Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KEGIATAN

STBM SEKOLAH

A. PENDAHULUAN
Segala puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan
izinNya kegiatan STMB sekolah dapat terlaksana.
Komunitas Mitradaya adaro (KOMIDA) bersinergi dengan kegiatan
bidang kesehatan YABN dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong mengangkat
STBM khususnya pilar 1 yaitu Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
Program STBM dari KOMIDA dimulai dari lingkungan sekolah, mengingat
potensi sekolah untuk mempromosikan kesehatan, termasuk kebersihan sanitasi
sangat besar.
Rangkaian kegiatan STBM sekolah terdiri dari sosialisasi STBM sekolah,
Identifikasi, pra pemicuan, pemicuan monitoring dan verifikasi kegiatan dihadiri
oleh perwakilan dari instansi terkait (Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas
Sosial Budaya dan Pariwisata, Bapeda), orang tua siswa, Kepala Sekolah, para
guru, Komite, Kader STBM setempat, Aparat Desa. Ada 3 (tiga) sekolah yang
menjadi sasaran STBM sekolah, yaitu SDN Kinarum di desa Kinarum (56
siswa), SDN Ribang 2,3 di desa RIbang (165 siswa) dan SDN Gayam di desa
Kelua (120 siswa).

Program STBM di sekolah bertujuan untuk mengedukasi generasi muda


akan pentingnya sanitasi. Lebih jauh lagi, sanitasi sekolah dapat mendorong
siswa mempengaruhi orang tuanya untuk membangun jamban sehat di rumah
karena terpicu pendidikan higiene yang diperoleh di sekolah, serta menjadikan
siswa sekolah sebagai agen perubahan untuk memberikan pengaruh kepada
orang tua dan anggota keluarga lainnya.

Melalui program ini diharapkan dapat membantu masyarakat dan


institusi lokal (sekolah) dalam pencegahan dampak sanitasi yang buruk

Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Sekolah

1
sehingga dapat menurunkan angka kejadian penyakit berbasis lingkungan
terutama diare.

B. RENCANA KEGIATAN

Rangkaian pendataan adalah sebagai berikut :


SDN Kinarum di Upau
 Jumlah siswa seluruhnya 56 siswa
 WC tidak difungsikan karena tidak ada air
 Sungai kurang lebih 50 meter di belakang sekolah
 Tidak ada satupun pohon di sekitar sekolah, baik tanaman hias maupun
tanaman tahun
 Ada tempat cuci tangan namun tidak ada air, tidak ada sabun untuk cici
tangan
 Sebagian siswa buang air besar di WC dan sebagian di sungai
SDN Gayam di Kelua
 Jumlah siswa seluruhnya sebanyak 159 siswa
 Seluruh siswa baik di sekolah maupun di rumah buang air besar di
sungai, karena sekolah dan tempat tinggal di sepanjang sungai.
 Belum ada tempat cuci tangan dan sabun di sekolah
 WC ada 5 buah, 3 buah ukuran kecil dan 2 buah ukuran sedang, WC
ukuran kecil tidak difungsikan karena rusak, dan 1 buah ukuran besar
tidak difungsikan karena rusak ringan.
SDN Karangan Putih di Kelua
 SDN Karangan putih di kec Kelua memiliki siswa berjumlah 200
siswa, di sekitar sekolah tidak ada aliran sungai atau parit besar,
kondisi sekolah bersih dan bangunan sudah bagus, ada kran d muka
kelas untuk cuci tangan siswa, WC 3 buah kondisi bagus dan
terpakai

Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Sekolah

2
SDN Ribang 2,3 di Haruai
 Jumlah siswa seluruhnya 126 siswa yang sebagian besar anak petani
(daerah transmigrasi). Tidak ada aliran sungai dan parit bisar dekat
sekolah. Kondisi sekolah baik dan bersih, WC ada 2 dan untuk
memenuhi kebutuhan WC anak-anak memanfaatkan WC masjid
yang berada di belakang sekolah. Tempat cuci tangan sudah ada
namun tidak dipakai. Sebagian siswa ketika dirumah masih buang
air besar di sungai.
SDN Ribang 1 di Haruai
 SDN Ribang 1 seluruhnya berjumlah 100 siswa. Kondisi sekolah
baik dan bersih, WC ada 3 dan dimanfaatkan dengan baik, anak
sebagian besar sudah memanfaatkan WC baik di rumah maupun di
sekolah.

C. PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Kegiatan Pra Pemicuan :


Setelah melakukan identifikasi dan pedndataan sekolah dan
dievaluasi oleh tim komida, maka dilakukkan Pra pemicuan untuk
koordianasi kegiatan sebelum pelaksanaan pemicuan pada 3 tempat sasaran
yaitu SDN Ribang 2,3, SDN Kinarum dan SDN Gayam. Kegiatan ini
dihadiri oleh kepala sekolah dan perwakilan guru UKS, komite sekolah dan
orang tua siswa. Tim Komida mensosialisasikan program STBM sekolah
dan memaparkan kegiatan pemicuan di sekolah sasaran. Pelaksanaan pra
pemicuan dilakukan pada tanggal 13 sd 15 Nopember 2014.

2. Kegiatan Pemicuan :
Kegiatan pemicuan dilaksanakan pada tanggal 20 sd 25 Nopember
2014 pada sekolah sasaran, yaitu SDN Kinarum pada tanggal 20
Nopember 2014, SDN Gayam tanggal 21 Nopember 2014 dan SDN
Ribang 2,3 pada tanggal 25 Nopember 2014.

Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Sekolah

3
Rangkaian kegiatan pemicuan dimulai dengan pencairan suasana
dengan mengajak siswa bermain sains ( balon) dan PHBS ( 7 langkah cuci
tangan), kemudian siswa diajak untuk keluar ruangan, yaitu ke halaman
sekolah, dengan tepung sebagai media siswa membuat peta sarana pra
sarana yang ada disekolah yang terdiri dari ruang kelas, ruang guru, WC,
perpustakaan, kantin sekolah, gudang dan lain-lain. Menanyakan
kebiasaan siswa jajan, cuci tangan pakai sabun dan buang air kecil serta
buang air besar. Dari hasil pemicuan, diperoleh data sebagai berikut :
1. SDN Gayam semuanya BAB di sungai, punya WC ada 2 yang baik
namun tidak ada siswa yang menggunakan karena lebih praktis dan
asyik BAB di sungai sambil bermain-main, prilaku siswa ketika jam
istirahat juga lebih suka bermain di jamban. Tidak punya satupun
tempat cuci tangan.
2. SDN Kinarum sebagian BAB di sungai, sebagian sudah punya WC di
rumah. Namun siswa sebagian masih buang air kecil di belakang
sekolah dekat WC. WC di sekolah tidak bisa dipakai karena tidak ada
air.
3. SDN Ribang 2,3 sebagian besar siswa sudah memiliki WC di rumah,
namun di sekolah karena WC hanya 2 dan jumlah siswa banyak, siswa
lebih banyak memanfaatkan WC masjid yang ada di belakang sekolah.

Rangkaian pemicuan selanjutnya adalah mengajak siswa jalan-jalan


melihat sekeliling sekolah sambil berdialog dengan siswa dan melakukan
simulasi cara penularan penyakit diare melalui lalat yang hinggap di
makanan /jajanan siswa di sekolah . Siswa dipersilahkan untuk makan
kue dan minum yang masih bersih dan mereka mau memakannya.
Kemudian datang lalat yang telah hinggap di BAB siswa ke makanan
anak2 dan akhirnya mereka jijik untuk memakannya ketika di suruh
memakan kembali. Ternyata anak-anak sangat takut dan terpicu untuk
tidak BAB sembarangan.

Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Sekolah

4
Kegiatan pemicuan selanjutnya di ruangan dan disaksikan oleh
perwakilan kepala sekolah, komite, guru, kader STBM desa dan orang tua
melihat siswa menggambarkan sekolah impian mereka. Dan selanjutnya
siswa diajak untuk berjanji melaksanakan kegiatan yang mereka impikan
dengan dibimbing oleh guru UKS dan akan dimonitoring oleh Tim
Komida pada pertemuan berikutnya. Disamping itu juga dilakukan
pertemuan antara kepala sekolah, guru-guru, komite dan orang tua siswa
memutuskan bersama rencana tindak lanjut yang akan dilakukan agar
tercapai sekolah impian siswa.

4. Kegiatan Monitoring
Monitoring ke 1 di SD Gayam dilakukan 3 hari setelah pertemuan
komite, ortu siswa, siswa dan kader STBM desa dengan melakukan
kerjabakti antara lain, pembersihan sekolah, penanaman pohon,
membawa pot dan bunga, membuat kran air untuk cuci tangan,
membangun menara untuk tower air. Yang mereka perlukan dan
perlu ditinjak lanjuti adalah adanya sumur bor untuk penyediaan air
dan perbaikan WC.

Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Sekolah

Anda mungkin juga menyukai