Anda di halaman 1dari 4

Kata Pengantar

Rasa syukur yang berlimpah kami panjat kehadirat Allah SWT, atas rahmat serta
karunia-Nya, akhirnya kami dapat menyelesaikan Proposal Permohonan Bantuan
Pembangunan ruang WC/Toliet dan alat kebersihan SMK Negeri 1 Kalipuro.
Proposal ini diajukan dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia
seutuhnya dan sekolah yang bermutu adalah terciptanya proses belajar mengajar yang
bermutu di sekolah tersebut serta sarana dan prasarana yang dapat menunjang kebersihan,
kenyamanan dan kesehatan para peserta didik di lingkungan SMK Negeri 1 Kalipuro.
Dalam hal itu, kami mengajukan proposal ini kiranya dapat memenuhi segala yang
menjadi kebutahan prioritas SMK Negeri 1 Kalipuro
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpatisipasi dalam
penyusunan proposal ini. Kami menyadari bahwa di dalam proposal ini masih banyak
kekurangan, untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
kesempurnaan proposal ini.

Pemohon,
Kepala SMK Negeri 1 Kalipuro

Drs. Yuskardiman, M.Pd


NIP. 19611130 198703 1 011
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Toilet sekolah di SMK Negeri 1 Kalipuro jumlahnya masih belum sebanding


dengan jumlah siswa. Perbandingan idealnya, ada satu toilet untuk tiap 25 siswa. Selain
itu, sekolah masih belum menyediakan tempat cuci tangan di toiletnya. Ketersediaan air
untuk membasuh dan menyiram toilet serta bau tak sedap juga menjadi masalah umum di
sekolah
Toilet yang higienis mesti terjamin bersih, aman, dan kering. Kenyataannya, toilet
sekolah sering kali kurang ventilasi dan cahaya sehingga lembab dan jamur mudah
tumbuh subur di dalamnya. Lantai toilet sekolah pun banyak yang kemiringannya kurang
pas. Alhasil, toilet menjadi becek. 
Toilet sekolah bahkan kerap tidak dilengkapi peralatan dan pembersih yang
memadai. Toilet sekolah harus mempunyai petugas kebersihan khusus yang mengerti cara
membersihkan toilet yang benar. Petugas harus membersihkan toilet setelah tiga orang
memakainya. 
Kuman-kuman di toilet bisa menyebabkan siswa terjangkit penyakit, utamanya
penyakit yang menular lewat air. Contohnya sakit perut, hepatitis A, cacingan, dan tifus.
Penyakit yang berhubungan dengan sanitasi buruk, misalnya kaki gajah, juga rentan
menjangkit pengguna toilet yang kotor. Demikian pula penyakit yang berhubungan
dengan air, seperti demam berdarah. "Toilet sekolah yang kotor akan membuat siswa sakit
dan otomatis prestasi mereka menurun," ucap dokter spesialis siswa ini.
Saat siswa berada di toilet yang kotor, bakteri akan menempel di tangan mereka.
Tanpa sadar siswa kemudian menyentuh wajah, rambut, hidung, mata, dan bagian tubuh
lain sehingga bakteri masuk ke dalam tubuh mereka. Bakteri-bakteri tersebut bisa
menyebabkan berbagai penyakit. "Siswa bisa terkena diare, infeksi saluran pernapasan
akut (ISPA), dan cacingan.
Diare disebabkan oleh bakteri Ecoli. Bakteri tersebut banyak berada di toilet.
"Kalau siswa tidak cuci tangan setelah ke toilet lalu kemudian makan, bakteri tersebut
tanpa disadari ikut masuk ke dalam tubuh sehingga menyebabkan diare. "Mencuci tangan
dengan sabun dan air mengalir bisa menurunkan risiko diare hingga 31 persen," jelas
Rouli. 
Sedangkan ISPA, selain disebabkan oleh bakteri Streptococcus, juga bisa
diakibatkan virus Rhino. Virus ini bisa menempel di tangan siswa dan akan menjangkit
ketika tangan yang kotor menyentuh hidung. Di saat ketahanan tubuh siswa sedang lemah,
ia akan lebih mudah terkena ISPA.
Tangan yang bersentuhan langsung dengan kotoran manusia dan tidak dicuci
dengan sabun akan terkontaminasi serta dapat memindahkan bakteri, virus, dan parasit
pada orang lain. Untuk itu, penggunaan sabun saat mencuci tangan sangat dianjurkan.
Memang, menggunakan sabun dalam mencuci tangan menyebabkan orang harus
mengalokasikan waktunya lebih lama di dalam toilet. Akan tetapi, langkah ini efektif
membunuh kuman.
SMK Negeri 1 Kalipuro masih banyak kekurangan dan kebutuhan yang perlu
dipenuhi dalam menunjang kebersihan, kenyamanan dan kesehatan peserta didiknya.
SMK Negeri 1 Kalipuro sampai saat ini masih belum bisa melengkapi sarana kebersihan
khususnya ruang tolilet atau WC. Dengan keterbatasan ini sekolah baru bisa menyediakan
sarana toilet sejumlah 3 buah dengan jumlah peserta didik sebanyak 238 orang, untuk
ukuran kenyamanan maka jumlah toilet atau wc adalah 1 : 25 untuk perempuan dan 1 : 40
untuk laki-laki.
Berkenaan dengan hal itu, kami mengajukan proposal  guna mendapatkan  bantuan
pengadaan sarana ruang toilet/WC/Jamban Baru dan Sarana Kebersihan lainnya dengan
maksud untuk meningkatkan kesehatan peserta didik dan para guru dalam mencapai
kualitas pendidikan. Untuk tersedianya Sarana Prasarana kamar toilet/WC/Jamban yang
baru, kami selaku warga sekolah baik dari Komite Sekolah, Kepala Sekolah, Dewan Guru
serta seluruh peserta didik sangat berharap agar ruang toilet/WC/Jamban dan Sarana
kebersihan yang lain dapat terwujud di sekolah kami.

B. Tujuan
1. Tujuan Fisik
a. Memiliki sarana yang kondusif, bersih, indah dan sehat
b. Mampu mefasilitasi setiap bentuk kegiatan yang bersifat rutin belajar
mengajar, maupun incidental (kegiatan pelepasan siswa dan lain-lain)
c. Menyediakan tempat kebersihan yang representatif

2. Tujuan Non Fisik


a. Tercapainya visi dan misi sekolah
b. Menumbuh kembangkan kepedulian semua pihak terhadap lembaga
pendidikan
C. MANFAAT
Setelah diterimanya bantuan CSR dari PT. INKA, manfaat dan hasil yang
diharapkan akan diperoleh oleh sekolah kami serta pemeliharaan yang mudah-muadahan
dapat kami lakukan adalah :
1. Terciptanya sekolah yang menunjang lancarnya proses belajar mengajar.
2. Tumbuhnya rasa kebersamaan dan kekeluargaan diantara pihak sekolah dengan DUDI
serta masyarakat.
3. Terciptanya fasilitas kebersihan yang nyaman, bersih dan sehat.
4. Terpeliharanya kenyamanan dan keindahan sekolah
5. Berkembangnya kesehatan peserta didik sehingga menumbuhkan prestasi belajar
6. Terfasilitasinya siswa dalam kegiatan sanitasi di sekolah
7. Meningkatnya kesadaran siswa tentang menjaga kesehatan lingkungan sekolah

Anda mungkin juga menyukai