Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENJASORKES

KEGIATAN OLAHRAGA TAEKWONDO ( BELA DIRI )


Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Ujian Sekolah

Pada Mata Pelajaran Penjasorkes.

Disusun oleh :

Nama : Salna Nopitasyari

NIS/NISN : 0035001423

Kelas : XII MIPA 3

YAYASAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH (YPDM) PASUNDAN

SMA PASUNDAN MAJALAYA

2021/2022

Izin Kakanwil Depdikbud Prov.Jabar No. 001/102.Kep/E.82 Tgl.4 januari 1982 NSS. 302020814080

TERAKREDITASI. A (Unggul) NIS. 30830 NPSN. 20256636

Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) No. 02.00/203/SK/BAN-SM/XII/2018 Jl.


Tlp./Fax. (022) 5950013 Sukamaju Majalaya Kab.Bandung 40382

website: http://www.smapasundanmajalaya.sch.id /e-mail : sma pasma@yahoo.com


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan hidahyah-Nya,
sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, shalawat serta salam semoga
tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw, yang telah memberi keterangan bagi umat
manusi. Dan juga kami berterima kasih kepda Bapak\Ibu guru SMA Pasundan Majalaya,
yang telah membimbing kami dalam mengerjakan makalah ini.

Alhamdulilah berkat taufik dan hidayah-Nya, dapat menyelesaikan makalah ini, sehingga
penyelesaiannya dapat dikerjakan dengan baik. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.

Semoga makalah ini dapat dipahami, dan masih banyak kekurangan dalam makalah ini,
olah karna ini saya sangat menharapkan saran dan kritik yang membangun dari Bpak\Ibu gru
demi kesempurnaan makalah ini.

Majalaya, Januari 2022

Penyusun

Salna Nopitasyari

1
DAFTAR ISI
Kata Penghantar ....................................................................................................................... 1
Daftar Isi ................................................................................................................................... 2
Bab 1 Pendahuluan ................................................................................................................ 3
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................................... 4
1.4 Metode Penelitian .............................................................................................................. 4
Bab 2 Pembahasan ................................................................................................................. 5
2.1 Sejarah Taekwondo ............................................................................................................ 5
2.1.1 Masa Kuno ................................................................................................................. 5
2.1.2 Masa Pertengahan ...................................................................................................... 6
2.1.3 Masa Modern .............................................................................................................. 7
2.1.4 Mada Sekarang ........................................................................................................... 7
2.2 Pengertian Taekwondo ....................................................................................................... 8
2.2.1 Filosofi Sabuk ............................................................................................................. 9
2.3 Teknik Taekwondo ........................................................................................................... 10
2.3.1 Kuda-Kuda .............................................................................................................. 10
2.3.2 Tendangan ............................................................................................................... 10
2.3.3 Pukulan .................................................................................................................... 11
2.3.4 Tangkisan ................................................................................................................ 11
2.3.5 Sebetan Dan Tangkisan .......................................................................................... 12
Bab 3 Penutup ...................................................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................... 13
3.2 Saran ................................................................................................................................. 13
Daftar Pusaka ....................................................................................................................... 14

2
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Taekwondo (juga dieja Tae Kwon Do, Taekwon-Do) adalah olah raga bela diri Korea
yang paling populer dan juga merupakan olah raga nasional Korea. Ini adalah seni bela diri
yang paling banyak dimainkan di dunia dan juga dipertandingkan di Olimpiade.

Dalam bahasa Korea, hanja untuk Tae berarti "menendang atau menghancurkan dengan
kaki"; Kwon berarti "tinju"; dan Do berarti "jalan" atau "seni". Jadi, Taekwondo dapat
diterjemahkan dengan bebas sebagai "seni tangan dan kaki" atau "jalan" atau "cara kaki dan
kepalan". Popularitas taekwondo telah menyebabkan seni ini berkembang dalam berbagai
bentuk. Seperti banyak seni bela diri lainnya, taekwondo adalah gabungan dari teknik
perkelahian, bela diri, olah raga, olah tubuh, hiburan, dan filsafat.

Meskipun ada banyak perbedaan doktriner dan teknik di antara berbagai organisasi
taekwondo, seni ini pada umumnya menekankan tendangan yang dilakukan dari suatu sikap
bergerak, dengan menggunakan daya jangkau dan kekuatan kaki yang lebih besar untuk
melumpuhlan lawan dari kejauhan. Dalam suatu pertandingan, tendangan berputar, 45
derajat, depan, kapak dan samping adalah yang paling banyak dipergunakan; tendangan yang
dilakukan mencakup tendangan melompat, berputar, skip dan menjatuhkan, seringkali dalam
bentuk kombinasi beberapa tendangan. Latihan taekwondo juga mencakup suatu sistem yang
menyeluruh dari pukulan dan pertahanan dengan tangan, tetapi pada umumnya tidak
menekankan grappling (pergulatan).

Pada sekitar tahun 70-an, Taekwondo di korea teah pech menjadi 2 (dua) aliran, yaitu :

- INTERNATIONAL TAEKWONDO FEDERATION (ITF) yang ada pada waktu


dipimpin oleh Jenderal Chong Hi, yang kemudian bermarkas di Toronto Kanada.

- WORLD TAEKWONDO FEDERATION (WTF) yang pada waktu itu dipimpin oleh
Dr. Un Yong Kim, yang bermarkas di Kukkiwon, Seoul, Korea Selatan.

Selanjutnya pada siding Paripurna XI KONI Pusat tahun 1980 cabang Olahraga
Taekwondo telah diterima sebagai anggota KONI dengan syarat hanya ada satu wadah
Taekwondo di Indonesia. Maka atas keputusan bersama dam melihat prospek perkembangan
dunia olahraga di tingkat nasional dan internasional, maka MUNAS Taekwondo tanggal 28
Maret 1981 berhasil menyatukan kedua organisasi Taekwondo tersebut menjadi organisasi
baru yang disebut Taekwondo Indonesia yang berafiliasi ke WTF. Organisasi ini dipimpin
oleh Letjen Leo Lupolisa sebagai ketua umumnya. Dimana komposisi pengurusnya diambil
dari kedua organisasi itu (PTI dan FTI). Sedangkan struktur organisasi di tingkat nasional
disebut PBTI (Pengurus Besar Taekwondo Indonesia) yang berpusat di Jakarta.

3
MUNAS TI yang pertama tanggal 17-18 September 1984 menetapkan Letjen Sarwo
Edhie Wibowo sebagai ketua umum PBTI periode 1984-1988. Maka pada era inilah
Taekwondo mulai bersatu dan kuat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Taekwondo ?
2. Bagaimana sejarah Taekwondo ?
3. Bagaimana teknik Taekwondo ?
1.3 Tujuan Penulisan

1. Kita dapat mengetahui tentang Tekwondo


2. Untuk mengetahui sejarah Taekwondo
3. Agar dapat mengetahui bagaimana teknik-teknik Tekwondo
1.4 Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam proses membuatan makalah ini yaitu pengumpulan data
dan informasi, dikumpulkan dengan melakukan penulusuran pusaka, pencarian sumber-
sumber yang relavan yang mendukung dan pencarian melalui internet. Pengumpulan data dan
informasi yang digunakan yaitu data dari skripsi,dan beberapa pusaka yang relavan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Taekwondo


Taekwondo mempunyai cerita sejarah yang sangat panjang seiring dengan perjalanan
sejarah Bangsa Korea sendiri, Sebutan Taekwondo sendiri baru dikenal sejak tahun 1954,
merupakan modifikasi dan penyempurnaan dari berbagai beladiri tradisional Korea. Latar
belakang sejarah perkembangan Taekwondo dpt dibagi dalam 4 kurun waktu, yaitu : Pada
masa kuno, masa pertengahan , masa modern dan masa sekarang.

2.1.1 Masa Kuno


1. Asal Mula Taekwondo

Pada dasarnya manusia mempunyai insting untuk selalu melindungi diri dan hidupnya,.
Pada masa kuno manusia tidak punya pikiran lain untuk mempertahankan dirinya kecuali
dengan tangan kosong, hal ini secara alamiah mengembangkan teknik – teknik bertarung
dengan tangan kosong. Manusia mempelajari teknik – teknik bertarung didapat dari
pengalaman nya melawan musuh – musuhnya. Inilah yang diyakini menjadi dasar seni
beladiri Taekwondo yang kita kenal sekarang, dimana pada masa lampau dikenal dengan
beragam sebutan seperti : Subak, Taekkyon, Takkyon, maupun beberapa nama lainnya.

Pada asal mula sejarah Semenanjung Korea, terdapat 3 suku bangsa / kerajaan
( Koguryo, Paekje dan Silla ) yang saling bersaing satu sama. Lain dengan mempertunjukan
kontes seni beladiri pada acara ritualnya. Ketiga kerajaan ini, melatih para ksatria, seperti
Hwarangdo di Silla dan Chouisonin di Koguryo, untuk menjadi kekuatan Negara dan
otomatis mereka menjadi warga negara dengan kedudukan yang sangat terpandang. Kim Yu
Sin dan Kim Chun Chu adalah sosok pahlawan yang memberikan sumbangan besar bagi
penyatuan 3 kerajaan di Semennajung Korea, lewat beladiri Taekwondo.

2. Taekwondo : Masa Koguryo-sonbae

Pada tahun 57 SM di semenanjung Korea bagian utara, Suku bangsa Koguryo


membentuk kesatuan para ksatria tangguh yang disebut Sonbae ( laki – laki baik dan tak
pernah takut dalam bertarung / perang ). Dan dimasa pemerintahan Dinasti Chosun Kuno
setiap tanggal 10 Maret ( hari besar Koguryo ) senantiasa mengadakan kontes : tari pedang,
memanah, ubak ( Taekkyon ) dan sebagainya.

Kontes Subak ( Taekyon ) sebutan untuk Seni beladiri Taekwondo pada masa itu adalah
salah satu kegiatan yang sangat populer. Penemuan beberapa lukisan dinding makam pada
masa Koguryo, yang menggambarkan 2 orang yang saling bertarung dalam sikap Takkyon
( Taekwondo ), membuktikan bahwa seni beladiri yang sekarang kita kenal sebagai
Taekwondo telah dipraktekan sejak 2000 tahun yang lalu di Semenanjung Korea.

5
3. Taekwondo : Masa Shilla-Hwarang

Pada tahun yang sama kurang lebih 57 SM di tenggara semenanjung Korea, berdiri
Kerajaan Shilla. Meski secara geografis letak kerajaan ini xukup aman mamun dengan
berdirinya Kerajaan Pakje disisi barat dan adanya serbuan dari Koguryo dari utara, Kerjaan
Shila mempersenjatai diri dengan meningkatkan dengan kemampuan seni beladiri
Hwarangdo (Asimilasi sistem beladiri ” Sonbae ” dari Koguryo.) dengan semboyannya yang
terkenal yaitu “ Bakti kepada Orang tua, Setia pada Negara & Bangsa, pantang mundur dalam
perang."

4. Taekkyon dari Koguryo ke Shilla

Seni bela diri Taekkyon yang populer di Koguryo, ternyata tertulis juga di Shilla,
dibuktikan dengan : i. “Hwarang ” ( Sonrang ) di Shilla mempunyai arti kata yang sama
dengan “Sonbae” di Koguryo jika ditinjau dari sudut etymology. ii.

Keduanya memiliki sistem organisasi dan hirarki yang sama. iii. Menurut catatan sejarah,
Sonbae di Koguryo digunakan dalam kompetisi Taekkyon saat perayaan nasional, hwarang
di Shilla juga memainkan Taekkyon ( Subak,dokkyoni, atau taekkoni ) dalam perayaan
seperti “palkwanhoe” dan “hankawi”, hal ini menunjukkan perkembangan secara sistematis
teknik beladiri kuno ke Taekkyon / Sonbae yang menjadi dasar seni beladiri di Korea
sekitar 200 tahun sesudah masehi.

Mulai abad ke 4 sesudah masehi seni beladiri ini makin memasyarakat dan berkembang
melalui sekolah / perguruan seni beladiri dengan berbagai kelompok teknik tangan kosong
dan kaki

2.1.2 Masa Pertengahan


Pada Dinasti Koryo ( 918 sampai 1392 Masehi ) yang mana penyatuan Semenanjung Korea
setelah Shilla, Taekkyon berkembang sangat sistematis dan merupakan mata ujian penting untuk
seleksi ketentaraan. Teknik Taekkyon tumbuh menjadi senjata yang efektif untuk membunuh. Pada
permulaan Dinasti Koryo, kemampuan beladiri menjadi kualifikasi untuk merekrut personel
ketentaraan sebab kerajaan membutuhkan kemampuan pertahanan yang kuat setelah penaklukan
seluruh semenanjung Korea.

Kemampuan dalam beladiri Taekkyon sangat menentukan pangkat seseorang dalam ketentaraan.
Raja – raja pada dinasti Koryo sangat tertarik pada kontes Taekkyon yang disebut “Subakhui”, yang
populer juga dimasyarakat dan dijadikan ajang perekrutan tentara. Namun pada akhir pemerintahan
Dinasti Koryo ketika penggunaan senjata api mulai dikenal , membuat dukungan terhadap kemajuan
beladiri berkurang jauh.

6
2.1.3 Masa Modern
Pada masa modern Korea , saat Dinasti Chosun ( Yi ) pada tahun 1392 sampai 1910, Kerajaan
Korea dan Jaman penjajahan Jepang sampai tahun 1945, Subakhui dan Taekkyon, sebutan
Taekwondo pada saat itu mengalami kemunduran dan tidak mendapat dukungan dari pemerintah yang
memodernisasi tentaranya dengan senjata api. Dinasti Yi yang didirikan dalam ideologi Konfusius ,
lebih mementingkan kegiatan kebudayaan daripada seni beladiri.

Kemudian , saat raja Jungjo setelah invasi oleh Jepang pada tahun 1952, pemerintah kerajaan
membangun kembali pertahanan yang kuat dengan memperkuat latihan ketentaraan dan praktek seni
beladiri. Seputar periode ini, terbit sebuah buku tentang ilustrasi seni bela diri yang diber judul
Muyedobo – Tonji, yang memuat gambar – gambar dan ilustrasi yang mirip / menyerupai bentuk /
sikap ( Poomse ) dan Gerakan Dasar ( Basic Movement ) Taekwondo sekarang, namun tentunya hal
ini tak dapat diperbandingkan begitu saja dengan Taekwondo saat ini yang telah dimodernisasi
dengan penelitian yang berdasarkan ilmu pengetahuan modern ( Scientific Studies). Akan tetapi , saat
penjajahan Jepang semua kesenian rakyat dilarang termasuk Taekkyon, untuk menekan rakyat Korea.
Seni beladiri Taekkyon hanya diajarkan secara sembunyi oleh para master beladiri sampai masa
kemerdekaan pada tahun 1945.

2.1.4 Masa Sekarang


Seiring dengan kemerdekaan Korea dari penjajahan Jepang, konsep baru tentang
kebudayaan dan tradisi mulai bangkit. Banyak para ahli seni beladiri mendirikan sekolah /
perguruan beladiri . Dengan meningkatnya populasi dan hubungan kerjasama yang baik antar
perguruan beladiri, akhirnya diputuskan menyatukan berbagai nama seni beladiri mereka
dengan sebutan : Tae Kwon Do, pada tahun 1954. Pada 16 September 1961 sempat berubah
menjadi Taesoodo namun kembali menjadi Taekwondo dengan organisasi nasionalnya
bernama Korea Taekwondo Association ( KTA ) pada tanggal 5 Agustus 1965, dan menjadi
anggota Korean Sport Council. Pada era tahun 1965 sampai 1970 an , KTA banyak
menyelenggarakan berbagai acara pertandingan dan demonstrasi untuk berbagai kalangan
pada skala nasional.

Taekwondo berkembang dan menyebar dipelbagai kalangan, hingga diakui sebagai


disiplin / program resmi oleh Pertahanan Nasional Korea , menjadi olahraga wajib bagi
tentara dan polisi. Tentara Korea yang berpartisipasi dalam perang Vietnam dibekali keahlian
Taekwondo, pada saat itulah Taekwondo mendapatkan perhatian besar dari dunia. Nilai lebih
ini menjadikan Taekwondo dinyatakan sebagai olahraga nasional Korea.

Pada tahun 1972, Kukkiwon didirikan, sebagai markas besar Taekwondo, hal ini
menjadi penting bagi pengembangan Taekwondo keseluruh dunia. Kejuaran dunia
Taekwondo yang pertama diadakan pada tahun 1973 di Kuk Ki Won,Seoul ,Korea Selatan,
sampai saat ini kejuaraan dunia rutin dilaksanakan setiap 2 tahun sekali.

7
Disamping itu , untuk meningkatkan kualitas Instruktur Taekwondo diseluruh dunia,
Kukkiwon membuka Taekwondo Academy, yang mulai tahun 1998 telah membuka Program
pelatihannya bagi Instruktur Taekwondo dari seluruh dunia. Kuk Ki Won, sebagai markas
besar Taekwondo Dunia, disinilah pusat penelitian dan pengembangan Taekwondo, Pelatihan
para Instruktur , sekretariat promosi ujian tingkat internasional.

Pada 28 Mei 1973, The World Taekwondo Federation ( WTF ) didirikan, dan sekarang
telah mempunyai 156 negara anggota dan Taekwondo telah dipraktekan oleh lebih dari 50
juta orang diseluruh penjuru dunia, dan angka ini masih terus bertambah seiring
perkembangan Taekwondo yang makin maju dan populer. Taekwondo telah dipertandingkan
diberbagai pertandingan multi even diseluruh dunia , dan Taekwondo telah dipertandingkan
sebagai ekshibisi pada Olympic Games 1988 Seoul dan telah dipertandingkan sebagai cabang
olahraga resmi di Olympic Games 2000, Sydney

2.2 Pengertian Taekwondo


Taekwondo / Tae Kwon Do / Taekwon-Do, adalah olah raga bela diri Korea yang
paling populer dan juga merupakan olah raga nasional Korea. Ini adalah seni bela diri yang
paling banyak dimainkan di dunia dan juga dipertandingkan di Olimpiade.

Dalam bahasa Korea, hanja untuk Tae berarti “menendang atau menghancurkan dengan
kaki”; Kwon berarti “tinju”; dan Do berarti “jalan” atau “seni”. Jadi, Taekwondo dapat
diterjemahkan dengan bebas sebagai “seni tangan dan kaki” atau “jalan” atau “cara kaki dan
kepalan”. Popularitas taekwondo telah menyebabkan seni ini berkembang dalam berbagai
bentuk. Seperti banyak seni bela diri lainnya, taekwondo adalah gabungan dari teknik
perkelahian, bela diri, olah raga, olah tubuh, hiburan, dan filsafat. Meskipun ada banyak
perbedaan doktriner dan teknik di antara berbagai organisasi taekwondo, seni ini pada
umumnya menekankan tendangan yang dilakukan dari suatu sikap bergerak, dengan
menggunakan daya jangkau dan kekuatan kaki yang lebih besar untuk melumpuhlan lawan
dari kejauhan. Dalam suatu pertandingan, tendangan berputar, 45 derajat, depan, kapak dan
samping adalah yang paling banyak dipergunakan; tendangan yang dilakukan mencakup
tendangan melompat, berputar, skip dan menjatuhkan, seringkali dalam bentuk kombinasi
beberapa tendangan. Latihan taekwondo juga mencakup suatu sistem yang menyeluruh dari
pukulan dan pertahanan dengan tangan, tetapi pada umumnya tidak menekankan grappling
(pergulatan).

Taekwondo mulai berkembang di Indonesia pada tahun 70-an , dimulai aliran


Taekwondo yang berafiliasi ke ITF ( International Taekwondo Federation ) dengan rmarkas
besar di Toronto Kanada, aliran ini dipimpin dan dipelopori oleh Gen. Choi Hong Hi,
kemudian berkembang juga aliran Taekwondo yang berafiliasi ke WTF ( The World
Taekwondo Federation ) yang berpusat di Kukkiwon, Seoul, Korea Selatan dgn Presiden Dr.
Un Yong Kim .

8
Di Indonesia kedua aliran ini masing - masing punya organisasi ditingkat nasional yaitu
Persatuan Taekwondo Indonesia ( PTI ) yang berafiliasi ke ITF dengan pimpinan Letjen. Leo
Lopolisa dan Federasi Taekwondo Indonesia ( FTI ) yang berafiliasi ke WTF dipimpin oleh
Marsekal Muda Sugiri. Atas kesepakatan bersama dan melihat prospek perkembangan
didunia olahraga International dan Nasional , maka Musyawarah Nasional Taekwondo pada
Tanggal 28 maret 1981 berhasil menyatukan kedua organisasi Taekwondo tersebut, menjadi
organisasi baru yang disebut Taekwondo Indonesia dan dipimpin oleh Leo Lopolisa sebagai
Ketua Umumnya, sedangkan struktur organisasi ditingkat nasionalnya disebut PBTI
(Pengurus Besar Taekwondo Indonesia) dan berpusat di Jakarta. Munas Taekwondo
Indonesia I pada Tanggal 17 - 18 September 1984 menetapkan Letjen. Sarwo Edhie Wibowo
(Alm.) sebagai Ketua Umum Taekwondo Indonesia periode 1984 - 1988, maka era baru
Taekwondo Indonesia yang bersatu dan kuat dimulai. Kini Taekwondo Indonesia telah
berkembang di seluruh propinsi di Indonesia dan diikuti aktif oleh lebih dari 200.000
anggota, angka ini belum termasuk yang tidak secara aktif berlatih. Dan untuk masa bakti
2011 -2015 Letjend TNI (Pur) Erwin Sudjono kembali menjadi Ketua Umum Pengurus
Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) setelah 33 Pengprov sepakat menerima
pertanggungjawaban kepengurusan yang dipimpinnya untuk masa bahkti 2007-2011.

2.2.1 Filosofi Sabuk


Taekwondo mempunyai beberapa warna sabuk yang menunjukkan peringkat atau pangkat
seseorang dalam seni beladiri ini.

 Putih
Putih lambang kesucian ( awal dari semua warna ) : mempelajari jurus dasar 1
 Kuning
Kuning melambangkan bumi (mulai ditanamkan dasar-dasar TKD dengan kuat) (mempelajari
jurus dasar 2 dan 3).Sebelum naik sabuk hijau biasanya naik ke sabuk kuning strip hijau terlebih dulu.

 Hijau
Hijau melambangkan hijaunya pepohonan, ( dasar TKD mulai dikembangkan) .(mempelajari
takyo 1).Sebelum naik ke sabuk biru biasanya naik ke sabuk hijau strip biru terlebih dulu.

 Biru
Biru melambangkan birunya langit yang menyelimuti bumi dan seisinya,memberi arti bahwa kita
harus mulai mengetahui apa yang telah kita pelajari.(mempelajari takyo 2).Sebelum naik sabuk biru
biasanya naik ke sabuk biru strip merah terlebih dulu

 Merah
Merah melambangkan matahari artinya bahwa kita mulai menjadi pedoman bagi orang lain dan
mengingatkan harus dapat mengontrol setiap sikap dan tindakan kita.(mempelajari takyo 3,4,5,6,7)

 Hitam
Hitam melambangkan akhir,kedalaman,kematangan dalam berlatih dan penguasaan diri kita dari
takut dan kegelapan.(mempelajari takyo 8,9,10,11,12,13,,15,16,17 ,18,19,20) Hitam memiliki tahapan
dari Dan 1 hingga Dan 7.

9
2.3 Teknik Taekwondo

2.3.1 Kuda-kuda
Kuda-kuda yang baik akan menjadi kunci keseimbangan dan berikut teknik-
tekniknya.

1. Ap koobi: adalah kuda-kuda langkah panjang yang mana kita perlu membuka kaki
selebar bahu dan menurunkan kaki depan sambil menahan berat badan.
2. Ap seogi: adalah kuda-kuda langkah pendek yang mana kaki diposisikan seperti
melangkah dan pastikan jari kaki posisinya menghadap posisi yang sama dengan kedua
kaki.
3. Moa seogi: adalah kuda-kuda dengan kaki rapat tubuh tegak menghadap ke depan
secara lurus.
4. Dwit koobi: adalah kuda-kuda dengan membuka kedua kaki di mana kaki belakang
posisinya harus ke arah samping dengan kaki depan berposisi lurus ke depan.
5. Joochoom seogi: adalah kuda-kuda yang mana kaki harus sejajar mengarah ke samping
dengan posisi kedua ujung kaki lurus ke depan.
6. Beom seogi: adalah kuda-kuda dengan posisi kaki depan berada di belakang tapi
menghadap lurus ke depan seperti langkah harimau.
2.3.2 Tendangan
Terdapat berbagai jenis tendangan dalam olahraga Taekwondo, yaitu sebagai berikut.

Dolke chagi: gerakan tendangan ini perlu dilakukan dengan memutar tubuh 360 derajat ke
belakang dan inilah yang disebut sebagai tendangan tornado.

1. Narae chagi: tendangan ganda yang bisa dilakukan ke samping dan secara langsung
sebelum kaki lainnya menyentuh tanah.
2. Ap chagi: gerakan tendangan ini dilakukan ke arah depan di mana sasarannya adalah
bagian kepala atau perut.
3. Dwi hurigi: gerakan tendangan ini dilakukan memutar ke belakang yang mana gerakan
kaki harus seperti mengait.
4. Dwi chagi: gerakan tendangan ini dilakukan ke arah belakang sambil lutut diangkat lalu
dilanjutkan dengan menyentakkan kaki ke arah belakang.
5. Yeop chagi: gerakan ini dilakukan menyamping ke kanan atau kiri memakai pisau kaki
di mana tubuh diposisikan menghadap ke samping.
6. Dollyo chagi: gerakan ini dilakukan ke samping dengan pinggang di putar maksimal.
7. Deol/Neryo chagi: gerakan ini dilakukan dengan cara mencangkul ke depan memakai
tumit.

10
2.3.3 Pukulan
Berikut adalah teknik pukulan Taekwondo yang benar.

1. Yeop jireugi: teknik ke samping sambil tubuh posisinya menghadap ke depan secara
lurus.
2. Eolgol jireugi: teknik pukulan mengarah ke atas di mana kepala adalah sasarannya.
3. Arae jireugi: teknik pukulan mengarah ke bawah di mana area vital lawan menjadi
sasaran.
4. Montong jireugi: teknik pukulan mengarah ke tengah di mana perut atau ulu hati
menjadi sasaran.
5. Chi jireugi: teknik pukulan dari bawah ke atas di mana dagu menjadi sasaran dan mirip
dengan gerakan uppercut.
6. Pyojeok jireugi: teknik pukulan yang sasarannya memakai tangan sendiri dimana
intinya, tangan sendiri adalah bentuk imajinasi lawan. Oleh karena itu teknik ini disebut
pukulan imajiner.
7. Dollyeo jireugi: teknik pukulan dari depan menyamping dengan menyasar pada kepala
lawan.
8. Digeutja jireugi: teknik pukulan menggunakan kedua tangan dan melakukan bentuk
huruf C di mana satu tangan melakukan pukulan ke atas dan lainnya melakukan
pukulan ke perut.

2.3.4 Tangkisan
Teknik tangkisan atau beristilah makki, penjelasannya sebagai berikut.

1. Arae makki: tangkisan ini mengarah ke bawah memakai kepala.


2. Momtong an makki: tangkisan ini mengarah dari tengah ke dalam memakai bagian luar lengan
bawah.
3. Eolgol makki: tangkisan ini mengarah ke atas dan sasaran utamanya kepala.
4. Hecho makki: tangkisan ini adalah tangkisan ganda yang mengarah ke luar.
5. Batang son momtong an makki: tangkisan ini adalah dari luar ke tengah di mana telapak tangan
sebagai bantalan.
6. Sonnal momtong makki: tangkisan ini adalah dengan pisau tangan ke arah tengah.
7. Batang son arae makki: tangkisan ini mengarah ke bawah memakai telapak tangan.
8. Momtong bakkat makki: tangkisan ini adalah tangkisan tengah yang mengarah ke luar dari
dalam dengan memakai bagian dalam lengan bawah.

11
2.3.5 Sabetan dan Tusukkan
Biasanya teknik ini dipergunakan dalam proses penyerangan area vital si lawan, berikut jenis-
jenisnya.

1. Mureup dolyo chigi: sabetan memakai lutut yang mengarah ke samping.


2. Ageum son keut chireugi: cekikan/tusukan ke arah leher.
3. Ape son keut chireugi: tusukan pada leher menggunakan 4 ujung jari.
4. An son keut chireugi: tusukan satu jari yang mengarah ke mata.
5. Gawison keut chireugi: tusukan dua jari yang mengarah ke mata.
6. Palkup dolyo chigi: sabetan memutar menggunakan siku tangan.
7. Jebi poom mok chigi: sabetan yang dari luar ke dalam dengan tangkisan pisau tangan ke arah
atas di saat yang sama.
8. Han sonnal mok chigi: sabetan tunggal menggunakan pisau tangan.
9. Pyeon son keut chireugi: tusukan mengarah ke ulu hati dengan 4 ujung jari di mana posisi
tangan vertikal.

12
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Kesimpulan
Olah raga Taekwondo yang berasal dari Korea dan sejak dari awal diciptakan serta
dikembangkan dan dipertahankan banyak terdapat semangat nasionalisme dan jiwa sportifitas.

Di Indonesiapun, olahraga ini bukan sekedar untuk menyehatkan smata, namun bisa
membanggakan nama Indonesia dan para atletnya pun cukup membanggakan buat kita semua

3.2 Saran
Semoga dengan pemaparan yang singkat ini dapat memicu semangat dan memotivasi
teman-teman yang memiliki cukup banyak energy, alangkah lebih baik kalau mencoba
mengembangkan dan menyalurkan energinya ke arah yang lebih positif dan menyehatkan
seperti cabang olahraga taekwondo ini. Daripada energy, semangat, uang dan waktu terbuang
ke hal-hal yang lebih banyak mudaratnya seperti menghabiskan waktu ke warnet, main
games online yang kadang sanggup melupakan segalanya seperti sholat yang merupakan
kewajiban kaum muslimin.

13
DAFTAR PUSTAKA
http://zainunnasikhin.blogspot.com/2016/06/makalah-taekwondo.html?m=1

http://memeeyy.blogspot.com/2014/10/makalah-taekwondo.html?m=1

https://www.materiolahraga.com/2018/09/taekwondo-lengkap-pengertian-sejarah-
teknik.html?m=1

14

Anda mungkin juga menyukai