Anda di halaman 1dari 28

DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111


Telp/Fax: 031 596 4182, Email: tperkapalan@its.ac.id
http://www.its.ac.id/tkapal

PROPOSAL TUGAS AKHIR


Nomor Dokumen: Form TA-01 Edisi: Mei 2021 Revisi: 03

I. RINGKASAN

1. DATA MAHASISWA
a. Nama : Alisha Zakayya
b. NRP : 04111940000074
c. Semester :Gasal Genap
d. Tahun Akademis : 2022/2023
e. Semester ke- : 7 (Tujuh)
f. Sisa Batas Waktu Studi : 7 Semester
g. Jumlah SKS Lulus : 120 SKS
h. Prasyarat Proposal Tugas Akhir :
1. Telah lulus mata kuliah Desain Kapal 
2. Sedang/telah mengambil mata kuliah Metodologi Penelitian 
i. Rumpun Mata Kuliah :
▪ Desain Kapal 
▪ Hidrodinamika 
▪ Konstruksi dan Kekuatan Kapal 
▪ Teknologi dan Manajemen Produksi Kapal 
▪ Teknologi Kapal Digital 

2. MATERI
a. Judul

Desain Rumah Sakit Apung dengan Menggunakan Hybrid


Renewable Energy Source untuk Perairan Indonesia

b. Ikhtisar
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar ke-6 di dunia,
dengan jumlah 17.504 pulau, dan 5.707 di antaranya adalah pulau yang
berpenghuni. Indonesia juga adalah negara dengan penduduk terbanyak
ke-4 di dunia dengan penduduk berjumlah 274.790.244 jiwa pada tahun
2022. Banyak pulau kecil di Indonesia yang tidak memiliki falisitas
kesehatan yang memadai dan penduduk pulau kecil harus pergi ke pulau
utama yang memiliki fasilitas kesehatan yang memadai. Fasilitas
pelayanan kesehatan dasar, yaitu puskemas, telah didirikan hampir
diseluruh wilayah Indonesia, namun pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan masih menjadi kendala. Penduduk yang tersebar di
pulau-pulau seluruh perairan Indonesia, kapal adalah salah satu
transportasi yang bisa menjangkau pulau pulau kecil. Oleh karena itu
Halaman :
Fakultas Teknologi Kelautan, ITS
1 dari 28
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp/Fax: 031 596 4182, Email: tperkapalan@its.ac.id
http://www.its.ac.id/tkapal

PROPOSAL TUGAS AKHIR


Nomor Dokumen: Form TA-01 Edisi: Mei 2021 Revisi: 03

dengan adanya fasilitas pelayanan kesehatan Rumah Sakit Apung ini


dapat membantu masyarakat yang berada di pulau pulau kecil untuk
mendapatkan penanganan kesehatan dasar hingga tingkat lanjut guna
mencapai pemerataan dan keterjangkauan fasilitas kesehatan di seluruh
Indonesia.

3. CALON DOSEN PEMBIMBING

a. Nama : Ahmad Nasirudin, S.T., M.Eng.


b. NIP : 197610292002121003

c. Tanda Tangan : ..................................................

4. KATEGORI PEKERJAAN

Eksperimen Laboratorium
Pengembangan Teori / Metode / Analisis
Desain Kapal / Sistem
Pembuatan Program Komputer
Studi Kasus / Studi Kelayakan
Lain-lain (sebutkan) .........................................................................................................

Halaman :
Fakultas Teknologi Kelautan, ITS
2 dari 28
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp/Fax: 031 596 4182, Email: tperkapalan@its.ac.id
http://www.its.ac.id/tkapal

PROPOSAL TUGAS AKHIR


Nomor Dokumen: Form TA-01 Edisi: Mei 2021 Revisi: 03

II. PENDAHULUAN

1 LATAR BELAKANG
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar keenam di dunia, dengan
jumlah pulau 17.504 pulau. Pulau-pulau tersebut terbentang sepanjang 3.977
mil dari Samudera Indonesia hingga Samudera Pasifik, sehingga Indonesia
memiliki luas lautan sekitar 3.273.810 km2. Karena indonesia negara
kepulauan, transportasi air merupakan salah satu sarana transportasi yang
menjadi penghubung antar pulau-pulau di seluruh Indonesia. Di beberapa
pulau-pulau kecil, kapal menjadi satu-satunya transportasi penghubung dari
pulau utama, sehingga warga sangat bergantung dengan keberadaan kapal.
Kebergantungan masyarakat penduduk pulau kecil terhadap transportasi
air berdampak pada fasilitas layanan masyarakat yang akan diterima oleh
penduduk pulau pastinya akan lebih sulit, terutama fasilitas layanan kesehatan.
Banyak layanan kesehatan di pulau kecil di daerah kepulauan belum memiliki
fasiltas kesehatan yang memadai, bahkan beberapa pulau tidak memiliki
fasilitas kesehatan pertama seperti puskesmas. Hal tersebut menyebabkan
penduduk pulau harus peregi ke kota terdekat untuk mendapatkan pertolongan
lebih lanjut.
Di daerah provinsi Maluku Utara memiliki kondisi wilayah berpulau-pulau
maka transportasi yang paling sering digunakan adalah kapal dan perahu.
Dikarenakan wilayah Maluku Utara yang memiliki banyak pulau dan banyak
pulau yang beum memiliki fasilitas yang memadai, terjadi kenaikan angka
stunting dan gizi buruk di Maluku utara. Pemerintah daerah maluku utara juga
mengalami kesulitan untuk menjangkau masyarakat yang tersebar di ratusan
pulau.
2 PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun permasalahan yang akan
dibahas dalam tugas akhir Rumah Sakit Apung adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana menentukan payload dari Rumah Sakit Apung?
2. Bagaimana menentukan ukuran utama dari Rumah Sakit Apung?
3. Bagaimana menetukan perhitungan teknis Rumah Sakit Apung?
4. Bagaimana menentukan fasilitas yang sesuai kebutuhan Rumah Sakit
Apung?
5. Bagaimana menentukan Garbage Management Plan dan Sewage
Management Plan dari Rumah Sakit Apung?
6. Bagaimana membuat Lines Plan, General Arrangement, model 3D, dan
Safety Plan dari Rumah Sakit Apung?
7. Bagaimana konfigurasi mooring system untuk Rumah Sakit Apung?
8. Bagaimana melakukan perhitungan biaya pembangunan dan operasional
Rumah Sakit Apung?

Halaman :
Fakultas Teknologi Kelautan, ITS
3 dari 28
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp/Fax: 031 596 4182, Email: tperkapalan@its.ac.id
http://www.its.ac.id/tkapal

PROPOSAL TUGAS AKHIR


Nomor Dokumen: Form TA-01 Edisi: Mei 2021 Revisi: 03

3 TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan Tugas Akhir Rumah Sakit Apung adalah
sebagai berikut:
1. Memperoleh payload untuk Rumah Sakit Apung.
2. Menentukan ukuran utama untuk Rumah Sakit Apung.
3. Melakukan perhitungan teknis untuk Rumah Sakit Apung.
4. Menentukan fasilitas untuk Rumah Sakit Apung.
5. Menentukan Garbage Management Plan dan Sewage Management Plan
dari Rumah Sakit Apung.
6. Membuat Lines Plan, General Arrangement, model 3D, dan Safety Plan dari
Rumah Sakit Apung.
7. Memperoleh mooring system yang sesuai untuk Rumah Sakit Apung.
8. Memperoleh biaya pembangunan dan biaya operasional Rumah Sakit
Apung.

4 BATASAN MASALAH
Batasan-batasan masalah yang ada dalam Tugas Akhir ini adalah:
1. Pengerjaan teknis (desain) hanya sebatas concept design.
2. Perhitungan konstruksi dan kekuatan memanjang kapal diabaikan.
3. Hybrid energy source yang digunakan adalah tenaga surya dan diesel.
Renewable energy source yang digunakan adalah panel surya dan rain
harvesting system.
4. Konfigurasi mooring system hanya sebatas pemilihan dan tidak dilakukan
analisi kekuatan mooring system.
5. Rute pelayaran yang menjadi acuan dalam perhitungan Rumah Sakit Apung
adalah perairan Indonesia Timur.
6. Analisa ekonomis hanya sebatas biaya pembangunan dan biaya
operasional kapal.

5 MANFAAT
Dari pengerjaan Tugas Akhir ini dihaarapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
1. Secara akademis, hasil pengerjaan Tugas Akhir ini diharapkan dapat
membantu menunjang proses belajar mengajar.
2. Secara praktis, diharapkan hasil pengerjaan Tugas Akhir ini dapat dijadikan
alternaif solusi untuk memeratakan fasilitas kesehatan di wilayah Indonesia,
serta dapat dijadikan pertimbangan bagi stakeholder dari Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia atau Rumah Sakit Propinsi Daerah.

Halaman :
Fakultas Teknologi Kelautan, ITS
4 dari 28
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp/Fax: 031 596 4182, Email: tperkapalan@its.ac.id
http://www.its.ac.id/tkapal

PROPOSAL TUGAS AKHIR


Nomor Dokumen: Form TA-01 Edisi: Mei 2021 Revisi: 03

6 HIPOTESIS
Rumah Sakit Apung dapat menjadi sarana pelayanan kesehatan pada
daerah-daerah terpencil di perairan Indonesia, serta sebagai solusi untuk
pemerataan fasilitas kesehatan di wilayah Indonesia.

Halaman :
Fakultas Teknologi Kelautan, ITS
5 dari 28
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp/Fax: 031 596 4182, Email: tperkapalan@its.ac.id
http://www.its.ac.id/tkapal

PROPOSAL TUGAS AKHIR


Nomor Dokumen: Form TA-01 Edisi: Mei 2021 Revisi: 03

III. STUDI LITERATUR

1 DASAR TEORI
1.1 Teori Desain Kapal
Proses membuat desain kapal adalahsebuah proses yang berulang-
ulang, dimana harus melewati setiap tahapan-tahapan yang harus dipenuhi
guna mendapakan desain kapal yang baik dan optimal. Desain ini
digambarkan pada konsep desain spiral (spiral design concept). Konsep
desain spiral membagi proses menjadi empat tahapan, yaitu concept design,
preliminary design, contract design, dan detail design (Evans, 1959). Proses
spiral design seperti tertera pada Gambar 3. 1.

Gambar 3. 1 Konsep Spiral Design


(Sumber : www.marinewiki.org, 2020)
1.2 Pemeriksaan Ukuran Utama Kapal
Pengecekan ukuran utama kapal dilakukan dengan membandingkan rasio
perbandingan ukuran utama kapal yang didesain dengan rasaio yang
direkomendasikan. Rasio yang harus diperiksa meliputi L/B, B/H, B/T, dan L/H.
Pemeriksaan ini dilakukan karena setiap ukuran kapal mempengaruhi performa
kapal (Parsons, 2001).

1.3 Koefisien Bentuk Badan Kapal


Halaman :
Fakultas Teknologi Kelautan, ITS
6 dari 28
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp/Fax: 031 596 4182, Email: tperkapalan@its.ac.id
http://www.its.ac.id/tkapal

PROPOSAL TUGAS AKHIR


Nomor Dokumen: Form TA-01 Edisi: Mei 2021 Revisi: 03

Perhitungan koefisien bentuk badan kapal yang dianalisis meliputi nilai


koefisien blok (CB), koefisien midship (CM), koefisien prismatik (CP), koefisien
waterplane (CWP), LCB, dan displacement.
• Koefisien Blok (CB)
Koefisien blok merupakan perbandingan volume antara badan kapal
yang tercelup air dengan volume balok yang memiliki dimensi L x B x H
kapal.
• Koefisien Midship (CM)
Koefisien Midship merupakan perbandingan antara luas penampang di
bagian tengah kapal (midship) yang tercelup ke air dengan luas persegi
yang memiliki ukuran B dan T.
• Koefisien Prismatik (CP)
Koefisien Prismatik merupakan perbandingan antara volume badan
kapal yang tercelup di dalam air dengan volume prisma segi empat yang
memiliki luas penampang gading terbesar dan Panjang L.
• Koefisien Waterplane (CWP)
Koefisien Waterplane merupakan perbandingan luas bidang air pada
sarat dengan luas persegi yang memiliki dimensi LWL x B. Untuk
mendapatkan nilai CWP pada desain awal, menurut Watson & Gilfillan
dapat menggunakan rumus pendekatan melalui fungsi Cp.
• Longutudinal Center of Bouyancy (LCB)
LCB merupakan letak memanjang dari titik apung. Nilai LCB dapat
bernilai positif maupun negatif dari titik tengah kapal (midship) yang
memengaruhi hambatan kapal dan juga trim.
• Displacement
Displacement merupakan berat zat cair yang dipindahkan oleh badan
kapal yang berada di bawah permukaan air.

1.4 Berat Kapal


Berat kapal terdiri atas Lightweight Tonnage (LWT) dan Deadweight
Tonnage (DWT). LWT adalah berat kapal saat kondisi kosong yang meliputiberat
konstruksi, permesinan, peralatan, dan perlengkapan pada kapal. Untuk DWT
adalah berat dari muatan yang tidak tetap, seperti muatan atau kargo kapal,
bahan bakar, minyak pelumas, air tawar, dan barang bawaan pengunjung.

1.5 Freeboard
Halaman :
Fakultas Teknologi Kelautan, ITS
7 dari 28
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp/Fax: 031 596 4182, Email: tperkapalan@its.ac.id
http://www.its.ac.id/tkapal

PROPOSAL TUGAS AKHIR


Nomor Dokumen: Form TA-01 Edisi: Mei 2021 Revisi: 03

Freeboard adalah selisih antara tinggi kapal dengan sarat kapal (T) dalam
kondisi muatan penuh yang diukur pada saat kondisi sarat musim panas
(summer freeboard). Freeboard berfungsi sebagai daya apung cadangan untuk
faktor keselamatan dari kapal dan pengunjung. Freeboard atau lambung timbul
ini harus memenuhi persyaratan yang berlaku, yaitu International Maritime
Organization (IMO) melalui International Convention on Load Lines (ICLL).

1.6 Stabilitas Kapal


Stabilitas kapal adalah kemampuan kapal kembali ke posisi kesetimbangan
saat mengalami gangguan pada kondisi air tenang. Komponen yang
memegang peranan yaitu, titik G (gravity), titik B (bouyancy), titik M
(metacentre).

1.7 Trim
Trim adalah kemiringan kapal secara memanjang akibat perbedaan sarat
depan dengan sarat belakang kapal. Berdasarkan IMO (1998) dalam SOLAS
Reg II/7, kondisi maksimum dari trim adalah 0,5% Lwl.

1.8 Rumah Sakit


Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian
integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan
pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan
pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakt. Rumah sakit juga
merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik.
Berdasarkan undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, yang
dimaksudkan dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Rumah sakit memiliki misi memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Tugas rumah sakit adalah melaksanakan upaya
pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan behasil guna dengan
mengutamankan penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara
serasi dan terpadu dengan peningkatan dan pencegahan serta pelaksanaan
upaya rujukan. Dimana untuk menyelenggarakan fungsinya, maka ruah sakit
menyelenggarakan kegiatan pelayanan medis, pelayanan dan asuhan
keperawatan, pelayanan penunjang medis dan nonmedis, pelayanan
kesehatan kemasyarakatan dan rujukan, pendidikan, penelitian dan
pengembangan, serta administrassi umum dan keuangan.
Berdasarkan fungsi dan tugas dari rumah sakit, ada beberapa pembagian
tipe-tipe rumah sakit. Tipe-tipe rumah sakit ini dibedakan berdasarkan
Halaman :
Fakultas Teknologi Kelautan, ITS
8 dari 28
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp/Fax: 031 596 4182, Email: tperkapalan@its.ac.id
http://www.its.ac.id/tkapal

PROPOSAL TUGAS AKHIR


Nomor Dokumen: Form TA-01 Edisi: Mei 2021 Revisi: 03

kemampuan sebuah rumah sakir dalam memberikan pelayanan medis kepada


para pasiennya.
1. Rumah Sakit Tipe A
Merupakan rumah sakit yang telah mampu memberikan pelayanan
kedokteran spesialis dan subspesialis luas sehingga oleh pemerintah
ditetapkan sebagai tempat rujukan tertinggi (Top Referral Hospital) atau biasa
juga disebut sebagi rumah sakit pusat.
2. Rumah Sakit Tipe B
Merupakan rumah sakit yang telah mampu memberikan pelayanan
kedokteran spesialis dan subspesialis terbatas. Rumah sakit ini didirikan di
setiap Ibukota Propinsi yang mampu menampung pelayanan rujukan dari
rumah sakit tingkat kabupaten.
3. Rumah Sakit Tipe C
Merupakan rumah sakit yang telah mampu memberikan pelayanan
kedokteran spesial terbatas. Rumah sakit tipe C ini didirikan di setiap Ibukota
Kabupaten (Regency Hospital) yang mampu menampung pelayanan rujukan
dari Puskesmas.
4. Rumah Sakit Tipe D
Merupakan rumah sakit yang hanya bersifat transisi dengan hanya memiliki
kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan kedokteran umum dan
gigi. Ruah sakit tipe D mampu menampung rujukan yang berasal dari
Puskemas.
5. Rumah Sakit Tipe E
Tipe rumah sakit ini merupakan rumah sakit khusus (special hospital) yang
hanya mampu menyelenggarakan satu macam pelayanan kesehatan
kedokteran saja, misalnya Rumah Sakit Mata, Rumah sakit Paru, Rumah Sakit
Kanker, Rumah Sakit Ibu dan Anak, dan lain-lain.

1.9 Ruangan di Rumah Sakit


Di dalam Rumah Sakit terdapat ruangan-ruangan yang masing-masing
mempunyai fungsi berbeda-beda. Ruangan terebut antara lain adalah:
1. Unit / Instalasi Gawat Darurat (UGD / IGD)
UGD / IGD adalah ruangan utama di Rumah Sakit yang memberi
pelayanan 24 jam, dimana kasus-kasus kegawatdaruratan selama 24 jam
ditangani di ruangan tersebut (misal kecelakaan, serangan jantung mendadak,
atau orang yang kesadarannya menurun). Petugas yang berjaga di UGD
diantaranya adalah Dokter Umum, Perawat bersertifikat ATLS / ACLS

Halaman :
Fakultas Teknologi Kelautan, ITS
9 dari 28
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp/Fax: 031 596 4182, Email: tperkapalan@its.ac.id
http://www.its.ac.id/tkapal

PROPOSAL TUGAS AKHIR


Nomor Dokumen: Form TA-01 Edisi: Mei 2021 Revisi: 03

(Advance Trauma Life Support dan Advance Cardiac Life Support). Contoh
ruangan UGD seperti pada Gambar 3. 2.

Gambar 3. 2 UGD
(Sumber : www.rsfatimaketapang.com, 2020)

2. Intensive Care Unit (ICU)


Pasien yang dirawat di ruangan ini adalah pasien yang kondisi
kesadarannya rendah / perlu di observasi secara ketat. Dimana seluruh pasien
menggunakan Bedside Monitor / Patient Monitor yang tersambung ke Central
Monitoring (ICU Nurse Station) sehingga bila terjadi perubahan tanda vital pada
pasien, bisa segera dilakukan tindakan, kebanyakan pasien ICU juga
menggunakan ventilator untuk membantu nafas pasien. Contoh ruangan ICU
seperti pada Gambar 3. 3.

Gambar 3. 3 ICU
(Sumber : www.rsbp.bpbatam.go.id, 2020)
3. Intensive Cardiac Care Unit (ICCU)

Halaman :
Fakultas Teknologi Kelautan, ITS
10 dari 28
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp/Fax: 031 596 4182, Email: tperkapalan@its.ac.id
http://www.its.ac.id/tkapal

PROPOSAL TUGAS AKHIR


Nomor Dokumen: Form TA-01 Edisi: Mei 2021 Revisi: 03

Ruangan ini hampir sama dengan ICU, hanya ICCU adalah ruangan
khusus untuk pasien penyakit jantung. Alat-alat yg tersedia sama dengan ICU.
Contoh ruangan ICCU seperti pada Gambar 3. 4.

Gambar 3. 4 ICCU
(Sumber : www.liputan6.com, 2018)
4. PICU / NICU / Perinatologi (Perina)
PICU / Pediatric Intensive Care Unit adalah ICU untuk anak-anak.
Sedangkan NICU / Neonatal Intensive Care Unit adalah ICU untuk bayi baru
lahir dengan kondisi lemah, seperti cacat bawaan (belum terbentuknya organ
secara sempurna), gangguan pernafasan berat (menggunakan ventilator) dan
bayi berat bedan rendah. Perina adalah perawatan bayi yang kondisinya
kurang baik seperti paru-paru belum matang (biasanya diberikan Bubble
CPAP) dan memerlukan observasi lebih lanjut, namun tingkat perina lebih
rendah dari pada PICU. Contoh ruangan NICU seperti pada Gambar 3. 5.

Gambar 3. 5 NICU
(Sumber : www.ekahospital.com, 2020)

Halaman :
Fakultas Teknologi Kelautan, ITS
11 dari 28
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp/Fax: 031 596 4182, Email: tperkapalan@its.ac.id
http://www.its.ac.id/tkapal

PROPOSAL TUGAS AKHIR


Nomor Dokumen: Form TA-01 Edisi: Mei 2021 Revisi: 03

5. High Care Unit (HCU)


Ruangan ini sama seperti ICU, hanya pasien yg dirawat di HCU kondisinya
lebih baik dari pasien ICU (tidak pakai ventilator) namun tetap dgn pengawasan
ketat. Contoh ruangan HCU seperti pada Gambar 3. 6.

Gambar 3. 6 HCU
(Sumber : www.rsislamaminah.com, 2019)
6. Ruang Bersalin
Ruang Bersalin adalah ruangan yang digunakan untuk persalinan normal.
Contoh ruang bersalin pada Gambar 3. 7.

Gambar 3. 7 Ruang Bersalin


(Sumber : www.primamedika.com, 2020)

Halaman :
Fakultas Teknologi Kelautan, ITS
12 dari 28
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp/Fax: 031 596 4182, Email: tperkapalan@its.ac.id
http://www.its.ac.id/tkapal

PROPOSAL TUGAS AKHIR


Nomor Dokumen: Form TA-01 Edisi: Mei 2021 Revisi: 03

7. Ruang Operasi
Ruang Operasi di rumah sakit biasa di bagi menjadi dua, yaitu ruang
operasi major dan minor. Di ruang operasi juga tersedia ruang recovery
(pemulihan) dan CSSD (Central Sterile Supply Dept) untuk mensterilkan alat-
alat instrumen operasi. Contoh ruangan operasi seperti pada Gambar 3. 8.

Gambar 3. 8 Ruang Operasi


(Sumber : www.baliroyalhospital.co.id, 2021)
8. Ruang Rawat Inap
Ruang perawatan di Rumah Sakit biasanya dibagi menjadi lima yaitu,
VVIP, VIP, Kelas 1, Kelas 2, Kelas 3. Perbedaannya adalah pada jumlah
pasien dalam satu kamar dan fasilitas tambahan, seperti di ruang VVIP dan
VIP, bed pasien elektrik, sedangkan kelas 1,2,3 bed pasien tipe manual
(diputar) dan di Ruang VVIP maupun VIP terdapat sofa untuk penunggu
pasien. Contoh ruangan rawat inap seperti pada Gambar 3. 9.

Gambar 3. 9 Ruang Rawat Inap


(Sumber : www.rumahsakitislam.com, 2022)

Halaman :
Fakultas Teknologi Kelautan, ITS
13 dari 28
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp/Fax: 031 596 4182, Email: tperkapalan@its.ac.id
http://www.its.ac.id/tkapal

PROPOSAL TUGAS AKHIR


Nomor Dokumen: Form TA-01 Edisi: Mei 2021 Revisi: 03

9. Ruang Radiologi
Ruang Radiologi memiliki alat untuk memeriksa bagian dalam anggota
organ pasien. Contoh radiologi adalah X-Ray Rontgen, CT-SCAN / MSCT-
SCAN, MRI. Contoh ruangan radiologi seperti pada Gambar 3. 10.

Gambar 3. 10 Ruang Radiologi


(Sumber : www.pantirapih.or.id, 2020)

2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Daerah Operasional
Kapal rumah sakit yang akan didesain rencananya akan beroperasi di
seluruh wilayah Indonesia bagian Timur. Wilayah Timur Indonesia terdiri dari
propinsi Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua
Pengunungan, Papua Selatan, dan Papua Barat Daya. Rumah Sakit ini akan
menempuh wilayah operasional dengan radius jarak terjauh Ambon-Merauke
yaitu sekitar 774.64 nautical miles. Penentuan jarak operasional kapal ini
diambil sebagai dasar untuk kebutuhan payload kapal, dimana penulis akhirnya
mengambil rute Ambon-Merauke sebagai rute terjauh seperti pada Gambar 3.
12.

Halaman :
Fakultas Teknologi Kelautan, ITS
14 dari 28
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp/Fax: 031 596 4182, Email: tperkapalan@its.ac.id
http://www.its.ac.id/tkapal

PROPOSAL TUGAS AKHIR


Nomor Dokumen: Form TA-01 Edisi: Mei 2021 Revisi: 03

Gambar 3. 11 Rute Pelayaran

Gambar 3. 12 Rute Maluku-Merauke


(Sumber : www.maps.google.com, 2022)

2.2 Bangunan Terapung


Tongkang atau ponton adalah suatu jenis kapal yang dengan lambung datar
atau suatu kotak besar yang mengapung, digunakan untuk mengangkut barang
dan ditarik dengan kapal tunda atau digunakan untuk mengakomodasi pasang-
surut seperti pada dermaga apung. Untuk keperluan wisata, ponton juga masih
digunakan. Untuk meningkatkan kestabilan kapal biasanya digunakan dua
ponton yang digabungkan secara paralel.Tonkang sendiri tidak memiliki sistem
pendorong (propulsi) seperti kapal pada umumnya. Pembuatan kapal tongkang
juga berbeda karena hanya konstruksi saja, tanpa sistem seperti kapal pada
umumnya.
Tongkang sendiri umum digunakan untuk mengangkut muatan dalam
jumlah besar seperti kayu, batubara, pasir dan lain-lain. Tipe pontoon
merupakan struktur terapung yang sering ditemui pada beberapa pelabuhan
biasanya ditempatkan pada wilayah yang mempunyai perairan cukup tenang,
seperti teluk. Dari sisi konstruksi, aplikasi struktur terapung jauh lebih efisien
karena tidak perlu pembuatan dan pengerjaan deasin pondai konvensional
seperti tiang pancang dan sejenisnya. Konstruksi mengapung ini hanya diikat
dengan mooring system dengan seabed.
Halaman :
Fakultas Teknologi Kelautan, ITS
15 dari 28
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp/Fax: 031 596 4182, Email: tperkapalan@its.ac.id
http://www.its.ac.id/tkapal

PROPOSAL TUGAS AKHIR


Nomor Dokumen: Form TA-01 Edisi: Mei 2021 Revisi: 03

Diperkirakan struktur bangunan terapung akan menjadi primadona


konstruksi. Keuntungannya adalah tidak menimbulkan scouring pada pondasi
pilar sebagai penumpu bangunan. Keuntungan dari penggunaan floating
structure adalah sebagai berikut:
a. Efisiensi konstruksi karena tidak perlu pembuatan dan pengerjaan
desain pondasi
b. Ramah lingkungan karena tidak merusak dan tidak menambah
volume benda yang bersifat massive structure.
c. Tahan terhadap gempa karena secara struktur tidak tertanam di tanah
atau tidak berbasis pondasi namun mengapung dan hanya diikat dengan
mooring.
d. Mudah dipindah maupun diperbaiki karena sifatnya yang dapat dirakit
(assembling method).
e. Cocok untuk pembuatan konstruksi yang mengedepankan estetika
model atau bentuk dibandingkan metode konvensional (Mahardika, 2017).

2.3 Panel surya


Energi listrik dapat dibangkitkan dengan mengubah sinar matahari melalui
sebuah proses yang dinamakan panel surya. Panel surya dibuat dari material
semikonduktor terutama silikon yang dilapisi oleh bahan tambahan khusus. Jika
cahaya matahari mencapai cell maka elektron akan terlepas dari atom silikon
dan mengalir membentuk sirkuit listrik sehingga energi listrik dapat
dibangkitkan. Panel Surya dapat dilihat pada Gambar 3. 13. Sel surya selalu
didesain untuk mengubah cahaya menjadi energi listrik sebanyak-banyaknya
dan dapat digabung secara seri atau paralel (Chenni, Makhlouf, Kerbache, &
Bouzid, 2007).

Gambar 3. 13 Panel Surya


(Sumber : www.mediaindonesia.com, 2021)

Halaman :
Fakultas Teknologi Kelautan, ITS
16 dari 28
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp/Fax: 031 596 4182, Email: tperkapalan@its.ac.id
http://www.its.ac.id/tkapal

PROPOSAL TUGAS AKHIR


Nomor Dokumen: Form TA-01 Edisi: Mei 2021 Revisi: 03

2.4 Rain Harvesting


Air merupakan elemen penting bagi semua manusia di dunia. Tubuh kita
sebagian besar terdiri dari air. Tetesan hujan yang jatuh memperoleh sedikit
keasaman saat larut karbon dioksida dan nitrogen. Air hujan merupakan bagian
dari siklus hidrologi yang tidak pernah berakhir di mana terjadi pertukaran air
dari atmosfer ke laut dan kembali lagi sebagai air hujan. Kualitas air hujan
selalu melebihi air yang berada di permukaan dan sebanding dengan air tanah
karena air hujan tidak bersentuhan dengan tanah dan batu sehingga dapat
melarutkan garam dan mineral yang berbahaya untuk penggunaan
consumable. Kualitas air hujan biasanya dapat dipengaruhi oleh lokasi
geografis, aktivitas di daerah, dan penyimpanan tangki. Namun perawatan air
hujan dengan sistem yang memadai, air hujan dapat digunakan sebagai air
minum serta untuk irigasi. (A.I, 2009)

2.5 Safety plan


Safety Plan yang digunakan pada floating fish market and restaurant terdiri
dari life-saving appliances dan fire fighting equipment. Pengertian dari life-
saving appliances merupakan peralatan emergency penyelamat yang wajib
dibawa pada setiap kapal yang berlayar di perairan internasional dan sudah
diatur pada Safety Of Life At Sea (SOLAS) Chapter III dan Life-Saving
Appliance (LSA) Code (IMO, 2019). Pengertian dari fire fighting equipment itu
sendiri adalah peralatan pemadam kebakaran yang harus ada pada setiap
kapal untuk menanggulangi kemungkinan terburuk yang terjadi pada kapal saat
berlayar dan sudah diatur pada Fire Safety Systems (FSS) Code.

2.6 Mooring system


Mooring system bertujuan untuk mengamankan posisi suatu struktur
terapung agar tetap pada posisi yang telah ditentukan. Struktur terapung
sendiri dapat bergerak dikarenakan adanya gaya eksternal (angin, arus, dan
gelombang) yang mempengaruhi. Jenis-jenis mooring system adalah sebagai
berikut (inameq.com, 2020):
a. Spread Mooring
Pada sistem ini digunakan satu set anchor legs dan mooring lines yang
biasanya terletak pada bagian haluan dan buritan pada kapal. Cara kerja
dari spread mooring dapat dikatakan cukup mudah, yaitu dengan
menggunakan pemberat dan tali tambat. Pada sistem ini tidak
memungkinkan bagi kapal untuk bergerak atau berputar guna mencapai
posisi terhadap efek-efek lingkungan semisal angin, arus, dan gelombang
relatif kecil. Namun hal ini akan mengakibatkan beban lingkungan
terhadap kapal menjadi semakin besar yang dapat mengakibatkan
bertambahnya jumlah mooring lines dan atau line tension-nya.

Halaman :
Fakultas Teknologi Kelautan, ITS
17 dari 28
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp/Fax: 031 596 4182, Email: tperkapalan@its.ac.id
http://www.its.ac.id/tkapal

PROPOSAL TUGAS AKHIR


Nomor Dokumen: Form TA-01 Edisi: Mei 2021 Revisi: 03

b. Turret Mooring
Pada sistem turret mooring, struktur terapung dihubungkan dengan
turret yang dilengkapi dengan bearing sehingga memungkinkan struktur
terapung dapat berputar. Turret mooring dapat berupa external turret dan
internal turret. Posisi peletakan turret dapat diletakan di haluan atau buritan
kapal.
c. Tower Mooring
Tower mooring system ini membutuhkan struktur terapung tambahan
yaitu tower. Struktur terapung tersebut dihubungkan dengan tower dengan
suatu permanent wishbone atau permanent hawser. Sistem ini
dihubungkan sesuai untuk laut dangkal ataupun sedang dengan arus yang
cukup kuat.
d. Buoy Mooring
Buoy Mooring dilengkapi dengan beban yang berat untuk diletakkan di
dasar laut yang dinamakan sinker. Dari sinker kemudian dihubungkan
dengan struktur terapung menggunakan rantai dengan panjang dua kali
kedalaman laut.

Halaman :
Fakultas Teknologi Kelautan, ITS
18 dari 28
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp/Fax: 031 596 4182, Email: tperkapalan@its.ac.id
http://www.its.ac.id/tkapal

PROPOSAL TUGAS AKHIR


Nomor Dokumen: Form TA-01 Edisi: Mei 2021 Revisi: 03

2.7 Layout Awal


Layout awal dari desain Rumah Sakit Apung dapat dilihat pada Gambar 3. 14.

Gambar 3. 14 Layout awal

Halaman :
Fakultas Teknologi Kelautan, ITS
19 dari 28
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp/Fax: 031 596 4182, Email: tperkapalan@its.ac.id
http://www.its.ac.id/tkapal

PROPOSAL TUGAS AKHIR


Nomor Dokumen: Form TA-01 Edisi: Mei 2021 Revisi: 03

IV. METODOLOGI
1. Diagram Alir

Mulai

Identifikasi dan Perumusan Masalah

Studi Literatur Pengumpulan Data

Pengolahan Data

Penentuan Ukuran Utama

Analisis Teknis
Tidak

Syarat Teknis
Memenuhi?

Ya

Ukuran Utama Final

Desain Lines Plan, General Arrangement, dan Model 3D

Desain Safety Plan dan Mooring System

Desain Garbage Management dan


Sewage Management Plan

Analisis Ekonomis

Kesimpulan

Selesai

Gambar 4.1 Diagram Alir

Halaman :
Fakultas Teknologi Kelautan, ITS
20 dari 28
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp/Fax: 031 596 4182, Email: tperkapalan@its.ac.id
http://www.its.ac.id/tkapal

PROPOSAL TUGAS AKHIR


Nomor Dokumen: Form TA-01 Edisi: Mei 2021 Revisi: 03

2. Tahap pengerjaan
2.1 Tahap Studi Literatur
Pada tahapan ini, akan dilakukan pembelajaran dan pengumpulan teori-teori
yang berkaitan dengan permasalahan pada tugas akhir ini.

2.2 Tahap Pengumpulan Data


Metode yang digunakan dalam pengumpulan data tugas akhir ini adalah
dengan pengumpulan data secara langsung (primer) dan secara tidak langsung
(sekunder).

2.3 Tahap Operational Requirement Dan Analisis Teknis


Pada tahap ini, akan dilakukan pengolahan dari data-data yang telah diperoleh,
yaitu:
a. Penentuan kapasitas muat atau payload,
b. Penenuan ukuran utama kapal
c. Perhitungan yang sesuai dengan aspek teknis desain kapal, seperti:
- Rasio-rasio dari ukuran utama kapal,
- Koefisien utama kapal,
- Perhitungan komponen-komponen DWT dan LWT beserta titik
beratnya,
- Pemeriksaan trim,
- Pemeriksaan stabilitas,
- Pemeriksaan freeboard,
- Pemeriksaan kesesuaian volume yang dibutuhkan.

2.4 Tahap Perencanaan


Pada tahap ini, akan dilakukan penentuan operational scheme. Selanjutnya,
dilakukan desain Linesplan dari bentuk badan kapal dengan bantuan software
Maxsurf dan Autocad. Dari Linesplan tersebut, kemudian dibuat desain General
Arrangement, lalu membuat desain model 3D dari Rumah Sakit Apung.

2.5 Tahap Perhitungan Analisis Biaya Pembangunan Kapal


Pada tahap ini dilakukan analisis biaya pembangunan dan operasional Rumah
Sakit Apung.

2.6 Tahap Kesimpulan


Pada tahap terakhir, dirangkum hasil analisis dan evaluasi yang didapat dari
pengerjaan tugas akhir ini.

Halaman :
Fakultas Teknologi Kelautan, ITS
21 dari 28
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp/Fax: 031 596 4182, Email: tperkapalan@its.ac.id
http://www.its.ac.id/tkapal

PROPOSAL TUGAS AKHIR


Nomor Dokumen: Form TA-01 Edisi: Mei 2021 Revisi: 03

V. RENCANA SISTEMATIKA
Lembar Judul
Lembar Pengesahan
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Batasan Masalah
1.5 Manfaat
1.6 Hipotesis
BAB II STUDI LITERATUR
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV ANALISIS TEKNIS DAN PEMBAHASAN
BAB V DESAIN RUMAH SAKIT APUNG
BAB VI ANALISIS EKONOMI
BAB VII PENUTUP
7.1 Kesimpulan
7.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Halaman :
Fakultas Teknologi Kelautan, ITS
22 dari 28
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp/Fax: 031 596 4182, Email: tperkapalan@its.ac.id
http://www.its.ac.id/tkapal

PROPOSAL TUGAS AKHIR


Nomor Dokumen: Form TA-01 Edisi: Mei 2021 Revisi: 03

VI. RENCANA JADWAL KEGIATAN


Dalam pengerjaan tugas akhir ini, dibuat rencana jadwal kegiatan yang dapat
dilihat pada Tabel VI.1.
Tabel VI.1 Rencana jadwal kegiatan

No. Rencana Kegiatan Minggu ke-


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Studi literatur
2 Pengumpulan data
3 Penentuan ukuran utama
kapal
4 Perhitungan dan Analisa
teknis
5 Desain linesplan
6 Desain General
arrangement
7 Desain 3D model
8 Penyusunan Laporan

Halaman :
Fakultas Teknologi Kelautan, ITS
23 dari 28
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp/Fax: 031 596 4182, Email: tperkapalan@its.ac.id
http://www.its.ac.id/tkapal

PROPOSAL TUGAS AKHIR


Nomor Dokumen: Form TA-01 Edisi: Mei 2021 Revisi: 03

VII. DAFTAR PUSTAKA


A.I, C.-A. N. (2009). Rainwater Harvesting as an Alternative Water. European Journal of
Scientific Research.

Anhar, M. F. (2017 ). DESAIN HOSPITAL SHIP DENGAN LAMBUNG KATAMRAN


UNTUK PERAIRAN INDONESIA. ITS.

Chenni, R., Makhlouf, M., Kerbache, T., & Bouzid, A. (2007). A Detailed Modeling Method
. Journal of Energy, 32.

Evans, J. H. (1959). Basic Design Concept.

Haq, M. Y. (2022). DESAIN FLOATING RESORT DENGAN MENGGUNAKAN HYBRID


RENEWABLE ENERGY SOURCE UNTUK MENUNJANG PARIWISATA DI
KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK) MANDALIKA, LOMBOK, NUSA
TENGGARA BARAT (NTB). ITS.

IMO. (2022). IMO. Retrieved from life-saving appliances:


https://www.imo.org/en/OurWork/Safety/Pages/LifeSavingAppliances-default.aspx

inameq.com. (2020, March 18). Mooring System, Spread Mooring. Tower Mooring, Buoy
Mooring. Retrieved from Indonesia Marine Equipment:
https;//inameq.com/deck/jenis-fungsi-mooring/

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2010). PERATURAN MENTERI KESEHATAN


REPUBLIK INDONESIA NOMOR 340. Indonesia: Menkes.

Purwonugraho, W. (2015). DESAIN HOSPITAL SHIP (KAPAL RUMAH SAKIT) UNTUK


PERAIRAN INDONESIA. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Sudibyo, J. H. (2020). Desain Gelanggang Olahraga Terapung untuk Provinsi Kalimantan


Timur. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Zohuri, B. (2018). Hybrid Renewable Energy systems.

Halaman :
Fakultas Teknologi Kelautan, ITS
24 dari 28
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp/Fax: 031 596 4182, Email: tperkapalan@its.ac.id
http://www.its.ac.id/tkapal

PROPOSAL TUGAS AKHIR


Nomor Dokumen: Form TA-01 Edisi: Mei 2021 Revisi: 03

VIII.

LEMBAR EVALUASI
Setelah membaca, mempelajari, dan menimbang Proposal Tugas Akhir ini, maka
Tim Pengarah Proposal tersebut pada daftar di bawah ini menyatakan bahwa:

Kelayakan Proposal: *)

Sudah pernah dilakukan oleh mahasiswa lain


Permasalahan terlalu tinggi untuk program Sarjana
Permasalahan terlalu rendah untuk program Sarjana
Tidak jelas hubungan judul dengan teori yang dipakai
Metode analisis tidak cocok dengan permasalahan yang dibahas
Perolehan data/survei/percobaan terlalu sulit untuk dilakukan
Perlu peralatan/piranti canggih untuk penyelesaian dan belum tersedia di Departemen
Tujuan tidak jelas
Metodologi tidak jelas
Lain-lain (sebutkan):

Keputusan Tim Pengarah: *)

Menerima Proposal tanpa perbaikan.

Menerima Proposal dengan perbaikan.


(Lihat Daftar Perbaikan Proposal Tugas Akhir.)

Menolak Proposal dan ganti judul dan/atau topik.

Halaman :
Fakultas Teknologi Kelautan, ITS
25 dari 28
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp/Fax: 031 596 4182, Email: tperkapalan@its.ac.id
http://www.its.ac.id/tkapal

PROPOSAL TUGAS AKHIR


Nomor Dokumen: Form TA-01 Edisi: Mei 2021 Revisi: 03

Catatan:
*) Beri tanda centang ✓

IX. DAFTAR PERBAIKAN

a. Judul : ................................................................................

b. Latar Belakang : ................................................................................

c. Perumusan Masalah : ................................................................................

d. Tujuan : ................................................................................

e. Batasan Masalah : ................................................................................

f. Hipotesis : ................................................................................

g. Studi Literatur : ................................................................................

h. Metodologi : ................................................................................

i. Sistematika Tugas Akhir : ................................................................................

j. Jadwal Kegiatan : ................................................................................

k. Lain-Lain : ................................................................................

Halaman :
Fakultas Teknologi Kelautan, ITS
26 dari 28
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp/Fax: 031 596 4182, Email: tperkapalan@its.ac.id
http://www.its.ac.id/tkapal

PROPOSAL TUGAS AKHIR


Nomor Dokumen: Form TA-01 Edisi: Mei 2021 Revisi: 03

Halaman :
Fakultas Teknologi Kelautan, ITS
27 dari 28
DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp/Fax: 031 596 4182, Email: tperkapalan@its.ac.id
http://www.its.ac.id/tkapal

PROPOSAL TUGAS AKHIR


Nomor Dokumen: Form TA-01 Edisi: Mei 2021 Revisi: 03

X. USULAN DOSEN PEMBIMBING


(Dosen Pembimbing diusulkan oleh Tim Pengarah Proposal Tugas Akhir pada saat Pengarahan Proposal Tugas
Akhir dan ditetapkan oleh Kepala Departemen untuk mendapat pengesahan, dengan mempertimbangkan beban
penugasan dosen dan relevansi masalah untuk Tugas Akhir.)

9. ...................................

10. ...................................

XI. TIM PENGARAH


Nama Tanda Tangan

a. Ketua Tim ……............................................... ...................................

b. Anggota 1. …………...................................... ...................................

2. …………...................................... ...................................

3. …………...................................... ...................................

4. …………...................................... ...................................

5. …………...................................... ...................................

Surabaya, ........................
Kepala Laboratorium Desain Kapal

Ahmad Nasirudin, S.T., M.Eng


NIP 197610292002121003

Halaman :
Fakultas Teknologi Kelautan, ITS
28 dari 28

Anda mungkin juga menyukai