Dosen:
Disusun Oleh:
Khairul Imam
2018320012
Mariachi Prastika
2018320004
BAB I
Pendahuluan
Navigasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata navis yang berarti perahu
kapal dan kata agake yang berarti mengarahkan. Arti secara harfiah yaitu
mengarahkan sebuah kapal dalam melakukan pelayaran. Pada perkembangan
selanjutnya kata navigasi tidak hanya diperuntukkan lagi dalam dunia pelayaran,
akan tetapi juga digunakan dalam perjalanan darat (navigasi darat) dan udara
(navigasi udara).
Sedangkan menurut para ahli, navigasi adalah suatu teknik untuk menentukan
kedudukan dan arah lintasan perjalan secara tepat, atau navigasi adalah suatu
kegiatan mengontrol arah perjalanan baik di peta maupun di medan sebenarnya
dengan tepat hingga sampai tujuan. Navigasi dikenal sejak tahun 4500 yang lalu
oleh bangsa Aztec dan bangsa Eskimo. Orang yang bertanggung jawab dalam hal
navigasi biasa disebut navigator (James, 2015).
Untuk dapat melakukan perjalan di alam bebas hanya dibantu oleh peta, kompas,
dan kemampuan berorientasi. Tiga hal tersebut sangat penting di dalam navigasi
sehingga timbul pepatah “peta dan kompas serta kemampuan menggunakan
merupakan tiket ke tempat manapun di alam bebas” (James, 2015).
Dan Secara harafiah komunikasi yang berasal dari bahasa Latin yaitu ‘Communis’
berarti ‘sama’; ‘Communicatio’ yang berarti ‘membuat sama’. Dapat dikatakan
bahwa komunikasi merupakan suatu proses upaya membangun pengertian antara
yang satu dengan yang lainnya, agar terjadi kesamaan pemahaman mengenai
suatu hal. Dalam buku ‘Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar’ dikatakan bahwa Carl
I. Hovland mendefinikan komunikasi sebagai sebuah proses yang memungkinkan
seseorang (komunikator) untuk dapat menyampaikan rangsangan, dengan tujuan
untuk dapat mengubah prilaku orang lain (komunikan).
Dalam buku Pengantar Ilmu komunikasi karangan Prof. Dr. Hafied Cangara, M.
Sc dikatakan bahwa David K. Berlo mendefinisikan komunikasi sebagai
instrumen dari interaksi sosial, yang berguna untuk mengetahui dan memprediksi
sikap orang lain, serta mengetahui keberadaan diri sendiri. Dilakukan dengan
tujuan untuk menciptakan keseimbangan dalam masyarakat.
Page 2
Permesinan Geladak & Sistem Bongkar Muat 2019
BAB II
Latar Belakang
I. Pengertian
Page 3
Permesinan Geladak & Sistem Bongkar Muat 2019
BAB III
Pembahasan
Page 4
Permesinan Geladak & Sistem Bongkar Muat 2019
Page 5
Permesinan Geladak & Sistem Bongkar Muat 2019
Page 6
Permesinan Geladak & Sistem Bongkar Muat 2019
5 Oceania
6 Afrika
7Amerika Selatan
8 ditujukan untuk penggunaan regional.
9 ditujukan untuk penggunaan nasional.
MID terdiri dari 3 digit nomor , selalu dimulai dengan sebuah digit dai 2-
7(ditentukan secara regional) dan di alokasikan untuk setiap negara. Daftar
penomoran MID untuk setiap negara telah tertulis pada Regulasi Radio
Table 1 Apendiks 43.
Radio frekuensi 500 kHz Sejak awal abad 21, frekuensi radio 500kHz
telah ditetapkan sebagai frekuensi panggilan darurat internasional untuk
kode morse dalam komunikasi di dunia maritime. Penjaga Keamanan
Pantai Amerika (US Coast Guard) dan beberapa agen-agen dari negara
lain memantau frekuensi ini selama 24 jam non-stop, diisi oleh staf-staf
operator radio yang berpengalamam. Banyak panggilan darurat dan
pertolongan medis dilaut telah ditangani disini sampai akhir 1980an.
Bagaimanapun, karena hampir hilangnya penggunaan morse untuk
kepentingan komersial, frekuensi ini sekarang jarang digunakan.
Selanjutnya, lalulintas panggilan darurat pada frekuensi 500 kHz hampir
digantikan total oleh Global Maritime Safety System (GMDSS), dimulai
dari tahun 1990, banyak Negara mulai menghentikan pemonitoran
frekuensi 500 kHz ini, dan China, pengguna terakhir telah menyatakan
berhenti pada tahun 2006. Frekuensi terdekat 518lHz dan 400kHz
digunakan NAVTEX sebagai bagian dari GMDSS. Proposal untuk
mengalokasikan frekuensi 500kHz dan yang terdekat telah diajukan untuk
radio amatir dan Komisi Komunikasi Umum Amerika (FCC) dengan
menyertakan Persatuan Pennyiaran Radio Amerika sebuah ijin untuk
menggunakannya pada September 2006. Standar Internasional
menggunakan frekuensi 500kHz diperpanjang dengan diadakannya
Konvensi Iternasional Radiotelegraphic Ke-3 setelah tenggelamnya RMS
TITANIC sebagai frekuensi standar yang harus digunakan pada stasiun di
pantai(darat), dengan spesifikasi dua macam panjang gelombang, yaitu
300m dan 600m, yang selanjutnya diresmikan untuk layanan publik.
Setiap stasiun pantai diharuskan menggunakan salah satu dari kedua
macam panjang gelombang ini. Hasil komisi ini disetujui dan efektif
digunakan pada bulan Juli 1913. Regulasi layanan ini ditambahkan ke
dalam isi hasil konvensi 1912, menjadikan 500kHz sebagai frekuensi
utama untuk sea-going communication, dan frekuensi standar kapal telah
diganti dari 1000kHz menjadi 500kHz untuk mencocokannya dengan
standar stasiun pantai.
Search and Rescue Transponder Shipboard Global Maritime Distress
Safety System (GMDSS) instalasi termasuk satu atau banyak alat pencari
dan penolong. Salah satu alatnya adalah radar-SART (Search and Rescue
Transponder). Radar-SART ditempatkan di sekoci penyelamat, SART
hanya bereaksi terhadap 9 ghz x-band (3 cm radar panjang gelombang). Ini
akan tidak melihat di s-band (10 cm )atau radar lain. Radar-SART memicu
Page 7
Permesinan Geladak & Sistem Bongkar Muat 2019
Page 8
Permesinan Geladak & Sistem Bongkar Muat 2019
Marine VHF radio (alat komunikasi kapal) Marine VHF radio merupakan
alat komunikasi kapal yang dipasang untuk memenuhi tujuan komunikasi
kapal yaitu memanggil tim penyelamat dan berkomunikasi dengan
pelabuhan, kunci, bridges and marines, dan marine vhf radio beroperasi di
rentang frekuensi VHF, antara 156-174 MHz. Walaupun secara luas alat
komunikasi kapal marine vhf radio digunakan untuk menghindari
tabrakan, satu set marine vhf radio adalah gabungan pemancar dan
penerima dan hanya beroperasi pada standar, frekuensi internasional
dikenal sebagai salurannya.
Page 9
Permesinan Geladak & Sistem Bongkar Muat 2019
Kata telegraf yang sering didengar saat ini, secara umum merupakan telegraf
elektrik. Telegraf ditemukan oleh seorang warga Amerika Serikat bernama
Samuel F.B. Morse bersama dengan asistennya Alexander Bain.
Page 10
Permesinan Geladak & Sistem Bongkar Muat 2019
BAB IV
Penutup
Dengan penjelasan dan pemaparan tentang peralatan navigasi dan komunikasi
diatas kapal, dapat disimpulkan peralatan tersebut merupakan perlengkapan wajib
dalam menunjang aktivitas pelayaran sebagai sarana safe and rescue dan
komunikasi antar pelabuhan dan kapal atau kapal kekapal lain sehingga
mempermudah jalur komunikasi dan penyelamatan jikalau terdapat masalah
dalam aktivitas pelayaran.
Peralatan Navigasi
Peralatan Komunikasi
Maritime Mobile Service Identity (MMSI)
Radio frekuensi 500 kHz
Search and Rescue Transponder
Ship Security Alert System
Inmarsat B
Marine VHF radio
Telegraf
Page 11
Permesinan Geladak & Sistem Bongkar Muat 2019
Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/8626572/ALAT_NAVIGASI_KAPAL_dan_ALAT_KOMUNIKASI
_KAPAL
https://pakarkomunikasi.com/pengertian-komunikasi-menurut-para-ahli
https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi
https://id.wikipedia.org/wiki/Radar
http://eprints.umm.ac.id/39636/2/BAB%20I.pdf
https://www.researchgate.net/publication/276108964_Penggunaan_Alat_dan_Perangk
at_Telekomunikasi_dalam_Sistem_Navigasi_dan_Komunikasi_Aktivitas_Perikanan_di_P
elabuhan_Perikanan_Bitung
https://www.bbc.com/indonesia/vert-fut-41412100
Page 12