Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

STRATEGI PENGOPTIMALKAN SUMBER DAYA DALAM


PENGELOLAAN GUDANG DI SMA BHAYANGKARI 1 SURABAYA

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Manajemen Sarana dan Prasarana

Dosen Pengampu :

Dr. H. Muh. Khoirul Rifa’i


NIP. 198207122015031001
Disusun Oleh :

Alifia Cahya Maulida (06010322004)

Azzah Iftitachun Nasywa (06010322005)

Fitri’atul Afifah (06010322031)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

2023

i
KATA PENGANTAR

Dalam penyusunan makalah ini, peneliti telah melakukan observasi langsung di


SMA Bhayangkari 1 Surabaya, serta melakukan wawancara mendalam dengan staf
Sarana dan Prasarana, Bapak Sudarji. Pertama-tama, kami ingin mengucapkan puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta petunjuk-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Manajemen Sarana dan Prasarana
yang berjudul “STRATEGI PENGOPTIMALKAN SUMBER DAYA DALAM
PENGELOLAAN GUDANG DI SMA BHAYANGKARI 1 SURABAYA” ini dengan
tepat waktu.

Proses penulisan makalah ini tidaklah mudah, dan kami menghadapi berbagai
kesulitan dan tantangan. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah ikut berperan aktif dalam membantu
penyelesaian makalah ini. Terima kasih kami tujukan kepada Dr. H. Muh. Khoirul
Rifa’i selaku dosen pengampu, yang telah memberikan bimbingan dan dorongan
selama proses penulisan makalah ini.

Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan. Semoga
melalui makalah ini, kita semua dapat memperoleh manfaat dan pengetahuan yang
berguna.

Surabaya, 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................................................. iii
BAB I .................................................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................................... 2
BAB II ............................................................................................................................................................... 3
2.1 Standart Ruang Gudang ........................................................................................................... 3
2.2 Analisis Kemampuan Pembiayaan untuk Pengelolaan Gudang ..................................... 4
2.3 Rancangan Perencanaan Pengelolaan Gudang Jangka Pendek ...................................... 6
2.4 Rancangan Perencanaan Pengelolaan Gudang Jangka Panjang ..................................... 8
BAB III .............................................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................... 11
LAMPIRAN ...................................................................................................................................................12

iii
BAB I
PEMBAHASAN

1.1 Latar Belakang


Pengelolaan gudang sekolah memiliki dampak langsung pada efisiensi operasional
sekolah dan pengalaman belajar siswa. Fenomena yang muncul menunjukkan bahwa
banyak sekolah menghadapi tantangan dalam merencanakan pengelolaan gudang dengan
baik. Kurangnya perencanaan yang efisien meliputi aspek perencanaan jangka pendek,
jangka panjang, pengendalian biaya, dan memenuhi standar ruang penyimpanan.
Beberapa sekolah mungkin mengalami keterbatasan ruang, sementara yang lain mungkin
berjuang dengan pemborosan sumber daya karena perencanaan yang tidak memadai.
Ketidakmampuan menyimpan perlengkapan pendidikan dengan baik dan tidak
sesuainya gudang dengan regulasi pendidikan menjadi isu serius yang memerlukan
perhatian segera.

Tantangan utama yang muncul dalam pengelolaan gudang sekolah melibatkan


perencanaan yang kurang matang. Kurangnya perencanaan jangka pendek bisa
mengakibatkan kekurangan persediaan, sementara perencanaan jangka panjang yang
tidak memadai bisa membuat sekolah tidak siap menghadapi pertumbuhan siswa yang
cepat atau perubahan dalam kurikulum. Selain itu, pengendalian biaya menjadi kritis
karena sekolah harus mengelola anggaran dengan cerdas untuk memenuhi kebutuhan
gudang tanpa melampaui batas yang ditetapkan. Standar ruang penyimpanan yang tidak
sesuai dengan regulasi dapat berujung pada masalah kepatuhan yang serius. Semua
permasalahan ini menyebabkan ineffisiensi operasional dan menghambat kemampuan
sekolah dalam memberikan lingkungan pembelajaran yang optimal bagi siswa.

Fokus utama penelitian ini adalah bagaimaa pengelolaan gudang yang di ada di
SMA Bhayangkari 1 Surabaya. Studi sebelumnya menunjukkan bahwa sekolah-sekolah
dengan perencanaan yang matang cenderung memiliki pengelolaan gudang yang lebih
efisien. Para ahli manajemen pendidikan menegaskan bahwa perencanaan yang baik
melibatkan formulasi rencana jangka pendek dan panjang yang tepat, pengendalian biaya
dengan cermat, dan kepatuhan terhadap standar ruang yang telah ditetapkan. Melalui

1
implementasi strategi perencanaan yang matang, sekolah dapat memastikan penggunaan
sumber daya yang efisien, mengurangi pemborosan, dan menciptakan lingkungan belajar
yang optimal bagi siswa. Dengan mendapatkan dukungan dari teori-teori ini, sekolah
dapat merencanakan dan mengelola gudang mereka dengan lebih efektif, meningkatkan
kualitas pendidikan yang mereka tawarkan, dan memberikan pengalaman belajar yang
lebih baik bagi para siswa.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana standar ruang Gudang di SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya?
2. Bagaimana analisis kemampuan pembiayaan untuk pengelolaan gudang di SMA
Kemala Bhayangkari 1 Surabaya?
3. Bagaimana rancangan perencanaan pengelolaan gudang jangka pendek di SMA
Kemala Bhayangkari 1 Surabaya?
4. Bagaimana perencanaan pengelolaan gudang jangka panjang di SMA Kemala
Bhayangkari 1 Surabaya?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Standart Ruang Gudang


Gudang memiliki peran penting sebagai tempat penyimpanan berbagai barang,
mulai dari peralatan olahraga hingga peralatan sekolah yang tidak lagi digunakan.
Menurut David E Mulcahy, gudang bukan sekadar tempat menyimpan, melainkan
fasilitas yang mengelola berbagai jenis produk atau unit penyimpanan persediaan (UPS)
dalam jumlah besar maupun kecil. Fungsi gudang mencakup tahap penyimpanan dari
saat barang dihasilkan hingga saat dibutuhkan oleh pelanggan atau stasiun kerja dalam
lingkungan produksi. Selain itu, gudang juga menjadi tempat penyimpanan peralatan
pembelajaran di luar kelas, peralatan sekolah yang tidak berfungsi, dan arsip
sekolah/madrasah.

Menurut Hansel dan Melkior (2022), gudang adalah lokasi yang berperan sebagai
tempat penyimpanan berbagai macam barang yang terkait dengan operasional bisnis
suatu organisasi.1 Sesuai dengan Perpu Nomor 5 tahun 1962, gudang adalah ruangan yang
tetap dan tertutup, digunakan khusus sebagai tempat penyimpanan barang guna
memastikan kualitas barang tersebut tetap terjaga. Dari dua definisi di atas gudang dapat
diidentifikasi sebagai ruang yang digunakan untuk mengorganisir, merawat, dan
menyimpan barang. Gudang ini adalah tempat penyimpanan yang tetap dan tertutup,
dirancang khusus untuk memastikan barang-barang yang ada di dalamnya tetap terjaga
kualitasnya.

Berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2021, Pasal 5


menggariskan prinsip-prinsip utama yang harus diperhatikan dalam merancang standar
sarana dan prasarana pendidikan. Prinsip-prinsip ini mencakup dukungan terhadap
pembelajaran yang berlangsung secara aktif, kreatif, kolaboratif, dan menyenangkan,
serta menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif. Selain itu, prinsip-prinsip ini
juga menekankan pentingnya menjaga keamanan, kesehatan, dan keselamatan individu,

1“Perancangan Sistem Informasi Pencatatan Gudang Berbasis Website (Studi Kasus Slingbag Salatiga)
| JATISI (Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi),” March 17, 2022,
https://jurnal.mdp.ac.id/index.php/jatisi/article/view/1503.

3
memberikan akses yang mudah bagi penyandang disabilitas, serta mengutamakan
keberlanjutan dan kelestarian lingkungan.2

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Sudarji3, SMA Kemala Bhayangkari 1


Surabaya memiliki gudang yang memenuhi standar dengan baik. Gudang ini memiliki
luas minimum 20 meter persegi, memastikan ruang gerak dan berjalan yang memadai. Di
dalamnya, terdapat skat-skat yang membantu dalam pemilahan barang dengan efisien.
Selain itu, posisi dinding dan pintu gudang sudah ditempatkan dengan tepat. Untuk
meningkatkan keamanan, gudang ini memiliki sistem tertutup yang dikunci rapat.
Fasilitas penyimpanan seperti rak dan lemari telah disediakan dengan ukuran yang
memadai untuk menyimpan peralatan olahraga, buku, dan arsip berharga. Pengaturan
sirkulasi udara di dalam ruangan juga telah diperhatikan, termasuk pengaturan
kelembaban udara dan pencahayaan yang memadai. Dengan demikian, gudang SMA
Kemala Bhayangkari 1 Surabaya telah dirancang dengan cermat, memastikan kebutuhan
dan standar yang diperlukan terpenuhi.

2.2 Analisis Kemampuan Pembiayaan untuk Pengelolaan Gudang


Biaya gudang dihitung berdasarkan penggunaan sumber daya yang diperlukan
untuk menciptakan produk atau layanan pergudangan. Dalam pelaksanaan operasi
pergudangan, diperlukan berbagai jenis sumber daya. Biasanya, operasi pergudangan
menggunakan bangunan, peralatan penanganan material, tenaga kerja, teknologi, energi,
dan perlengkapan sebagai sumber daya operasionalnya.4 Menurut wawancara dengan
Bapak Sudarji memperoleh hasil sebagai berikut5:

1) Penempatan Barang (Put Away): Barang yang dimasukkan ke dalam gudang telah
diatur dengan tertib sesuai dengan petunjuk dari Waka Sarana Prasarana. Sudarji

2 Didik Hartono, Melynia Wulaningsing Putri Hariono, and Arif Mansyuri, “Pengelolaan Sarana dan
Prasarana dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di SMP Negeri 2 Krian,” Jurnal Administrasi
Pendidikan Islam 4, no. 1 (March 6, 2022): 13–24, https://doi.org/10.15642/japi.2022.4.1.13-24.
3 Wawancara dengan Sudarji, tanggal 03 Oktober 2023 di SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya.
4 Robiah Adawiyah, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pengelolaan Gudang,” Jurnal Bisnis,

Logistik dan Supply Chain (BLOGCHAIN) 2, no. 2 (November 30, 2022): 72–77,
https://doi.org/10.55122/blogchain.v2i2.539.
5 Wawancara dengan Sudarji, tanggal 03 Oktober 2023 di SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya.

4
menjelaskan, "Bagian Sarana Prasarana telah menyusun gudang dengan rapi,
menggunakan rak perbagian sesuai standar yang telah ditetapkan." Untuk biaya
pengelolaan gudang, termasuk penambahan rak, sudah dianggarkan melalui dana
yayasan.
2) Penyimpanan Barang (Storage): Gudang tidak hanya digunakan untuk menyimpan
barang yang tidak terpakai, tetapi juga untuk menyimpan buku dan seragam yang
telah disiapkan untuk peserta didik baru. Semua anggaran ini sudah dialokasikan
melalui dana yayasan.
3) Pengambilan Barang (Picking): Barang yang tidak terpakai akan diserahkan kembali
ke yayasan karena sekolah bertanggung jawab sebagai pelaksana. Proses ini tidak
menimbulkan biaya tambahan karena sortiran barang dilakukan oleh staf, dan
biayanya sudah termasuk dalam anggaran gaji karyawan sekolah.
4) Biaya Penyimpanan (Storage Cost): Biaya penyimpanan berasal dari penggunaan
ruang gudang dan melibatkan beberapa komponen:
a. Biaya Depresiasi Bangunan: Ini mencakup nilai depresiasi dari bangunan dan
tanah yang diperoleh melalui investasi atau pembangunan.
b. Depresiasi Peralatan Gudang: Termasuk depresiasi peralatan gudang seperti
rak dan perlengkapan kebersihan seperti sapu dan pel, yang telah dimasukkan
dalam anggaran yayasan.
c. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan: Gudang telah direnovasi tiga sampai empat
tahun yang lalu, menggunakan anggaran dari yayasan untuk biaya reparasi
dan pemeliharaan.
d. Pembiayaan Persediaan di Dalam Gudang: Ini mencakup biaya untuk
menyediakan LKS, seragam, buku, dan barang lainnya yang disimpan di dalam
gudang. Pembiayaan ini berasal dari yayasan serta bantuan dari pemerintah.
e. Biaya Kebersihan dan Keamanan Gudang: SMA Bhayangkari 1 Surabaya
mengontrak petugas khusus untuk penyemprotan obat hama secara tahunan,
memastikan kebersihan dan keamanan barang-barang di gudang. Biaya ini
telah dimasukkan dalam anggaran yayasan.

Jadi, seluruh anggaran yang diperlukan untuk perawatan atau pengelolaan gudang
SMA Bhayangkari 1 Surabaya sepenuhnya ditanggung oleh pihak yayasan. Namun,

5
Sudarji menambahkan bahwa6: “Untuk pembiayaan yang bersifat mendesak, seperti
perbaikan komputer, LCD, atau papan tulis yang rusak, yang memerlukan anggaran tak
terduga dengan biaya besar, dan karena proses pengajuan biaya ke pihak yayasan
memakan waktu dan tidak bisa langsung cair, mereka menggunakan uang sekolah
terlebih dahulu untuk pengelolaan yang lebih baik. Nantinya, uang tersebut akan diganti
ketika anggaran dari yayasan sudah tersedia”.

2.3 Rancangan Perencanaan Pengelolaan Gudang Jangka Pendek


Pengelolaan gudang jangka pendek merupakan aspek penting dalam memastikan
ketersediaan barang dan material yang dibutuhkan secara tepat waktu. Dalam merancang
perencanaan pengelolaan gudang jangka pendek, beberapa langkah strategis dapat
diambil untuk meningkatkan efisiensi dan ketepatan dalam penyimpanan dan distribusi
barang. Menurut wawancara dengan Bapak Sudarji memperoleh hasil sebagai berikut 7:

a) Pemantauan Stok Persediaan:


Dalam perencanaan jangka pendek, langkah awalnya adalah menilai
persediaan yang sudah ada. Di SMA Bhayangkari 1 Surabaya, mereka melakukan
pengecekan stok barang setiap bulan. Barang-barang yang sering digunakan
diidentifikasi dan diprioritaskan. Mengklasifikasikan barang berdasarkan
kepentingan dan frekuensi penggunaan membantu dalam menentukan alokasi
ruang penyimpanan yang optimal. Jika ada kebutuhan mendadak, SMA
Bhayangkari 1 Surabaya langsung mengaturnya untuk memastikan kelancaran
kegiatan sekolah.
b) Penataan dan Kebersihan Ruang Gudang:
Penataan yang efisien sangat penting dalam gudang. Barang-barang disusun
dengan sistem yang terstruktur untuk memudahkan pengambilan dan
pengembalian. Di SMA Bhayangkari 1 Surabaya, mereka menggunakan sistem rak
yang diberi penomoran, mempermudah identifikasi dan pengambilan barang.
Kebersihan ruang gudang juga dijaga oleh karyawan sekolah. Mereka melakukan

6 Wawancara dengan Sudarji, tanggal 03 Oktober 2023 di SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya.
7 Wawancara dengan Sudarji, tanggal 03 Oktober 2023 di SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya.

6
penataan barang yang berserakan, menyapu, dan membersihkan area gudang
secara teratur.
c) Perencanaan Pesanan:
Perencanaan pesanan melibatkan merencanakan kebutuhan barang-barang.
Di SMA Bhayangkari 1 Surabaya, Wakil Kepala Sarana Prasarana menerima
keluhan tentang kekurangan barang dan meramalkan kebutuhan untuk semester
mendatang. Contohnya, mereka merencanakan pembelian buku kurikulum
Merdeka setelah pergantian kurikulum. Ini membantu dalam memastikan
persediaan barang selalu mencukupi untuk kebutuhan pendidikan.
d) Pengamanan Gudang:
Pengamanan gudang merupakan prioritas utama. Tidak hanya melindungi
barang dari pencurian, tetapi juga menjaga integritas barang-barang sekolah. Di
SMA Bhayangkari 1 Surabaya, gudang ditutup dan dikunci dengan ketat. Waka
Sarpras bertanggung jawab atas kunci gudang, memastikan hanya orang yang
berwenang yang dapat mengaksesnya. Guru atau karyawan lain yang ingin
mengambil barang di gudang harus menghubungi Waka Sarpras terlebih dahulu,
memastikan kontrol akses yang ketat.
e) Evaluasi dan Perbaikan Terus-Menerus:
Evaluasi dilakukan setiap tahun sekali. Ini mencakup penilaian terhadap
tata letak gudang, stok barang, dan kebutuhan yang belum terpenuhi. Dari hasil
evaluasi ini, perbaikan dan penyesuaian dilakukan untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas sistem penyimpanan. Langkah-langkah ini memastikan bahwa
gudang tetap optimal dalam mendukung kegiatan pendidikan di SMA Bhayangkari
1 Surabaya, menciptakan lingkungan yang efisien dan terorganisir untuk semua
kebutuhan sekolah.

Perencanaan gudang jangka pendek di SMA Bhayangkari 1 Surabaya, langkah-


langkah penting melibatkan pemantauan stok persediaan secara rutin, penataan yang
efisien dengan penggunaan sistem rak berpenomoran, keberlanjutan program
penyemprotan hama, perencanaan pesanan yang responsif, pengamanan gudang yang
ketat dengan kontrol akses yang baik, serta evaluasi tahunan untuk perbaikan
berkelanjutan. Pendekatan ini memastikan keberlanjutan operasional gudang, menjaga

7
kebersihan, keamanan, dan efisiensi ruang penyimpanan, serta memastikan ketersediaan
barang-barang pendidikan yang diperlukan.

2.4 Rancangan Perencanaan Pengelolaan Gudang Jangka Panjang


Perencanaan gudang jangka panjang merupakan rencana strategis dengan durasi 5
tahun atau lebih. Tujuan perencanaan ini adalah mencegah masalah-masalah di masa
depan dengan menciptakan sistem yang lebih efisien. Rencana ini melibatkan
perancangan manajemen sistem dan penataan tata letak gudang. Desain gudang dan
sistem pergudangan penting untuk memaksimalkan penggunaan ruang, peralatan, tenaga
kerja, dan melindungi barang.

Penyimpanan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyimpan hasil pengadaan,


khususnya barang milik negara, dalam wadah atau tempat yang telah disiapkan. Pada
konteks sarana dan prasarana pendidikan, penyimpanan melibatkan barang-barang
seperti perabot, alat tulis kantor, surat-surat, dan perangkat elektronik, baik yang baru
maupun yang sudah rusak. Kegiatan ini bisa dilakukan oleh beberapa orang yang
ditugaskan di lembaga pendidikan.

Menurut hasil wawancara dengan SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya 8, mereka


telah melaksanakan proyek renovasi gudang selama tiga tahun terakhir. Renovasi ini
mencerminkan komitmen sekolah untuk memastikan keberlangsungan gudang dalam
jangka panjang. Proses renovasi ini mencakup perubahan desain interior, penggantian
peralatan, dan peningkatan tata letak gudang untuk memaksimalkan penggunaan ruang
dan memudahkan aksesibilitas barang.

Selain renovasi, SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya juga menerapkan program


penyemprotan hama secara rutin. Tujuan dari program ini adalah untuk melindungi
barang-barang yang disimpan di gudang dari ancaman hama seperti tikus, serangga, dan
lainnya. Langkah ini tidak hanya mendukung keberlanjutan gudang, tetapi juga menjaga
kualitas barang yang disimpan agar tetap layak pakai dan tidak terkontaminasi.

8 Wawancara dengan Sudarji, tanggal 03 Oktober 2023 di SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya.

8
Selama barang-barang disimpan di gudang, terkadang kerusakan tak terhindarkan.
Namun, SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya memiliki sistem respons yang cepat
terhadap kerusakan barang. Ketika ada barang yang mengalami kerusakan, petugas dari
bidang sarana dan prasarana langsung mengambil tindakan. Mereka segera
menindaklanjuti kerusakan tersebut dengan melakukan pembenahan. Tindakan cepat ini
tidak hanya mengurangi potensi kerugian materiil, tetapi juga memastikan keberlanjutan
operasional gudang dengan menjaga barang-barang dalam kondisi terbaiknya.

Kombinasi dari renovasi gudang, program penyemprotan hama yang teratur, dan
respons cepat terhadap kerusakan barang adalah strategi proaktif SMA Kemala
Bhayangkari 1 Surabaya dalam menjaga keberlanjutan dan efisiensi operasional gudang
mereka. Dengan pendekatan ini, sekolah tidak hanya memastikan keberlangsungan
gudang dalam jangka panjang, tetapi juga menjaga integritas barang-barang yang
disimpan, yang pada gilirannya mendukung keberhasilan kegiatan belajar mengajar di
sekolah tersebut.

9
BAB III
KESIMPULAN

Perencanaan dan pengelolaan gudang yang efisien di SMA Bhayangkari 1 Surabaya


menjadi kunci kesuksesan sekolah tersebut dalam menjalankan kegiatan pendidikan. Dengan
mematuhi standar ruang gudang, sekolah menciptakan dasar yang kokoh untuk penyimpanan
barang-barang pendidikan. Pengelolaan pembiayaan yang bijak menggaransi kelangsungan
operasional gudang, memastikan penggunaan dana yang efisien untuk perawatan, perbaikan,
dan kebutuhan operasional lainnya. Selain itu, merancang perencanaan jangka pendek dan
panjang yang tepat menggambarkan visi jangka panjang sekolah. Ini melibatkan pemikiran
strategis untuk keberlanjutan gudang, mulai dari renovasi hingga perencanaan program-
program preventif.

Salah satu inisiatif utama adalah melalui renovasi gudang yang menunjukkan
komitmen sekolah dalam meningkatkan fasilitas penyimpanan. Program penyemprotan hama
yang rutin adalah langkah preventif penting yang membantu melindungi barang-barang
sekolah dari kerusakan yang disebabkan oleh serangga dan hama lainnya. Respons cepat
terhadap kerusakan barang menunjukkan kesiapan sekolah dalam menangani tantangan
segera, mengurangi potensi kerugian dan memastikan barang-barang tetap dalam kondisi
yang baik. Semua tindakan ini tidak hanya menjamin keberlanjutan operasional gudang tetapi
juga mendukung kelancaran kegiatan belajar-mengajar di sekolah.

Pendekatan proaktif ini mencerminkan komitmen dan dedikasi SMA Bhayangkari 1


Surabaya untuk memberikan lingkungan pembelajaran yang terstruktur dan berkualitas.
Dengan mengutamakan perencanaan, pemeliharaan, dan respons terhadap perubahan
lingkungan gudang, sekolah menciptakan basis yang stabil untuk pendidikan yang sukses.
Lingkungan gudang yang optimal bukan hanya tempat menyimpan barang-barang, melainkan
cerminan dari semangat sekolah dalam memberikan pendidikan yang terbaik bagi siswa-
siswinya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Adawiyah, Robiah. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pengelolaan Gudang.”


Jurnal Bisnis, Logistik dan Supply Chain (BLOGCHAIN) 2, no. 2 (November 30, 2022): 72–
77. https://doi.org/10.55122/blogchain.v2i2.539 .
Hartono, Didik, Melynia Wulaningsing Putri Hariono, and Arif Mansyuri. “Pengelolaan
Sarana dan Prasarana dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di SMP Negeri 2
Krian.” Jurnal Administrasi Pendidikan Islam 4, no. 1 (March 6, 2022): 13–24.
https://doi.org/10.15642/japi.2022.4.1.13-24 .
“Perancangan Sistem Informasi Pencatatan Gudang Berbasis Website (Studi Kasus Slingbag
Salatiga) | JATISI (Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi),” March 17,
2022. https://jurnal.mdp.ac.id/index.php/jatisi/article/view/1503 .

11
LAMPIRAN

Gambar 1. Lokasi Penelitian Gambar 2. Proses Wawancara

Gambar 3. Survei Ruang Gudang Gambar 4. Survei Ruang Gudang

Gambar 5. Ruang Gudang Gambar 6. Ruang Gudang

12

Anda mungkin juga menyukai