Anda di halaman 1dari 17

PENDIDIKAN KESEHATAN

SEKOLAH

Alfi ah Rizqi Azizah, M.Pd

PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAARIF NAHDATUL ULAMA KEBUMEN
2020
PERILAKU HIDUP BERSIH
DAN SEHAT (PHBS)
A. PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)adalah sekumpulan perilaku yang


dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai ha sil pembelajaran, yang menjadikan
seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri
(mandiri) di bidang kesehatan danberperan aktif dalam mewujud kan kesehatan
masyarakat.
 PHBS menjadi komponen penting untuk peruba han perilaku yang berkelanjutan
untuk program sanitasi sekolah.
 PHBS merupakan implementasi pendidikan karakter yang terkait dengan nila i
karakter peduli lingkungan.
 PHBS a kan berhasil dicapai melalui pendidikan berkelanjutan dan keteladanan
dari kepala sekolah dan guru-guru bagi warga sekolah untuk berperilaku hidup
bersih dan sehat.
Sasaran
Seluruh warga sekolah yaitu peserta
didik, guru, staf sekolah, kepala sekolah,
komite dan orangtua peserta didik
terbiasa menggunakan jamban untuk
keperluan BAB dan BAK.
Budaya Mencuci Tangan
SUNGGUH penting sifatnya menanamkan budaya mencuci tangan
yang benar kepada anak sejak usia dini. Bukan hanya dengan air,
mencuci tangan yang benar adalah dengan sabun dan air mengalir.
Saat-saat penting yang mengharuskan cuci tangan:
7 Langkah Cuci Tangan Yang Benar:

Basahi kedua Gosok juga Jangan lupa Bersihkan ujung jari


telapak tangan punggung tangan sela-sela jari dengan mengatup
hingga kanan dan kiri. kedua telapak tangan
pertengahan
lengan memakai
air bersih. Ambil
sabun, gosok
kedua telapan
tangan.

Gosok dan putar Letakkan ujung jari ke telapak Bersihkan dengan air bersih yang
kedua ibu jari secara tangan kemudian gosok perlahan, mengalir dan keringkan menggunakan
bergantian. secara bergantian. handuk kering atau tisu
B. Penggunaan Jamban untuk Buang Air
Besar dan Air Kecil
Warga sekolah harus menggunakan jamban secara
baik dan benar saat buang air besar dan air kecil supaya
lingkungan sekolah selalu bersih, sehat, dan tidak
berbau. Perawatan jamban yang benar diperlukan agar
sumber air yang ada disekitarnya tidak tercemar dan
mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat
menjadi penular penyakit seperti diare, kolera,
kecacingan, desentri, tifus, dll.
Manfaat
 Mengurangi penyebaran penyakit.
 Mewujud kan lingkungan belajar di sekolah yang bersih
dan sehat.
Pilihan Kegiatan
 Edukasi dan pemasangan tata tertib penggunaan jamban agar warga sekolah
memahami cara penggunaan jamban yang baik dan benar,
 Pelibatan warga sekolah dalam memelihara sarana prasarana jamban
dengan, misalnya, mengatur jadwal piket dan memperindah toilet dengan
membuat taman kecil.
 Peningkatan peran guru, staf sekolah, serta kepala sekolah sebagai suri
tauladan dalam membersih kan jamban, sehingga peserta didik pun tidak
segan meniru.
 Jadwal kegiatan piket untuk peserta didik, per hari per rombongan belajar
untuk membersih kan jamban sekolah.
 Pembiasaan perilaku disiplin untuk membersihkan jamban.
C. PEMBIASAAN CUCI TANGAN PAKAI
SABUN (CTPS)

Tersedianya sarana cuci tangan yang dilengkapi dengan sabun


bertujuan untuk menjaga kebersihan diri dan melatih kebiasaan cuci tangan
dengan air mengalir dan sabun pada saat-saat penting, yaitu sebelum dan
sesudah makan, setelah bermain, serta sesudah buang air besar dan kecil.

Dengan adanya sarana CTPS dan pembiasaan cuci tangan, peserta


didik dapat terhindar dari berbagai penyakit seperti diare dan cacingan.
Manfaat
 Mencegah penyakit diare sebesar 40%, dan
lnfeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) 30%, 0.
 Menurunkan angka ketidakhadiran secara
signifikan 21-54%„ karena menurunnya ang ka
kesakitan pada peserta didik.
Sasaran  Mendorong warga sekolah sebagai agen
Seluruh warga sekolah
yaitu peserta didik,
perubahan pelaksanaan CTPS baik di sekolah
guru, staf sekolah, maupun dirumah
kepala sekolah, komite
dan orang tua peserta
 Membiasakan kegiatan CTPS secara
didik mencuci tangan berkelompok selaras dengan PPK yang ingin
pakai sabun dan air
mengalir pada saat- ditanamnkan oleh pihak sekolah yaitu budaya
saat penting antri, mandiri, disiplin, dan menanamkan jiwa
kepemimpinan pada peserta didik
Pilihan Kegiatan
 Penyebaran informasi melalui media Komunikasi, lnformasi dan Edukasi
(KIE) yang sederhana, menarik dan mudah dipahami oleh anak anak.
 Pembuatan poster tentang langkah-langkah melakukan CTPS dengan
merujuk pada anjuran dari Kementerian Kesehatan. Poster diletakkan di
dekat jamban.
 Pembuatan media KIE tentang CTPS yang disesuaikan dengan bahasa dan
budaya lokal dalam bentuk video dan lagu daerah.
 Gerakan sarapan yang diawali dan diakhiri dengan CTPS bersama di
sarana CTPS grup/berkelompok.
 Penanda dibuat untuk membiasakan peserta didik menuju ke tempat cuci
tangan.
 Penyediaan sarana cuci tangan dengan sabun di depan kelas, agar guru bisa
memantau langsung kebiasaan mencuci tangan.
D. AIR MINUM YANG LAYAK DAN CUKUP

Aktivitas peserta didik membutuh kan asupan air yang


cukup. Peserta didik diwajibkan untuk membawa air minum dalam
wadah jika sekolah kesulitan air. Bagi sekolah yang mampu, dapat
menyediakan cadangan air minum yang layak dan cukup bagi peserta
didik yang ingin menambah air minum.Mengingat waktu anak-anak di
sekolah lebih banyak dari pada di rumah, maka anak-anak memerlukan
asupan air yang lebih banyak untuk mengimbangi aktivitas mereka di
sekolah.
SASARAN
Seluruh warga sekolah yaitu
peserta didik, guru, staf
sekolah, kepala sekolah,
komite dan orangtua peserta
didik mencuci tangan pakai
sabun dan air mengalir pada
saat-saat penting
MANFAAT
Menghindari anak dari dehidrasi.
Mengkonsumsi air yang cukup
terbukti dapat meningkatkan
konsentrasi di sekolah
Meminum air setelah makan
berkontribusi pada kesehatan
mulut.
Membiasakan anak minum air
putih daripada minum air yang
manis dapat mencegah kegemukan
dan karies gigi.
Pilihan Kegiatan
 Setiap peserta didik setidaknya membawa 500 ml air minum dalam
wadah yang dapat diisi ulang setiap hari ke sekolah.
 Edukasi tentang pentingnya kecukupan cairan dari sisi kesehatan
dengan menggunakan materi KIE (Komunikasi, lnformasi, Edukasi)
yanp efektif dan
 Mengintegrasikan dalam pelajaran tentang rantai air aman melalui
poster agar anak anak paham bagaimana menghasilkan air layak
dan aman.
 Penyediaan air minum isi ulang di setiap kelas yang di kelola oleh
komite sekolah, berdasarkan hasil musyawarah dengan orang tua.
 Memberikan pengetahuan mengenai jumlah konsumsi air minum
secukupnya saja
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai