Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENGANTAR SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI

SENI BELADIRI PENCAK SILAT

Dosen Pengampu : Drs. Saudi Berlian., M.Si

Disusun Oleh:
Nama: Zenda Ananta
NIM: 10011382126160
Kelas: IKM A

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN AJARAN 2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah dengan judul “Seni Beladiri Pencak Silat”
ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.

Adapun tujuan pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas dari Bapak Drs. Saudi
Berlian., M.Si di bidang studi Ilmu Kesehatan Masyarakat pada mata kuliah Sosiologi dan
Antropologi. Selain itu, penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan serta
manfaat kepada para pembaca.

Penulis berterima kasih kepada Bapak Drs. Saudi Berlian., M.Si yang telah memberikan
tugas pembuatan makalah ini. Penulis menyadari masih banyak kesalahan dalam pembuatan
makalah sehingga penulis berharap Bapak dan Ibu dosen tidak henti-henti memberikan
bimbingan agar penulis menjadi yang lebih baik lagi.

Makalah ini disusun oleh penulis dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak yang terlibat. untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang sudah
berkontribusi dalam penyelesaian makalah ini. Kritik dan saran yang membangun selalu
penulis harapkan agar penulis dapat menjadi lebih baik dalam pembuatan makalah lainnya.

Bangka Belitung, 1 November 2021

ZENDA ANANTA

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... ii


DAFTAR ISI......................................................................................................................................... iii
BAB I ..................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
1. LATAR BELAKANG ................................................................................................................ 1
2. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................ 2
3. TUJUAN..................................................................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 3
A. Definisi Pencak Silat .................................................................................................................. 3
B. Sejarah Pencak Silat .................................................................................................................. 3
C. Gerakan Dalam Pencak Silat ..................................................................................................... 4
D. Aspek dan Bentuk Pencak Silat ............................................................................................... 10
E. Manfaat Adanya Pencak Silat ................................................................................................. 11
F. Jenis Organisasi Pencak Silat di Tingkat Nasional maupun Internasional ........................... 11
BAB III ................................................................................................................................................ 12
PENUTUP............................................................................................................................................ 12
A. Kesimpulan .............................................................................................................................. 12
B. Saran ........................................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Pencak silat adalah kata mejemuk. Pencak dan Silat mempunyai pengertian yang sama dan
merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat pribumi Asia Tenggara, yakni kelompok
masyarakat etnis hyangmerupakan penduduk asli Negara-negara di kawasan Asia
Tenggara. Kata Pencak biasa digunakan oleh masyarakat pulau Jawa, Madura, dan Bali,
sedangkan Silat biasa digunakan oleh masyarakat di wilayah Indonesia lainnya maupun di
Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam serta di Thailand (bagian Selatan), bdan Filipina.
Penggabungan kata pencak dan silat menjadi kata majemuk untuk pertama kalinya
dilakukan pada waktu dibentuk suatu organisasi persatuan dan perguruan Pencak dan
perguruan Silatdi Indonesia yang diberi nama Ikatan Pencak Silat Indonesia, disingkat IPSI
pada tahun 1948 di Surakarta.
Sejak saat itu, pencak silat menjadi istilah resmi di Indonesia. perguruan-perguruan yang
mengajarkan Pencak dan Silat asal Indonesia di berbagai Negara kemudian juga
menggunakan istilah Pencak Silat. Di dunia internasional Pencak Silat menjadi istilah
resmi sjak dibentuknya Organisasi Federatif Internasional yang diberi nama Persekutuan
Pencak Silat Antarbangsa, disingkat PERSILAT, di Jakarta pada tahun 1980. Walaupun
demikian, karena kebiasaan kata Pencak dan Silat masih digunakan secara terpisah. Dalam
makalah ini akan diuraikan secara singkat beberapa hal sekitar Pencak Silat yang meliputi
sejarah perkembangan, teknik dasar pencak silat, dan beberapa hal lainnya.

1
2. RUMUSAN MASALAH
A. Apa definisi pencak silat menurut istilah dan etimologi?
B. Bagimana sejarah singkat pencak silat?
C. Apa geakan dasar dalam pencak silat?
D. Aspek dan bentuk apa saja dalam pencak silat?
E. Nilai Postif apa yang dapat diambil dari pencak silat?
F. Jenis-jenis organsisasi pencak silat

3. TUJUAN
 Memberikan wawasan yang lebih luas tentang pencak silat untuk penulis dan pembaca
 Dapat menjadikan makalah ini sebagai referensi dalam pembelajaran tentang materi
pencak silat

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Pencak Silat


Pencak silat adalah adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia. Seni
bela diri ini secara luas lebih dikenal di negara-negara Asia, seperti: Indonesia, Malaysia,
Brunei, Singapura, Filipina, dan Thailand. Di Indonesia sendiri terdapat induk organisasi
pencak silat yang diberi nama Ikatan Pencak Silat Indonesia atau yang lebih dikenal dengan
IPSI. Sedangkan suatu organisasi yang mewadahi dan memfasilitasi federasi-federasi
pencak silat di berbagai negara adalah Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa atau
PERSILAT yang merupakan bentukan dari Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Brunei
Darussalam. Sedangkan menurut versi lain, pencak silat adalah olahraga be;a diri yang
memerlukan banyak konsentrasi. Dimana setiap konsentrasi dipengaruhi oleh kebudayaan.
Sehingga tiap daerah memiliki cirri khas dan aliran pencak silat. Misalnya pencak silat dari
daerah Jawa Barat yang terkenal dengan aliran Cimande dan Cikalong. Di Jawa Tengah
terkenal dengan aliran Merpati Putih. Sedangkan di Jawa Timur dengan aliran Perisai Diri.
Secara etimologi,Isti’lah silat lebih dikenal secara luas di Asia Tenggara, akan tetapi
khusus di Indonesia isti’lah yang digunakan adalah pencak silat. Isti’lah ini digunakan
untuk mempersatukan berbagai aliran seni bela diri tradisional yang berkembang pesat di
Indonesia. Nama pencak digunakan di Jawa, sedangkan silat digunakan di Sumatera,
Semenanjung Malaya, dan Kalimantan. Perbedaan dan cirri khas dari kata pencak dan silat
adalah bahwa pencak lebih mengedepankan unsure seni dan penampilan keindahan
gerakan, sedangkan silat adalah inti ajaran bela diri dalam pertarungan.

B. Sejarah Pencak Silat


Berawal dari nenek moyang bangsa Indonesia yang memiliki cara dalam melindungi diri
dan mempertahankan hidupnya dari tantangan alam, sehingga mereka menciptakan bela
diri dengan menirukan gerakan binatang yang ada di alam sekitarnya, seperti: gerakan kera,
harimau, ular, burung elang. Bela diri juga berkembang dari keterampilan suku-suku asli
Indonesia dalam berburu dan berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak.
Bela diri juga sudah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan besar, seperti kerajaan Sriwijaya,

3
dan Majapahit, yang mana memilik pendekar-pendekar dan prajurit yang kemahirannya
dalam pembelaan diri dapat diandalkan. Sedangkan menurut penilit silat Donald F.
Draeger, untuk mengetahui sejarah dan berkembangnya silat dapat dilihat dari berbagai
artefak senjata yang ditemukan dari masa klasik (Hindu-Budha) serta pahatan relief-relief
yang berisikan sikap-sikap kuda silat di Candi Prambanan dan Borobudor. Sementara itu
Sheikh Shamsuddin berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu bela diri dari Cina dan
India dalam silat. Hal ini karena sejak awal kebudayaan Melayu telah mendapat pengaruh
dari kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina, dan
mancanegara lainnya.
Perkembangan silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak
dipengaruhi oleh kaum penyebar agama Islam pada abad ke-14 di nusantara. Kala itu
pencak silat diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di surau atau pesantren. Silat
menjadi bagian dari latihan spiritual.
Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari
pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah asing. Dalam sejarah perjuangan
melawan penjajah Belanda, tercatat para pendekar yang mengangkat senjata, seperti
Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Teuku Cik Di Tiro, Teuku
Umar, Imam Bonjol, serta para pendekar wanita, seperti Sabai Nan Aluih, Cut Nyak Dhien,
dan Cut Nyak Meutia.
Menyadari pentingnya mengembangkan peranan pencak silat maka dirasa perlu adanya
organisasi pencak silat yang bersifat nasional, yang dapat pula mengikat aliran-aliran
pencak silat di seluruh Indonesia. Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan Pencak
Silat Indonesia (IPSI). Kini IPSI tercatat sebagai organisasi silat nasional tertua di dunia.
Beberapa organisasi silat nasional maupun internasional mulai tumbuh dengan pesat.
Seperti di Asia, Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk sebagai
cabang olah raga dalam pertandingan internasional, khususnya dipertandingkan dalam
SEA Games.

C. Gerakan Dalam Pencak Silat


a) Teknik

4
Pencak silat ialah sistem yang terdiri atas sikap (posisi) dan gerak-gerik
(pergerakan). Ketika seorang pesilat bergerak ketika bertarung, sikap dan
gerakannya berubah mengikuti perubahan posisi lawan secara berkelanjutan.
Segera setelah menemukan kelemahan pertahanan lawan, maka pesilat akan
mencoba mengalahkan lawan dengan suatu serangan yang cepat. Bentuk-bentuk
gerakan dasar antara lain:
1) Belaan
pembuangan-tangkisan-hindaran/elakan-pelepasan kuncian-tangkapan
Belaan adalah suatu usaha mempertahanka diri yang dilakukan baik dengan
tangan maupun kaki sewaktu menerima serangan.
Macam-macam belaan antara lain:
1). Pembuangan:
Pembuangan adalah teknik belaan yang dilakukan dalam keadaan memaksa
dengan jalan membuang tenaga serangan lawan.
2). Tangkisan
Tangkisan adalah teknik belaan dengan cara mengadakan kontak langsung
(benturan) terhadap serangan lawan, dengan jalan membendung atau
mengalihkan serangan. Berbagai posisi dalam menangkis dapat dilakukan,
baik dengan melangkah maupun diam di tempat, dengan memperhitungkan
posisi terbaik atau menguntungkan untuk melakukan serangan balasan yang
cepat. Yang perlu diperhatika dalam tangkisan adalah koordinasi antara
sikap kuda-kuda, sikap tubuh dan sikap tangan.
Adapun tangkisan terdiri dari dua macam, yaitu:
- Tangkisan (benturan) dengan tangan
- Tangkisan (benturan) dengan kaki
3). Hindaran/elakan
Hindaran/elakan adalah teknik belaan dengan cara memindahkan sasaran
dari lintasan serangan.
Teknik elakan dapat dilakukan dengan cara:
- Melangkah dengan satu kaki
- Di tempat

5
- Memindahkan dua kaki
Elakan yang baik adalah dapat menghindarkan serangan dan dapat
melakukan gerakan lanjuta (pola sambut) dengan baik).
4). Pelepasan Kuncian
Pelepasan kuncian adalah usaha untuk melepaskan diri dari tangkapan
lawan, dilakukan dengan cara menggunakan satu tangan atau dua tangan.
2) Serangan
Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan
menyerang. Praktisi biasa menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut
dan telapak kaki dalam serangan. Teknik umum termasuk tendangan,
pukulan, sandungan, sapuan, mengunci, melempar, menahan, mematahkan
tulang sendi, dan lain-lain.
a). dengan tangan: pukulan-colokan-tebasan-sodokan-sikutan-kuncian
b). dengan kaki: tendangan-dengkulan-menjatuhkan (serampang, ungkit,
sapu)
Macam-macam serangan yanga dapat dilakukan tersebut dapat dijabarkan
sebagai berikut:
a). Serangan dengan tangan
serangan dengan tangan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, yaitu
mengepal, terbuka dan terbuka sebagian dengan memperhatikan lintasan
serangan.
Lintasan serangan:
- ke depan lurus
- dari samping
- dari bawah
Macam-macam serangan dengan tangan antara lain:
- pukulan
- colokan
- tebasan
- sodokan
- sikutan

6
- kuncian
- tangkapan
b). Serangan dengan kaki
seperti pada serangan tangan, serangan dengan kaki juga memperhatikan
unsur-unsur teknik tersebut di atas untuk mengembangkan teknik yang
benar. Untuk memantapkan serangan kaki perlu diperhatikan cara melatih
kekuatan dan keseimbangan kaki tumpu pada waktu melakukan tendangan
dan sikap tubuh serta sikap tangan yang baik, sehingga teknik tendangan
menjadi baik dan dapat melakukan sikap atau tindakan berikutnya setelah
melakukan tendangan.
Adapun macam-macam serangan kaki adalah:
1). Tendangan
Sikap awal menendang perlu dilatih dari berbagai sikap dan posisi.
Macam tendangan adalah:
- tendangan ke arah depan (A, T)
- tendangan dari samping (C, Sirkel)
- tendangan belakang (B)
2). Dengkulan
Dengkulan dilakukan apabila jarak/jangkauan lawan sudah terlalu dekat.
3). Serkel
4). Menjatuhkan
Menjatuhkan dilakukan dengan cara: sapuan, ungkitan, kaitan dan
guntingan.
Teknik jatuhan dapat dilakukan dengan cara:
(1). Meniadakan keseimbangan kaki tumpu (sapuan, ungkitan, kaitan dan
guntingan)
(2). Meniadakan keseimbangan dengan didahului tangkapan.
b. Tujuan:
- Melatih dasar-dasar melakukan serangan dengan tangan dan kaki secara
benar.

7
- Melatih dasar-dasar melakukan belaan dengan tangan dan kaki secara
benar.
- Melatih pembentukan sikap yang benar.
c. Pelaksanaan:
- Kesalahan harus segera dibetulkan
- Pemberian aba-aba dari lambat, teratur, meningkat menjadi cepat dan
mendadak
- Merangkaikan beberapa gerakan serangan (colok-tendangan-
menjatuhkan)
- Merangkaikan beberapa gerakan belaan (tangkis-hindar)
- merangkaikan beberapa gerakan bela dan serang tangkis-pukul-tendang.

b) Jurus
a. pengertian
jurus adalah suatu rangkaian gerakan teknik pencat silat (pasang-serang-bela)
sebanyak 36 (tiga puluh enam) yang dilaksankan sambil melangkah.
Pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar untuk tubuh
bagian atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk menguasai
penggunaan tehnik-tehnik lanjutan pencak silat (buah), saat dilakukan untuk
berlatih secara tunggal atau berpasangan. Penggunaan langkah, atau gerakan kecil
tubuh, mengajarkan penggunaan pengaturan kaki. Saat digabungkan, itulah Dasar
Pasan, atau aliran seluruh tubuh.
b. Tujuan:
- Melatih mengembangkan suatu pola permainan pencak silat
- Menumbuhkan pengertian permainan secara teratur
- Menguasai dan meyakini teknik yang dimiliki.
c. Pelaksanaan:
- Sama dengan pembinaan senam
- Penjelasan unsur-unsur belaan dan serangan (teknik) pada masing-masing jurus.
- Penjelasan pola langkah sesuai dengan tingkatannya tentang cara berpindah dari
satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kaidah pencak silat PSHT

8
- Pemberian aba-aba:
~ Pelan dan teratur (untuk pemahaman dan pembentukan sikap dan teknik yang
benar)
~ ditingkatkan dengan cepat dan pendadakan untuk merangsang gerak cepat dan
bertenaga
~ ditingkatkan dengan memberi aba-aba satu hitungan
- Kesalahan segera dibetulkan
- Melatih menggunakan jurus secara berpasangan (2A ><>
- Melatih menggunakan pasangan minimal dua gerakan untuk satu pasang dengan
peningkatan atau tambahan macam penggunaan pasang di tingkat atasnya.
· Pasang
a. Pengertian
adalah suatu sikap gerak lemah lembut gagah berwibawa dan terbuka yang
merupakan perangkap agar lawan mau menyerang, tetapi disertai kesiapan untuk
melakukan belaan dilanjutkan serangan masuk
b. Tujuan:
- Melatih menyiapkan kondisi siap menyerang dan siap diserang
- Melatih meyakini jurus
c. Pelaksanaan:
- melatih perpindahan gerak dari satu gerak ke gerak lain dengan menggunakan
pasang berlainan
- penggunaan pasamg masing-masing jurus
· Pelepasan Kuncian
a. Pengertian:
adalah suatu teknik untuk melepaskan kuncian lawan dilanjutkan dengan gerakan
mengunci lawan
b. Tujuan:
- Melatih mengambil bagian-bagian tubuh lawan yang lemah
- Melatih memanfaatkan bagiantubuh sendiri untuk menyerang lawan
c. Pelaksanaan:Melatih ketepatan dan kecepatan gerak disertai tenaga
· Belaan Belati

9
a. Pengertian:
adalah suatu teknik untuk menerima serangan belati dengan tangan kosong
b. Tujuan:
Melatih keberanian menghadapi lawan bersenjata
c. Pelaksanaan:
Melatih kecepatan dan ketepatan gerak disertai tenaga.
· Senam Toya
a. Pengertian:
adalah suatu gerakan serang bela menggunakan toya yang dilakukan di
tempat
b. Tujuan:
- melatih dasar gerakan jurus toya
- melatih sikap koordinasi yang benar antara sikap tangan memegang toya dengan
tubuh dan kuda-kuda kaki
- melatih gerak memegang toya dengan benar
c. Pelaksanaan:
- Pemberian aba-aba dari lambat, teratur, meningkat menjadi cepat dan mendadak
- Kesalahan segera dibetulkan
· jurus Toya
a. Pengertian:
adalah suatu rangkaian gerakan teknik pencak silat dengan menggunakan toya yang
dilaksanakan sambil melangkah.
b. Tujuan dan Pelaksanaan
sama dengan jurus

D. Aspek dan Bentuk Pencak Silat


Terdapat 4 aspek utama dalam pencak silat, yaitu:
1. Aspek Mental Spiritual: Pencak silat membangun dan mengembangkan kepribadian dan
karakter mulia seseorang. Para pendekar dan maha guru pencak silat zaman dahulu
seringkali harus melewati tahapan semadi, tapa, atau aspek kebatinan lain

10
2. Aspek Seni Budaya: Budaya dan permainan "seni" pencak silat ialah salah satu aspek
yang sangat penting. Istilah Pencak pada umumnya menggambarkan bentuk seni tarian
pencak silat, dengan musik dan busana tradisional.
3. Aspek Bela Diri: Kepercayaan dan ketekunan diri ialah sangat penting dalam menguasai
ilmu bela diri dalam pencak silat. Istilahsilat, cenderung menekankan pada aspek
kemampuan teknis bela diri pencak silat.
4. Aspek Olah Raga: Ini berarti bahwa aspek fisik dalam pencak silat ialah penting. Pesilat
mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh.. Aspek olah raga meliputi pertandingan
dan demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik untuk tunggal, ganda atau regu.

E. Manfaat Adanya Pencak Silat

Beberapa manfaat yang diperoleh dalam olahraga beladiri pencak silat adalah:
1. Kesehatan dan kebugaran
2. Membangkitkan rasa percaya diri
3. Melatih ketahanan mental
4. Mengembangkan kewaspadaan diri yang tinggi
5. Membina sportifitas dan jiwa ksatria
6. Disiplin dan keuletan yang lebih tinggi

F. Jenis Organisasi Pencak Silat di Tingkat Nasional maupun Internasional


1. PERSILAT : Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa
2. IPSI : Ikatan Pencak Silat Indonesia
3. FP2STI : Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia
4. EPSF : European Pencak Silat Federation

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pencak silat adalah adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia. Seni
bela diri ini secara luas lebih dikenal di negara-negara Asia maupun Eropa. Terbukti dari
banyaknya organisasi-organisasi pencak silat yang tumbuh dengan pesat,
seperti: PERSILAT di Indonesia, IPSI, PESAKA di Malaysia.
Berkembangnya seni pencak silat tidak terlepas dari sejarah awal mulanya berdiri pencak
silat. Berawal dari nenek moyang bangsa Indonesia yang berusaha untuk mempertahankan
dirinya dari ancaman dan tantangan alam, Kerajaan-kerajaan besar yang memiliki prajurit
dan pendekar-pendekar yang siap berperang, Pahlawan nasional bangsa Indonesia, seperti
pangeran Diponegoro yang melawan penjajah, sampai pada akhirnya bela diri berkembang
seiring berkembangnya jaman.

B. Saran
Pencak silat merupakan salah satu warisan yang patut untuk terus dijaga dan
dikembangkan. Melalui serangkaian proses perputaran zaman sampai pada akhirnya
pencak silat menjadi hak paten sebagai cabang olahraga yang diakui baik dari nasional
maupuan internasional. Maka sudah sepatutnya pencak silat harus terus dijaga,
dilestarikan, dan dikembangkan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zaenal (2016). 4 Perbedaan Pencak Silat, Karate, dan Taekwondo.


Dari http://farof.blogspot.co.id/2016/04/4-perbedaan-pencak-silat-karate-dan.html,
Anonim (2014). Teknik Belaan Dalam Pencak Silat Hindaran Tangkisan.
Dari http://www.latarbelakang.com/2014/03/teknik-belaan-dalam-pencak-silat.html
Anonim (2014). Teknik Serangan Tangan dalam Pencak Silat.
Dari http://www.latarbelakang.com/2014/03/serangan-tangan-dalam-pencak-silat.html
Maryadi, Andi (2015). Makalah Pencak Silat. Dari http://andi-maryadi.blogspot.co.id/2015/04
/makalah-tentang-pencak-silat.html
Rezot, Kang (2016). Teknik dan Peraturan Pertandingan Olahraga Pencak Silat.
Riyan, Dhee (2014). Makalah Pencak Silat.
Darihttp://makalahlengkap14.blogspot.co.id/2014/12/makalah-pencak-silat.html,
Suhendar, Tatang (2014). Pencak Silat. Dari http://mp.ukm.unsoed.ac.id/pencak-silat

13

Anda mungkin juga menyukai