Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN MALUKU TENGAH


MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 MALUKU TENGAH
A. KAJIAN TEKNIS
Terkait dengan peningkatan mutu madrasah sebagai lembaga yang
memberikan layanan pendidikan, upaya yang telah dilakukan adalah memberikan
bantuan upgrading akreditasi madrasah kepada madrasah-madrasah yang belum
dan/atau tidak terakreditasi untuk mencapai Standar Pelayanan Minimal (SPM)
dan/atau Standar Nasional Pendidikan (SNP). Dari total 75.199 lembaga Madrasah
dan RA/BA pada tahun 2014, sebanyak 46.713 lembaga(62,13%) telah
terakreditasi. Komposisi lembaga yang telah terakreditasi berdasarkan jenjang
adalah sebagai berikut: RA/BA sebanyak 9.816 lembaga (35,09%); MI sebanyak
19.324 lembaga (81,61%); MTs sebanyak 12.085 lembaga (74,25%); dan MA
sebanyak 5.488 lembaga (75,60%).
Dalam upaya melahirkan lembaga pendidikan Islam yang bermutu tinggi, yang
dapat menampung dan mengembangkan berbagai potensi peserta didik
berwawasan lokal berdaya saing global dan dengan biaya yang terjangkau,
Kementerian Agama sedang melakukan desiminasi 3 MAN Insan Cendikia yang
telah ada (MAN IC Serpong, MAN IC Gorontalo dan MAN IC Jambi) di 20 provinsi
di Indonesia, yaitu (1) Aceh; (2) Sumatera Utara; (3) Sumatera Barat (4) Sumatera
Selatan; (5) Bengkulu (6) Bangka Belitung (7) Provinsi Riau (8) Kepulauan Riau
(9) Jawa Tengah (10) Jawa Timur; (11) Kalimantan Barat (12) Kalimantan
Timur (13) Kalimantan Tengah; (14) Kalimantan Selatan (15) Nusa Tenggara Barat;
(16) Maluku Utara (17) Sulawesi Tengah; (18) Sulawesi Tenggara; (19) Sulawesi
Selatan; dan (20) Papua Barat. MAN IC tersebut dibangun dengan
melibatkan Pemerintah Daerah dan Kementerian/Lembaga terkait serta
masyarakat. Sehingga benar-benar menjadi milik, oleh dan untuk masyarakat
dalam mencerdaskan anak-anak bangsa.
Selain mengupayakan peningkatan mutu madrasah melalui melakukan
desiminasi 3 MAN Insan Cendikia yang telah ada (MAN IC Serpong, MAN IC
Gorontalo dan MAN IC Jambi, Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan
Kesiswaan (KSKK) Madrasah juga meningkatkan mutu madrasah melalui pendirian
unit Madrasah baru (UMB) untuk program Kejuruan/Vokasi di 5 Daerah antara lain,
(1) Rokan Hulu, (2) Bengkulu / Bintuhan, (3) Seram Timur / Maluku, (4)
Bolaanmongondow, dan (5) Ende/Nusa Tengara Timur. Selain itu juga dilakukan
Revitalisasi Maadrasah Program Keagaaman di 10 Daerah dan Penguatan
Madrasah Program Ketrampilan di 151 Lokasi.
Memperhatikan data seperti tersebut diatas, secara teknis pelaksanaan program
bantuan peningkatan mutu sarana dan prasarana madrasah unggulan yang
bersumber dari proyek pembiayaan melalui penerbitan SBSN ini sangat
memungkinkan untuk dilaksanakan pada satuan kerja madrasah di lingkungan
Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah.

B. KAJIAN EKONOMI
Keberadaan program bantuan pembangunan asrama pada MAN 2 Maluku
Tengah merupakan peningkatan mutu sarana dan prasarana madrasah unggulan
yang bersumber dari proyek pembiayaan melalui penerbitan SBSN, memberikan
dampak positif terhadap perekonomian di sekitar lokasi satuan kerja madrasah
penerima program, sehingga kelayakan terhadap perekonomian menjadi unsur
utama dalam perekonomian ini. Disamping itu dengan penambahan sarana dan
prasarana madrasah yang memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan
Standar Nasional Pendidikan (SNP) akan meningkatkan kepercayaan masyarakat
pada layanan pendidikan di madrasah, dengan meningkatkan kepercayaan
masyarakat secara tidak langsung lokasi disekitar satuan kerja madrasah penerima
program ini perekonomian di daerah tersebut akan mengalami meningkatan.
Dengan pertambahan jumlah sarana dan prasarana madrasah yang
memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Nasional Pendidikan
(SNP) secara signifikan tersebut tentu kemudian akan berbanding lurus dengan
penambahan income dari sumber lain yang pada gilirannya bisa menjamin
pengembalian investasi yang telah diberikan.

C. KAJIAN POTENSI KEMANFAATAN


Pemanfaatan dana proyek untuk pelaksanaan pembangunan asrama pada MAN
2 Maluku Tengah adalah program bantuan peningkatan mutu sarana dan prasarana
madrasah unggulan yang bersumber dari proyek pembiayaan melalui penerbitan
SBSN yang dikelola Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan
(KSKK) Madrasah bukan untuk tujuan yang berkaitan dengan penyelenggaraan dan
atau adanya kontribusi terhadap :

1. Jasa Keuangan Konvensional (riba)


2. Perjudian (masyir)
3. Produksi distribusi, perdagangan dan/atau penyediaan barang/jasa yang
dilarang (haram) Merusak/berbahaya (mudharat) terhadap akhlak/ moral
maupun lingkungan
Pemanfaatan untuk program bantuan peningkatan mutu sarana dan prasarana
madrasah dalam rangka memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar
Nasional Pendidikan (SNP) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan
pendidikan madrasah sebagai salah satu ajaran dasar dan perintah dalam agama
Islam. Proses pelaksanaan program bantuan peningkatan mutu sarana dan
prasarana madrasah dikembangkan bersumber dari ajaran dan nilai Islam serta
terhindar dari hal - hal yang bersifat : zalim, haram, masyir (Judi), gharar
(ketidakpastian), riba serta kebatilan dan kemudharatan serta memperhatikan
ketentuan perundang – undangan yang berlaku.

D. DAMPAK SOSIAL DAN LINGKUNGAN


Pelaksanaan pembangunan gedung asrama pada MAN 2 MALUKU TENGAH
sangat membawa dampak terhadap meningkatnya tingkat kepercayaan masyarakat
terhadap Madrasah akan lebih tinggi oleh program bantuan peningkatan mutu
sarana dan prasarana madrasah unggulan pada satuan kerja madrasah penerima
program ini nantinya akan menyebabkan terjadinya kepadatan penduduk pasti akan
menimbulkan dampak yang luas bagi masyarakat sekitarnya, sehingga harus
diketahui terlebih dahulu dengan cara diidentifikasi sumber konflik yang nantinya
akan timbul. Rencana berdirinya bangunan Gedung Pendidikan pada satuan kerjaa
madrasah penerima program ini pasti akan menimbulkan berbagai macam masalah
seperti perubahan sosial masyarakat setelah berdirinya, perubahan struktur sosial
yang telihat dari perubahan status sosial masyarakat, dan bertambahnya jumlah
penduduk yang menyebabkan mobilitas masyarakat meningkat.
Perubahan ekonomi masyarakat setelah berdirinya bangunan Gedung Pendidikan
pada satuan kerja madrasah penerima program ini adalah terbukanya lapangan
perkerjaan baru di Lingkungan tersebut dan munculnya pekerjaan sampingan
disektor informal seperti pedagang makanan, membuka usaha foto-copy dan
sebagainya. Adanya lapangan pekerjaan baru dan pekerjaan disektor informal
membuat bertambahnya penghasilan masyarakat.
Pembangunan Kawasan pendidikan berupa bangunan Gedung Pendidikan
pada satuan kerja madrasah mendapat respon positif dari masyarakat, khususnya
masyarakat sekitar lokasi satuan kerja madrasah sangat antusias dan mendukung
berdirinya bangunan Gedung Pendidikan yang memenuhi Standar Pelayanan
Minimal (SPM) dan Standar Nasional Pendidikan (SNP), karena dengan adanya
bangunan Gedung Pendidikan tersebut di wilayah sekitar satuan kerja madrasah
maka perekonomian akan tumbuh dengan pesat dan kesejahteraan masyarakat
khususnya wilayah sekitar madrasah menjadi semakin sejahtera.

E. KAJIAN RESIKO
Pembangunan bangunan Gedung yang berlokasi di Madrasah Aliyah Negeri 2
Maluku Tengah Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku ini merupkan kawasan
pendidikan Terpadu dan Fasilitas Umum untuk masyarakat. Dengan melihat lokasi
yang strategis, dan keberadaan gedung pendidikan juga sangat strategis, maka
pembangunan ini sangat layak dan memungkinkan untuk dilaksanakan.
Resiko baik dari internal maupun eksternal dipastikan tidak ada, karena keberadaan
satuan kerja madrasah penerima program ini sangat dibutuhkan keberadaannya
oleh Masyarakat luas secara umum.

F. KESESUAIAN DENGAN PRINSIP SYARI’AH


Dalam segala bidang, pembangunan gedung sarana dan prasarana madrasah
yang disebabkan oleh program bantuan peningkatan mutu sarana dan prasarana
madrasah unggulan ditujukan untuk kemaslahatan ummat. Bangunan Gedung
Pendidikan pada satuan kerja Madrasah Aliyah Negeri 2 Maluku Tengah merupakan
sebuah madrasah yang mewadahi pendidikan menengah atas dengan
mengintegrasikan nilai-nilai Islam, berdasarkan Al Qur’an dan Hadist. Begitu pula
dengan adanya bangunan Gedung Pendidikan Madrasah, dimana sistem
pendidikannya juga menerapkan kajian religi dan keislaman. Sehingga melahirkan
generasi-generasi terbaik yang memiliki bentuk hubungan aktual secara vertikal dan
horisontal (Habblumminnallah-Habblumminnanass).

Anda mungkin juga menyukai