Pertanyaan :
Saat ini sedang ramai dibicarakan mengenai penerapan ACFTA per 1 Januari 2010. Apa
sebenarnya ACFTA itu dan apa dasar hukum ACFTA?
Jawaban :
ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) merupakan tindak lanjut dari kesepakatan
antara negara-negara ASEAN dengan Republik Rakyat China mengenai Framework
Agreement on Comprehensive Economic Co-operation between the Association of South
East Asian Nations and the People’s Republic of China (“Framework Agreement”), yang
ditandatangani di Phnom Penh, pada 4 Nopember 2002.
(c) mencari area baru dan mengembangkan kerjasama ekonomi yang saling
menguntungkan kedua pihak;
(d) memfasilitasi integrasi ekonomi yang lebih efektif dengan negara anggota baru
ASEAN dan menjembatani kesenjangan yang ada di kedua belah pihak.
Dalam ACFTA disepakati mengenai penurunan atau penghapusan tarif bea masuk yang
terbagi dalam tiga tahap yaitu:
(a) Tahap I: Early harvest programme (EHP) yakni penurunan atau penghapusan bea
masuk seperti produk pertanian, kelautan perikanan, makanan minuman dan lain-lain,
yang dilakukan secara bertahap sejak 1 Januari 2004 hingga 0 persen pada 1 Januari
2006.
(b) Tahap II: Penurunan tariff normal (Normal Track Programme) yang dikelompokan
dalam 5 (lima) kelompok tarif yang dilakukan melalui 4 tahapan dan sensitive track
(Sensitive dan Highly Sensitive) yang terdiri dari 2 jenis.
(c) Tahap III: Pengaturan Surat Keterangan Asal Barang (SKA) atau Rules of Origin
(ROO) yang mengharuskan eksportir untuk menggunakan Form E SKA agar
mendapat konsesi tarif ACFTA.
Pengesahan Framework Agreement melalui Keppres telah sesuai dengan ketentuan dalam
UU No. 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional (lihat pasal 11 jo. pasal 10 UU
No. 24 Tahun 2000).
Dasar hukum:
Amrie Hakim
Sumber : Bung Pokrol