Anda di halaman 1dari 6

TEKNIK PENGAIRAN

A. Sejarah Teknik Pengairan

Jurusan teknik pengairan adalah salah satu jurusan yang ada di Universitas
Brawijaya. Jurusan ini termasuk dalam Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.
Jurusan teknik pengairan didirikan karena kurangnya tenaga ahli di bidang
pengelolaan sumberdaya air di Indonesia. Di bawah ini adalah kronologi pendirian
jurusan teknik pengairan :
1. Usul Pembukaan Jurusan Teknik Pengairan.
10 Oktober 1975: Surat Rektor Universitas Brawijaya No.4703/1/75, Tentang : USUL
PEMBUKAAN JURUSAN TEKNIK PENGAIRAN.
2. Persetujuan Pembukaan Jurusan Teknik Pengairan
Berita Fax dari Birjen Pendidikan Tingg No.035/01/75. Tentang PERSETUJUAN
PEMBUKAAN JURUSAN TEKNIK PENGAIRAN.
3. Pembentukan Badan Pembina Jurusan Teknik Pengairan.
12 Januari 1970: Surat Keputusan Rektor Universitas Brawijaya No.002/SK/76.
Tentang: PEMBENTUKAN BADAN PEMBINA JURUSAN TEKNIK
PENGAIRAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA.
Harapan didirikan Teknik Pengairan menurut Prof. Drs. H. M. Hasyim Baisuni
adalah Teknik Pengairan diharapkan bisa berguna dan dihargai oleh pemerintah.
Selain itu, jurusan ini diharapkan bisa membantu pembangunan infrastruktur negara
khususnya di bidang bangunan sumberdaya air.
Menurut Prof. Dr. Ir. Suhardjono M. Pd., Dipl. HE. yang dibutuhkan dalam
pembentukan Teknik Pengairan ada tiga hal penting, yaitu
1. Sarana dan prasarana
Untuk membentuk program studi yang mumpuni dibutuhkan sarana dan
prasarana yang memadai. Yang mana adalah laboratorium yang lengkap dengan
peralatan canggih, gedung-gedung yang mendukung untuk kegiatan belajar mengajar.
2. Sumberdaya manusia atau tenaga pengajarnya
Selain sarana dan prasarana, juga dibutuhkan tenaga pengajar yang hebat dan
berpendidikan tinggi. Tidak hanya mengambil tenaga pengajar dari luar tetapi harus
memanfaatkan tenaga pengajar dari dalam. Oleh karena itu, universitas memutuskan
untuk menyekolahkan calon dosen pengajar jurusan teknik pengairan ke luar negeri
untuk mendalami ilmu-ilmu teknik pengairan.
3. Program-program atau kurikulum yang akan dipelajari
Program-program yang akan diajarkan harus disusun secara sistematis dan
terperinci. Dikarenakan kurangnya sumber data, maka para pengajar harus menyusun
kurikulum yang akan diajarkan.
Menurut beliau ada kesulitan untuk mengumpulkan data atau bahan ajar karena
belum adanya akses internet pada masa itu. Selain itu, tenaga pengajarnya tidak akan
cukup kalau mengambil dari luar saja. Maka, untuk itu harus mengambil dosen dari
dalam yang disekolahkan ke luar negeri untuk nantinya menjadi dosen di Teknik
Pengairan.
Menurut ketua jurusan teknik pengairan tahun 1985-1988, Dr. Ir. Aniek
Masrevaniah Dipl. HE, pada awalnya jurusan teknik pengairan ini tidak diminati oleh
masyarakat. Para mahasiswa tidak menjadikan teknik pengairan menjadi pilihan
pertama atau minat utama meskipun teknik pengairan memiliki keunikan dalam ilmu
yang dipelajari.
B. Tujuan jurusan teknik pengairan
Menurut Buku Pedoman Jurusan Teknik Pengairan 2020, tujuan teknik pengairan
adalah :
1. Menghasilkan lulusan yang unggul, tangguh dan mampu bersaing di tingkat
nasional, regional dan internasional yang berkaitan dengan perencanaan, perancangan,
pelaksanaan, pengoperasian dan pemeliharaan serta pengembangan sumber daya air,
berbudi pekerti luhur, serta bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan ilmu dan teknologi bidang
pengairan (sumber daya air) dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat, sehingga
dapat berperan aktif dan partisipatif dalam menentukan arah kebijakan nasional
khususnya dalam bidang pengairan/sumber daya air.
3. Menghasilkan lulusan yang mempunyai kemauan dan kemampuan tinggi dalam
membelajarkan dan mengembangkan diri (life-long learning), peka dan bersikap
terbuka terhadap perubahan-perubahan dengan tetap menjaga jati diri
C. Ilmu yang Dipelajari di Teknik Pengairan
Ilmu-ilmu teknik sipil dalam perencanaan, desain, pengoperasian, serta
pemeliharaan bangunan air yang berkaitan dengan sumberdaya air. Bangunan yang
dimaksud seperti waduk, bendungan, drainase, dan lain sebagainya. Selain itu, teknik
pengairan juga akan mempelajari teknik pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya
air yang benar serta dampak pencemaran sumber daya air. Teknik pengairan sering
disebut multidisiplin . Itu dikarenakan mempelajari banyak cabang ilmu yang terdiri
dari
1. Teknik sipil
2. Planologi
3. Penginderaan jauh
4. Sistem informasi geografis
5. Pertanian
D. Kompetensi Inti Sarjana Teknik Pengairan
Di dalam buku pedoman jurusan teknik pengairan, kompetensi lulusan Jurusan
Teknik Pengairan FTUB yang ditetapkan adalah:
1. Kemampuan menerapkan matematika, sains, teknologi informasi dan praktek
rekayasa bidang teknik pengairan/sumber daya air (water resources engineering),
2. Kemampuan mengelola dan memecahkan masalah teknik pengairan/sumber daya
air dan menganalisis peluang penyelesaian masalahnya,
3. Kemampuan manajerial efektif bidang manajemen proyek dan standarisasi
kegiatan,
4. Kemampuan menerapkan pertimbangan etika dan moral dalam praktek profesional,
5. Kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien,
6. Kemampuan pengembangan diri dan belajar sepanjang hayat (education and
training, life-long learning)
7. Kemampuan mawas diri/refleksi (self awareness) dan bekerja sama dengan orang
lain (team work).
E. Prospek Kerja Lulusan Teknik Pengairan
Untuk prospek kerja setelah lulus dari teknik pengairan termasuk cukup luas. Banyak
bidang pekerjaan yang bisa diambil oleh lulusan Teknik Pengairan contohnya
1. Dinas pekerjaan umum dan perumahan rakyat
2. Kementerian perindustrian
3. Dinas pertanian dan pertahanan pangan
4. PDAM
5. PLTA
6. Kontraktor proyek yang berhubungan dengan bangunan air
7. Konsultan proyek pembangunan bangunan air
8. Tenaga pengajar (dosen)
9. Pengawas kontruksi pada proyek pembangunan bangunan air
10. Ahli hidrologi
11. Pekerja sistem pipa dan sistem drainase.
F. Kekuatan Alumni Jurusan Teknik Pengairan
Teknik pengairan dikenal karena kekuatan hubungan persaudaraan antara
alumni, dosen yang masih mengajar, dan mahasiswa aktif. Para alumni sudah
menyumbangkan banyak hal kepada jurusan tercinta ini. Mulai dari sarana dan
prasarana, waktu dan tenaga, hingga pembangunan laboratorium yang ada di kawasan
hijau. Alumni dari teknik pengairan memiliki organisasi, yaitu Ikatan Alumni
Pengairan (IKA Pengairan). Organisasi ini ternaung pada organisasi IKA Fakultas
Teknik Universitas Brawijaya. Dilihat dari web teknik pengairan, organisasi ini
memiliki tujuan,
1. Membangun komunikasi, informasi dan partisipasi yang dibina dari Keluarga IKA
Pengairan UB di berbagai tingkatan.
2. Bersikap aktif, berdedikasi tinggi, berprestasi serta responsive terhadap program
organisasi, sehingga pada saatnya nanti organisasi kita mendapat tempat di hati
masyarakat dan diharapkan dapat meningkatkan citra almamater.
3. Ikut membantu memecahkan permasalahan almamater.
4. Meningkatkan daya tarik bagi anggota baru dengan memberikan fasilitas baik di
bidang pendidikan maupun pekerjaan.
G. Kelebihan dan Kekurangan Jurusan Teknik Pengairan
Kelebihan dari jurusan teknik pengairan adalah keunikan dari ilmu yang
dipelajari. Ilmu yang dipelajari pada jurusan ini sebenarnya mencakup irisan-irisan
dari banyak jurusan. Selain itu, jurusan ini hanya ada di beberapa universitas sehingga
menjadikan sedikitnya lulusan yang ada. Oleh karena itu, maka semakin luasnya
prospek kerja karena lulusan yang sedikit dan kebutuhan tenaga ahli yang banyak.
Kekurangan dari jurusan teknik pengairan adalah kurang diketahui oleh
masyarakat. Jurusan ini dianggap remeh karena hanya ada di dua universitas. Oleh
karena itu, masyarakat tidak akan menjadikan teknik pengairan sebagai pilihan
pertama.
H. Daftar Pustaka
Teknik Pengairan. 2021. Forum Alumni dari Website Resmi Teknik Pengairan,
https://pengairan.ub.ac.id/page/detail/forum-alumni
HMP-FTUB. 2019, 28 Oktober. Sejarah Teknik Pengairan Universitas Brawijaya.
https://youtu.be/bsbMNhYV5_o
Edulab Indonesia. 2020, 31 Januari. Jurusan Kuliah : Teknik Pengairan.
https://youtu.be/0GPG7I2SI1o
I. Data Diri Penulis

Nama : Miftakhul Huda

NIM : 215060401111003
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian
Kelas : D
Saya adalah mahasiswa asal Jombang, Jawa Timur. Saya tinggal di Desa
Mojokrapak, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang. Saya berasal dari keluarga
yang kurang mampu. Saya sekolah di SDN Mojokrapak 1, lalu di SMP Negeri 1
Tembelang, dan SMA Negeri 3 Jombang. Saya masuk ke Jurusan Teknik Pengairan
Universitas Brawijaya melalui jalur SNMPTN.

Anda mungkin juga menyukai