Program penulisan artikel ilmiah yang bersumber dari suatu kegiatan mahasiswa dalam
bidang pendidikan, penelitian atau pengabdian kepada masyarakat yang telah
dilakukannya sendiri (misalnya studi kasus, praktek lapang, KKN, PKM, magang, dan
lain-lain).
PROPOSAL KEGIATAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
Analisis Kapal ber-basis Website
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Di susun oleh :
Khairul Imam 2018320012
Anggota :
1. Diah Ayu Putri Kinanthi 2018320007
2. Farid Jafar Sidiq 2018320010
3. Aldino Bastanta 2018320003
HP: 081287852825
F. Alamat E-mail : Khairul.imam53@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 Orang
HP: 081380237562
F. Alamat E-mail : diahaptr@gmail.com
HP: 081380237562
F. Alamat E-mail : diahaptr@gmail.com
HP: 081383641204
F. Alamat E-mail : laurentinus.publisher@gmail.com
HP: 081287852825
F. Alamat E-mail : Khairul.imam54@gmail.com
5. Dosen Pendamping
A. Nama Lengkap Dan Gelar : Danny Faturachman
B. NIDN : 0317086711
C. Alamat Rumah dan No Tel./HP :Jl. Dermaga Indah III/4, Klender, Jakarta
Timur 13470
HP: 081296991923
D. Alamat E-mail : fdanny30@yahoo.com
6. Biaya Total
A. ANGARAN/DIKTI : 5.000.000,00
Warek II
Universitas Darma Persada Dosen Pendamping
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Potensi maritim dan kelautan yang begitu besar seharusnya dimanfaatkan untuk
menyejahterakan masyarakat. Namun, kenyataannya potensi itu belum dimanfaatkan
dengan optimal. Hal itu berkontribusi pada angka kemiskinan yang masih tinggi.
Sebagian diantaranya adalah nelayan dan masyarakat pesisir terkait yang tergolong
kelompok paling miskin. Eksploitasi dan kegiatan ilegal terhadap sumberdaya laut
tanpa memperhatikan keberlanjutan memperburuk tingkat kesejahteraan dan kehidupan
nelayan, khususnya nelayan kecil dan nelayan tradisional. Pencurian ikan yang
dilakukan oleh nelayan asing, misalnya, di samping mengurangi pendapatan nelayan,
juga merugikan negara. Pencemaran laut dan kerusakan mangrove dan terumbu karang
juga menambah masalah di sektor kelautan.
Perompakan di perairan Indonesia masih sering terjadi, baik yang dilakukan oleh
orang Indonesia sendiri mupun orang asing, baik yang ditujukan kepada kapal nelayan
Indonesia, maupun kepada kapal asing. Selain itu, persoalan pulau-pulau terluar yang
selama ini kurang mendapatkan perhatian pemerintah juga menimbulkan persoalan
politik, antara lain tumpang tindih klaim kepemilikan beberapa pulau di perbatasan
oleh beberapa negara. Minimnya sumberdaya manusia yang berkualitas, lemahnya
penegakan hukum, dan terbatasnya infrastruktur maritim dan kelautan menambah
rumit persoalan.
Disadari bahwa untuk mengatasi berbagai masalah yang terjadi tersebut bukan
persoalan yang mudah dan sederhana. Untuk itu, perubahan harus dilakukan, dan saat
inilah momentum yang tepat untuk memulai perubahan, seiring dengan komitmen
pemerintah untuk melakukan pembangunan sektor maritim dan kelautan. Oleh karena
itu, Tujuan karya ilmiah ini merupakan salah satu langkah yang tepat untuk ditempuh
dalam upaya membangun sektor maritim dan kelautan yang komprehensif dan
berkelanjutan.
1.2 TUJUAN
1.3 METODE
Sumber data diperoleh melalui bahan sekunder dari informasi tertulis (berita online),
jurnal, dan buku.
P a d a S a a t K e ja d ia n P e n a n g k a p a n /
A t th e tim e o f th e a r r e s t
• K a p a l d it a n g k a p d a p a t la n g s u n g
d im u s n a h k a n / T h e c a p tu r e v e s s e ls c a n b e P ro s e s H u k u m /
d ir e c tly d e s t r o y e d P e la k s a n a / Im p le m e n te r s : L a w P ro c e s s
K a p a l P e n g a w a s & P P N S d a ri P e n g a w a s
P e r ik a n a n /P S D K P , T N I A L , s e r t a P O L R I /
S t a k e h o ld e r s o f s u p e r v is o r in s t it u io n f o r I U U
f is h in g )
• Landasan/ B ased on:
- B u k t i p e r m u la a n y a n g c u k u p / S u f fic ie n t in it ia l e v id e n c e
- O b je k t if ( b e r b e n d e r a a s in g ) / o b je c t iv e / F o r e ig n f la g
- S u b je k t if ( n a h k o d a b e r m a n u v e r y a n g
m e m b a h a y a k a n & a d a p e r la w a n a n ) / S u b je c t iv e (t h e
c a p ta in m a n e u v e re d h a r m a n d r e s is ta n c e
P e n y id ik a n /
- N ila i e k o n o m is r e n d a h / lo w v a lu e
I n v e s t ig a tio n
- T id a k m e m u n g k in k a n d ib a w a k e p a n g k a la n /
N o t p o s s ib le to t a k e to t h e b a s e • P
r
o
s
e
s
s
/
d
3
0
h
a
r
i
/
P ro c e s s s /d 3 0 /d a y s
• P
2
1
P e n e n g g e la m a n B a r a n g B u k ti (K a p a l) / P e n u n tu ta n /
S c u ttlin g o f I U U e v id e n c e ( s h ip ) P r o s e c u t io n
• P ro s e s p e n y id ik a n /p e n u n tu ta n /p e rs id a n g a n b a ra n g b u k ti P e r s id a n g a n /
( k a p a l) d a p a t d it e n g g e la m k a n m e la lu i s u r a t p e r m o h o n a n T ria l
p e n y id ik ( K K P ) k e p a d a K e tu a P e n g a d ila n / T h e p r o c e s s o f
in v e s tig a tio n / p r o s e c u tio n / tr ia l o f e v id e n c e ( v e s s e l) c a n
b e s u b m e r g e d t h r o u g h le tt e r o f r e q u e s t o f in v e s t ig a to r
( K K P ) to t h e C h ie f J u s t ic e
• P e r m o h o n a n d is e tu ju i: p r o s e s p e n e n g g e la m a n d a r i
ja k s a d ilim p a h k a n k e K K P ( B e r ita A c a r a S e r a h T e r im a P u tu s a n P e n g a d ila n N e g e r i/
P e n e n g g e la m a n ) / A p p lic a t io n is a p p r o v e d : t h e d r o w n in g T h e D e c is io n o f D is t ric t C o u r t
p r o c e s s o f t h e p r o s e c u to r is d e le g a t e d t o t h e C T F
( O f fic ia l R e p o r t o n th e H a n d o v e r o f S c u ttlin g )
• T N I A L m e n g e k s e k u s i p e n e n g g e la m a n /
N a v y E x e c u t e s s c u ttlin g
P u tu s a n T e ta p /In c ra c h t
• B a r a n g b u k ti d is ita n e g a r a / U p a y a h u k u m / le g a l E f f o rt
E v id e n c e s e iz e d b y t h e s ta t e • B a n d in g p e n g a d ila n T in g g i/ H ig h c o u r t
• T e r s a n g k a d ip id a n a ( n a h k o d a & a w a k k a p a l) /T h e appeal
s u s p e c t is c o n v ic t e d ( c a p t a in & c r e w ) • K asasiM ahkam ah
• D e n d a /F in e A g u n g /S u p re m e c o u rt a p p e a l
• P e n in ja u a n K e m b a li ( P K ) / R e v ie w
A. Pembangunan Infrastruktur
Potensi Indonesia dalam konteks regional memerlukan dorongan lebih tinggi karena
persaingan yang tinggi sesama negara ASEAN. Indonesia meskipun naik dari posisi 59 ke
53 pada peringkat Logistic Performance Index (World Bank, 2014), namun masih lebih rendah
dibandingkan kinerja logistic Singapura, Malaysia, Thailand bahkan Vietnam. Saat ini transportasi
angkutan laut domestik masih terpusat melayani wilayah yang memiliki aktifitas ekonomi tinggi yaitu
di wilayah barat Indonesia, meskipun karakteristik kepulauan di wilayah timur Indonesia telah
menjadikantransportasi laut sebagai tulang punggung aktivitas pergerakannya saat ini.
Pengembangan pelayanan transportasi laut sebagai tulang punggung distribusi logistik yang
menghubungkan wilayah barat dan timurIndonesia diharapkan mampu menurunkan biaya logistik
sehingga mempercepat pertumbuhan ekonomi disertai terwujudnya pemerataan. Pada periode
pembangunan jangka menengah 2015-2019, konsep Tol Laut diimplementasikan diantaranya untuk
tujuan peningkatan kinerjatransportasi laut melalui perbaikan jaringan pelayaran domestik
daninternasional, penurunan dwelling time sebagai penghambat utama kinerja pelabuhan nasional,
serta peningkatan peran transportasi laut Indonesia yang saat ini baru mencapai 4 persen dari seluruh
transportasi Indonesia, dimana angka tersebut sangat kecil bagi sebuah negara kepulauan.
Tol Laut
Tol Laut adalah konsep pengangkutan logistik kelautan yang dicetuskan oleh Presiden
Joko Widodo. Program ini bertujuan untuk menghubungkan pelabuhan-pelabuhan besar
yang ada di nusantara. Dengan adanya hubungan antara pelabuhan-pelabuhan laut ini,
maka dapat diciptakan kelancaran distribusi barang hingga ke pelosok.
Berikut ini adalah jalur tol laut Indonesia:
Tanjung Priok, Tanjung Batu, Tarempa, Natuna, Tanjung Priok.
Teluk Buyur, Pulau Nias Gunung Sitoli, Mentawai, Pulau Enggano, Teluk
Buyur.
Tanjung Perak, Belang Belang, Sangatta, Nununkan, Pulau Sebatik, Tanjung
Perak
Tahuna, Kahakitang, Buhias, Tagulandang, Biaro, Lirung, Melangoane,
Kakorotan, Miangas, Marore, Tahuna.
Tanjung Perak, Makaasar, Tahuna, Tanjung Perak
Tobelo, Maba, Gebe, Obi, Sanana, dan Tobelo.
Tanjung Perak, Wanci, Namlea, Tanjung Perak.
Tanjung Perak, Tidore, Morotai, dan Tanjung Perak.
Tanjung Perak, Nabire, Serul, Wasior, Tanjung Perak.
Biak, Oransbari, Weren, Sarmi, Biak.
Tanjung Perak, Timika, Agats, Merauke, Tanjung Perak
Tanjung Perak, Fakfak, Kaimana, Tanjung Perak.
Tanjung Perak, Larantuka, Adorana, Lewoleba Tanjung Perak.
Tanjung Perak, Saumlaki, Dodo, Tanjung Perak.
Tanjung Perak, Kalbahi, Moa, Rote, Sabu, Tanjung Perak.
Lihat pada gambar di bawah ini untuk melihat lebih jelas jalur tol laut Indonesia.
Pembangunan Industri Perkapalan
Indonesia merupakan negara maritim karena dua per tiga wilayahIndonesia adalah
lautan. Indonesia juga merupakan negara kepulauan, lebihdari 17.500 pulau dengan luas
lautan 5,8 juta kilometer persegi, terdiri dariperairan teritorial seluas 0,3 juta kilometer
persegi, perairan pedalaman dankepulauan seluas 2,8 juta kilometer persegi, Zona
Ekonomi Ekslusif (ZEE) seluas 2,7 juta km persegi dan kesemuanya ini menyimpan
kekayaan yang luar biasa.Maka sudah seharusnya Bangsa Indonesia ini mengelola
lautan yang luas inidengan baik untuk kemajuan dan kemakmuran bangsa dan negara
ini.
Era globalisasi saat ini perlu adanya inovasi dan kreasi dari anak bangsa untuk dapat
mengembangankan teknologi kemaritiman agar dapat melakukaneksplorasi kekayaan
laut secara mandiri. Dengan perbaikan di sektorkemaritiman maka akan berakibat pula
pada perbaikan perekonomian negarasecara menyeluruh. Oleh karena itu, untuk
mempercepat kemandirian BangsaIndonesia dalam bidang kemaritiman maka
diperlukan kerjasama yang paduantara pihak pemerintah dan swasta nasional. Secara
keseluruhan industrimaritim di Indonesia meliputi beberapa sektor, antara lain,
jasa trasnportasi
laut, jasa penyeberangan, perikanan, minyak dan gas lepas pantai, sumber daya hayati
laut, wisata laut, dan konversi energi. Dimana semua sektor tersebutmemerlukan
bangunan apung untuk menunjang eksplorasi seperti kapal lautdan bangunan lepas
pantai (platform). Industri galangan kapal merupakan salah satu industri padat modal
dan berteknologi tinggi dan memiliki risiko yang tinggi pula. Industri galangan ini
merupakan pemegang peranan penting dalam pembangunan kapal dan perbaikannya.
Industri perkapalan di Indonesia memiliki sasaran pasar yang berbeda-beda tergantung
kebutuhan konsumen. Industri perkapalan ini juga mempunyai peran yang sangat
penting dalam menggerakkan perekonomian nasional. Industri galangan adalah bukan
suatu pabrik kapal yang berdirisendiri, melainkan industri yang memiliki keterkaitan
dengan industri-industri penunjang dan pendukungnya di bidang kelautan dan
kemaritiman di dalam proses pembuatan bangunan apung seperti kapal laut dan
platform.
Sebagai contoh industri plat baja, industri mesin kapal, industri baling-baling kapal,
industri jangkar, industri instalasi listrik, industri perpipaan, industi cat kapal dan
indsutri peralatan navigasi GPS dan nautika.Industri galangan kapal juga berperan
dalam menggerakan berbagai aktifitas lainya, seperti kegiatan mengeksplorasi dan
eksploitasi sumber daya alam, untuk menggerakan aktifitas industri maritim termasuk
industritransportasi, pelabuhan, penangkapan ikan, industri lepas pantai dan
pariwisata,maupun industri pertahanan dan keamanan nasional. Menurut Kemenperin di
Indonesia saat ini tercatat ada sekitar 250 galangan kapal, yangsebagian besar adalah
galangan kapal dalam skala kecil dan 4 buah galangan kapal milik pemerintah, yaitu:
PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari, PT. PAL Indonesia, PT. Dok dan Perkapalan
Surabaya, dan PT. Industri Kapal Indonesia. Dimana total investasi di sektor industri
kapal ini jumlahnya kurang lebih sekitar 1.426 juta US Dollar dengan menyerap tenaga
kerja sebesar 35.000 tenaga kerja. Selain itu terdapat sekitar 13 industri galangan kapal
nasional yang sangat aktif dalam mencari order dan memproduksi kapal dan
bangunanapung lainya di Indonesia yaitu : PT. PAL Indonesia, Labroy Shipbuilding
Batam, Pan-United Batam, Dumas Surabaya, ASL Shupyard-Batam, Bristoil
OffshoreBatam-Indonesia, Jaya Asiatic Batam, Kodja Bahari Jakarta, Mariana
BahagiaPalembang, Noahtu Shipyard Panjang, Dok Perkapalan Surabaya, dan Tunas
Karya Bahari. Sebagian besar dari sejumlah industri galangan kapal aktif tersebut
berada di Batam.
Nasional terus meningkatkan penguasaan baik dibidang teknologi, perancangan,
perencanaan dan produksi, maupun sumberdaya yang digunakan. Menurut data PT.Biro
Klarifikasi Kapal sebagai bukti nyata dapat kita lihat berbagai jenis kapal yang telah
berhasil diproduksi industri perkapalan dalam negeri, antara lain, Container vessel, semi
containership, passenger ship, Roro Ferry, Dry cargo Vessel, LPG carrier, Bulk
carrier, Offshore Tin Bucket Dredger, Oil tanker, chemical tanker, fire fighting tugboat,
SAR tugboat, barge, tuna long liner, fast patrol boat, floating dock, dan Platform.
Tantangan yang dihadapi kedepan adalah terkait pengelolaan WPP dan peningkatan
daya saing produk untuk mewujudkan perikanan yang berkelanjutan dan berdaya
saing. Restrukturisasi armada adalah kebutuhan yang penting untuk meningkatkan
kemampuan jelajah armada tangkap yang didominasi oleh kapal penangkap ikan
berukuran kecil. Pada tahun 2014, sebanyak 638.820 kapal ikan atau lebih dari 99 %
dari total armada ikan Indonesia beroperasi di perairan kurang dari 12 mil laut,
termasuk perahu tanpa mesin dan mesin tempel. Sementara di ZEE Indonesia,
jumlahnya hanya 4.320 kapal atau tak mencapai 1 % dari total armada.
Selanjutnya, terdapat 1.375 pelabuhan perikanan yang 68% diantaranya berada di
Kawasan Barat Indonesia, 25% di Kawasan Tengah Indonesia dan hanya 7% berada
di Kawasan Timur Indonesia. Selain itu, terdapat 40.407 unit pengolahan ikan (UPI),
dimana 67,2% diantaranya berada di Pulau Jawa dan Sumatera (KKP, 2014). Dari
total 9.536.050 ton produk olahan hasil perikanan di 2014, sekitar 41% berasal
dari Pulau Jawa dan Sumatera.
1.7 KESIMPULAN
Pemuda sebagai pionir dari bangsa sudah seharusnya terlibat dalam bagian rencana
pembangunan negeri. Suksesnya pembangunan suatu Negara bukan hanya dari
pemerintahnya saja, melainkan jika pemuda – pemudanya berkualitas maka akan
semakin mudah pemerintah untuk mewujudkan kemajuan Negara dan bangsa karena
pemuda merupakan asset Negara.
UCAPAN TERIMAKASIH
UCAPAN TERIMAKASIH
Terima kasih kepada tim saya dalam menyusun artikel ilmiah ini Geraldi, Lauren, diah,
dan Imam serta kepada Dosen Bapak Dani …. yang telah membimbing kami untuk
menyelesaikan PKM ilmiah ini
DAFTAR PUSTAKA
1.https://www.bappenas.go.id/files/5115/0460/0330/Laporan_Prakarsa_Strategis_Bidang_Ke
maritiman_dan_SDA.pdf
2. https://jurnal.dpr.go.id/index.php/politica/article/view/312/246
3. https://www.republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/wacana/17/10/30/oyn3yu396-
refleksi-3-tahun-pembangunan-infrastruktur-maritim
4. https://www.bappenas.go.id/index.php/download_file/view/18834/9155/
5. file:///C:/Users/RatingUp/Downloads/6095-19145-1-PB.pdf
6. http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/jkse/article/view/6095
7. https://jurnal.dpr.go.id/index.php/politica/article/view/305/240
8. Buku Badan Informasi Geospasial (BIG)
http://www.big.go.id/assets/download/2017/Geospatial-Ebook/Ebook-47-Tahun-
BIG.pdf
Lampiran 1
Biodata Ketua Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Daniel Fransisco Silalahi
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Teknik Sistem Perkapalan
4 NIM 2018320008
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bekasi,28 Juli 2000
6 E-mail Fransiscodaniel!00@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 087889314714
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Tamansiswa Tamansiswa
Nama Institusi SDN VII Bekasi
Bekasi Bekasi
Jurusan IPA
Tahun Masuk-Lulus 2007-1012 2012-2015 2015-2018
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata
ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan Hibah PKM-AI.
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata
ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan Hibah PKM-AI.
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Institusi -
Jurusan -
Tahun Masuk-Lulus -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata
ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan Hibah PKM-AI.
Jakarta, 09 Juli 2019
Pendamping,
SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM Artikel Ilmiah (PKM-AI) saya dengan
judul:
EVALUASI analisis kinerja - ketimpangan infrastruktur maritim dan kerentanan
pencurian ikan bagi nelayan
tradisional di indonesia
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2019 bersifat original dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidak sesuaian dengan pernyataan ini, maka
saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
1) Menyatakan bahwa PKM-AI yang saya tuliskan bersama anggota tim lainnya
benar bersumber dari kegiatan yang telah dilakukan:
- Tugas Kelompok
- Seminar
- Artikel Permasalahan Maritim Di Indonesia
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan pihak
manapun juga untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.