Anda di halaman 1dari 7

B.

Pelaksanaan Program Adiwiyata di SDN 009 Balikpapan Barat

Lingkungan Sekolah yang kondusif sangat diperlukan agar tercipta proses


pem-belajaran yang bermutu. Pemberian pengetahuan dan pembentukan kesadaran
tentang perilaku hidup bersih dan sehat dirasa sangat efektif ketika dilakukan pada
siswa sejak di bangku sekolah dasar. Diharapkan ketika berada di luar lingkungan
sekolah, mampu menerapkan hidup bersih dan sehat seperti saat di sekolahnya.

Sekolah yang berbudaya lingkungan sebagai salah satu wadah peningkatan


pengetahuan dan kemampuan siswa memiliki peran penting dalam menyumbang
perubahan yang terjadi dalam keluarga. Bagaimana menghargai air bersih,
memahami pentingnya penghijauan, memanfaatkan fasilitas sanitasi secara tepat
serta mengelola sampah menjadi pupuk tidak terpisahkan dalam upaya peningkatan
perilaku hidup bersih dan sehat. Sebagai komponen terkecil dalam masyarakat
perubahan yang terjadi dalam keluarga akan memberi pengaruh pada
masyarakatnya.

Pengolahan lingkungan sekolah dapat dilakukan melalui peningkatan pengetahuan


dan kemampuan siswa dalam pengelolaan air, sampah, energi dan halaman yang ada
disekitar sekolah.

1. Pengelolaan Air di Sekolah

Kita dapat membayangkan apabila di sekolah kekurangan air bersih ! tentunya


sekolah menjadi kotor karena jarang atau tidak pernah dibersihkan, kamar mandi
mengeluarkan bau yang tidak sedap, dan merasa tidak nyaman atau kesulitan bila
kita hendak ke WC. Akibatnya lingkungan sekolah menjadi tidak sehat sehingga
dapat mengganggu kenyamanan belajar.

Ketersediaan air bersih disekolah sangat diperlukan dalam jumlah yang relatif
banyak. Hal ini mengingat jumlah warga sekolah yang terdiri dari siswa, guru, dan
karyawan dapat mencapai ratusan orang. Sehinga kebutuhan air bersih akan lebih
banyak lagi. Jenis kebutuhan air disekolah adalah untuk minum, membersihkan
lantai, membersihkan WC, mencuci peralatan laboratorium dan menyiram tanaman.
Sumber air bersih yang digunakan bagi pemenuhan kebutuhan warga sekolah
dapat berasal dari air PDAM. Untuk mengurangi keterbatasan air bersih disekolah,
dapat dilakukan dengan upaya penghematan. Misalnya, air bersih dari PDAM
digunakan untuk memasak dan minum, mandi, cuci, dan kakus (MCK). Sedangkan
untuk menyiram tanaman dan kolam ikan digunakan air yang berasal dari bak-bak
penampungan air hujan dan limbah air wudhu.

Teknologi pengolahan air limbah yang digunakan tentu sangat mahal


harganya. Sehingga di SDN 009 Balikpapan Barat belum mampu memenuhi hal itu.
Adapun cara untuk mengatasi keterbatasan air bersih dilakukan dengan cara
penghematan air saat pamakaian dan selalu menutup kran air apabila terlihat
terbuka sehingga air tidak terbuang percuma. Hal ini telah dilakukan melalui
kegiatan pembiasaan dan pemasangan slogan hemat air.

2. Perawatan Sanitasi

Sanitasi merupakan Komponen yang sangat penting dalam kehidupan,


termasuk lingkungan sekolah. Sanitasi di SDN 009 Balikpapan Barat terdiri atas 13
WC yang digunakan oleh siswa. Sedangkan saluran pembuangan air yang terdapat di
sekeliling sekolah mendapatkan perawatan secara berkala, terlebih menjelang musim
hujan. Perawatan kamar mandi dilakukan oleh anak-anak agar selalu terjaga
kebersihannya. Sedangkan perawatan saluran sebulan sekali, diadakan kegiatan
jumat bersih agar kondisi selokan air lancar untuk pembuangan.

3. Pengelolaan Sampah di Sekolah

Agar pengelolaan sampah berlangsung dengan baik dan mencapai tujuan yang
diinginkan, maka setiap kegiatan pengelolaan sampah harus mengikuti cara-cara
yang baik dan benar. Apa pentingnya pengelolaan sampah disekolah ? Pada
prinsipnya semakin sedikit dan semakin dekat sampah dikelola dari sumbernya,
maka pengelolaan-nya akan semakin mudah dan baik, serta lingkungan yang terkena
dampak juga semakin sedikit.
Tahapan-tahapan pengelolaan sampah disekolah adalah :

a. Pencegahan dan pengurangan sampah dari sumbernya. Kegiatan ini dimulai


dengan kegiatan pemilahan atau pemisahan organik dan anorganik dengan
menyediakan tempat sampah organik dan anorganik disetiap kawasan sekolah.

b. Pemanfaatan kembali sampah terdiri atas :

1. Pemanfaatan sampah organik, seperti komposting (pengomposan) sampah yang


mudah membusuk dapat diubah manjadi pupuk kompos yang ramah lingkungan
untuk melestarikan fungsi kawasan sekolah. Berdasarkan hasil penelitian bahwa
dengan melakukan kegiatan composting sampah organik yang komposisinya
mencapai 70 % dapat direduksi hingga mencapai 25 %.

2. Pemanfaatan sampah anorganik, baik secara langsung maupun tidak langsung.


Pemanfaatan kembali secara langsung, misalnya pembuatan kerajinan yang berbahan
baku dari barang bekas, atau kertas daur ulang. Sedangakan pemanfaatan kembali
secara tidak langsung, misalnya menjual barang bekas seperti kertas, plastic, kaleng,
koran bekas, botol, gelas dan botol air minum dalam kemasan.

3. Tempat pembuangan sampah akhir. Sisa sampah yang tidak dapat


dimanfaatkan secara ekonomis baik dari kegiatan komposting maupun pemanfaatan
sampah anorganik, jumlahnya mencapai + 10 % harus dibuang ke tempat
pembuangan sampah akhir (TPA) disekolah.

Selain itu untuk menciptakan suatu kondisi sekolah yang sehat, sekolah harus
memenuhi kriteria, antara lain kebersihan dan ventilasi ruangan, kebersihan kantin,
WC, kamar mandi, tempat cuci tangan, melaksanakan pelayanan kesehatan,
pendidikan kesehatan, bimbingan konseling dan manajemen peran serta masyarakat.

4. Penghematan Energi di Sekolah

Penggunaan energi di sekolah sangat penting agar proses pembelajaran dapat


berjalan dengan baik. Penggunaan energi disekolah biasanya untuk menerangi
ruangan-ruangan, menyalakan barang-barang eletronik seperti komputer dan media
pembelajaran, mengalirkan pompa air dan lain-lain.
Di sekolah hendaknya kita bersama-sama bertanggung jawab untuk
memelihara dan menghemat pada saat pemakaiannya. Banyak cara yang dapat
dilakukan dalam rangka pengelolaan energi disekolah, misalnya melalui penggunaan
cahaya matahari untuk menerangi ruangan-ruangan belajar dikelas, perpustakaan,
dan lain-lain. Menghemat pemakaian air karena dialirkan menggunakan listrik,
mematikan lampu-lampu yang masih menyala saat siang hari. Mematikan alat-alat
elektronik seperti komputer dan AC saat sedang tidak digunakan.

Untuk membiasakan penghematan energi, sekolah melakukan pembelajaran hemat


energi melalui keteladanan guru, pengawasan, penggunaan lampu hemat energi,dan
slogan-slogan hemat energi.

5. Pengelolaan Halaman Sekolah

Lingkungan sekolah yang bersih dan sehat tidak hanya di dalam kelas tetapi
juga di luar kelas, seperti di halaman. Halaman sekolah selain di tata keindahannya,
juga perlu memperhatikan persyaratan kesehatan. Halaman sekolah yang tidak sehat
dapat menimbulkan berbagai macam penyakit sehingga menimbulkan rasa tidak
nyaman bagi semua warga sekolah.

Areal halaman SDN 009 Balikpapan Barat terbagi menjadi 2, yaitu halaman yang
tertutup paving dan taman. Halaman yang berpaving digunakan untuk olahraga,
upacara bermain dll. Dengan ditutup paving diharapkan tidak becek ketika hujan
namun resapan air tetap terjaga dan mengurangi debu di musim kemarau. Adapun
taman, ditanami tumbuhan peneduh dan bunga-bunga untuk menciptakan suasana
yang teduh dan asri.

Perawatan halaman ini dilakukan oleh penjaga sekolah, guru dan siswa melalui
Kelompok Kerja ( POKJA ) Pertamanan dan Kebersihan Lingkungan dengan cara
menyapu, pungut sampah, dan menyiram tanaman

6. Pengelolaan Lahan Kosong

Selain halaman sekolah, masih terdapat lahan kosong di sekitar bangunan


sekolah. Lahan kosong di SDN 009 Balikpapan Barat dimanfaatkan sebagai media
tanam, tanaman apotek hidup, kebun gizi , taman buah dan kolam ikan. Penanaman
lahan kosong ini tujuan utamanya adalah sebagai sebagai media pembelajaran
lingkungan baik dalam mata pelajaran PKLH atau pembelajaran integral mata
pelajaran lain yang relevan.

Penanaman dan perawatan ini dilakukan oleh siswa dengan bimbingan guru yang
terbentuk dalam Kelompok Kerja ( POKJA ) Toga dan Perikanan.

7. Pengelolaan UKS

UKS merupakan sarana perlayanan kesehatan sekolah bagi siswa dalam


menangani pertolongan pertama masalah kesehatan. Pelayanan kesehatan di UKS
dilaksanakan oleh Dokter Kecil dibawah kordinasi guru Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan (Penjasorkes) dan yang bekerjasama dengan Puskesmas Margasari
dan pihak lain yang berkompeten.

Adapun kegitan UKS di SDN 009 Balikpapan Barat meliputi :

a. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK)

b. Pelayanan Kesehatan siswa

c. Pengawasan kesehatan siswa

d. Pengawasan Gizi siswa

e. Mengikuti Lomba UKS dan Dokter Kecil

8. Pemberdayaan Kantin Sekolah

Kantin Sekolah merupakan sarana perlayanan gizi sekolah bagi siswa dalam
menangani pemenuhan gizi siswa di sekolah. Pelayanan Kantin Sekolah dilaksanakan
oleh petugas kantin sekolah dibawah kordinasi guru dan kepala sekolah.

Adapun kegitan Kantin di SDN 009 Balikpapan Barat meliputi :

Menjual makanan bergizi dan higienis

Menjual minuman sehat


Menjual makanan ringan

Tujuan lain dari kantin Sekolah adalah sebagai media pembelajaranm matematika,
IPS, IPA dan pelajaran lain yang relevan.
TINDAK LANJUT

Anda mungkin juga menyukai