Anda di halaman 1dari 36

KARYA TULIS ILMIAH

TEKNIK DASAR POOMSAE TAEKWONDO TAEGEUK 1 S/D 8,


KORYO, KEUMGANG DAN TAEBAEK

DISUSUN OLEH:

LELYANA WIDYANINGRUM

NO.UKT DAN 4 KELOMPOK 1 NOMOR PESERTA 2

TAEKWONDO INDONESIA KABUPATEN SEMARANG

2023

[i]
MOTTO

- “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai
(dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain)” (Q.S. Asy-syarh:
6 – 7).
- Hidup kita akan dikatakan selesai manakala sebelum ajal datang merenggut, kita sudah
melabuh-damaikan hati kita dalam rengkuhan ridha Allah Ta’ala (Ustadz-Syatori).
- “Kita tidak akan pernah tahu seberapa jauh jalan yang membentang di depan kita jika
hanya memandangnya saja”

[ii]
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga karya tulis
dengan judul Teknik Dasar Poomsae Taekwondo Taegeuk 1 Sampai Dengan 8 Serta Koryo,
Keumgang Dan Taebaek dalam rangka untuk memenuhi syarat kelulusan Ujian Kenaikan
Tingkat DAN 4 dapat disusun sesuai dengan harapan.predikat lulus ujian kenaikan tingkat
DAN 4 mampu melatih jeja dengan Teknik dasar yang benar. Ini semua dapat diselesaikan
tidak lepas dari bantuan dan kerjasama dengan pihak lain. Berkenaan dengan hal tersebut,
penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada yang terhormat:

1. Pengurus Besar Taekwondo Jawa Tengah selaku penyelengara Ujian Kenaikan Tingkat
Geup dan DAN I - IV yang telah banyak memberikan semangat, dorongan, dan
bimbingan selama pelaksanaan Ujian Kenaikan Tingkat Geup dan DAN I- IV.
2. Master Parwoto selaku Ketua Penyelenggara Ujian Kenaikan Tingkat Geup dan DAN
I-IV tingkat Jawa Tengah yang telah memberikan semangat dan bimbingan terbuatnya
karya tulis ini.
3. Master Hari Selaku Penguji DAN IV yang telah memberikan semangat,nasihat serta
bimbingan dalam pelaksanaan UKT Geup dan DAN I-IV.
4. Sanim Sis Syahono Selaku Ketua Pengurus Cabang Taekwondo Kabupaten Semarang
dan Pelatih Utama yang telah memberikan izin untuk mengikuti UKT DAN IV,
memberikan semangat, dan motivasinya.
5. Rekan - rekan Pelatih Kabupaten Semarang yang telah memberikan semangat dan
motavisi.
6. Keluarga yang telah memberikan ijin buat penelitian dan membantu segalanya.
7. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan di sini atas bantuannya selama penyusunan
karya ilmiah ini

Akhirnya, semoga segala bantuan yang telah diberikan semua pihak di atas menjadi amalan
yang bemanfaat dan mendapatkan balahsan dari Allah SWT ini menjadi informasi bermanfaat
bagi pembaca atau pihak lain yang membutuhkannya.

[iii]
LEMBAR PENGESAHAN

KARYA TULIS

PENGURUS CABANG TAEKWONDO KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2023

Judul : Teknik Dasar Poomsae Taekwondo Taegeuk 1 Sampai Dengan 8, Koryo,


Keumgang Dan Taebaek

Nama : Lelyana Widyaningrum

No.UKT : DAN 4 Kelompok 1 No.urut 2

Asal Daerah : Kabupaten Semarang

Disetujui pada :

Hari :

Tanggal :

Peserta UKT DAN 4

Lelyana Widyaningrum

Ketua Penyelenggaran UKT Jateng Penguji UKT DAN 4

Master Parwoto Master Hari


[iv]
DAFTAR ISI

KARYA TULIS ILMIAH .............................................................................................................................. i


MOTTO ................................................................................................................................................. ii
PRAKATA ...............................................................................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN .........................................................................................................................iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................ v
BAB I ..................................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................................... 1
B. Tujuan ....................................................................................................................................... 2
C. Manfaat .................................................................................................................................... 3
BAB II .................................................................................................................................................... 4
Gerakan Poomsae dalam Taekwondo ............................................................................................... 4
BAB III ................................................................................................................................................. 30
Kesimpulan ..................................................................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................... 31

[v]
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Taekwondo merupakan salah satu cabang olahraga beladiri yang membutuhkan


komponen teknik, taktik, mental dan kondisi fisik. Olahraga ini berasal dari beladiri
tradisional korea dan merupakan beladiri yang menggunakan teknik kaki dan tangan
kosong. Komponen penting bagi atlet taekwondo adalah kondisi fisik. Olahraga
Taekwondo merupakan salah satu jenis cabang olahraga bela diri yang dipertandingkan
pada Pekan Olahraga Nasional (PON). Perkembangan olahraga Taekwondo di Indonesia
pada saat ini dapat dikatakan berkembang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari banyak
diadakannya kejuaraan-kejuaraan baik itu tingkat cabang, tingkat daerah, maupun tingkat
nasional. Kejuaraan – kejuaraan ini selanjutnya melahirkan bibit-bibit atlet Taekwondo
yang kompeten dan nantinya dapat diikutkan untuk bertanding dalam kejuaraan-kejuaraan
baik tingkat daerah, nasional maupun internasional.
Terdapat 2 jenis kategori pada pertandingan Taekwondo, yaitu: kategori poomsae dan
kategori kyorugi. Pertandingan kategori poomsae adalah pertandingan yang
memperagakan rangkaian jurus atau rangkaian teknik gerakan dasar serangan dan
pertahanan diri yang dilakukan melawan lawan yang imajiner. Setiap rangkaian gerakan
poomsae didasari oleh filosofi timur yang menggambarkan semangat dan cara pandang
bangsa Korea. Pada pertandingan poomsae, nilai yang muncul sebagai hasil akhir adalah
hasil dari nilai sempurna yang dimiliki sebelum para atlet memainkan poomsae dikurangi
dengan nilai kesalahan-kesalahan yang didapati pada saat gerakan poomsae tersebut
dilakukan. Aspek yang dinilai pada pertandingan poomsae ialah Speed and Power
(Kecepatan dan Kekuatan), Strength/Speed/Rhythm (Ritme Gerakan yang dilakukan),
Expretion of Energy (Penghayatan dan Ekspresi), serta keakuratan/ketepatan sasaran.
Dalam seni beladiri olahraga taekwondo Poomsae berasal dari kombinasi dua kata
“poom” dan “sae”. Poomsae adalah unit yang penting dalam sistem teknis Taekwondo.
Seni beladiri Taekwondo terdiri dari: 1). Kyorugi (Pertarungan) 2). Kyupa (pemecahan
benda keras) 3). Poomsae (jurus). Menurut Suryadi (2008) Poomsae adalah gerakan –
gerakan kombinasi yang dirancang untuk berlatih tanpa instruktur, dengan menggunakan
[1]
dasar kinerja yang tetap dari menyerang dan bertahan. Oleh karena itu, poomsae memiliki
kelebihan dalam melatih teknik – teknik khusus dari teknik – teknik yang diterapkan tidak
dapat dilatih melalui gerakan – gerakan dasar, poomsae dilatih bersamaan dengan garis
poomsae, dan garis poomsae ini menunjukan posisi kedua kaki dan arah Gerakan.
Teknik – teknik dasar taekwondo harus dikuasai oleh seorang taekwondo agar menjadi
seorang atlet yang handal. Menurut Suryadi (2002) teknik – teknik dasar pada beladiri
Taekwondo yaitu kuda – kuda atau seogi, teknik serangan atau kongkyok kusul yang terdiri
dari pukulan atau jireugi, sabetan atau chigi, tusukan atau chireugi dan tendangan atau
chagi, tangkisan atau Makki, bagian tubuh yang menjadi sasaran atau keup so, serta bagian
tubuh yang digunakan untuk menyerang atau bertahan.
Olahraga taekwondo khususnya dalam nomor poomsae memberi peluang pada atlet
untuk meraih prestasi dalam waktu yang cepat, karena minat atlet yang mengikuti kejuaraan
poomsae masih jarang, sehingga satidak memiliki banyak saingan. Menurut para pelatih
taekwondo bermain poomsae itu harus berkonsentrasi penuh karena dalam poomsae atlet
melakukan koordinasi gerakan yang membutuhkan kekuatan dan kecepatan yang baik,
apabila tidak didukung dengan stabilitas yang baik, atlet akan goyang atau labil dalam
menampilkan poomsae. Oleh karena itu, karya ilmiah ini berisi tentang teknik dasar dalam
poomsae taegeuk 1 hingga 8 serta kyoro, keumgang, dan taebaek dengan Judul “Teknik
Dasar Poomsae Taegeuk 1 Sampai Dengan 8 Serta Koryo, Keumgang Dan Taebaek”.

B. Tujuan

Berdasarakan latar belakang di atas, maka tujuan dari penyusunan karya ilmiah ini
adalah:

1. Untuk mengetahui teknik dasar poomsae taegeuk 1 sampai 8 serta koryo,


keumgang, dan taebaek
2. Untuk mengetahui gambaran teknik dasar poomsae taegeuk 1 sampai 8 serta koryo,
keumgang, dan taebaek
3. Untuk mengetahui gambaran keberhasilan teknik dasar poomsae taegeuk 1 sampai
8 serta koryo, keumgang, dan taebaek

[2]
C. Manfaat

Berkaitan dengan tujuan dari karya ilmiah yang tersebut di atas, maka manfaat dari
penyusunan karya ilmiah ini adalah:
1. Menjadi sumber informasi keilmuan yang mengkaji disiplin ilmu kepelatihan
2. Menjadi sumber atau rincian untuk menambah penelitian ilmiah dan
mengembangkan lebih lanjut
3. Menjadi acuan pelatihan mengenai Teknik dasar poomsae 1 sampai 8 disertai kyoro,
keumgang, dan taebaek

[3]
BAB II
ISI
Gerakan Poomsae dalam Taekwondo
1. Taegeuk I (Taegeuk Il Jang)
Taegeuk I merupakan rangkaian Gerakan yang mencoba menerapkan prinsip Keon.
Keon merupakan permulaan segala sesuatu yang ada di Bumi dan menjadi sumber
penciptaan dan kekuatan dari langit. Taegeuk I berisfat sederhana tetapi dilakukan
dengan penuh keuatan dan menampakkan keperkasaan sesuai wataknya. Taegeuk I
diawali dari posisi naranhi seogi kibon joonbi seogi
1. Wen ap seogi area makki
(Ke arah kiri) Sikap kuda-kuda langkah pendek hadap kiri posisi kaki kiri depan
dan lakukan tangkisan tangan kiri ke arah bawah;
2. Oreun ap seogi momtong bande jireugi
Kaki kanan maju sikap kuda-kuda langkah pendek sambil tangan kanan
memukul ke arah perut;
3. Oreun ap seogi area makki
(Berputar ke kanan) sikap kuda-kuda langkah pendek hadap kanan posisi kaki
kanan depan dan lakukan tangkisan tangan kanan ke arah bawah;
4. Wen ap seogi bande jireugi
Kaki kiri maju sikap kuda-kuda langkah pendek sambil tangan kiri memukul ke
arah perut;
5. Wen ap koobi area makki
(Ke arah depan) sikap kuda-kuda langkah panjang dan tangan kiri melakukan
tangkisan ke arah bawah;
6. Momtong baro jireugi
Disusul pukulan tangan kanan ke arah perut;
7. Oreun ap seogi momtong an makki
(Ke arah kanan) sikap kuda-kuda langkah pendek posisi di depan dan lakukan
tangkisan kiri dari arah luar;
8. Wen ap seogi momtong baro jireugi
Kaki kiri maju sikap kuda-kuda langkah pendek dan lakukan pukulan tangan
kanan ke arah perut;
[4]
9. Wen ap seogi momtong an makki
(Berputar ke kiri) sikap kuda-kuda langkah pendek posisi kaki kiri di depan dan
lakukan tangkisan tangan kanan dari arah luar;
10. Oreun ap seogi momtong baro jireugi
Kaki kanan maju sikap kuda-kuda langkah pendek tangan kanan memukul ke
arah perut;
11. Oreun ap koobi area makki
(Ke arah depan) sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kanan depan
tangan kanan melakukan tangkisan ke arah bawah;
12. Momtong baro jireugi
Disusul pukulan tangan kiri ke arah perut;
13. Wen ap seogi eolgol makki
(Ke arah kiri) sikap kuda-kuda langkah pendek posisi kaki kiri depan dan tangan
kiri menangkis ke arah kepala;
14. Oreun ap chagi momtong bande jireugi oreun ap seogi
Tendangan depan menggunakan kaki kemudian susul pukulan tangan kanan ke
arah perut dengan sikap kuda-kuda langkah pendek posisi kaki kanan di depan;
15. Oreun ap seogi eolgol makki
(Berputar ke kanan) sikap kuda-kuda langkah pendek ke arah kanan posisi kaki
kanan depan dan tangan kanan menangkis ke arah kepala;
16. Wen ap chagi momtong bande jireugi wen ap seogi
Tendangan depan menggunakan kaki kiri kemudian susul pukulan tangan kiri
ke arah perut dengan sikap kuda-kuda langkah pendek posisi kaki kiri di depan;
17. Wen ap koobi area makki
(Berputar ke belakang) sikap kuda-kuda langkah panjang ke arah belakang
posisi kaki kiri depan dan lakukan tangkisan tangan kiri ke arah bawah;
18. Oreun ap koobi momtong bande jireugi
Maju dengan sikap kuda-kuda panjang dan lakukan pukulan tangan kanan
sambil berteriak. Setelah aba-aba baro kembali posisi naranhi seogi kibon
joonbi seogi.

[5]
2. Taegeuk II (Taegeuk Yi Jang)
Taegeuk II merupakan serangakian aksi yang menerapkan prinsip Tae. Tae
menunjukkan keteguhan hati dan kelemahlembutan. Gerakan Taegeuk II harus
menunjukkan lemah lembut teteapi penuh kekuatan. Taegeuk II diawali dari posisi
naranhi seogi kibon joonbi seogi.
1. Wen ap seogi area makki
(Ke arah kiri) Sikap kuda-kuda langkah pendek ke arah kiri posisi kaki kiri
depan dan lakukan tangkisan tangan kiri ke arah bawah;
2. Oreun ap koobi momtong bande jireugi
Maju dengan sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kanan depan dan
lakukan pukulan tangan kanan ke arah perut;
3. Oreun ap seogi area makki
(Berputar ke kanan) sikap kuda-kuda langkah pendek ke arah kanan posisi kaki
kanan depan dan lakukan tangkisan tangan kanan ke arah bawah;
4. Wen ap koobi momtong bande jireugi
Sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kiri depan dan lakukan pukan
tangan kiri ke arah perut;
5. Wen ap seogi momtong an makki
(Ke arah depan) Sikap kuda-kuda langkah pendek ke arah depan dengan posisi
kaki kiri depan dan lakukan tangkisan tangan kanan dari arah luar;
6. Oreun ap seogi momtong an makki
Sikap kuda-kuda langkah pendek kaki kanan depan dan lakukan tangkisan
tangan kiri dari arah luar;
7. Wen ap seogi area makki
(Ke arah kiri) sikap kuda-kuda langkah pendek ke arah kiri dengan posisi kaki
kiri depan dan lakukan tangkisan tangan kiri ke arah bawah;
8. Oreun ap chagi eolgol bande jireugi oreun ap koobi
Tendangan depan menggunakan kaki kanan, disusul pukulan tangan kanan ke
arah kepala dan turun dengan posisi sikap kuda-kuda langkah panjang;
9. Oreun ap seogi area makki
(Berputar ke kanan) sikap kuda-kuda langkah pendek dengan posisi kaki kanan
depan dan lakukan tangkisan tangan kanan ke arah bawah;

[6]
10. Wen ap chagi eolgol bande jireugi wen ap koobi
Tendangan depan menggunakan kaki kiri, disusul pukulan tangan kiri ke arah
kepala dan turun dengan posisi sikap kuda-kuda langkah panjang
11. Wen ap seogi eolgol makki
(Ke arah depan) sikap kuda-kuda langkah pendek posisi kaki kiri depan dan
lakukan tangkisan tangan kiri ke arah kepala;
12. Oreun ap seogi eolgol makki
Sikap kuda-kuda langkah pendek posisi kaki kanan depan dan lakukan tangkisan
tangan kanan ke arah kepala;
13. Wen ap seogi momtong an makki
(Berputar ke kiri) sikap kuda-kuda langkah pendek posisi kaki kiri depan dan
lakukan tangkisan tangan kanan dari arah luar;
14. Oreun ap seogi momtong an makki
(Berputar ke kanan) sikap kuda-kuda langkah pendek posisi kaki kanan depan
dan lakukan tangkisan tangan kiri dari arah luar;
15. Wen ap seogi area makki
(Ke arah belakang) sikap kuda-kuda langkah pendek posisi kaki kiri depan dan
lakukan tangkisan tangan kiri ke arah bawah;
16. Oreun ap chagi momtong bande jireugi oreun ap seogi
Tendangan depan menggunakan kaki kanan disusul pukulan tangan kanan ke
arah perut posisi kuda-kuda langkah pendek;
17. Wen ap chagi momtong bande jireugi wen ap seogi
Tendangan depan menggunakan kaki kiri disusul pukulan tangan kiri ke arah
perut posisi kuda-kuda langkah pendek;
18. Oreun ap chagi momtong bande jireugi oreun ap seogi
Tendangan depan menggunakan kaki kanan disusul pukulan tangan kanan ke
arah perut sambil berteriak posisi kuda-kuda langkah pendek. Setelah aba-aba
baro kembali posisi naranhi seogi kibon joonbi seogi.

[7]
3. Tageuk III (Taegeuk Sam Jang)
Taegeuk III merupakan rangkaian Gerakan yang menerapkan prinsip Ri.
Taegeuk III harus dilakukan dengan penuh semangat dan daya yang variatif. Taegeuk
III diawali dari posisi naranhi seogi kibon joonbi seogi
1. Wen ap seogi area makki
(Ke arah kiri) Sikap kuda-kuda langkah pendek posisi kaki kiri depan dan
lakukan tangkisan tangan kiri ke arah bawah;
2. Oreun ap chagi dubeon momtong jireugi oreun ap koobi
Tendangan depan menggunakan kaki kanan dan lakukan pukulan ke arah perut
dua kali kemudian turun dengan sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki
kanan depan;
3. Oreun ap seogi area makki
(Berputar ke kanan) Sikap kuda-kuda langkah pendek posisi kaki kanan depan
dan lakukan tangkisan tangan kanan ke arah bawah;
4. Wen ap chagi dubeon momtong jireugi wen ap koobi
Tendangan depan menggunakan kaki kiri dan lakukan pukulan ke arah perut dua
kali kemudian turun dengan sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kiri
depan;
5. Wen ap seogi hansonal mok chigi
(Ke arah depan) sikap kuda-kuda langkah pendek posisi kaki kiri depan dan
lakukan sabetan dengan pisau tangan kanan;
6. Oreun ap seogi sonal mok chigi
Sikap kuda-kuda langkah pendek posisi kaki kanan depan dan lakukan sabetan
dengan pisau tangan kiri;
7. Wen dwitkoobi hansonal momtong bakat makki
(Ke arah kiri) sikap kuda-kuda dengan dengan bentuk hurf “L” posisi kaki kiri
depan dan lakukan tangkisan pisau tangan ke arah luar menggunakan tangan
kiri;
8. Wen ap koobi baro momtong jireugi
Sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kiri depan dan lakukan pukulan
tangan kanan ke arah perut;
9. Oreun dwitkoobi hansonal momtong bakat makki

[8]
(Ke arah kanan) sikap kuda-kuda dengan dengan bentuk hurf “L” posisi kaki
kanan depan dan lakukan tangkisan pisau tangan ke arah luar menggunakan
tangan kanan;
10. Oreun ap koobi momtong baro jireugi
Sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kanan depan dan lakukan pukulan
tangan kiri ke arah perut;
11. Wen ap seogi baro momtong an makki
(Ke arah depan) sikap kuda-kuda langkah pendek posisi kaki kiri depan dan
lakukan tangkisan dari luar ke dalam menggunakan tangan kanan;
12. Oreun ap seogi baro momtong an makki
Sikap kuda-kuda langkah pendek posisi kaki kanan depan dan lakukan tangkisan
dari luar ke dalam menggunakan tangan kiri;
13. Wen ap seogi area makki
(Berputar ke kiri) Sikap kuda-kuda langkah pendek posisi kaki kiri depan dan
lakukan tangkisan tangakn kiri ke arah bawah;
14. Oreun ap chagi dubeon momtong jireugi oreun ap koobi
Tendangan depan menggunakan kaki kanan dan lakukan pukulan ke arah perut
dua kali kemudian turun dengan sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki
kanan depan;
15. Oreun ap seogi area makki
(Berputar ke kanan) Sikap kuda-kuda langkah pendek posisi kaki kanan depan
dan lakukan tangkisan tangan kanan ke arah bawah;
16. Wen ap chagi dubeon momtong jireugi wen ap koobi
Tendangan depan menggunakan kaki kiri dan lakukan pukulan ke arah perut dua
kali kemudian turun dengan sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kiri
depan;
17. Wen ap seogi area makki momtong baro jireugi
(Ke arah belakang) sikap kuda-kuda langkah pendek posisi kaki kiri depan dan
lakukan tangkisan tangan kiri arah bawah disusul pukulan tangan kanan ke arah
perut;
18. Oreun ap seogi area makki momtong baro jireugi

[9]
sikap kuda-kuda langkah pendek posisi kaki kanan depan dan lakukan tangkisan
tangan kanan arah bawah disusul pukulan tangan kiri ke arah perut;
19. Wen ap chagi area makki wen ap seogi momtong baro jireugi
Tendangan depan menggunakan kaki kiri dan lakukan tangkisan tangan kiri ke
arah bawah disusul pukulan tangan kanan ke arah perut;
20. Oreun ap chagi area makki oreun ap seogi momtong baro jireugi
Tendangan depan menggunakan kaki kanan dan lakukan tangkisan tangan ka
kanan arah bawah disusul pukulan tangan kiri ke arah perut sambil berberteriak.
Setelah aba-aba baro kembali posisi naranhi seogi kibon joonbi seogi.

4. Taegeuk IV ( Taegeuk Sah jang)


Taegeuk IV merupakan rangkaian gerakan yang menerapkan prinsip Jin. Jin
melambangkan guntur dan kilat yang menimbulkan kepanikan dan ketakutan.
Taegeuk IV mencangkup beberapa gerakan sulit sehingga saat melakukan diperlukan
ketenangan dan keseimbangan yang baik. Taegeuk IV diawali dari posisi naranhi
seogi kibon joonbi seogi
1. Wen dwitkoobi sonal geodeureo makkii
(Ke arah kiri) sikap kuda-kuda dengan dengan bentuk hurf “L” posisi kaki kiri
depan dan lakukan tangkisan tangan ke tengah menggunakan kedua pisau
tangan;
2. Oreun apkoobi pyeonsonkeut sewo chireugi
Sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kanan depan dan lakukan tusukan
dengan telapak tangan tegak;
3. Oreun dwitkoobi sonal geodeureo makkii
(Berputar ke kanan) sikap kuda kuda dengan bentuk hurf “L” posisi kaki kanan
depan dan lakukan tangkisan tangan ke tengah menggunakan kedua pisau
tangan;
4. Wen apkoobi pyeonsonkeut sewo chireugi
Sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kiri depan dan lakukan tusukan
dengan telapak tangan tegak;
5. Wen apkoobi jebipoom mok chigi
(Ke arah depan) Sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kiri depan dan
lakukan sabetan dari luar ke dalam dengan pisau tangan;
[10]
6. Oreun ap chagi momtong baro jireugi oreun ap koobi
Tendangan ke depan menggunakan kaki kanan ke arah perut dan lakukan
pukulan ke arah perut dengan sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki
kanan depan;
7. Wen yeop chagi
Tendangan ke samping menggunakan pisau kaki kiri;
8. Oreun yeop chagi Oreun dwitkoobi sonal geodeureo makki
Tendangan ke samping menggunakan pisau kaki kanan dan lakukan tangkisan
ke tengah menggunakan kedua pisau tangan sikap kuda-kuda dengan bentuk
huruf “L” posisi kaki kanan depan;
9. Wen dwitkoobi momtong bakat makki
(Berputar ke kiri) sikap kuda-kuda dengan bentuk huruf “L” posisi kaki kiri
depan dan lakukan tangkisan dari arah dalam ke luar;
10. Oreun ap chagi momtong an makki wen dwitkoobi
Tendangan ke depan menggunakan kaki kanan dan lakukan tangkisan dari arah
luar ke dalam sikap kuda-kuda dengan bentuk huruf “L” posisi kaki kanan
depan;
11. Oreun dwitkoobi momtong bakat makki
(Ke arah kanan) sikap kuda-kuda dengan bentuk huruf “L” posisi kaki kanan
depan dan lakukan tangkisan dari arah dalam ke luar;
12. Wen ap chagi momtong an makki oreun dwitkoobi
Tendangan ke depan menggunakan kaki kiri dan lakukan tangkisan dari arah
luar ke dalam sikap kuda-kuda dengan bentuk huruf “L” posisi kaki kiri depan;
13. Wen apkoobi jebipoom mok chigi
(Ke arah belakang) Sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kiri depan dan
lakukan sabetan dari luar ke dalam dengan pisau tangan;
14. Oreun ap chagi dung jumeok eolgul ap chigi oreun apkoobi
Tendangan ke arah depan menggunakan kaki kanan dan lakukan sabetan depan
dengan bonggol atas kepalan tangan dengan sasaran ke atas;
15. Wen ap seogi momtong an makki
(Ke arah kiri) sikap kuda-kuda langkah pendek dan lakukan tangkisan dari arah
luar ke dalam menggunakan tangan kiri;

[11]
16. Momtong baro jireugi
Pukul ke arah perut menggunakan tangan kanan;
17. Oreun ap seogi momtong an makki
Sikap kuda-kuda langkah pendek dan lakukan tangkisan dari arah luar ke dalam
menggunakan tangan kiri;
18. Momtong baro jireugi
Pukul ke arah perut menggunakan tangan kanan;
19. Wen ap koobi momtong an makki dubeon momtong jireugi
Sika kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kiri depan dan lakukan tangkisan
bawah dari arah luar ke dalam kemudian lakukan pukulan dua kali ke arah perut;
20. Oreun ap koobi momtong an makki dubeon momtong jireugi
Sika kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kanan depan dan lakukan tangkisan
bawah dari arah luar ke dalam kemudian lakukan pukulan dua kali ke arah perut
sambil berteriak; Setelah aba-aba baro kembali posisi naranhi seogi kibon
joonbi seogi.

5. Taegeuk V ( Taegeuk Oh jang)


Taegeuk V merupakan runtutan gerakan yang menerapkan prinsip Seon, dalam
Pal gwe melambangkan angin. Gerakan Taegeuk V mengajarkan sifat rendah hati
dan kebaikan hati yang harus dijaga terus-menerus bagaikan angin yang berhembus.
Taegeuk V diawali dari posisi naranhi seogi kibon joonbi seogi
1. Wen ap koobi area makki
(Ke arah kiri) sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kiri depan dan
lakukan tangkisan tangan kiri ke arah bawah;
2. Wen seogi me jumok nareyo chigi
Sikap kuda-kuda dengan telapak kaki membentuk sudut 900 dan lakukan sabetan
dari atas ke bawah menggunakan bonggol kepalan tangam kiri;
3. Oreun apkoobi area makki
sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kanan depan dan lakukan
tangkisan tangan kanan ke arah;
4. Oreun seogi me jumok nareyo chigi
Sikap kuda-kuda dengan telapak kanan membentuk sudut 900 p dan lakukan
sabetan dari atas ke bawah menggunakan bonggol kepalan tangan kanan;
[12]
5. Wen ap koobi bakat palmok momtong an makko bakat palmok momtong baro
an makki
(Ke arah depan) sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kiri depan dan
lakukan tangkisan dari luar ke dalam dua kali;
6. Oreun ap chago ap koobi deun jumok eolgul ap chigo bakat palmok momtong
baro an makki
Tendangan kaki kanan ke arah depan kemudian lakukan sabetan dari dalam ke
luar dengan bonggol atas kepalan tangan kanan dan lakukan tangkisan tangan
dari arah luar ke dalam sikap kuda-kuda langkah panjang;
7. Wen ap chago ap koobi deun jumok eolgul ap chigo bakat palmok momtong
baro an makki
Tendangan kaki kiri ke arah depan kemudian lakukan sabetan dari dalam ke luar
dengan bonggol atas kepalan tangan kiri dan lakukan tangkisan tangan kanan
dari arah luar ke dalam sikap kuda-kuda langkah panjang;
8. Oreun ap koobi deun jumok eolgul apchigi
Sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kanan depan dan lakukan sabetan
tangan kanan dari dalam ke luar dengan bonggol atas kepalan tangan;
9. Wen Dwit koobi hansonal momtong bakat makki
(Berputar ke kiri) sikap kuda-kudah berbentuk huruf “L” posisi kaki kiri depan
dan lakukan tangkisan ke arah luar menggunakan pisau tangan kiri;
10. Oreun ap koobi palgup dollyo chigi
Sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kanan depan dan lakukan sabetan
memutar dengan siku tangan kanan;
11. Oreun Dwit koobi hansonal momtong bakat makki
(Ke arah kanan) sikap kuda-kudah berbentuk huruf “L” posisi kaki kanan depan
dan lakukan tangkisan ke arah luar menggunakan pisau tangan kanan;
12. Wen ap koobi palgup dollyo chigi
Sikap kuda-kuda langkah panjang psosisi kaki kiri depan dan lakukan sabetan
memutar dengan siku tangan kiri;
13. Wen ap koobi area makko bakat palmok momtong baro an makki

[13]
(Ke arah belakang) sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kiri depan dan
lakukan tangkisan tangan ke arah bawah disusul tangkisan tangan kanan dari
arah luar ke dalam;
14. Oreun ap chago ap koobi area makko bakat palmok momtong baro an makki
Tendangan kaki kanan ke arah depan lakukan tangkisan tangan kanan ke arah
bawah disusul tangkisan tangan kiri dari luar ke dalam;
15. Wen ap koobi eolgol makki
(Ke arah kiri) sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kiri depan dan
lakukan tangkisan tangan kiri ke arah kepala;
16. Oreun yeop chago jireugi ap koobi palgup pyojeuk chigi
Tendangan kaki kanan menggunakan pisau kaki dibarengi pukulan ke samping
kemudian lakukan sabetan siku tangan kiri dengan sasaran sikap kuda-kuda
langkah panjang posisi kaki kanan depan;
17. Oreun ap koobi eolgol makki
(Ke arah kanan) sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kanan depan dan
lakukan tangkisan tangan kanan ke arah kepala;
18. Wen yeop chago jireugi ap koobi palgup pyojeuk chigi
Tendangan kaki kiri menggunakan pisau kaki dibarengi dengan pukulan tangan
kiri ke samping kemudian lakukan sabetan siku tangan kanan dengan sasaran
sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kiri depan;
19. Wen ap koobi area makko bakat palmok momtong baro an makki
(Ke arah belakang) sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kiri depan dan
lakukan tangkisan tangan kiri ke arah bawah disusul tangkisan menggunakan
tangan kanan daru luar ke dalam;
20. Oreun ap chago dwi koa seogi deun jumok eolgol ap chigi
Tendangan kaki kanan ke arah depan sambil loncat lakukan sabetan depan
dengan bonggol atas kepalan dengan sasaran atas dan berteriak dengan sikap
kuda-kuda kaki menyilang. Setelah aba-aba baro kembali posisi naranhi seogi
kibon joonbi seogi.

[14]
6. Taegeuk VI ( Taegeuk Yuk jang)
Taegeuk VI merupakan rangkaian gerakan yang menerapkan prinsip Gam,
gerakan ini merupakan lambang dari air. Gerakan ini mengajarkan bahwa dalam
segala kesulitan dan penderitaan yang dialami dapat diatasi. Gerakan ini diawali dari
posisi naranhi seogi kibon joonbi seogi
1. Wen ap koobi area makki
(Ke arah kiri) sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kiri depan dan
lakukan tangkisan tangan kiri ke arah bawah;
2. Oreun ap chagi wen dwit koobi momtong bakat makki
Tendangan kaki kanan ke arah depan dan lakukan Tangkisan tangan kiri dari
arah dalam menggunakan bagian dalam lengan bawah ke arah luar;
3. Oreun ap koobi area makki
(Ke arah kanan) sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kanan depan dan
lakukan tangkisan tangan kanan ke arah bawah;
4. Wen ap chagi Oreun dwit koobi momtong bakat makki
Tendangan kaki kiri ke arah depan dan lakukan Tangkisan tangan kanan dari
arah dalam menggunakan bagian dalam lengan bawah ke arah luar;
5. Wen ap koobi hansonal bitureomakki
(Ke arah depan) sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kiri dan lakukan
dengan tangan kanan tangkisan melintir menggunakan pisau tangan dari arah
dalam ke luar;
6. Oreun eolgol dollyo chagi wen ap koobi eolgol bakat makki momtong baro
jireugi
Tendangan kaki kanan menggunakan telapak kaki depan ke arah kepala lalu
menghadap ke arah kiri dan lakukan tangkisan tangan kiri dari arah dalam
menggunakan bagian dalam lengan ke arah luar sikap kuda-kuda langkah
panjang posisi kaki kiri depan disusul pukulan tangan kanan;
7. Oreun ap chagi oreun ap koobi momtong baro jireugi
Tendangan kaki kanan ke arah depan kemudian lakukan pukulan dengan tangan
kiri sikap kuda-kuda langkah panjang;
8. Oreun ap koobi eolgol bakat makki momtong baro jireugi

[15]
(Ke arah kanan) lakukan tangkisan tangan kanan dari arah dalam menggunakan
bagian dalam lengan ke arah luar sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki
kanan depan disusul pukulan tangan kiri;
9. Wen ap chagi wen ap koobi momtong baro jireugi
Tendangan kaki kiri ke arah depan kemudian lakukan pukulan dengan tangan
kanan sikap kuda-kuda langkah panjang;
10. Naranhi seogi rea hecho makki
Sikap kuda-kuda sejajar sambil melakukan tangkisan ganda ke luar;
11. Oreun ap koobi hansonal bitureomakki
(Ke arah depan) sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kanan depan dan
lakukan dengan tangan kiri tangkisan melintir menggunakan pisau tangan dari
arah dalam ke luar;
12. Wen eolgol dollyo chagi oreun ap koobi area makki
Tendangan kaki kiri menggunakan telapak kaki depan ke arah kepala lalu
memutar ke arah kanan dan lakukan tangkisan tangan kanan ke arah bawah
sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kiri depan;
13. Wen ap chagi oreun dwit koobi momtong bakat makki
Tendangan dengan kaki kiri ke arah depan kemudian tangan kanan lakukan
tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian dalam lengan bawah, arah dari
dalam keluar dengan sikap kuda-kuda berbentuk huruf “L” posisi kaki kanan
depan;
14. Wen ap koobi area makki
(Menghadap ke kiri) Sikap kuda-kuda langkah panjang dan lakukan tangkisan
tangan kiri ke arah bawah;
15. Oreun ap chagi wen dwit koobi momtong bakat makki
Tendangan dengan kaki kanan ke arah depan kemudian tangan kiri lakukan
tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian dalam lengan bawah, arah dari
dalam keluar dengan sikap kuda-kuda berbentuk huruf “L” posisi kaki kiri
depan;
16. Wen dwit koobi sonal momtong makki

[16]
(Posisi mundur) sikap kuda-kuda berbentuk huruf “L” posisi kaki kiri depan dan
lakukan tangkisan posisi tangan kiri depan ke arah tengah menggunakan pisau
tangan;
17. Oreun dwit koobi sonal momtong makki
(Posisi mundur) sikap kuda-kuda berbentuk huruf “L” posisi kaki kanan depan
dan lakukan tangkisan posisi tangan kanan depan ke arah tengah menggunakan
pisau tangan;
18. Wen ap koobi batangson momtong makki momtong baro jireugi
Sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kiri depan kemudian lakukan
tangkisan dengan tangan kiri ke tengah dari luar dengan bantalan telapak tangan
kemudian memukul dengan tangan kanan ke arah perut;
19. Oreun ap koobi batangson momtong makki momtong baro jireugi
Sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kanan depan kemudian lakukan
tangkisan dengan tangan kanan ke tengah dari luar dengan bantalan telapak
tangan kemudian memukul dengan tangan kiri ke arah perut dan berteriak.
Setelah aba-aba baro kembali posisi naranhi seogi kibon joonbi seogi.

7. Taegeuk VII (Taegeuk Chil Jang)


Taegeuk VII merupakan serangkaian aksi yang menerapkan prinsip Gan dan Pal
Gwe. Prinsip ini melambangkan gunung sebagai simbol kestabilan karena dianggap
tidak pernah begera dan puncaknya mengingatkan untuk tahu kapan saatnya
berhenti. Taegeuk VII dilakukand engan penuh ketenangan tetapi tetap terlihat kokoh
dan mantap. Gerakan ini diawali dari posisi naranhi seogi kibon joonbi seogi
1. Wen beom soegi batangson momtong an makki
(Ke arah kiri) sikap kuda-kuda langkah harimau posisi kaki kiri depan dan
lakukan tangkisan ke tengah dari luar dengan bantalan telapak tangan kanan;
2. Oreun ap chagi wen beom soegi momtong an makki
Tendangan kaki kanan ke depan sikap kuda-kuda langkah harimau posisi kaki
kiri depan dan lakukan tangkisan tangan kiri dari arah dalam menggunakan
bagian luar lengan bawah, arah ke tengah dari luar ke dalam;
3. Oreun beom soegi batangson momtong an makki

[17]
(Ke arah kanan) sikap kuda-kuda langkah harimau posisi kaki kanan depan dan
lakukan tangkisan ke tengah dari luar dengan bantalan telapak tangan kiri;
4. Wen ap chagi oreun beom soegi momtong an makki
Tendangan kaki kiri ke depan sikap kuda-kuda langkah harimau posisi kaki
kanan depan dan lakukan tangkisan tangan kanan dari arah dalam menggunakan
bagian luar lengan bawah, arah ke tengah dari luar ke dalam;
5. Wen dwit koobi sonal area makki
(Ke arah depan) sikap kuda-kuda berbentuk huruf “L” posisi kaki kiri depan dan
lakukan tangkisan ke bawah dengan pisau tangan;
6. Oreun dwit koobi sonal area makki
Sikap kuda-kuda berbentuk huruf “L” posisi kaki kanan depan dan lakukan
tangkisan ke bawah dengan pisau tangan;
7. Wen beom seogi batangson kodureo momtong an makki
(Ke arah kiri) sikap kuda-kuda langkah hariamau posisi kaki kiri depan dan
lakukan tangkisan ke tengah dari luar ke dalam menggunakan pisau tangan
kanan dan pisau tangan kiri lakukan tangkisan ke bawah;
8. Wen beom seogi Deung jumeok eolgol apchigi
Sikap kuda-kuda langkah harimau posisi kaki kiri depan dan lakukan sabetan
tangan depan dengan bonggol atas kepalan dengan sasaran atas;
9. Oreun beom seogi batangson kodureo momtong an makki
(Ke arah kanan) sikap kuda-kuda langkah hariamau posisi kaki kanan depan dan
lakukan tangkisan ke tengah dari luar ke dalam menggunakan pisau tangan kiri
dan pisau tangan kanan lakukan tangkisan ke bawah;
10. Oreun beom seogi deung jumeok eolgol apchigi
Sikap kuda-kuda langkah harimau posisi kaki kanan depan dan lakukan sabetan
tangan depan dengan bonggol atas kepalan dengan sasaran atas;
11. Moa seogi bojumeok
(Ke arah depan) sikap kuda-kuda tertutup dengan menutup kepalan tangan;
12. Wen ap koobi bande kawi makko baro kawi makki
Sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kiri depan dan lakukan tangkisan
mengguntin posisi tangan kiri atas dilanjut tangkisan menggunting posisi tangan
kanan atas;

[18]
13. Oreun ap koobi bande kawi makko baro kawi makki
Sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kanan depan dan lakukan
tangkisan mengguntin posisi tangan kanan atas dilanjut tangkisan menggunting
posisi tangan kiri atas;
14. Wen ap koobi momtong hecho makki
(Berputar ke kiri) sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kiri depan dan
lakukan tangkisan ganda ke luar;
15. Mureupchigi oreun dwi moa seogi doengjumeok jecho jireugi
Lakukan sabetan dengan lutut kanan sikap kuda-kuda kaki menyilang disusul
pukulan ganda ke arah perut posisi kepalan tangan ke atas;
16. Oreun ap koobi otkoreo area makki
Sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kanan depan dan lakukan
tangkisan silang ke arah bawah;
17. Oreun ap koobi momtong hecho makki
(Ke arah kanan) sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kanandepan dan
lakukan tangkisan ganda ke luar;
18. Mureupchigi wen dwi moa seogi doengjumeok jecho jireugi
Lakukan sabetan dengan lutut kiri sikap kuda-kuda kaki menyilang disusul
pukulan ganda ke arah perut posisi kepalan tangan ke atas;
19. Wen ap koobi otkoreo area makki
Sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kiri depan dan lakukan tangkisan
silang ke arah bawah;
20. Wen ap seogi doenjumeok bakat chigi
(Ke arah belakang) sikap kuda kuda langkah pendek dan lakukan sabetan dari
dalam ke luar dengan bonggol atas kepalan;
21. Oreun Pyojeokchagi jochum seogi palkup pyojeok chigi
Sabetan telapak kaki kanan dengan sasaran disusul sabetan siku tangan kanan
sikap kuda-kuda sikap duduk;
22. Oreun ap seogi doenjumeok bakat chigi
Sikap kuda-kuda langkah pendek dan lakukan sabetan tangan kanan dari dalam
ke luar dengan bonggol atas kepalan;
23. Wen Pyojeokchagi jochum seogi palkup pyojeok chigi

[19]
Sabetan telapak kaki kiri dengan sasaran disusul sabetan siku tangan kiri sikap
kuda-kuda sikap duduk;
24. Jochum seogi hansonal yeop makki
Kuda-kuda sikap duduk dan lakukan tangkisan dari arah dalam menggunakan
pisau tangan kiri ke arah samping;
25. Jochum seogi momtong yeop jierugi
Kuda-kuda sikap duduk dan lakukan pukulan menyamping ke arah perut sambil
berteriak. Setelah aba-aba baro kembali posisi naranhi seogi kibon joonbi seogi.

8. Taeguk VIII (Taegeuk Pal Jang)


Taegeuk VIII merupakan serangkaian jurus dengan menerapkan prinsip Gon,
prinsip ini melambangkan bumi yang kokoh, kuat, serta bertenaga. Taegeuk VIII
meruapkan Taegeuk terakhir yang diharapkan dapat memeperbaiki dan
memperkokoh dasar kita sebelum mencapai tingkatan diri. Gerakan ini diawali dari
posisi naranhi seogi kibon joonbi seogi
1. Wen dwit koobi momtong geodeureo bakkat makki
(Ke arah depan) sikap kuda-kuda berbentuk huruf “L” posisi kaki kiri depan dan
lakukan tangkisan tengah menggunakan kedua tangan ke arah luar posisi tangan
kiri depan;
2. Wen ap koobi momtong baro jireugi
Sikap kuda-kuda langkah panjang dan lakukan pukulan tangan kanan;
3. Dubaldangsang chagi we ap koobi momotong an makko dobeon momtong
jireugi
Tendangan dengan dua target dan berteriak kemudian lakukan tangkisan tangan
kiri dari arah luar ke dalam sikap kuda-kuda langkah panjang dan lakukan dua
kali pukulan ke arah perut;
4. Oreun ap koobi momtong bande jireugi
Sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kanan depan dan lakukan pukulan
tangan kanan ke arah perut;
5. Oreun ap koa seogi wesanteul makki
(Berputar ke kiri) sikap kuda-kuda langkah panjang menyilang posisi kaki kanan
depan dan lakukan tangkisan ganda memotong arah bawah dan ke luar;
[20]
6. Wen ap koobi dangyo teok jireugi
Sikap kuda kuda langah panjang dan lakukan pukulan tangan kanan ke dagu
sambil menarik;
7. Wen ap koa seogi wesanteul makki
(Geser ke kanan) sikap kuda-kuda langkah panjang menyilang posisi kaki kiri
depan dan lakukan tangkisan ganda memotong arah bawah dan ke luar;
8. Oreun ap koobi dangyo teok jireugi
Sikap kuda kuda langah panjang dan lakukan pukulan tangan kiri ke dagu sambil
menarik;
9. Wen dwit koobi sonal momtong makki
(Posisi mundur) Sikap kuda-kuda berbentuk huruf “L” posisi kaki kiri depan
dan lakukan tangkisan ke tengah dengan pisau tangan posisi tangan kiri depan;
10. Wen ap koobi momtong baro jireugi
Sikap kuda-kuda langkah panjang dan lakukan pukulan tangan kanan ke arah
perut;
11. Ap chagi oreun beomseogi batangson momtong makki
Tendangan kaki kanan ke arah depan kemudian mundur sikap kuda-kuda
harimau posisi kaki kanan depan dan lakukan tangkisan dengan tangan kiri ke
tengah dari luar dengan bantalan telapak tangan;
12. Wen beomseogi sonal momtong makki
(Ke arah kiri) sikap kuda-kuda harimau posisi kaki kiri depan dan lakukan
tangkisaan ke tengah dengan pisau tangan posisi tangan kiri depan;
13. Ap chagi wen ap koobi momtong baro jireugi
Tendangan kaki kiri ke arah depan kemudian tangan kanan memukul ke arah
perut sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kiri depan;
14. Wen beomseogi batangson momtong makki
Sikap kuda-kuda harimau posisi kaki kiri depan dan lakukan tangkisan dengan
tangan kiri ke tengah dari luar dengan bantalan telapak tangan;
15. Oreun beomseogi sonal momtong makki
(Ke arah kanan) Sikap kuda-kuda harimau posisi kaki kanan depan dan lakukan
tangkisan dengan tangan kanan ke tengah dari luar dengan bantalan telapak
tangan;

[21]
16. Ap chagi oreun ap koobi momtong baro jireugi
Tendangan kaki kanan ke arah depan kemudian tangan kiri memukul ke arah
perut sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kanan depan;
17. Oreun beomseogi batangson momtong makki
Sikap kuda-kuda harimau posisi kaki kanan depan dan lakukan tangkisan
dengan tangan kanan ke tengah dari luar dengan bantalan telapak tangan;
18. Oreun dwit koobi geodeureo area makki
(Ke arah belakang) Sikap kuda-kuda berbentuk huruf “L” posisi kaki kanan
depan dan lakukan tangkisan tengah menggunakan kedua tangan ke arah luar
posisi tangan kanan depan;
19. Wen ap chagi twieo apchagi oreun apkoobi momtong an makko dobeon
momtong jireugi
Tendangan kaki kiri ke arah depan disusul tendangan kaki kanan ke arah depan
sambil melompat dan berteriak kemudian lakukan tangkisan dari arah luar ke
dalam dan lakukan pukulan dua kali ke arah perut
20. Wen dwit koobi hansonal momtong bakkat makki
(Berputar ke kiri) sikap kuda-kuda berbentuk huruf “L” posisi kaki kiri depan
dan lakukan tangkisan dari arah dalam menggunakan pisau tangan;
21. Wen ap koobi palkup dollyo chigi
Sabetan memutar dengan siku tangan kanan sikap kuda-kuda langkah panjang;
22. Wen ap koobi deung jumok ap chigi
Sabetan depan dengan bonggol atas kepalan tangan kanan sikap kuda-kuda
langakah panjang;
23. Wen ap koobi momtong bande jireugi
Tangan kiri memukul ke arah perut sikap kuda-kuda langkah panjang;
24. Oreun dwit koobi hansonal momtong bakkat makki
(Ke arah kanan) sikap kuda-kuda berbentuk huruf “L” posisi kaki kanan depan
dan lakukan tangkisan dari arah dalam menggunakan pisau tangan;
25. Oreun ap koobi palkup dollyo chigi
Sabetan memutar dengan siku tangan kiri sikap kuda-kuda langkah panjang;
26. Oreun ap koobi deung jumok ap chigi

[22]
Sabetan depan dengan bonggol atas kepalan tangan kiri sikap kuda-kuda
langakah panjang;
27. Oreun ap koobi momtong bande jireugi
Tangan kanan memukul ke arah perut sikap kuda-kuda langkah panjang; Setelah
aba-aba baro kembali posisi naranhi seogi kibon joonbi seogi.
9. Koryo
Diawali dari posisi naranhi seogi tongmilgi joonbi seogi
1. Wen dwit koobi sonal momtong makki
(Ke arah kiri) sikap kuda-kuda berbentuk huruf “L” posisi kaki kiri depan dan
lakukan tangkisan ke tengah dengan pisau tangan;
2. Oreun ap koobi kodeup yeop chagi sonal bakat chigi
Dua kali tendangan kaki kanan ke arah samping menggunakan pisau kaki sikap
kuda-kuda panjang kaki kanan depan kemudian lakukan sabetan dari dalam ke
luar menggunakan pisau tangan kanan;
3. Oreun ap koobi momtong baro jireugi
Sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kanan depan dan lakukan pukulan
tangan kiri ke arah perut;
4. Oreun dwit koobi momtong an makki
Sikap kuda-kuda berbentuk huruf “L” posisi kaki kanan depan dan lakukan
tangkisan tangan kanan dari arah luar ke dalam;
5. Oreun dwit koobi sonal momtong makki
(Ke arah kanan) sikap kuda-kuda berbentuk huruf “L” posisi kaki kiri depan dan
lakukan tangkisan ke tengah dengan pisau tangan;
6. Wen ap koobi kodeup yeop chagi sonal bakat chigi
Dua kali tendangan kaki kiri ke arah samping samping menggunakan pisau kaki
sikap kuda-kuda panjang kaki kiri depan kemudian lakukan sabetan dari dalam
ke luar menggunakan pisau tangan kiri;
7. Wen ap koobi momtong baro jireugi
Sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kanan depan dan lakukan pukulan
tangan kiri ke arah perut;
8. Wen dwit koobi momtong makki

[23]
Sikap kuda-kuda berbentuk huruf “L” posisi kaki kanan depan dan lakukan
tangkisan tangan kanan dari arah luar ke dalam;
9. Wen ap koobi hansonal area makki khaljaebi
(Ke arah depan) sikap kuda-kuda langkah panjang kanan depan kemudian
lakukan tangkisan pisau tangan kiri dari dalam ke luar ke arah bawah disusul
sabetan tangan kanan terbuka ke arah leher;
10. Oreun ap chagi ap koobi wen hansonal area makki khaljaebi
Tendangan kaki kanan ke arah depan kemudian lakukan tangkisan pisau tangan
kanan dari dalam ke luar ke arah bawah disusul sabetan tangan kiri terbuka ke
arah leher;
11. Wen ap chagi ap koobi oreun hansonal area makki khaljaebi
Tendangan kaki kiri ke arah depan kemudian lakukan tangkisan pisau tangan
kiri dari dalam ke luar ke arah bawah disusul sabetan tangan kanan terbuka ke
arah leher dan berteriak;
12. Oreun ap chagi oreun ap koobi agumson mooreup chigi
Tendangan kaki kiri arah depan sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki
kanan depan dan lakukan tusukan tangan kiri ke arah lutut;
13. Oreun ap soogi anpalmok momtong hecho makki
(Berputar ke arah kiri hadap belakang) sikap kuda-kuda langkah pendek posisi
kaki kanan depan dan lakukan tangkisan ganda ke luar;
14. Wen Ap chagi ap koobi oreun agumson mooreup chigi
Tendangan kaki kiri ke arah depan sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki
kiri depan dan lakukan tusukan tangan kanan ke arah lutut;
15. Wen ap seogi anpalmok momtong hecho makki
Sikap kuda-kuda langkah pendek posisi kaki kiri depan dan lakukan tangkisan
ganda ke luar;
16. Jochum seogi wen hansonal momtong yeop makki
Kuda-kuda sikap duduk dan lakukan tangkisan menggunakan pisau tangan
kanan dari arah dalam ke luar ke samping kiri;
17. Jochum seogi Oreun jumeok pyojek jireugi
Sikap kuda-kuda duduk dan lakukan pukulan tangan kanan dengan sasaran,
menyamping ke arah perut;

[24]
18. Oreun apkkoa seogi yeop chagi pyonsonkeut area jecho jireugi
Sikap kuda-kuda silang posisi kaki kanan depan sambil geser ke kiri dan lakukan
tusukan telapak tangan kanan tengadah ke arah bawah dan tangan kiri mengait
ke atas;
19. Oreun ap seogi area makki
Sikap kuda-kuda langkah pendek posisi kaki kanan depan dan lakukan tangkisan
tangan kanan ke arah bawah;
20. Jochum seogi batangson noulo makki oreun palkop yeop chigi
Kuda-kuda sikap duduk dan lakukan tangkisan dari atas ke bawah dengan
bantalan telapak tangan kiri kemudian lakukan sabetan siku tangan kanan ke
arah samping;
21. Jochum seogi oreun hansonal momtong yeop makki
Sikap kuda-kuda duduk dan lakukan pukulan tangan kiri dengan sasaran
menyamping ke arah perut;
22. Jochum seogi wen jumeok pyojeok jireugi
Sikap kuda-kuda duduk dan lakukan pukulan tangan kiri dengan sasaran,
menyamping ke arah perut;
23. Wen apkoa seogi yeop chagi pyonsonkeut area jecho jireugi
Sikap kuda-kuda silang posisi kaki kiri depan sambil lakukan tusukan telapak
tangan kiri tengadah ke arah bawah dan tangan kanan mengait ke atas;
24. Wen ap seogi area makki
Sikap kuda-kuda langkah pendek posisi kaki kiri depan dan lakukan tangkisan
tangan kiri ke arah bawah;
25. Jochum seogi oreun batangson nullo makki wen palkup yeop chigi
Kuda-kuda sikap duduk dan lakukan tangkisan dari atas ke bawah dengan
bantalan telapak tangan kanan kemudian lakukan sabetan siku tangan kiri ke
arah samping;
26. Moa seogi modumbal wen jumeok area pyojeok chigi
Sikap kuda-kuda tertutup rapatkan kedua tangan angkat ke atas posisi telapak
tangan terbuka kemudian turun perlahan dan di tengah gerakan posisi tangan
kiri mulai mengepal kemudian memukul dengan sasaran telapak tangan kanan;
27. Wen ap koobi hansonal bakkat chigi hansonal area makki

[25]
(Ke arah belakang) sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kiri depan dan
lakukan sabetan pisau tangan kiri lurus dari dalam keluar kemudian susul
dengan sabetan pisau tangan kiri dari dalam ke luar ke arah bawah;
28. Oreun apkoobi oreun sonal mok chigi hansonal area makki
Sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kanan depan dan lakukan sabetan
pisau tangan kanan dari luar ke dalam disusul dengan sabetan pisau tangan
kanan dari dalam ke luar ke arah bawah;
29. Wen ap koobi wen sonal mok chigi hansonal area makki
Sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kiri depan dan lakukan sabetan
pisau tangan kiri dari luar ke dalam disusul dengan sabetan pisau tangan kiri
dari dalam ke luar ke arah bawah;
30. Oreun ap koobi khaljaebi
Sikap kuda-kuda langkah panjang dan lakukan sabetan tangan kanan terbuka ke
arah leher dan berteriak. Setelah aba-aba baro kembali ke posisi naranhi seogi
tongmilgi joonbi seogi

10. Keumgang
Diawali dari posisi naranhi seogi kibon joonbi seogi.
1. Wen ap koobi an palmok momtong hecho makki
(Ke arah depan) sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki depan dan lakukan
tangkisan ganda keluar arah perut;
2. Oreun ap koobi batangson teok chigi
Sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kanan depan dan lakukan
tangkisan telapak tangan kanan ke arah dagu;
3. Wen ap koobi batangson teok chigi
Sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kiri depan dan lakukan tangkisan
telapak tangan kiri ke arah dagu;
4. Oreun ap koobi batangson teok chigi
Sikap kuda-kuda langkah panjang posisi kaki kanan depan dan lakukan
tangkisan telapak tangan kanan ke arah dagu;
5. Wen dwit koobi sonal momtong an makki

[26]
Sikap kuda-kuda berbentuk huruf “L” posisi kaki kiri depan dan lakukan
tangkisan pisau tangan kiri dari arah luar ke dalam;
6. Oreun dwit koobi sonal momtong an makki
Sikap kuda-kuda berbentuk huruf “L” posisi kaki kanan depan dan lakukan
tangkisan pisau tangan kanan dari arah luar ke dalam;
7. Wen dwit koobi sonal momtong an makki
Sikap kuda-kuda berbentuk huruf “L” posisi kaki kiri depan dan lakukan
tangkisan pisau tangan kiri dari arah luar ke dalam;
8. Oreun hakdari seogi keumgang makki
Sikap kuda-kuda satu kaki dan lakukan tangkisan keluar tangan kanan ke arah
kepala, tangan kiri ke arah bawah posisi kepala hadap kiri;
9. Jochum seogi keun dolzeogi
Kuda-kuda sikap duduk dan lakukan pukulan tangan kanan ke arah depan dalam
diimbangi dengan tangan kiri melakukan sabetan dengan siku ke arah belakang;
10. Jochum seogi keun dolzeogi
(Berputar ke kiri 3600) kuda-kuda sikap duduk dan lakukan pukulan tangan
kanan ke arah depan dalam diimbangi dengan tangan kiri melakukan sabetan
dengan siku ke arah belakang;
11. Jochum seogi santeul makki
(Ke arah kiri) kuda-kuda sikap duduk dan lakukan tangkisan ganda ke arah atas
sambil berteriak;
12. Jochum seogi an palmok momtong hecho makki
(Ke arah depan kanan) kuda-kuda sikap duduk dan lakukan tangkisan ganda ke
luar;
13. Naranhi seogi area hecho makki
Sikap kuda-kuda sejajar dan lakukan tangkisan ganda ke luar ke bawah;
14. Jocuhm seogi santeul makki
(Ke arah kanan) kuda-kuda sikap duduk dan lakukan tangkisan ganda ke arah
atas;
15. Wen hakdari seogi keumgang makki
Sikap kuda-kuda satu kaki dan lakukan tangkisan keluar tangan kiri ke arah
kepala, tangan kanan ke arah bawah posisi kepala hadap kanan;

[27]
16. Jochum seogi keun dolzeogi
Kuda-kuda sikap duduk dan lakukan pukulan tangan kiri ke arah depan dalam
diimbangi dengan tangan kanan melakukan sabetan dengan siku ke arah
belakang;
17. Jochum seogi keun dolzeogi
(Berputar ke kanan 3600) kuda-kuda sikap duduk dan lakukan pukulan tangan
kiri ke arah depan dalam diimbangi dengan tangan kanan melakukan sabetan
dengan siku ke arah belakang;
18. Wen hakdari seogi keumgang makki
Sikap kuda-kuda satu kaki dan lakukan tangkisan keluar tangan kiri ke arah
kepala, tangan kanan ke arah bawah posisi kepala hadap kanan
19. Jochum seogi keun dolzeogi
Kuda-kuda sikap duduk dan lakukan pukulan tangan kiri ke arah depan dalam
diimbangi dengan tangan kanan melakukan sabetan dengan siku ke arah
belakang;
20. Jochum seogi keun dolzeogi
(Berputar ke kanan 3600) kuda-kuda sikap duduk dan lakukan pukulan tangan
kiri ke arah depan dalam diimbangi dengan tangan kanan melakukan sabetan
dengan siku ke arah belakang;
21. Jochum seogi santeul makki
(Ke arah kanan) kuda-kuda sikap duduk dan lakukan tangkisan ganda ke arah
atas sambil berteriak;
22. Jochum seogi an palmok momtong hecho makki
(Ke arah depan kiri) kuda-kuda sikap duduk dan lakukan tangkisan ganda ke
luar;
23. Naranhi seogi area hecho makki
Sikap kuda-kuda sejajar dan lakukan tangkisan ganda ke luar ke bawah;
24. Jochum seogi santeul makki
Ke arah kiri) kuda-kuda sikap duduk dan lakukan tangkisan ganda ke arah atas;
25. Oreun hakdari seogi keumgang makki
Sikap kuda-kuda satu kaki dan lakukan tangkisan keluar tangan kanan ke arah
kepala, tangan kiri ke arah bawah posisi kepala hadap kiri;

[28]
26. Jochum seogi keun dolzeogi
Kuda-kuda sikap duduk dan lakukan pukulan tangan kanan ke arah depan dalam
diimbangi dengan tangan kiri melakukan sabetan dengan siku ke arah belakang;
27. Jochum seogi keun dolzeogi
(Berputar ke kiri 3600) kuda-kuda sikap duduk dan lakukan pukulan tangan
kanan ke arah depan dalam diimbangi dengan tangan kiri melakukan sabetan
dengan siku ke arah belakang; Setelah aba-aba baro kembali posisi naranhi seogi
kibon joonbi seogi.

[29]
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar dari
kemampuan yang harus dimiliki oleh atlet taekwondo dilihat dari seberapa bagus
kondisi fisik yang dimiliki atlet tersebut. Sehingga dengan demikian atlet yang
memiliki kondisi fisik yang bagus akan sangat menunjang performa atlet dalam
melalukan pertandingan.

[30]
DAFTAR PUSTAKA

Al Fauzi, R. D. (2017). PENGARUH LATIHAN STABILISASI TERHADAP


PENAMPILAN PYONGWON POOMSAE PADA CABANG OLAHRAGA
TAEKWONDO (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia).
Gunawan, R. N. (2015). KONTRIBUSI KESEIMBANGAN DINAMIS DAN
FLEKSIBILITAS PANGGUL TERHADAP PENAMPILAN POOMSAE
(KORYO) PADA CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO (Doctoral
dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia).
Puspitaningtiyas, F. D. (2018). Pengembangan Buku Taekwondo Poomsae Taegeuk 1
Sampai 8. Pend. Kepelatihan Olahraga-S1, 7(1).
Sari, N. (2015). PENGARUH LATIHAN STABILISASI TERHADAP
PENAMPILAN POOMSAE (KEUMGANG) PADA CABANG OLAHRAGA
TAEKWONDO (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia).
Suryadi, V. Y. (2002). Tae Kwon Do Poomse Tae Geuk. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.

[31]

Anda mungkin juga menyukai