INDUSTRI
(PDAM BANDARMASIH)
NAMA
NIS
KELAS
JURUSAN
:
:
:
:
ELISABETH
8676
XII-A
TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI
Dengan ini kami yang bertanda tangan di bawah ini mengesahkan laporan
magang siswi kami yakni :
Nama
Kelas
:
:
Elisabeth
XII-A (TEI)
Pembimbing Sekolah
Pembimbing Industri
(Murdadi, SE)
NIK :193 02 217
(Drs. H. Sartono)
NIP: 19590829 198503 1 010
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur dipanjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga dapat disusun laporan
prakerin ini dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya yang berjudul
"Laporan Prakerin di PDAM BANDARMASIH Periode 03 Agustus 2015 s/d 31
Oktober 2015".
Laporan ini disusun sebagai upaya untuk memenuhi nilai Praktek Kerja
Industri yang menjadi kewajiban seorang peserta didik SMK. Laporan ini
berisikan informasi tentang kegiatan haraian yang dilakukan selama praktik di
dunia industri.
Diharapkan laporan ini bisa berguna dan bisa menjadi referensi bagi
masyarakat dan khalayak luas. Disadari bahwa laporan ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun sangat di harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Singkat kata, terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir. Semoga Tuhan Yang Maha
Esa senantiasa meluruskan segala usaha kita, Amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................iv
BAB 1: Pendahuluan
A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Batasan Masalah............................................................................3
C. Tujuan Penulisan...........................................................................2
D. Manfaat Penulisan.........................................................................3
BAB 2: Tentang Perusahaan
A. Sejarah Perkembangan Perusahaan.............................................4
B. Visi dan Misi................................................................................6
BAB 3: Landasan Teori
A. Pengertian Transformator............................................................10
B. Bagian-bagian Transformator......................................................11
C. Hukum Dasar Transformator.......................................................17
D. Prinsip Kerja Transformator........................................................18
E. Jenis-jenis Transformator............................................................19
F. Kelebihan dan Kekurangan Trafo 3 Fasa....................................23
BAB 3: Uraian Teknik
A. Uraian Umum..............................................................................27
.....................................................................................................
B. Uraian Khusus.............................................................................30
BAB 4: Penutup
A. Kesimpulan..................................................................................39
B. Saran............................................................................................39
Daftar Pustaka.........................................................................................
Lampiran..................................................................................................
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1:..................................................................................................
Gambar 2:..................................................................................................
Gambar 3:..................................................................................................
Gambar 4:..................................................................................................
Gambar 5:..................................................................................................
Gambar 6:..................................................................................................
Gambar 7:..................................................................................................
Gambar 8:..................................................................................................
Gambar 9:..................................................................................................
Gambar 10:................................................................................................
Gambar 11:................................................................................................
Gambar 12:................................................................................................
Gambar 13:................................................................................................
Gambar 14:................................................................................................
Gambar 15.................................................................................................
Gambar 15.................................................................................................
Gambar 16:................................................................................................
Gambar 17.................................................................................................
Gambar 17.................................................................................................
Gambar 17.................................................................................................
Gambar 18.................................................................................................
Gambar 19.................................................................................................
Gambar 20.................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap siswa lulusan SMK dituntut untuk mempunyai suatu keahlian
dan siap kerja, karena lulusan SMK biasanya belum diakui oleh pihak dunia
usaha/industri. Oleh karena itu diadakan suatu program Pendidikan Sistem
Ganda
(PSG)
yaitu
dengan
melaksanakan
Praktik
Kerja
Industri
B. Batasan Masalah
1. Abstraksi dasar trafo.
2. Penjelasan dasar mengenai trafo 3 fasa.
3. Langkah-langkah pengoperasian sistem paralel trafo 3 fasa.
C. Tujuan Penulisan
Secara umum pelaksanaan program Praktik Kerja Industri ditujukan
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa di bidang industri,
penyesuaian diri dengan situasi dunia kerja yang sebenarnya, mengumpulkan
informasi dan menulis laporan yang berkaitan langsung dengan program
kejuruan yang diambil. Setelah siswa melaksanakan program Praktik Kerja
Industri secara khusus siswa diharapkan memperoleh pengalaman yang
mencakup
tentang
perusahaan,
dan
kegiatan-kegiatan
praktik
yang
dalam
arti
yaitu
siswa
yang
memiliki
tingkat
D. Manfaat Penulisan
BAB II
TENTANG PERUSAHAAN
A. Sejarah Perkembangan Perusahaan
Tahun 1973 : Berdirinya PDAM
Tahun 1976 : Dengan diserahkannya instalasi tersebut kepada Pemerintah
Daerah Tingkat II Banjarmasin, status perusahaan berubah menjadi
Perusahaan Daerah Air Minum Kotamadya Banjarmasin.
Tahun 1983 : Dimulainya operasi lima buah sumur bor instalasi Km. 24
yang dihibahkan oleh PPSAB Kalimantan Selatan pada PDAM
Banjarmasin dengan kapasitas 60 liter/ detik.
Tahun 1986 : Dilakukan peningkatan kapasitas Instalasi Pengolahan Air
A. Yani dari 275 liter/ detik menjadi 416 liter/ detik.
Tahun 1987 : Pembangunan Mini Treatment Plan di jalan Kayutangi
Ujung dengan kapasitas 12,5 liter/ detik dan di tahun 1990 ditambah 7,5
liter/ detik dari PPSAB Kalimantan Selatan sehingga menjadi 20 liter/
detik untuk pelayanan air bersih di Banjar Utara dan Perumnas Kayutangi
khususnya.
Tahun 1989 : Berdasarkan Peraturan Daerah TK. II Banjarmasin No. 12
tahun 1976, Perusahaan Daerah Air Minum Kotamadya Banjarmasin
berubah menjadi Perusahaan Daerah Air Minum Bandarmasih Kotamadya
Dati II Banjarmasin.
Penambahan kapasitas suplai air baku sebesar 400 lt/det dengan pekerjaan
rehabilitasi intake Sungai Tabuk dan pengadaan-pemasangan pipa
transmisi 630 mm sepanjang 2.954 meter dari Intake Emergensi Sungai
Ulin sampai dengan waduk pilot schem dan dilanjutkan pekerjaan
pemasangan pipa 1000 mm sepanjang 1.700 meter mulai dari Intake
Sungai Tabuk s/d Intake Pilot Scheme
Tahun 2003 : Tahun 2003 Peningkatan Kapasitas Intake Sei Tabuk
menjadi 900 lt/det, berupa lanjutan sisa pekerjaan Tahap I beserta
pekerjaan pengadaan dan pemasangan pipa transmisi 800 mm sepanjang
3.700 meter. Penerapan Sistem Informasi Manajemen Terpadu
Tahun 2003-2005: Penandatanganan kerjasama dengan pihak bank,
Telkom dan Telkomsel sebagai kemudahan dan percepatan pelayanan
Kerjasama
operasional
pembacaan
meter
dengan
PT.
Balqis
Mandiri :
PDAM Bandarmasih 2 (dua) tahun kedepan dalam meningkatkan kualitas
dan cakupan pelayanan bertumpu pada kemampuan yang dimiliki \
Profesional :
PDAM Bandarmasih, kedepan merencanakan pengelolaan sumber daya
manusia yang berjiwa kewirausahaan
Terbaik :
PDAM Bandarmasih, mampu memberikan pelayanan prima melalui
pendistribusian air minum kepada konsumen selama 24 jam/hari secara
berkesinambungan sepanjang tahun
2. MISI
a.
b.
c.
d.
Tujuan yang hendak dicapai dalam lima tahun kedepan adalah menjadikan
PDAM Bandarmasih dapat berkembang secara mandiri menjadi sebuah
Perusahaan Air Minum.
C.
BAB III
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Transformator
Transformator atau sering disingkat dengan istilah trafo adalah suatu
alat listrik yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang
lain. Maksud dari pengubahan taraf tersebut diantaranya seperti
menurunkan Tegangan AC dari 220VAC ke 12 VAC ataupun menaikkan
Tegangan dari 110VAC ke 220 VAC. Transformator atau Trafo ini bekerja
berdasarkan prinsip induksi elektromagnet dan hanya dapat bekerja pada
tegangan yang berarus bolak balik (AC). Transformator (Trafo) memegang
peranan yang sangat penting dalam pendistribusian tenaga listrik.
Transformator menaikan listrik yang berasal dari pembangkit listrik PLN
hingga ratusan kilo Volt untuk di distribusikan, dan kemudian
Transformator lainnya menurunkan tegangan listrik tersebut ke tegangan
yang diperlukan oleh setiap rumah tangga maupun perkantoran yang pada
umumnya menggunakan Tegangan AC 220 Volt.
Sementara dalam arti sempit, transformator adalah suatu alat listrik
yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih
rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu gandengan
magnet dan berdasarkan prinsip induksi-elektromagnet.
Dalam bidang elektronika, transformator digunakan antara lain
berfungsi untuk memisahkan satu rangkaian dari rangkaian yang lain
antara sumber dengan beban; dan untuk menghambat arus searah sambil
tetap melakukan atau mengalirkan arus bolak-balik antara rangkaian.
Berdasarkan frekuensi, transformator dapat dikelompokkan sebagai
berikut :
1. Frekuensi daya, 50 - 60 kc/s
2. Frekuensi pendengaran, 50 - 20kc/s
3. Frekuensi radio, diatas 30 kc/s.
10
B. Bagian-bagian Transformator
Suatu transformator terdiri atas beberapa bagian dengan memiliki
fungsi yang berbeda-beda, yaitu:
1. Bagian utama transformator.
a. Inti besi
Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluks, yang
ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui kumparan. Dibuat
dari lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk
mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan
oleh arus pusar atau arus eddy (eddy current).
b. Kumparan transformator
Beberapa lilitan kawat
berisolasi
membentuk
suatu
11
tertier
diperlukan
adalah
untuk
demikian
tidak
semua
transformator
daya
transformator
tenaga
memiliki
partikel-partikel
dalam
minyak
dapat
12
e. Bushing
Hubungan antara kumparan transformator ke jaringan luar
melalui sebuah bushing, yaitu sebuah konduktor yang
diselubungi oleh isolator, yang sekaligus berfungsi sebagai
penyekat
antara
konduktor
tersebut
dengan
tangki
transformator.
f. Tangki dan konservator
Pada umumnya bagian-bagian dari transformator yang
terendam minyak transformator berada atau (ditempatkan) di
dalam tangki. Untuk menampung pemuaian pada minyak
transformator, pada tangki dilengkapi dengan sebuah
konservator. Terdapat beberapa jenis tangki, diantaranya
adalah:
1) Jenis sirip (tank corrugated)
Badan tangki terbuat dari pelat baja bercanai dingin
yang menjalani penekukan, pemotongan dan proses
pengelasan otomatis, untuk membentuk badan tangki
bersirip dengan siripnya berfungsi sebagai radiator
pendingin dan alat bernapas pada saat yang sama. Tutup
dan dasar tangki terbuat dari plat baja bercanai panas
yang kemudian dilas sambung kepada badan tangki
bersirip membentuk tangki corrugated ini. Umumnya
transformator di bawah 4000 kVA dibuat dengan bentuk
tangki corrugated.
2) Jenis tangki Conventional Beradiator
Jenis tangki terdiri dar badan tangki dan tutup yang
terbuat dari mild steel plate (plat baja bercanai panas)
ditekuk dan dilas untuk dibangun sesuai dimensi yang
diinginkan, sedang radiator jenis panel terbuat dari pelat
baja bercanai dingin (cold rolled steel sheets).
Transformator
ini
umumnya
dilengkapi
13
dengan
mengurangi
adanya
kenaikan
suhu
yang
beban
14
minyak
transformator
akan
selalu
luar
dilengkapi
tabung
berisi
kristal
zat
hygroscopis.
d. Indikator
Untuk mengawasi selama transformator beroperasi,
maka perlu adanya indicator yang dipasang pada
transformator. Indikator tersebut adalah sebagai berikut:
1) indikator suhu minyak
2) indikator permukaan minyak
3) indikator sistem pendingin
4) indikator kedudukan tap, dan sebagainya
3. Peralatan Proteksi
a. Relay Bucholz
Relay Bucholz adalah relai yang berfungsi mendeteksi
dan mengamankan terhadap gangguan transformator
yang menimbulkan gas.
Timbulnya gas dapat diakibatkan oleh beberapa hal,
diantaranya adalah:
1) Hubung singkat antar lilitan pada atau dalam
phasa.
2) Hubung singkat antar phasa.
3) Hubung singkat antar phasa ke tanah.
4) Busur api listrik antar laminasi.
5) Busur api listrik karena kontak yang kurang baik.
b. Relai Tekanan Lebih
Relai ini berfungsi hampir sama seperti Relay Bucholz.
Fungsinya adalah mengamankan terhadap gangguan di
dalam transformator. Bedanya relai ini hanya bekerja
oleh kenaikan tekanan gas yang tiba-tiba dan langsung
mentripkan pemutus tenaga (PMT). Alat pengaman
tekanan lebih ini berupa membran yang terbuat dari
kaca, plastik, tembaga atau katup berpegas, sebagai
15
terhadap
bagian
yang
tidak
bertegangan
pada
transformator.
f. Relai Hubung Tanah
Fungsi alat ini adalah untuk mengamankan transformator
jika terjadi gangguan hubung singkat satu phasa ke
tanah.
g. Relai Thermis
Alat ini berfungsi untuk mencegah/mengamankan
transformator dari kerusakan isolasi pada kumparan,
akibat adanya panas lebih yang ditimbulkan oleh arus
lebih. Besaran yang diukur di dalam relai ini adalah
kenaikan suhu.
C. Hukum Dasar Transformator
1) Hukum Maxwell
Persamaan Maxwell apabila disederhanakan akan menjadi:
16
Hl=IN
Dimana:
H = Kuat Medan Magnet
l = Panjang Jalur
I = Arus Listrik
N =Jumlah Lilitan
2) Hukum induksi Faraday
Hukum utama yang digunakan pada prinsip kerja trafo adalah Hukum
Induksi Faraday Menurut Hukum Induksi Faraday, maka integral garis
suatu gaya listrik melalui garis lengkung yang tertutup adalah
berbanding lurus dengan perubahan tersebut.Rumus Hukum Faraday
adalah sebagai berikut:
Dimana:
e = emf sesaat (instantaneous emf)
= fluks terhubung (linked flux)
D. Prinsip Kerja Transformator
Transformator terdiri atas dua buah kumparan (primer dan sekunder)
yang bersifat induktif. Kedua kumparan ini terpisah secara elektris namun
berhubungan secara magnetis melalui jalur yang memiliki reluktansi
(reluctance) rendah.
Secara sederhana cara kerja transformator adalah seperti perputaran
tegangan arus bolak balik (AC). Lebih detailnya tentang cara kerja ini
adalah ketika lilitan primer dihubungkan dengan tegangan arus bolak balik
maka menimbulkan perubahan arus listrik pada lilitan primer yang
mempengaruhi medan magnet. Medan magnet yang telah berubah ini
semakin diperkuat dengan adanya inti besi dan inti besi tersebut
menghantarkannya ke lilitan sekunder. Hal ini akan mengakibatkan
timbulnya GGL induksi pada masing-masing ujung lilitan sekunder. Efek
dari peristiwa ini dinamakan induktansi timbal balik (mutual inductance).
Prinsip kerja ini sama dengan induksi elektromagnetik dimana kesamaan
ini adalah terdapat penghubung magnetik diantara sisi primer dan sisi
sekunder.
17
E. Jenis-jenis Transformator
Jenis-jenis transformator jika diidentifikasikan terbagi menjadi
berikut.
1.
Berdasarkan intinya.
a. Transformator inti udara dipakai pada rangkaian frekuensi tinggi.
Trafo inti udara, banyak dipakai sebagai alat Interface rangkaian
matching impedansi dalam rangkaian Elektronik Frekuensi Tinggi.
b. Transformator inti ferit dipakai pada rangkaian frekuensi
menengah.
Trafo inti Ferit, banyak dipakai sebagai alat Interface rangkaian
matching impedansi dalam rangkaian Elektronik Frekuensi menengah.
c. Transformator inti Besi dipakai pada rangkaian frekuensi rendah.
Trafo inti besi, banyak dipakai sebagai alat Interface, Step Up, Step
Down
18
3. Berdasarkan fasa
a. Trafo 1 Fasa
Secara konstruksinya transformator terdiri atas dua kumparan yaitu
kumparan primer dan sekunder. Bila kumparan primer dihubungkan
dengan sumber tegangan bolak-balik, maka fluks bolak-balik akan
terjadi pada kumparan sisi primer, kemudian fluks tersebut akan
mengalir pada inti transformator, dan selanjutnya fluks ini akan
mengimbas pada kumparan yang berada pada sisi sekunder, sehingga
pada sisi sekunder akan timbul tegangan.
Prinsip kerja dari sebuah transformator pada umumnya adalah sebagai
berikut.
Efek
ini
dinamakan
induktansi
timbal-balik
(mutual
inductance).
Ketika arus listrik dari sumber tegangan yang mengalir pada kumparan
primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet yang
dihasilkan akan berubah arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada
kumparan sekunder akan berubah polaritasnya.
Prinsip kerja trafo 1 fasa adalah apabila kumparan primer dihubungkan
dengan tegangan (sumber), maka akan mengalir arus bolak balik I 1 pada
kumparan tersebut. Oleh karena kumparan menpunyai inti, arus I 1,
menimbulkan fluks magnet yang juga berubah ubah, pada
19
sumber tegangan.
Kumparan sekunder yaitu kumparan trafo yang dihubungkan
3)
dengan beban.
Inti yang dibuat dari lapisan plat dinamo.
b. Trafo 3 Fasa
Sebuah transformator tiga fasa secara prinsip sama dengan sebuah
transformator satu fasa, perbedaan yang paling mendasar adalah pada
sistem kelistrikannya yaitu sistem satu fasa dan sistem tiga fasa.
Sehingga sebuah transformator tiga fasa bisa dihubung bintang,
segitiga, atau zig-zag.
20
21
bersamaan,
sehingga
memudahkan
dalam
penggunaan.
d. Resiko kerusakkan
Pada trafo 3 fasa, jika mengalami kerusakkan pada salah
satu fasa, trafo masih dapat dipergunakan, karena masih
memiliki 2 fasa lainnya yang berfungsi. Sehingga tidak perlu
menghentikan seluruh operasional untuk peralatan yang
menggunakan listrik 1 fasa.
Berbeda dengan trafo satu fasa, jika mengalami kerusakkan,
maka seluruh trafo harus langsung diperbaiki atau diganti
karena tidak memiliki pilihan sumber listrik lain.
Bahkan pada desain tertentu, trafo 3 fasa dapat diperbaiki
sebagian tanpa mengganggu kerja 2 fasa lainnya yang masih
berfungsi.
2. Kekurangan Trafo 3 Fasa
Selain berbagai kelebihan yang dimiliki oleh trafo 3 fasa
tersebut, ada juga beberapa kekurangan yang dimiliki oleh trafo 3
fasa ini, yakni sebagai berikut.
a. Lebih mahal
Trafo 3 fasa memiliki harga lebih mahal karena lebih besar
dan memiliki kapasitas sangat besar.
b. Lebih berat
Karena fisiknya yang umumnya lebih besar, trafo jenis
tersebut memiliki berat yang jauh lebih berat dibandingkan
dengan trafo satu fasa. Perbaikan trafo jenis ini biasanya
juga memakan waktu yang lebih lama dibandingkan
dengan trafo satu fasa.
22
c. Adanya ketidakseimbangan
Sifat terpenting dari pembebanan yang seimbang adalah
jumlah phasor dari ketiga tegangan adalah sama dengan
nol, begitupula dengan jumlah phasor dari arus pada ketiga
fase juga sama dengan nol. Jika impedansi beban dari
ketiga fase tidak sama, maka jumlah phasor dan arus
netralnya (In) tidak sama dengan nol dan beban dikatakan
tidak seimbang. Ketidakseimbangan beban ini dapat saja
terjadi karena hubung singkat atau hubung terbuka pada
beban.
Dalam sistem 3 fase ada 2 jenis ketidakseimbangan, yaitu :
1) Ketidakseimbangan pada beban.
2) Ketidakseimbangan pada sumber listrik (sumber daya).
BAB IV
URAIAN TEKNIK
Dalam uraian khusus di tulisan ini, akan dibahas pengoperasian trafo 3
fasa dalam sistem sumber tenaga listrik yang ada di PDAM
23
menurunkan
tegangan
sesuai
kebutuhan
tanpa
harus
24
Kerja paralel transformator mengakibatkan peningkatan rating kilovolt-ampere. Jumlah transformator yang dihubungkan paralel akan
membawa rating kilo-watt-ampere dari transformator yang lain.
beban
3. Perubahan beban yang akan ditanggung dibagi beberapa trafo
25
26
MULAI
Kembalikan posisi
selector sync ke posisi OFF
A
A
Pada incoming trafo 2, selector sync diputar kearah ON
27
SELESAI
28
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Maka berdasarkan laporan yang dibuat berdasarkan Prakerin selam 3
bulan, didapat kesimpulan sebagai berikut.
1) Siswa dapat memahami pengaplikasian paralel trafo 3 fasa pada
dunia industri/instansi.
2) Siswa dapat mengetahui kelebihan pada sistem paralel trafo 3 fasa.
3) Siswa dapat menjalankan pengoperasian sistem paralel trafo 3 fasa
pada dunia industri.
B. Saran
1. Bagi siswa prakerin
a) Diharapkan untuk mencari lapangan kerja yang sesuai dengan
jurusan dan mencarinya jauh-jauh hari agar terhindarkan dari
kemungkinan kekurangan tempat.
b) Mematuhi peraturan/tata tertib
di
tempat
magang
dan
29
DAFTAR PUSTAKA
http://ikaapriliaayu.blogspot.co.id/2014/05/bab-ii.html
http://teknikelektronika.com/pengertian-transformator-prinsip-kerja-trafo/
https://www.google.com/search?
q=perbedaan+trafo+1+fasa+dan+trafo+3+fasa&ie=utf-8&oe=utf8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-beta&channel=fflb
http://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/35316379/13020-10985069896267.doc?
AWSAccessKeyId=AKIAJ56TQJRTWSMTNPEA&Expires=1447018897&Signa
ture=RKXtIK60NAQm3Oy8%2BsQEw%2FOlU3A%3D&response-contentdisposition=attachment%3B%20filename
%3DTRAFO_1_PHASE_DAN_3_PHASE.doc
http://www.mettakindo.com/kelebihan-dan-kekurangan-trafo-3-phase/
http://electricsourcestation.blogspot.co.id/2009/06/transformator.html
https://ti3602elin.wordpress.com/2014/05/03/transformator-dan-sistem-distribusidaya/
http://www.sandielektronik.com/2015/07/trafo-paralel-dan-trafo-seri.html
http://insyaansori.blogspot.co.id/2013/08/prinsip-induksi-transformator.html
http://www.elektro.undip.ac.id/el_kpta/wpcontent/uploads/2012/05/21060111130106_MKP.pdf
30