ii
Hak Cipta pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
Dilindungi Undang-Undang
Disclaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi
Kurikulum Merdeka Belajar 2021. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah
koordinasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Buku ini dipergunakan dalam
tahap awal penerapan Kurikulum Merdeka Belajar 2021. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang
senantiasa diperbaiki, diperbaharui dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan
perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan dialamatkan kepada penulis melalui alamat surel
buku@kemdikbud.go.id diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini
Penulis
Euis Tuti Pirmansah
Aprizal Putu Jaya Pamungkas
Aan Anisah Khoerunisah
Penelaah
Yekti Prihatiningsih Suradji
Ilustrator
Giyan Ramdhani
Desain Sampul
Giyan Ramdhani
Penyunting
Iim Umi Sadiyatul Marpuah
Penyelia
Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Penerbit
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan
Jalan Jenderal Sudirman Gedung E Lantai 12-13, Senayan, Jakarta 10270
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Sehubungan dengan telah terbitnya Keputusan Menteri Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 165/M/2021 tentang Program
Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK), Direktorat SMK,
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi telah menyusun contoh perangkat ajar.
Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar yang digunakan oleh pendidik
dalam upaya mencapai Profil Pelajar Pancasila dan capaian pembelajaran.
Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar, video pembelajaran,
modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja, serta
bentuk lainnya. Pendidik dapat menggunakan berbagai perangkat ajar yang
relevan dari berbagai sumber. Pemerintah menyediakan beragam perangkat
ajar untuk membantu pendidik yang membutuhkan referensi atau inspirasi
dalam pengajaran. Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri,
memilih, dan memodifikasi perangkat ajar yang tersedia sesuai dengan
konteks, karakteristik, serta kebutuhan peserta didik.
Buku ini merupakan salah satu perangkat ajar yang bisa digunakan sebagai
referensi bagi guru SMK dalam mengimplementasikan Pembelajaran dengan
Paradigma Baru. Buku teks pelajaran ini digunakan masih terbatas pada SMK
Pusat Keunggulan.
Selanjutnya, Direktorat SMK mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak
yang terlibat dalam penyusunan buku ini mulai dari penulis, penelaah,
reviewer, editor, ilustrator, desainer, dan pihak terkait lainnya yang tidak
dapat disebutkan satu per satu. Semoga buku ini bermanfaat untuk
meningkatkan mutu pembelajaran pada SMK Pusat Keunggulan.
Direktur SMK
iii
PRAKATA
Bahan ajar Dasar-Dasar Teknik Logistik untuk SMK/MAK kelas X ini
merupakan buku yang disusun untuk dipersiapkan bagi peserta
didik kelas X khususnya Bidang Keahlian Teknik Logistik. Bahan ajar
ini menyajikan materi tentang pelayanan pelanggan dan teknik
distribusi.
Setiap bab dalam buku ini dilengkapi dengan kegiatan yang dapat
digunakan oleh peserta didik untuk mendalami materi secara
konseptual dan kontekstual terutama pada kegiatan logistik
(gudang) serta setiap bab di akhir terdapat penyajian soal evaluasi
yang dapat digunakan untuk mengembangkan wawasan dan
pemahaman serta menguji kompetensi peserta didik. Materi
dalam buku ini telah disesuaikan dengan pelajaran yang ada di sekolah dan
kebutuhan di industri sehingga diharapkan bisa menjadi rujukan yang
memadai bagi peserta didik untuk mengembangkan kompetensinya.
Penulis
1
1) Jenis-jenis komunikasi
Di bawah ini adalah perbandingan yang ada antara 2 komunikasi baik verbal
ataupun non verbal.
Ini beberapa perbedaan yang bisa di lihat dari ragam komunikasi verbal dan non
verbal.
2
1. Ragam komunikasi verbal
Struktur
Dipelajari
komunikasi Linguistik
verbal
Pemrosesan
dalam bagian
otak sebelah
kiri
1. Struktur, yakni melihat dari sisi komunikasi yang memiliki hukum atau
aturan aturan dalam tata bahasanya.
2. Linguistik, yakni melihat dari sisi yang mempelajari berbagai segi bahasa
verbal yang mana linguistik ini merupakan ilmu untuk mempelajari tentang
struktur, asal-usul, variasi regional dan ciri-ciri fonetik dari bahasa serta
sejarah.
3. Dipelajari, yakni karena terkait dalam bahasanya yang memiliki aturan
aturan tata bahasa dan hukum.
4. Pemrosesan dalam bagian otak sebelah kiri, yakni dikarenakan
kebanyakan stimuli verbal diproses pada otak sebelah kiri yang dilihat dari
pendekatan neurofisiologi.
3
2. Ragam komunikasi non verbal
Non
linguisri
k
Didapat
Non Non
secara
Struktur Verbal alamiah
Pemrosesa
n dalam
bagian otak
sebelah
kanan
1. Non struktur, yakni melihat dari sisi bahasanya bahwasanya non verbal
tidak ada yang mengarahkan secara formal.
2. Non linguistik, yakni melihat dari sisi belum memiliki atau tidak adanya
sistem bahasa yang didokumentasikan meskipun ada usaha untuk
mengartikan dari ekspresi-ekspresi tertentu terutama ekspresi wajah.
3. Didapat secara alamiah, yakni dilihat dari sisi bagaimana komunikasi
verbal bisa terbentuk, karena tidak ada yang dipelajari bahkan terjadi
begitu saja pada saat interaksi, cukup dengan mengamati dan
mengalaminya pada lingkungan sosial yang ada. Namun dalam
perkembangannya ada beberapa yang bisa dipelajari dan dipatenkan
agar seseorang bisa mengerti bahasa tubuh seseorang lainnya dan juga
untuk bisa membuat mengerti orang-orang yang berkebutuhan dengan
hal itu. Misalnya, bahasa untuk tuna wicara dan tuna rungu.
4
4. Pemrosesan dalam bagian otak sebelah kanan, yakni stimuli yang
dibutuhkan komunikasi non verbal lebih sedikit dibanding yang verbal
jika dilihat dari pendekatan neurofisiologik.
Wujud atau bentuk dari komunikasi verbal bisa dibedakan dari 3 ciri utama
yaitu, sebagai berikut.
1. Komunikasi verbal merupakan suatu komunikasi yang digunakan
setelah pengetahuan dan kedewasaan manusia tumbuh dan bahasa
verbal dipelajari setelah kita menggunakan komunikasi nonverbal.
2. Sebuah penilaian terhadap komunikasi verbal yang dilihat kurang
universal dibanding komunikasi nonverbal dikarenakan jika semisal ada
bahasa yang digunakan namun tidak dimengerti maka kita bisa
menggunakan bahasa isyarat nonverbal.
3. Jika dilihat dari tingkat intelektualitas maka bahasa komunikasi verbal
lebih dibanding dengan bahasa nonverbal karena pada komunikasi
verbal, ide atau gagasan yang keluar bersifat abstrak.
1. Pesan kinesik/gerak tubuh
Facial expression atau pesan wajah Pesan wajah ini merupakan
pesan yang disampaikan melalui mimik wajah atau ekspresi wajah yang
akan menggambarkan situasi dan kondisi perasaan dan emosi lawan
bicara kita. Perpaduan antara mata, alis dan mulut akan bisa
menciptakan suatu pesan bahkan feedback yang diberikan oleh
komunikan saat kita ajak untuk berkomunikasi. Facial expression ini juga
akan mewakili bahasa yang ingin diungkapkan oleh baik komunikator
maupun komunikan. Sebagai contoh ketika seseorang mengerutkan
dahi bisa berarti masih berpikir atau belum paham akan pesan yang kita
sampaikan atau tatapan mata yang jenuh, bosan bahkan yang
5
bersemangat. Menurut penjelasan para Ilmuwan, terdapat lebih dari 21
bentuk ekspresi wajah yang bisa dihasilkan dari manusia. Apakah itu yang
berarti bingung, takut, khawatir, sedih, senang, marah, terkejut dan
lain sebagainya. Inilah yang menyebabkan wajah manusia itu disebut
sangatlah ekspresif karena bisa jadi satu ekspresi akan melambangkan
atau bermakna sejuta kata.
2. Pesan Postural
Pesan postural merupakan pesan yang menggunakan keseluruhan
anggota tubuh. 3 makna dari postur menurut Mahrabain adalah sebagai
berikut.
6
3. Pesan Proksemik
Pesan proksemik ini merupakan suatu bentuk pesan yang
disampaikan melalui pengaturan jarak atau ruang. Jika jarak atau ruang
yang disediakan semakin dekat, maka akan terjalin komunikasi yang
lebih akrab dengan orang lain. Kita pasti pernah merasakan ketika kita
berada di suatu tempat apakah sedang berdiri atau posisi duduk, ada
seseorang yang tidak kita kenal namun berdiri atau duduk di samping
kita begitu dekat, itulah yang disebut dengan interpersonal space.
Berikut adalah jenis-jenisnya. :
a. Intimate Zone, 0-2 kaki, zona ini adalah zona yang tingkat
kedekatannya adalah intim seperti orang tua, pasangan, saudara
atau sahabat.
b. Personal Zone, 2-4 kaki, zona ini biasanya berlaku pada obrolan
bersama baik itu obrolan antara teman atau yang berkaitan dengan
bisnis.
c. Social Zone, 4-12 kaki, zona inin bisa berlaku di dalam sebuah
lingkungan instansi atau perusahaan, misalnya kantor atau hotel.
d. Public Zone, di atas 12 kaki, zona ini biasanya berlaku untuk bentuk
mendengar public speaker yang menunjukkan kekuatan dari si
pembicara.
4. Pesan Artifaktual
Pesan artifaktual ini lebih melihat pada sesuatu yang tampak
pada penampilan seseorang mulai dari bentuk tubuhnya, pakaiannya,
perhiasannya, kosmetiknya dan lain sebagainya, yang dipakai sebagai
atribut di tubuhnya. Seperti pakaian yang terlihat menyampaikan
pesan sebelum suara terdengar. Umumnya pakaian akan
mencerminkan pengungkapan identitas diri pada orang lain tentang
7
siapa diri kita.
5. Pesan Gestural
Pesan gestural, yakni pesan yang disampaikan untuk
mengkomunikasikan suatu makna dengan menunjukkan berbagai
gerakan sebagian anggota badan dan tangan. Gesture tidaklah
bersifat umum atau universal. Oleh sebab itu, maka tidaklah akan
sama semua dalam pemaknaan gesture. Namun pada beberapa hal,
akan bisa ditemukan kesinambungan antara gestural dan facial
expression. Namun penggunaan gesture dalam proses komunikasi
janganlah terlalu berlebihan. Karena biasanya perhatian komunikan
akan lebih terfokus pada gestur tubuh bukan pada pesan yang ada.
8
Volume
Ritme
Intonasi
Artikulasi
1. Racing (kecepatan)
2. Vocabulary (perbendaharaan kata)
3. Timing (waktu yang tepat)
4. Singkat dan jelas
5. Intonasi suara
6. Humor
● Komunikasi nonverbal
1. Bahasa Tubuh
2. Ruang
3. Lingkungan
4. Karakteristik dan penampilan fisik
5. Waktu
1) Media komunikasi
1. Media Audio atau verbal communication Audio bersifat yang dapat
didengar sehingga media komunikasi ini adalah media komunikasi melalui
media suara yang mentransfer informasi melalui kata-kata atau dikenal
dengan verbal communication. Beberapa contoh komunikasi verbal ini
meliputi, berdiskusi, ceramah, dll.
2. Media visual (penglihatan) Visual, bersifat yang dapat dilihat sehingga alat
bantu komunikasi ini adalah yang memancarkan tulisan, gambar dan yang
10
dapat ditangkap melalui saluran penglihatan seperti majalah, koran,
spanduk, buku, dll.
3. Media Audio Visual (pendengaran dan penglihatan) Audio Visual, bersifat
yang dapat didengar dan dilihat sehingga alat bantu komunikasi ini adalah
yang memancarkan suara juga tulisan atau gambar dan dapat ditangkap
melalui saluran pendengaran dan penglihatan seperti televisi, video dan
film.
Jenis
Kelebihan Kekurangan
Media
1. Dapat mengembangkan daya 1. Biasanya akan terikat oleh
imajinasi. jadwal untuk penyajiannya.
11
yang abstrak ke bentuk 6. Bisa menimbulkan
konkrit. kebosanan.
6. Bisa memperjelas
masalah yang ada.
13
jelas,tidak gagu dan tidak gagap serta bisa didukung oleh
gesture atau bahasa tubuh yang sempurna.
2. Jika dilihat dari segi komunikan, sebagai berikut.
a. Sikap dari komunikan
Beberapa sikap yang harus dimiliki oleh seorang komunikan
dalam mendengarkan informasi dengan baik dari komunikator
yakni simpatik, rendah hati, perhatian dan konsentrasi.
b. Pengetahuan dari komunikan
Hal yang akan memudahkan seorang komunikan dalam
menerima pesan/gagasan/ide dari komunikator, yakni dengan
memiliki keluasan akan wawasan dan pengetahuan.
c. Komunikan dengan kemampuan mendengar yang baik
Salah satu faktor keberhasilan komunikasi adalah
kemampuan mendengar yang baik, karena kemampuan
mendengar membutuhkan kesabaran untuk memberikan
kesempatan pada pembicara untuk memberikan informasi
dengan lengkap, melalui menunjukkan respon yang baik
yang menunjukan mendengarkan dengan baik seperti
menatap, mengulang kata-kata pembicara, mengangguk
dan lain sebagainya yang dapat memancing pembicara untuk
memberikan informasi secara lengkap dan tidak memotong
pembicaraan di waktu yang salah dapat menyetop
pembicara merampungkan informasinya.
d. Sistem sosial
Selain penyesuain diri seorang komunikan terhadap
komunikator juga komunikan harus memahami akan siapa
yang berbicara, apa materinya, waktu dan suasana
14
pelaksanaan pembicaraan tersebut berlangsung.
e. Fisik dari komunikan
Beberapa hal yang dapat mempengaruhi komunikan dalam
menerima ide/pesan/informasi yakni penglihatan,
pendengaran, dan indera lainnya.
15
1. Peningkatan produktivitas
dengan adanya komunikasi yang baik akan mempermudah koordinasi
di antara para employe/ karyawan , sehingga mereka menjadi lebih
produktif yang pada akhirnya akan menguntungkan bagi perusahaan
atau organisasi dengan produktivitas yang lebih baik.
2. Meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
Seorang karyawan akan terpelihara kesetiaannya terhadap sebuah
perusahaan tempat mereka bernaung jika kepuasaan mereka terpenuhi
selain pemenuhan kepuasan tersebut dilihat dari nilai gaji yang mereka
dapatkan. Mereka akan semakin betah bekerja di tempat tersebut.
3. Merangkul keragaman dan toleransi.
Keberagaman yang kita miliki akan sangat membutuhkan sebuah
komunikasi yang efektif seperti ragam budaya dan bahasa, sehingga
bisa saling memahami dan saling menghargai perbedaan masing-masing
yang akan menjadikan suasana kerja yang nyaman.
4. Membangun tim yang produktif.
Dengan adanya suatu komunikasi yang efektif, sebuah organisasi atau
perusahaan akan berkembang karena didukung oleh kinerja karyawan
yang produktif, baik koordinasi kerja yang lancar, suasana kerja yang
nyaman, antara karyawan saling menghargai sehingga memudahkan
karyawan dalam membangun tim kerja yang baik.
5. Pesan sampai dengan tepat.
Jangan membiarkan dalam suatu komunikasi terjadi kebingungan
sehingga dibutuhkan komunikasi yang baik agar pertukaran pikiran dan
pandangan bisa menghasilkan komunikasi yang lancar dan baik
16
Perubahan sikap (attitude change) merupakan hasil yang diharapkan dari
sebuah proses komunikasi efektif. Karena tujuan dari komunikasi efektif
adalah memberikan kemudahan di antara komunikator dan komunikan dalam
memahami pesan yang ada. Keseimbangan antara pengiriman pesan dengan
umpan balik atau feedback yang diharapkan juga merupakan tujuan lain dari
komunikasi efektif. Sehingga tidak terkesan monoton dalam berkomunikasi
dan bisa melatih sistem nonverbal kita dalam berkomunikasi.
Ciri-ciri komunikasi efektif adalah sebagai berikut.
1. Penggunaan bahasa dan istilah yang setara
Pemilihan kata-kata dan kalimat yang setara atau sama dengan
kemampuan pendengar, akan memudahkan pendengar
memahami instruksi atau informasi yang disampaikan
komunikator, contohnya penggunaan bahasa yang tinggi
kompleksitasnya pada pendengar yang awam dapat menimbulkan
kebingungan
2. Penggunaan bahasa yang tepat dan spesifik.
Pesan yang disampaikan harus jelas dan spesifik dengan
menggunakan bahasa yang sesuai dengan konteks sehingga bisa
diterima dan diulang oleh komunikan.
3. Tersusun Baik.
Pemilihan kata-kata yang tepat dan penyusunan kalimat yang
tepat akan mendukung tercapainya tujuan komunikasi dengan
baik dan akurat yaitu sampainya informasi atau maksud
komunikasi tersebut dengan efisien dan efektif.
4. Informasi bersifat objektif
Objektif, akurat, dan aktual, informasi yang dikirimkan harus
disampaikan dengan prinsip yang objektif sehingga dapat diterima
17
dengan baik.
5. Efisien.
Menghindari kata-kata yang tidak relevan dalam penyampaian
pesan atau informasi dan berusaha dikemas seringkas dan
seoriginal mungkin.
18
tanggapan, maupun respon positif dari orang lain, dan lebih rinci dijelaskan
sebagai berikut.
1. Hukum 1, Respect
Respect, merupakan sikap saling menghargai. Menghargai setiap
individu yang akan menjadi penerima pesan kita. Rasa ingin dihormati
akan selalu berdampingan dengan rasa untuk dihargai. Karena pada
dasarnya manusia itu sangat penting ingin dihargai dan dihormati. Dan itu
merupakan suatu kebutuhan dasar manusia, bukan sebatas harapan atau
keinginan. Jika kita sudah bisa membangun komunikasi dengan rasa
saling menghormati dan saling menghargai, maka artinya kita sudah
membangun sebuah kerjasama yang akan menghasilkan sinergi untuk
produktivitas kinerja yang baik baik antar individu ataupun kelompok di
dalam sebuah organisasi/perusahaan/komunitas. Prinsip dasar yang perlu
diperhatikan dalam setiap komunikasi adalah prinsif tetap menghargai
setiap orang sehingga akan terpancar kehangatan pada setiap kalimat
yang terucap dan akan merangsang lawan komunikasi untuk memelihara
keaktifan dalam komunikasi tersebut.
2. Hukum2, Empathy
Kemampuan kita untuk bisa mendengar, mengerti atau
merasakan terlebih dahulu merupakan syarat untuk kita bisa di dengar, di
mengerti oleh orang lain. Nah, sehingga kemampuan kita untuk bisa
menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi di mana orang lain sedang
mengalaminya adalah yang disebut sebagai empati. Dengan menunjukan
empati pada lawan komunikasi akan memberikan kesan yang baik
sehingga memancing reaksi positif terhadap proses komunikasi yang
berlangsung.
19
3. Hukum 3, Audible
Audible, adalah bersifat dapat di mengerti, di dengarkan dengan
baik dan benar. Dengan sifatnya yang seperti itu akan menjadikan pesan
yang disampaikan bisa diterima melalui media atau channel delivery yang
tepat oleh para komunikan. Hal ini akan mengacu pada hukum tentang
kemampuan kita menggunakan berbagai media baik audio, visual, dan
audio visual sekalipun.
4. Hukum 4, Clarity
Clarity, bisa dimaknai sebagai suatu kejelasan di mana di sini yang
harus jelas adalah pesan atau informasi yang disampaikan dari
komunikator kepada komunikan. Dengan adanya clarity ini akan bisa
menghindarkan terjadinya multi interpretasi atau bermacam penafsiran
yang berbeda. Keterbukaan dan transparansi juga bisa diartikan sebagai
clarity. Ini akan bisa menciptakan rasa percaya jika di dalam sebuah
komunikasi ada keterbukaan. Dengan adanya unsur-unsur yang ada
dalam clarity, maka akan bisa menghindari penafsiran yang salah yang
akan berefek tidak sederhana pada proses pemahaman pesan. Dan juga
bisa menghindari rasa saling mencurigai serta bisa menumbuhkan
semangat dan antusiasme dalam kelompok atau tim.
5. Hukum 5, Humble
Humble, adalah sikap rendah hati. Sikap ini terkait dengan hukum
pertama karena untuk bisa menghargai orang lain maka kita akan
membutuhkan rasa atau sikap rendah hati. Sikap yang penuh melayani
(dalam bahasa pemasaran Customer First Attitude), sikap menghargai,
mau mendengar dan menerima kritik, tidak sombong dan memandang
rendah orang lain, berani mengakui kesalahan, rela memaafkan, lemah
lembut dan penuh pengendalian diri, serta mengutamakan kepentingan
20
yang lebih besar.
b) Proses Komunikasi
Pada tahun 1954 terdapat sebuah artikel yang berjudul “bagaimana
komunikasi bekerja”, Wilbur schramm memberikan beberapa model sebuah
proses komunikasi seperti gambar di bawah ini.
Model ini menjelaskan bahwa ada sebuah proses dalam sebuah
komunikasi dimana untuk tujuannya adalah untuk membangun kesamaan
antara source dan destination. Ini merupakan pengembangan dari model
Shannon-Weaver.
Model di atas menjelaskan model komunikasi schramm yang kedua
dimana model ini memperkenalkan konsep baru dalam komunikasi yakni field
experience. Model ini menunjukkan bahwa pada kesamaan latar belakang
dan pengalaman seperti kesamaan bahasa dan kultur antara penerima dan
pengirim pesan. Sehingga akan sangat memudahkan dalam melakukan
komunikasi jika kedua lingkaran tersebut memiliki wilayah bersama yang
besar.
Sedangkan encoder dimaksudkan sebagai penyandi yakni pengirim
mengkodekan informasi dalam bentuk simbol atau isyarat. Sedangkan
decoder adalah penafsiran kode dimana proses ini akan membuat penerima
menafsirkan pesan dan menerjemahkan pesan tersebut menjadi informasi
yang berarti baginya.
Kelebihan dari model Schramm adalah sebagai berikut :
21
yang menyandih, menafsirkan, menyadi-balik, mentransmisikan, dan
menerima sinyal.
3. Model ini memiliki unsur “field of experience” yang tidak dimiliki oleh
model lain.
Kekurangan dari model schramm
Didalam setiap konsep model yang schramm buat, akan memperlihatkan
perubahan dan perkembangan yang sesuai terhadap fenomena yang terjadi
didalam masyarakat.
1. Ucapan yang jelas dan idenya tidak ada makna ganda beserta utuh.
Berbicara dengan tegas, tidak berbelit-belit memahami betul siapa
yang diajak bicara. Menyampaikan tidak berbelit-belit, tulus dan terbuka.
Sampaikan informasi dengan bahasa penerima informasi.
Menyampaikan dengan kemampuan dan kadar akal penerima
informasi.
22
2. Sampaikan informasi dengan global dan tujuannya baru detailnya.
Berikan contoh nyata, lebih baik jadikan anda sebagai model
langsung. Sampaikan informasi dengan lembut, agar berkesan,
membuat sadar dan menimbulkan kecemasan yang mencerahkan.
3. Kendalikan noise dan carilah umpan balik untuk meyakinkan informasi
anda diterima. Contoh, dengan bertanya atau menyuruh mengulanginya.
24
membuatnya senang. Tapi permasalahannya adalah ketika pembahasan
itu garing atau membosankan itulah yang menyebabkan kita sebagai
pendengar sekaligus orang yang memperhatikan akan bosan dan lebih
memilih berbicara dengan lawan jenis lain,otomatis itu akan
menyebabkan konflik di hatinya dan menghasilkan anggapan bahwa “kita
tidak bisa menghargai seseorang”, lebih baik usahakan tetap
mendengarkannya dan memilih topik pembicaraan yang baik.
3. Rileks
Rileks, dapat membuat cara berkomunikasi kita sedikit rapi dan
beraturan sehingga tidak menyebabkan lawan bicara menjadi
kebingungan. Dengan perlahan mengucapkan kalimat dapat membuat
lawan bicara akan mengerti dan memahami maksud dari ucapan kita.
Tidak seperti saya, selalu terburu-buru dalam mengucapkan sebuah
kalimat dan entah mereka mengerti atau tidak. Terutama kepada wanita,
ini selalu menjadi topik pembahasan antara saya dan teman saya ketika
bertemu yang membicarakan bahwa jika saya berbicara dengan lawan
jenis entah kenapa saya tidak pernah bisa rileks dan bisa dibilang gugup.
4. Mengurangi Perkataan Kasar dengan Lawan Bicara
Dahulu kala ada seorang pepatah yang berkata, “Ucapan adalah
sebuah bumerang untuk diri sendiri”. Seberapa dekat kita dengan
seseorang diharapkan agar tidak terlalu sering menggunakan kata-kata
kasar. Karena jika terlalu sering, hal itu bagaikan pisau yang perlahan
membuka kerangka perasaan yang akhirnya menciptakan kebencian
sekalipun itu sahabat sendiri. Bagaimanapun juga, gunakanlah aturan-
aturan berbahasa yang baik dan sewajarnya.
5. Mengganti Topik Pembicara
Pasti bosan jika pembahasan hanya itu-itu aja, tidak menarik dan
25
akhirnya selesai komunikasi pada posisi dimana kita masih ingin
berkomunikasi dengan lawan bicara. Jika hal ini terjadi seharusnya segera
mengganti topik pembahasan agar alur dari komunikasi itu lebih
berwarna dan mempunyai lebih banyak waktu untuk berbicara dengan
lawan jenis. Sebagai contoh, jika kita rindu dengan seseorang yang sudah
lama tidak bertemu dan dua tahun kemudian baru dipertemukan.
6. Jangan Memotong Pembicaraan Lawan Bicara
Salah satu perilaku yang tidak sopan salah satunya memotong
pembicaraan lawan bicara, tentu akan menimbulkan rasa kesal dan marah
terlebih lagi jika yang diungkapkannya itu hal yang sangat penting. Bukan
lawan bicara saja yang merasa kesal dan marah, kita pun akan merasakan
hal yang sama dengan sikap refleks paling tidak ingin menghajarnya dan
timbullah perselisihan.
e) Memperbaiki Komunikasi
1. Hambatan komunikasi
Salah satu hambatan utama dalam berkomunikasi adalah
kecenderungan seseorang untuk bereaksi terhadap sebuah pernyataan
dengan membentuk kesimpulan berdasarkan sudut pandang mereka
sendiri. Hambatan ini dapat diatasi jika kita belajar untuk mendengarkan
dengan pemahaman.
Hambatan-hambatan yang paling sering ditemukan adalah sebagai
berikut.
A. Status
B. Kebisingan eksternal
C. Bahasa
D. Penetapan nilai
26
E. Kurang perhatian
F. Emosi
G. Tidak konsisten
H. Hambatan fisik
I. Perbedaan individu
J. Tidak ada umpan balik
2. Mengatasi Hambatan komunikasi
2. Setiap orang yang ingin sukses meniti karir dalam industri pariwisata
harus memiliki keterampilan antar pribadi yang baik. Keterampilan
interpersonal banyak berkaitan dengan soft skill (keterampilan
lunak) seseorang,yang menurut para pakar memerlukan waktu
yang lebih lama untuk dipelajari dan dilatih dibandingkan dengan
27
hard skill (keterampilan keras).
Keterampilan interpersonal utama yang sangat anda butuhkan dalam
industri pariwisata terdiri dari penampilan pribadi yang prima dan
penampilan pribadi mencakup kebersihan diri dan grooming. Kedua hal
tersebut harus diikuti dengan praktik standar yang sangat tinggi. Perlu
diingat bahwa anda tidak memiliki kesempatan kedua untuk
memberikan kesan pertama kepada tamu. Semua bisnis pariwisata dan
perhotelan akan memiliki standar-standar spesifik untuk presentasi
pribadi (personal presentation). Pastikan bahwa anda benar-benar
memahami dengan jelas mengenai pedoman-pedoman tersebut.
C. Komunikasi Pelanggan
28
pelanggan maka hubungan antara perusahaan akan harmonis dengan
pelanggan. Ini akan memberi pengaruh kepada pelanggan akan menjadi
lebih loyal terhadap produk perusahaan serta menciptakan efek
rekomendasi dari satu pelanggan ke pelanggan lainnya terkait produk
atau layanan perusahaan yang dijual.
Berbagai instansi, lembaga, organisasi ataupun orang yang
memberi produk atau layanan jasa perusahaan secara rutin atau
berkelanjutan merupakan yang disebut sebagai pelanggan. Produk atau
jasa tersebut mungkin mungkin sangat bermanfaat bagi mereka.
Pelanggan juga bisa disebut sebagai yang memberi perhatian khusus
terhadap produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
a) Jenis-jenis Pelanggan
Secara umum, pelanggan terdiri atas tiga jenis yakni internal,
eksternal dan antara. Marilah kita bahas satu persatu untuk lebih
jelasnya informasi tentang ketiga jenis tersebut.
1. Pelanggan Eksternal
Orang atau kelompok yang menerima produk dimana
mereka ini berada diluar perusahaan. Mereka biasanya adalah
29
masyarakat umum. Ada beberapa hal yang diperhatikan oleh
evaluasi pelanggan eksternal yakni, sebagai berikut.
a. Kesesuaian dengan kebutuhan produk atau jasa
b. Harganya yang kompetitif
c. Pengiriman yang tepat waktu dan pelayanan
d. Kualitas produk atau jasa
2. Pelanggan internal
Orang atau kelompok yang berada dalam perusahaan.
Mereka ini mempunyai pengaruh pada kinerja perusahaan. Hal-hal
yang diperlukan untuk diperhatikan oleh pelanggan internal yakni,
sebagai berikut.
a. Kerja kelompok
b. Kerjasama
c. Pekerjaan yang berkualitas
d. Sebagai Sistem dan struktur kerja yang efisien
3. Pelanggan antara
Orang atau kelompok yang biasanya menjadi pihak
perantara atau penghubung terhadap produk atau jasa dari
perusahaan kepada pelanggan. Tetapi mereka juga bukanlah
pemakai terakhir dari produk atau jasa tersebut. Ini bisa
dicontohkan seperti agen perjalanan yang memesan kamar
untuk penginapan atau distributor/supplier yang
mendistribusikan produk produk perusahaan.
b) Kebutuhan Pelanggan
Setelah kita mengenal apa itu pelanggan, sebaiknya kita juga
mengetahui kebutuhan dari pelanggan itu sendiri. Karena kepuasan
30
pelanggan yang kita tuju sebagai hasil dari setiap usaha dan pelayanan
yang kita berikan adalah bagaimana membuat pelanggan itu memakai
jasa atau produk kita dan bagaimana mereka bisa tetap setia pada jasa
atau produk yang kita tawarkan pada mereka.
Kebutuhan pelanggan ini secara garis besar terdiri dari 2 macam yakni,
kebutuhan internal dan kebutuhan eksternal.
Dan untuk mengetahui berbagai kebutuhan pelanggan baik
internal maupun eksternal, maka diperlukan suatu pengidentifikasian
akan kebutuhan pelanggan. Pengidentifikasian ini bisa dilakukan
dengan beberapa pendekatan sebagai berikut.
1. Pengembangan rencana untuk mengumpulkan informasi
2. Mengumpulkan informasi
3. Mengambil tindakan
4. Memperkirakan hasil
5. Menganalisis hasil
6. Memeriksa validitas kesimpulan
Komunikasi yang dilakukan secara terus menerus antara karyawan
yang saling terkait dan tergantung satu sama lainnya sebagai individu.
Antara departemen yang terkait juga harus saling tergantung satu sama
lainnya sebagai suatu unit. Ini merupakan kunci utama dalam
mengidentifikasi kebutuhan pelanggan khususnya pelanggan internal.
c) Tipe dan Karakteristik Pelanggan
Beberapa tipe pelanggan yang perlu diketahui adalah sebagai berikut:
31
biasanya akan langsung saja menyetujui tawaran tersebut.
Terlihat sangat menguntungkan, namun harus diwaspadai untuk
karakter yang satu ini. Dikarenakan bisa saja sewaktu waktu
memunculkan kesalahpahaman atau adanya produk / jasa yang
ditawarkan namun tidak sesuai dengan yang mereka inginkan
setelah mereka memakainya.
32
menghadapinya supaya tidak ada produk/jasa dari yang kita
tawarkan pada mereka yang akan mengecewakannya. Biasanya
mereka disebut juga sebagai pelanggan perfeksionis.
33
2. Pelanggan (customer) tetap biasa
Pelanggan jenis adalah pelanggan yang sudah sering
menggunakan produk/jasa untuk konsumsi pribadi tanpa mau
menawarkannya kepada orang lain. Mereka kita. Meskipun mereka
sering menggunakan produk/jasa kita jual.
3. Pelanggan (customer) yang berkembang
Pelanggan jenis ini adalah pelanggan yang tidak hanya cukup
sebagai pengguna produk/jasa layanan kita, namun mereka akan
berusaha menceritakannya kepada orang lain lagi agar orang lain
tersebut juga menggunakan produk/jasa seperti yang mereka
gunakan. Mereka akan perkenalkan dan berusaha seperti
mempromosikan produk tersebut. Pelanggan seperti ini patut kita
apresiasi dengan memberikan suatu pujian atau kejutan dengan
memberikan servis yang lebih atau produk yang tiada mereka
sangkakan. Karena secara tidak langsung, merekalah media promosi
yang ampuh untuk perkembangan produk/jasa kita. Dan ini tidak akan
menghemat cost pemasaran kita.
4. Pelanggan perkongsian
Pelanggan jenis akan lebih menguntungkan lagi, selain mereka
sebagai pengguna produk/jasa layanan kita, mereka juga akan
sebagai media promosi atas produk tersebut. Tidak sampai disana,
mereka akan memasarkan serta menjual kembali produk/jasa kita
kepada orang lain dengan komitmen yang telah disepakati yang
biasanya yakni berbagi keuntungan atas produk/jasa yang mereka
bisa jual.
34
Apakah kita tahu sampai dimana tahapan akan kepuasan pelanggan
(customer satisfaction) kita? Menjaga agar kesetiaan pelanggan tetap pada
produk kita adalah hal terbaik yang bisa kita lakukan yakni dengan menjaga
mutu atau kualitas produk serta layanan yang kita tawarkan kepada
mereka. Dengan mengenal berbagai karakteristik pelanggan kita, maka
kita akan bisa mengetahui bagaimana melayani mereka dan memberikan
apa yang sebenarnya mereka 3 butuhkan.
Banyak sekali faktor yang membuat konsumen puas atau tidak puas.
Namun, menurut Schnaars, faktor-faktor tersebut secara umum dapat
diidentifikasi sebagai berikut.
1. Harapan
Harapan adalah awal dari sebuah kebutuhan dari suatu
produk/jasa yang ditawarkan. Ini adalah komponen yang akan
membentuk suatu keinginan. Harapan ini biasanya terbentuk dari
pengalaman-pengalaman orang lain yang telah terlebih dahulu
menggunakan suatu produk/jasa.
2. Hasil yang dicapai produk atau jasa.
Hasil merupakan persepsi dari konsumen dalam mengukur
hasil yang dicapai oleh produk/jasa dalam memenuhi harapan
konsumen di kenyataan. Ketercapaian suatu produk/jasa
mempersembahkan hasilnya melebihi dari harapan/keinginan dari
para konsumen akan berpengaruh kepada kepuasan konsumen.
Produk yang melebihi atau kurang dari harapan konsumen disebut
diskonfirmasi positif dan diskonfirmasi negatif. Diskonfirmasi positif
terjadi bila performa produk ternyata melebihi apa yang diharapkan
konsumen sehingga terjadilah diskonfirmasi yang menyenangkan
35
terhadap pengharapan konsumen sebelumnya. Dan sebaliknya,
diskonfirmasi negatif terjadi bila performa produk kurang dari apa yang
diharapkan konsumen sebelumnya dan terjadi diskonfirmasi yang tidak
menyenangkan.
Tindakan-tindakan akan dilakukan oleh para konsumen atas hasil
puas atau tidak puasnya mereka pada suatu produk/jasa yang telah
mereka gunakan. Ketidakpuasan biasanya akan menimbulkan banyak hal
baik itu bentuk protes pelanggan, komplain, tidak memakai produk itu
lagi bahkan ada yang sampai melaporkan pada pihak lembaga pengaduan
konsumen. Ditambah lagi dengan skenario cerita jelek yang akan tersebar
yang bisa menjadi bom waktu untuk kemacetan produk/jasa kita. Oleh
sebab itu, penting bagi perusahaan menyikapi dengan baik jika ada hal-
hal semacam itu terjadi dengan terlebih dahulu berusaha memberikan
produk/jasa yang tidak akan mengecewakan konsumen.
Untuk menambah wawasan silahkan bisa scanbarcode atau klik
link dbawah ini :
https://www.youtube.com/watch?v=gAirEXEVYwQ
36
ahli seputar pelayanan pelanggan, berikut diuraikan beberapa definisi
seputar “pelayanan”:
E. Jenis-jenis Pelanggan
Pelanggan merupakan pihak yang sangat berperan penting dan besar
terhadap keberlangsungan bisnis perusahaan Telah disinggung di bagian 1
(satu) tentang definisi pelanggan, menurut Gaspersz dalam Laksana (2008)
terdapat 3 (tiga) jenis pelanggan yakni pelanggan internal, eksternal dan
antara. Untuk lebih lengkapnya penjelasan sebagai berikut:
1. Pelanggan Internal (Internal Customer) Merupakan kelompok ataupun
orang dalam perusahaan yang memiliki pengaruh pada performa
(performance) pekerjaan atau perusahaan. Adapun hal-hal yang harapan
pelanggan internal diantaranya seperti:
a. Kerjasama/ saling membantu
b. Kualitas kerja
c. Kenyamanan kerja
39
d. Sistem dan struktur kerja yang efisien
e. Kompensasi/ kesejahteraan
2. Pelanggan Antara (intermediate Customer) Merupakan kelompok
ataupun orang yang bertindak sebagai perantara produk akan tapi bukan
sebagai pemakai akhir dari produk perusahaan. Misalnya seperti agen
perjalanan yang bertindak sebagai pemesan kamar penginapan untuk
para pemakai akhir atau seperti distributor yang bertindak dalam
mendistribusikan produk-produk perusahaan.
3. Pelanggan Eksternal (Eksternal Customer) Merupakan kelompok maupun
orang yang berada di luar perusahaan yang menerima produk. Pelanggan
eksternal pembeli atau pemakai akhir produk, yang disebut juga sebagai
pelanggan nyata (real customer). Adapun beberapa harapan pelanggan
eksternal diantaranya yaitu:
a. Kesesuaian dengan kebutuhan produk atau jasa
b. Kualitas produk atau jasa
c. Harganya yang kompetitif
d. Pengiriman yang tepat waktu dan pelayanan
F. Harapan Pelanggan
Harapan pelanggan menurut Zeithaml (1993) adalah perkiraan atau
keyakinan pelanggan mengenai apa yang akan diterimanya. Dengan kata
lain harapan pelanggan dapat diasumsikan sebagai standar prediksi/
standar ideal pelanggan terhadap suatu produk (barang atau jasa).
Harapan pelanggan memiliki peranan besar dalam menentukan
kualitas produk (barang dan jasa) dan kepuasan pelanggan, karena dalam
pengukurannya harapan pelanggan akan digunakan sebagai acuan atau
standar. Oleh karena itu, harapan pelangganlah yang menjadi dasar
40
mengapa dua produk sejenis bisa memperoleh nilai yang berbeda dari
pelanggannya.
Harapan pelanggan atau ekspektasi pelanggan menurut Kertajaya (2004)
terjadi dikarenakan 4 (empat) hal, yaitu:
a. Individual Need
Merupakan kebutuhan individu atau personal. Faktor ini
penting karena jika pelanggan sudah memiliki tuntutan yang tinggi,
maka harapan pasti juga tinggi.
b. Word of Mouth
Faktor ini merupakan rekomendasi atau referensi dari orang
lain. Pelanggan memiliki harapan tertentu karena cerita dari orang
lain. Penyebarannya akan cepat diterima oleh orang lain karena orang
yang menyampaikannya merupakan seseorang yang dapat
dipercaya, seperti seorang ahli, keluarga, teman, atau sahabat.
c. Past Experience
Merupakan pengalaman masa lalu. Seseorang yang sudah
memiliki pengalaman yang baik di masa lalunya akan dapat menerima
setidaknya pelayanan yang sama seperti sebelumnya. Jika tidak
sama, mereka akan kecewa.
d. External Communication
Merupakan usaha sebuah perusahaan untuk menjanjikan
sesuatu kepada pelanggan untuk menarik pelanggan, contohnya
melalui penggunaan iklan di media massa cetak maupun elektronik.
43
I. Pelayanan Prima (Excellent Service)
45
a. Berhias
Berhias bagi seorang pelayan merupakan suatu keharusan karena
pelayan akan sering berhadapan dengan pelanggan, dan dengan
berhias yang rapi dan menarik, maka akan tampak penampilan yang
serasi dari seorang pelayan atau pedagang kepada pelanggannya.
Untuk itu seorang pelayan yang ingin tampil serasi perlu
memperhatikan hal sebagai berikut:
Pelayan laki-laki
1) Rambut tidak menutupi telinga dan dipotong rapi
2) Kuku tidak panjang, apalagi sampai hitam
3) Tidak merokok ketika melayani pelanggan
4) Badan wangi dan tampak selalu bersih
Pelayan wanita
1) Rambut diikat atau disanggul bagi yang panjang, dipotong
dengan penataan yang rapi;
2) Menggunakan perhiasan dan make up secara tidak berlebihan;
dan
3) Memakai parfum sewajarnya.
b. Berbusana
Kepribadian dan kewibawaan seorang pelanggan dapat ditunjukan
dari bagaimana cara berbusananya. Oleh karena itu, berbusana yang
baik merupakan hal penting bagi pelayan. Cara berbusana yang baik
merupakan ciri khusus yang menunjukkan kepribadian dan
kewibawaan bagi seorang pelayan. Berbusana yang baik berarti
memperbaiki penampilan diri secara keseluruhan mulai dari berhias
rambut, wajah, dan kaki.
Pengaruh warna dapat dikategorikan sebagai berikut:
46
1) Warna tenang (kuning muda, abu-abu, hijau muda, biru muda
dan sebagainya);
2) Warna cerah (biru laut, hijau zamrud, merah bata, kuning emas,
jingga);
3) Warna gelap (hitam, biru tua, merah hati) motif kain yang dapat
dipilih untuk tenaga pelayan bervariasi, antara lain: batik, tenun
ikat, bunga bunga, kotak, garis-garis dan daun daunan.
c. Ekspresi Wajah
Menampilkan ekspresi wajah yang simpatik dan menarik bagi
seorang pelayan adalah penting. Sebab, perilaku ini mempunyai
peranan yang besar dalam menciptakan hubungan yang baik dengan
pelanggan. Kontak pertama antara pelayan dengan pelanggan
umumnya diawali dengan ekspresi wajah. Oleh karena itu, pelayan
harus mengekspresikan wajah yang bersahabat.
d. Ekspresi mata
1) Kontak mata harus disertai dengan senyuman.
2) Lakukan kontak mata secara langsung dengan pelanggan.
3) Tampilkan tatapan mata yang bersahabat.
e. Ekspresi mulut
1) Tampilkan senyuman manis sebagai rasa senang atau gembira.
2) Hindari bibir rapat karena ekspresi ini menunjukkan kemarahan
atau kekecewaan.
3) Hindari menggigit bibir karena mengisyaratkan sedih atau
gelisah.
f. Ekspresi kepala
47
persetujuan.
51
needs) pelanggan. Kebutuhan praktis meliputi nilai yang dirasakan
dengan bentuk berwujud fisik (tangible) dan kebutuhan emosional
yang dirasakan kepada fisiologis pelanggan.
1. Berpikir positif
2. Keyakinan
3. Kerja keras dan kerja cerdas
4. Kerja benar
5. Ketabahan dan kesabaran
6. Keikhlasan agar tidak menjadi beban dan selalu bersemangat
memberikan yang terbaik.
A. UNJUK KERJA
Untuk Mengukur Keterampilan Anda dalam berkomunikasi efektif,
maka lakukanlah kegiatan berikut sesuai petunjuk dengan benar.
52
B. KEGIATAN
1. Buatlah kelompok kerja masing-masing lima orang dalam satu kelompok.
Susunlah kepengurusan dari kelompok itu dengan baik dan berikan tugas
masing-masing sehingga semua anggota kelompok memiliki tugas yang
jelas!
2. Persiapkan hal-hal yang berkaitan erat dengan kegiatan
mendeskripsikan proses berkomunikasi dan teknik komunikasi yang
dipergunakan! Alat, yaitu alat tulis (kertas, Pulpen, penghapus, tip-ex,
lap top, in pocus) Bahan, yaitu daftar pertanyaan yang berhubungan
dengan mendeskripsikan teknik-teknik berkomunikasi.
C. LANGKAH KERJA
53
PENGAYAAN
REFLEKSI
54
55
MATERI PEMBELAJARAN
A. Logistik
Logistik adalah bagian dari supply chain yang menangani arus barang,
arus informasi, dan arus uang melalui proses procurement, warehousing,
transportation, distribution, dan delivery services sesuai dengan jenis,
kualitas, jumlah, waktu dan tempat yang dikehendaki konsumen, secara
aman, efektif, dan efisien, mulai dari point of origin sampai dengan point of
destination. (cetak Biru SISLOGNAS). Untuk menambah wawasan lainnya
silahkan scan barcode dibawah ini :
56
Gambar 6.1 Logistik
Sumber : SISLOGNAS
57
B. Distribusi
Distribusi adalah salah satu aspek dari pemasaran. Distribusi juga dapat
diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan
mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada
konsumen. Distribusi dilakukan sehingga penggunaannya sesuai dengan
yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan).
Seorang atau sebuah perusahaan distributor adalah perantara yang
menyalurkan produk dari pabrikan (manufacturer) ke pengecer (retailer).
Setelah suatu produk dihasilkan oleh pabrik, produk tersebut dikirimkan
(dan biasanya juga sekaligus dijual) ke suatu distributor. Distributor
tersebut kemudian menjual produk tersebut ke pengecer atau pelanggan.
(https://id.wikipedia.org/w/index.php)
Pada jasa Logistik , distribusi merupakan aktivitas pergerakan barang
dan jasa dari pemasok hingga konsumen akhir melalui distribution channel
(saluran distribusi), dari satu tempat ke tempat lain, antar kota, antar
kabupaten, antar provinsi dan antar negara dengan berbagai moda
transportasi, melalui darat, udara dan laut.
Hal ini menuntut terpenuhinya jenis moda transportasi, fasilitas dan
kapasitas terminal, rute pengiriman, kapasitas penyimpanan gudang, dan
integritas dengan jadwal pengiriman/ keberangkatan moda transportasi.
Peran perusahaan pada logistik dalam distribusi:
1. Menyediakan nilai tambah berupa pengiriman barang yang tepat,
jumlah dan waktu dengan tingkat biaya dan risiko yang paling optimum
2. Mengkonsolidasikan dan memfasilitasi pengiriman dari produsen
kepada konsumen
3. Menentukan moda transportasi
4. Melakukan penjadwalan dan penentuan rute pengiriman
58
5. Menyimpan persediaan sementara di gudang
6. Menyediakan sistem transportasi pengembalian barang (produk
rusak/didaur ulang)
Keseluruhan kegiatan ini menghasilkan nilai tambah (value added)
melalui : pengiriman barang ke lokasi tempat konsumen berada, pada
waktu konsumen membutuhkannya, utilisasi alat, dan efisiensi biaya.
Pihak yang berperan dalam distribusi:
● Shipper : pihak yang mengirim barang (pemilik barang)
● Forwarder/Ekspedisi : pihak/perusahaan yang mengatur pengiriman
barang sampai diterima konsumen
● Carrier: pihak/perusahaan yang melakukan pemindahan barang
(pengangkutan) kepada konsumen.
Ada banyak bentuk dan pilihan saluran distribusi produk. Saluran
distribusi produk tidak hanya terbatas saluran distribusi fisik produk
melainkan mencakup juga saluran informasi, pembayaran, dan promosi.
Untuk menambah wawasan lainnya silahkan scan barcode dibawah ini :
C. Saluran Distribusi
Dalam saluran distribusi fisik produk, kita mengenal pergerakan
produk mulai dari pemasok, manufaktur, dealer, retailer, dan akhirnya
sampai ke konsumen akhir. Sementara saluran pembayaran atas
pergerakan distribusi produk, sumber pembayaran dari pelanggan ke
retailer, retailer ke dealer, pembayaran dealer ke manufaktur, dan
59
pembayaran dari manufaktur ke pemasok bahan baku. Proses
pembayaran ini umumnya dilakukan melalui transfer bank.
60
konsumen. Untuk menambah wawasan lainnya silahkan scan barcode
dibawah ini :
61
b. Biaya transportasi bisa ditekan karena barang-barang dapat
digabung untuk dikirim bersama pada jumlah pengiriman yang
ekonomis
● Tantangan pergudangan:
a. Jumlah inventori total mulai dari titik produsen sampai
konsumen lebih tinggi. Akibatnya, proses dan biaya
penanganan barang (handling), biaya tenaga kerja dan fasilitas
lebih tinggi
b. Bertambahnya kemungkinan kerusakan barang karena proses
penanganan yang lebih lama
3. Cross-docking (pengiriman semi langsung)
Proses pengiriman barang dari beberapa sumber penerimaan barang,
kemudian langsung dipilah dan dikelompokkan lagi menuju lokasi
pengiriman, tanpa memerlukan fasilitas penyimpanan sementara.
Strategi ini banyak dipakai oleh produsen bahan pokok, barang konsumsi
cepat pakai, dan carrier pada jasa kargo penerbangan.
● Keuntungan cross docking:
a. Mempercepat aliran produk, mengurangi waktu transit, dan
meminimalkan inventori
b. Meminimalkan, bahkan menghilangkan aktivitas penanganan
dan penyimpanan barang yang merupakan dua kegiatan
termahal dalam proses distribusi
c. Mengurangi fasilitas distribusi
● Tantangan cross docking:
a. Membutuhkan investasi awal berupa teknologi informasi untuk
mendukung data real time, contoh penerapan electronic data
interchange (EDI) dan barcode pada kemasan
62
b. Mungkin dibutuhkan investasi lain, seperti fasilitas dan tata
letak yang baru
c. Pergerakan barang harus selalu dapat dipantau.
Untuk menambah wawasan lainnya silahkan scan barcode dibawah ini :
E. Pengiriman Barang
63
Gambar 6.4 Pengiriman Barang
Sumber : SISLOGNAS
64
Kiriman yang termasuk Dangerous Goods (DG) harus diberikan
tanda/label khusus sesuai sifatnya.
65
Gambar 6.6 Hazardous Materials Classification
Sumber : https://images.app.goo.gl/V1nMtVZUXDsu6F5W9
66
Kiriman yang dilarang dikirim oleh perusahaan ekspedisi dengan
perkecualian yaitu:
a. Tumbuhan, tanaman dan hewan (kecuali ada izin dari Balai
Karantina Pertanian)
b. Kayu dan hasil hutan (kecuali ada ijin dari Kementrian Kehutanan)
c. Makanan basah dan mudah busuk (kecuali dipacking secara baik
dan benar)
Untuk menambah wawasan lainnya silahkan scan barcode dibawah ini :
F. Pengumpulan (Collecting)
1. Definisi Pengumpulan (Collecting) adalah kegiatan pelayanan
pengeposan kiriman yang dilakukan melalui berbagai “service point”
seperti loket-loket pelaku industri pos, agen-agen pelaku industri pos,
dan pick-up ke tempat pelanggan.
67
Gambar 6.7 Counter CitoXpress
Sumber: SKKNI No. 354 tahun 2014
68
Gambar 6.9 Kurir Pick-up CitoXpress
Sumber: SKKNI No. 354 tahun 2014
69
Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh petugas counter antara lain:
a. Kejelasan alamat pengirim dan penerima kiriman
b. Klasifikasi barang yang dikirim dengan benar (general cargo/special
cargo atau DG)
c. Fisik (kondisi) kiriman sesuai dengan informasi pengirim
d. Kiriman bukan termasuk barang yang dilarang dalam pengiriman
e. Kiriman DG atau yang dapat mengkontaminasi kiriman lainnya harus
dipacking secara aman
f. Jenis layanan (service) yang diinginkan oleh pengirim
g. Moda transportasi (darat/udara/laut)
h. Pengukuran berat kiriman (berat actual/volumetric)
i. Pengirim menandatangani bukti kirim (connote/airway bill/tanda
terima)
2. Dua Cara Pengukuran Berat Kiriman
a. Berat Timbangan
Kiriman ditimbang dengan alat timbang standard dan berat
kiriman ditentukan dalam satuan Kilogram (Kg) sesuai yang tertera di
timbangan.
70
b. Berat Volumetrik
Kiriman diukur dimensinya (panjang x lebar x tinggi) dengan
menggunakan alat ukur standar dalam satuan centimeter dan dibagi
72
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat Kurir mengumpulkan/pick-
up ke tempat pelanggan antara lain:
a. Petugas pick-up harus memastikan barang yang diambil dalam kondisi
baik dengan memeriksa kiriman di depan pelanggan atau di depan
petugas airport/stasiun KA/terminal
b. Petugas pick-up harus menghitung fisik jumlah barang sama dengan
dokumen pengiriman di depan pelanggan atau di depan petugas
airport/stasiun KA/terminal
c. Apabila kondisi barang tidak baik, atau barang ada yang kurang/tidak
sesuai dengan dokumen pengiriman, maka harus dibuat berita acara
73
Untuk menambah wawasan lainnya silahkan scan barcode dibawah ini :
G. Pemrosesan (Processing)
1. Definisi Processing/Pemrosesan
Kegiatan pengolahan kiriman yang dilakukan melalui berbagai
tahapan kegiatan sorting, packing, billing, bundling, bagging,
manifesting, forwarding. Sumber SKKNI Nomor 354 tahun 2014
2. Sorting
Proses awal setelah dokumen/paket (kiriman) diterima dari
petugas counter/petugas pick-up, kiriman harus disortir terlebih
dahulu. Kegiatan sortir dilakukan oleh petugas sortir untuk kiriman
Inbound maupun kiriman Outbound. Kiriman Inbound adalah kiriman
yang diterima dari luar kota. Kiriman Outbound adalah kiriman yang
diterima dari petugas counter/pick-up dan akan diproses untuk dikirim
kepada penerima.
Kegiatan Sortir Kiriman Inbound memilah kiriman berdasarkan:
● Dokumen/paket
● Tujuan (dalam kota/transit)
● Jenis layanan/service
● Berat kiriman
74
Kegiatan Sortir Kiriman Outbound memilah kiriman berdasarkan:
● Dokumen/paket
● Tujuan (dalam kota/transit/luar kota)
● Jenis layanan/service
● Moda angkutan
● Berat kiriman
● Jenis barang (general cargo/special cargo/DG/non-DG)
● Kiriman perlu dikemas/tidak
3. Packaging
Pengemasan/packaging merupakan kegiatan untuk menyiapkan
barang menjadi siap dikirim/ didistribusikan ke tempat tujuan. Adapun
wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau
75
mengurangi kerusakan, melindungi barang yang ada di dalamnya,
melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan,
benturan, getaran, basah). Disamping itu pengemasan berfungsi untuk
menempatkan suatu paket agar mudah untuk diangkut dan
didistribusikan.
Cara-cara pengemasan sangat erat berhubungan dengan kondisi
barang yang dikemas serta transportasinya. Sebelum mengemas
barang, harus diperhatikan dan dipilih material kemas yang sesuai agar
meminimalisir kerusakan barang saat didistribusikan.
Kemasan hendaknya memenuhi persyaratan sebagai berikut:
- Kemampuan/daya bungkus yang baik untuk memudahkan dalam
penanganan pengangkutan, distribusi dan penyusunan dalam moda
angkutan
- Kemampuan melindungi isinya dari berbagai resiko dari luar,
misalnya perlindungan dari udara panas/dingin, sinar/cahaya
matahari, bau asing, benturan/tekanan mekanis, kontaminasi bahan
kimia
- Mempunyai ukuran bentuk dan bobot yang sesuai dengan
peraturan carrier terutama kiriman via udara
- Kedap air (mampu menahan air masuk membasahi isi)
- Kuat dan tidak bocor
- Relative tahan terhadap panas
- Barang sangat berbau (contoh buah durian) memerlukan packing
yang baik sehingga aromanya tidak tercium dari luar
- Dangerous Goods (barang berbahaya) harus dikemas sesuai
peraturan yang dikeluarkan oleh IATA (khusus kiriman via udara),
dan harus ditempel label sesuai dengan jenis barang.
76
Beberapa barang yang WAJIB di packing kayu/styrofoam yaitu
barang yang sifatnya dapat merusak barang lain atau merugikan
armada angkutan. Contoh : madu
77
● Kiriman terbungkus dengan rapi dan tidak mudah bocor
● Tidak mudah terbuka, kuat dan tahan benturan
● Tidak menambah berat berlebihan
● Tidak terlampau berat dalam 1 koli
● Ukuran maximum sesuai prasarana angkutan
● Dianjurkan berbentuk kubus atau segi empat, namun ada yang
memanjang sesuai kondisi barang
● Kemasan dengan kayu, paku tidak boleh mencuat
78
5. Billing/Entry Data/Manifesting
Kegiatan Processing berikutnya setelah kiriman ditimbang
dan/atau dipacking, dibuatkan Consignment Note/Connote/Airway
Bill/AWB/Resi/Tanda Terima dengan cara memasukkan data kedalam
system (data entry). Kegiatan data entry juga dilakukan oleh Petugas
Loket pada saat menerima kiriman langsung dari Pengguna
Layanan/Pengirim. Connote/AWB/Resi/Tanda Terima tersebut dapat
digunakan oleh pihak ekspedisi/pengguna layanan untuk memantau
status pengiriman.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian Connote/AWB :
● Tuliskan nama dan alamat Pengirim dengan jelas
● Tuliskan nama dan alamat Penerima secara lengkap dan benar
● Cantumkan Kode Pos apabila ada
● Cantumkan nomor telepon Pengirim dan Penerima apabila ada
● Pilih jenis kiriman dan jenis layanan
● Cantumkan berat dan isi kiriman
● Cantumkan keterangan khusus apabila ada
● Cantumkan tanda tangan pengirim di kolom yang benar (apabila di
Counter)
Manifest berisi daftar kiriman yang akan dikirim keluar kota, dan
79
akan dimasukkan kedalam karung bersama dengan dokumen/paket.
80
Gambar 6.18 Label, Destination Code
Sumber : CitoXpress
7. Forwarding
Kegiatan forwarding adalah menyerahkan kiriman yang telah diproses
(sortir, packing, manifesting, bagging) kepada Bagian Transportasi atau
Bagian Pengantaran. Untuk menambah wawasan lainnya silahkan scan
barcode dibawah ini :
H. Pengangkutan (Transporting)
1. Definisi Pengangkutan
Kegiatan Pengangkutan (Transporting) kiriman ke tujuan yang
dilakukan melalui berbagai sarana atau moda transportasi udara, darat
dan laut. Sumber SKKNI Nomor 354 Tahun 2014.
Pemilihan moda transportasi untuk pengangkutan kiriman dilakukan
81
dengan mempertimbangkan beberapa hal antara lain:
- Kondisi geografis
- Kapasitas moda angkutan
- Frekuensi (jadwal) pengangkut (carrier)
- Biaya/tarif angkutan
- Ketersediaan tempat dalam moda angkutan (availabilitas)
- Kualitas pelayanan dan reliabilitas (kecepatan waktu pengiriman,
stabilitas jadwal, keamanan dalam perjalanan, reputasi carrier), dll
ur
Kapal Laut Biaya murah, Waktu pengiriman Pelabuhan Kinerja
Kapasitas besar lama, penanganan
Risiko keamanan di container dari
laut kapal ke
pelabuhan,
Proses pabean
Kereta Biaya murah jika Waktu pengiriman Rel Kereta Fasilitas
banyak lama. pengiriman dan
82
Terbatas pada pengambilan
ketersediaan barang mencapai
infrastruktur. kereta
Keadaan cuaca
dapat
menghambat.
Kendaraa Relatif cepat Kapasitas terbatas. Jalan Raya Tidak terlalu
n dan murah Waktu lama untuk bergantung pada
pengiriman antar infrastruktur
kota.
Dapat terhambat
cuaca.
Pesawat Cepat. Biaya mahal. Bandar Udara Fasilitas Airport,
terbang Dapat mengirim Terbatas pada (Airport) PP, Tarif Asuransi
barang dalam ketersediaan dan Pajak,
kondisi infrastruktur. Keamanan
mendesak. Pengiriman barang
(terutama untuk
DG dan makanan),
kerja sama
pengiriman
dengan
penerbangan
komersial
Pipa Jangkauan : Terbatas pada Jalur pipa dan Satu jalur pipa
Jarak jauh barang-barang keamanannya hanya untuk satu
(antar pulau, komoditas yang jenis barang.
83
antar negara, berupa cairan Biaya infrastruktur
bawah laut) (minyak mentah, dan perawatan
gas alam dll) tinggi.
Elektronik Cepat Hanya untuk Sistem Resiko keamanan
Murah pengiriman data informasi data
dan dokumen
Intermod Mampu Biaya bahan bakar Fasilitas yang Butuh jaringan
a menghadapi bervariasi. mampu kerja sama yang
berbagai mentransfer baik terutama jika
kondisi Memungkinkan barang antar- tiap moda
geografis, dibutuhkan tempat moda transportasi
ketersediaan penyimpanan transportasi. difasilitasi oleh
infrastruktur, sementara. perusahaan yang
dan hambatan berbeda.
peraturan
Saling mengisi Penjadwalan antar-
kekurangan moda harus
antar-moda sinkron.
transportasi
Tabel 6.1 Perbandingan Antar Moda Transportasi
Sumber : CitoXpress
84
● Kapasitas floor load
● Isi/content kargo (DG/non-DG)
● Berat kargo
● Ukuran kargo
● Pembungkus/Packing kargo
Pengiriman kargo dengan pesawat komersil diutamakan
keamanan penerbangan (safety flight). Semua kiriman/kargo yang akan
dinaikkan ke pesawat udara harus diperiksa melalui X-ray terlebih dahulu
oleh RA. Regulated Agent (RA) adalah sebuah perusahaan yang ditunjuk
oleh Pemerintah RI untuk melakukan pemeriksaan barang kargo yang
akan dikirim via udara.
85
- Membuat Label kiriman dan PTI (Pemberitahuan Tentang Isi
Kiriman)
- Menempelkan label pada kiriman sesuai penerbangan
- Merekap data kiriman sesuai dengan tujuan dan SMU
- Menyerahkan kiriman kepada driver yang akan berangkat ke
bandara cargo
- Driver menyerahkan kiriman pada pelaksana bandara cargo berikut
dengan lembar serah terima
- Petugas bandara cargo mengelompokkan kiriman sesuai dengan
SMU dan tujuan
- Petugas bandara cargo melakukan registrasi ke Regulated Agent
(RA)
- Petugas bandara cargo melakukan verifikasi kiriman dengan
petugas RA
- Petugas bandara cargo memasukkan kiriman ke mesin X-Ray
- Petugas bandara cargo menyerahkan kiriman beserta SMU kepada
petugas RA
- Petugas bandara cargo melakukan penyerahan data kiriman kepada
staff informasi traffic
- Staff informasi traffic menginformasikan ke cabang/agen sesuai
rekap yang dibuat oleh staff pembuat SMU
4. Pengangkutan melalui Darat
Pengangkutan melalui darat dengan menggunakan moda:
1. Kendaraan bermotor (motor, mobil, truck)
2. Kereta Api
Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor KM 69
Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Angkutan Barang di jalan,
86
definisi untuk masing-masing jenis barang yang diangkut
menggunakan jasa angkutan truk adalah sebagai berikut:
● Barang umum
● Barang berbahaya (DG)
● Barang khusus
● Alat berat
● Peti Kemas (Container)
Jenis mobil barang (truk) yang umum digunakan adalah:
1. Truk Barang Umum
Merupakan truk yang digunakan untuk mengangkut segala jenis
barang, baik yang dikemas ataupun tanpa kemasan dalam bentuk
curah. Penggunaan yang sifatnya spesifik sering diangkat dengan truk
yang diperuntukkan untuk satu jenis barang saja
2. Truk Tangki
Dirancang untuk mengangkut muatan berbentuk cair atau gas.
Untuk meningkatkan kestabilan dalam transportasi cairan dalam
tangki, rangka dibagi dalam beberapa kompartemen yang dipisahkan
dengan sekat-sekat
3. Truk + box (mobil box)
Kendaraan angkutan barang hantaran yang biasanya digunakan
untuk mengangkut barang antaran (delivery van) yang dimasukkan
dalam suatu box yang terbuat dari aluminium. Ada pula truk box yang
dilengkapi dengan pendingin yang digunakan untuk mengangkut
barang yang mudah busuk atau rusak karena suhu seperti untuk
angkutan Es, Daging, Ikan, Sayuran dan Buah.
4. Truk + Peti Kemas
Disebut juga truck container adalah kendaraan pengangkut peti
87
kemas terdiri dari kendaraan penarik (tractor head) dan kereta
tempelan dimana peti kemas ditempatkan.
Beberapa jenis truk :
88
berkapasitas dua kali lipat kapasitas truk. (sumber: Yunani, A. (2015),
Logistik Berbasis Kereta Api. Supply Chain Indonesia)
89
barang yang diangkut mencapai 750 ton atau sama dengan 75
kendaraan truk.
● Mampu menempuh jarak yang jauh. Semakin jauh jarak tempuhnya
menjadi semakin efisien dan biaya makin rendah
(sumber; Nasution, M.N. (2008), Manajemen Transportasi edisi
ketiga, jakarta: Ghalia Indonesia.
Yunani, A. (2015), Logistik Berbasis Kereta Api. Supply Chain
Indonesia)
90
mengatur pengiriman barang yang banyak jumlah dan ragamnya
dalam gerbong-gerbong yang akan ditarik oleh lokomotif ke tujuan
sesuai jadwal trayek. Optimalisasi dari kapasitas lokomotif ini akan
dicapai kalau waktu di stasiun untuk pengaturan gerbong dan muatan
serta waktu pengaturan perbaikan peralatan KA dapat ditekan
serendah mungkin. Bertambah pendek waktu tersebut, maka
bertambah tinggi pula produktivitas operasi
Sarana KA terdiri atas lokomotif sebagai alat penarik rangkaian
(gerbong kereta), daya muat dan kekuatan gerbong/kereta. Dalam
menggunakan sarana KA, perlu dikaji/dipertimbangkan beberapa hal
berikut demi kelancaran transportasi:
● Sumber energi alat penarik/lokomotif karena menyangkut efisiensi
, kecepatan, dan biaya operasi
● Kecepatan dan daya Tarik lokomotif. Ada interrelasi antara
kecepatan dengan kekuatan Tarik, yaitu makin besar kecepatan,
makin mengecil kekuatan tariknya.
● Kapasitas angkut/daya muat kereta/gerbong, baik dari segi volume
(m3) dan berat (ton) disbanding dengan berat kosong
● Kecepatan bongkar/muat barang ataupun naik/turun barang yang
berkaitan dengan bentuk stasiun sebagai pendukung operasi
Berbagai jenis gerbong barang KA :
✔ Gerbong datar (flat cars) yang disebut sistem (TOFC/trailer on flat
cars)
✔ Gerbong hewan (livestock)
✔ Gerbong pendingan (refrigerator car)
✔ Gerbong gondola (flat bottom car)
✔ Gerbong tangki (tank car)
91
Komoditi yang diangkut KA:
● Petikemas
● Barang curah liquid/cair (BBM, CPO, semua bahan kimia cair yang
tidak korosif, minyak goreng, air mineral dll)
● Barang curah (batu bara, pasir, semen, gula pasir, pupuk, beras, dll)
● Barang elektronik (hasil produksi pabrik yang sudah terpaket)
● Barang kiriman lain yang sudah terpaket
(sumber; Nasution, M.N. (2008), Manajemen Transportasi edisi
ketiga, jakarta: Ghalia Indonesia
Yunani, A. (2015), Logistik Berbasis Kereta Api. Supply Chain
Indonesia)
92
a. Kapal Kontainer (container ship)
Kapal yang khusus digunakan untuk mengangkut peti kemas yang
standar. Memiliki rongga (cells) untuk menyimpan peti kemas ukuran
standar.
b. Kapal Barang (Cargo Ship)
Segala jenis kapal yang membawa barang-barang. Didesain khusus
sesuai fungsinya dilengkapi dengan crane dan mekanisme lainnya
untuk bongkar muat, serta dibuat dalam beberapa ukuran.
c. Kapal Kargo Curah (Bulk Carrier)
Kapal dagang yang dirancang khusus mengangkut cargo curah
unpackaged, seperti biji tambang (batu bara, biji besi), biji tumbuh-
tumbuhan, dan semen.
d. Kapal Feri Ro-Ro (Roll-on/Roll-off)
Kapal yang bisa memuat kendaraan yang berjalan masuk kedalam
kapal dengan penggeraknya sendiri dan bisa keluar dengan sendiri
juga sehingga disebut sebagai kapal roll on-roll off atau disingkat Ro-
Ro.
93
Gambar 6.22 Kapal RoRo
Sumber : SISLOGNAS
e. Kapal Tongkang (Barge)
Kapal yang dibangun untuk transportasi sungai dan kanal dengan
membawa muatan seperti batu bara, kayu dll. Beberapa kapal
tongkang tidak memiliki mesin (propelled) sehingga harus ditarik oleh
kapal tunda atau didorong oleh tug boat.
Selain itu ada juga jenis Hopper Tongkang yaitu kapal yang tidak bisa
bergerak dengan sendirinya tidak seperti beberapa jenis lain
tongkang. Kapal ini dirancang untuk membawa bahan-bahan seperti
batu,pasir,tanah dan sampah untuk membuang ke laut, sungai atau
danau untuk reklamasi tanah.
f. Kapal Tunda (Tug Boat)
Kapal yang dapat digunakan untuk melakukan
manuver/pergerakan, utamanya menarik atau mendorong kapal
lainnya di pelabuhan, laut lepas, atau melalui sungai atau terusan.
Kapal tunda digunakan pula untuk menarik tongkang, kapal rusak,
dan peralatan lainnya. Kapal tunda memiliki tenaga yang besar bila
dibandingkan dengan ukurannya.
94
g. Kapal Pengangkut Kayu (Timber Carrier atau Log Carrier)
Umumnya sebagai muatan kayu yang diangkut diletakkan di atas
geladak dan jumlah muatan di geladak kurang lebih 30% dari seluruh
muatan yang diangkut. Oleh karena itu konstruksi dari del/geladaknya
harus dipasang perlengkapan untuk keperluan itu.
h. Kapal Pendingin (Refrigerated Cargo Vessels)
Kapal khusus yang digunakan untuk pengangkutan muatan yang
perlu didinginkan gunanya untuk mencegah pembusukan dan
kerusakan muatan (ikan, udang). Ruang muat dilengkapi dengan
sistem isolasi dan sistem pendinginan.
i. Kapal Pengangkut Ternak
Kapal jenis ini menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk ternak
tersebut misalnya tempat makan, tempat kotoran yang dengan
mudah dapat dibersihkan. Untuk menambah wawasan lainnya
silahkan scan barcode dibawah ini :
I. Pengantaran (Delivery)
1. Definisi Pengantaran (Delivery)
Adalah kegiatan pengantaran kiriman kepada penerima yang
merupakan tahapan terakhir dari proses distribusi. Sumber SKKNI Nomor
354 tahun 2014. Pengantar (Kurir/Driver) melaksanakan pengantaran
95
kiriman kepada penerima dengan memperhatikan SOP Pengantaran
Kiriman setiap perusahaan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada proses delivery antara lain :
- Dokumen/Paket akan disortir sesuai dengan wilayah antaran
- Biasanya dalam satu kota atau wilayah akan dibagi beberapa orang
pengantar/kurir
- Kiriman yang besar biasanya akan diantar oleh Kurir/Pengemudi yang
menggunakan mobil sedangkan surat/dokumen dan kiriman yang kecil
diantar oleh Kurir sepeda motor
- Sebelum mulai mengantar semua kiriman dokumen/paket akan dibuat
daftar pengantar/runsheet
- Daftar pengantar inilah yang menjadi dasar antaran oleh Kurir
96
- Barang yang dikirim dengan mobil box harus disusun dengan metode
FILO (First In Last Out)
- Driver tidak diperbolehkan memarkir kendaraan pada tempat yang ada
larangan parker
- Driver tidak diperbolehkan meninggalkan kendaraan tanpa dikunci
- Dokumen yang dikirim oleh kurir disusun berdasarkan urutan rute
antaran
- Driver/Kurir menyerahkan dokumen/paket kepada yang berhak
menerima dan meminta tanda tangan pada tanda terima (Proof of
Delivery/POD)
- Kiriman yang berhasil diantar ke penerima ataupun yang belum
terkirim pada sore hari atau di akhir periode pengantaran akan
dilakukan “update status”
- Saat update status untuk setiap kiriman secara umum terbagi dua
status yaitu “berhasil” atau “ gagal” diantar
- Dokumen/Paket yang “gagal” diantar bisa masuk ke kategori “antar
ulang” dimana dalam artian dokumen/paket tsb belum betul-betul
gagal.
2. Proses Pengantaran Barang
- Kurir berangkat untuk mengantar kiriman, sesuai rute yang telah
ditentukan
- Kurir pengirim sesuai alamat yang tertera di connote dan fisik kiriman
- Kurir memastikan kebenaran alamat dan penerima yang tercantum
pada connote dan fisik kiriman
- Kurir turun dari kendaraan, membuka helm sebelum
mengetuk/menekan bel rumah penerima. Kurir memanggil penerima
97
kiriman secara “Sopan dan Santun” (dilarang berteriak, tidak sopan,
meng gedor-gedor pintu/pagar)
- Apabila kiriman ke alamat kantor, kurir melapor ke bagian
security/penerimaan tamu dengan menunjukkan identitas diri dari
perusahaan sebelum bertemu dengan penerima
- Kurir menyerahkan connote untuk ditandatangani oleh penerima yang
berhak. Jika penerima langsung tidak ada maka serahkan pada orang
yang serumah atau sekantor dengannya
- Penerima menandatangani lembar connote dengan menuliskan nama
jelas, status, tanggal dan jam. Jika menggunakan mobile device tanda
tangan penerima dan fotokan penerima
- Kurir mengambil lembar connote yang sudah ditandatangani oleh
penerima dan menyerahkan kiriman kepada penerima, dan
mengucapkan terima kasih
- Kurir melanjutkan pengantaran ke tempat lain atau kembali ke kantor
setelah menyelesaikan seluruh kiriman
98
- Kiriman dilarang dititipkan kepada tetangga/satpam jika rumah yang
dituju tutup atau penghuni tidak berada ditempat
- Setiap rumah/kantor yang dituju tutup, maka kurir harus membuat
“Form Notice” dengan lengkap
- Apabila nomor telepon penerima tertera pada connote/fisik kiriman
dapat dilakukan SMS bahwa rumah/kantor tutup
- Dilarang meletakkan kiriman di suatu tempat tanpa ditandatangani
penerima walaupun ada instruksi langsung dari penerima
- Kurir dilarang menandatangani lembar connote
- Kiriman yang reject dapat dilakukan kiriman ulang sesuai SOP
Perusahaan atau dikembalikan kepada pengirim
- Alasan reject dan alasan kirim ulang (KU) harus dapat
dipertanggungjawabkan, tuliskan kiriman “Un-Delivery” sesuai kode
POD
- Apabila terjadi bencana banjir atau Force Majeure lainnya, Kurir harus
segera melaporkan kepada Supervisor/Koordinator
- Status Kirim Ulang (KU) belum berarti kiriman tersebut gagal diantar
- Status KU bisa saja karena beberapa hal berikut dibawah ini :
● Keadaan cuaca/alam tidak memungkinkan sehingga kiriman ditunda
proses antarannya, misal hujan, banjir, gempa bumi, tanah longsor,
angin rebut dll
● Terjadi kecelakaan yang menghambat proses pengantaran baik
terjadi pada kurir atau orang lain
● Kondisi jalanan tidak memungkinkan misalnya jembatan putus,
sedang proses pembangunan jalan, terjadi huru hara dll
99
● Kiriman masuk ke kantor ekspedisi terlambat, misalkan kiriman
masuk sore disaat kurir sudah melakukan antaran terakhir
● Kurir tiba di Kantor penerima lewat dari jam kerja
● Antaran di Luar Batas Antar (LBA) atau Out of Area, misalnya daerah
sangat terpencil atau jauh dari kota
● Pelanggan saat diantar tidak ada dirumah, sudah dipanggil tidak ada
jawaban dan tidak mungkin dititipkan atau diserahkan pada orang
lain
● Alamat atau nama yang dituju tidak jelas dan tidak lengkap
alamatnya
● Penerima yang dituju pindah alamat dan masih diupayakan untuk
dicari
3.Pengantaran Barang COD
Cash On Delivery (COD) adalah metode pembayaran dimana
pembeli bisa membayar pesanan secara tunai pada saat pesanan tiba
di tujuan. Pembayaran dilakukan kepada kurir yang mengantarkan
kiriman. Pemesanan produk-produk tertentu melalui Online dengan
pola COD biasanya dibayar tunai oleh pemesan kepada kurir. Untuk
menambah wawasan lainnya silahkan scan barcode dibawah ini :
100
J. Inbound dan Outbound
Istilah inbound (memasukkan barang) dan outbound (mengeluarkan
barang) sangat familiar di area pergudangan. Inbound adalah sebuah
proses untuk memasukan barang ke dalam gudang. Sedangkan
outbound merupakan proses mengeluarkan barang dari dalam gudang.
Kedua aktivitas ini merupakan aktivitas yang sudah pasti dilakukan di
dalam gudang. Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
melakukan proses inbound.
101
5. Tahap Logistik Inbound (Penerimaan)
● Pembelian dan Sumber
Perusahaan itu mencari pedagang yang menyediakan barang yang
dibutuhkan, menegosiasikan harga, dan membeli bahan.
● Pencatatan dan Tanda Terima
Perusahaan akan mencatat permintaan pembelian dan melakukan
pembayaran dan menerima sertifikat.
● Pemberitahuan
Pemasok memberi tahu vendor saat mengirimkan materi, secara
elektronik akan memberitahukan vendor dan memberikan informasi
pelacakan pengiriman.
● Load Arrival
Barang tiba di fasilitas perusahaan, ditarik ke dermaga yang ditugaskan
oleh bisnis.
● Menerima
Para pekerja menghitung dan mengidentifikasi produk dengan
menurunkan barang masuk dan memindai kode bar. Periksa dan
periksa apakah jumlah dan persyaratan untuk pesanan pembelian
Anda dan periksa apakah Anda menerimanya atau tidak. Produk
kemudian pindah ke tempat berikutnya, seperti persediaan, gudang
atau titik persiapan untuk penyeberangan silang di pabrik.
● Reverse Logistics
Tim penerima menangani produk yang dikembalikan dari pelanggan
untuk dikembalikan dan diperbaiki.
6. Tahap Logistik Outbound (Pengiriman)
● Pesanan pelanggan
Pelanggan memesan melalui salah satu saluran di mana perusahaan
102
menjual barang.
● Proses pesanan
Perusahaan akan memeriksa validitas pesanan, menerima jumlah dan
produk yang diminta dari stok, dan menghasilkan dokumen.
● Replenishment
Barang reservasi dipindahkan ke tempat penyimpanan dasar dan
menggantikan produk yang dibeli. Proses ini dapat memicu lebih
banyak pesanan produk atau bahan baku dari pemasok untuk
mempertahankan tingkat persediaan yang tepat.
● Picking
Petugas gudang memilih produk di gudang untuk memenuhi pesanan.
● Pengemasan, Pementasan dan Pemuatan
Staf mengemas, memberi label dan mendokumentasikan pesanan
sesuai dengan kebutuhan internal dan pelanggan. Pekerja
mengurutkan pesanan berdasarkan mode pengiriman, kecepatan
pengiriman, atau tujuan. Tim memuat pesanan ke truk keluar.
● Pengiriman dan dokumentasi
Pesanan itu dikirim dari gudang ke pusat distribusi atau mitra. Sistem
perusahaan mencatat pengiriman dan mengirimkan informasi
pelacakan pelanggan.
● Last-Mile Delivery
Pesanan datang dari pusat distribusi kepada pelanggan. Langkah ini
bisa menjadi langkah yang paling mahal dan paling penting. Untuk
menambah wawasan lainnya silahkan scan barcode dibawah ini :
103
PENILAIAN AKHIR BAB
A. UNJUK KERJA
Untuk Mengukur Keterampilan Anda dalam berkomunikasi efektif, maka
lakukanlah kegiatan berikut sesuai petunjuk dengan benar.
B. KEGIATAN
1. Buatlah kelompok kerja masing-masing lima orang dalam satu
kelompok. Susunlah kepengurusan dari kelompok itu dengan baik dan
berikan tugas masing-masing sehingga semua anggota kelompok
memiliki tugas yang jelas!
2. Persiapkan hal-hal yang berkaitan erat dengan kegiatan
mendeskripsikan proses berkomunikasi dan teknik komunikasi yang
dipergunakan!
● Alat
- Laptop
- Infocus
- Ballpoint
- Pensil
- Penghapus
- Buku Tulis
104
- TipeX
● Bahan
- Daftar pertanyaan yang berhubungan dengan materi Teknik
Distribusi mulai dari Logistik, Distribusi, Saluran Distribusi,
Strategi Pengiriman Barang, Pengiriman Barang, Pengumpulan
Barang, Pemrosesan Barang, Pengangkutan Barang,
Pengantaran Barang serta Inbound dan Outbound
C. LANGKAH KERJA
a. Masing- masing orang perkelompok silahkan lakukan observasi ke
tempat logistik/pengiriman paket dengan berbeda owner!
b. Susunlah daftar pertanyaan dengan baik sesuai dengan
kebutuhan informasi yang diperlukan dalam diskusi!
c. Inventaris sumber-sumber informasi (komunikator/narasumber)
yang dijadikan objek observasi.
d. Buatlah jadwal pelaksanaan observasi dan informasikan kepada
sumber informasi (komunikator)!
e. Dokumentasikan bahan hasil observasi (informasi tertulis,
maupun Informasi gambar) dalam bentuk portofolio!
f. Susunlah laporan hasil observasi sesuai dengan sistematika yang
baik!
g. Buatlah bahan presentasi dengan menggunakan power point!
h. Diskusikan di sekolah dengan teman-teman hasil observasi
dengan dipandu guru/instruktur
105
PENGAYAAN
Pelajari kembali materi tentang Teknik Distribusi mulai dari Logistik,
Distribusi, Saluran Distribusi, Strategi Pengiriman Barang, Pengiriman
Barang, Pengumpulan Barang, Pemrosesan Barang, Pengangkutan
Barang, Pengantaran Barang serta Inbound dan Outbound. Apa saja hal-
hal yang harus dipersiapkan dalam mengirimkan barang dari awal
pengepakkan barang sampai barang itu sampai ke tangan pelanggan.
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab enam ini, tentunya kalian sudah memahami
tentang kegiatan Teknik Distribusi. Dari materi yang sudah dijelaskan di
bab enam ini, pada bagian mana yang menurut kalian paling sulit
dipahami? Coba kalian diskusikan dengan teman maupun guru di sekolah
karena materi ini akan menjadi dasar dari materi yang akan dibahas di bab-
bab selanjutnya.
106
107