Anda di halaman 1dari 6

Khairul Imam Emisi & Perubahan Iklim

2018320012
Kadar Polusi dan kualitas udara di-Surabaya
Kota Surabaya merupakan Kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta,
sehingga Kota Surabaya dijadikan pusat bisnis, perdagangan dan industri. Saat ini
pencemaran udara di perkotaan menjadi permasalahan yang serius. Penggunaan bahan
bakar minyak yang dipergunakan sebagai penggerak bagi kendaraan, sistem ventilasi
mesin dan yang terutama adalah buangan dari knalpot hasil pembakaran bahan bakar yang
merupakan pencampuran ratusan gas dan aerosol menjadi penyebab utama keluarnya berbagai
pencemar. Beberapa permasalahan yang menimbulkan penurunan kualitas udara adalah
Peningkatan penggunaan kendaraan bermotor dan konsumsi energi di kota- kota, jika
tidak dikendalikan akan memperparah pencemaran udara, kemacetan, dan dampak
perubahan iklim yang menimbulkan kerugian kesehatan, produktivitas, dan ekonomi bagi
Negara. Berdasarkan peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 41 tahun 1999
tentang pengendalian pencemaran udara, maka udara perlu dilakukan pengendalian
terhadap pencemaran udara. Pengendalian pencemaran udara terhadap udara dilakukan
dengan berbagai teknik dan pengukuran tertentu, dimana tujuannnya adalah untuk
mengurangi kecepatan pertumbuhan polusi udara secara langsung maupun tidak
langsung. Pengukuran secara teknisnya melibatkan teknologi, material, pengoptimalan
ataupun pembatasan terhadap parameter ukuran. Pencemaran udara merupakan permasalahan
yang sangat umum terjadi di kota-kota besar dimana aktivitas manusia menyebabkan
penurunan kualitas udara. Pemerintah sudah melakukan banyak hal
dalam menangani kondisi tersebut salah satunya dengan menempatkan beberapa titik alat
pantau udara yang ditempatkan pada wilayah tertentu. Masyarakat dapat mengetahui tingkat
polusi udara melalui dispalay yang terpasang pada beberapa ruas jalan raya. Penempatan
display yang terbatas membuat masyarakat kesulitan dalam mendapatkan informasi tingkat
polusi udara.
Khairul Imam Emisi & Perubahan Iklim
2018320012

Menurut data yang diambil dari beberapa website penyedia informasi tentang kualitas
udara maupun jumlah pollutannya seperti Iqair.com dan accuweather, penulis mendapatkan hasil
yang cukup memenuhi data yang dibutuhkan. Berupa Tingkat polusi udara, indeks kualitas udara
dan pollutan utama yaitu sebagai berikut.

Kualitas udara untuk 3 hari yang lalu & prediksi 3 hari kedepan
Dari data yang didapat mulai dari penulis membuat laporan ini yaitu 21 oktober dan 3 haari
sebelumya, didapatkan rata-rata indeks polusi udara di sekitar Surabaya bertengger di tingkat
sedang dengan nilai AQI (Air Quality Indeks) dengan kisaran 66-87. Sedangkan didapatkan data
prediksi 3 hari kedepan tingkat AQI cukup tinggi di nilai 66-122 dan diklasifikasikan tidak
sehat.

Polluton utama
Partikulat (PM 2.5) adalah partikel debu yang berukuran 2.5 mikron. Jika kita
bandingkan dengan sehelai rambut manusia, setara dengan 1/30 nya. PM 2,5 dianggap sebagai
partikel udara paling mematikan bagi manusia lantaran sangat mudah memasuki sistem
pernapasan. Ia membuat manusia mudah terserang penyakit pernapasan, asma, penyakit jantung,
Khairul Imam Emisi & Perubahan Iklim
2018320012
hingga memicu kematian. PM 2,5 dinilai lebih berbahaya dari partikel 10 karena tidak disaring
dalam sistem pernapasan bagian atas dan langsung menempel pada gelembung paru, sehingga
dapat menurunkan kemampuan paru-paru dalam pertukaran gas.

PM 2.5 terdapat di berbagai tempat, baik itu di luar maupun di dalam ruangan. Di luar
ruangan, PM 2,5 terkandung dalam polusi asap hampir semua jenis kendaraan bermotor seperti
mobil, truk, bus, dan angkot. Di Jakarta, rasa-rasanya hampir setiap waktu kita menemui itu di
sepanjang jalan. Tak hanya berasal dari asap kendaraan, PM 2,5 juga bisa muncul dari cerobong
asap pabrik, asap hasil pembakaran kayu, minyak, batu bara, atau akibat kebakaran hutan dan
padang rumput. Sementara untuk di dalam ruangan, PM 2.5 berasal dari asap rokok, asap
memasak, asap lilin atau minyak lampu, atau dari asap perapian.

Tabel diagram suhu Surabaya untuk bulan oktober

Temperatur merupakan karateristik inherent, dimiliki oleh suatu benda yang berhubungan
dengan panas dan energi. Temperatur udara akan berubah dengan nyata selama periode 24 jam.
Perubahan temperatur udara berkaitan erat dengan proses pertukaran energi yang berlangsung di
atmosfer. Serapan energi sinar matahari akan mengakibatkan temperatur udara meningkat.
Temperatur udara harian maksimum tercapai beberapa saat setelah intensitas cahaya maksimum
pada saat berkas cahaya jatuh tegak lurus yakni pada waktu tengah hari. Sebagian radiasi
pantulan dari permukaan bumi juga akan diserap oleh gas-gas dan partikelpartikel atmosfer.
Karena kerapatan udara dekat permukaan lebih tinggi dan lebih berkesem-patan untuk menyerap
radiasi pantulan dari permukaan bumi, maka pada siang hari tem-peratur udara dekat permukaan
akan lebih tinggi dibandingkan pada lapisan udara yang lebih tinggi, sebaliknya pada malam hari
Khairul Imam Emisi & Perubahan Iklim
2018320012
terutama saat menjelang subuh, temperatur udara dekat permukaan akan menjadi lebih rendah
dibandingkan dengan suhu udara pada lapisan udara yang lebih tinggi. Pada siang hari dengan
kondisi cuaca cerah suhu udara akan tinggi akibat sinar matahari yang diterima sehingga akan
mengakibatkan pemuaian udara. Pemuaian udara mengakibatkan pengenceran konsentrasi gas
pencemar.
Perubahan temperatur pada setiap keting-gian mempunyai pengaruh yang besar pada per-
gerakan zat pencemar udara di atmosfer. Pe-rubahan suhu ini disebut lapse rate. Turbulensi yang
terjadi tergantung pada suhu. Di atmosfer sendiri diharapkan akan terjadi penurunan suhu dan
tekanan sesuai dengan pertambahan tinggi. Udara ambien dan adiabatic lapse rates mem-
pengaruhi terbentuknya stabilitas atmosfer. Dalam keadaan dimana suhu sekumpulan udara lebih
tinggi dari sekitarnya, maka kerapatan dari udara yang bergerak naik dengan kecepatan ren-dah
lebih kecil daripada kerapatan udara lingkun-gannya dan udara berhembus secara kontinu. Pada
saat udara bergerak turun akan terbentuk aliran udara vertikal dan turbulensi terbentuk. Keadaan
atmosfer dalam kondisi di atas dikatakan tidak stabil (unstable). Ketika sekumpulan udara men-
jadi lebih dingin dibandingkan dengan udara se-kitarnya, sekumpulan udara itu akan kembali ke
elevasinya semula. Gerakan ke bawah akan menghasilkan sekumpulan udara yang lebih hangat
dan akan kembali ke elevasi semula. Dalam kondisi atmosfer seperti ini, gerakan verti-kal akan
diabaikan oleh proses pendinginan adia-batik atau pemanasan, dan atmosfer akan menjadi stabil
(stable). Jika sekumpulan udara terbawa ke atas akan melalui bagian yang mengalami penu-
runan tekanan dan akibatnya kumpulanan udara itu akan menyebar. Ekspansi tadi memerlukan
kerja untuk melawan lingkungannya dan terjadi penurunan temperatur. Biasanya proses ini ber-
langsung singkat karena itu untuk menganali-sanya dilakukan anggapan tidak terjadi transfer
panas pada sekumpulan udara yang ditinjau serta sekumpulan udara mempunyai kerapatan dan
suhu sama. Kondisi atmosfer seperti ini dikatakan netral (neutral) dan dikenal dengan lapse rate
adiabatic. (Zendrato, 2010).

Dari penjelasan diatas dan didapat data dari IQair.com didapat data kematian yang telah
terkonfirmasai akibat pencemaran udara disurabaya diperkirakan sebesar,

Dalam kasus ini penyakit yang menjangkit korban biasanya terdiri dari :
1. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
ISPA adalah infeksi di saluran pernapasan, yang menimbulkan gejala batuk, pilek, disertai
dengan demam. ISPA sangat mudah menular dan dapat dialami oleh siapa saja.
Khairul Imam Emisi & Perubahan Iklim
2018320012
Berdasarkan data WHO, ISPA adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit
menular di dunia. Hampir empat juta orang meninggal akibat ISPA setiap tahun, 98%-nya
disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan bawah. Salah satu penyebabnya karena polutan
udara.
2. Asma atau Asthmatic bronchiale
Asma adalah jenis penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran pernapasan yang ditandai
dengan peradangan dan penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak atau sulit bernapas.
Penyempitan saluran ini menghasilkan gejala asma seperti: sesak napas, batuk, dan sesak dada.
Bagi seseorang yang memiliki penyakit asma, saluran pernapasannya lebih sensitif dibandingkan
orang lain yang tidak hidup dengan kondisi ini. 
3. Paru-paru basah atau pneumonia 
Paru-paru basah atau pneumonia adalah penyakit akibat infeksi yang memicu inflamasi pada
kantong-kantong udara atau pada alveolus di salah satu bagian paru-paru, atau bahkan keduanya.
Paru-paru basah dapat disebabkan oleh serangan (infeksi) virus, jamur, atau bakteri terhadap
sistem pernapasan.
Penyakit tersebut diawali dengan gejala demam, batuk dan kesulitan bernapas. Tidak hanya
orang dewasa yang dapat terserang paru-paru basah, anak-anak dan lansia pun dapat
mengalaminya.
4. Bronchopneumonia
Bronkopneumonia ditandai dengan peradangan yang menyerang saluran udara. Oleh karena itu,
seseorang yang mengalami penyakit ini dapat merasa sulit bernapas lega atau sesak napas karena
paru-paru mereka tidak mendapatkan suplai udara yang cukup.
Penyakit ini dapat disebabkan karena tubuh Anda terinfeksi virus, bakteri, atau jamur. Namun
dalam banyak kasus, bronkopneumonia paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri. Bakteri
penyebab bronkopneumonia masuk ke dalam paru-paru melalui udara atau darah.
5. Serangan jantung
Sebuah penemuan baru mengindikasikan bahwa menghirup udara yang terdiri dari polutan
berbahaya, dapat menyebabkan aterosklerosis, suatu kondisi kardiovaskular. Aterosklerosis
adalah penyempitan pembuluh darah yang disebabkan oleh penumpukan plak di dinding
pembuluh darah.
Seiring waktu, penumpukan plak di dalam dinding pembuluh darah akan mengentalkan arteri
yang membatasi aliran darah, nutrisi, dan oksigen ke seluruh tubuh. Aterosklerosis dapat
menyebabkan kejadian kardiovaskular yang lebih berbahaya, seperti penyakit jantung koroner
atau penyakit arteri perifer, serta serangan jantung atau stroke.
Khairul Imam Emisi & Perubahan Iklim
2018320012

Kesimpulan
Kesimpulan penulis adlah perlunya perhatian khusus setidaknya dalam mengurangi polusi udara
dan mencegah kenaikan yang lebih mengkhawatirkan dari indeks polusi di Surabaya seperti:
Berjalan kaki atau naik sepeda, menghemat listrik atau memetikan lampu yang tidak digunakan,
reuse & recycle, kurangi membakar sampah pada daerah umum terkecuali tempat pembuangan
sampah, berhenti merokok, menggunakan kipas dan mengurangi penggunaan AC, dan yang
terpenting mulailah mencintai alam dan menanam pohon untuk menaikan kadar oksigen yang
baik dan yang tidak kalah penting memakai masker saat keluar rumah agar terhindar dari
menghirup polusi berlebih.

Sumber:
 https://www.iqair.com/
 Pemetaan Tingkat Polusi Udara di Kota Surabaya Berbasis Android 1Miftakhul
Wijayanti Akhmad, 2Anik Vega Vitianingsih, dan 3Tri Adhi Wijaya Teknik Informatika,
Fakultas Teknik Universitas Dr. Soetomo Surabaya
 The Effect of Temperature and Humidity Against Lead (Pb) Concentration in the Air of
Pontianak City Winardi1 Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Tanjungpura
Pontianak Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Jl. Akhmad Yani, Pontianak

Anda mungkin juga menyukai