Anda di halaman 1dari 26

PKM-AI

Program penulisan artikel ilmiah yang bersumber dari suatu kegiatan mahasiswa dalam
bidang pendidikan, penelitian atau pengabdian kepada masyarakat yang telah
dilakukannya sendiri (misalnya studi kasus, praktek lapang, KKN, PKM, magang, dan
lain-lain).
PROPOSAL KEGIATAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
Analisis Kapal ber-basis Website

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN

Di susun oleh :
Khairul Imam 2018320012
Anggota :
1. Diah Ayu Putri Kinanthi 2018320007
2. Farid Jafar Sidiq 2018320010
3. Aldino Bastanta 2018320003

UNIVERSITAS DARMA PERSADA


JAKARTA TIMUR
2019
PENGESAHAN PKM PENELITIAN :
1. Judul Kegiatan : Analisis Kapal ber-basis Website

2. Bidang Kegiatan : PKM-AL (Artikel Ilmiah)

3. Ketua Pelaksana Kegiatan


A. Nama Lengkap : Khairul Imam
B. NIM : 2018320012
C. Jurusan : TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
D. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Darma Persada
E. Alamat Rumah dan No Tel./HP :Jl.Bintara 17 Rt.08 Rw.02 No.34 Bekasi

HP: 081287852825
F. Alamat E-mail : Khairul.imam53@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 Orang

1 A. Nama Lengkap : Diah Ayu Putri Kinanthi


B. NIM : 2018320010
C. Jurusan : TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
D. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Darma Persada
E. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl Arjuna IX No.17 Bumi Satria
Kencana,Bekasi

HP: 081380237562
F. Alamat E-mail : diahaptr@gmail.com

2.) A. Nama Lengkap : Farid Jafar Sidik


B. NIM :
C. Jurusan : TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
D. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Darma Persada
E. Alamat Rumah dan No Tel./HP :

HP: 081380237562
F. Alamat E-mail : diahaptr@gmail.com

3.) A. Nama Lengkap : Laurentinus Rio Pamungkas


B. NIM : 2018320003
C. Jurusan : TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
D. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Darma Persada
E. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Perum.Cikarang Residen Utama Blok D
No.12

HP: 081383641204
F. Alamat E-mail : laurentinus.publisher@gmail.com

4.) A. Nama Lengkap : Khairul Imam


B. NIM : 2018320012
C. Jurusan : TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
D. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Darma Persada
E. Alamat Rumah dan No Tel./HP :Jl.Bintara 17 Rt.08 Rw.02 No.34 Bekasi

HP: 081287852825
F. Alamat E-mail : Khairul.imam54@gmail.com

5. Dosen Pendamping
A. Nama Lengkap Dan Gelar : Danny Faturachman
B. NIDN : 0317086711
C. Alamat Rumah dan No Tel./HP :Jl. Dermaga Indah III/4, Klender, Jakarta
Timur 13470

HP: 081296991923
D. Alamat E-mail : fdanny30@yahoo.com
6. Biaya Total
A. ANGARAN/DIKTI : 5.000.000,00

7. Jangka Waktu Pelaksanaan : ± 4 Bulan

Jakarta Timur, 29 juni 2019


Menyetujui
Ketua Jurusan Teknik Sistem perkapalan Ketua Pelaksana Kegiatan

Warek II
Universitas Darma Persada Dosen Pendamping
ABSTRAK

Kebutuhan dan perkembangan perkapalan di-Indonesia sedang di titik yang cukup


membanggakan menurut data yang ada dan ini berimbas kepada lembaga dan intansi
konsultan perkapalan yang dituntut untuk semakin fleksibel dan profesional akan
pekerjaannya. Dapat kita ketahui menurut data kiinerja galangan kapal Indonesia dalam
dua tahun terakhir (2006-2007) menunjukkan perkembangan yang cukup
membanggakan. Jurnal World Shipbuilding Statistics, Edisi Juni 2007 (oleh
fairplay.Ltd) menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara pembangun kapal dari
22 negara jajaran dunia (seperti yang ditunjukkan di table 1 di bawah). Walau masih
dalam urutan ke 21 dari 22 negara, tercatat bahwa prestasi ini dapat dijadikan
momentum untuk terus memperkuat industri galangan kapal nasional yang hampir
tanpa bantuan sama sekali dari pemerintah sejak diberlakukannya Inpres 5 tahun 2005
oleh pemerintah. Hingga bulan Juni 2007, galangan kapal yang tersebar di Sumatera,
Jawa, dan Kalimantan berhasil mendapatkan order pembangunan kapal sekitar 586.000
GT (gross-tonnage) atau sekitar 126 unit kapal dimana empat unit kapal dengan
kapasitas sekitar 36.000 telah diserahkan hingga akhir Juni 2007. Besaran nilai kontrak
pembangunan kapal baru kapal tersebut diperkirakan sekitar 1,1 milyar dollar Amerika
atau sekitar 10 trilyun rupiah, kesimpulan penelitian ini yaitu untuk membuka wadah
atau tempat yang fleksibel dan profesional dalam bidangnya yaitu konsultan kapal yang
akan ditangani oleh para ahli konsultan kapal.

Kata Kunci : Analisis perkapalan, Konsultan kapal, Websites analisi perkapalan

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menuerut data badan informasi geospasial (BIG) Indonesia merupakan Negara


Kepulauan terluas di dunia yang terdiri atas lebih dari 17.504 pulau dengan 13.466
pulau telah diberi nama.Sebanyak 92 pulau terluar sebagai garis pangkal wilayah
perairan Indonesia ke arah laut lepas telah didaftarkan ke Perserikatan Bangsa Bangsa.
Indonesia memiliki garis pantai sepanjang 95.181 km dan terletak pada posisi sangat
strategis antara Benua Asia dan Australia serta Samudera Hindia dan Pasifik. Luas
daratan mencapai sekitar2.012.402 km2 dan laut sekitar 5,8 juta km2(75,7%), yang
terdiri 2.012.392km2 Perairan Pedalaman, 0,3 juta km2 Laut Teritorial,dan 2,7 juta km2
Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE).
Era Pemerintahan Presiden Joko Widodo dengan visi pembangunan
“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong” memberikan harapan dan mengembalikan semangat
untuk membangun maritim dengan memanfaatkan potensi sumberdaya alam kelautan.
Selanjutnya untuk mencapai visi tersebut diturunkan misi: (1) Mewujudkan keamanan
nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi
dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan keperibadian
Indonesia sebagai Negara Kepulauan; (2) Mewujudkan masyarakat maju,
berkesinambungan dan demokratis berlandaskan negara hukum; (3) Mewujudkan
politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai bangsa maritim; (4)
Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera; (5)
Mewujudkan bangsa yang berdaya saing; (6) Mewujudkan Indonesia menjadi negara
maritim yang mandiri maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional; dan (7)
Mewujudkan masyarakat yang berkeperibadian dalam kebudayaan. Tiga dari tujuh
misi tersebut berhubungan dengan maritim dan posisi Indonesia sebagai Negara
Kepulauan.

Karenanya, dalam Kabinet Kerja, Presiden Joko Widodo membentuk Kementerian


Koordinator Kemaritiman dan Sumberdaya. Di samping visi dan misi tersebut,
Presiden juga mengetengahkan konsep “Poros Maritim” dan “Tol Laut”. Penetapan
prioritas pembangunan sektor maritim ini sangat beralasan bila dilihat dari sudut
sejarah bangsa. Nenek moyang bangsa ini dikenal sebagai bangsa pelaut atau bangsa
bahari dan pernah jaya di laut di masa sebelum kehadiran kolonialisme, melalui
perdagangan antar pulau.

Potensi maritim dan kelautan yang begitu besar seharusnya dimanfaatkan untuk
menyejahterakan masyarakat. Namun, kenyataannya potensi itu belum dimanfaatkan
dengan optimal. Hal itu berkontribusi pada angka kemiskinan yang masih tinggi.
Sebagian diantaranya adalah nelayan dan masyarakat pesisir terkait yang tergolong
kelompok paling miskin. Eksploitasi dan kegiatan ilegal terhadap sumberdaya laut
tanpa memperhatikan keberlanjutan memperburuk tingkat kesejahteraan dan kehidupan
nelayan, khususnya nelayan kecil dan nelayan tradisional. Pencurian ikan yang
dilakukan oleh nelayan asing, misalnya, di samping mengurangi pendapatan nelayan,
juga merugikan negara. Pencemaran laut dan kerusakan mangrove dan terumbu karang
juga menambah masalah di sektor kelautan.

Perompakan di perairan Indonesia masih sering terjadi, baik yang dilakukan oleh
orang Indonesia sendiri mupun orang asing, baik yang ditujukan kepada kapal nelayan
Indonesia, maupun kepada kapal asing. Selain itu, persoalan pulau-pulau terluar yang
selama ini kurang mendapatkan perhatian pemerintah juga menimbulkan persoalan
politik, antara lain tumpang tindih klaim kepemilikan beberapa pulau di perbatasan
oleh beberapa negara. Minimnya sumberdaya manusia yang berkualitas, lemahnya
penegakan hukum, dan terbatasnya infrastruktur maritim dan kelautan menambah
rumit persoalan.

Terdapat empat permasalahan dalam konteks posisi Indonesia sebagai Negara


Kepulauan, yaitu:
(1) Bangsa Indonesia sampai saat ini belum memiliki kebijakan nasional tentang
pembangunan Negara Kepulauan yang terpadu. Kebijakan yang ada selama ini hanya
bersifat sektoral, padahal pembangunan di Negara Kepulauan memiliki keterkaitan
antarsektor yang tinggi;
(2) Lemahnya pemahaman dan kesadaran tentang arti dan makna Indonesia sebagai
Negara Kepulauan dari segi geografi, politik, ekonomi, sosial, dan budaya;
(3) Sampai saat ini negara belum menetapkan batas- batas wilayah perairan dalam.
Padahal, wilayah perairan dalam mutlak menjadi kedaulatan bangsa Indonesia.
Artinya tidak boleh ada satupun kapal asing boleh masuk ke perairan dalam Indonesia
tanpa izin; dan
(4) Lemahnya pertahanan dan ketahanan negara dari sisi matra laut yang mencakup:
(a) belum optimalnya peran pertahanan dan ketahanan laut dalam menjaga
keutuhan bangsa dan negara;
(b) ancaman kekuatan asing yang ingin memanfaatkan perairan ZEEI;
(c) belum lengkapnya perangkat hukum dalam implementasi pertahanan dan
ketahanan laut;
(d) masih terbatasnya fasilitas untuk melakukan pengamanan laut;
(e) makin meningkatnya kegiatan terorisme, perompakan, dan pencurian ikan di
wilayah perairan laut Indonesia; dan
(f) masih lemahnya penegakan hukum kepada pelanggar hukum.

Disadari bahwa untuk mengatasi berbagai masalah yang terjadi tersebut bukan
persoalan yang mudah dan sederhana. Untuk itu, perubahan harus dilakukan, dan saat
inilah momentum yang tepat untuk memulai perubahan, seiring dengan komitmen
pemerintah untuk melakukan pembangunan sektor maritim dan kelautan. Oleh karena
itu, Tujuan karya ilmiah ini merupakan salah satu langkah yang tepat untuk ditempuh
dalam upaya membangun sektor maritim dan kelautan yang komprehensif dan
berkelanjutan.
1.2 TUJUAN

Tujuan adalah untuk memberikan rekomendasi atau analisis terhadap penyelesaian


masalah-masalah infrastruktur maritim dan pencurian ikan yang diharapkan dapat
menjadi acuan bagi pembuat kebijakan.

1.3 METODE

Sumber data diperoleh melalui bahan sekunder dari informasi tertulis (berita online),
jurnal, dan buku.

1.4 HASIL KAJIAN DAN ANALISIS


Melalui Konvensi Hukum Laut, Indonesia berhasil menambah luas
2
yuriskdiksi wilayah laut menjadi sekitar 5,8 juta km , termasuk Zona
Ekonomi Ekslusif. Luas laut yang mencapai 70 % dari luas wilayah nasional ini
meliputi panjang pantai sekitar
95.181 Km dan jumlah pulau 17.504 (DEKIN 2009). Selanjutnya, Indonesia
meratifikasi melalui UU No. 17 tahun 1985 tentang pengesahan UNCLOS 1982,
dengan menegaskan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan. Istilah negara
kepulauan juga masuk dalam amandemen UUD RI. Negara Kepulauan RI
dianugrahi wilayah yang secara geografis berada pada posisi silang antar dua benua
dan dua samudera yang menjadi alur laut utama untuk perdagangan dunia. Dengan
telah diratifikasinya Law of The Sea Convention (LOSC) 1982 oleh negara-negara di
dunia, maka lndonesia secara resmi diakui sebagai negara kepulauan yang memiliki
posisi geostrategis baik secara geopolitik maupun geoekonomi dalam konteks
regional dan global. Selanjutnya, sejalan dengan tekad untuk mewujudkan bangsa
Indonesia sebagai negara maritim, Presiden RI ke-7 Joko Widodo mengungkapkan
visi kemaritiman yang akan dibangun melalui pengembangan 5 Pilar Poros Maritim,
yang disampaikan pada momentum East Asian Summit tahun 2014 yaitu
1
mencakup :

Pertama : Membangun budaya maritim Indonesia.


Kedua : Menjaga laut dan sumberdaya laut, dengan fokus
membangun kedaulatan pangan laut melalui pengembangan
industri perikanan dengan menempatkan nelayan sebagai pilar
utama.
Ketiga : Memberi prioritas pada pengembangan infrastruktur dan
konektivitas maritim, dengan membangun tol laut, deep
seaport, logistik dan industri perkapalan, dan pariwisata maritim
Keempat : Diplomasi maritim,
Kelima : membangun kekuatan pertahanan maritime

RPJM Sektor Unggulan Kemaritiman dan Kelautan

1 Memperkuat Jatidiri Sebagai Negara Maritim 2015 2019


a. Penyelesaian pencatatan/deposit pulau-pulau kecil ke 13.466 17.466
PBB
b. Penyelesaian batas maritim antar negara 1 negara 9 negara
2 Pemberantasan Tindakan Perikanan Liar
a. Meningkatnya ketaatan pelaku perikanan 52% 87%
3 Membangun konektivitas Nasional
a. Pembangunan pelabuhan untuk menunjang tol laut --- 24
b. Pengembangan pelabuhan penyeberangan 210 270
c. Pembangunan kapal perintis 50 unit 104 Unit
4 Pengembangan Ekonomi Maritim dan Kelautan
a. Produksi hasil perikanan (juta ton) 22,4 40-50
b. Pengembangan pelabuhan perikanan 21 unit 24 unit
c. Peningkatan luas kawasan konservasi laut 15,7 juta ha 20 juta ha

Tabel 1. Data Penenggelaman Kapal sebelum Menteri Susi


Pudjiastuti.
Table 1. Data of Sinking of Ships before Minister Susi
Pudjiastuti’s Leadership.
Jumlah Kapal/
Waktu/Time Kasus/Cases
Total Ship
29 Januari 2003/ Penenggelaman kapal motor berbendera Filipina yang 4
29th January 2003 sedang mencuri ikan di Perairan Sulawasi Utara, oleh
TNI AL/ Drowning a Philippine-flagged motorized boat
stealing fish in the North Sulawasi Waters, by the
Navy
24 Oktober 2004/ Penenggelamam kapal penangkap ikan asing asal 2
24th October 2004 Thailand di Selat Gelasa, Bangka Belitung, oleh TNI AL/
Thai foreign fishing vessel catcher in Gelasa Strait,
Bangka Belitung, by Navy
Sumber: Budiman (2015)/ Source: Budiman (2015)

Tabel 2. Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia.


Table 2. Fisheries Management Area of the Republic of Indonesia.
No. WPP-NRI Wilayah Pengelolaan Perikanan
1. WPP RI 571 Selat Malaka/ Malacca Strait
2. WPP RI 572 Samudera Hindia sebelah barat Sumatera dan Selat Sunda/ Indian Ocean
west of Sumatra and Sunda Strait
3. WPP-RI 573 Samudera Hindia selatan Jawa hingga selatan Nusa Tenggara, Laut
Sawu, dan Timor bagian Barat/ South Indian Ocean Java to southern
Nusa Tenggara, Savu Sea, and West Timor
4. WPP-RI 711 Selat Karimata, Laut China Selatan, dan Natuna/ Karimata Strait, South
China Sea, and Natuna
5. WPP-RI 712 Laut Jawa/Java Sea
6. WPP-RI 713 Selatan Makasar, Teluk Bone, Laut Flores, dan Laut Bali/ South of Makassar,
Bone Bay, Flores Sea, and Bali Sea
7. WPP-RI 714 Teluk Tolo dan Laut Banda/ Tolo Bay and the Banda Sea
8. WPP-RI 715 Teluk Tomini, Laut Maluku, Laut Halmahera, Laut Seram, dan Teluk Berau/
Tomini Bay, Maluku Sea, Halmahera Sea, Seram Sea, and Berau Bay
9. WPP-RI 716 Laut Sulawesi dan utara Pulau Halmahera/
Sulawesi Sea and north of Halmahera Island
10. WPP-RI 717 Teluk Cenderawasih dan Samudera Pasifik/ Cenderawasih Bay and the
Pacific Ocean
11. WPP-RI 718 Laut Aru, Laut Arafuru, dan Laut Timor bagian Timur/ Aru Sea, Arafuru Sea,
and East Timor Sea
Sumber: Kepmen KP RI No. KEP.50/MEN/2012/Source:Ministerial Decree No. KP RI. KEP.50 / MEN / 2012
P e n e n g g e la m a n B a r a n g B u k t i ( K a p a l) P e la k u
P e n c u r ia n I k a n / S c u t t lin g o f I I U
E v id e n c e ( S h ip )

P a d a S a a t K e ja d ia n P e n a n g k a p a n /
A t th e tim e o f th e a r r e s t

• K a p a l d it a n g k a p d a p a t la n g s u n g
d im u s n a h k a n / T h e c a p tu r e v e s s e ls c a n b e P ro s e s H u k u m /
d ir e c tly d e s t r o y e d P e la k s a n a / Im p le m e n te r s : L a w P ro c e s s
K a p a l P e n g a w a s & P P N S d a ri P e n g a w a s
P e r ik a n a n /P S D K P , T N I A L , s e r t a P O L R I /
S t a k e h o ld e r s o f s u p e r v is o r in s t it u io n f o r I U U
f is h in g )
• Landasan/ B ased on:
- B u k t i p e r m u la a n y a n g c u k u p / S u f fic ie n t in it ia l e v id e n c e
- O b je k t if ( b e r b e n d e r a a s in g ) / o b je c t iv e / F o r e ig n f la g
- S u b je k t if ( n a h k o d a b e r m a n u v e r y a n g
m e m b a h a y a k a n & a d a p e r la w a n a n ) / S u b je c t iv e (t h e
c a p ta in m a n e u v e re d h a r m a n d r e s is ta n c e
P e n y id ik a n /
- N ila i e k o n o m is r e n d a h / lo w v a lu e
I n v e s t ig a tio n
- T id a k m e m u n g k in k a n d ib a w a k e p a n g k a la n /
N o t p o s s ib le to t a k e to t h e b a s e • P
r
o
s
e
s
s
/
d
3
0
h
a
r
i
/
P ro c e s s s /d 3 0 /d a y s
• P
2
1
P e n e n g g e la m a n B a r a n g B u k ti (K a p a l) / P e n u n tu ta n /
S c u ttlin g o f I U U e v id e n c e ( s h ip ) P r o s e c u t io n

• P ro s e s p e n y id ik a n /p e n u n tu ta n /p e rs id a n g a n b a ra n g b u k ti P e r s id a n g a n /
( k a p a l) d a p a t d it e n g g e la m k a n m e la lu i s u r a t p e r m o h o n a n T ria l
p e n y id ik ( K K P ) k e p a d a K e tu a P e n g a d ila n / T h e p r o c e s s o f
in v e s tig a tio n / p r o s e c u tio n / tr ia l o f e v id e n c e ( v e s s e l) c a n
b e s u b m e r g e d t h r o u g h le tt e r o f r e q u e s t o f in v e s t ig a to r
( K K P ) to t h e C h ie f J u s t ic e
• P e r m o h o n a n d is e tu ju i: p r o s e s p e n e n g g e la m a n d a r i
ja k s a d ilim p a h k a n k e K K P ( B e r ita A c a r a S e r a h T e r im a P u tu s a n P e n g a d ila n N e g e r i/
P e n e n g g e la m a n ) / A p p lic a t io n is a p p r o v e d : t h e d r o w n in g T h e D e c is io n o f D is t ric t C o u r t
p r o c e s s o f t h e p r o s e c u to r is d e le g a t e d t o t h e C T F
( O f fic ia l R e p o r t o n th e H a n d o v e r o f S c u ttlin g )
• T N I A L m e n g e k s e k u s i p e n e n g g e la m a n /
N a v y E x e c u t e s s c u ttlin g

P u tu s a n T e ta p /In c ra c h t

• B a r a n g b u k ti d is ita n e g a r a / U p a y a h u k u m / le g a l E f f o rt
E v id e n c e s e iz e d b y t h e s ta t e • B a n d in g p e n g a d ila n T in g g i/ H ig h c o u r t
• T e r s a n g k a d ip id a n a ( n a h k o d a & a w a k k a p a l) /T h e appeal
s u s p e c t is c o n v ic t e d ( c a p t a in & c r e w ) • K asasiM ahkam ah
• D e n d a /F in e A g u n g /S u p re m e c o u rt a p p e a l
• P e n in ja u a n K e m b a li ( P K ) / R e v ie w

Gambar 1. Alur Proses


Penenggelaman Kapal
Figure 1. Ship Sinking
Process Flow
1.6 TINJAUAN PUSTAKA ( HASIL DAN PEMBAHASAN)

A. Pembangunan Infrastruktur 

Global Trade Flow and Indonesia Context


(Maersk, 2014) menggambarkan potensi pemanfaatan wilayah laut Indonesia
cukup tinggi mengingatperkembangan aktivitas ekonomi/perdagangan khususnya di
wilayah Eropa,Afrika, dan Asia Pasifik yang tidak lagi mengenal batas negara sehingga menye-
babkan tingginya kebutuhan transportasi mendukung rantai pasok global. Olehsebab itu, perlu
segera dirumuskan sebuah kebijakan nasional untuk meman-faatkan rantai pasok global
melalui peningkatan peran transportasi logistikmemanfaatkan transportasi laut yang efisien.
Berdasarkan perhitungan pakar maritim Indonesia Bappenas diperkirakan sekitar 90 persen
perdagangan internationaldiangkut melalui laut, sedangkan 40 persen dari
rute perdagangan internasionaltersebut melewati Indonesia. Angka yang luar biasa. Hal
ini berarti, Indonesia sampai kapanpun akan menjadi tempat strategis dalam peta dunia.Transportasi
laut saat ini digunakan oleh sekitar 90 persen perdagangandomestik dan internasional sehingga
pengembangan kapasitas dan konektivitasdari pelabuhan sangat penting bagi penurunan biaya
logistik dan pemerataan pertumbuhan nasional. Telah diketahui bahwa biaya jasa layanan transportasi
laut logistik sebelumnya belum dapat berkompetisi dengan negara tetangga. Diperlukan upaya
pembaruan dan pemeliharaan infrastruktur pelabuhan untukmengakomodir ukuran kapal yang sesuai,
menghilangkan antrian sandar, sertamenyediakan sistem dan layanan kepelabuhanan
yang profesional.

Potensi Indonesia dalam konteks regional memerlukan dorongan lebih tinggi karena
persaingan yang tinggi sesama negara ASEAN. Indonesia meskipun naik dari posisi 59 ke
53 pada peringkat Logistic Performance Index (World Bank, 2014), namun masih lebih rendah
dibandingkan kinerja logistic Singapura, Malaysia, Thailand bahkan Vietnam. Saat ini transportasi
angkutan laut domestik masih terpusat melayani wilayah yang memiliki aktifitas ekonomi tinggi yaitu
di wilayah barat Indonesia, meskipun karakteristik kepulauan di wilayah timur Indonesia telah
menjadikantransportasi laut sebagai tulang punggung aktivitas pergerakannya saat ini.

Pengembangan pelayanan transportasi laut sebagai tulang punggung distribusi logistik yang
menghubungkan wilayah barat dan timurIndonesia diharapkan mampu menurunkan biaya logistik
sehingga mempercepat pertumbuhan ekonomi disertai terwujudnya pemerataan. Pada periode
pembangunan jangka menengah 2015-2019, konsep Tol Laut diimplementasikan diantaranya untuk
tujuan peningkatan kinerjatransportasi laut melalui perbaikan jaringan pelayaran domestik
daninternasional, penurunan dwelling time  sebagai penghambat utama kinerja pelabuhan nasional,
serta peningkatan peran transportasi laut Indonesia yang saat ini baru mencapai 4 persen dari seluruh
transportasi Indonesia, dimana angka tersebut sangat kecil bagi sebuah negara kepulauan.
Tol Laut
Tol Laut adalah konsep pengangkutan logistik kelautan yang dicetuskan oleh Presiden
Joko Widodo. Program ini bertujuan untuk menghubungkan pelabuhan-pelabuhan besar
yang ada di nusantara. Dengan adanya hubungan antara pelabuhan-pelabuhan laut ini,
maka dapat diciptakan kelancaran distribusi barang hingga ke pelosok.
Berikut ini adalah jalur tol laut Indonesia:
 Tanjung Priok, Tanjung Batu, Tarempa, Natuna, Tanjung Priok.
 Teluk Buyur, Pulau Nias Gunung Sitoli, Mentawai, Pulau Enggano, Teluk
Buyur.
 Tanjung Perak, Belang Belang, Sangatta, Nununkan, Pulau Sebatik, Tanjung
Perak
 Tahuna, Kahakitang, Buhias, Tagulandang, Biaro, Lirung, Melangoane,
Kakorotan, Miangas, Marore, Tahuna.
 Tanjung Perak, Makaasar, Tahuna, Tanjung Perak
 Tobelo, Maba, Gebe, Obi, Sanana, dan Tobelo.
 Tanjung Perak, Wanci, Namlea, Tanjung Perak.
 Tanjung Perak, Tidore, Morotai, dan Tanjung Perak.
 Tanjung Perak, Nabire, Serul, Wasior, Tanjung Perak.
 Biak, Oransbari, Weren, Sarmi, Biak.
 Tanjung Perak, Timika, Agats, Merauke, Tanjung Perak
 Tanjung Perak, Fakfak, Kaimana, Tanjung Perak.
 Tanjung Perak, Larantuka, Adorana, Lewoleba Tanjung Perak.
 Tanjung Perak, Saumlaki, Dodo, Tanjung Perak.
 Tanjung Perak, Kalbahi, Moa, Rote, Sabu, Tanjung Perak.
Lihat pada gambar di bawah ini untuk melihat lebih jelas jalur tol laut Indonesia.
Pembangunan Industri Perkapalan
Indonesia merupakan negara maritim karena dua per tiga wilayahIndonesia adalah
lautan. Indonesia juga merupakan negara kepulauan, lebihdari 17.500 pulau dengan luas
lautan 5,8 juta kilometer persegi, terdiri dariperairan teritorial seluas 0,3 juta kilometer
persegi, perairan pedalaman dankepulauan seluas 2,8 juta kilometer persegi, Zona
Ekonomi Ekslusif (ZEE) seluas 2,7 juta km persegi dan kesemuanya ini menyimpan
kekayaan yang luar biasa.Maka sudah seharusnya Bangsa Indonesia ini mengelola
lautan yang luas inidengan baik untuk kemajuan dan kemakmuran bangsa dan negara
ini.
Era globalisasi saat ini perlu adanya inovasi dan kreasi dari anak bangsa untuk dapat
mengembangankan teknologi kemaritiman agar dapat melakukaneksplorasi kekayaan
laut secara mandiri. Dengan perbaikan di sektorkemaritiman maka akan berakibat pula
pada perbaikan perekonomian negarasecara menyeluruh. Oleh karena itu, untuk
mempercepat kemandirian BangsaIndonesia dalam bidang kemaritiman maka
diperlukan kerjasama yang paduantara pihak pemerintah dan swasta nasional. Secara
keseluruhan industrimaritim di Indonesia meliputi beberapa sektor, antara lain,
jasa trasnportasi
laut, jasa penyeberangan, perikanan, minyak dan gas lepas pantai, sumber daya hayati
laut, wisata laut, dan konversi energi. Dimana semua sektor tersebutmemerlukan
bangunan apung untuk menunjang eksplorasi seperti kapal lautdan bangunan lepas
pantai (platform). Industri galangan kapal merupakan salah satu industri padat modal
dan berteknologi tinggi dan memiliki risiko yang tinggi pula. Industri galangan ini
merupakan pemegang peranan penting dalam pembangunan kapal dan perbaikannya.
Industri perkapalan di Indonesia memiliki sasaran pasar yang berbeda-beda tergantung
kebutuhan konsumen. Industri perkapalan ini juga mempunyai peran yang sangat
penting dalam menggerakkan perekonomian nasional. Industri galangan adalah bukan
suatu pabrik kapal yang berdirisendiri, melainkan industri yang memiliki keterkaitan
dengan industri-industri penunjang dan pendukungnya di bidang kelautan dan
kemaritiman di dalam proses pembuatan bangunan apung seperti kapal laut dan
platform.
Sebagai contoh industri plat baja, industri mesin kapal, industri baling-baling kapal,
industri jangkar, industri instalasi listrik, industri perpipaan, industi cat kapal dan
indsutri peralatan navigasi GPS dan nautika.Industri galangan kapal juga berperan
dalam menggerakan berbagai aktifitas lainya, seperti kegiatan mengeksplorasi dan
eksploitasi sumber daya alam, untuk menggerakan aktifitas industri maritim termasuk
industritransportasi, pelabuhan, penangkapan ikan, industri lepas pantai dan
pariwisata,maupun industri pertahanan dan keamanan nasional. Menurut Kemenperin di
Indonesia saat ini tercatat ada sekitar 250 galangan kapal, yangsebagian besar adalah
galangan kapal dalam skala kecil dan 4 buah galangan kapal milik pemerintah, yaitu:
PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari, PT. PAL Indonesia, PT. Dok dan Perkapalan
Surabaya, dan PT. Industri Kapal Indonesia. Dimana total investasi di sektor industri
kapal ini jumlahnya kurang lebih sekitar 1.426 juta US Dollar dengan menyerap tenaga
kerja sebesar 35.000 tenaga kerja. Selain itu terdapat sekitar 13 industri galangan kapal
nasional yang sangat aktif dalam mencari order dan memproduksi kapal dan
bangunanapung lainya di Indonesia yaitu : PT. PAL Indonesia, Labroy Shipbuilding
Batam, Pan-United Batam, Dumas Surabaya, ASL Shupyard-Batam, Bristoil
OffshoreBatam-Indonesia, Jaya Asiatic Batam, Kodja Bahari Jakarta, Mariana
BahagiaPalembang, Noahtu Shipyard Panjang, Dok Perkapalan Surabaya, dan Tunas
Karya Bahari. Sebagian besar dari sejumlah industri galangan kapal aktif tersebut
berada di Batam.
Nasional terus meningkatkan penguasaan baik dibidang teknologi, perancangan,
perencanaan dan produksi, maupun sumberdaya yang digunakan. Menurut data PT.Biro
Klarifikasi Kapal sebagai bukti nyata dapat kita lihat berbagai jenis kapal yang telah
berhasil diproduksi industri perkapalan dalam negeri, antara lain, Container vessel, semi
containership, passenger ship, Roro Ferry, Dry cargo Vessel, LPG carrier, Bulk
carrier, Offshore Tin Bucket Dredger, Oil tanker, chemical tanker, fire fighting tugboat,
SAR tugboat, barge, tuna long liner, fast patrol boat, floating dock, dan Platform.

B. kerentanan pencurian ikan bagi nelayan tradisional di Indonesia.


Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kementerian
Kelautan dan Perikanan ( KKP) Eko Djalmo mengatakan, ada dua faktor yang menjadi
penyebab meningkatnya kegiatan illegal fishing atau pencurian ikan yang dilakukan
kapal-kapal nelayan asing di wilayah perairan Indonesia. Menurut Eko, kebijakan
penghentian sementara atau moratorium penangkapan ikan yang diterapkan oleh
beberapa negara tetangga menjadi penyebab utama. Dengan begitu nelayan mereka
menjadi kesulitan untuk mencari ikan di wilayahnya sendiri dan memilih untuk
memasuki wilayah perairan Indonesia meski secara ilegal.
Perairan yang berada di kedaulatan dan yurisdiksi Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia serta laut lepas berdasarkan ketentuan
internasional, mengandung sumber daya ikan dan lahan pembudidayaan ikan yang
sangat potensial. Sebagai negara maritim, Indonesia menyimpan potensi kekayaan
sumber daya kelautan yang belum dieksplorasi dan dieksploitasi secara optimal, bahkan
sebagian belum diketahui potensi yang sebenarnya untuk itu perlu data yang lengkap,
akurat sehingga laut sebagai sumber daya alternatif yang dapat diperhitungkan pada
masa mendatang akan semakin berkembang. Sejumlah potensi tersebut merupakan
sumberdaya yang sangat potensial dikelola, untuk kesejahteraan rakyat. Seharusnya
potensi laut yang besar tersebut menjadi solusi. Namun karena selama ini kita terlalu
fokus kepada sumberdaya yang ada di darat, maka sumberdaya laut yang besar menjadi
tersia-siakan. Keadaan inilah yang memberikan peluang kepada bangsa-bangsa lain
untuk mengeksploitasi laut kita dengan leluasa yang salah satunya dengan maraknya
praktikpraktik pencurian ikan secara illegal (Illegal Fishing) di perairan Indonesia.
Kerugian akibat pencurain ikan illegal di perairan indonesia setiap tahun mencapai 4
millyar US$ atau 40 triliun rupiah11. Dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor
31 tahun 2004 yang kemudian diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 tahun 2009
tentang perikanan, ini merupakan langkah positif dan merupakan landasan hukum atau
aturan bagi penegak hukum dan hakim perikanan dalam memutuskan persoalan hukum
yang terkait dengan pencurian ikan illegal (illegal fishing) yang dampaknya sangat
merugikan Negara. Sebagaimana di laporkan oleh Departemen Kedaulatan dan
Perikanan kerugian lain yang tidak bisa di nilai akibat penangkapan illegal adalah
kerusakan terumbu karang akibat penangkapan ikan ikan karang dan ikan hias dengan
menggunakan bahan peledak dan potasium, padahal ekosistem terumbu karang sangat
penting untuk kehidupan biota laut.

Sarana dan prasarana pengawasan merupakan faktor terpenting dalam melakukan


kegiatan pengawasan. Keberadaan sarana dan prasana yang menunjang sangat
diperlukan dalam pengelolaan dan pengawasan sumberdaya perikanan di perairan
indonesia. Adanya sarana dan prasarana yang menunjang akan membantu terlaksananya
pengawasan yang efektif dan terkendali. Salah satu bentuk peningkatan sarana dan
prasana dibidang pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah yaitu dengan
menggunakan Vessel Monitoring System (VMS) yaitu sebuah sistem monitoring kapal
ikan dengan transmitor yang berfungsi untuk mengawasi proses penangkapan ikan yang
dilakukan di perairan indonesia.21 Sistem kerja pengawasan VMS dilakukan di darat
melalui bantuan satelit yang mengawasi kegiatan kapal penangkapan ikan yang telah
terpasang transmitter.22 Menurut Direktur Jenderal Pengawasan dan Pengendalian
Sumberdaya Kelautan & Perikanan, VMS secara statistik diklaim dapat menanggulangi
sekitar 50% masalah dari sistem penangkapan ikan yang dilakukan secara illegal.
Sumber daya alam perikanan merupakan salah satu potensi unggulan yang
terkandung di laut Nusantara. Sumberdaya perikanan terbagi kedalam dua kelompok
besar, yaitu tangkap dan budidaya. Perairan laut nusantara dibagi kedalam 11
Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) disesuaikan karakteristik sumber daya
ikan yang terdapat didalamnya, dan karakteristik biofisik dinamika laut yang
menunjang perikanan. Indonesia merupakan salah satu negara produsen perikanan
utama di dunia. Pada tahun 2014, untuk perikanan tangkap, Indonesia menempati
urutan kedua setelah China dengan nilai volume 6,48 juta ton atau menyumbang
7,38% perikanan tangkap di dunia (FAO, of Fisheries and Aquaculture 2016), dengan
komoditas utama Tuna, Tongkol, Cakalang dan Udang. Namun demikian, produksi
perikanan mengalami stagnasi dengan rata-rata pertumbuhan kurang dari 3 persen per
tahun sejak tahun 2010. Provinsi produsen perikanan tangkap yang terbesar adalah
Maluku, Jawa Timur dan Sumatera Utara. Sementara itu, produksi perikanan budidaya
pada tahun 2014 mencapai 14,5 juta ton dengan komoditas utamanya adalah produk
rumput laut (70%). Data FAO menunjukan bahwa Indonesia merupakan produsen
kedua di dunia untuk komoditas rumput laut dengan nilai 10,08 juta ton, dan produsen
nomor tiga dunia untuk komoditas ikan dengan volume 4,28 juta ton (FAO, of
Fisheries and Aquaculture 2016). Pengembangan usaha perikanan budidaya laut dan
payau masih terkendala oleh ketersediaan benih unggul dan tahan penyakit serta
ketergantungan terhadap bahan baku impor untuk pakan. Selanjutnya,
pertumbuhan PDB subsektor perikanan pada tahun 2015 mencapai angka
8,37%, melebihi angka pertumbuhan sektor pertanian, dengan kontribusi utama
berasal dari PDB perikanan budidaya.

Tantangan yang dihadapi kedepan adalah terkait pengelolaan WPP dan peningkatan
daya saing produk untuk mewujudkan perikanan yang berkelanjutan dan berdaya
saing. Restrukturisasi armada adalah kebutuhan yang penting untuk meningkatkan
kemampuan jelajah armada tangkap yang didominasi oleh kapal penangkap ikan
berukuran kecil. Pada tahun 2014, sebanyak 638.820 kapal ikan atau lebih dari 99 %
dari total armada ikan Indonesia beroperasi di perairan kurang dari 12 mil laut,
termasuk perahu tanpa mesin dan mesin tempel. Sementara di ZEE Indonesia,
jumlahnya hanya 4.320 kapal atau tak mencapai 1 % dari total armada.
Selanjutnya, terdapat 1.375 pelabuhan perikanan yang 68% diantaranya berada di
Kawasan Barat Indonesia, 25% di Kawasan Tengah Indonesia dan hanya 7% berada
di Kawasan Timur Indonesia. Selain itu, terdapat 40.407 unit pengolahan ikan (UPI),
dimana 67,2% diantaranya berada di Pulau Jawa dan Sumatera (KKP, 2014). Dari
total 9.536.050 ton produk olahan hasil perikanan di 2014, sekitar 41% berasal
dari Pulau Jawa dan Sumatera.
1.7 KESIMPULAN

Pemuda sebagai pionir dari bangsa sudah seharusnya terlibat dalam bagian rencana
pembangunan negeri. Suksesnya pembangunan suatu Negara bukan hanya dari
pemerintahnya saja, melainkan jika pemuda – pemudanya berkualitas maka akan
semakin mudah pemerintah untuk mewujudkan kemajuan Negara dan bangsa karena
pemuda merupakan asset Negara.

UCAPAN TERIMAKASIH
UCAPAN TERIMAKASIH
Terima kasih kepada tim saya dalam menyusun artikel ilmiah ini Geraldi, Lauren, diah,
dan Imam serta kepada Dosen Bapak Dani …. yang telah membimbing kami untuk
menyelesaikan PKM ilmiah ini

DAFTAR PUSTAKA

1.https://www.bappenas.go.id/files/5115/0460/0330/Laporan_Prakarsa_Strategis_Bidang_Ke
maritiman_dan_SDA.pdf
2. https://jurnal.dpr.go.id/index.php/politica/article/view/312/246
3. https://www.republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/wacana/17/10/30/oyn3yu396-
refleksi-3-tahun-pembangunan-infrastruktur-maritim
4. https://www.bappenas.go.id/index.php/download_file/view/18834/9155/
5. file:///C:/Users/RatingUp/Downloads/6095-19145-1-PB.pdf
6. http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/jkse/article/view/6095
7. https://jurnal.dpr.go.id/index.php/politica/article/view/305/240
8. Buku Badan Informasi Geospasial (BIG)
http://www.big.go.id/assets/download/2017/Geospatial-Ebook/Ebook-47-Tahun-
BIG.pdf
Lampiran 1
Biodata Ketua Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Daniel Fransisco Silalahi
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Teknik Sistem Perkapalan
4 NIM 2018320008
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bekasi,28 Juli 2000
6 E-mail Fransiscodaniel!00@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 087889314714

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Tamansiswa Tamansiswa
Nama Institusi SDN VII Bekasi
Bekasi Bekasi
Jurusan IPA
Tahun Masuk-Lulus 2007-1012 2012-2015 2015-2018

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel Waktu dan
. Seminar Ilmiah Tempat
1
2

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi


lainnya)
No Institusi Pemberi
Jenis Penghargaan Tahun
. Penghargaan
1 Sertifikat Melukis Gedung Proklamasi 2016
2
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-AI.

Jakarta, 9 Juli 2019


Pengusul,
Biodata Anggota Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA

Nama Institusi

Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel Waktu dan
. Seminar Ilmiah Tempat
1
2

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi


lainnya)
No Institusi Pemberi
Jenis Penghargaan Tahun
. Penghargaan
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata
ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan Hibah PKM-AI.

Jakarta, 09 Juli 2019


Pengusul,
Biodata Anggota Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA

Nama Institusi

Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel Waktu dan
. Seminar Ilmiah Tempat
1
2

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi


lainnya)
No Institusi Pemberi
Jenis Penghargaan Tahun
. Penghargaan
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata
ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan Hibah PKM-AI.

Jakarta, 9 Juli 2019


Pengusul,
Biodata Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar)
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIDN
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP

B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Institusi -
Jurusan -
Tahun Masuk-Lulus -

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel Waktu dan
. Seminar Ilmiah Tempat
1

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi


lainnya)
No Institusi Pemberi
Jenis Penghargaan Tahun
. Penghargaan
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata
ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan Hibah PKM-AI.
Jakarta, 09 Juli 2019
Pendamping,
SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Daniel Fransisco Silalahi


NIM : 2018320008
Program Studi : Teknik Sistem Perkapalan
Fakultas : Teknologi Kelautan

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM Artikel Ilmiah (PKM-AI) saya dengan
judul:
EVALUASI analisis kinerja - ketimpangan infrastruktur maritim dan kerentanan
pencurian ikan bagi nelayan
tradisional di indonesia
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2019 bersifat original dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidak sesuaian dengan pernyataan ini, maka
saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Mengetahui, Jakarta, 09 Juli 2019


Ketua Program Studi,
Surat Pernyataan Sumber Tulisan PKM-AI

Saya yang menandatangani Surat Pernyataan ini:

- Nama : Daniel Fransisco Silalahi


- NIM : 2018320008

1) Menyatakan bahwa PKM-AI yang saya tuliskan bersama anggota tim lainnya
benar bersumber dari kegiatan yang telah dilakukan:
- Tugas Kelompok
- Seminar
- Artikel Permasalahan Maritim Di Indonesia

2) Naskah ini belum pernah diterbitkan/dipublikasikan dalam bentuk prosiding


maupun jurnal sebelumnya.

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan pihak
manapun juga untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 09 Juli 2019

Yang Membuat Pernyataan, Mengetahui/Menyetujui,


Ketua Prodi,

Daniel Fransisco Silalahi Pak


NIM: 2018320008 NIP: 20*****

Anda mungkin juga menyukai