Anda di halaman 1dari 19

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah Swt, atas berkat dan rahmat hidayah-Nya akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan dalam waktu yang telah di tentukan.

Makalah ini berisi aliran-aliran pencak silat di Indonesia, sebagaimana di ketahui oleh
semua bahwa Indonesia kaya dengan budaya contohnya seni bela diri, maka di dalam
makalah ini saya akan menguraikan sesuai kemampuan saya yaitu aliran-aliran pencak silat
Indonesia yang terdiri dari berbagai aliran pencak silat di Indonesia dan sejarah
perkembangannya.

Penyusun sadar atas kemampuan yang dimiliki ada kekurangan, sumbang saran yang
sifatnya membangun saya nanti. Harapan saya semoga bermanfaat khususnya bagi yang
membaca maupun yang memerlukan.

Terimakasih

Bandung, 14 September 2021

Penyusun

i
Daftar Isi

Kata pengantar....................................................................................................................i
Daftar Isi............................................................................................................................ii
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................1
1.2 Ruang Lingkup pembahasan.......................................................................................1
1.3 Tujuan & Manfaat.......................................................................................................1
Bab 2 Pembahasan
2.1 Sistem religi/kepercayaan ..........................................................................................2
2.2 Sistem kekerabatan......................................................................................................3
2.3 Mata pencaharian ........................................................................................................6
2.4 Kesenian .....................................................................................................................7
Bab 3 Penutup
3.1 Kesimpulan................................................................................................................13
3.2 Saran .........................................................................................................................13
Daftar Pustaka..................................................................................................................14
Kritik dan Saran...............................................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pencak silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Kepulauan


Nusantara (Indonesia). Seni bela diri ini secara luas dikenal di
Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura, Filipina selatan, dan Thailand selatan
sesuai dengan penyebaran berbagai suku bangsa Nusantara (Indonesia). Unsur-unsur
untuk membela diri dengan seni bela diri, yaitu dengan menggunakan pukulan dan
tendangan. Pencak silat merupakan bela diri yang banyak diminati oleh banyak orang
terutama masyarakat Indonesia.
Berkat peranan para pelatih asal Indonesia, kini Vietnam juga telah memiliki
pesilat-pesilat yang Tangguh. Induk organisasi pencak silat di Indonesia adalah Ikatan
Pencak Silat Indonesia (IPSI). Organisasi yang mewadahi federasi-federasi pencak silat
di berbagai negara adalah Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa (Persilat), yang
dibentuk oleh Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam.
Setiap empat tahun di Indonesia ada pertandingan pencak silat tingkat nasional
dalam Pekan Olahraga Nasional (PON). Pencak silat juga dipertandingkan dalam
ajang Pesta Olahraga Asia Tenggara (SEA Games) sejak tahun 1987. Di luar Indonesia
juga ada banyak penggemar pencak silat seperti di Australia, Belanda, Jerman, dan
Amerika.
Di tingkat nasional olahraga melalui permainan dan olahraga pencak silat menjadi
salah satu alat pemersatu nusantara, bahkan untuk mengharumkan nama bangsa, dan
menjadi identitas bangsa. Olahraga pencak silat sudah dipertandingkan di skala
internasional.
Pada 13 Desember 2019, Pencak Silat ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan
Budaya Tak Benda Dunia (Intangible Cultural World Heritage). Hal ini adalah salah
satu upaya pemerintah dalam memajukan pencak silat sebagai warisan budaya
Indonesia. Manfaat Pencak Silat yang diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Dunia adalah mendapat pengakuan dunia internasional, memiliki peluang
dipertandingkan dalam cabang olahraga di Olimpiade dan menggali nilai budaya yang
terkandung dalam silat

1.2 Ruang Lingkup Pembahasan

Didalam makalah ini yang akan saya bahas yaitu sebagai berikut :

a. Aliran pencak silat di Indonesia


b. Sejarah perkembangan pencak silat di Indonesia
1.3 Tujuan & Manfaat

Tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain :

1. Untuk memenuhi salah satu tugas PJOK dan


2. Untuk memperkenalkan salah satu seni bela diri di Indonesia yaitu pencak silat.

Manfaat dari pembuatan makalah ini antara lain :

1. Agar pembaca dapat memahami asal usul pencak silat di Indonesia dan
2. Mengetahui aliran-aliran pencak silat di Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pencak Silat


Pengertian pencak silat secara umum adalah metode bela diri yang diciptakan
untuk mempertahankan diri dari bahaya yang dapat mengancam keselamatan dan
kelangsungan hidup. Adapun di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian
pencak silat diartikan sebagai suatu permainan/keahlian dalam mempertahankan diri
dengan kepandaian menangkis, menyerang dan membela diri dengan atau tanpa
senjata. Ada juga yang mengatakan, bahwa pencak silat adalah gerak bela diri tingkat
tinggi yang disertai dengan perasaan, sehingga penguasaan gerak efektif dan
terkendali.
Istilah silat dikenal secara luas di Asia Tenggara, akan tetapi khusus di
Indonesia istilah yang digunakan adalah pencak silat. Istilah ini digunakan sejak
1948 untuk mempersatukan berbagai aliran seni bela diri tradisional yang berkembang
di Indonesia. Nama "pencak" digunakan di Pulau Jawa bagian tengah dan timur,
sedangkan "silat" digunakan di Sumatra, Semenanjung Malaya dan Kalimantan.
Dalam perkembangannya, kini istilah "pencak" lebih mengedepankan unsur seni dan
penampilan keindahan gerakan, sedangkan "silat" adalah inti ajaran bela diri dalam
pertarungan.
B. Sejarah Perkembangan
Nenek moyang Indonesia telah memiliki cara pembelaan diri yang ditujukan
untuk melindungi dan mempertahankan kehidupannya atau kelompoknya dari
tantangan alam. Mereka menciptakan bela diri dengan menirukan gerakan binatang
yang ada di alam sekitar, seperti gerakan kera, harimau, ular, atau burung elang. Asal
mula ilmu bela diri di nusantara ini kemungkinan juga berkembang dari keterampilan
suku-suku asli Indonesia berburu dan berperang dengan menggunakan parang, perisai,
dan tombak, misalnya seperti dalam tradisi suku Nias yang hingga abad ke-20 relatif
tidak tersentuh pengaruh luar.
Silat diperkirakan menyebar di Kepulauan Nusantara semenjak abad ke-
7 masehi, akan tetapi asal mulanya belum dapat ditentukan secara pasti. Kerajaan-
kerajaan besar, seperti Sriwijaya dan Majapahit disebutkan memiliki pendekar-
pendekar besar yang menguasai ilmu bela diri dan dapat menghimpun prajurit-prajurit
yang kemahirannya dalam pembelaan diri dapat diandalkan. Peneliti silat Donald F.
Draeger berpendapat bahwa bukti adanya seni bela diri bisa dilihat dari berbagai
artefak senjata yang ditemukan dari masa klasik (Hindu-Buddha) serta pada pahatan
relief-relief yang berisikan sikap-sikap kuda-kuda silat di
candi Prambanan dan Borobudur. Dalam bukunya, Draeger menuliskan bahwa senjata
dan seni beladiri silat adalah tak terpisahkan, bukan hanya dalam olah tubuh saja,
melainkan juga pada hubungan spiritual yang terkait erat dengan kebudayaan
Indonesia.[9] Sementara itu Sheikh Shamsuddin[12] berpendapat bahwa terdapat
pengaruh ilmu bela diri dari Tiongkok dan India dalam silat. Hal ini karena sejak awal
kebudayaan Melayu telah mendapat pengaruh dari kebudayaan yang dibawa oleh
pedagang maupun perantau dari India, Tiongkok, dan mancanegara lainnya.
Pencak silat telah dikenal oleh sebagian besar masyarakat rumpun Melayu
dalam berbagai nama. Di Semenanjung Malaysia dan Singapura, silat lebih dikenal
dengan nama alirannya yaitu gayong dan cekak. Di Thailand, pencak silat dikenal
dengan nama bersilat, dan di Filipina selatan dikenal dengan nama pasilat. Dari
namanya, dapat diketahui bahwa istilah "silat" paling banyak menyebar luas, sehingga
diduga bahwa bela diri ini menyebar dari Sumatra ke berbagai kawasan di rantau Asia
Tenggara.
Tradisi silat diturunkan secara lisan dan menyebar dari mulut ke mulut,
diajarkan dari guru ke murid, sehingga catatan tertulis mengenai asal mula silat sulit
ditemukan. Sejarah silat dikisahkan melalui legenda yang beragam dari satu daerah ke
daerah lain. Legenda Minangkabau, silat (bahasa Minangkabau: silek) diciptakan
oleh Datuk Suri Diraja dari Pariangan, Tanah Datar di kaki Gunung Marapi pada abad
ke-11. Kemudian silek dibawa dan dikembangkan oleh para perantau Minang ke
seluruh Asia Tenggara. Demikian pula cerita rakyat mengenai asal mula silat aliran
Cimande, yang mengisahkan seorang perempuan yang mencontoh gerakan
pertarungan antara harimau dan monyet. Setiap daerah umumnya memiliki tokoh
persilatan (pendekar) yang dibanggakan, misalnya Prabu Siliwangi sebagai tokoh
pencak silat Sunda Pajajaran, Hang Tuah panglima Malaka, Gajah Mada mahapatih
Majapahit, dan Si Pitung dari Betawi.
Perkembangan silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya
banyak dipengaruhi oleh kaum penyebar agama Islam pada abad ke-14 di Nusantara.
Kala itu pencak silat diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di surau atau
pesantren. Silat menjadi bagian dari latihan spiritual. Dalam budaya beberapa suku
bangsa di Indonesia, pencak silat merupakan bagian tak terpisahkan dalam upacara
adatnya. Misalnya kesenian tari Randai yang tak lain adalah
gerakan silek Minangkabau kerap ditampilkan dalam berbagai perhelatan dan acara
adat Minangkabau. Dalam prosesi pernikahan adat Betawi terdapat tradisi "palang
pintu", yaitu peragaan silat Betawi yang dikemas dalam sebuah sandiwara kecil.
Acara ini biasanya digelar sebelum akad nikah, yaitu sebuah drama kecil yang
menceritakan rombongan pengantin pria dalam perjalanannya menuju rumah
pengantin wanita dihadang oleh jawara (pendekar) kampung setempat yang
dikisahkan juga menaruh hati kepada pengantin wanita. Maka terjadilah pertarungan
silat di tengah jalan antara jawara-jawara penghadang dengan pendekar-pendekar
pengiring pengantin pria yang tentu saja dimenangkan oleh para pengawal pengantin
pria.
Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian
dari pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah asing. Dalam sejarah
perjuangan melawan penjajah Belanda, tercatat para pendekar yang mengangkat
senjata, seperti Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Teungku
Chik di Tiro, Teuku Umar, Tuanku Imam Bonjol, serta para pendekar wanita, seperti
Sabai Nan Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia.
Silat saat ini telah diakui sebagai budaya Suku Melayu dalam pengertian yang
luas, yaitu para penduduk pulau Sumatra dan Semenanjung Malaka, serta berbagai
kelompok etnik lainnya yang menggunakan lingua franca bahasa Melayu di berbagai
daerah di Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan pulau-pulau lain-lainnya yang juga
mengembangkan bela diri ini.
Menyadari pentingnya mengembangkan peranan pencak silat maka dirasa
perlu adanya organisasi pencak silat yang bersifat nasional, yang dapat pula mengikat
aliran-aliran pencak silat di seluruh Indonesia. Pada tanggal 18 Mei 1948,
terbentuklah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kini IPSI tercatat sebagai organisasi
silat nasional tertua di dunia.
Pada 11 Maret 1980, Persatuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) didirikan
atas prakarsa Eddie M. Nalapraya (Indonesia), yang saat itu menjabat ketua
IPSI. Acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Malaysia, Singapura,
dan Brunei Darussalam. Keempat negara itu termasuk Indonesia, ditetapkan sebagai
pendiri Persilat.
Beberapa organisasi silat nasional antara lain adalah Ikatan Pencak Silat
Indonesia (IPSI) di Indonesia, Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA) di
Malaysia, Persekutuan Silat Singapore (PERSIS) di Singapura, dan Persekutuan Silat
Brunei Darussalam (PERSIB) di Brunei. Telah tumbuh pula puluhan perguruan-
perguruan silat di Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk
sebagai cabang olahraga dalam pertandingan internasional, khususnya
dipertandingkan dalam ajang SEA Games.

C. Aliran-Aliran Pencak Silat di Indonesia


1. Bali

 Silat Bakti Negara - peguruan yang dirintis oleh antara lain pahlawan nasional I
Gusti Ngurah Rai namun secara resmi didirikan pada 31 Januari 1955 oleh para
pendekar Bali yakni Ida Bagus Oka Dewangkara, Pendekar Ida Bagus Oka
Sahadewa, Pendekar Bagus Made Rai Keplak, Pendekar Anak Agung Rai Tokir,
Pendekar Anak Agung Meranggi, dan Pendekar Sri Empu Dwi Tantra. Perguruan
ini cukup berprestasi di ajang silat nasional dengan melahirkan atlet-atlet juara.
Selain muatan lokal, banyak dipengaruhi aliran Cikaret dan Cikalong.
 Silat Kerta Wisesa - dalam perguruan ini kembangan atau seni pencak lebih
mendapat porsi dibandingkan dengan dalam perguruan Bakti Negara.
 Silat Seruling Dewata - ilmu silat dari desa Kerambitan-Tabanan yang konon
sudah ada sebelum datangnya agama Hindu. Silat ini diperkenalkan kembali oleh
I Ketut Nantra pada tahun 1980-an. Jurus-jurus yang dimilikinya antara lain
harimau, ular, putri bungsu, dan tali rasa.
 Silat Gobleg - ilmu silat dari Bali Utara, tepatnya Gobleg. Dan mungkin inilah
satu-satunya desa di Bali atau di Indonesia yang nama desanya di ambil dari nama
tokoh silat. Gobleg adalah nama dari pendekar dan guru Silat terkemuka. Sedikit
melenceng dari topik; di perbatasan kabupaten Gianyar dan Bangli ada juga desa
yang bernama Siladan, menurut hikayat ini pula berasal dari kata silat. Di
perbatasan itu dulu para prajurit dari Bangli dan Gianyar saling tantang dan adu
tanding dengan jurus-jurus silat.
 Silat Sitembak - ilmu silat yang berkembang di Bali Utara, namun berakar dari
silat Sunda
 Mepantigan - olahraga bela diri bantingan dan kuncian tradisi Bali yang diiringi
gegambuhan atau gamelan yang dirintis Putu Witsen Widjaya di awal milenium
ini namun bersumberkan pada ilmu silat Bali.
 Silat Abusuja - merupakan ilmu silat dengan tangan kosong, mempelajari tehnik
tenaga dalam serta berbagai tehnik penyembuhan. Mempeljari tehnik bertahan
dari serangan jarak jauh maupun dekat.
2. Betawi

Pertunjukan pencak silat gaya Betawi di Jakarta.

 Silat Cingkrik - salah satu dari 300 aliran silat Betawi, salah satu tokohnya adalah
si Pitung sekalipun klaim ini belum dapat dibuktikan kebenarannya. Banyak
ditemukan di Rawa Belong, Jakarta Selatan, yang masih bertahan sampai saat ini
adalah Cingkrik Goning dan Cingkrik Sinan, keduanya dinisbatkan pada nama
pewarisnya Engkong Goning dan Engkong Sinan. Karakter teknik bela dirinya
adalah mengandalkan takedown atau bantingan. Cingkrik Goning misalnya,
memiliki 80 teknik takedown yang bisa dipelajari sampai tamat. Pewaris Cingrik
Goning sekarang adalah Tb. Bambang Sudradjat yang melatih di Padepokan
Pencak Silat Taman Mini Indonesia
 Silat Silau Macan - salah satu silat Betawi yang berasal dari Condet, Jakarta
Timur. Tokohnya yang terkenal adalah Entong Gendut, pahlawan Betawi yang
melakukan pemberontakan Villa Nova yang terkenal pada tahun melawan
pemerintah Belanda.
 Silat Sabeni - silat Betawi, berasal dari daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat. Anak
dari Babe Sabeni bin Chanam (pendiri aliran Sabeni) adalah Babe Ali Sabeni
yang juga seniman sambrah, kesenian betawi. Anak dari Babe Ali Sabeni yaitu
Zulbachtiar Sabeni (cucu Babe Sabeni bin Chanam) saat ini merupakan pewaris
utama ilmu silat aliran Sabeni yang terus dilestarikan hingga kini
(www.sahabatsilat.com). Aliran ini terus berkembangan dan memberi warna pada
aliran silat lainnya di Betawi yang juga dikuasai oleh Bapak Syuaeb, atau lebih
dikenal dengan nama Bang Aeb. Di Jakarta, selain Bang Zulbachtiar yang
merupakan cucu sabeni yang terus melatihkan aliran Sabeni di Tenabang, juga
dikembangkan oleh banyak pihak termasuk yayasan TIMA (Traditional
Indonesian Martial Arts) yang didirikan dan dikembangkan oleh Adhika Aria
Wijaya (yang juga penerus dari Bang Aeb), Raditya Raga Wijaya (adik dari
Adhika), dan Seniman Wijaya (ayah dari Adhika dan Radi).
 Silat Tiga Berantai - berasal dari permainan silat tokoh sejarah Jakarta, Pangeran
Jayakarta. Didirikan oleh H. Achmad Bunawar (H. Mamak). menggabungkan
banyak aliran tradisonal lainnya
 Silat Gerak Saka - kata Saka diambila dari bahasa Sunda, 'Sakadaekna' yang
berarti sekenanya. Aliran yang satu ini memang mengutamakan efektivitas dan
kesederhanaan gerak sebagai filosofi pertarungannya. Merupakan pengembangan
dari aliran silat tradisional Sunda, Gerak Gulung Budidaya. Dibawa ke Jakarta
oleh Raden Widarma (Oom Wid). Murid Oom Wid, Muhammad Syafi'i yang
akrab Bang Pi'i lantas mendirikan perguruan ini.
 Silat Gerak Rasa Sanalika adalah salah satu aliran silat sunda yang di dirikan oleh
sesepuh silat betawi H Nur Ali Akbar (Babe Nunung) aliran silat ini memadukan
gerak saka, gerak per dan gerak sepulah dengan fondasi utama tetap pada gerak
saka. Disamping itu aliran ini juga memadukan dengan maen pukul betawi
 Silat Paseban - namanya diambil dari daerah Paseban, Kecamatan Senen, Jakarta
Pusat. M. Soleh adalah pendiri aliran ini.
 Silat cimacan adalah salah satu silat aliran betawi yang berasal dari banten dan
dikembangkan di daerah karang tengah lebak, lebak bulus, jakarta selatan. Guru
besar silat cimacan adalah Drs. Ahmad Ramli Topan dan sampai sekarang masih
terus exis.Ciri khas perguruan silat cimacan adalah jurus-jurus macan.
 Silat Si Kilat - aliran silat ini sesuai namanya mengandalkan gerakan serang yang
sangat cepat oleh tangan
 Silat Kancing 7 Bintang 12 Naga berenang (Kera Sakti / Naga Ngerem )- aliran
silat dari Kwitang dibawa oleh Si Gondrong Jagoan Kwitang
 Silat Si Bunder / Naga Nyebrang - Yang terus dilestarikan oleh Muhammad Nur
(Babe Nung)
 Silat Gombel - aliran silat yang tergolong silat tertua di Betawi
 Silat Gelamak - aliran silat Betawi. Nama silat ini diambil dari nama Kong
Gelamak tokoh Betawi kelahiran Senayan.
 Silat Beksi - perguruan ini banyak di daerah Jakarta Selatan (Kp Sawah
Petukangan dan Kota Tangerang daerah Kereo Pisangan Ciledug). Nama Beksi
konon berasal dari bahasa Cina, Bie Sie. Bie artinya pertahanan dan Sie artinya
empat, maknanya pertahanan empat penjuru.
 Silat Kwitang - perguruan silat yang berasal dari daerah Kwitang, Jakarta Pusat.
Ilmunya merupakan perpaduan antara silat dan kuntao.
3. Jawa Barat

 Silat Cimande - bersama dengan Sera (aliran kera), Pamacan (aliran harimau) dan
Trumbu (pertarungan tongkat) merupakan aliran pencak silat yang didirikan
Embah Kahir di akhir 1700-an di Jawa Barat. Seni ini tetap ada di beberapa desa
yang ada di Sungai Cimande, termasuk desa Tarik Kolot. Kini ada lebih dari 300
variasi Cimande, termasuk yang ada di Betawi. Si Pitung juga dianggap
mempelajari aliran ini.
 Silat Cikalong - aliran pencak silat dari Cianjur dengan tokoh pendirinya H.
Ibrahim atau R. Jaya Perbata, meninggal pada tahun 1908. Tersebar di seluruh
daerah Jawa Barat dan mewarnai beberapa aliran silat di Jawa Barat dan
sekitarnya. Dikenal juga dengan Ulin Maen Po Cikalong, jurus Cikalong
diadaptasi pada beberapa perguruan silat Sunda, seperti Perguruan Silat
Panglipur, Pusaka Siliwangi dan lain-lain.
 Silat Sabandar - adalah silat yang berasal dari daerah Pagaruyung, Sumatera
Barat, namun dikembangkan di Kampung Sabandar, Karangtengah, Cianjur.
 Silat Riksa Budi Kiwari - Perguruan ini didirikan oleh Pak Ujang Jayadiman pada
tahun 1982 di Bandung. Meskipun usia perguruan ini tergolong masih muda,
namun telah mencetak banyak atlet-atlet berprestasi baik di tingkat nasional
maupun internasional.
 Silat Serak, Sera, Syera adalah salah satu aliran silat yang dikembangkan oleh
KH. Raden Sarean di Bogor Jawa Barat. aliran serak ini adalah turunan dari Silat
Cimande.
 Silat Depokan, aliran ini berasal dari Bogor, melihat ciri khasnya aliran ini ada
hubungannya dengan Cimande dan Serak. pendiri adalah bapak H. Ayub.
 Gerak Badan Pencak Margaluyu Pusat, didirikan oleh Abah Andadinata,
merupakan salah satu pelopor perguruan tenaga dalam di Indonesia.
 Perguruan Pencak Silat Padjadjaran Nasional - Perguruan Silat yang merupakan
hasil penggabungan Lima aliran Silat Buhun dan berpusat di Bogor, Pendiri
Perguruan Padjadjaran Nasional ialah Bapak TB. Mochamad Sidik Sakabrata.
Perguruan ini mempunyai cabang di berbagai daerah di Indonesia hingga ke
Mancanegara, di antaranya negeri Belanda, yang diketuai oleh Mr. Eric
Bovelander.
 Silat Binasatria - Perguruan ini terdapat di Cibinong. Tepatnya di MAN
CIBINONG. Perguruan ini berdiri pada tahun 1994. Di kembangkan oleh guru
besarnya yaitu Bpk. Zaenudin.
 Silat Gerak Gulung Budi Daya atau biasa disebut secara singkat sebagai Gerak
Gulung adalah sebuah aliran silat yang bersumber dari sebuah aliran silat
tradisional dari jaman kerajaan Padjadjaran, bernama Gulung Maung yang
diturunkan secara turun temurun didalam garis keluarganya yang sangat tertutup
dari kalangan diluar jalur keluarga. Akhirnya sampailah aliran ini pada Eyang
Sarean yang memiliki putra yaitu Eyang Guru H. Abdullah yang tinggal di
Sukaraja Bogor. Dimasa Eyang Guru inilah nama Gulung Maung diubah menjadi
Gerak Gulung Budi Daya ti Padjadjaran, dimana perubahan ini didasari atas
perubahan dari sifat permainan Gulung Maung yang buas dan ganas dengan
prinsip “kembangna cilaka buahna pati” menjadi permainan yang dibudi dayakan
dan lebih berprinsip manusiawi dan tidak lagi seganas Gulung Maung yang
bersifat bagaikan seekor harimau yang pada dasrnya berprinsip harus membunuh
mangsanya.Eyang guru berharap dengan perubahan Gulung Maung menjadi
Gerak Gulung, seseorang yang memiliki permainan ini tidak akan lagi sebuas
harimau karena pada prinsipnya manusia lebih unggul daripada  harimau dan
sebagai pengingat bahwa pada dasarnya permainan ini adalah untuk membela
diri.https://tangtungan.com/gerak-gulung-budi-daya-ti-padjadjaran
 Pencak Silat Riksa Diri Perguruan pencak silat Riksa Diri berdiri tahun 1958
dengan guru besar Rd Nunung Ahmad Hudaya di Bandung.
 Silat Nampon - merupakan penca silat dari almarhum Uwa Nampon (lahir 1888 di
Ciamis, meninggal 1962 di Padalarang - Jawa Barat). Sejak tahun 1932, uwa
Nampon mengajarkan ilmu silat ini kepada para pejuang kemerdekaan, termasuk
Bung Karno, Sutan Syahrir, dll. Berlainan dgn jurus penca silat lain, Aliran Alm
Nampon berpusat didada sehingga gerak ditangan serasa kosong.Berorientasi
pada kesamaan gerak. Dari seluruh organ anggota tubuh tangan kaki, dada.
Tenaga otot dipusatkan di Otot dada dan walikat, dan gerak diakhiri dengan
kesamaan tindak laku otot didada tangan kaki sabet digabreg. Dengan dasar yang
khas inilah Jurus khas ini akhirnya dikenal dengan sebutan Jurus Gebreg
(Singkatan dari gerakan Regenerasi Bersama). Karena terkenal dengan gaya
Penca Silat yang khas dan baru, muncul berbagai sebutan. Ada yang menamakan
Ulin nampon, ada juga yang menamakannya Stroom, Timbangan,
Spierkracht/tenaga dalam. Nama Spierkracht saat itu banyak dikenal sampai ke
Jateng, Jatim sebagai nama penca silat ciptaan Alm Nampon.
 Pencak Silat Bajing Kiring - Perguruan ini didirikan oleh Pak H. Cece pada tahun
1980-an di Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat.
Sekarang dilestarikan oleh penerusnya Pak Encep.
 Pencak Silat Tadjimalela - Perguruan ini didirikan oleh Raden Djajat Koesoemah
Dinata pada tanggal 4 agustus 1974. PS Tadjimalela memfokuskan pada tiga
potensi untuk dikembangkan, yaitu olah pikir, olah gerak, dan olah rasa dalam
rangka memaknai kehidupan sehingga terciptanya hubungan yang harmonis
sesama makhluk hidup, alam, dan Tuhan.
 Pencak Silat Salaca Macan Putih - Organisasi Silat yang sangat muda namun
cukup berpengaruh di wilayah Ciampea, perguruan ini didirikan pada tahun 2016.
Berkerabat dekat dengan Tapak Suci. Jurus - jurus yang ada di perguruan ini
kebanyakan berasal dari Silat Cimande.
 Pencak Silat Partisan Siliwangi - didirikan oleh Ama Raden Puradiredja yang
mempunyai ayah bernama Raden Adimiarsa dan Ibu Nyi Mas Yati, dimana sang
ayah adalah keturunan langsung dari Dalem Aria Wangsa Goparana, sedangkan
Dalem Aria Wangsa Goparana sendiri adalah keturunan dari Prabu Mundingsari
Ageung, dan Prabu Mundingsari Ageung adalah anak dari Sri Baduga Maharaja
Prabu Siliwangi sang Raja di Tatar Sunda, Dalem Aria Wangsa Goparan bersama
keturunannya menyebarkan agama islam di wilayah Subang, Purwakarta,
Karawang, Cianjur, Sukabumi, sampai Bogor, salah satu anaknya bernama Dalem
Aria Wiratanudatar yang menjadi pendiri cianjur dan menyebarkan agama islam
di wilayah Cianjur, Sukabumi, Bogor, Bekasi sampai perbatasan Batavia
(Jakarta). PS. Partisan Siliwangi berdiri tanggal 02 Juli 1922 dengan tujuan
membangun nasionalisme tinggi untuk membebaskan diri dari segala bentuk
penjajahan disertai membentuk ahlak, moral yang baik dengan tidak membedakan
ras, suku ataupun agama. PS. Partisan SIliwangi awal mula lahir adalah di sebuah
perkebunan di wanayasa, ketika para pekerja istirahat ingin hiburan untuk
menghilangkan rasa lelah, kemudian Ama Raden Puradiredja mengajarkan seni
ibing (tari) Pencak Silat sebagai Kesenian, kelak pelajaran pencak silat ini bukan
sekedar kesenian dan beladiri semata tetapi akan dipakai ketika kancah
peperangan revolusi 1945-1949. Ketika pecah perang revolusi PS. Partisan
Siliwangi yang anggotanya ribuan orang ini ikut pula perang melawan Belanda
dengan bergabung dengan DIVISI SILIWANGI pimpinan Brigjen (Purn) Sadikin
yang merupakan Pangdam Siliwangi saat itu bahkan Partisan Siliwangi juga ikut
long march ke Yogyakarta, menyertakan keluarga, demikianlah totalitas dan
loyalitas para Partisan Siliwangi. Selain Brigjen Sadikin banyak juga tokoh sunda
lain saat itu yang selalu tampil terdepan Letjen (Purn) Darsono, Pangdam
Wirabuana, Jendral (Purn) Didi Kartasasmita, Jendral TNI (Purn) Moersid,
Mayjen.TNI. Ibrahim Adjie, Mayjen.TNI. Umar Wirahadikusumah, dll.
 Padepokan Pakusari Jurus V - Didirikan dan diciptakan oleh Apih Oding,
Padepokan Pakusari Jurus V merupakan salah satu aliran pencak silat yang
menggunakan tenaga dalam, berpusat di daerah Cianjur tepatnya di Kp. Cipaku
Kec. Warungkondang.
 Pencak Silat Gadjah Putih Mega Paksi Pusaka, didirikan oleh KH. Adji jaenudin
bin mama haji usman pada tahun 1959 tepatnya di kampung gegerpasang
kabupaten garut.
4. Jawa Tengah dan Yogyakarta

 Padepokan RangJat (Ranggah Jati) Persaudaraan Seni Bela diri Pencak Silat Inti
Daya Padepokan Ranggah Jati. Didirikan di Yogyakarta tahun 2012 februari 21,
oleh Dwi Warsanto B.N., S.Pd. Perguruan ini sebelumnya sudah di matangkan
dari tahun 2004 di mulai dengan nama Psifisionergi hingga RangJat (Ranggah
Jati) sekarang 2012. Di dalam Padepokan RangJat menerapkan, seni ilmu bela diri
berlapis, dengan konsep bela diri berdasar kekuatan dan kecepatan atau inti daya
atau power.
 Persilatan Ragajati berpusat di Banjarnegara, Jawa Tengah, didirikan tanggal 6
Agustus 1976 oleh (Alm.) Guru Besar Soeharno Soeroatmodjo. Saat ini Guru
Besar Persilatan Ragajati dijabat oleh Agus Hirawan Suro Adi Wijoyo (Mas
Agus), yang merupakan putra dari Guru Besar terdahulu.
 Persatuan Hati (PH) didirikan oleh RM Mangku Pujono (Guru Besar) dan dibantu
oleh para sesepuh lainnya di Yogyakarta pada tahun 1927, ini merupakan
kelanjutan dari perkumpulan "Be United" tahun 1921.
 Silat Perpi Harimurti - berasal dari Yogyakarta, didirikan oleh Eyang Sukowinadi
yang berguru pada Gusti Harimurti
 Silat PPS Bela diri Tangan Kosong Merpati Putih - salah satu perguruan dengan
jumlah anggota terbanyak di Indonesia. Berasal dari Yogyakarta.
 Tapak Suci - perguruan silat di bawah ormas Muhammadiyah. Pendirinya berasal
dari Banjarnegara dan berkembang di kawasan Kauman, Yogyakarta
 Setia Hati Langen Putro Utomo - perguruan silat yang berasal dari
ambarawa,jawa tengah . Yang didirikan oleh bapak Aryo Martosiam pada tahun
1977 .
 Pusaka Sakti Mataram Lakutama - perguruan silat yang berasal dari Yogyakarta,
didirikan oleh Ki Poleng Sudamala
 Perguruan Pencak Silat Cepedi (Cepat Pembelaan Diri) - didirikan pada tanggal
17 September 1922 di daerah Dagen kawasan Malioboro barat, oleh Eyang Citra
Mangkunagara.
 Perguruan Bela diri Sinar Perak - merupakan suatu organisasi kekeluargaan bela
diri yang secara resmi berdiri pada tanggal 24 Desember 1990.
 Perguruan Bela diri Garuda Nusantara - didirikan oleh Bapak K.H. Muhammad
Thoyyib Sumarko S.Pd. pada tahun 1996. tergolong muda, namun sudah mulai
ikut andil dalam keuaraan tingkat jawa tengan maupun Nasional
 PS Garuda Jisai - Perguruan yg berasal dari Yogyakarta yang di dirikan Oleh
FX.Sukirdjo sejak tahun 4 Agustus 1970 Yang beraliran Rasional Dan Religius
dan Berasaskan Atas Cipta,Rasa dan karsa[butuh rujukan]
 Perguruan Pencak Silat Ilmu Tangan Kosong (ITK) - Perguruan silat yang berasal
dari daerah Surakarta, didirikan oleh RM.Wisnu Murtie secara de facto pada 1958
berdasarkan pengalaman nya dalam berbagai macam aliran beladiri.
5. Jawa Timur dan Madura

 Pencak Silat dan Tenaga Dalam Sunan Kalijaga yang didirikan oleh Bayu
Kurniawan tahun pada 1993 di Surabaya, Jawa Timur .
 Persaudaraan Setia Hati, perguruan yang diturunkan dari Persaudaraan Sedulur
Tunggal Kecer yang didirikan oleh Ki Ngabehi Suro Diwiryo dan menurunkan
banyak perguruan silat seperti PSHT, SH Winongo, SH Putih. Pusat perguruan ini
berdomisili di Madiun, Jawa Timur.s
 PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate) didirikan oleh Ki Hajar Harjo Utomo
tahun 1922 di Pilangbango, Madiun. Perguruan ini berbentuk organisasi dan lebih
menekankan pada rasa persaudaraan. Perguruan ini mempunyai anggota yang
sudah menyebar keseluruh penjuru nusantara, bahkan sampai keluar negeri di
antaranya Malaysia, Singapura, Belanda, Mesir, dan Rusia.
 Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo-Madiun[2]
Pada tahun 1964, SH mengalami kemunduran, tidak begitu aktif, hal ini tidak lain disebabkan
keadaan juga, sebagian besar saudara2 SH sudah banyak yg lanjut usia, ditambah lagi dengan
semakin kurangnya penerimaan saudara baru. Banyak saudara SH yang sudah sepuh satu
persatu meninggal dunia, sedangkan yang masuk menjadi saudara SH dapat dikatakan hampir
tidak ada. Kalau keadaan yg demikian dibiarkan terus-menerus maka SH lambat laun akan
mengalami kepunahan.
Untuk menghindari hal tersebut serta untuk melestarikan ajaran yang edi peni dan adi luhung
tersebut, maka pd tanggal 15 Oktaber 1965 bapak Soewarno merasa terpanggil untuk
bergerak (mengaktifier) kegiatan2 SH dengan serentak. Gerakan ini mendapat perhatian yang
besar dari para pemuda dan dukungan yang kuat dari masyarakat, yang akhirnya berdaya
guna untuk membantu HANKAM serta ikut Memayu Hayuning Bawono, membantu negara/
pemerintah dalam bidang ketertiban dan keamanan.
Dengan meningkatkan latihan jasmani (pencak) dan latihan rohani (iman dan takwa kepada
Allah), maka dapat diharapkan pemuda kita sebagai generasi penerus akan menjadi kader
bangsa yang militan yang sangat berguna bagi kepentingan bangsa dan negara.
Kepada para Tunas Muda "SH" diajarkan pelajaran pencak silat yang berasal dari para
pendekar terkenal (sembilan orang pendekar) dan yang terakhir dari bapak Ki Ngabehi
Soerodwirjo, saudara tertua dalam Persaudaraan "Setia Hati" Winongo. Dengan metode ini
maka seluruh pelajaran dengan mudah diserap oleh para Tunas-Tunas Muda yang dapat
berhasil dengan sukses.[3]

 Gubug Ramaja (PPSGR) adalah perguruan pencak silat yang berpusat di Ngawi,
Jawa Timur. Perguruan ini adalah penerus perguruan pencak silat "Tabib
Ketimuran Gubug" yang didirikan oleh R. Koeshartoyo pada tahun 1935 di desa
Ketanggi, Ngawi, Jawa Timur.
 HASDI (Himpunan Anggota Silat Dasar Indonesia) yang didirikan oleh Bapak
RS. Hasdijatmiko pada tahun 1961, yang berpusat di Jember Jawa Timur.
Merupakan perguruan silat yang mengembangkan tekhnik gerak silat cepat dan
lugas.
 Silat Bawean - silat dari Pulau Bawean, Jawa Timur. Silat Bawean atau orang
Bawean menyebutnya pokolan. Ini merupakan salah satu aliran dari pencak silat
yang merupakan permainan bela diri dan juga sebagai hiburan.
 Pencak Silat Cempaka Putih (PSCP) - sebelumnya bernama Silat Mardi Anoraga
Sakti, didirikan oleh Eyang Mursid. Tahun 1964 menjadi Pencak Silat Cempaka
Putih yang didirikan oleh Eyang Wagiman (anak Eyang Mursid), yang juga
terkenal dengan silat hadirannya. PSCP berdiri di kecamatan Panekan, Magetan,
dan mempunyai anggota di seluruh Indonesia serta luar negeri.
 Keluarga Persilatan Ki Ageng Pandan Alas, didirikan di kecamatan kare Madiun
Oleh bapak Koestari Adi andaya (seorang purnawirawan TNI-AU AURI) pada
tanggal 10 Nopember 1972 yang bernaung di bawah IPSI. Persilatan ini
mengajarkan warga dan siswanya menjadi tangan-tangan penyelamat,
menyelamatkan dirinya sendiri dan orang lain dalam tafsir yang sangat luas serta
berpegang teguh pada “Hablum Minalloh Wa Hablum Minannas”.[4]
 Persatuan Hati (PH) di Ponorogo, Jawa Timur, yang didirikan oleh Mbah Trimo
 Perguruan Pencak Silat NH Perkasya (Nurul Huda Pertahanan Dua Kalimat
Syahadat) yang berpusat di lingkungan Pondok Pesantren Tebuireng kabupaten
Jombang Jawa Timur. Perguruan Silat yang didirikan oleh Lamro Asyhari pada 2
November 1982 (menurut AD/ART) ini
beraliran YUKASI (Yudo, Karate, Pencak Silat). Selain itu juga diajarkan
kemampuan mental spiritual, wawasan keislaman, wawasan kenegaraan,
kepemimpinan, manajemen keorganisasian, dan akidah Islam untuk bekal materi
dakwah. Sebagian besar Dewan Pendekar NH Perkasya sendiri juga yang
mempelopori berdirinya Pagar Nusa pada waktu itu.
 Pagar Nusa (PN) di kediri jawa timur, yang didirikan oleh Gusmaksum.
Merupakan persatuan dari berbagai pencak silat bernuansa Nahdatul Ulama.
 Silat Cobra, pusat perguruan berada di Pamekasan, Pulau Madura, yang didirikan
oleh Arif Budiman. Perguruan ini telah berkembang ke seluruh Indonesia, salah
satunya di Pontianak.
 Persaudaraan Rasa Tunggal, Pencak Silat dan Tenaga Dalam. Didirikan oleh RM.
Sutadi Rakhanta pada tahun 1972 berpusat di Kota Madiun Jawa TImur.
Menekankan pada prinsip budi luhur dan mencari ridho dan keslamatan dari Allah
SWT. Saat ini mempunyai Anggota dan Warga di seluruh Indonesia.
 perguruan pencak silat perisai hati, Didirikan oleh pak Gatot Subroto,Heru
Purwanto,dan alm.Hendrik yansen di Surabaya pada tanggal 28 Desember 1990.
 Perguruan Ilmu Seni Bela Keselamatan Syiar Islam (SI) di Tuban, Lamongan dan
sekitarnya, didirikan oleh K.H. Ahmad Muzaini. Perguruan ini merupakan
persatuan dari berbagai perguruan yang bernapaskan ajaran agama islam.
 Perguruan Seni Ilmu Bela diri Kung Fu IKS.PI. Kera Sakti didirikan oleh Bapak
R. Totong Kiemdarto pada tanggal 15 Januari 1980 di Jl. Merpati No. 45, Kel.
Nambangan Lor, Kec Mangunharjo, Kodya Madiun. Adapun nama dari perguruan
ini semula adalah IKS.PI. yang artinya adalah Ikatan Keluarga Silat "Putera
Indonesia" tetapi ketika perguruan mulai berkembang diberi nama tambahan
"Kera Sakti" dibelakangnya, sebab masyarakat maupun murid murid perguruan
lebih mengenal nama jurus perguruan yaitu teknik jurus keranya daripada nama
asli perguruan. Untuk itu selanjutnya dalam memudahkan pencarian identitas
perguruan sekaligus secara tidak langsung menambah wibawa nama perguruan
maka disebutlah IKS.PI. Kera Sakti.
 PPS Bintang Surya, Surabaya didirikan oleh R. Pandji (cucu Sunan Gunung Jati )
di Surabaya pada tahun 14 Desember 1973.PPS Bintang Surya adalah salah satu
Perguruan Pencak Silat yang murni warisan dari leluhur Bangsa Indonesia,
bersumberkan dari ilmu Syeh Syarif Hidayatullah, yang bergelar Sunan Gunung
Jati, Cirebon, yang merupakan salah satu dari Wali Songo yang termahsyur.
Pada mulanya perguruan ini hanya dikenal dilingkungan masyarakat desa Nambangan Lor
saja tetapi pada sekitar tahun 1983 beberapa murid angkatan I dan II mulai mengembangkan
ajaran perguruan dibeberapa tempat, yaitu SMAN 3 Madiun, Lanuma Iswahyudi dan
Dempel. Baru kemudian menyusul berkembang di tempat lain tidak saja diwilayah eks
Karesidenan Madiun tetapi juga di luar bahkan sampai keluar pulau Jawa.
Sebagai pendiri pertama sekaligus sebagai guru besar dari perguruan ini adalah Bapak R
Totong Kiemdarto. Oleh guru besar diajarkan pelajaran silat monyet dan kerohanian untuk
memantapkan fisik dan iman dari siswa dan siswi yang selaras dengan tujuan pembangunan
nasional yaitu memujudkan manusia Indonesia seutuhnya, yang sehat lahir maupun batin dan
berjiwa Pancasila.

 Pencak Silat Boedi Oetomo (PSBO) drintis oleh sekelompok pemuda yang
tergabung dalam Pelajar Islam Indonesia yang dididik oleh Imam Mursid dan
Abdul Cholid Subolo. Perguruan Pencak Silat Boedi Oetomo berdiri pada tahun
1963.
 www.ppssatuhati.com Perguruan Pencak Silat Satu Hati (P.P.S. Satu Hati).
Didirikan oleh seorang pendekar bernama Soepardi di Surabaya, 12 Juni 1966.
Pada tahun yg sama diterima menjadi anggota IPSI. P.P.S. Satu Hati berdiri,
bertujuan untuk melestarikan & menumbuhkembangkan budaya bangsa
Indonesia, dalam bentuk yang asli sebagai seni bela diri, seni olah budi, maupun
sebagai unsur olahraga prestasi. Soepardi adalah salah seorang pejuang
kemerdekaan Republik Indonesia dan terakhir mengabdi di kantor Bendahara
Negara Surabaya (KBN) yang sekarang di kenal dengan Gedung Keuangan
Negara. Beliau berguru pencak silat dan kanu ragan pada seseorang haji di
Kedung Cowek Surabaya. Berbagai ilmu pencak silat beliau pelajari, maka
lahirlah Perguruan Pencak Silat Satu Hati. Telah banyak prestasi yang di raih,
baik ditingkat cabang, daerah hingga tingkat Nasional. Soepardi juga pernah
menjabat sebagai Pengurus Daerah IPSI Jawa Timur, selaku Sekretaris I (satu).
P.P.S. Satu Hati juga ber ekspansi ke pulau Madura tepatnya di Kamal Bangkalan
oleh salah seorang muridnya yang bernama Rusdi. Soepardi wafat pada tahun
1980. Selanjutnya Ketua Umum di jabat oleh Mohamad Toha dari tahun 1980 s/d
1988. Mohamad Toha juga pernah menjabat di PB IPSI dan beliau juga Wasit Juri
senior IPSI dan juga PERSILAT. Kemudian pada tahun 1988 s/d 2004 Mohamad
Toha menjadi penasehat. Estafet Ketua Umum P.P.S. Satu Hati di jabat oleh H.
Soebaktiyar hingga saat ini.
 Silat Perisai putih - berdiri sejak 1 Januari 1967 yang berpusat di Surabaya dan
didirikan oleh Guru Besar yang bernama R. Achmad Boestami Barasoebrata. Ia
adalah putra kelahiran Sumenep Madura pada tanggal 4 Desember 1939 yang
akrab di sebut dengan Bpk Boestam dan merupakan putra ke 3 dari sembilan
bersaudara. Keilmuan ia berasal dari kakeknya Kyai Agus Salim atau dikenal
dengan sebutan Ki Lamet. Dengan mengembangkan dan mempelajari Ilmu
Pencak Silat dari seluruh aliran di nusantara serta beladiri asing yang masuk ke
Indonesia maka ia mendirikan Sekolah Beladiri Tanpa Senjata YIUSIKA
PERISAI PUTIH. Bapak R. Achmad Boestami Barasoebrata wafat di Surabaya
pada tanggal 27 Desember 1987 di usia 48 tahun dan dimakamkan di Surabaya.
Hingga saat ini PSN Perisai Putih yang berdiri dan berpusat di Surabaya telah
mempunyai banyak cabang dan ranting di beberapa kota di Indonesia dan manca
negara seperti Belanda.
 IPS Nur Harias pada tanggal 7 Mei 1972 di Surabaya, yang didirikan oleh Drs. H.
M. Atho’illah Iskandar. Nama Nur Harias mempunyai arti yaitu, NUR = cahaya
dan HARIAS = padi unggul yang memakai prinsip padi yakni semakin berisi
semakin merunduk. Tujuan awal didirikanya Nur Harias adalah pengemembangan
islam melalui pencak silat (syiar).
i. Kalimantan[sunting | sunting sumber]

 Bersilat - silat dari Kalimantan


 Kuntau Banjar, Sendeng Banjar, Sendeng Belalang, Bang'koe (silat monyet) dari
Kalimantan Selatan.
 Kuntau Kutai, Kuntau Kilan dari Kalimantan Timur.
 Cuyusika Bangau Putih - perguruan silat yang menggabungkan 4 jenis aliran bela
diri. Lahir di Banten, berdiri di Banyuwangi dan berkembang di Pontianak
Kalimantan Barat oleh Muchsiono Hadi Saputra. (Red.H.E.Hrp)
 Pencak Silat Setia Budhi, Pencak silat ini merupakan pencak silat yang
bersenandung Jihad fi Sabilillah, pencak Ini didirikan oleh Soekarman.
 Perguruan IKS.PI Kera sakti di beberapa cabang / kabupaten dan kota antara lain
Kalimantan timur (Samarinda, Balikpapan, Tenggarong, Penajam Paser
Utara/PPU, Gerogot, ITCI, Dong hwa, Bontang, Sangata, Sangkulirang, Berau,
Tarakan, dll.), Kalimatan Selatan (Kota Baru, Banjarmasin, Tanjung, Batu Licin,
dll), Kalimantan Tengah (Palangkaraya, Sampit, Pangkalanbun, dll), dan di
Kalimantan Barat (Ketapang, Pontianak, dll).
 PSOB Taruna Bhakti, Kalsel-Tim.
 Pukulan Patikaman Silat Kuntau, perguruan yang terletak di Kalimantan Selatan.
ii. Minangkabau[sunting | sunting sumber]
Di Ranah Minangkabau, istilah pencak silat memiliki dua pengertian. Untuk bela diri,
masyarakat Minangkabau hanya menyebut istilah silek (silat), sedangkan pencak
(pancak, mancak) digunakan untuk pertunjukan silat yang lebih mementingkan aspek
keindahan atau disebut juga dengan silat seni.

 Silat Tuo - Aliran silat yang dianggap paling tua yang turun dari daerah
Pariangan, Padang Panjang, tapi ada pendapat lain yang mengatakan bahwa silat
ini mulanya dikembangkan oleh Tuanku Nan Tuo, salah seorang anggota
Harimau Nan Salapan atau golongan paderi. Jika pendapat ini diterima, maka
"Silat Tuo" di Minangkabau terinspirasi dari gerakan binatang seperti harimau,
buaya dan kucing.[5]
 Silat Bungo - salah satu aliran silat Minang yang menekankan gerak pada aplikasi
seni pencak silat, silat ini bukan untuk bertempur, melainkan untuk peragaaan di
acara-acara adat atau acara formal lain.
 Silat Sitaralak, Sterlak, Starlak - aliran silat keras dan kuat dari Minangkabau,
dikembangkan oleh Ulud Bangindo Chatib (1865) dari Kamang (dekat
Bukittinggi), Kabupaten Agam, berkembang sampai ke wilayah Sawahlunto. Ada
pendapat yang mengatakan bahwa aliran ini dirancang untuk menghadapi gerakan
Silat Tuo. Gerakan Silat Tuo terinspirasi dari gerakan-gerakan binatang seperti
harimau, kucing, dan buaya. Karakter khas silat jenis ini adalah menyerang di saat
lawan akan menyerang. Silat ini menyebar dan berkembang di Malaysia dan terus
ke Amerika.
 Silat Kumango - salah satu aliran silat di Minangkabau yang dikembangkan oleh
Syeikh Kumango, dari nagari Kumango, Batusangkar, Kab. Tanah Datar.[6]
 Silat Kota Anau - aliran silat daerah Koto Anau, Solok yang merupakan daerah
pertahanan Minangkabau pada masa dahulunya yang menghubungkan antara
Pagaruyung sebagai pusat kerajaan dan Bayang, Pesisir Selatan .
 Silat Pauah (Pauah) - aliran silat di Minangkabau yang berasal dari kampung
Pauah, Kota Padang. Silat ini adalah silat termuda dan ada yang menganggap
merupakan sari atau kompilasi (gabungan) dari hampir semua aliran silat yang
ada di Minangkabau, silat ini khusus untuk berperang, sebab di Pauah, Padang
merupakan salah satu basis perjuangan masyarakat Minangkabau melawan
penjajah pada masa dahulunya.
 Silat Lintau - aliran silat di Minangkabau yang berasal dari kampung Lintau,
Batusangkar, Kab. Tanah Datar.
 Silat Harimau - salah satu aliran silat di Minangkabau yang menekankan pada
permainan bawah.
 Silat Buayo (Buaya) - aliran silat di Minangkabau yang terinspirasi dari gerakan
buaya, bermain rendah, aliran ini berkembang di Pesisir Selatan.
 Silat Pangian - awalnya berasal dari wilayah Lintau dan sekitarnya yang dimiliki
petinggi kerajaan Minangkabau. Silat ini berkembang di rantau Minangkabau,
Kuantan, Provinsi Riau
 Silat Duduk - salah satu aliran silat yang menekankan bermain silat dalam
keadaan duduk atau rendah, namun silat duduk bisa juga memiliki pengertian lain,
bahwa di sini murid tidak berlatih silat secara fisik, namun mengembangkan nalar
dan logika.
 Silat Sabandar - adalah silat yang berasal dari daerah Pagaruyung, Sumatera
Barat, namun dikembangkan di Kampung Sabandar, Karangtengah, Cianjur.
 Silat Buah Tarok - salah satu aliran silat di Minangkabau yang berasal dari
Bayang, Pesisir Selatan. Salah satu peguruannya ada di Aur Duri Padang dengan
nama peguruan Salimbado-Buah Tarok, dibawah asuhan Emral Djamal Datuak
Rajo Mudo. Silat Buah Tarok ini dikenal juga dengan Silek Sitaralak Baruah oleh
masyarakat di kawasan Maninjau yang dahulunya diajarkan oleh Udo Tunang.
 Silat Pakiah Rabun - berkembang di daerah Alam Surambi Sungai Pagu (lihat
Silat Luncua)
 Silat Gajah Badoroang - berkembang di wilayah Kabupaten
Sawahlunto/Sijunjuang.
 Silat Luncua (Luncur)- yang dikembangkan oleh Pakiah Rabun berkembang di
daerah Alam Surambi Sungai Pagu, Kabupaten Solok.
 Silat Gaib - suatu aliran silat yang bisa memainkan gerakan silat milik peguruan
orang lain darimana saja.
 Silat Sunua - dari dari Pariaman
 Silat Ulu Ambek dari dari daerah Pariaman.
 Silat Tiang Ampek, termasuk silat tuo yang berkembang keluar dari Batipuh,
Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar waktu perang Batipuah melawan
Belanda setelah perang paderi. Berkembang dulunya di Palembayan, simpang
Batuhampar, Piladang, Tanjuang Alam- Agam, Sumarasok, Padang Tarok,
Tanjuang Alam-Tanah Datar dan Tabek Patah. Silat tuo ini waktu pengembangan
banyak disurau-surau yang guru-guru tuanya pengikut tarikat ( satariah ??? belum
pasti, tetapi di dalam doa/tawasul, mereka menyebut Syech Burhanudin/Aba
Burhan ) Silat ini bukan silat yang indah gerakannya tetapi silat praktis. Didaerah-
daerah yang tersebut di atas cara-cara pengajarannya berbeda-beda.
 Silat Balubuih, Silat yang dikembangkan oleh Syech Balubuih dinegri Balubuih
kabupaten Lima Puluh Kota. Syech Balubuih dan Syech Kumango pernah sama-
sama menimba ilmu agama dan tarikat kepada Syech Abdurahman di Batu Ampar
kabupaten Lima Puluh Kota (dulunya dinamakan Luhak Lima Puluh Koto.
 Silat Sungai Patai, Silat yang berkembang di Nagari Sungai Patai Tanah Datar.
 Silat Lintau, Berasal dari daerah Lintau Buo Kab.Tanah Datar, Sumatera Barat.
Silat ini merupakan silat yang terkenal di Minangkabau, dengan dasar
Lahkah Ompek (Langkah Empat) dan ada juga dengan Langkah Duo Boleh (Dua
Belas). Silat lintau memili guru silat di hampir 9 koto (daerah) di lintau yang
masing-masingnya memiliki gaya tersendiri namun tetap berdasarkan langkah
yang sama.
 Silat Alif Ba Ta, Silat yang menjunjung tinggi agama, silat yang beraliran seni
bela diri, silat yang sudah ada pada zaman dahulu kala yang sekarnag berkembang
di riau khususnya pekanbaru, alif ba ta telah masuk dalm ipsi yang di
kambangkan oleh bapak. suhaimi, yang memiliki gerakan pembukaan atua labek.
iii. Riau-Siak[sunting | sunting sumber]

 Perguruan Pencak Silat Mutiara Panca Rasa - perguruan yang mempelajari agama
Islam serta Ilmu Pencak Silat Aliran Pengian dan Ilmu Pencak Silat Aliran
Minangkabau serta Ilmu Pencak Silat Aliran Gerak Pengelat yang dijaga
keasliannya walaupun sudah mengalami perubahan sesuai keadaan zaman.
iv. Lampung[sunting | sunting sumber]

 Pencak Silat Madu Bunga Mayang - Perguruan ini lebih menunjang Akidah


Agama dan mementingkan jurus yang membuatnya lebih mematikan dan berasal
dari Lampung yang mempunyai kelebihan dalam jurus nya. Silat ini di
kembangkan oleh CIk Aman dan dikembangkan lagi oleh Mangku Alam dan Ratu
Bangsawan yang bertepatan di rumah Mangku Alam sendiri dan tersebar di
seluruh wilayah Indonesia di Pulau Pulau Sumatra, Kalimantan.

b. Aliran dan perguruan di luar negeri[sunting | sunting sumber]


i. Amerika Serikat[sunting | sunting sumber]

 Pukulan Pentjak Silat Serak (atau Sera) - ditemukan oleh Pak Sera dari suku
Badui dan dikembangkan oleh Mas Roen dan Mas Djoet. Victor de Thouars
mengajarkan Pukulan Sera di area Los Angeles
 Soempat Silat - didirikan oleh Pak Tisari Majoeki, pengembang tongkat rotan
bergaris, yang aliran silat keturunannya dilanjutkan oleh Maha Guru "Pak Vic"
Victor de Thouars
 ODF Silat - didirikan oleh Maha Guru "Pak Vic" de Thouars, dibangun untuk
Hukum Pelaksanaan, khususnya serangan langsung dari pisau terbuka
 Tongkat Silat - didirikan Maha Guru "Pak Vic" de Thouars pada 1957, dengan
pengaruh Silat Soempat dan Serak (Sera)
 Bukti Negara - aliran modern dan modifikasi Sera yang didesain oleh keturunan
pemilik Sera, Pendekar Paul de Thouars. Nama Bukti Negara berarti "pemberian
kepada bangsa," merefleksikan rasa terima kasih Pendekar Paul de Thouars pada
Amerika Serikat semua yang diberikannya. Karena banyak pembatasan sistem
induk Sera, Pendekar de Thouars memodifikasi Sera untuk membentuk Bukti
Negara agar metampakkan bertambahnya perasaan pada seni
 Kuntao Silat - menggabungkan Kuntao dan Silat, seperti diajarkan Pendekar
Willem de Thouars
 Pukulan Cimande Pusaka - aliran Silat Cimande yang diturunkan dari Mas Jut,
diajarkan oleh Pendekar William Sanders. Aliran ini termasuk seni asli Embah
Kajir (Kahir) dari desa Tarik Kolot
 Persatuan Pencak Silat Inti Ombak - aliran pencak silat Madura dan Mataram
(Yogyakarta), dan di lestarikan oleh Guru Daniel Prasetya yang juga merupakan
saudara sepadepokan dengan Pusaka Sakti Mataram lakutama

Anda mungkin juga menyukai