KELOMPOK 1
AYU FITRIANI 201801005
AMIRAH 201801002
A.TISNA RAMADHANI 201801001
ASNIAR 201801004
KONSEP KEPERAWATAN KESEHATAN SEKOLAH
• UKS merupakan salah satu usaha kesehatan pokok yang dilaksanakan oleh puskesmas dan juga
usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta
• Tujuan UKS secara umum adalah untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat
kesehatan peserta didik sedini mungkin serta menciptakan lingkungan sekolah yang sehat
sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan optimal
Dari diagram di atas mayoritas responden beragama Islam yaitu 97%.Berdasarkan winshield survey dan
data dari monografi didapatkan tidak tersedia musala untuk tempat beribadah karena letak SD bersebelahan
dengan masjid, kegiatan keagamaan dilaksanakan di masjid tersebut.
2. Data subsistem
a. Lingkungan Fisik
● Inspeksi : Tipe sekolah permanen, tempatnya strategis dekat dengan jalan raya. Kebersihan
lingkungan sekolah kurang terjaga dengan baik, terdapat 1 kantin di dalam sekolah yang
menjual makanan yang kurang terjamin kebersihannya. Terdapat banyak penjual makanan di
depan gerbang sekolah. Jenis makanan yang dijual tidak terjamin kebersihannya. Terdapat 2
kamar mandi yang terpisah antara kamar mandi anak laki-laki dan perempuan. Kondisi
terawat dengan baik.
● Auskultasi : Hasil wawancara dengan kepala sekolah, bahwa di sekolah SDN IVWonokromo
terdapat kegiatan ekstrakulikuler yang sudah lama berjalan seperti olahraga meliputi sepak
bola dan senam, kesenian meliputi tari dan musik dan kegiatan keagamaan seperti pengajian.
● Angket : Adanya kebiasaan pada lingkungan anak usia sekolah yang kurang baik bagi
perkembangan anak yaitu orang tua dan lingkungan anak yang membiasakan tidak
menggosok gigi sebelum tidur sehingga kebiasaan ini diikuti oleh anak usia sekolah
b. Pelayanan kesehatan dan pelayanan social
Pelayanan kesehatan di sekolah SDN IV Wonokromo terdapat UKS untuk tempat istirahat dan
pemeriksaan bagi anak yang sakit. Selain itu juga terdapat ruang BK (Bimbingan Konseling) untuk
konsultasi siswa.
c. Ekonomi
Berdasarkan hasil wawancara kepada para siswa kebanyakan orang tua para siswa mempunyai
pekerjaan sebagai wiraswasta dan berdagang untuk mencari nafkah.
Dari 123 angket yang terkumpul, didapatkan data tentang kebiasaan jajan sembarangan pada
anak usia sekolah adalah sebagai berikut :
Pada diagram diketahui mayoritas anak usia sekolah memiliki kebiasaan jajan sembarangan
sebesar 98 anak (80%). Ini merupakan hal yang negatif bagi kesehatan anak usia sekolah karena
kebersihan makanan dan kandungan gizi yang ada di dalam makanan tersebut bisa menimbulkan
berbagai macam masalah kesehatan untuk anak usia sekolah.
b). Jenis Jajanan yang dikonsumsi Anak Usia Sekolah
Dari 123 angket yang terkumpul, didapatkan data tentang kebiasaan jajan sembarangan pada anak usia
sekolah adalah sebagai berikut :
Diagram 4 : Jenis Jajanan yang dikonsumsi Anak Usia Sekolah SDN IV Wonokrom
Pada diagram diketahui mayoritas jenis jajanan anak usia sekolah adalah permen sebanyak 50 anak
(40,6 %). Ini merupakan hal yang negatif bagi kesehatan gigi anak usia sekolah karena dalam permen
mengandung kandungan gula yang tinggi sehingga berisiko tinggi terjadi kejadian karies gigi pada
anak usia sekolah di SDN IV Wonokromo.
c). Kebiasan menggosok gigi sebelum tidur
Diagram 5 : Kebiasaan menggosok gigi sebelum tidur yang dilakukan oleh anak usia sekolah di sekolah SDN
IV Wonokromo
Pada diagram diketahui mayoritas anak usia sekolah tidak menggosok gigi sebelum tidur sebanyak 92 anak (75
%). Ini merupakan hal yang negatif bagiperilaku anak usia sekolah karena kebiasaan ini harusnya ditanamkan
sejak dini, selain itu apabila tidak menggosok gigi dapat menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan gigi
dan mulut.
Berdasarkan wawancara dari petugas UKS menyatakan bahwa anak-anak SDN IV Wonokromo sudah mendapat
pengetahuan tentang cara menggosok gigi.
Alasan kebiasaan anak SD tidak menggosok gigi sebelum tidur dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 1: Frekuensi alasan anak SDN IV Wonokromo tidak menggosok gigisebelum tidur
Transportasi
Jenis transportasi yang digunakan anak-anak SDN IV Wonokromo adalah sepeda, jalan
kaki, dan diantar oleh orang tua.
e. Politik dan pemerintahan
Pada subsystem politik dan pemerintahan bagi anak usia sekolah adalah keikut sertaan anak
dalam organisasi sosial di sekolah serta kebijakan pemerintah terhadap masalah yang terkait
dengan anak usia sekolah. Keikutsertaan anak pada organisasi di sekolah yaitu mengikuti
kegiatan kepramukaan
f. Komunikasi
1). Komunikasi formal
Media komunikasi yang digunakan oleh anak untuk memperoleh informasipengetahuan
tentang gosok gigi berasal dari media, para guru dan orang tua. Hasil pengkajian yang telah
diperoleh adalah sebagai berikut:
Diagram 6 : Sumber informasi yang digunakan anak usia sekolah untukmemperoleh pengetahuan tentang
gosok gigi di sekolah SDN IV Wonokromo.
Berdasarkan data di atas mayoritas anak mengetahui mengenai informasi tentang gosok gigi sebelum
tidur bersumber dari media khusunya televisi tentang iklan pasta gigi sebesar 45%. Media informasi
yang digunakan anak ini mempunyai dampak positif dan negatif.
2). Komunikas informal
Komunikasi informal yang dilakukan oleh anak usia sekolah di sekolah SDN IVWonokromo meliputi data
tentang diskusi yang dilakukan anak dengan orang tua, peran orang tua dalam menyelesaikan dan mencegah
masalah anak, keterlibatan orang tua dan lingkungan dalam menyelesaikan masalah anak. Agar lebih jelasnya
dapat dilihat pada uraian dibawah ini :
Diagram 7 : Frekuensi diskusi yang dilakukan antara anak denganorang tua disekolah SDN IV Wonokromo
Berdasarkan diagram di atas, maka mayoritas anak menjawab jarang mengadakan diskusi dengan orang tua
dalam mengatasi masalah anak yaitu sebesar 74 responden (60%). Keadaan ini sangat berisiko terhadap
terjadinya perilaku anak untuk mencari informasi melalui orang lain atau media yang belum tentu
kebenarannya. Sehingga diharapkan orang tua berperan sebagai pendengar aktif dan pemberi solusi bagi
permasalahan yang dihadapi oleh anaknya.
g. Pendidikan
Semua anak bersekolah di sekolah SDN IV Wonokromo Surabaya.
h. Rekreasi
Tempat rekreasi yang sering dimanfaatkan anak bersama orang tuanya biasanya ke Kebun
Binatang Surabaya (KBS), taman-taman kota, Pantai Kenjeran, dan Taman Hiburan Remaja
(THR). Untuk pengembangan bakat anak di bidang olah raga dan seni di sekolah SDN IV
Wonokromo terdapat lapangan sepak bola, sanggar senam, dan tari.
ANALISA DATA
Data Masalah
1. Lingkungan fisik Defisit kebersihan diri dengan agregat anak usia
Adanya kebiasaan pada lingkungan anak usia sekolah yang kurang baik sekolah
bagi perkembangan anak yaitu orang tua dan lingkungan anak yang Resiko terjadinya kejadian karies gigi agregat anak usia
membiasakan tidak menggosok gigi sebelum tidur sehingga kebiasaan sekolah
ini diikutioleh anak usia sekolah Resiko penyalahgunaan media cetak elektronik pada
2. Keamanan dan transportasi : anak untuk memperoleh informasi yang tidak sesuai
a. Kebiasaan jajan sembarangan dengan perkembanganya
80% anak usia sekolah memiliki kebiasaan jajan sembarangan Ketidakefektifan komunikasi anak dengan orangtua
Mayoritas jenis jajanan anak usia sekolah adalah permen sebanyak 50
anak (40,6%)
45 murid yang bermasalah pada gigi dengan persentase 36.5%
b. Kebiasaan menggosok gigi sebelum tidur
75% anak usia sekolah tidak menggosok gigi sebelum tidur
Alasan tidak menggosok gigi karna tidak disuruh oleh Orang tuanya
(48.7%)
3. Komunikasi Resiko penyalahgunaan
a. Kebiasaan formal media cetak elektronik pada
Anak mengetahui mengenai informasi tentang anak untuk memperoleh
gosok gigi sebelum tidur bersumber dari media informasi yang tidak sesuai
khususnya televisi tentang iklan pasta gigi dengan perkembanganya
sebesar 45%
Ketidakefektifan komunikasi
b. Komunikasi informal anak dengan orangtua
• Sebesar 60% anak sekolah jarang diskusi
dengan orang tuanya untukm menyelesaikan
masalah
• Sebesar 99% anak usia sekolah menganggap
perlu peran orang tua untuk mengatasi masalah
anak
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisit kebersihan diri pada agregat anak usia sekolah b/d kebiasaan pada
lingkungan anak usia sekolah yang kurang baik
2. Resiko terjadinya kejadian keries gigi pada agregat anak usia sekolah b/d
kebiasaan anak usia sekolah
3. Risiko penyalahgunaan media cetak dan elektronik pada anak untuk memperoleh
informasi yang tidak sesuai dengan perkembangannya b/d sumber informasi
yang digunakan anak untuk mengetahui informasi.
4. Ketidakefektifan komunikasi anak dengan orang tua b/d anak jarang diskusi
dengan orang tua untuk menyelesaikan masalah
PRIORITAS MASALAH
Pentingnya Perubahan Positif Penyelesaian untuk
Diagnosa Keperawatan Total
Penyelesaian untuk Penyelesaian Peningkatan
Masalah di Komunitas Kualitas Hidup Skor
1 : Rendah 1 : Rendah 1 : Rendah
2 : Sedang 2 : Sedang 2 : Sedang
3 : Tinggi 3 : Tinggi
3 : Tinggi
Pelaksanaan evaluasi meliputi evaluasi proses dan hasi. Evaluasi proses dari
pelaksanaan diagnosa keperawatan pertama di SDN IV Wonokromo Surabaya
adalah 100% peserta hadir, 90% peserta terlibat aktif dalam diskusi dan pelaksanaan
kegiatan berjalan sesuai alokasi waktu. Evaluasi hasi yang dapat diketahui adalah
melalui peningkatan pengetahuan kelompok anak usia sekolah tentang cara
menggosok gigi dengan baik dan benar yang dapat dilihat dari antusias anak usia
sekolah dalam mempraktikan cara menggosok gigi dengan baik dan benar.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH
WASSALAM