mencakup pelaksanaan, perkembangan, tingkah laku dalam
keseharian, dan bagaimana cara mengevaluasi. Jadi dapat dikatakan, untuk menjadi
seorang pelatih tidaklah segampang yang selama ini orang bayangkan.

b. Pelatih

Pelatih merupakan manusia model yang menjadi contoh dan panutan bagi
anak didiknya terutama atlet-atlet yunior atau pemula, sehingga segala sesuatu yang
dilakukan selalu menjadi sorotan atlet dan masyarakat pada umumnya. Oleh sebab itu
seorang pelatih dituntut untuk dapat bersikap dan berperilaku yang baik sesuai dengan
norma-norma yang ada di masyarakat. Untuk dapat melakukan tugas dan peran
dengan baik pelatih harus memperhatikan halhal sebagai berikut:

a) Menciptakan komunikasi yang sebaik-baiknya antara pelatih dengan atlet

b) Bagaimanapun hebatnya seorang pelatih tidak akan dapat membina atlet dengan
baik apabila tidak ada kesediaan psikologik dari atlet untuk mendengarkan dan
menerima petunjukpetunjuk dari pelatihnya. Interaksi edukatif perlu diciptakan
oleh pelatih, yaitu interaksi antara pelatih dan atlet dan antara sesama atlet yang
didasarkan atas nilai-nilai pendidikan, yaitu antara lain rasa keakraban,
keterbukaan, penuh kasih sayang, kesediaan untuk dikoreksi, menerima saran
saran dan sebagainya, yang semua itu didasarkan atas sikap sikap positif-
konstruktif.

c) Memahami watak, sifat-sifat, kebutuhan dan minat. Atlet sebagaimana dikatakan


Dewey (1964) keberhasilan pendidikan juga akan ditentukan oleh seberapa jauh
kita memperhatikan minat, kebutuhan dan kemampuan yang harus dikembangkan
dari subyek didik.

d) Pelatih harus mampu menjadi motivator. Pelatih harus mampu menjadi motivator
yang baik, dengan kemampuan pelatih membangkitkan motivasi atlet akan
meningkatkan kepercayaan diri atlet, adanya kepercayaan diri ini memungkinkan
atlet meraih prestasi optimal.

e) Membantu atlet dalam memecahkan problema-problema yang dihadapi, pelatih


harus mampu membantu memecahkan problema yang dihadapi atlet baik
problema dalam latihan dan pertandingan, maupun problema dalam keluarga,
sekolah ataupun pekerjaan.

Seorang pelatih setidaknya juga memiliki tanggung jawab, berikut 10


(sepuluh) tugas ketika menjalankan aktivitasnya sebagai seorang pelatih :

1) Memberikan lingkungan yang aman

2) Aktivitas harus direncanakan secara tepat

3) Atlet harus dievaluasi bila cedera dan kehilangan kapasitas atau kemampuan

4) Atlet muda harus ditangani sesuai tingkat perkembangannya.

5) Memberikan peralatan yang aman dan sesuai


6) Atlet harus diperingatkan tentang resiko dalam cabang olahraganya

7) Aktivitas harus disupervisi secara baik

8) Pelatih harus tahu pertolongan pertama pada kecelakaan

9) Membuat aturan tertulis secara jelas mengenai latihan dan pelaksanaan umum.

10) Pelatih harus membuat dan menyimpan catatan secara tertib.

c. Atlet

Atlet adalah orang yang selalu, dihadapkan kepada permasalahan, baik


permasalahan mengejar prestasi, menghadapi tekanan-tekanan dari lawan maupun
penonton, kemungkinan mengaIami kegagalan dan sebagainya. Sebagaimana
dikemukakan. Sehubungan itu maka selalu harus dipikirkan bagaimana menyiapkan
atlet agar matang menghadapi pertandingan - pertandingan. Belajar mengatasi stress
melupakan hal yang sangat penting agar dapat memiliki kematangan sebagai juara.
Permasalahan-permasalahan yang bersifat teknis maupun pribadi selalu
dihadapi atlet, dan untuk itu pelatih harus selalu peka, selalu memperhatikan keadaan
dan perkembangan individu atlet yang dibina.
Setiap atlet harus merasa bahwa dia mendapat perhatian, pribadi dari pelatih.
Atlet ingin agar dia diakui sebagai orang dan bukan sebagai sesuatu yang hanya
dipergunakan untuk pertandingan, sebab kalau demikian maka akan ada keengganan
pada atlet untuk berlatih.

d. Latihan

Tugor Oliver Bompa mengartikan bahwa latihan merupakan suatu aktivitas


utama seorang atlet yang dilaksanakan secara sitematis dengan durasi waktu yang
Panjang sehingga dapat mempengaruhi perkembangan atlet secara individual dan
progesif. Sehingga latihan adalah aktivitas yang dilakukan secara bertahap,
berkesinambungan, sehingga dapat memberikan peningkatan terhadap atlet baik dari
segi fisik, Teknik, taktik, dan mental.
2. Kemajuan Iptek Dalam Olahraga

Memang tak dapat dipungkiri peningkatan prestasi dalam olahraga dewasa ini
merupakan hasil penerapan Iptek. Karena di abad ke-21 ini akan ditandai oleh
dominasi peran Iptek serta terjadinya zaman globalisasi informasi dan perubahan yang
berjalan sangat cepat.

Pada akhir abad ke-20 ada tiga bidang Iptek yang menonjol perkembangannya
yaitu elektronika, bioteknologi dan material (peralatan). Perkembangan di bidang
elektronika ditandai dengan perkembangan telekomunikasi dan komputer yang
banyak menggunakan komponen- komponen elektronika.

Telekomunikasi adalah sarana untuk mengadakan hubungan dengan pihak


yang berada di tempat lain. Dengan kemajuan teknologi komunikasi apabila dikaitkan
dengan pembinaan olahraga, hubungan atau komunikasi antara pelatih yang berada di
pusat dengan atlet yang berada di daerah selama menjalani pemusatan latihan
(training centre) akan dapat dengan cepat dan mudah sehingga masalah-masalah yang
dihadapi oleh atlet selama proses latihan dapat dengan cepat diatasi.

Selain itu, penggunaan teknologi komunikasi sangat berguna sekali di dalam


pelaksanaan perlombaan sehingga acara perlombaan atau kejadian-kejadian pada saat
persiapan dan pelaksanaan perlombaan akan cepat segera ditangani sehingga
pelaksanaan perlombaan akan lancar.

Komputer adalah salah satu produk teknologi abad ini yang merupakan sarana
yang dapat digunakan untuk mengubah, mencatat, mengirim dan mengolah informasi
yang diminta denga cepat, teliti, dan dalam kapasitas informasi yang besar. Sebagai
contoh, kini telah menjamur internet-Internet yang sangat berguna untuk mencari dan
menerima informasi dari agen-agen olahraga, juga digunakannya alat-alat yang dapat
mencatat dan mengolah data secara cepat tentang status atlet sebelum dan sesudah
latihan, misalnya ergosum. Selain itu diciptakannya stopwatch yang dapat mencatat
dan merekam lebih dari 100 memori dan bahkan dapat dengan cepat mencetak
langsung hasil suatu perlombaan.

Di bidang bioteknologi, sebagai contoh adalah ditemukannya bahan- bahan


yang dapat meningkatkan kemampuan seorang atlet, padahal bahan ini dilarang
dipergunakan dalam olahraga, dan apabila bahan ini dikonsumsi oleh seorang atlet
mungkin atlet yang mengkonsumsi bahan ini akan meningkat prestasinya, seperti
kasus Ben Johnson di olympiade Seoul dia telah mengkonsumsi sehingga juaranya
terpaksa dicopot karena terbukti menggunakan hormon ini. Selain bahan-bahan yang
dilarang dipakai di olahraga, ada juga bahan yang dianjurkan dipakai, misalnya bahan
penghilang rasa sakit (Tri chloretil), bahan ini sering dipakai apabila seorang atlet
mengalami cedera. Masih banyak bahan-bahan yang dihasilkan oleh kemajuan
bioteknologi.

Di bidang material (sarana dan prasarana), telah banyak ditemukan alat-alat


yang dapat menunjang peningkatan prestasi olahraga, misalnya lapangan hokey dan
lintasan lari di cabang atletik yang terbuat dari bahan sintetis, bahan ini dinamakan
mundo, juga diciptakannya lembing dengan jarak tempuhnya telah ditentukan.

Maksudnya dari penjelasan ini adalah apabila seorang atlet lempar-melempar


apabila jarak tempuh tidak terpenuhi, maka lembing tidak akan menancap. Selain
sarana dan prasarana yang digunakan untuk latihan dan pertandingan, masih banyak
alat-alat laboratorium yang dimanfaatkan di dalam olahraga, sebagai contoh, telah
digunakannya alat untuk menganalisis komposisi tubuh untuk meng- uraikan aspek
materi dari tubuh manusia. Dengan alat ini tubuh manusia dapat dipahami dalam
pengertian unsur air, lemak, jaringan lainnya dan pengukuran metabolisme.
Selanjutnya telah ditemukan juga dan dimanfaat- kan oleh para ahli olahraga, pelatih,
dan atlet alat untuk menganalisis gerakan sehingga didapatkan suatu bentuk gerakan
yang baik, adapun alat tersebut dinamakan dengan force platform.

3. Sejarah Penerapan Iptek Olahraga

Penerapan Iptek dalam olahraga prestasi berlangsung dalam beberapa babak.


Kebangkitan kembali penyelenggaraan Olympiade pada tahun 1896 dianggap sebagai
awal babak baru dalam latihan olahraga. Para ahli berpendapat, latihan modern
dimulai pada tahun 1850 (Gusharan Singh, 1989, dikutip oleh Rusli Lutan (1997: 23),
karena sejak tahun itu hingga pergantian abad berikutnya dipandang sebagai masa
"Pendekatan Amatir" dalam olahraga.

Penerapan "Pendekatan Semi-Profesional" berlangsung antara tahun 1990-


1920 tatkala pelatih dan atlet menyadari pentingnya latihan fisik yang sistematik.
Namun bagaimana latihan yang sebenarnya belum pernah dibahas dalam penelitian
laboratorium, terkecuali berlandaskan pada pengalaman pelatih dan atlet,
dibandingkan hasil kajian para ilmuwan. Kecenderungan ini rupanya mirip dengan
apa yang terjadi di Indonesia sekarang sehingga penulis berpendapat bahwa
pembinaan olahraga masih dalam bentuk pendekatan praprofesional karena terdapat
kesenjangan teori dan praktik yang masih lebar, dengan kata lain para ilmuwan
olahraga di Indonesia masih kurang berperan.

Masa "Pendekatan Ilmiah" dalam latihan olahraga mulai pada tahun 1940.
Peningkatan terjadi hingga akhir 1960 terutama dalam penyempurnaan metode
latihan. Produk latihan memegang peranan penting yang membangkitkan masalah
baru terutama tentang penerapan Iptek dalam pembinaan olahraga ditinjau dari aspek
moral.

4. Ilmu-ilmu Pendukung Olahraga

Kemajuan yang dicapai dalam olahraga pada umumnya terutama berkat


dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi. Produk penelitian dalam alat-alat olahraga
yang lebih canggih, pengembangan alat ukur dan penganalisis yang lebih cermat,
metode yang lebih berhasil dan penemuan dalam berbagai bidang disiplin ilmu saling
terpadu.

Untuk menyongsong dan mempersiapkan diri, maka seorang pelatih harus


dapat membekali dirinya dengan berbagai ilmu olahraga karena ilmu olahraga (sport
science) sudah mengalami perubahan dari ilmu yang bersifat deskriptif menjadi ilmu
yang bersifat eksak.
Temuan peneliten dalam berbagai disiplin ilmu turut mendukung pengayaan
teori dan metodologi latihan seperti misalnya penelitian tentang pengaruh latihan di
daerah yang rendah tekanan udaranya terhadap prestasi olahraga. Oleh karena itu
untuk lebih mengetahui dan mengenal olahraga lebih dalam lagi, sebaiknya mengenali
ilmu-ilmu yang mendukung terhadap pengayaan teori dan metodologi latihan.

Teori dan metodologi adalah sebagai ilmu kepelatihan, selanjutnya yang


dijadikan subjek dalam pengaplikasian adalah atlet, juga merupakan sistem
penyampaian informasi kembali (feed back) untuk para pelatih dan ahli olahraga.

Selama melakukan latihan setiap atlet akan mengalami banyak reaksi


pengalaman yang dirasakan secara berulang-ulang, beberapa di antaranya mungkin
dapat diramalkan dengan lebih cepat dan tepat dibandingkan dengan yang lain.
Bentuk pengumpulan informasi dan proses latihan, di antaranya bersifat faali,
biokimia, kejiwaan, sosial, dan informasi yang bersifat metodologis. Walaupun semua
informasi ini berbeda-beda, tetapi datang dari sumber yang sama, yaitu atlet, juga
dihasilkan dari suatu proses yang sama, yakni proses latihan. Oleh karena itu pelatih
sebagai pembuat proses tidak selalu harus berada dalam posisi untuk
mengevaluasinya, tetapi pelatih harus dapat mengorganisasi semua umpan balik dari
proses latihan sehingga programnya yang akan datang dapat direncanakan lebih tepat.
Dari penjelasan jelas bahwa seorang pelatih memerlukan bantuan keilmuan tertentu
untuk menjamin programnya agar selalu berada pada dasar penilaian yang objektif.

Teori dan metodologi latihan adalah suatu bidang garapan yang luas. Sikap
kehati-hatian dalam menerima informasi dari setiap ilmu akan membuat seorang
pelatih lebih profesional dalam mengelola latihan. Prinsip-prinsip dari setiap latihan
menunjukkan proses dasar yang sangat kompleks, dan selama seorang pelatih
mengenal dengan baik tentang faktor-faktor latihan, memungkinkan bagi pelatih
untuk lebih mengerti peranannya dalam setiap sesi latihan yang sesuai dengan sifat
dan kekhususan dari nomor/cabang olahraga yang ditekuninya.

Salah satu tugas seorang pelatih dalam membuat suatu program latihan untuk
atletnya, memperhatikan faktor usia kronologis dan usia latihan, serta pengalaman
atau tidak berpengalaman atlet dalam cabang olahraga yang dipilihnya.
Berhasil atau tidaknya suatu latihan oleh atlet tergantung dari kualitas latihan
dan kemampuan atlet yang bersangkutan. Bompa (1994: 13) mengatakan bahwa
kualitas suatu latihan dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya bakat, fasilitas dan
peralatan latihan, kemampuan atlet. Untuk lebih jelasnya hubungan antara kualitas
latihan dengan faktor pendukung dalam olahraga.

Makna dari latihan yang berkualitas, yaitu latihan yang diberikan oleh pelatih
benar-benar bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan atlet, koreksi yang tepat dan
konstruktif selalu diberikan pada waktu atlet melakukan kesalahan- kesalahan,
pengawasan terhadap setiap detail gerakan dilakukan secara teliti, dan setiap
kesalahan gerakan segera diperbaiki. Oleh karena itu, berkualitas atau tidaknya latihan
bergantung pada kepandaian dan kejelian pelatih dalam merancang program latihan.

Selain kemampuan pelatih, banyak faktor lainnya yang ikut mendukung dan
menentukan kualitas latihan, misalnya hasil-hasil penelitian di bidang kepelatihan,
fasilitas dan perlengkapan latihan, hasil evaluasi dan analisis pertandingan atau
perlombaan melalui rekaman video. Kesalahan- kesalahan yang sering dilakukan oleh
pelatih dan atlet adalah mereka mempunyai pendapat bahwa latihan sebaiknya
ditekankan pada lamanya latihan dibandingkan pada mutu atau kualitas, serta
penambahan beban latihan. Karena itu sebaiknya waktu latihan jangan berlangsung
terlalu lama tetapi sebaiknya singkat dan berisi, serta padat dengan kegiatan-kegiatan
yang bermanfaat.

Jika latihan berlangsung terlalu lama dan terlalu melelahkan, bahayanya ialah
bahwa atlet akan memandang setiap latihan sebagai siksaan, dan hari-hari latihan
berikutnya dipandangnya dengan perasaan enggan.

5. Ilmu Pengetahuan & Teknologi dalam Pembinaan Olahraga

Ilmu pengetahuan merupakan landasan penguasaan dari penalaran manusia.


Pemahaman- pemahaman baru diperoleh dari suatu proses pemikiran, penalaran dan
penelitian sehingga menghasilkan suatu data empirik yang dapat dipertanggung
jawabkan secara akademis. Penguasaan teknologi merupakan suatu keharusan yang
harus dimiliki jika kita ingin memperlihatkan eksistensi kita di era persaingan global
ini. Penguasaan teknologi menjadi suatu indikator kesuksesan disemua bidang, baik
industri, pertanian, kesehatan, bahkan olahraga.

Karena pembinaan olahraga merupakan sebuah proses yang


berkesinambungan dan terpadu, yang memerlukan pengelolahan yang profesional dan
dukungan IPTEK yang tepat agar dapat mencapai hasil yang maksimal.

6. Pemberdayaan Iptek Olahraga

Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) memainkan peranan yang sangat


penting dalam segala aspek kehidupan. Di Indonesia iptek dalam olahraga sebenarnya
telah diterima secara universal, namun dalam pelaksanaannya masih saja belum dapat
direalisasikan secara efektif dan yang seperti yang diharapkan. Ilmu pengetahuan
yang mendukung dalam proses pencapaian prestasi antara lain perencanaan program
latihan, kondisi fisik, tes dan pengukuran, evaluasi, dan ilmu pendukung lainnya.
Dalam proses pembinaan perlu adanya evaluasi yang teratur, terstruktur dan
terencana, serta progresif.

Dengan penerapan Iptek keolahragaan, prestasi olahragawan dapat diprediksi


secara lebih efektif dan efisien sejak dimulainya pengidentifikasian dan seleksi calon
olahragawan berbakat. Paradigma pelatihan olahraga dewasa ini lebih menekankan
pada penerapan metode dan teknik melatih yang lebih efektif dan efisien. Oleh karena
itu agar olahragawan dapat berprestasi hingga mencapai puncak maka perlu dilakukan
proses yang sistematis.

7. Peran Iptek Terhadap Ilmu Kepelatihan

a. Penunjang Performa Atlet Ketika Bertanding


Berkembangnya teknologi memungkinkan seseorang untuk menciptakan alat atau
peralatan olahraga yang lebih efisien dan mudah digunakan serta memiliki nilai guna
yang lebih sehingga nantinya dapat menunjang performa atlet tersebut karena sudah
melewati proses pemutakhiran dengan bantuan ilmu dan teknologi yang sudah ada.
Sehingga performa atlet dapat dimaksimalkan dengan sempurna dan dapat meraih
hasil puncak dengan mudah. Misal teknologi DryFeet pada sepatu sepakbola Nike.
DryFeet ini menggunakan teknologi drywear yang mampu mencegah penurunan
performa seorang atlet meski bermain pada lapangan yang basah. Teknologi yang
sudah dirancang khusus pada sepatu ini agar mampu menjaga performa kaki pemain
ketika bermain di lapangan atau rumput yang basah, sehingga pemain masih bisa
bermain layaknya mereka bermain pada lapangan atau rumput yang kering.

b. Perlindungan Atlet Ketika Bertanding

Di dalam pertandinga pasti akan muncul beberapa resiko yang mengancam para
atlet, karena itu teknologi olahraga hadir untuk mengurangi resiko cidera atau
kecelakaan pada atlet ketika bertanding dengan bantuan teknologi. Beberapa peralatan
pelindung diciptakan untuk memberikan pengamanan kepada atlet ketika bertanding.
Untuk mendukung kemajuan dan perkembangan tidak terkecuali dalam bidang
olahraga. Teknologi memliki peran yang dapat membantu dalam kemajuan
pencapaian prestasi atlet. Pencetak prestasi olahraga saat ini tidak hanya bisa
berdasarkan bakat olahraga saja, tapi juga wajib dipadukan dengan teknologi sains
(Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, 2013).

Negara yang melibatkan teknologi dalam pelaksaan olahraga cenderung


memiliki prestasi yang lebih maju, hal ini bisa terjadi karena alat yang digunakan
berteknologi tinggi yang memiliki tingkat keakuratan lebih tinggi dibandingkan alat
manual. Perkembangan dan inovasi teknologi olahraga memang bertujuan untuk
membantu atlet dan pelatih dalam menjalani aktivitas latihan maupun kompetisi
dengan menggunakan alat-alat berteknologi tinggi demi mencapai tujuan yang
dicapai. Dapat dipastikan teknologi olahraga akan terus mengalami perkembangan
dengan mengikuti kebutuhan dari kompetisi olahraga itu sendiri yang semakin
kompleks.

Seiring dengan perkembangan zaman sekarang ini kemajuan teknologi sudah


menjadi perpaduan sempurna dengan bidang lainnya, salah satunya dalam bidang
olahraga. Dengan demikian kemajuan teknologi ini banyak menemukan perpaduan
serta memunculkan ide segar dalam dunia olahraga. Oleh karenanya para atlet akan
mampu mengahadapi berbagai macam bentuk tantangan kompetisi.

Selain pentingnya penggunaan teknologi, tentu peranan pelatih lah yang lebih
berpengaruh pada keberhasilan atletnya. Seorang pelatih harus bisa menganalisis
dimana letak kesalahan si atlet yang harus diperbaiki baik dengan menggunakan
teknologi maupun tanpa teknologi (pengamatan mata pelatih).

Oleh karena itu pelatih harus benar-benar kompeten dibidangnya, ia harus


mengerti teori-teori mengenai kepelatihan. Selain itu, pelatih yang baik harus menjadi
pendengar yang baik, mengerti ilmu anatomi dan fisiologi, serta faham betul akan
psikologi atletnya.
BAB III

PENUTUP
a. Kesimpulan

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sangat besar


pengaruhnya dalam kehidupan kita, tak terkecuali dalam dunia olahraga. Atlit atau
sebuah organisasi olahraga yang mampu beradaptasi dan dapat memanfaatkan IPTEK
ini akan memiliki peluang besar dalam pencapaian prestasi olahraga. Banyaknya alat
yang kini bisa digunakan untuk memaksimalkan hasil dari proses latihan dan
beberapa kajian ilmiah juga menyebutkan bahwa IPTEK memberikan dampak positif
bila kita tepat dalam penggunaanya. Ilmu pengetahuan memberikan sumbangsih
dalam bagaimana menyikapi dan mempersiapkan latihan. Teknologi memberikan
mafaat dalam sumber pemahaman keterampilan gerak. Dalam tulisan ini juga
menyatakan bahwa Ilmu Pengetahuan dan Teknologi memberikan kita kesempatan
untuk mencapai prestasi olahraga lebih lebar lagi

b. Saran
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) saat ini haruslah disikapi
dengan cepat dan bijak. Cepat untuk mempelajari bagaimana IPTEK itu dapat kita
gunakan untuk pencapaian prestasi dalam olahraga. Bijak secara penggunaan, jangan
sampai menyalahagunakan fungsinya serta tepat dalam penggunaannya. Jika kita mampu
melakukan hal tersebut maka kita akan mendapatkan peluang besar dalam peningkatan
prestasi dalam olahraga dimana hal itu dibuktikan melalui beberapa kajian dan konsep.
DAFTAR PUSTAKA

Harwanto, dkk. 2022. Ilmu Kepelatihan Olahraga. Yogyakarta : Samudra Biru


Pramono, dkk. 2019. Teknologi Olahraga. Sidoarjo : Zifatama Jawara

Anda mungkin juga menyukai