Anda di halaman 1dari 38

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena dengan rahmat dan
karunia-Nya, Direktorat KSKK Madrasah telah berhasil menyusun project
proposal program peningkatan mutu madrasah dalam rangka memenuhi Standar
Nasional pendidikan (SNP) dan penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
periode tahun 2019 - 2020. Beberapa langkah telah ditempuh dalam
penyusunan proposal ini yang dimulai dengan studi pendahuluan, telaah terhadap
dokumen Renstra Kementerian Agama dan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
tahun 2015-2019, laporan monitoring dan evaluasi program - program bantuan
sarana prasarana madrasah tahun 2017. Penyusunan renstra ini mengacu
terhadap ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun
2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5410)
Dokumen project proposal Program Peningkatan Mutu Madrasah Tahun
2019 – 2020 ini disusun dalam rangka mendapatkan tambahan anggaran dari
pemerintah pusat dalam rangka akselerasi program peningkatan mutu madrasah
dalam rangka memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan penerapan
Standar Pelayanan Minimal (SPM) serta penguataan pencitraan layanan pendidikan
madrasah yang berkualitas pada satuan kerja Madrasah di Lingkungan Direktorat
Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah.
Banyak pihak yang terlibat dalam penyelesaian Dokumen project
proposal Program Peningkatan Mutu Madrasah dalam rangka memenuhi Standar
Nasional Pendidikan (SNP) dan penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Tahun 2019 – 2020. Untuk itu, ucapan terimakasih dan penghargaan kami
sampaikan kepada Tim PMU Sub Direktorat sarana dan prasaran Direktorat
KSKK Madrasah atas kerja keras mereka.
Akhirnya, semoga project proposal ini mendapatkan persetujuan dan
direalisasikan dengan harapan program peningkatan mutu Madrasah dapat
terwujud pada periode tahun 2019 - 2020 dari perkiraan semula sampai pada
Tahun 2035, sehingga upaya Direktorat KSKK Madrasah melalui satuan kerja
madrasah untuk menciptakan ilmuwan-ilmuwan muslim yang handal di bidang
sains untuk berkontribusi dalam pembangunan SDM Indonesia seutuhnya guna
mewujudkan generasi emas yang mandiri, berdaulat, berkarakter dan
berkepribadian berlandaskan gotong royong dapat terwujud dengan baik. Semoga
para stakeholder bangsa yang mempunyai kepedulian dalam mewujudkan
layanan pendidikan Madrasah yang berkualitas senantiasa dilimpahkan rahmat
dan lindungan oleh Allah SWT. Dan usaha keras ini menjadi amal saleh yang
akan dibalas surga di akhirat nanti. Amiiiin ya robbal alaamiin.

Masohi, 28 Februari 2018

Kepala Madrasah,

HARMAN MUH. ALI, S.Ag


NIP. 19690524 200212 1 001
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERI AGAMA KABUPATEN MALUKU TENGAH
MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 MALUKU TENGAH
Jl. Lintas Seram – Ds. Haruru – Kode Pos. 97516
Email : man2malteng@gmail.com
Website : www.man2malteng.tk
Nomor : B. 80/Ma.25.02.01/KS.01.1/02/2018 Masohi, 28 februari 2018
Lampiran : 1 (satu) Berkas
Hal : Project Proposal Pembangunan Asrama
Pada MAN 2 Maluku Tengah TA. 2019

Kepada Yth.
Derektur Jenderal Pendidikan Islam
Cq. Derektur KSKK Madrasah
JI. Lapangan Banteng Barat No. 3 – 4 Jakarta 10710
di
JAKARTA

Assalamu'alaikum Wr. Wb.


Dengan hormat kami sampaikan, project proposal Pembangunan
Asrama Pada MAN 2 Maluku Tengah Melalui Pembiayaan
SBSN Program bantuan peningkatan sarana dan prasarana madrasah
dalam rangka memenuhi Standar Nasional pendidikan (SNP) dan
penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Tahun Anggaran 2019
sebesar Rp. 4.576.520.000 (Empat Miliar Lima Ratus Tujuh Puluh Enam
Ribu Lima Ratus Dua Puluh Ribu) dengan rincian dan rencana kerja
sebagaimana terlampir.

Demikian, atas perhatian dan perkenannya disampaikan terima kasih.


Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Kepala Madrasah

HARMAN MUH. ALI, S.Ag


KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )
PROGRAM PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA SISWA TERPADU
MAN 2 MALUKU TENGAH
MELALUI SBSN TAHUN ANGGARAN 2019

PROGRAM : Pendidikan Islam

KEGIATAN : Peningkatan Akses, Mutu, dan Relevansi Madrasah

PEKERJAAN : Pembangunan Gedung Asrama Siswa Terpadu MAN 2

MALUKU TENGAH

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN MALUKU TENGAH
MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 MALUKU TENGAH
TAHUN 2019

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )


Program Pembangunan Gedung Asrama Siswa Terpadu
MAN 2 MALUKU TENGAH
Melalui Pembiayaan SBSN Tahun Anggaran 2019

1. LATAR BELAKANG
Pendidikan marupakan salah satu aspek terpenting dalam pembangunan
bangsa, karena pendidikan merupakan satu azas utama dalam pembangunan
peradaban sebuah bangsa. Semakin maju pendidikan suatu bangsa maka
semakin maju pula peradaban bangsa tersebut, sebaliknya bila pendidikan
suatu bangsa terpuruk maka terpuruk pula bangsa tersebut.

Kita sangat memahami bagaimana suatu bangsa yang baru berkembang


belakangan bermunculan sebagai bangsa yang maju, hal ini karena didukung
oleh peningkatan kualitas sumber daya manusianya yang sangat memadai. Itu
semua karena mutu pendidikannya sangat berkualitas dan didukung oleh
fasilitas yang sangat memadai/standar.

Masalah hambatan peningkatan mutu pendidikan kita adalah masih


rendahnya rata-rata mutu guru, sarana prasarana serta terbatasnya peralatan
penunjang mutu pendidikan.

Seiring dengan perluasan akses mutu pendidikan kita, untuk meningkatkan


kualitas pendidikan sebagai mana tersbut di atas, maka MAN 2 Maluku
Tengah berupaya mencapai kualitas pendidikan sebagai mana yang kita
kehendaki bersama.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 implisitnya mendukung visi


Pendidikan Nasional yaitu mewujudkan Sistem Pendidikan sebagai pranata
sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara
Indonesia agar dapat berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga
mampu dan proaktif menjawab tantangan yang selalu berubah.
Untuk mendorong percepatan pencapaian visi tersebut maka dimunculkan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan yang didalamnya telah mengisyaratkan bahwa setiap Satuan
Pendidikan dalam menjalankan fungsinya “wajib memiliki sarana dan
prasarana yang memenuhi Standar dan harus sangatlah memadai”.

Olehnya itu ketersediaan sarana gedung dan peralatan lainnya yang


memadai akan dapat membuat peserta didik lebih aktif dan antusias mengikuti
proses pembelajaran dengan baik.

MAN 2 Maluku Tengah merupakan salah satu Madrasah yang terletak pada
Kabupaten Maluku Tengah yang memiliki Peserta Didik yang berasal dari
berbagai daerah di sekitar Kota Kabupaten Maluku Tengah.

Oleh karena itu, Jarak merupakan sesuatu yang sangat menghambat


kemajuan dalam perkembangan pendidikan dan pengetahuan siswa
dikarenakan jarak tempuh yang rasakan sangat menghambat waktu
kedatangan siswa tersebut pada Madrasah. Dari Jumlah siswa yang kami
miliki, 60% peserta Didik pada MAN 2 Maluku Tengah merupakan siswa yang
berasal dari luar Kota kabupaten Maluku Tengah.

Sehingga potensi memajukan Mutu pendidikan dirasakan akan sangat


terhambat dikarenakan hal tersebut.

Melihat fenomena diatas kami dari Madrasah Aliyah Negeri 2 Maluku


Tengah berusaha untuk merubah citra yang selalu melekat pada sekolah
madrasah tersebut dengan membangun sarana dan prasarana sekolah yang
lengkap, salah satunya adalah membangun asrama bagi para siswa. Hal ini
menjadi sangat penting karena daerah dimana Madrasah Aliyah Negeri 2
Maluku Tengah berada, terletak sangat strategis dan menjadi pelabuhan
transit sekaligus menjadi penghubung bagi masyarakat Kab. Maluku Tengah
dan Kab. Seram Bagian Timur. Seiring dengan berjalannya waktu, keberadaan
MAN 2 Maluku Tengah semakin dikenal tidak hanya oleh masyarakat di Kota
Masohi Kab. Maluku Tengah, tetapi juga oleh masyarakat di luar Kota Masohi.
Animo Masyarakat untuk menyekolahkan anaknya pada MAN 2 Maluku
Tengah setiap tahun mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini terlihat
pada data perkembangan siswa lima tahun terakhir. Hanya saja dari jumlah
siswa secara keseluruhan, 65 % berasal dari luar Kota Masohi yang membuat
mereka harus tinggal di rumah kos dan terpaksa tinggal di rumah-rumah warga
setempat karena latar belakang ekonomi orang tua yang rata-rata menengah
ke bawah.
Atas dasar Kondisi inilah, maka Pembangunan Asrama Siswa pada
Madrasah Aliyah Negeri 2 Maluku Tengah menjadi sebuah keharusan dan
perioritas utama di Tahun 2019 ini.

APBN pemerintah pusat merupakan salah satu Instrumen utama


Pembiayaan untuk Program bantuan peningkatan mutu sarana dan prasarana
kepada madrasah untuk mencapai Standar Pelayanan Minimal (SPM)
dan/atau Standar Nasional Pendidikan (SNP). Selain itu juga diharapkan
melalui proyek pembiayaan SBSN ini dapat ditingkatkan peran serta
pemerintah daerah, swasta, BUMN, dunia usaha dan dunia industry (DUDI)
serta masyarakat dalam program peningkatan mutu madrasah dalam
mewujudkan Pembangunan Nasional di Bidang Pendidikan yang telah ditetapkan
dalam Rencana Program Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana
Kerja Pemerintah (RKP).

2. KETERKAITAN DENGAN RPJMN 2015 - 2019


Relevansi kegiatan ini secara umum sesuai dengan Agenda
Pembangunan Sub - Bidang Pendidikan RPJMN 2015 - 2019 yaitu dalam
rangka Peningkatan Akses pendidikan pada jenjang pendidikan menengah,
terutama bagi masyarakat kurang mampu ; menurunkan kesenjangan
partisipasi pendidikan antar kelompok pendidikan dan Keputusan Menteri
Agama (KMA) Nomor 39 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian
Agama tahun 2015 – 2019 terkait Skema Pendanaan program dan kebijakan di
lingkungan kementerian agama.
Selaras dengan nawacita pemerintah dan Rencana Strategis Kementerian
Agama tahun 2015 – 2019, program peningkatan sarana dan prasarana
madrasah diarahkan dalam rangka memenuhi Nawa Cita khususnya cita ke 5
dan 8 yang dijabarkan sebagaimana berikut :
1) Nawa Cita ke 5, yaitu Meningkatkan kualitas hidup manusia
Indonesia, lebih spesifik pada sub agenda Pembangunan Pendidikan
: Pelaksanaan Program Bantuan Peningkatan mutu sarana
prasarana madrasah yang ingin dicapai melalui pelaksanaan Wajib
Belajar 12 Tahun pada RPJMN 2015-2019, dengan sasaran :
a) Meningkatnya angka partisipasi pendidikan dasar dan
menengah;
b) Meningkatnya angka keberlanjutan pendidikan yang ditandai dengan
menurunnya angka putus sekolah dan meningkatnya angka
melanjutkan;
c) Menurunnya kesenjangan partisipasi pendidikan
antarkelompok masyarakat, terutama antara penduduk kaya dan
penduduk miskin, antara penduduk laki-laki dan penduduk
perempuan, antara wilayah perkotaan dan perdesaan, dan
antardaerah;
d) Meningkatnya kesiapan siswa pendidikan menengah untuk
memasuki pasar kerja atau melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi;
e) Meningkatnya jaminan kualitas pelayanan pendidikan,
tersedianya kurikulum yang andal, dan tersedianya sistem penilaian
pendidikan yang komprehensif;
f) Meningkatnya dan meratanya ketersediaan dan kualitas sarana dan
prasarana pendidikan sesuai dengan standar pelayanan minimal;

2) Nawa Cita ke 8, yaitu Melakukan revolusi karakter bangsa.


Dalam agenda melakukan revolusi karakter bangsa sasaran yang
ingin dicapai adalah:
a) meningkatnya kualitas pendidikan karakter untuk membina budi
pekerti, membangun watak, dan menyeimbangkan kepribadian peserta
didik;
b) meningkatnya wawasan kebangsaan di kalangan anak usia
sekolah yang berdampak pada menguatnya nilai-nilai nasionalisme
dan rasa cinta tanah air sebagai cerminan warga negara yangbaik;
c) meningkatnya pemahaman mengenai pluralitas social dan
keberagaman budaya dalam masyarakat, yang berdampak
padakesediaan untuk membangun harmoni sosial, menumbuhkan sikap
toleransi, dan menjaga kesatuan dalam keanekaragaman;
d) meningkatnya budaya dan aktivitas riset serta
pengembangan ilmu dasar dan ilmu terapan yang sesuai
dengan kebutuhan duniausaha dan dunia industri, serta
mendukung pusat-pusat pertumbuhan ekonomi;
e) meningkatnya lulusan-lulusan perguruan tinggi yang
berkualitas, menguasai teknologi, dan berketerampilan sehingga lebih
cepat masuk ke pasar kerja;
f) meningkatnya budaya produksi sehingga lebih kuat dari
budayakonsumsi; dan meningkatnya budaya inovasi di masyarakat.

3. DASAR HUKUM

1. Undang - undang RI Nomor Nomor 17 Tahun 2003 Tentang


Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang - undang RI Nomor Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
4. Undang - Undang Nomor 15 Tahun 2017 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran
2018 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 233, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6138).
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.06/2012 tentang Tata Cara
Pembayaran dalam Rangka Pelaksanaan Pembayaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Negara. (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 1091)
6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas
Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan; (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5410).
7. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara / Lembaga;
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomer 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
11. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN Tahun 2015-
2019.
12. Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan peraturan menteri Agama
nomor 66 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas Peraturan
Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Madrasah;
13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49/PMK.02/2017 tentang
Standar Biaya Masukan Tahun anggaran 2018
14. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama
15. Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor: PER-66/PB/2005 tentang
Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran Atas Beban Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara.
16. Keputusan Menteri Agama nomor 39 tahun 2015 tentang Rencana
Strategis Kementerian Agama tahun 2015 – 2019.
17. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2857 Tahun 2015
Tentang Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Tahun
2015 – 2019

4. MAKSUD DAN TUJUAN


A. Maksud Kegiatan
Kegiatan pembangunan asrama pada MAN 2 Maluku Tengah ini
dimaksudkan untuk meningkatkan mutu sarana dan prasarana madrasah
dalam rangka memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar
Nasional Pendidikan (SNP) serta peningkatan akses, mutu dan daya saing
pendidikan madrasah.

B. Tujuan
Tujuan umum program ini adalah meningkatkan mutu madrasah, melalui :
a. Peningkatan standar sarana prasarana pendidikan madrasah unggulan
dalam rangka penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan
memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP).
b. Pembangunan Gedung Asrama dalam rangka memberikan mutu
pendidikan yang baik bagi seluruh Siswa dan siswi pada Madrasah.
c. Peningkatan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan layanan
pendidikan madrasah yang berkualitas.

Elemen-elemen indikator Output meliputi :


a. Bertambahnya sarana dan prasarana madrasah sesuai dengan Standar
Pelayanan Minimal dan Standar Nasional Pendidikan;
b. Bertambahnya gedung pendidikan berupa gedung asrama yang nyaman
untuk mendukung program peningkatan mutu madrasah serta memenuhi
Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan penerapan Standar Pelayanan
Minimal (SPM).
c. Kepercayaan masyarakat pada layanan pendidikan madrasah meningkat
secara signifikan dan menjadikan madrasah sebagai rujukan dalam
memberikan layanan pendidikan pada satuan jenjang pendidikan formal.
Elemen-elemen Indikator Outcome Program Peningkatan Mutu Madrasah
adalah sebagai berikut :
a. Peningkatan prestasi dan daya saing madrasah dalam keunggulan
nasional maupun regional dalam bidang Tahfiz Qur’an.
b. Peningkatan sebaran wilayah dalam layanan pendidikan madrasah
yang berkualitas dapat dirasakan seluruh lapisan masyarakat dan
tersebar di seluruh propinsi dan kabupaten/kota.
c. Meningkatnya peran serta pemerintah daerah, swasta, dunia usaha
dan dunia industry serta masyarakat dalam pengelolaan layanan
pendidikan madrasah yang berkualitas.

5. RUANG LINGKUP PROYEK


Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah
dan satuan kerja Madrasah penerima program peningkatan mutu madrasah
merupakan institusi milik pemerintah, maka segala bentuk kegiatan yang
diusulkan mengikuti aturan dan arahan yang sesuai dengan petunjuk, arahan
dan standar yang berlaku di lingkungan pemerintahan. Secara lebih khusus
dalam kegiatan pengadaan barang jasa yang berkaitan dengan program
bantuan peningkatan mutu madrasah, akan mengikuti aturan teknis dan
keuangan yang berlaku dan yang sudah memiliki petunjuk pelaksanaannya.

Kegiatan utama yang akan dilaksanakan pada program peningkatan mutu


Madrasah mencakup 5 komponen sebagai berikut :
1. Komponen 1 :
Pemenuhan sarana prasarana pendidikan madrasah unggulan pada MAN
2 Maluku Tengah pada penentuan jasa konsultan perencana
pembangunan asrama dalam rangka penerapan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) dan memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP).
2. Komponen 2 :
Dengan penentuan jasa pengawasan dalam pemenuhan Pembangunan
Gedung asrama dalam rangka penerapan Standar Pelayanan Minimal
(SPM) dan memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP).
3. Komponen 3 :
Penentuan pekerjaan atau konstruksi Pembangunan sarana prasarana
berupa pembangunan asrama dalam rangka penerapan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) dan memenuhi Standar Nasional Pendidikan
(SNP).
4. Komponen 4 :
Pengadaan peralatan dan bahan Pembangunan asrama dalam rangka
penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan memenuhi Standar
Nasional Pendidikan (SNP).
5. Komponen 5 :
Pengelolaan pembangunan asrama pada MAN 2 Maluku Tengah dalam
rangka penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan memenuhi
Standar Nasional Pendidikan (SNP).

6. INDIKATOR PENCAPAIAN PROGRAM


Indikator pencapaian program dapat terlihat pada table berikut :
Tabel 1
Indikator Pencapaian Program Peningkatan Mutu Madrasah
Uraian Kriteria Indikator Kinerja
Keberhasilan
Output Melaksanakan program Terlaksananya Terwujudnya sarana
peningkatan mutu program bantuan dan prasarana
madrasah dan dalam peningkatan mutu madrasah dalam
rangka penerapan madrasah unggulan memenuhi Standar
Standar Pelayanan pada MAN 2 Maluku Pelayanan Minimal dan
Minimal dan memenuhi Tengah. Standar Nasional
Standar Nasional Pendidikan.
Pendidikan
Outcom Meningkatnya sarana 1. Pelayanan kepada Jumlah peningkatan
e dan praasarana siswa semakin sarana dan praasarana
madrasah unggulan prima madrasah unggulan
yang sesuai dengan 2. Jumlah sarana dan yang sesuai dengan
SPM dan SNP baik dari prasarana SPM dan SNP baik dari
segi jumlah maupun madrasah segi jumlah maupun
kualitas serta sebaran unggulan yg kualitas serta sebaran
wilayahnya. sesuai dengan wilayahnya.
SPM dan SNP
meningkat baik
jumlah, kualitas
dan sebaran
wilayahnya.
Impact 1. Meningkatnya 1. Meningkatnya minat 1. Jumlah sarana dan
kepercayaan publik masyarakat prasarana madrasah
terhadap pelayanan melanjutkan studi ke yang sesuai dengan
pendidikan pada Madrasah. SPM dan SNP
Madrasah 2. Meningkatnya bertambah.
2. Mencerdaskan tingkat kepuasan 2. Jumlah sarana dan
kehidupan bangsa masyarakat prasarana MA
3. Mencetak ilmuan terhadap Madrasah. Unggulan pada MAN
Muslim yang memiliki 3. Meningkatnya 2 Maluku Tengah
penguasaan ilmu kepercayaan Dunia yang sesuai dengan
berlandaskan Al Usaha dan Dunia SPM dan SNP
Qur’an dan Hadist Industri dalam bertambah.
serta ilmu membangun 3. Jumlah sarana dan
pengetahuan dan kemitraan strategis prasarana MAN
teknologi dengan Program Keagamaan
4. Membangun generasi Kementerian yang sesuai dengan
yang mandiri, Agama. SPM dan SNP
kompetitif, terampil bertambah.
dan amanah dalam
memasuki era emas
Indonesia.
7. LOKASI PELAKSANAAN PROYEK
Adapun lokasi pelaksanaan program peningkatan mutu madrasah ini adalah
pada satuan kerja Madrasah sebagai berikut ;
1) MAN 2 Maluku Tengah, Kabupaten Maluku Tengah, Propinsi Maluku
Letak Pada Posisi : (Lattitude, Longitude : -3.732708,128.496094)

Hasil Citra Satelit


Foto Lokasi MAN 2 Maluku Tengah
Desain Lokasi MAN 2 Maluku Tengah Saat ini

Gambar Lokasi MAN 2 Maluku Tengah


Foto Lokasi Rencana Pembangunan Proyek Asrama

Foto Lokasi Rencana Pembangunan Proyek Asrama


8. PELAKSANA PROYEK, PENANGGUNG JAWAB DAN PEMBAGIAN
KERJA
1) Manajemen Pengelolaan pada Pemrakarsa Proyek
a) Definisi, Tugas dan Fungsi
Merujuk pada ketentuan diatas Direktorat KSKK Madrasah sebagai
Excecuting Agency proyek SBSN untuk madrasah dari Kementerian
Agama sebagai pemrakarsa proyek membentuk Project Management
Unit sebagai Pelaksana kegiatan proyek dan dapat membentuk tim
teknis dan tim pendukung yang bertugas membantu PMU untuk
mendukung kelancaran tugas pokok dan fungsi nya. Tim dibentuk dan
ditetapkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia selaku
pemrakarsa proyek.
Tugas dan fungsi Tim Pendukung dan Tim Teknis adalah :
Mempunyai tugas, peran dan tanggungjawab secara umum kepada
pemrakrsa proyek (Ditjen Pendis Kementerian agama) dalam
pelaksanaan manajemen proyek sesuai peraturan pemerintah serta
bertanggung jawab dalam keberhasilan pelaksanaan program.

Organisasi pelaksana kegiatan paling sedikit meliputi sebagai berikut


:
Struktur Organisasi PMU
1) Steering Comitte
1. Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama
2. Sekretaris Direktur Jenderal Pendidikan Islam
3. Inspektur Jenderal Kementerian Agama RI
4. Kepala Biro Perencanaan Sekretariat Jenderal Kementerian
Agama
Tugas dan fungsi Steering Comitte/Pengarah Proyek adalah
:
Mempunyai tugas, peran dan fungsi memberikan masukan dan
arahan kepada pelaksana proyek (PMU) dalam pelaksanaan
manajemen proyek agar sesuai peraturan pemerintah serta
rencana strategis yang telah ditetapkan oleh Kementerian Agama
dan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.
2) Project Coordinator
Kualifikasi : Direktur KSKK Madrasah
Tugas dan Fungsi:
 Sebagai penanggung jawab keseluruhan program.
 Membuat laporan, baik teknis maupun akademis kepada
Kementerian Agama melalui Direktur Jenderal Pendidikan
Islam selaku pemrakarsa proyek.
 Mengkoordinir pertemuan tim pengarah (steeringCommitte)
yang melibatkan kementerian / intansi terkait antara lain
Bappenas, Kemenkeudan Satuan Kerja Madrasah penerima
proyek.

3) Manager Proyek ( Project Manager )


Kualifikasi : Kepala Sub Direktorat Sarana dan Prasarana
Madrasah Direktorat KSKK Madrasah.
Tugas dan fungsi :
 Sebagai pelaksana harian dari koordinator atau pimpinan
proyek
 Bertanggung jawab dalam kelancaran dan koordinasi dengan
PMU
 Menyusun rencana kerja dan program kegiatan pelaksanaan
proyek.
 Memimpin rapat koordinasi Tim pendukung dan tim teknis
secara berkala
 Melaksanakan koordinasi pelaksanaan proyek dari periode
pra-proyek, masa proyek dan pasca proyek
 Selaku Pembina dan penanggung jawab Manajer Proyek serta
Kuasa Pengguna Anggaran satker madrasah penerima
proyek.
 Bertanggung jawab langsung di dalam mengelola
pelaksanaan proyek, mulai dari tahapan perencanaan hingga
tahap akhir proyek dengan mengacu pada prinsip tepat waktu,
tepat sasaran dan efisiensi biaya pelaksanaan dan tunduk
pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
 Project Manager bertanggung jawab langsung kepada
Direktur Proyek dan koordinator proyek dalam pengelolaan
proyek.
 Melakukan koordinasi dengan unit-unit terkait proyek,
khususnya mengenai rencana detail / teknis pelaksanaan
pekerjaan yang menjadi tanggung jawab masing - masing,
serta kemajuan pelaksanaan kerja.
 Melakukan koordinasi dengan unit - unit kerja dibawahnya
berkenaan dengan persiapan dan pelaksanaan proyek.
 Melaksanakan tugas pengelolaan proyek sesuai ketentuan
perundang - undangan yang dibantu oleh tenaga ahli sipili
atau Konsultan Manajemen Proyek dan Pengawasan (PMS
Consultant).

4) Project Secretary (Sekretaris Proyek)


Kualifikasi : Pejabat atau staf di lingkungan Direktorat KSKK
Madrasah yang memiliki waktu penuh dan fokus dalam
pelaksanaan proyek. Diutamakan yang mempunyai
kemampuan/pengalaman dalam penanganan proyek APBN.
Tugas dan Fungsi :
 Mewakili manajer Proyek apabila sedang berhalangan
menjalankan tugas dan fungsinya.
 Melaksanakan tugas dan fungsi yang diserahkan oleh Manajer
Proyek
 Membantu Manajer proyek dalam penanganan pekerjaan
yang berkaitan dengan kesekretariatan Proyek
 Membantu Manajer Proyek dalam penanganan pekerjaan
administrasi dan tata usaha proyek.
 Membantu Manajer Proyek dalam penanganan pekerjaan
dokumentasi dan kearsipan proyek
5) Tim Pendukung
a) Bagian Administrasi
Kualifikasi : Sarjana administrasi / Ekonom / manajemen /
hukum / komputer minimal S1
Tugas dan fungsi :
 Bertanggung jawab dam surat menyurat proyek
 Bertanggung jawab dalam penyusunan dan penyimpanan
arsip
 Menyususn pelaporan proyek
 Menyususn rencana kebutuhan perlengkapan proyek
 Membuat rencana kebutuhan tenaga pelaksana

b) Bagian Keuangan
Kualifikasi : Sarjana minimal S1 (diutamakan dalam bidang
ekonomi dan keuangan) / sarjana komputer / sarjana ilmu
administrasi negara. Diutamakan yang mempunyai
kemampuan/pengalaman dalam penanganan administrasi
Proyek APBN
Tugas dan Fungsi :
 Bertanggung jawab dalam penyusunan rencana anggaran
proyek setiap tahun anggaran selama masa pelaksanaan
proyek (Usulan DIPA)
 Bertanggung ajawab dalam proyeksi anggaran proyek
selama masa kegiatan dan rencana penarikan anggaran
proyek dibantu oleh PMS Consultant
 Membantu Manager Proyek membuat laporan keuangan
kepada instansi terkait seperti Kemenag, Kemenkeu,
BPKP, KPPN, Bappennas, dll
 Membuat laporan anggaran ”ActionProgram” (pemantauan
Bappenas), setiap kwartal dibantu oleh PMS consultant
 Mengevaluasi dan menyetujui usulan tagihan (invoice) dari
pihak pelaksana (kontraktor, konsultan, supplier) dan
ditindaklanjuti kepada pihak Kementerian Keuangan dan
Kemenag RI.

6) Tim Teknis
Tim Teknis diangkat dan ditetapkan oleh Pimpinan Proyek
berdasarkan usulan dari Manajer Proyek dengan mengacu pada
ketentuan dalam Peraturan presiden nomor 4 Tahun 2015 tentang
perubahan keempat Peraturan Presiden nomor 54 tahun 2010,
yang mempunyai waktu penuh dalam pelaksanaan proyek dan
mempunyai kemampuan / pengalaman / keahlian dalam
pelaksanaan proyek.
Kualifikasi :
 Sarjana minimal S1 diutamakan dalam bidang Teknik
Arsitektur/Sipil
 Memiliki pengalaman dalam pekerjaan keproyekan
 Memiliki waktu penuh dalam menjalankan tugasnya
Tugas dan Fungsi :
 Memiliki tugas dan fungsi sebagai pelaksana bidang teknis
 Membantu Manajer Proyek dalam merumuskan ;
1. Standar Rencana Anggaran Biaya Proyek
2. Standar Dokumen Spesifikasi Teknis, dan
3. Standar Dokumen Rancangan Kontrak
4. Standar Dokumen Pengadaan
 Menyusun rencana teknis pelaksanaan kerja bidang proyek
yang menjadi tanggungjawabnya
 Bertanggungjawab atas pelaksanaan kerja bidang proyek yang
menjadi tanggungjawabnya
 Melakukan koordinasi dan membuat laporan secara rutin
dengan pimpro khususnya mengenai pelaknaan dan
perkembangan program kerja

2) Manajemen Pelaksanaan Pada Satuan Kerja Madrasah


b) Definisi, Tugas dan Fungsi
Organisasi pelaksana kegiatan proyek ini mengacu pada Peraturan
Presiden Nomor 4 tahun 2015 tentang perubahan keempat peraturan
presiden nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang / Jasa
Pemerintah, antara lain sebagai berikut ;
1) Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
2) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
3) ULP / Pokja / Pejabat Pengadaan
4) P/P PHP
Pelaksana kegiatan proyek seperti tersebut diatas dapat
membentuk tim teknis dan tim pendukung yang bertugas membantu
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk mendukung kelancaran
tugas pokok dan fungsi nya. Tim dibentuk dan ditetapkan oleh Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA) satuan kerja Madrasah.

Tugas dan fungsi Tim Pendukung dan Tim Teknis adalah :


Mempunyai tugas, peran dan tanggungjawab secara umum
kepada pemrakarsa proyek (PMU) dalam pelaksanaan manajemen
proyek sesuai peraturan pemerintah serta bertanggung jawab dalam
keberhasilan pelaksanaan program.

7) Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)


Kualifikasi : Kepala Madrasah
Tugas dan Fungsi :
 Koordinasi dengan Project Manajemen Unit (PMU) Madrasah
Unggulan Direktorat KSKK Madrasah.
 Menyusun kebutuhan keseluruhan peralatan proyek dan sistem
operasional prosedur pelaksanaan kegiatan.
 Menetapkan tim pengelola teknis (PPK, Pokja dan PPHP serta
tim teknis/pendukung jika diperlukan)
 Melaksanakan pengendalian Anggaran pada satuan kerja
madrasah.
 Membuat laporaan kegiatan dan pelaksanaan proyek yang
dibiayai melalui penerbitan SBSN kemudia disampaikan
kepada Direktur KSKK Madrasah melalui PMU Madrasah
Unggulan Dit. KSKK Madrasah.

8) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)


Kualifikasi : Kepala Urusan Tata Usaha atau ASN dilingkungan
Kementerian Agama RI yang memenuhi persyaratan sebagai
berikut ;
 Memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa yang
diterbitkan oleh LKPP
 Memiliki pengalaman dalam proses pengadaan barang jasa
yang bersumber dari proyek pembiayaan melalui penerbitan
SBSN.
 Memiliki waktu penuh dan berdedikasi dalam menjalankan
tugasnya
Tugas dan Fungsi :
 Membantu Manajer Proyek (PMU) dalam pelaksanaan kontrak
proyek pembiayaan SBSN.
 Menyusun kebutuhan keseluruhan peralatan proyek termasuk
Harga Perkiraan sendiri (HPS), spesifikasi teknis, rancangan
kontrak.
 Menanda tangani kontrak pengadaan barang jasa pemerintah.
 Melaksanakan pengendalian kontrak yang telah di tanda
tangani.
 Membuat laporan evaluasi kepada KPA hasil pelelangan
pekerjaan konsultan perencana/DED. MK/konsultan
pengawasan, kontruksi gedung, pengadaan peralatan dan
furniture.
 Koordinasi dengan Project Manajemen Unit (PMU) Madrasah
Unggulan Direktorat KSKK Madrasah.

9) Bagian Pengadaan ( ULP / Pokja )


Kualifikasi :
 Memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa yang
diterbitkan oleh LKPP
 Memiliki pengalaman dalam proses pengadaan barang jasa
yang bersumber dari proyek pembiayaan melalui penerbitan
SBSN.
 Pegawai atau ASN di lingkungan kementerian agama Republik
Indonesia
 Memiliki waktu penuh dan berdedikasi dalam menjalankan
tugasnya

Tugas dan Fungsi :


 Membantu Manajer Proyek (PMU) dalam pelaksanaan
pelelangan (tender) proyek
 Menyusun kebutuhan keseluruhan peralatan proyek termasuk
spesifikasi teknis, jumlah peralatan, sistem
pemasangan/intalasi, serta perawatan
 Membuat sistem operasional prosedur pelaksanaan teknis
peralatan yang dibantu PMS Consultan dan Suplier yang
ditunjuk
 Membuat hasil laporan evaluasi pelelangan pekerjaan kontruksi
gedung, pengadaan peralatan dan furniture yang meliputi:
Prakualifikasi, tender/bidding dan perjanjian kontrak
 Menyiapkan semua dokumen pelelangan untuk dimintakan
persetujuan manajer proyek.

10) Panitia / Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan ( P/P PHP )


Kualifikasi :
 Memiliki pengalaman dalam proses pengadaan
 Pegawai atau staf di lingkungan satuan kerja penerima proyek
melalui penerbitan SBSN
 Memiliki waktu penuh dan berdedikasi dalam menjalankan
tugasnya
Tugas dan Fungsi :
 Membantu Manajer Proyek dalam penilaian terhadap pekerjaan
/ pelaksanaan proyek sebelum Proyek tersebut diserah
terimakan
 Melakukan penilaian dan pengecekan terhadap keseluruhan
proses pemilihan dan pelaksanaan kegiatan proyek sampai
selesai dan diserah terimakan kepada PPK
 Membuat hasil laporan evaluasi pelelangan pekerjaan kontruksi
gedung, pengadaan peralatan dan furniture yang meliputi:
Prakualifikasi, tender/bidding dan perjanjian kontrak

Jadwal Pelaksanaan Proyek


Program pembangunan asrama pada Madrasah Aliyah Negeri 2 Maluku
Tengah melalui pembiayaan SBSN tahun anggaran 2019 dengan jadwal
pelaksanaan dapat terlihak pada Tabel berikut :
B u l a n
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Persiapan
1. Menyusun dokumen teknis lelang
I 2. Menyusun Readiness Criteria
3. Menetapkan Pokja Lelang PPK.
Dan PPHP
4. Input RUP pada aplikasi SIRUP

Lelang
1. Jasa Konsultan Perencanaan
II 2. Jasa Konsultan Pengawasan
3. Konstruksi
4. Lelang Moubelair

Pelaksana
1. Pekerjaan Perencanaan DED
III 2. Pekerjaan Pengawasan
3. Pekerjaan Konstruksi
4. Pekerjaan Meubelair /
Peralatan

9. Rencana Anggaran Biaya


Adapun Rencana Anggaran Biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan
kegiatan proyek ini adalah sebagaimana pada lampiran 1

10. Rencana Penarikan Dana


Rencana penarikan dana pada pelaksanaan pekerjaan pembangunan asrama
pada Madrasah Aliyah Negeri 2 Maluku Tengah dengan berpedoman pada
tatacara pencairan dan disesuaikan dengan persentase pekerjaan antara lain :
A) Pihak penyedia (pemenang tender pekerjaan dapat menyerahkan
dokumen berupa jaminan perusahaan
B) Rencana penarikan untuk penyedia yaitu 30% uang muka yang dapat
diberikan kepada pelaksana proyek
C) Pembayaran kepada konsultan perencana dan pengawasan penkerjaan
disesuaikan dengan persentase pekerjaan
D) Pembayaran kepada pelaksana pekerjaan dilakukan dengan
menggunakan pembayaran termin dengan ketentuan disesuaikan dengan
kemajuan dari pekerjaan tersebut
B u l a n
No Kegiatan Ket
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Konsultan
Perencanaan
I Pekerjaan 85%
Pekerjaan 15%

Pekerjaan
Pengawasan
II Pekerjaan I
Termin II
Termin III

Pekerjaan
Konstruksi
Uang Muka 20%
III Termin II
Termin III
Pemeliharaan 5%

Pengadaan
IV Meubelair

Administrasi
V Pengelola Disesuaikan
11. Skema Pelaksanaan Proyek
Skema pelaksanaan proyek ini dilaksanakan dengan berpedoman pada
aturan dan ketentuan yang berlaku diantaranya sebagai berikut :
1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah
Negara;
2) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Usaha Jasa Kontruksi.
3) Peraturan Presiden Nomor 4 tahun 2015 tentang perubahan keempat
peraturan presiden nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang /
Jasa Pemerintah;
4) Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2011 tentang Pembiayaan Proyek
Melaiui Penerbitan SBSN;
5) Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2012 tentang Pelaksanaan
Undang-undang Nomor 13 tahun 2008 tentang Peraturan Menteri
Keuangan No.113 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pembiayaan Proyek
Kegiatan Melalui Penerbitan SBSN;
6) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 44 Tahun 2014 tentang Tata Cara
Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Pembiayaan Proyek / Kegiatan
Melalui Penerbitan SBSN.
7) Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 25 / PMK.05 / 2016
tentang tata cara pelaksanaan pembayaran kegiatan yang dibiayai melalui
penerbitan Surat Berharga Syariah Negara.
8) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia nomor : 31 /prt/m/2015 tentang perubahan ketiga atas peraturan
menteri pekerjaan umum nomor 07/prt/m/2011 tentang standar dan
pedoman pengadaan pekerjaan konstruksi dan jasa konsultansi
Dengan berpedoman pada ketentuan seperti tersebut diatas kegiatan
pelaksanaan proyek yang di danai dari SBSN ini akan dapat berjalan
sesuai dengan prosedur dan meminimalisasi adanya persoalan – persoalan
hukum yang dapat muncul pada saat perencanaan dan pelaksanaan
proyek dan kegiatan.

Secara garis besar skema pelaksanaan kegiatan meliputi :


a. Studi pendahuluan. Tahapan ini dilaksanakan dengan metode penelitian
dan analisa ilmiah dengan mempertimbangkan kondisi geografis,
sosiologis, ekonomis dan politis kesiapan satuan kerja madrasah dalam
melaksanakan program ini. Pengkajian diiarahkan juga untuk
menganalisis kondisi internal satuan kerja Madrasah melalui Feasibility
Studies secara cermat. Kesiapan SDM dalam mengelola program ini.
b. Pengajuan usulan anggaran yang dibiayai melalui penerbitan SBSN ke
Biro perencanaan sekretariat jenderal kementerian agama RI untuk
dialokasikan pada DIPA Kementerian Agama RI terkait program
bantuan peningkatan mutu sarana prasarana madrasah yang
bersumber dari proyek pembiayaan melalui penerbitan SBSN.
c. Pembentukan project Management Unit. Pembentukan unit ini dilakukan
untuk mempersiapkan tata kelola pelaksanaan proyek yang dibiayai
melalui penerbitan SBSN mulai dari perencanaan sampai dengan
tahapan menyusun laporan akhir dari pelaksanaan proyek.
d. Review usulan proposal satuan kerja madrasah dengan kondisi
lapangan. Tahapan ini dilakukan untuk memastikan bahwa usulan
proposal telah sesuai dengan kondisi nyata lapangan dengan
mempertimbangkan unsur teknis, estetis dan fungsionalis serta
merupakan kebutuhan prioritas yang harus dipenuhi.
e. Rapat kordinasi bersama dengan instansi terkait untuk membahas
alokasi anggaran yang dibutuhkan untuk program peningkatan mutu
sarana dan prasarana madrasah yang bersumber dari pembiayaan
melalui penerbitan SBSN.
f. Setelah alokasi pagu indikatif ditetapkan, PMU melakukan review
proposal untuk menetapkan lokasi satuan kerja madrasah yang layak
menerima proyek pembiayaan melalui penerbitan SBSN, kemudian
PMU melalui Direktur KSKK madrasah mengusulkan kepada Direktur
Jenderal Pendidikan Islam satuan kerja madrasah yang layak menerima
proyek pembiayaan melalui penerbitan SBSN.
g. PMU melaksanakan bimtek dan workshop dengan peserta satuan kerja
madrasah penerima SBSN dengan target memberikan pemahaman
tentang tata kelola program bantuan peningkatan mutu sarana dan
prasarana madrasah yang dibiayai melalui penerbitan SBSN.
h. Review Desain dan Dokumen Pengadaan sebelum dilaksanakan
pelelangan tahapan ini dilaksanakan untuk memastikan kesesuaian
Dokumen Pengadaan dengan usulan proposal satuan kerja madrasah
penerima SBSN.
i. Melaksanakan proses pemilihan penyedia jasa konsutansi
perencanaan/DED, Manajemen kontruksi/konsultan pengawas dan
penyedia jasa kontruksi/pemborong, tahapan ini dilaksanakan dengan
melibatkan Pokja gabungan antara ULP Pusat dan Kantor Wilayah
dengan Asistensi dari APIP/Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI
dan TP4 Kejaksaan Agung.

12. Rencana Lelang / Pengadaan


Setelah RKA KL ditetapkan oleh DPR KPA menyusun Rencana lelang dan
kegiatan pengadaan dengan tahapan sebagai berikut ;
1. Melakukan kaji ulang dokumen anggaran yang telah diterima
2. melakukan proses input pada aplikasi SiRUP LPSE sebagai prosedur
awal yang dilakukan dalam kegiatan pelelangan
3. KPA menetapkan para pihak yang terlibat dalam kegiatan pemilihan
penyedia atau lelang
4. PPK melakukan kaji ulang terhadap hasil RUP yang telah di umumkan
oleh KPA
5. PPK mengusulkan kepada KPA untuk menetapkan tim teknis dan tim
pendukung yang membantu tugas PPK dalam melaksanakan proyek
kegiatan.
6. PPK menetapkan ;
a. Harga Perkiraan Sendiri ( HPS )
b. Spesifikasi Teknis dan
c. Rancangan Kontrak
7. POKJA ULP menyusun dan menetapkan Dokumen Pengadaan yang
mengatur tentang tata kelola pelaksanaan pengadaan barang/jasa
untuk paket pekerjaan jasa konsultansi perencanaan/DED, Manajemen
Kontruksi/Konsultan Pengawasan dan KOntruksi.
8. POKJA melakukan proses pemilihan penyedia dengan menggunakan
aplikasi SPSE Ver. 4 dan memaksimalkan penggunaan aplikasi SiKAP
untuk kegiatan lelang cepat.
9. POKJA menetapkan penyedia untuk paket pekerjaan jasa konsultansi
perencanaan/DED, Manajemen Kontruksi/Konsultan Pengawasan,
Kontruksi dan pengadaan barang.
10. PPK menandatangani kontrak dengan pihak rekanan atau penyedia
yang telah ditetapkan oleh POKJA ULP.
11. PPK melaksanakan pengendalian kontrak dengan penyedia untuk
paket pekerjaan jasa konsultansi perencanaan/DED, Manajemen
Kontruksi/Konsultan Pengawasan, Kontruksi dan pengadaan barang.
12. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan melaksanakan penilaian
hasil pekerjaan untuk paket pekerjaan jasa konsultansi
perencanaan/DED, Manajemen Kontruksi/Konsultan Pengawasan,
Kontruksi dan pengadaan barang sebelum ditanda tangani Berita Acara
Serah Terima Pekerjaan Oleh PPK dan Penyedia.
13. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan menyampaikan Berita Acara
hasil penilaian pekerjaan untuk paket pekerjaan jasa konsultansi
perencanaan/DED, Manajemen Kontruksi/Konsultan Pengawasan,
Kontruksi dan pengadaan barang kepada PPK sebelum ditanda tangani
Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Oleh PPK dan Penyedia
14. PPK menandatangani berita Acara Serat Terima Pekerjaan (BAST)
untuk paket pekerjaan jasa konsultansi perencanaan/DED, Manajemen
Kontruksi/Konsultan Pengawasan, Kontruksi dan pengadaan barang.

13. Monitoring dan Evaluasi


Penerapan sistem monitoring dan evaluasi dalam kegiatan pelaksanaan
proyek yang bersumber dari dana SBSN adalah sebagai berikut :
1. Monitoring dan Evaluasi (M&E) sebagai alat untuk mendukung
perencanaan :
 Penerapan sistem M&E yang disertai dengan pemilihan dan
penggunaan indikator akan memperjelas tujuan serta arah kegiatan
untuk pencapaian tujuan tersebut.
 Pemilihan indikator program yang melibatkan berbagai pihak secara
partisipatif tidak saja berguna untuk mendapatkan indikator yang tepat
tetapi juga akan mendorong pemilik proyek dan berbagai pihak yang
berkepentingan untuk mendukung suksesnya program.
2. Monitoring dan Evaluasi (M&E) sebagai alat untuk mengetahui
kemajuan program :
 Adanya sistem M&E yang berfungsi dengan baik memungkinkan
pelaksana program mengetahui kemajuan serta hambatan atau hal-hal
yang tidak diduga yang secara potensial dapat menghambat jalannya
program secara dini. Hal terakhir bermanfaat bagi pelaksana program
untuk melakukan tindakan secara tepat waktu dalam mengatasi
masalah.
 Informasi hasil M&E dapat memberikan umpan balik kepada
pelaksana program tentang hasil capaian program, dalam arti sesuai
atau tidak sesuai dengan yang diharapkan
 Bilamana hasil program belum sesuai dengan harapan maka
pelaksana program dapat melakukan tindakan penyesuaian atau
koreksi secara tepat dan cepat sebelum program terlanjur berjalan
tidak pada jalurnya. Dengan demikian informasi hasil M&E bermanfaat
dalam memperbaiki jalannya implementasi program.

3. Monitoring dan Evaluasi (M&E) sebagai alat akuntabilitas program


dan advokasi :
 M&E tidak hanya memantau aktivitas program tetapi juga hasil dari
aktivitas tersebut. Informasi pemantauan terhadap luaran dan hasil
(output dan outcome) program yang dipublikasikan dan dapat diakses
oleh pemangku kepentingan akan meningkatkan akuntabilitas
program.
 Informasi hasil M&E dapat dipakai sebagai bahan masukan untuk
advokasi program kepada para pemangku kepentingan.

 Informasi tersebut akan memicu dialog dan pembelajaran serta


memacu keikutsertaan

Masohi, 28 Februari 2018


Kepala Madrasah

HARMAN MUH. ALI, S.Ag


KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN MALUKU TENGAH
MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 MALUKU TENGAH
A. KAJIAN TEKNIS
Terkait dengan peningkatan mutu madrasah sebagai lembaga yang
memberikan layanan pendidikan, upaya yang telah dilakukan adalah memberikan
bantuan upgrading akreditasi madrasah kepada madrasah-madrasah yang belum
dan/atau tidak terakreditasi untuk mencapai Standar Pelayanan Minimal (SPM)
dan/atau Standar Nasional Pendidikan (SNP). Dari total 75.199 lembaga
Madrasah dan RA/BA pada tahun 2014, sebanyak 46.713 lembaga(62,13%)
telah terakreditasi. Komposisi lembaga yang telah terakreditasi berdasarkan
jenjang adalah sebagai berikut: RA/BA sebanyak 9.816 lembaga (35,09%); MI
sebanyak 19.324 lembaga (81,61%); MTs sebanyak 12.085 lembaga
(74,25%); dan MA sebanyak 5.488 lembaga (75,60%).
Dalam upaya melahirkan lembaga pendidikan Islam yang bermutu tinggi, yang
dapat menampung dan mengembangkan berbagai potensi peserta didik
berwawasan lokal berdaya saing global dan dengan biaya yang terjangkau,
Kementerian Agama sedang melakukan desiminasi 3 MAN Insan Cendikia yang
telah ada (MAN IC Serpong, MAN IC Gorontalo dan MAN IC Jambi) di 20 provinsi
di Indonesia, yaitu (1) Aceh; (2) Sumatera Utara; (3) Sumatera Barat (4)
Sumatera Selatan; (5) Bengkulu (6) Bangka Belitung (7) Provinsi Riau (8)
Kepulauan Riau (9) Jawa Tengah (10) Jawa Timur; (11) Kalimantan
Barat (12) Kalimantan Timur (13) Kalimantan Tengah; (14) Kalimantan Selatan
(15) Nusa Tenggara Barat; (16) Maluku Utara (17) Sulawesi Tengah; (18)
Sulawesi Tenggara; (19) Sulawesi Selatan; dan (20) Papua Barat. MAN IC
tersebut dibangun dengan melibatkan Pemerintah Daerah dan
Kementerian/Lembaga terkait serta masyarakat. Sehingga benar-benar
menjadi milik, oleh dan untuk masyarakat dalam mencerdaskan anak-anak
bangsa.
Selain mengupayakan peningkatan mutu madrasah melalui melakukan
desiminasi 3 MAN Insan Cendikia yang telah ada (MAN IC Serpong, MAN IC
Gorontalo dan MAN IC Jambi, Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan
Kesiswaan (KSKK) Madrasah juga meningkatkan mutu madrasah melalui
pendirian unit Madrasah baru (UMB) untuk program Kejuruan/Vokasi di 5 Daerah
antara lain, (1) Rokan Hulu, (2) Bengkulu / Bintuhan, (3) Seram Timur / Maluku, (4)
Bolaanmongondow, dan (5) Ende/Nusa Tengara Timur. Selain itu juga dilakukan
Revitalisasi Maadrasah Program Keagaaman di 10 Daerah dan Penguatan
Madrasah Program Ketrampilan di 151 Lokasi.
Memperhatikan data seperti tersebut diatas, secara teknis pelaksanaan
program bantuan peningkatan mutu sarana dan prasarana madrasah unggulan
yang bersumber dari proyek pembiayaan melalui penerbitan SBSN ini sangat
memungkinkan untuk dilaksanakan pada satuan kerja madrasah di lingkungan
Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah.

B. KAJIAN EKONOMI
Keberadaan program bantuan pembangunan asrama pada MAN 2 Maluku
Tengah merupakan peningkatan mutu sarana dan prasarana madrasah unggulan
yang bersumber dari proyek pembiayaan melalui penerbitan SBSN, memberikan
dampak positif terhadap perekonomian di sekitar lokasi satuan kerja madrasah
penerima program, sehingga kelayakan terhadap perekonomian menjadi unsur
utama dalam perekonomian ini. Disamping itu dengan penambahan sarana dan
prasarana madrasah yang memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan
Standar Nasional Pendidikan (SNP) akan meningkatkan kepercayaan masyarakat
pada layanan pendidikan di madrasah, dengan meningkatkan kepercayaan
masyarakat secara tidak langsung lokasi disekitar satuan kerja madrasah penerima
program ini perekonomian di daerah tersebut akan mengalami meningkatan.
Dengan pertambahan jumlah sarana dan prasarana madrasah yang
memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Nasional Pendidikan
(SNP) secara signifikan tersebut tentu kemudian akan berbanding lurus dengan
penambahan income dari sumber lain yang pada gilirannya bisa menjamin
pengembalian investasi yang telah diberikan.

C. KAJIAN POTENSI KEMANFAATAN


Pemanfaatan dana proyek untuk pelaksanaan pembangunan asrama pada
MAN 2 Maluku Tengah adalah program bantuan peningkatan mutu sarana dan
prasarana madrasah unggulan yang bersumber dari proyek pembiayaan melalui
penerbitan SBSN yang dikelola Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan
Kesiswaan (KSKK) Madrasah bukan untuk tujuan yang berkaitan dengan
penyelenggaraan dan atau adanya kontribusi terhadap :
1. Jasa Keuangan Konvensional (riba)
2. Perjudian (masyir)
3. Produksi distribusi, perdagangan dan/atau penyediaan barang/jasa yang
dilarang (haram) Merusak/berbahaya (mudharat) terhadap akhlak/ moral
maupun lingkungan
Pemanfaatan untuk program bantuan peningkatan mutu sarana dan prasarana
madrasah dalam rangka memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan
Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
layanan pendidikan madrasah sebagai salah satu ajaran dasar dan perintah
dalam agama Islam. Proses pelaksanaan program bantuan peningkatan mutu
sarana dan prasarana madrasah dikembangkan bersumber dari ajaran dan nilai
Islam serta terhindar dari hal - hal yang bersifat : zalim, haram, masyir (Judi),
gharar (ketidakpastian), riba serta kebatilan dan kemudharatan serta
memperhatikan ketentuan perundang – undangan yang berlaku.

D. DAMPAK SOSIAL DAN LINGKUNGAN


Pelaksanaan pembangunan gedung asrama pada MAN 2 MALUKU
TENGAH sangat membawa dampak terhadap meningkatnya tingkat kepercayaan
masyarakat terhadap Madrasah akan lebih tinggi oleh program bantuan
peningkatan mutu sarana dan prasarana madrasah unggulan pada satuan kerja
madrasah penerima program ini nantinya akan menyebabkan terjadinya kepadatan
penduduk pasti akan menimbulkan dampak yang luas bagi masyarakat sekitarnya,
sehingga harus diketahui terlebih dahulu dengan cara diidentifikasi sumber konflik
yang nantinya akan timbul. Rencana berdirinya bangunan Gedung Pendidikan
pada satuan kerjaa madrasah penerima program ini pasti akan menimbulkan
berbagai macam masalah seperti perubahan sosial masyarakat setelah berdirinya,
perubahan struktur sosial yang telihat dari perubahan status sosial masyarakat,
dan bertambahnya jumlah penduduk yang menyebabkan mobilitas masyarakat
meningkat.
Perubahan ekonomi masyarakat setelah berdirinya bangunan Gedung Pendidikan
pada satuan kerja madrasah penerima program ini adalah terbukanya lapangan
perkerjaan baru di Lingkungan tersebut dan munculnya pekerjaan sampingan
disektor informal seperti pedagang makanan, membuka usaha foto-copy dan
sebagainya. Adanya lapangan pekerjaan baru dan pekerjaan disektor informal
membuat bertambahnya penghasilan masyarakat.
Pembangunan Kawasan pendidikan berupa bangunan Gedung Pendidikan
pada satuan kerja madrasah mendapat respon positif dari masyarakat, khususnya
masyarakat sekitar lokasi satuan kerja madrasah sangat antusias dan mendukung
berdirinya bangunan Gedung Pendidikan yang memenuhi Standar Pelayanan
Minimal (SPM) dan Standar Nasional Pendidikan (SNP), karena dengan adanya
bangunan Gedung Pendidikan tersebut di wilayah sekitar satuan kerja madrasah
maka perekonomian akan tumbuh dengan pesat dan kesejahteraan masyarakat
khususnya wilayah sekitar madrasah menjadi semakin sejahtera.

E. KAJIAN RESIKO
Pembangunan bangunan Gedung yang berlokasi di Madrasah Aliyah Negeri
2 Maluku Tengah Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku ini merupkan
kawasan pendidikan Terpadu dan Fasilitas Umum untuk masyarakat. Dengan
melihat lokasi yang strategis, dan keberadaan gedung pendidikan juga sangat
strategis, maka pembangunan ini sangat layak dan memungkinkan untuk
dilaksanakan.
Resiko baik dari internal maupun eksternal dipastikan tidak ada, karena
keberadaan satuan kerja madrasah penerima program ini sangat dibutuhkan
keberadaannya oleh Masyarakat luas secara umum.

F. KESESUAIAN DENGAN PRINSIP SYARI’AH


Dalam segala bidang, pembangunan gedung sarana dan prasarana madrasah
yang disebabkan oleh program bantuan peningkatan mutu sarana dan prasarana
madrasah unggulan ditujukan untuk kemaslahatan ummat. Bangunan Gedung
Pendidikan pada satuan kerja Madrasah Aliyah Negeri 2 Maluku Tengah
merupakan sebuah madrasah yang mewadahi pendidikan menengah atas dengan
mengintegrasikan nilai-nilai Islam, berdasarkan Al Qur’an dan Hadist. Begitu pula
dengan adanya bangunan Gedung Pendidikan Madrasah, dimana sistem
pendidikannya juga menerapkan kajian religi dan keislaman. Sehingga melahirkan
generasi-generasi terbaik yang memiliki bentuk hubungan aktual secara vertikal
dan horisontal (Habblumminnallah-Habblumminnanass).

Anda mungkin juga menyukai